Anda di halaman 1dari 80

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kerangka dasar
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi
daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang
kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan


kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan
adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan


pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum
sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal
tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional:

1
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.

2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.

Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum SMP Negeri . 1 Baron tahun ini disusun sebagai
sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta mengembangkan nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai
yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab.
Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada
setiap pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran maupun dalam kegiatan
pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat proses
mengamati, melaksanakan/mencoba, dan mengkomunikasikan dalam bentuk
pembiasaan/perilaku.

Potensi –potensi yang dimiliki dan karakteristik SMP Negeri 1 Baron

a. Peserta didik

Peserta didik yang ada di SMP Negeri 1 Baron berada di daerah Kecamatan dengan akses
transportsasi yang mudah, membuat SMP Negeri 1 Baron menjadi pilihan utama bagi peserta

2
didik yang tinggal didaerah Baron dan sebagian dari wilayah Tanjunganom, sehingga hal ini
merupakan potensi peserta didik yang cukup baik bagi SMP Negeri 1 Baron.

b. Pendidik

Pendidik di SMP Negeri 1 Baron..rata-rata usia produktif dengan kualifikasi Sarjana (S1)
sudah mencapai 99 %. Pendidik yang sudah tersertifikasi 90 % dan 80% bertempat tinggal
sekitar kecamatan Baron, sehingga transportasi sangat lancar

c. Saran Prasarana

Luas Tanah SMP Negeri 1 Baron..mencapai 15.200 m2, yang didalamnya terdapat bangunan
ruang belajar 27 Ruang, Laboratorium IPA 3 ruang, Perpustakaan 1 ruang, Laboratorium
Komputer 1 ruang, Masjid seluas 49 m2 yang dapat menampung 70 jamaah, kopsis 1 ruang,
UKS 1 ruang, kamar mandi/WC peserta didik 16 ruang

d. Pembiayaan

Pembiayaan operasional sekolah sepenuhnya didanai dari dana BOS . Sedangkan untuk biaya
personal dibiayai oleh orang tua peserta didik yang rata-rata masuk dalam golongan ekonomi
menengah, Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung
SMP Negeri 1 Baron sering mendapatkan bantuan dari Pemerintah daerah maupun
Pemerintah Pusat.

e. Program

Program unggulan yang dikembangkan SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan nilai religius

Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi sekolah. Adapun kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan adalah sholat dhuhur berjamaah, sholat jumat berjamaah,
sholat dhuha yang wajib diikuti seluruh peserta didik serta peringatan hari-hari besar
keagamaan . Sedangkan untuk pendidik dan peserta didik non muslim tetap diberikan
kesempatan dan didorong untuk bisa menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan
masing-masing, sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang harmonis saling
menghargai satu dengan yang lainnya.

3
2) Program Peduli Lingkungan

Program ini dilaksanakan secara terprogram dan terjadwal,misalnya Kegiatan Jumat


bersih, Program Sekolahku Hijau, dsb. Setiap Jum’at dua minggu sekali dimulai pukul
06.20 sd 07.00 semua warga sekolah dilibatkan untuk membersihkan lingkungan
masing-masing. Kegiatan menata tanaman, merawat taman, menjaga suasana
lingkungan yang hijau segar dilaksanakan secara rutin terprogram untuk
mengembangkan sikap dan karakter peserta didik untuk mencintai lingkungan yang pada
akhirnya mampu menumbuh kembangkan rasa cinta pada tanah airnya.

f. Komite Sekolah

Komite sekolah yang ada di SMP Negeri 1 Baron keberadaannya benar-benar bermanfaat
bagi Sekolah, sebagi mitra Komite Sekolah SMP Negeri 1 Baron, sangat banyak
membantu memberi masukan kepada sekolah dalam menyusun program maupun
membantu mengawasi pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah
diprogramkan dapat berjalan dengan baik

g. Dinas Pendidikan

Peran serta Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk dalam penyelenggaraan pendidikan


yang baik di SMP Negeri 1 Baron sangat dirasakan misalnya dengan diadakannnya
monitoring dan evaluasi kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan, sehingga lebih
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

h. Kegiatan MGMP

Kegiatan peningkatan kompetensi pendidik melalui MGMP baik ditingkat sekolah


maupun ditingkat kabupaten, sangat dirasakan manfaatnya oleh pendidik di SMP Negeri1
Baron, karena melalui kegiatan tersebut para pendidik dapat bertukar pikiran pengalaman
tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas sehari-hari di dalam kelas baik yang bersifat
administratif maupun teknis dalam bidang pembelajaran.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Baron.


1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi

4
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,
tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan
bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
5
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi
ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan
dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini
perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya
tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu
dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan
jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).

