KARAKTERISTIK SEKOLAH
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah. Kurikulum Operasional SMPN 2 Tebing Tinggi Barat disusun sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) ini
dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disusunsecara
Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional SMPN 2
Tebing Tinggi Barat ini mengakomodir kebutuhan para pelajar mengembangkan kemampuan
ketrampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Criticalthinking,
communicative, dan Collaborative),danHOTS(Higher Order Thinking Skill).
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SMPN 2 Tebing Tinggi Barat
sebagai satuan pendidikan tingkat menengah yang hanya satu-satunya berada di desa tanjung
peranap, dengan potensi wilayah /letak yang strategis ditengah desa memiliki beberapa
kekuatan diantaranya: 1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap
kepentingan pendidikan; 2) lingkungan yang kondusif mendukung terlaksanya pembelajaran
secara maksimal; 3) sarana pendukung layanan proses pembelajaranyang memadai.
Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SMPN 2 Tebing Tinggi
Barat juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1) sarana pendukung untuk pengembangan
potensi /skill yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP) ; dan
2) laboratorium IPA yang kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi
semangat warga sekolah dalam belajar.
Kondisi lingkungan disekitar SMPN 2 Tebing Tinggi Barat sebagian besar adalah
perkebunan. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan perkebunan dan input peserta
didik yang mayoritas dari lingkungan desa,serta kondisi desa yang tidak begitu luas dengan
tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah
pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya
menjadi destinasi wisata wirausaha.
Peserta didik SMPN 2 diharapkan mempunyai life skill yang berguna dan mampu
mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Sehingga harapan dari
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mencetak generasi yang Cerdas dan mampu
berdaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya untuk mencapai
harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta
didik mampu menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila
yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang
diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
berakhak mulia, yang mandiri, bernalarkritis,kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan
global.
Secara yuridis, kurikulum operasional SMPN 2 Tebing Tinggi Barat disusun
dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari
pusat ataupun dari daerah.sedangkan secara pedagogis, kurikulim operasional SMPN 2
Tebing Tinggi Barat mengaju kepada guru sebagai tenaga professional dalam pembelajaran
dan penilaian.
Peningkatan professional guru,dilakukan dalam bentuk pelatihan bersifat praktik
secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi professional
dalam layanan peserta didik.
Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan ki Hajar Dewantara yaitu 3N:
NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI
(mengembangkan diri yang sudah ditiru/yang sudah ada) dan dengan mempertimbangkan
tuntutan di era 4.0, maka ditambahkanlah N yang keempat yaitu NGGAWE
(mencipta,membuat/menghasilkan/menemukan hal yang baru). 4N tersebut merupakan ciri
khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di SMPN 2 Tebing
Tinggi Barat.
Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah undang-
undang guru dan dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.dari
landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar, proses belajar di SMPN 2 Tebing Tinggi
barat berorientasi kepada peserta didik dan bentuknya beragam, pembelajaran sebagai
aktivitas tim yang besifat kolaboratif.
Pembelajaran di SMPN 2 Tebing Tinggi Barat yang terintegrasi dengan profil
pelajar pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhak mulia, berkebhinekaan globa, mandiri,
bernalar,kritis, bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu mengkreasikan
ide/gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada budaya bangsa.
BAB II
”Terwujudnya peserta didik yang berkarakter profil pelajar pancasila yang peduli
lingkungan”
A. Bidang Kurikulum
1. Melanjutkan Program Jangka Pendek dan Jangka Menengah mengenai :
a. Pendalaman Silabus
b. Pemantauan Kelengkapan Administrasi
c. Mengoptimalkan Supervisi
d. Meningkatkan Kwalitas Mutu
2. Mengupayakan tingkat kelulusan mencapai 100 %
3. Meningkatkan tarap seraf dan tingkat kelulusan
4. Meningkatkan frekuensi keikutsertaan sekolah dalam berbagai even local maupun nasional.
5. Mengupayakan kebuhtuhan guru selama kuantitatif, kualitatif dan berkelayakan
B. Bidang Kesiswaan
1. Meningkatkan kualitas input dengan baik dan benar
2. Mengefektifkan kegiatan hari pertama sekolah, PLS dan lain – lain
3. Mengupayakan pengiriman siswa ke berbagai lomba
4. Terbentuknya team seni dan olah raga yang handal
A. Bidang Humas
1. Melanjutkan Program Kerja Jangka Pendek dan Menengah dalam hal kerjasama dengan
1.1. Komite Sekolah
1.2. Instansi terkait
1.3. Perusahaan
1.4. Dan lain - lain
2. Mengefektifkan berbagai sumber potrensial yang ada
B. Ketatalaksanaan
1. Melanjutkan Program Kerja Jangka Pendek dan Menengah dalam rangka meningkatkan
Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan Dan
Kesejahtraan
2. Terbentuknya Kopsis yang kualitatif
3. Tersedianya Kantin yang sehat dan Standar
4. Penembokan keliling batas halaman
A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMPN 2 Tebing Tinggi Barat masih memakai 2
muatan yaitu kurikulum 2013 untuk kelas 8 dan 9 serta kurikulum merdeka
untuk kelas 7. Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa
komponenantara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.
a. Intrakurikuler
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang ditempuh peserta didik. Adapun mata pelajaran yang
diselenggarakan oleh SMPN 2 Tebing Tinggi Barat adalah Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia,Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS),Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK),Informatika, Mapel Pilihan (Seni Budaya dan Prakarya) serta Mata
Pelajaran muatan lokal (Budaya Melayu Riau).
