Anda di halaman 1dari 40

KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)

Hak Cipta © 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


yang selanjutnya disingkat KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
ISI KTSP
1. Dokumen pertama dengan sebutan Buku I KTSP
• visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
• muatan kurikuler;
• pengaturan beban belajar peserta didik dan
beban kerja pendidik; dan
• kalender pendidikan.
2. Dokumen kedua dengan sebutan Buku II KTSP
berupa Silabus
3. Dokumen ketiga dengan sebutan Buku III KTSP
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
Sistematika KTSP
Dikumen 1
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan, tujuan, acuan konseptual, dan prinsip
pengembangan KTSP.
Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan.
Bab III Muatan Kurikuler terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat
daerah, muatan kekhasan satuan pendidikan, bimbingan konseling, dan ekstrakurikuler
Beban belajar peserta didik, beban kerja pendidik, ketuntasan belajar, syarat kenaikan kelas dan
kelulusan.
Bab IV Kalender pendidikan

Dokumen 2: Silabus semua mata pelajaran


Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan Kurikulum pada Satuan Pendidikan
Program kegiatan Ekstrakurikuler

Dokumen 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajar (RPP)


Program Kegiatan Mandiri
Bagian Awal
Halaman judul
Kurikulum SMP ... Tahun Pelajaran ..., logo satuan pendidikan, alamat satuan
pendidikan.

Halaman pengesahan
Pengantar pengesahan, tanggal pengesahan, tanda tangan kepala sekolah,
tanda tangan ketua komite sekolah, dan tanda tangan pengesahan Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Kata pengantar
Kata pengantar memuat tujuan disusunnya dokumen KTSP, ucapan syukur,
ucapan terima kasih, dan keterbukaan menerima saran.

Daftar isi
Berupa sistematika dokumen dan diikuti nomor halaman.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Memuat informasi perubahan kurikulum beserta


rasionalnya, keinginan satuan pendidikan untuk
melakukan perubahan kurikulum, dan harapan
pemangku kepentingan di satuan pendidikan
melaksanakan KTSP.
Landasan Penyusunan KTSP
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
• PP No 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
• Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
• Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi
• Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar proses
• Permendokbud No 66 tahun 2013 tentang penilaian
• Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kerangka dasar
dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
• Permendikbud No 81A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum
• Peraturan perundang-undangan yang relevan yang
diberlakukan di daerah.
Tujuan Penyusunan KTSP
KTSP disusun sebagai acuan
pelaksanaan pendidikan,
pembelajaran, dan penilaian di satuan
pendidikan.
Acuan Konseptual KTSP
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. Kebutuhan kompetensi masa depan;
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik;
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6. Tuntutan dunia kerja;
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8. Toleransi dan kerukunan umat beragama;
9. Dinamika perkembangan global;
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
12. Kesetaraan jender; dan
13. Karakteristik satuan pendidikan.
Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada
masa kini dan yang akan datang;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat; dan
7. Memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
VISI

Visi adalah gambaran satuan


pendidikan yang dicita-citakan,
sebagai imajinasi moral untuk
menumbuhkan inspirasi, semangat, dan
komitmen warganya dalam koridor
pembangunan nasional, serta realistis
sesuai harapan masyarakat.
Rambu-Rambu Perumusan Visi
• mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll yang
bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa
Indonesia
• mengacu visi umum pendidikan yaitu dengan rumusan:
“Terwujudnya Insan Kamil”
• memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non
akademik
• Dilandasi kepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia
• memperhatikan perkembangan global
• memperhatikan perkembangan IPTEK
• dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan
• sesuai konteks daerah, sekolah, visi yayasan
• menggambarkan harapan masa datang
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN
PENDIDIKAN
Perumusan Visi
• Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai
warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional;
• Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
• Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
Pengertian Misi
Misi adalah tindakan atau upaya untuk
mewujudkan visi. Misi merupakan
penjabaran visi dalam bentuk rumusan
tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan
untuk mewujudkan visi.
Cara Merumusan Tujuan
• Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai
dalam satu tahun ajaran;
• Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;
• Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang
sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan
Pemerintah;
• Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah madrasah
dan diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
BAB III MUATAN KURIKULER
Struktur Kurikulum
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6  6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4  4 
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
9 (termasuk mulok) 3 3  3

10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2


Jumlah 38 38 38
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Cara merumuskan muatan kurikulum pada
tingkat daerah
Bahan kajian muatan lokal daerah dapat terintegrasi dalam mata
pelajaran kelompok B, yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani
Olah Raga dan Kesehatan, dan Prakarya atau menjadi mata
pelajaran tersendiri.
Bahan kajian muatan lokal dimasukkan dalam dokumen dua
dengan format sebagai berikut.
Mata Pelajaran :
Kelas :
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1
2
3
4
Layanan BK dalam KTSP
Sepuluh layanan, yaitu layanan orientasi,
informasi, penempatan dan penyuluhan,
penguasaan konten, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok,
konsultasi, mediasi, dan advokasi.
Kegiatan Ekstrakurikuler dan KTSP
Pasal 53 ayat (2) butir a PP Nomor 19
Tahun 2005 tentang SNP sebagaimana telah
diubah dengan PP Nomor 32 Tahun 2013
bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan
salah satu perangkat operasional
kurikulum, yang perlu disusun dan
dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/kalender pendidikan satuan
pendidikan serta dievaluasi pelaksanaannya
setiap semester oleh satuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP
• Kegiatan ekstrakurikuler wajib, yaitu
pramuka, merupakan kegiatan ekstrakurikuler
yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
• Ekstrakurikuler pilihan merupakan program
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan bakat dan minat masing-
masing.
Perancangan Program
Kegiatan Ekstrakurikuler
Program Ekstrakurikuler dimasukkan dalam dokumen 2
KTSP.