6
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan
yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai
dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas
dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh
karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan pada
pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai
pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak
lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat
melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian
kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian
dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang
hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas,
dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
7
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1)Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32
ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
2)Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2),
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat
(2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah”.
3)Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, jo PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain
yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
4)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23

8
5)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang
pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat
mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar
dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
6)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan.
7)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan
8)Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005
9)Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 sebagai penyempurnaan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
10) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
11) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
12) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
14) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 61 Tahun
2014-Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 62 Tahun
2014-Tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 63 Tahun
2014-Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
17) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 68 Tahun
2014-Tentang layanan bimbingan TIK

9
18) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 79 Tahun
2014 - Tentang Muatan Lokal
19) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 45 Tahun
2015-Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor No. 68 Tahun 2014-Tentang peran Guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
20) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 53 Tahun
2015-Tentang Penilaian Hasil belajar oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
21) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomer 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Bahasa daerah Jawa

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Baron


Tujuan Penyusunan Kurikulum ini adalah sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP Negeri 1 Baron Kabupaten
Nganjuk.
Tujuan umum pengembangan kurikulum ini dirumuskan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan nasional yaitu pendidikan dasar dan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut meliputi :
Tujuan khusus pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut :
1. sebagai pedoman operasional pelaksanaan kurikulum di SMP Negeri 1 Baron,
2. sebagai landasan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran,
3. sebagai sarana pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di
sekolah,
4. sebagai pedoman dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah,
5. sebagai sarana pengembangan kualitas peserta didik dan juga pendidik, dan
6. sebagai sarana pemecahan permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil identifikasi
pelaksanaan kurikulum unit layanan pendidikan SMP Negeri 1 Baron

10
D. Prinsip Penyusunan KTSP

Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Baron ini berpedoman pada prinsip-prinsip


Penyusunan KTSP yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor No. 61 Tahun 2014, sebagai berikut ini.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran
dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas
dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses
sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan
potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.

11
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,

12
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan jender. 13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengelolaan KTSP


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan
pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
13
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara hard skills dan soft skills
pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan
soft skills antarkelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

14
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi

Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri 1 Baron baik dari segi input/ peserta
didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat, dan out come/ keberhasilan lulusan SMP Negeri 1 Baron.serta masyarakat sekitar
sekolah yang religius, serta melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah
dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi sekolah.
Adapaun Visi SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut:

” TERWUJUDNYA MANUSIA YANG BERTAQWA, BERBUDI PEKERTI LUHUR,


BERPRESTASI, MENGUASAI IPTEK DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”

INDIKATOR:
1. Terwujudnya Kurikulum Tingkat Satuan Sekolah (KTSP) yang berwawasan lingkungan hidup,
berkarakter dan bersih narkoba.;
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
dengan memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber belajar;
3. Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki EQ dan SQ yang tinggi serta
berkarakter dan bersih narkoba;
4. Terwujudnya prestasi akademik tingkat nasional;
5. Terwujudnya perkembangan bakat dan minat siswa secara optimal;
6. Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi
profesional, sosial , pedagogilk, kepribadian serta berwawasan lingkungan hidup,
berkarakter dan bersih narkoba.
7. Terwujudnya pengelolaan sarana prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup ,
berkarakter dan bersih narkoba;
8. Terwujudnya suasana lingkungan sekolah yang bersih, indah, aman, nyaman dan kondusif untuk
belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan;
9. Terwujudnya managemen sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, berkarakter dan
bersih narkoba;
10. Terwujudnya pembiayaan pendidikan yang memadai dan memuat anggaran program yang
berwawasan lingkungan hidup, berkarakter dan bersih narkobal;
11. Terwujudnya penilaian pembelajaran yang berwawasan lingkungan hidup, berkarakter dan
bersih narkoba .

15
B. Misi
1. Meningkatkan kegiatan keagamaan, dan pengamalan agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Membudayakan hidup disiplin, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial dan bekerja keras.
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, serta mengembangkan
bakat dan prestasi siswa di bidang akademik maupun non akademik.
4. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sesuai perkembangan IPTEK.
5. Mewujudkan , memelihara dan melestarikan lingkungan sekolah yang sehat, bersih,
rindang dan asri.
6. Melakukan pencegahan pencemaran di lingkungan sekolah.

C. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan pendidikan di SMP Negeri 1 Baron adalah mengembangkan potensi peserta didik,
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.

Tujuan Khusus
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan.
2. Terwujudnya pemetaan bahan ajar kelas VII, VIII dan IX untuk semua mata
pelajaran.
3. Terwujudnya pengembangan silabus kelas VII, VIII dan IX untuk semua mata
pelajaran.
4. Terwujudnya pengembangan sistim penilaian kelas VII, VIII dan IX untuk semua
mata pelajaran.
5. Terwujudnya pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VII, VIII
dan IX untuk semua mata pelajaran.
6. Terwujudnya pengembangan beban belajar.
7. Terwujudnya pengembangan kurikulum muatan lokal.
8. Terwujudnya pengembangan dan inovasi metode pengajaran pada semua

16
mata pelajaran.
9. Terwujudnya pengembangan dan inovasi bahan pembelajaran.
10 Terwujudnya pengembangan dan inovasi sumber pembelajaran.
11. Terwujudnya pengembangan dan inovasi model pengelolaan atau manajemen
kelas.
12. Terwujudnya pengembangan standar pencapaian ketuntasan kompetensi.
7. Terwujudnya peningkatan kelulusan setiap tahunnya.
8. Terwujudnya peningkatan kejuaraan dalam lomba prestasi akademik.
9. Terwujudnya kejuaraan dalam lomba prestasi non akademik.
10. Terwujudnya suasana kehidupan yang mencerminkan kedisiplinan, keimanan dan
ketaqwaan.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. Struktur Kurikulum

17
Struktur dan muatan kurikulum pada SMP Negeri 1 Baron tahun ajaran 2016/2017 untuk
kelas VII yang menggunakan Kurikulum 2013 mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai
berikut ini.
Alokasi Belajar
MATA PELAJARAN Perminggu
Kelas VII
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3
3 Bahasa Indonesia 6
4 Matematika 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4
7 Bahasa Inggris 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk muatan Lokal) 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3
10 Prakarya (termasuk muatan Lokal) 2

11 Mulok Bahasa Daerah 2

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 40

Sedangkan untuk Kelas VIII dan Kelas IX masih menggunakan Kurikulum 2006 dengan
struktur dan muatan kurikulum sebagai berikut:

MATA PELAJARAN Alokasi Belajar Perminggu

18
Kelas VIII Kelas IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 6 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
8. Seni Budaya 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 2
Kesehatan
10.Teknologi Informasi dan
2 2
Komunikasi
B. Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 2 2
2. Keterampilan Kerajinan 2 2
Jumlah 36 36

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
1. Mata Pelajaran Wajib
a) Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013
Mata pelajaran pelajaran wajib berdasarkan Kurikulum 2013 adalah Pendidikan
Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Prakarya
Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan kompetensi dan
Kompetensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No 64 Tahun 2013. Adapun
Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai berikut:

19
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama


(KI-1) yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku


(KI-2) jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual, konseptual, dan
Pengetahuan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
(KI-3)
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam


ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
Keterampilan
dan ranah abstrak
(KI-4)
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Adapun cakupan materi masing-masing mata pelajaran terurai pada penjelasan


berikut ini:
1) Muatan Pendidikan Agama Islam

20
Tingkat
Tingkat
Kompe- Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kelas
tensi
4 VII - Menghayati dan Alquran dan Hadis
memahami kandungan
ayat-ayat Alquran Ayat-ayat Alquran pilihan
pilihan dan hadis yang dan hadis terkait
terkait - Bacaan ayat-ayat Alquran
- Memahami dan pilihan Q.S. Al- Mujadilah
mencontohkan sikap- (58): 11 dan Q.S. Ar-
sikap terpuji yang Rahman (55): 33, Q.S.
berkaitan dengan An-Nisa (4): 8, Q.S.An-Nisa
akhlakul karimah (4):146, Q.S. Al-Baqarah
(2):153,
- Meneladani dan dan Q.S. Ali Imran (3):134,
memahami perjuangan Q.S.
Nabi Muhammad saw. Al-Anfal (8): 27, Q.S. Al-
periode Mekah dan Ahqaf
Madinah, sikap terpuji
(46): 13, Q.S. Al-Furqan
khulafaurrasyidin,
(25):63;
semangat ilmuwan
muslim dalam Q.S. Al Isra’(17): 27; Q.S.
menumbuhkembangkan An Nahl
ilmu pengetahuan dalam (16):114; Q.S. Al-Maidah
kehidupan sehari-hari (5): 90–
91 dan 32
- Memahami makna rukun - Hafalan ayat-ayat Alquran
iman, Asmaul-Husna dan pilihan
surat dan ayat pilihan
serta hadis terkait - Kandungan ayat-ayat
- Memahami hikmah puasa Alquran pilihan dan hadis
wajib dan sunnah, terkait
penetapan makanan dan
minuman yang halal dan - Perilaku yang
haram berdasarkan mencerminkan pemahaman
Alquran dan Hadis terhadap ayat-ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait
- Membaca dan
Menunjukkan hafalan
surah dan ayat pilihan Aqidah
serta hadis terkait dengan
tartil dan lancar - Allah SWT
- Asmaul Husna: : Al-’Alim,
- Mencontohkan perilaku al- Khabir, as-Sami’, dan
sesuai dengan akhlakul al-Bashir
karimah
- Memahami dan - Malaikat Allah SWT
Mempraktikkan tata cara - Kitab suci Alquran
bersuci, shalat wajib dan - Nabi Muhammad saw.
shalat sunnah, shalat jamak - Rasul Allah SWT
dan qashar, shalat - Dalil-dalil tentang
berjamaah dan munfarid, keimanan
sujud syukur, sujud sahwi,
21
Tingkat
Tingkat
Kompe- Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kelas
tensi
dan sujud tilawah - Perilaku yang
- Merekonstruksi sejarah mencerminkan keimanan.
pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Akhlak dan Budi Pekerti
Umayyah dan masa - Amanah dan perilaku yang
Abbasiyah untuk kehidupan mencerminkan sifat amanah
sehari-hari
- Istiqamah dan perilaku
yang mencerminkan sifat
istiqamah

- Perilaku rendah hati dan


hemat

- Gemar beramal dan


berbaik sangka

- Sikap sabar, ikhlas dan


pemaaf

- Jujur dan perilaku yang


mencerminkan sifat jujur

- Hormat dan patuh kepada


orang tua dan guru serta
perilaku yang
mencerminkan sifat hormat
dan patuh

- Empati dan perilaku yang


mencerminkan sifat empati

Fiqih
- Bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar
- Shalat wajib dan shalat
sunnah, shalat berjamaah,
shalat munfarid
- Shalat Jumat
- Shalat jamak dan shalat
22
Tingkat
Tingkat
Kompe- Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kelas
tensi
qasar
- Sujud syukur, sujud sahwi,
sujud tilawah
Sejarah Peradaban Islam
- Dakwah Rasulullah saw.
periode
Mekah dan Madinah
- Sikap dan perilaku terpuji
khulafaurrasyidin
- Pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa
Umayyah dan Abbasiyah.
- Semangat ilmuwan muslim
dalam menumbuh
kembangkan ilmu
pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari
4a IX - Menghayati dan memahami Alquran dan Hadis
surat dan ayat Alquran pilihan - Ayat-ayat Alquran pilihan
dan hadis terkait. dan hadis terkait Q.S. Az-
- Meyakini dan memahami Zumar (39):53; Q.S. An-
rukun iman berdasarkan Najm (53): 39-42, dan Q.S.
pengamatan terhadap Ali Imran (3): 159 dan QS.
dirinya, alam sekitar dan Al Hujurat (49) : 13
makhluk ciptaan-Nya - Bacaan ayat-ayat Alquran
- Memahami hikmah dan pilihan
menerapkan ketentuan - Hafalan ayat-ayat Alquran
syariat Islam dalam pilihan
pelaksanaan - Kandungan ayat-ayat
penyembelihan hewan, Alquran pilihan dan hadis
ibadah qurban dan aqiqah terkait
- Menghargai perilaku - Perilaku yang
sesuai dengan akhlakul mencerminkan pemahaman
karimah terhadap ayat-ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait
- Membaca dan Aqidah
menunjukkan hafalan surat
dan ayat Alquran pilihan - Hari Akhir, makna beriman
sesuai dengan kaidah tajwid kepada Hari Akhir, dan
dan makhrajul huruf sikap mawas diri sebagai
cermin beriman kepada
Hari akhir

23
2) Muatan Pendidikan PPKn,
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
4 VII - Menjelaskan omitmen - Komitmen para pendiri
para pendiri Negara Negara
dalam dalam merumuskan dan
merumuskan dan menetapkan Pancasila
menetapkan - Proses perumusan dan
Pancasila pengesahan Undang-Undang
- Menganalisis proses Dasar Negara Republik
pengesahan Undang- Indonesia Tahun 1945
Undang Dasar - Norma hukum dan
Republik Indonesia kepatutan yang berlaku
tahun 1945 dalam kehidupan
bermasyarakat dan
- Menunjukkan sikap
bernegara
toleransi dalam makna
keberagaman dalam - Harmoni keutuhan wilayah
bingkai Bhinneka dan kehidupan dalam
Tunggal Ika konteks NKRI
- Menjelaskan - Makna keberagaman suku,
karakteristik daerah agama, ras, budaya, dan
tempat tinggalnya dalam gender dalam bingkai
kerangka NKRI Bhinneka Tunggal Ika

- Menunjukkan perilaku
menghargai dengan
dasar: moral, norma,
prinsip dan spirit
kewarganegaraan

24
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
4a IX - Menunjukkan sikap - Dinamika perwujudan nilai
dalam dan
dinamika perwujudan moral Pancasila dalam
Pancasila kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari- - Esensi nilai dan moral
hari Pancasila dalam
secara individual dan Pembukaan Undang-
kolektif Undang Dasar Negara
- Menganalisis nilai dan Republik Indonesia Tahun
moral 1945
yang terkandung dalam - Makna ketentuan hukum
Pembukaan Undang- yang berlaku dalam
Undang perwujudan kedamaian
Dasar Negara Republik dan keadilan
Indonesia - Semangat persatuan dan
tahun 1945 kesatuan dalam
- Menjelaskan masalah keberagaman masyarakat
yang
muncul terkait - Aspek-aspek pengokohan
keberagaman NKRI
masyarakat dan cara
pemecahannya
- Menerapkan perilaku
kewarganegaraan
berdasarkan
prinsip saling
menghormati, dan
menghargai dalam
rangka
pengokohan NKRI
- Menghargai dan
menghayati
dengan dasar: kesadaran
nilai,
moral, norma, prinsip
dan spirit

3) Muatan Pendidikan Bahasa Indonesia,


Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
4 VII - Memiliki perilaku jujur, - Struktur teks genre cerita
percaya (teks
diri, tanggung jawab, cerita pendek, teks cerita
kreatif, moral,

25
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
peduli, santun dalam teks cerita biografi, teks
merespons cerita
berbagai hal secara prosedur), genre faktual
pribadi (hasil
- Mengenal konteks observasi, teks eksplanasi),
budaya dan konteks genre
sosial, satuan tanggapan (teks tanggapan
kebahasaan, serta deskriptif, teks eksposisi,
unsur paralinguistik teks
dalam penyajian teks diskusi, teks ulasan)
- Konteks budaya, norma,
- Mengenal bentuk dan serta konteks sosial yang
ciri teks dalam genre melatarbelakangi lahirnya
cerita, faktual, dan jenis teks
tanggapan
- Satuan bahasa pembentuk
- Memahami teks teks: bunyi bahasa, fonem,
dalam genre cerita, morfem, kata, kelas kata,
faktual, dan frasa, klausa
tanggapan - Penanda kebahasaan dalam
- Mengklasifikasi teks teks
dalam genre cerita, - Paralinguistik (lafal,
faktual, dan tanggapan kelantangan, intonasi,
- Menemukan makna tempo, gestur, dan mimik)
teks dalam genre
cerita, faktual, dan
tanggapan
- Menyajikan teks
dalam genre cerita,
faktual, dan
tanggapan secara
lisan dan tulis

26
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Memiliki perilaku - Struktur teks genre cerita
4a IX jujur, percaya (teks
diri, tanggung jawab, eksemplum), genre faktual
kreatif, (teks
peduli, dan santun rekaman percobaan), dan
dalam genre
menangani dan tanggapan (teks tantangan,
memberikan tanggapan kritis)
berbagai hal - Konteks budaya, norma,
- Mengenal konteks serta konteks sosial yang
budaya dan konteks melatarbelakangi lahirnya
sosial, satuan jenis teks
kebahasaan, serta - Satuan bahasa pembentuk
unsur paralinguistik teks: klausa, kalimat inti,
dalam penyajian teks kalimat tunggal, kalimat
- Mengenal bentuk dan majemuk
ciri teks dalam genre - Penanda kebahasaan dalam
faktual, tanggapan, teks
dan cerita - Paralinguistik (lafal,
- Memahami teks kelantangan, intonasi, tempo,
dalam genre gestur, dan mimik)
faktual, tanggapan,
dan cerita
- Mengklasifikasi teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita

4) Muatan Pendidikan Bahasa Inggris,


Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Mensyukuri nikmat - Teks-teks: label nama, daftar
4 VII belajar Bahasa Inggris barang, instruksi, rambu,
sebagai alat komunikasi tanda peringatan, undangan
untuk lingkup pribadi, ucapan selamat,
internasional recount, pengumuman,
- Menunjukkan perilaku naratif, deskriptif, dan lagu,
yang berterima dalam dalam wacana interpersonal,
lingkungan personal transaksional, dan
dan sosial budaya; fungsional pada tataran
literasi fungsional
- Mengidentifikasi - Struktur teks interpersonal,
fungsi sosial, struktur transaksional, dan
fungsional
27
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
teks dan unsur - Keterampilan
kebahasaan dari teks mendengarkan, berbicara,
sangat pendek dan membaca, dan menulis teks
sederhana; interpersonal, transaksional,
dan fungsional yang
- Berkomunikasi secara tercakup
interpersonal, - Unsur-unsur kebahasaan
transaksional, dan - Frasa sangat pendek dan
fungsional tentang diri sederhana
sendiri, keluarga, orang - Modalitas: dengan batasan
lain, dan objek yang makna yang jelas
kongkrit dan imajinatif,
yang terdekat dengan
kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di
rumah, sekolah, dan
masyarakat
- Menyusun teks lisan
dan tulis, sangat pendek
dan sederhana, dengan
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat dan berterima

28
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Mensyukuri - Teks-teks: factual report,
4a IX kenikmatan belajar ilmiah, prosedur, naratif, dan
Bahasa Inggris sebagai iklan, dalam wacana
alat komunikasi untuk interpersonal, transaksional,
lingkup internasional dan fungsional pada tataran
- Menunjukkan perilaku literasi fungsional
yang berterima dalam - Struktur teks interpersonal,
lingkungan personal, transaksional, dan
sosial budaya, fungsional
akademik, dan profesi; - Keterampilan
- Mengidentifikasi fungsi mendengarkan, berbicara,
sosial, struktur teks dan membaca, dan menulis teks
unsur kebahasaan dari interpersonal, transaksional,
teks pendek dan
dan fungsional yang
sederhana
tercakup
- Berkomunikasi secara
interpersonal, - Unsur-unsur kebahasaan
transaksional, dan - Frasa pendek dan sederhana
fungsional tentang diri - Modalitas: dengan batasan
sendiri, keluarga, orang makna yang jelas
lain, dan objek kongkrit
dan imajinatif, yang
terdekat dengan
kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di
rumah, sekolah, dan
masyarakat
- Menyusun teks lisan
dan tulis, pendek dan
sederhana dengan
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancar

5) Muatan Pendidikan Matematika,


Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
4 VII - Menunjukkan sikap logis, kritis, - Bilangan Rasional
analitis, cermat dan - Aljabar (pengenalan)
teliti,bertanggung jawab, responsif, - Geometri (termasuk
dan tidak mudah menyerah dalam transformasi)
memecahkan masalah
29
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
- Memiliki rasa ingin tahu, percaya - Statistika dan Peluang
diri, dan ketertarikan pada - Himpunan
matematika
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman
belajar
- Memiliki sikap terbuka, santun,
objektif dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas

- Mengidentifikasi pola dan


menggunakannya untuk menduga
perumuman/aturan umum dan
memberikan prediksi
- Memahami konsep bilangan
rasional dilengkapi operasi dan
urutan
- Mengenal bentuk aljabar
sederhana (linear, kuadrat)
- Memanfaatkan interpretasi
geometri fungsi kuadrat dalam
menyelesaikan persamaan
- Memahami konsep himpunan dan
operasinya serta fungsi dan
menyajikan (diagram, tabel, grafik)
- Memahami bangun datar
berdasarkan sifat-sifat atau fitur-
fitur (banyak sisi, keteraturan,
ukuran), dan transformasi yang
menghubungkannya
- Memberi estimasi penyelesaian
masalah dan membandingkannya
dengan hasil perhitungan
- Menjelaskan dan
memvisualisasikan pecahan yang
ekuivalen
- Membandingkan, memberi
interpretasi berbagai metoda
penyajian data
- Memahami konsep peluang
empirik
- Menggunakan simbol dalam
pemodelan, mengidentifikasi
informasi, menggunakan strategi
lain bila tidak berhasil

30
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas
4a IX - Menunjukkan sikap, logis, kritis, - Aljabar
analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Geometri (termasuk
bertanggung jawab, responsif, dan bangun tidak beraturan)
tidak mudah menyerah dalam
- Statistika dan Peluang
memecahkan masalah
(termasuk metode statistik
- Memiliki rasa ingin tahu, percaya sederhana)
diri, dan ketertarikan pada
matematika
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman
belajar
- Memiliki sikap terbuka, santun,
objektif, dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas
- Mengidentifikasi kecenderungan
dan menyajikannya dalam aturan
bilangan (barisan dan deret) atau
relasi lainnya
- Memahami operasi pangkat, akar,
bilangan dan kaitannya dengan
konsep urutan

31
6) Muatan Pendidikan IPA
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas

- Menunjukkan perilaku - Ciri-ciri dan klasifikasi


4 VII keimanan kepada Tuhan makhluk idup, sistem
Yang Maha Esa sebagai organisasi kehidupan
hasil dari penyelidikan - Sistem pernafasan,
terhadap objek IPA pencernaan, peredaran
darah, struktur rangka, otot,
- Memiliki sikap ilmiah: struktur dan fungsi sistem
rasa ingin tahu, logis, ekskresi pada manusia
kritis, analitis, jujur, dan - Fotosintesis, respirasi, dan
tanggung jawab melalui struktur jaringan tumbuhan
IPA - Perubahan fisika dan kimia,
karakteristik zat, sifat bahan
- Mengajukan pertanyaan
dan pemanfaatannya
tentang fenomena IPA,
melaksanakan percobaan, - Pengukuran, gerak, gaya,
tekanan, energi, dan usaha
mencatat dan menyajikan
hasil penyelidikan dalam - Getaran, gelombang, bunyi,
cahaya, dan alat optik
bentuk tabel dan grafik,
menyimpulkan, serta - Suhu dan kalor
- Zat aditif makanan, zat
melaporkan hasil
adiktif dan psikotropika
penyelidikan secara lisan
- Struktur bumi dan tata surya
maupun tertulis untuk
menjawab pertanyaan - Interaksi antar makhluk
hidup dan lingkungan,
tersebut
pencemaran dan pemanasan
- Memahami konsep dan global
prinsip IPA serta saling
keterkaitannya dan
diterapkan dalam
menyelesaikan masalah

32
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas

- Memiliki perilaku - Sistem reproduksi manusia,


4a IX beriman kepada Tuhan tumbuhan, dan hewan
Yang Maha Esasebagai
hasil dari penyelidikan - Pewarisan sifat
terhadap objek IPA - Tanah dan organism yang
hidup di dalamnya
- Memiliki sikap ilmiah: - Kelistrikan, kemagnetan, dan
rasa ingin tahu, logis, induksi elektromagnetik
kritis, analitis, jujur, dan - Partikel penyusun atom dan
tanggung jawab melalui molekul
IPA
- Pertumbuhan penduduk dan
- Mengajukan pertanyaan dampaknya bagi lingkungan
tentang fenomena IPA, - Produk bioteknologi dan
merumuskan hipotesis, penerapannya dalam produksi
mendesain dan pangan
melaksanakan percobaan, - Produk teknologi yang
mencatat dan menyajikan merusak dan ramah
hasil penyelidikan dalam lingkungan
bentuk tabel dan grafik,
menyimpulkan, serta
melaporkan hasil
penyelidikan secara lisan
maupun tertulis untuk
menjawab pertanyaan
tersebut
- Memahami konsep an
prinsip IPA serta saling
keterkaitannya dan
diterapkan dalam
menyelesaikan masalah
dalam kehidupan

7) Muatan Pendidikan IPS,


33
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas

- Menghargai dan
4 VII memiliki perilaku Manusia, tempat, dan
sebagai warga Negara lingkungan
Indonesia yang dapat - keruangan dan konektivitas
melakukan perubahan antar ruang dan waktu dalam
dan keberlanjutan lingkup regional
kehidupan melalui - keruangan dan konektivitas
interaksi sosial dan alam antar ruang dan waktu dalam
yang sesuai dengan lingkup nasional
ajaran agama yang Keberlanjutan, perubahan dan
dianutnya waktu,
- Memahami aspek - aspek geografis, ekonomi,
keruangan dan budaya, pendidikan dan
konektivitas antar ruang politik
dan waktu dalam - zaman praaksara, zaman
lingkup regional dan Hindu- Buddha dan zaman
nasional pada perubahan Islam
dan keberlanjutan
- zaman penjajahan dan zaman
kehidupan masyarakat
pergerakan kebangsaan
Indonesia pada zaman
praaksara sampai zaman Sistem sosial dan budaya
pergerakan kebangsaan - Jenis, fungsi dan peran
- Memahami jenis, fungsi, kelembagaan sosial, budaya
dan peran kelembagaan ekonomi, dan politik
dinamika interaksi sosial - Dinamika interaksi manusia
dalam mendukung dengan lingkungan alam,
keberlanjutan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat
- Mengemukakan
pendapat mengenai
masalah social
masyarakat Indonesia
dalam lingkup regional
dan nasional, serta
mampu
memecahkanmasalah
sosial sederhana melalui
dinamika interaksi sosial
di lingkungan sekitarnya
- Mensyukuri karunia
4a IX Tuhan Yang Maha Esa Manusia, tempat, dan
sebagai penduduk lingkungan
Indonesia yang mampu - keruangan dan konektivitas
melakukan perubahan antar ruang dan waktu dalam
dan keberlanjutan mewujudkan kesatuan
kehidupan melalui wilayah Nusantara
interaksi sosial dan Keberlanjutan, perubahan, dan
lingkungannya Waktu,

34
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- tensi Kelas

- Memahami aspek - aspek geografis, ekonomi,


keruangan dan
konektivitas antar ruang
dan waktu dalam
mewujudkan

8) Muatan Pendidikan Seni Budaya,


Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
4 VII - Menunjukkan rasa agum - Apresiasi dan kreasi karya
terhadap karya seni seni rupa (ragam hias pada
budaya dalam konteks tekstil dan kayu, gambar
anugerah Tuhan Yang model, gambar ilustrasi)
Maha Esa - Apresiasi dan
- Menunjukkan perilaku kreasi/rekreasi (cipta-
rasa ingin tahu, peduli ulang) seni musik (Teknik
lingkungan, kerjasama, vokal secara perseorangan
jujur, percaya diri, dan dan kelompok, instrumen
mandiri dalam berkarya musik dan ansambel
seni budaya sederhana, lagu nusantara
daerah setempat dan daerah
- Memahami keberagaman lain, instrumen musik
karya dan nilai seni tradisional)
budaya - Apresiasi dan kreasi karya
seni tari (gerak tari dalam
- Membandingkan masing- kaitannya dengan ruang,
masing karya seni dan waktu, tenaga, iringan,
nilai seni budaya untuk level, dan pola lantai serta
menemukenali/merasakan tari nusantara daerah
keunikan/keindahan setempat dan daerah lain)
- Apresiasi dan kreasi karya
- Menghargai, memiliki teater (olah tubuh, olah
kepekaan dan rasa bangga suara, olah rasa, konsep
terhadap karya dan nilai dan naskah drama, teknik
seni budaya pementasan, serta teater
nusantara daerah setempat
- Memahami teknik dasar dan daerah lain)
karya seni budaya

- Menerapkan teknik dalam


penciptaan karya seni
budaya
4a IX - Menunjukkan rasa kagum - Apresiasi dan kreasi karya
terhadap karya seni seni rupa (seni lukis, seni
budaya dalam konteks patung, seni grafis dalam
35
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
anugerah Tuhan Yang berbagai media, teknik, dan
Maha Esa corak, serta pameran seni
- Menunjukkan perilaku rupa)
rasa ingin tahu, peduli - Apresiasi dan kreasi karya
lingkungan, kerjasama, seni musik (musik modern,
jujur, percaya diri, dan musik ansambel, dan
mandiri dalam berkarya pertunjukan musik)
seni budaya
- Apresiasi dan kreasi karya
- memahami keberagaman seni tari (komposisi tari
karya dan nilai seni modern/kontemporer)
budaya
- membandingkan masing- - Apresiasi dan kreasi karya
masing karya nilai dan seni teater (olah tubuh, olah
nilai seni budaya untuk suara, dan olah rasa teater
modern, konsep
menemukenali/merasakan
manajemen produksi
keunikan/keindahan
teater)
- menghargai, memiliki
kepekaan dan rasa bangga - Pameran/pertunjukan seni
terhadap karya dan nilai rupa, seni musik, seni tari,
seni budaya dan seni teater
- memahami konsep,
prosedur penciptaan karya
seni budaya
- menerapkan konsep dan
prosedur dalam
penciptaan karya seni
budaya