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksud untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi
didaerah tempat tinggalnya. Muatan lokal di SMPN 2 Tebing Tinggi Barat
sesuai dengan peraturan Gubernur.
Pembelajaran pada SMPN 2 Tebing Tinggi Barat menekankan pada
pembelajaran berbasis literasi dengan mengangkat nilai luhur budaya lokal dan
mengacu pada tema-tema yang sudah ditentukan dalam capaian pembrelajaran.
Dalam pembelajaran berbasis literasi ini peserta didik diharapkan mampu untuk
mengkreasikan ide/gagasan untuk memperoleh sebuah karya dalam bentuk
tulisan. Pada akhirnya karya ini akan didokumentasikan dalam berbagai bentuk
contohnya buku, artikel, atau publikasi digital.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis literasi ini tetap harus
mengimplementasikan model dan syntak pembelajaran yang sudah ada
diantaranya Problem BasedLearning, Project Based Learning, Discovery
Learning, Inquiry Based Learning, dan model pembelajaran lain yang relevan.
Adapun muatan kurikulum pada kegiatan intrakurikuler ada pada table berikut :
Tabel3.1Muatan/Struktur Kurikulum kelas 7
KEGIATANRE TOTAL
ALOKASIWAKTU PROJECT20
GULER/ JPPERTA
%
MINGGU HUN
Pendidikan Agama dan
72(2) 36(33%) 108
Budi dan Pekerti
PPKn 72(2) 36(33%) 108
BahasaIndonesia 180(5) 46(21%) 216
Matematika 144(4) 36(20%) 180
IPA 144(4) 36(20%) 180
IPS 108(3) 36(25%) 144
BahasaInggris 108(3) 36(25%) 144
PJOK 72(2) 36(33%) 108
Informatika 72(2) 36(33%) 108
MapelPilihan 72(2) 36(33%) 108
Mulok(BahasaDaerah) 72(2) 36(33%) 108
360
JUMLAH 28 (1008)
(1368)
Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik kelas VII,dan VIII,
alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan dilaksanakan pada siang/sore hari.
Kegiatan ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan bakat minat peserta
didik, sehingga mampu menggali potensi pesertadidik.
1.
EKSTRA HARI WAKTU TUJUAN KET
NO KURIKULER
Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu, satu semester,
dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Tebingtinggi Barat
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas
VIII adalah 38 jam pembelajaran, sedangkan Kelas IX adalah 34 jam pembelajaran .
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit. Sedangkan untuk kelas VII
total beban belajar tatap muka adalah 31 jam per minggu. Adapun pelaksanaan
proyek profil Pelajar Pancasila dilaksanakan 20% dari total waktu pembelajaran
yang ada.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan banyak
20 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk SMPN 2 Tebing
tinggi Barat meliputi meliputi 40 menit tatap muka, 50% dari waktu tatap muka untuk
kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri.
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun minggu pembelajaran efektif pada setiap
(Kelas VII-VIII, dan IX) satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas
VII, VIII, dan IX)
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas
VII,VIII dan IX)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang memerlukan
4. Kriteria Kelulusan
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap,pengetahuan,dan keterampilan. Dengan
semangat teliti, telaten, teladan, tanggon, SMPN 2 Tebing Tinggi Barat sebagai
sekolah pencetak sumber daya manusia unggul, perlu dibuat kreteria kelulusan. SMPN
2 Tebing Tinggi Barat mempunyai kriteria kelulusan bagi peseta didik yaitu :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Lulus Ujian Sekolah: Peserta Ujian Sekolah SMP Negeri 2 Tebing Tinggi
Barat dinyatakan lulus apabila nilai minimum setiap mata pelajaran Ujian
Sekolah adalah 65.
3. Nilai kepribadian dan akhlak mulia minimum Baik (B).
4. Nilai Kepramukaan Minimal Baik
5. Kehadiran minimal 90 % dari jumlah hari efektif, kecuali ada surat
dispensasi atau sejenisnya yang bisa dipertanggungjawabkan.
6. Ditetapkan dalam rapat pleno dewan guru dan Kepala Sekolah
5. Kalender Pendidikan
Setiap permulaan tahun pelajaran,tim penyusun program sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran,minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar disekolah
mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,karakteristik
sekolah,kebutuhan pesertadidik dan masyarakat,serta ketentuan dari pemerintah
daerah.
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran,mingguefektifbelajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Penetapan Kalender Pendidikan SMPN 2 Tebing Tinggi Barat Tahun
Ajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut:
1. Permulaan tahun ajaran 2022/2023 dimulai bulan Juli 2022 dan berakhir
bulan Juni tahun 2023.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Agama dalam hal yang berkait dengan hari raya
keagamaan dan Wali kota Madiun.
3. Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan SMPN 2 disusun berdasarkan kebutuhan dan
kegiatan-kegiatan sekolah dipadukan dengan kalender pendidikan yang
disusun Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti.
B. Rencana Pembelajaran
Silabus SMPN 2 Tebing Tinggi Barat disusun dalam bentuk matriks yang
memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
PENUTUP