Format Program Ekstrakurikuler sebagai berikut

Nama Ekstrakurikuler :
Kelas :
No Kegiatan
1    
2    
3    
4 Dst.  
Beban Belajar dalam Kurikulum 2013
• Beban belajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri atas
beban belajar sisten paket dan sistem SKS. Beban
belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.
• Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS
dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban
belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1 (satu) jam
pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam penugasan
terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan mandiri.
Persentase Tugas Terstruktur dan Mandiri dalam
Sistem Paket

• Beban belajar penugasan terstruktur dan


kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang
menggunakan Sistem Paket 0%-50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi
dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
Rancangan Program Kegiatan Mandiri

Program kegiatan mandiri dimasukkan dalam dokumen 3.


Contoh Format Program Kegiatan Mandiri

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/semester : VII
Kompetensi Dasar Kegiatan siswa Perkiraan
Waktu
Meringkas teks hasil observasi, Menemukan salah satu jenis teks dari 80 menit
tanggapan deskriptif, eksposisi, media kemudian membaca dan membuat
eksplanasi, dan cerita pendek baik ringkasan teks tersebut
secara lisan maupun tulisan
Dst.    
Beban Kerja Pendidik

Beri data beban kerja pendidik pada satuan


pendidikan.
KKM
KKM nasional
KKM secara nasional B- (2,50 < x ≤ 2,83) untuk
pengetahuan dan keterampilan dan predikat B (2,50 <
x ≤ 3,50) untuk sikap.

KKM Satuan Pendidikan


Satuan pendidikan boleh menentukan KKM lebih
dari KKM nasional dengan terlebih dulu melakukan
analisis atas tiga hal (intake, kompleksitas KD, dan
daya dukung) untuk KD-KD pada KI sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Program Remedial dan Cara
Pelaksanaannya
Ya, perlu dengan menjelaskannya pada bagian ketuntasan belajar.
Satuan pendidikan dapat melaksanakan sistem remedial, misalnya
dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Kegiatan remedial adalah kegiatan remedial pembelajaran yang
diikuti oleh penilaian remidial.
2. Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
3. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam
pembelajaran
4. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dapat berkali-kali
dalam satu semester yang sama.
5. Nilai remedial dapat melampaui atau sama dengan KKM.
Program Pengayaan

Satuan pendidikan dapat melaksanakan program


pengayaan misalnya dengan ketentuan sebagai
berikut.
1. Pengayaan wajib/boleh diikuti oleh siswa
yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
2. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di
dalam/di luar jam pembelajaran.
3. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai
sebelumnya yang bisa diperhitungkan.
Kenaikan dan Kelulusan
• Syarat kenaikan kelas
Syarat kenaikan kelas minimal sesuai dengan Model
Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik.
• Syarat kelulusan
Cantumkan minimal syarat yang sesuai dengan POS
UN yang berlaku pada tahun yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dibolehkan menentukan syarat
kelulusan yang melebihi kualitas ketentuan tersebut.
Di samping itu satuan pendidikan harus membuat
ketentuan standar kelulusan ujian sekolah.
Kalender Pendidikan
Tentukan alokasi waktu yang pasti berdasarkan Pedoman
Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan berikut ini.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


 
1. Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan
maksimum 38 minggu pembelajaran efektif pada
  setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester


 
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan


pelajaran kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
Lanjutan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
 
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
    libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional   Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai
    dengan ciri kekhususan masing-
masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah   diprogramkan secara khusus oleh
  sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Jabarkan dalam rincian kegiatan setiap bulan dalan satu tahun pelajaran.
RPP
RPP semua mata pelajaran dimasukkan dalam
dokumen 3 KTSP
Manajemen Penyusunan KTSP
Penyusun KTSP
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan
pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah. TPK
sebagai tim penyusun KTSP terdiri atas: guru, konselor,
dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
Dalam kegiatan penyusunan KTSP, tim penyusun
melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain
yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh
dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
tingkat kabupaten/kota.
Prosedur penyusunan KTSP
1. Perumusan visi dan misi berdasarkan analisis
konteks dengan tetap mempertimbangkan
keunggulan dan kebutuhan nasional dan daerah;
2. Penyiapan dan penyusunan draf
3. Review
4. Revisi
5. Finalisasi;
6. Pemantapan dan validasi;
7. Pengesahan.
Lanjutan
Penyusunan KTSP
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau
lokakarya sekolah/madrasah yang diselenggarakan sebelum tahun
pelajaran baru.

Pengesahan KTSP
Kepala sekolah, Komite Sekolah, dan disahkan oleh Kepala Dinas
pendidikan tingkat kabupatenk/kota.
 
Perevisian KTSP
KTSP dapat direvisi dalam tahun berjalan sesuai dengan tujuan sekolah
yang ingin dicapai, dengan catatan revisi diarahkan untuk peningkatan
mutu satuan pendidikan bukan untuk penurunan mutu.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai