PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kerangka dasar
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi
daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
1
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum SMP Negeri . 1 Baron tahun ini disusun sebagai
sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta mengembangkan nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai
yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab.
Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada
setiap pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran maupun dalam kegiatan
pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat proses
mengamati, melaksanakan/mencoba, dan mengkomunikasikan dalam bentuk
pembiasaan/perilaku.
a. Peserta didik
Peserta didik yang ada di SMP Negeri 1 Baron berada di daerah Kecamatan dengan akses
transportsasi yang mudah, membuat SMP Negeri 1 Baron menjadi pilihan utama bagi peserta
2
didik yang tinggal didaerah Baron dan sebagian dari wilayah Tanjunganom, sehingga hal ini
merupakan potensi peserta didik yang cukup baik bagi SMP Negeri 1 Baron.
b. Pendidik
Pendidik di SMP Negeri 1 Baron..rata-rata usia produktif dengan kualifikasi Sarjana (S1)
sudah mencapai 99 %. Pendidik yang sudah tersertifikasi 90 % dan 80% bertempat tinggal
sekitar kecamatan Baron, sehingga transportasi sangat lancar
c. Saran Prasarana
Luas Tanah SMP Negeri 1 Baron..mencapai 15.200 m2, yang didalamnya terdapat bangunan
ruang belajar 27 Ruang, Laboratorium IPA 3 ruang, Perpustakaan 1 ruang, Laboratorium
Komputer 1 ruang, Masjid seluas 49 m2 yang dapat menampung 70 jamaah, kopsis 1 ruang,
UKS 1 ruang, kamar mandi/WC peserta didik 16 ruang
d. Pembiayaan
Pembiayaan operasional sekolah sepenuhnya didanai dari dana BOS . Sedangkan untuk biaya
personal dibiayai oleh orang tua peserta didik yang rata-rata masuk dalam golongan ekonomi
menengah, Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung
SMP Negeri 1 Baron sering mendapatkan bantuan dari Pemerintah daerah maupun
Pemerintah Pusat.
e. Program
Program unggulan yang dikembangkan SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut:
Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi sekolah. Adapun kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan adalah sholat dhuhur berjamaah, sholat jumat berjamaah,
sholat dhuha yang wajib diikuti seluruh peserta didik serta peringatan hari-hari besar
keagamaan . Sedangkan untuk pendidik dan peserta didik non muslim tetap diberikan
kesempatan dan didorong untuk bisa menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan
masing-masing, sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang harmonis saling
menghargai satu dengan yang lainnya.
3
2) Program Peduli Lingkungan
f. Komite Sekolah
Komite sekolah yang ada di SMP Negeri 1 Baron keberadaannya benar-benar bermanfaat
bagi Sekolah, sebagi mitra Komite Sekolah SMP Negeri 1 Baron, sangat banyak
membantu memberi masukan kepada sekolah dalam menyusun program maupun
membantu mengawasi pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah
diprogramkan dapat berjalan dengan baik
g. Dinas Pendidikan
h. Kegiatan MGMP
4
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,
tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan
bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
5
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi
ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan
dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini
perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya
tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu
dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan
jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).
6
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan
yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai
dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas
dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh
karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan pada
pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai
pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak
lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat
melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian
kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian
dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang
hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas,
dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
7
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1)Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32
ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
2)Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2),
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat
(2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah”.
3)Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, jo PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain
yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
4)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23
8
5)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang
pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat
mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar
dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
6)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan.
7)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan
8)Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005
9)Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 sebagai penyempurnaan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
10) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
11) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
12) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
14) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 61 Tahun
2014-Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 62 Tahun
2014-Tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 63 Tahun
2014-Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
17) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 68 Tahun
2014-Tentang layanan bimbingan TIK
9
18) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 79 Tahun
2014 - Tentang Muatan Lokal
19) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 45 Tahun
2015-Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor No. 68 Tahun 2014-Tentang peran Guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
20) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 53 Tahun
2015-Tentang Penilaian Hasil belajar oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
21) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomer 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Bahasa daerah Jawa
10
D. Prinsip Penyusunan KTSP
11
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,
12
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan jender. 13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
14
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi
Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri 1 Baron baik dari segi input/ peserta
didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat, dan out come/ keberhasilan lulusan SMP Negeri 1 Baron.serta masyarakat sekitar
sekolah yang religius, serta melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah
dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi sekolah.
Adapaun Visi SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut:
INDIKATOR:
1. Terwujudnya Kurikulum Tingkat Satuan Sekolah (KTSP) yang berwawasan lingkungan hidup,
berkarakter dan bersih narkoba.;
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
dengan memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber belajar;
3. Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki EQ dan SQ yang tinggi serta
berkarakter dan bersih narkoba;
4. Terwujudnya prestasi akademik tingkat nasional;
5. Terwujudnya perkembangan bakat dan minat siswa secara optimal;
6. Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi
profesional, sosial , pedagogilk, kepribadian serta berwawasan lingkungan hidup,
berkarakter dan bersih narkoba.
7. Terwujudnya pengelolaan sarana prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup ,
berkarakter dan bersih narkoba;
8. Terwujudnya suasana lingkungan sekolah yang bersih, indah, aman, nyaman dan kondusif untuk
belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan;
9. Terwujudnya managemen sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, berkarakter dan
bersih narkoba;
10. Terwujudnya pembiayaan pendidikan yang memadai dan memuat anggaran program yang
berwawasan lingkungan hidup, berkarakter dan bersih narkobal;
11. Terwujudnya penilaian pembelajaran yang berwawasan lingkungan hidup, berkarakter dan
bersih narkoba .
15
B. Misi
1. Meningkatkan kegiatan keagamaan, dan pengamalan agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Membudayakan hidup disiplin, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial dan bekerja keras.
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, serta mengembangkan
bakat dan prestasi siswa di bidang akademik maupun non akademik.
4. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sesuai perkembangan IPTEK.
5. Mewujudkan , memelihara dan melestarikan lingkungan sekolah yang sehat, bersih,
rindang dan asri.
6. Melakukan pencegahan pencemaran di lingkungan sekolah.
C. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan pendidikan di SMP Negeri 1 Baron adalah mengembangkan potensi peserta didik,
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Tujuan Khusus
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan.
2. Terwujudnya pemetaan bahan ajar kelas VII, VIII dan IX untuk semua mata
pelajaran.
3. Terwujudnya pengembangan silabus kelas VII, VIII dan IX untuk semua mata
pelajaran.
4. Terwujudnya pengembangan sistim penilaian kelas VII, VIII dan IX untuk semua
mata pelajaran.
5. Terwujudnya pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VII, VIII
dan IX untuk semua mata pelajaran.
6. Terwujudnya pengembangan beban belajar.
7. Terwujudnya pengembangan kurikulum muatan lokal.
8. Terwujudnya pengembangan dan inovasi metode pengajaran pada semua
16
mata pelajaran.
9. Terwujudnya pengembangan dan inovasi bahan pembelajaran.
10 Terwujudnya pengembangan dan inovasi sumber pembelajaran.
11. Terwujudnya pengembangan dan inovasi model pengelolaan atau manajemen
kelas.
12. Terwujudnya pengembangan standar pencapaian ketuntasan kompetensi.
7. Terwujudnya peningkatan kelulusan setiap tahunnya.
8. Terwujudnya peningkatan kejuaraan dalam lomba prestasi akademik.
9. Terwujudnya kejuaraan dalam lomba prestasi non akademik.
10. Terwujudnya suasana kehidupan yang mencerminkan kedisiplinan, keimanan dan
ketaqwaan.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum
17
Struktur dan muatan kurikulum pada SMP Negeri 1 Baron tahun ajaran 2016/2017 untuk
kelas VII yang menggunakan Kurikulum 2013 mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai
berikut ini.
Alokasi Belajar
MATA PELAJARAN Perminggu
Kelas VII
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3
3 Bahasa Indonesia 6
4 Matematika 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4
7 Bahasa Inggris 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk muatan Lokal) 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3
10 Prakarya (termasuk muatan Lokal) 2
Sedangkan untuk Kelas VIII dan Kelas IX masih menggunakan Kurikulum 2006 dengan
struktur dan muatan kurikulum sebagai berikut:
18
Kelas VIII Kelas IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 6 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
8. Seni Budaya 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 2
Kesehatan
10.Teknologi Informasi dan
2 2
Komunikasi
B. Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 2 2
2. Keterampilan Kerajinan 2 2
Jumlah 36 36
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
1. Mata Pelajaran Wajib
a) Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013
Mata pelajaran pelajaran wajib berdasarkan Kurikulum 2013 adalah Pendidikan
Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Prakarya
Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan kompetensi dan
Kompetensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No 64 Tahun 2013. Adapun
Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai berikut:
19
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
20
Tingkat
Tingkat
Kompe- Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kelas
tensi
4 VII - Menghayati dan Alquran dan Hadis
memahami kandungan
ayat-ayat Alquran Ayat-ayat Alquran pilihan
pilihan dan hadis yang dan hadis terkait
terkait - Bacaan ayat-ayat Alquran
- Memahami dan pilihan Q.S. Al- Mujadilah
mencontohkan sikap- (58): 11 dan Q.S. Ar-
sikap terpuji yang Rahman (55): 33, Q.S.
berkaitan dengan An-Nisa (4): 8, Q.S.An-Nisa
akhlakul karimah (4):146, Q.S. Al-Baqarah
(2):153,
- Meneladani dan dan Q.S. Ali Imran (3):134,
memahami perjuangan Q.S.
Nabi Muhammad saw. Al-Anfal (8): 27, Q.S. Al-
periode Mekah dan Ahqaf
Madinah, sikap terpuji
(46): 13, Q.S. Al-Furqan
khulafaurrasyidin,
(25):63;
semangat ilmuwan
muslim dalam Q.S. Al Isra’(17): 27; Q.S.
menumbuhkembangkan An Nahl
ilmu pengetahuan dalam (16):114; Q.S. Al-Maidah
kehidupan sehari-hari (5): 90–
91 dan 32
- Memahami makna rukun - Hafalan ayat-ayat Alquran
iman, Asmaul-Husna dan pilihan
surat dan ayat pilihan
serta hadis terkait - Kandungan ayat-ayat
- Memahami hikmah puasa Alquran pilihan dan hadis
wajib dan sunnah, terkait
penetapan makanan dan
minuman yang halal dan - Perilaku yang
haram berdasarkan mencerminkan pemahaman
Alquran dan Hadis terhadap ayat-ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait
- Membaca dan
Menunjukkan hafalan
surah dan ayat pilihan Aqidah
serta hadis terkait dengan
tartil dan lancar - Allah SWT
- Asmaul Husna: : Al-’Alim,
- Mencontohkan perilaku al- Khabir, as-Sami’, dan
sesuai dengan akhlakul al-Bashir
karimah
- Memahami dan - Malaikat Allah SWT
Mempraktikkan tata cara - Kitab suci Alquran
bersuci, shalat wajib dan - Nabi Muhammad saw.
shalat sunnah, shalat jamak - Rasul Allah SWT
dan qashar, shalat - Dalil-dalil tentang
berjamaah dan munfarid, keimanan
sujud syukur, sujud sahwi,
21
Tingkat
Tingkat
Kompe- Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kelas
tensi
dan sujud tilawah - Perilaku yang
- Merekonstruksi sejarah mencerminkan keimanan.
pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Akhlak dan Budi Pekerti
Umayyah dan masa - Amanah dan perilaku yang
Abbasiyah untuk kehidupan mencerminkan sifat amanah
sehari-hari
- Istiqamah dan perilaku
yang mencerminkan sifat
istiqamah
Fiqih
- Bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar
- Shalat wajib dan shalat
sunnah, shalat berjamaah,
shalat munfarid
- Shalat Jumat
- Shalat jamak dan shalat
22
Tingkat
Tingkat
Kompe- Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kelas
tensi
qasar
- Sujud syukur, sujud sahwi,
sujud tilawah
Sejarah Peradaban Islam
- Dakwah Rasulullah saw.
periode
Mekah dan Madinah
- Sikap dan perilaku terpuji
khulafaurrasyidin
- Pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa
Umayyah dan Abbasiyah.
- Semangat ilmuwan muslim
dalam menumbuh
kembangkan ilmu
pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari
4a IX - Menghayati dan memahami Alquran dan Hadis
surat dan ayat Alquran pilihan - Ayat-ayat Alquran pilihan
dan hadis terkait. dan hadis terkait Q.S. Az-
- Meyakini dan memahami Zumar (39):53; Q.S. An-
rukun iman berdasarkan Najm (53): 39-42, dan Q.S.
pengamatan terhadap Ali Imran (3): 159 dan QS.
dirinya, alam sekitar dan Al Hujurat (49) : 13
makhluk ciptaan-Nya - Bacaan ayat-ayat Alquran
- Memahami hikmah dan pilihan
menerapkan ketentuan - Hafalan ayat-ayat Alquran
syariat Islam dalam pilihan
pelaksanaan - Kandungan ayat-ayat
penyembelihan hewan, Alquran pilihan dan hadis
ibadah qurban dan aqiqah terkait
- Menghargai perilaku - Perilaku yang
sesuai dengan akhlakul mencerminkan pemahaman
karimah terhadap ayat-ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait
- Membaca dan Aqidah
menunjukkan hafalan surat
dan ayat Alquran pilihan - Hari Akhir, makna beriman
sesuai dengan kaidah tajwid kepada Hari Akhir, dan
dan makhrajul huruf sikap mawas diri sebagai
cermin beriman kepada
Hari akhir
23
2) Muatan Pendidikan PPKn,
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
4 VII - Menjelaskan omitmen - Komitmen para pendiri
para pendiri Negara Negara
dalam dalam merumuskan dan
merumuskan dan menetapkan Pancasila
menetapkan - Proses perumusan dan
Pancasila pengesahan Undang-Undang
- Menganalisis proses Dasar Negara Republik
pengesahan Undang- Indonesia Tahun 1945
Undang Dasar - Norma hukum dan
Republik Indonesia kepatutan yang berlaku
tahun 1945 dalam kehidupan
bermasyarakat dan
- Menunjukkan sikap
bernegara
toleransi dalam makna
keberagaman dalam - Harmoni keutuhan wilayah
bingkai Bhinneka dan kehidupan dalam
Tunggal Ika konteks NKRI
- Menjelaskan - Makna keberagaman suku,
karakteristik daerah agama, ras, budaya, dan
tempat tinggalnya dalam gender dalam bingkai
kerangka NKRI Bhinneka Tunggal Ika
- Menunjukkan perilaku
menghargai dengan
dasar: moral, norma,
prinsip dan spirit
kewarganegaraan
24
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
4a IX - Menunjukkan sikap - Dinamika perwujudan nilai
dalam dan
dinamika perwujudan moral Pancasila dalam
Pancasila kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari- - Esensi nilai dan moral
hari Pancasila dalam
secara individual dan Pembukaan Undang-
kolektif Undang Dasar Negara
- Menganalisis nilai dan Republik Indonesia Tahun
moral 1945
yang terkandung dalam - Makna ketentuan hukum
Pembukaan Undang- yang berlaku dalam
Undang perwujudan kedamaian
Dasar Negara Republik dan keadilan
Indonesia - Semangat persatuan dan
tahun 1945 kesatuan dalam
- Menjelaskan masalah keberagaman masyarakat
yang
muncul terkait - Aspek-aspek pengokohan
keberagaman NKRI
masyarakat dan cara
pemecahannya
- Menerapkan perilaku
kewarganegaraan
berdasarkan
prinsip saling
menghormati, dan
menghargai dalam
rangka
pengokohan NKRI
- Menghargai dan
menghayati
dengan dasar: kesadaran
nilai,
moral, norma, prinsip
dan spirit
25
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
peduli, santun dalam teks cerita biografi, teks
merespons cerita
berbagai hal secara prosedur), genre faktual
pribadi (hasil
- Mengenal konteks observasi, teks eksplanasi),
budaya dan konteks genre
sosial, satuan tanggapan (teks tanggapan
kebahasaan, serta deskriptif, teks eksposisi,
unsur paralinguistik teks
dalam penyajian teks diskusi, teks ulasan)
- Konteks budaya, norma,
- Mengenal bentuk dan serta konteks sosial yang
ciri teks dalam genre melatarbelakangi lahirnya
cerita, faktual, dan jenis teks
tanggapan
- Satuan bahasa pembentuk
- Memahami teks teks: bunyi bahasa, fonem,
dalam genre cerita, morfem, kata, kelas kata,
faktual, dan frasa, klausa
tanggapan - Penanda kebahasaan dalam
- Mengklasifikasi teks teks
dalam genre cerita, - Paralinguistik (lafal,
faktual, dan tanggapan kelantangan, intonasi,
- Menemukan makna tempo, gestur, dan mimik)
teks dalam genre
cerita, faktual, dan
tanggapan
- Menyajikan teks
dalam genre cerita,
faktual, dan
tanggapan secara
lisan dan tulis
26
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Memiliki perilaku - Struktur teks genre cerita
4a IX jujur, percaya (teks
diri, tanggung jawab, eksemplum), genre faktual
kreatif, (teks
peduli, dan santun rekaman percobaan), dan
dalam genre
menangani dan tanggapan (teks tantangan,
memberikan tanggapan kritis)
berbagai hal - Konteks budaya, norma,
- Mengenal konteks serta konteks sosial yang
budaya dan konteks melatarbelakangi lahirnya
sosial, satuan jenis teks
kebahasaan, serta - Satuan bahasa pembentuk
unsur paralinguistik teks: klausa, kalimat inti,
dalam penyajian teks kalimat tunggal, kalimat
- Mengenal bentuk dan majemuk
ciri teks dalam genre - Penanda kebahasaan dalam
faktual, tanggapan, teks
dan cerita - Paralinguistik (lafal,
- Memahami teks kelantangan, intonasi, tempo,
dalam genre gestur, dan mimik)
faktual, tanggapan,
dan cerita
- Mengklasifikasi teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
28
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Mensyukuri - Teks-teks: factual report,
4a IX kenikmatan belajar ilmiah, prosedur, naratif, dan
Bahasa Inggris sebagai iklan, dalam wacana
alat komunikasi untuk interpersonal, transaksional,
lingkup internasional dan fungsional pada tataran
- Menunjukkan perilaku literasi fungsional
yang berterima dalam - Struktur teks interpersonal,
lingkungan personal, transaksional, dan
sosial budaya, fungsional
akademik, dan profesi; - Keterampilan
- Mengidentifikasi fungsi mendengarkan, berbicara,
sosial, struktur teks dan membaca, dan menulis teks
unsur kebahasaan dari interpersonal, transaksional,
teks pendek dan
dan fungsional yang
sederhana
tercakup
- Berkomunikasi secara
interpersonal, - Unsur-unsur kebahasaan
transaksional, dan - Frasa pendek dan sederhana
fungsional tentang diri - Modalitas: dengan batasan
sendiri, keluarga, orang makna yang jelas
lain, dan objek kongkrit
dan imajinatif, yang
terdekat dengan
kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di
rumah, sekolah, dan
masyarakat
- Menyusun teks lisan
dan tulis, pendek dan
sederhana dengan
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancar
30
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
4a IX - Menunjukkan sikap, logis, kritis, - Aljabar
analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Geometri (termasuk
bertanggung jawab, responsif, dan bangun tidak beraturan)
tidak mudah menyerah dalam
- Statistika dan Peluang
memecahkan masalah
(termasuk metode statistik
- Memiliki rasa ingin tahu, percaya sederhana)
diri, dan ketertarikan pada
matematika
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman
belajar
- Memiliki sikap terbuka, santun,
objektif, dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas
- Mengidentifikasi kecenderungan
dan menyajikannya dalam aturan
bilangan (barisan dan deret) atau
relasi lainnya
- Memahami operasi pangkat, akar,
bilangan dan kaitannya dengan
konsep urutan
31
6) Muatan Pendidikan IPA
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
32
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
- Menghargai dan
4 VII memiliki perilaku Manusia, tempat, dan
sebagai warga Negara lingkungan
Indonesia yang dapat - keruangan dan konektivitas
melakukan perubahan antar ruang dan waktu dalam
dan keberlanjutan lingkup regional
kehidupan melalui - keruangan dan konektivitas
interaksi sosial dan alam antar ruang dan waktu dalam
yang sesuai dengan lingkup nasional
ajaran agama yang Keberlanjutan, perubahan dan
dianutnya waktu,
- Memahami aspek - aspek geografis, ekonomi,
keruangan dan budaya, pendidikan dan
konektivitas antar ruang politik
dan waktu dalam - zaman praaksara, zaman
lingkup regional dan Hindu- Buddha dan zaman
nasional pada perubahan Islam
dan keberlanjutan
- zaman penjajahan dan zaman
kehidupan masyarakat
pergerakan kebangsaan
Indonesia pada zaman
praaksara sampai zaman Sistem sosial dan budaya
pergerakan kebangsaan - Jenis, fungsi dan peran
- Memahami jenis, fungsi, kelembagaan sosial, budaya
dan peran kelembagaan ekonomi, dan politik
dinamika interaksi sosial - Dinamika interaksi manusia
dalam mendukung dengan lingkungan alam,
keberlanjutan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat
- Mengemukakan
pendapat mengenai
masalah social
masyarakat Indonesia
dalam lingkup regional
dan nasional, serta
mampu
memecahkanmasalah
sosial sederhana melalui
dinamika interaksi sosial
di lingkungan sekitarnya
- Mensyukuri karunia
4a IX Tuhan Yang Maha Esa Manusia, tempat, dan
sebagai penduduk lingkungan
Indonesia yang mampu - keruangan dan konektivitas
melakukan perubahan antar ruang dan waktu dalam
dan keberlanjutan mewujudkan kesatuan
kehidupan melalui wilayah Nusantara
interaksi sosial dan Keberlanjutan, perubahan, dan
lingkungannya Waktu,
34
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
40
Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
Ruang Lingkup :
Pendidikan Agama Islam
Membaca Al –qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca ”Al”
-Syamsiah dan ” Al” Qomariyah sampai menerapkan hukum bacaan mad dan
waqof
Aspek –aspek rukun iman mulai dari iman
Kepada Alloh sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta asmaul Husna
Perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku
tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah.
Tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfirid dan jamaah baik sholat wajib
maupun shalat sunat.
Sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk
dan berkembangnya Islam di Nusantara.
Pendidikan Agama Kristen :
Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan
Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata
Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamnya, masyarakat dan gereja
sebagai orang yang sudah diselamatkan.
Pendidikan Agama Katholik
Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria
dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemmapuan dan keterbatasan untuk
berelasi dengan sesame dan lingkungnya.
Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan
bagaimana meneladi Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah.
Peserta didik dapat menguraikan makna Gerja sebagai sakramen keselamatan
dan bagimana mewujudkannya dalam hidup nyata
Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang hidup bermasyarakat
dan bagimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman
Allah dan pengjaran Yesus Kristus,
Pendidikan Agama Hindu, Budha, dan Konghucu diserahkan pada yang
berwenang masing-masing
41
2) PendidikanKewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan,
kepedulian, demokrasi, kebersamaan dan kesadaran akan hak dan kewajiban diri
dan rang lain.
Ruang lingkup:
a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warganegara.
42
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK. Dan memubuhkan kecerdasan, berfikir lgis, kritis, kreatif, inovatif, dan
bertanggung jawab.
Ruang lingkup:
a) Mendengarkan
b) Berbicara
c) Membaca
d) Menulis
4) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan, keberagaman, percaya diri,
kemandirian dan kepatuhan pada aturan social.
Ruang lingkup:
43
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek
dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,
dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata
bahasa, dan langkah-langkah retorika;
5) Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka
penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, kejujuran, berfikir logis,
kritis, keingintahuan, percaya diri dan kemandirian.
Ruang lingkup:
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan
kecerdasan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, gaya hidup sehat,
menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung jawab
Ruang lingkup:
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan
hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan
nasionalisme.
Ruang lingkup:
c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.
45
9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan
dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin
dan percaya diri pada peserta didik.
Ruang lingkup;
d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya.
Ruang lingkup:
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.
46
2. Program Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan keimanan dan ketaqwaan serta
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai budaya yang
dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap
lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai budaya dan keterampilan diimplementasikan dalam mata
pelajaran Bahasa Daerah.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
STANDAR
NO SEMESTER KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Ganjil 1. Memahami informasi/berita 1.1 Menyimpulkan informasi/berita yang
yang diperdengarkan diperdengarkan
1.2 Menanggapi informasi yang
diperdengarkan
2. Menceritakan pengalaman 2.1. Menceritakan pengalaman pribadi
pribadi dan tokoh diidolakan 2.2. Menggunakan unggah-ungguh basa dan
diri sendiri dan orang lain
2.3. Menceritakan riwayat hidup tokoh yang
diidolakan
2.4. Menggunakan unggah-ungguh basa
krama
3. Membaca intensif teks 3.1. Menggungkapkan isi wacana non sastra
sastra dan non sastra 3.2. Menemukan isi dan pesan dongeng
3.3. Menggunakan isi wacana sastra
3.4. Menemukan isi dan pesan dongeng
3.5. Menggunakan isi wacana sastra
4. Mengungkapkan pikiran, 4.1. Menulis aksara swara dalam kata
perasaan, dan gagasan dengan benar
dalam bentuk narasi 4.2. Menulis dasar, kata jadian, dan kalimat
sederhana dan
4.3. Menulis aksara legena, sandhangan, dan
mengungkapkan berbagai
informasi dengan huruf latin pasangan
47
dan Jawa 4.4. Menulis berita/cerita
4.5. Menulis kata saroja, dan entar
4.6. Menulis kalimat menggunakan huruf
Jawa
2 Genap 5. Memahami cerita yang 5.1. Menyimpulkan isi cerita yang
diperdengarkan diperdengarkan
5.2. Menemukan relevansi isi cerita dengan
kehidupan sehari-hari
6. Mengungkapkan ide, 6.1. Menyalin bahasa ngoko menjadi bahasa
gagasan, dan informasi karma
secara lisan menggunakan 6.2. Menerapkan dialog dengan
berbagai ragam bahasa menggunakan berbagai ragam bahasa
STANDAR
NO SEMESTER KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Ganjil 1. Mengapresiasi prosa melalui 1.1. Menemukan inti prosa yang
kegiatan mendengarkan diperdengarkan
1.2. Menemukan unsur intrinsik Prosa
48
2. Mengungkapkan berbagai 2.1. Berwawancara dengan menggunakan
informasi melalui wawancara berbagai ragam bahasa
2.2. Mempresentasikan hasil wawancara
2.3. Mengubah bahasa Ngoko lugu
menjadi Ngoko Alus, dan Krama
(tembung peprenahan)
3. Membaca nyaring teks 3.1. Membaca teks berhuruf latin dengan
berhuruf latin/Jawa lafal yang benar
3.2. Menemukan gagasan utama wacana
berhuruf Jawa
Mengungkapkan pikiran, 4.1. Menulis surat pribadi dengan
perasaan dan informasi menggunakan ragam bahasa Jawa
dalam bentuk surat dengan yang baik dan benar
huruf latin dan huruf Jawa 4.2. Menulis dengan huruf Jawa
“semboyan/sesanti” Jawa
4.3. Mengungkapkan kembali isi wacana
yang diperdengarkan
4.4. Mengubah basa ngoko lugu menjadi
basa ngoko alus dan Krama (kewan,
woh lan uwit)
2 Genap 4. Mengapresiasi puisi yang 5.1. Menemukan inti puisi
diperdengarkan 5.2. Menemukan unsur intrinsik puisi
49
STANDAR
NO SEMESTER KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Ganjil 1. Mengapresiasi drama yang 1.1. Menemukan isi pesan dari drama
diperdengarkan 1.2. Menunjukkan relevansi drama yang
dengan situasi sekarang
50
Pengembangan diri bagi peserta didik SMP Negeri 1 Baron terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Baron dilakukan
melalui tiga bentuk pengembangan diri , yaitu pengembangan diri yang sifatnya spontan,
pengembangan diri yang sifatnya rutin, pengembangan diri yang sifatnya terprogram.
Pemgembangan diri yang sifatnya spontan dilakukan dengan mengembangkan sikap keteladanan
guru dalam lingkungan sekolah setiap hari. Hal ini merupakan upaya SMP Negeri 1 Baron untuk
menciptakan sebuah kultur sekolah yang kondusif, efektif dan efisien. Pengembangan diri yang
bersifat rutin mengutamakan penanaman sikap dan perilaku disiplin yang dilakukan secara rutin
dan berkesinambungan ddi sekolah. Pengembangan diri terprogram dimaksudkan sebagai wadah
kreativitas siswa untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
siswa. Dalam hal ini setiap pengembangan diri terprogram harus menyusun materi
pemgembangan diri (berupa SK dan KD) serta rencana program pelaksanaannya.SMP Negeri 1
Baron memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut:
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran yaitu :
a. Pelayanan bimbingan konseling, meliputi pengembangan :
Kehidupan pribadi
Kemampuan sosial
Kemampuan belajar
Wawasan dan perencanaan karier
b. Ekstrakurikuler meliputi kegiatan :
Kepramukaan
PMR
Story Telling
Seni Kriya/Lukis
Seni Tari
Tata Busana
Tata Boga
Bola Voly
Matematika
Fisika
Biologi
51
Atletik
PMR
Kolintang
Catur
Drum Band
Bahasa Indonesia
TIK
Karate
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Bendera Membiasakan antri Berpakaian rapi
Sholat Berjamah Memberi salam Tepat waktu
Kunjungan Pustaka Membuang sampah pada tempatnya Memberi pujian
Kebersihan Kelas Musyawarah Hidup sederhana
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan orangtua siswa. Aspek yang dinilai dalam kegiatan pengembangan diri lebih
dominan pada aspek sikap/afektif peserta didik, yang difokuskan pada “ perubahan
sikap/perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri yang
diselenggarakan oleh sekolah ”. Hasil penilaian yang dicantumkan dalam pengembangan diri,
hanya untuk penilaian kegiatan ektrakulikuler yang diikuti oleh peserta didik. Kriteria penilaian
disesuaikan dengan karakteristik program/kegiatan yang diikuti. Sedangkan penilaian untuk
kegiatan pelayanan konseling terintegrasi di dalam nilai kepribadian.
c. Pramuka
Tujuan :
- Meningkatkan keterampilan dan kemandirian siswa dalam menjalani kehidupan
- Melatih siswa hidup bersosialisasi dan berorganisasi
- Menanamkan pendidikan karakter pada diri siswa
d. PMR
Tujuan :
- Meningkatkan keterampilan dan kemandirian siswa dalam menolong sesama sesuai
dengan ajaran PMR
-Melatih siswa hidup bersosialisasi dan berorgnisasi
e. Seni Musik
Tujuan : Mengembangkan kemampuan siswa di bidang musik dan tarik suara sebagai karya
seni prestasi serta meningkatkan kepekaan dalam bermain music bersama dalam sebuah
group music
f. Seni Tari
Tujuan : Mengembangkan kemampuan siswa dibidang seni tari baik tradisional maupun tari
modern sebagai karya seni prestasi dalam upaya melestarikan danmengembangkan budaya
bangsa
53
g.. Seni Kriya/Lukis
Tujuan : Mengembangkan kemampuan siswa dibidang seni kriya/lukis sebagai karya seni
prestasi dalam upaya melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa.
h. Tata Busana
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan siswa.
i. Tata Boga
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan siswa.
j. Atletik
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan siswa di bidang atletik
k. Catur
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan bermain catur yang baik.
l. Matematika
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk
menguasai teori-teori matematika yang dapat di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-
hari.
m. Biologi
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk
menguasai ilmu biologi.
n. Fisika
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk menguasai
ilmu Fisika.
o. Drum Band
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk
menguasai seni musik khususnya Drum Band.
p. Bahasa Indonesia
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam berbahasa dan bersastra Indonesia.
q. TIK
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam menguasai program komputer.
54
4. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar merupakan konsep dan pelaksanaan pembelajaran dengan
menjabarkan total kegiatan belajar secara operasional sesuai dengan karakteristik
pelaksanaan satuan kredit semeseter / sistem paket, pengaturan minggu efektif, kegiatan
tatap muka, pengaturan tugas terstruktur dan tidak terstruktur pada sejumlah mata pelajaran
pada setiap semester dalam satuan tahun pelajaran. Prinsip utama pada sistem satuan
semester meliputi tiga aspek yaitu pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 1 Baron dengan sistem paket yang
didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
Beban belajar untuk peserta didik kelas VII, adalah 40 jam pelajaran perminggu,
sedangkan untuk kelas VIII dan IX adalah 36 jam pelajaran per minggu
IX 40 36 34 1.224 jam/tahun
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah Penugasan
Terstruktur (TT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) yang waktunya
maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka
55
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas VII,
VIII dan IX)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang
minggu memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan
minggu Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1
minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan
ciri kekhu-
susan masing-
masing
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan
pendidikan minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
56
Ketuntasan belajar untuk kelas VII semester 1 dan 2 yang menggunakan Kurikulum 2013
pada tahun pelajaran 2016/2017 terlihat pada tabel berikut ini
Sedangkan Ketuntasan belajar untuk kelas VIII dan kelas IX semester 1 dan 2 yang
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun pelajaran 2016/2017 terlihat
pada tabel berikut ini
57
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 75 75
4 Bahasa Inggris 75 75
5 Matematika 75 75
6 IPA 75 75
6 IPS 75 75
8 Seni Budaya 75 75
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
75 75
10 Teknologi Informasi dan
75 75
Komunikasi
11 Bahasa Daerah 75 75
12 Keterampilan Kerajinan 75 75
SMP Negeri 1 Baron.berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan
belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan
kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran
remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
6. Kenaikan Kelas
Berdasarkan pedoman yang telah ada SMP Negeri 1 Baron .menyusun kriteria
kenaikan kelas dengan ketentuan sebagai berikut:
58
a) Kriteria Kenaikan Kelas Peserta Didik Kelas VII Tahun Pelajaran 2016/2017
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti;
2. mencapai tingkat kompetensi pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) yang
dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM, yaitu (B-).
3. nilai kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2) untuk setiap mata pelajaran sekurang-
kurangnyaBaik (B);
4. memiliki maksimal dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM;
5. ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif;
6. berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru.
b). Kriteria Kenaikan Kelas Peserta Didik Kelas VIII Tahun Pelajaran
2016/2017
Kriteria kenaikan kelas peserta didik kelas VIII tahun pelajaran 2016/2017
sebagai berikut :
I. 1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran dengan
memperhitungkan nilai rapor pada semester I dan semester II pada tahun pelajaran
berjalan.
Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
(UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang berbunyi “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan
mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut.
1) Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a. Religius
60
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
2) Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain
b. Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c. Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
e. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
f. Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap
keinginan dan harapannya.
g. Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan
cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.
h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
i. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
61
j. Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k. Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
d. Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
e. Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
4) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
5) Nilai kebangsaan
62
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
a. Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya.
b. Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat,
adat, budaya, suku, dan agama.
Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Baron ada 2, yaitu melalui
kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram pendidikan karakter dilaksanakan
melalui tiga jalur, yaitu pendidikan karakter terintegrasi dalam mata pelajaran, pendidikan
karakter dikembangkan melalui manajemen sekolah, dan pendidikan karakter melalui kegiatan
pengembangan diri.
63
Mata Pelajaran Nilai Utama
65
Untuk kegiatan tidak terprogram pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan
rutin, spontan, dan keteladanan. Secara rinci sebagai berikut:
a. Pembiasaan rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi : upacara bendera,
senam, doa bersama, ketertiban, pemeliharaan kebersihan, kesehatan diri.
b. Pembiasaan spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kegiatan khusus, meliputi :
pembentukan perilaku memberi 3 S (senyum, salam, sapa), membuang sampah pada
tempatnya, budaya antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran), saling mengingatkan
ketika melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah, kesetiakawanan sosial,
anjangsana.
c. Pembiasaan keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari, meliputi :
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan
orang lain, datang tepat waktu.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Baron juga dilakukan melalui aktivitas
sebagai berikut:
0 Kegiatan rutin
Tabel 3.11 Nilai-Nilai Karakter dalam Kegitan Rutin
66
Jumat Bersih/Sehat.
c. Pegawai TU pukul 07.30 harus sudah berada di sekolah dan pulang pukul
13.40
d. Bila berhalangan hadir di sekolah maka haru ada pemberitahuan ke
sekolah.
e. Kerapian dan kebersian berpakaian, diawasi setiap hari oleh seluru guru,
diawali oleh guru jam pertama. Siswa yang ditidak berpakaian rapi diminta
merapikannya dan diberi tahu cara berpakaian rapi. (kriteria rapi yaitu baju
dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki, dan sepatu yang
ditentukan).
f. Kerapian rambut dicek setiap hari oleh seluru guru. Panjang ukuran rambut
tidak boleh kena telinga dan krah baju. Apabila menemukan siswa yang
rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan maka diminta utuk
mencukur rambut dan diberi tenggang waktu tiga hari. Sekiranya masih
membandel maka rambut yang bersangkutan akan dipotong oleh
guru/petugas yang ditunjuk oleh sekolah.
g. Guru dan pegawai berpakaian rapi.
h. Mengambil sampah yang berserakan.
i. Meminjam dan mengembalikan sendiri buku perpustakaan pada guru
perpustakaan.
67
Peduli Lingkungan Lingkungan Sekolah Bersih
Kelas Bersih
68
a. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Cinta Tanah Air
b. Menyanyikan lagu kebangsaaan setiap awal pelajaran ,upacara bendera dan
peringatan hari besar nasional.
c. Menyanyikan lagu-lagu Nasional setiap hari pada akhir pelajaran
d. Memajang foto presiden dan wakil presiden serta lambang negara.
e. Memajang foto para pahlawan nasional.
f. Menggunakan produk buatan dalam negeri.
1 Kegiatan Spontan
Tabel 3.12 Nilai-Nilai Karakter dalam Kegiatan Spontan
2 Kegiatan Keteladanan
Tabel 3.13 Nilai-Nilai Karakter dalam Kegiatan Keteladanan
69
Nilai-Nilai Budaya dan
Karakter Bangsa yang Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Dikembangkan
a. Siswa berdoa bersama sebelum dan sesudah jam pelajaran
Religius
b. Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan salat dzuhur berjamaah
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
c. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa maka
memberi contoh yang kusuk dan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat
dimengerti oleh anak.
a. Pukul 06.45 guru harus sudah berada di sekolah menyambut siswa
Kedisplinan
belajar.
b. Pegawai TU pukul 07.30 harus sudah berada di sekolah dan pulang
pukul 13.30
c. Mengambil sampah yang berserakan
d. Berbicara dengan sopan.
e. Mengucapkan terima kasih
f. Meminta maat
g. Menghargai pendapat orang lain
a. Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya.
Peduli Lingkungan
b. Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah
bersama peserta didik.
c. Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang
berserahkan.
a. Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap ada
Peduli Sosial
musibah intenasional dan bencana alam untuk kegiatan sosial.
a. Pendidik memberikan penilaian secara objektif
Kejujuran
b. Pendidik menepati janji pada peserta didik
a. Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara peringatan hari
Cinta Tanah Air
besar bersama peserta didik.
70
sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya di masa mendatang secara menyeluruh.
SMP Negeri 1 Baron memberikan pendidikan kecakapan hidup yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik , dan kecakapan vokasional secara
terpadu dan dilaksanakan secara integritas pada semua mata pelajaran muatan local dan
pengembangan diri.
1) Kecakapan pribadi/personal meliputi: beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri
2) Kecakapan sosial meliputi: bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial,
mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya lokal dan global, berinteraksi dalam
masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, disiplin,
membudayakan pola hidup sehat
3) Kecakapan akademik meliputi: menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan
penelitian ilmiah, bersikap ilmiah, mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar
sepanjang hayat, berpikir strategis, berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi
IPTEK, berpikir kreatif menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi danmengambil
keputusan secara tepat
Kecakapan vokasional meliputi: keterampilan yang berkaitan dengan penguaasaan teknologi
informasi dan komunikasi, keterampilan merangkai alat
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun ajaran adalah minggu ke tiga
bulan Juli dan berakhir pada minggu terakhir bulan Juni.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
adalah sebagai berikut :
Permulaan pembelajaran dimulai pada hari Senin Minggu ke-2 (empat) bulan Juli 2019, yaitu
Senin, 15 Juli 2019.
73
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari dengan pengaturan sebagai
berikut:
74
Waktu Belajar JUMLAH JAM Kelas VIII
HARI
PELAJARAN
KETERANGAN
(WIB) dan IX
Senin 07.00 – 12.00 6 Hari Senin :
Jam Ke-1 Upacara Bendera
Selasa 07.00 – 12.00 7
Penambahan 2 Jam Pelajaran
Rabu 07.00 – 12.00 7 BP/BK
JUMLAH 38
Tabel 4.2 Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif, dan Hari Libur Sekolah Semester
I
Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif dan
Hari Libur Sekolah di SMP Islam Al-Falah
Tahun Pelajaran 2019/2020
BULAN HES HEF LU KTS LHB LS LPP LHR JML
JULI 2019 15 - 3 - - 13 - - 31
AGUSTUS 2019 26 - 4 - 1 - - - 31
SEMESTER I
SEPTEMBER 2019 21 - 5 3 1 - - - 30
OKTOBER 2019 26 - 4 - - - - - 31
NOPEMBER 2019 25 - 4 - 1 - - - 30
DESEMBER 2019 19 - 5 - 2 5 - - 31
JUMLAH
132 - 25 3 5 18 - - 184
SEMESTER I
Tabel 4.3 Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif, dan Hari Libur Sekolah
Semester II
BULAN HES HEF LU KTS LHB LS LPP LHR JML
JANUARI 2020 25 - 4 - 2 - - - 31 75
PEBRUARI 2020 25 - 4 - - - - - 29
EMESTER II
MARET 2020 25 - 5 - 1 - - - 31
APRIL 2020 22 - 4 - 1 - 3 - 30
MEI 2020 12 - 8 - 3 - - 8 31
C. Kegiatan Tengah Semester
Kegiatan tengah semester diisi dengan kegiatan ulangan tengah semester. Kegiatan tengah
semester direncanakan pada semester 1 (ganjil) selama 3 (tiga) hari, yaitu tanggal 26 s.d. 28
September 2019. Pembagian LHBS tengah semester dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober
2019. Kegiatan tengah semester pada semester 2 (genap) kelas VII dan VIII akan
dilaksanakan pada tanggal 6 s.d. 11 Maret 2017 Pembagian LHBS tengah semester
dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017. Kegiatan tengah semester pada semester 2 (genap)
kelas IX akan dilaksanakan tanggal 13 s.d. 18 Februari 2017 dengan asumsi ujian nasional
dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 11 Mei 2017
D. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah, untuk tidak diadakan
proses pembelajaran di sekolah.
a) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan
NO HARI LIBUR
1 17 Agustus 2019 Proklamasi Kemerdekaan RI
2 11 Agustus 2019 Idul Adha 1440 H
3 1 September 2019 Tahun Baru Hijriyah 1441 H
4 9 November 2019 Maulid Nabi Muhammad SAW
5 25 Desember 2019 Hari Natal
76
6 1 Januari 2020 Tahun Baru Masehi
7 25 januari 2020 Tahun Baru Imlek 2571
8 22 Maret 2020 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
9 25 Maret 2020 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942
10 10 April 2020 Wafat Isa Al-Masih
11 1 Mei 2020 Hari Buruh Internasional
12 7 Mei 2020 Hari Raya Waisak 2574
13 21 Mei 2020 Kenaikan Isa Al-Masih
14 24-25 Mei 2020 Idul Fitri 1441 H
E. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan SMP Islam Al-Falah
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum SMP Negeri 1 Baron berisi komponen yang harus dilaksanakan dan dicapai
dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi, misi dan tujuan sekolah; struktur dan
muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.
2. Kurikulum SMP Negeri 1 Baron disusun dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
sekolah, peserta didik dan lingkungan.
3. Kurikulum SMP Negeri 1 Baron..ini diperuntukkan kepada semua warga sekolah,
terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya sekolah
(school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang
bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan
78
penguatan terhadap implementasi Kurikulum 2013 di tingkat SMP Negeri1 Baron, seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
RPP. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih
terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
B. Saran
1. Sejalan dengan otonomi sekolah dan manajemen berbasis sekolah, maka Kurikulum
haruslah menjadi pedoman dan arah dalam pengelolaan sekolah terutama pengelolaan
proses belajar dan mengajar guna tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif
dan efisien.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan Kurikulum perlu dukungan dari semua
komponen dan stakeholder sekolah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan inovatif.
3. Sesuai dengan semangat Kurikulum 2013, penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar
aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam
membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan
yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya
diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai
pencerminan bangsa yang besar.
79
80