9) Muatan Pendidikan Pendidikan Jasmani,


Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Memahami konsep dan Aktivitas fisik dan berbagai
4 VII mempraktikkan gerakan dasar Olahraga
keterampilan gerak - Teknik dasar Permainan
fundamental, variasi dan bola besar:
kombinasi keterampilan
gerak permainan bola - sepak bola, bola voli, dan
bola basket
besar, bola kecil, dan
atletik - permainan bola kecil:
- Memahami konsep dan bulutangkis, kasti/softball,
mempraktikkan dan tenis
keterampilan gerak - aktivitas fisik melalui
fundamental, variasi dan atletik: jalan cepat, lari
kombinasi keterampilan cepat, lompat jauh, dan
gerak olahraga beladiri tolak peluru
- Memahami konsep dan - Aktivitas fisik teknik
36
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
mempraktikkan mengukur dasar beladiri: pencak silat,
komponen kebugaran karate, dan taekwondo,
jasmani terkait kesehatan - Aktivitas fisik dan
dan keterampilan komponen kebugaran
- Memahami konsep dan terkait kesehatan:
mempraktikkan gabungan kekuatan, daya tahan,
pola gerak dominan kelenturan, dan komposisi
menuju teknik dasar tubuh, dan terkait
senam lantai sederhana keterampilan: kecepatan,
- Memahami konsep dan ketepatan, kelincahan,
mempraktikkan variasi keseimbangan, dan
rangkaian aktivitas gerak koordinasi
ritmik variasi dalam - Aktivitas fisik Senam:
bentuk rangkaian head stand
sederhana
–, hand stand – melenting
- Memahami dan
ke depan,
mempraktikkan gerak
dasar tiga gaya renang - Rangkaian aktivitas ritmik
yang berbeda senam dengan musik dan
- Memahami dan aerobik terkoordinasi
menyajikan manfaat dengan baik
jangka panjang dari - Aktivitas fisik melalui
partisipasi dalam aktivitas rangkaian renang gaya
fisik secara teratur, pola bebas, gaya punggung, dan
makan sehat, bergizi dan gaya dada kesehatan
seimbang, bahaya seks - P3K, pencegahan berbagai
bebas, NAPZA, dan obat penyakit dan bahaya dari
berbahaya, serta seks bebas, NAPZA dan
mempraktikkan tindakan obat berbahaya lainnya,
P3K pada cidera ringan dan makan bergizi
- Menunjukkan perilaku
sportif, bertanggung
jawab, menghargai
perbedaan, toleransi,
bekerja sama, dan disiplin
- Menguasai konsep dan
4a IX mempraktikkan variasi Aktivitas fisik dan Olahraga
dan kombinasi permainan permainan
dan olahraga - Permainan bola besar,
- Menguasai konsep dan sepak bola, bola voli, bola
mempraktikkan variasi basket
dan kombinasi olahraga - Permainan bola kecil,
beladiri bulutangkis,
- Menguasai konsep dan oftball/rounders, tenis
mempraktikkan berbagai meja,
bentuk latihan - Aktivitas atletik jalan
pengembangan kebugaran cepat, lari, lompat, dan
jasmani lempar, serta olahraga
37
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Menguasai konsep variasi permainan tradisional
dan kombinasi dan - Aktivitas fisik melalui
empraktikkannya ke beladiri Pencak
dalam rangkaian gerak silat/karate/taekwondo/bel
dasar senam adiri tradisional
- Menguasai konsep variasi
- Aktivitas fisik latihan
dan kombinasi dan
kekuatan, daya tahan,
empraktikkannya ke
kecepatan, dan kelenturan
dalam rangkaian aktivitas
gerak ritmik yang lebih - Aktivitas fisik senam:
kompleks guling lenting, roll - sikap
- Menguasai dan kayang, rool – neck spring
mempraktikkan gerak - Aktivitas fisik ritmik:
dasar tiga gaya renang senam aerobik, dan SKJ
- Menguasai peran dan secara harmonis
fungsi aktivitas fisik, dan - Aktivitas fisik melalui
makanan bergizi dalam gerak dasar renang gaya
mengontrol berat badan bebas, gaya punggung, dan
dan pencegahan penyakit dada
- Mengamalkan perilaku Kesehatan
sportif, bertanggung - Peran dan fungsi aktivitas
jawab, menghargai fisik, dan makanan bergizi
perbedaan, toleransi, dalam mengontrol berat
bekerja sama, disiplin, badan dan pencegahan
dan menerima kekalahan penyakit
dengan sikap positif dan
mengekspresikan
kemenangan dengan
wajar

10) Muatan Pendidikan Prakarya


Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
- Menunjukkan rasa Apresiasi dan kreasi
4 VII kagum terhadap karya Prakarya (kerajinan)
prakarya dalam - Kerajinan bahan alam dan
konteks anugerah buatan, dan modifikasinya,
Tuhan Yang Maha serta pengemasannya
Esa
- Kerajinan dan
pengemasan dari bahan
- Menunjukkan
limbah organik dan
perilaku rasa ingin anorganik bahan lunak
tahu, peduli atau keras dan
lingkungan, modifikasinya
kerjasama, jujur,
percaya diri, dan Apresiasi dan kreasi
38
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
mandiri dalam Prakarya (Rekayasa)
berkarya prakarya - Alat penjernih air dari
bahan alami dan buatan
- Memahami dan
membandingkan - Produk sederhana dan
desain karya mainan menggunakan
teknologi mekanik
- Mengidentifikasi dan - Produk sederhana
mendeskripsikan menggunakan teknologi
proses pembuatan elektronika
karya Apresiasi dan kreasi
prakarya (Budidaya)
- membuat dan - Budidaya tanaman
memodifikasi karya sayuran dan obat, serta
memodifikasi media
tanamnya
- Wadah budidaya dan
pemeliharaan ikan
konsumsi dan ikan hias
Apresiasi dan kreasi
prakarya (pengolahan)
- Olahan pangan buah dan
sayuran menjadi minuman
segar, minuman kesehatan,
menjadi makanan cepat
saji
- Olahan non pangan dari
hasil samping bahan
pangan nabati menjadi
bahan dasar kerajinan
- Olahan bahan pangan
serealia dan umbi menjadi
makanan dan bahan
pangan setengah jadi
- Olahan dari hasil samping
serealia dan umbi menjadi
produk non pangan
- Menunjukkan rasa Apresiasi dan kreasi
4a IX kagum terhadap karya prakarya (Kerajinan)
prakarya dalam - Kerajinan dan
konteks anugerah pengemasan fungsi hias,
Tuhan Yang Maha dan modifikasinya
Esa
- Kerajinan dan
pengemasan fungsi pakai
- Menunjukkan
dan modifikasinya
perilaku rasa ingin
tahu, peduli Apresiasi dan kreasi
prakarya (Rekayasa)
39
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompe- Kelas
tensi
lingkungan, - Produk rakitan
kerjasama, jujur, berteknologi listrik
percaya diri, dan - Model bangunan dan
mandiri dalam instalasi dengan teknologi
berkarya prakarya konstruksi
- Model sederhana
rangkaian instalasi listrik
- Memahami prinsip Apresiasi dan kreasi
dan proses desain prakarya (Budidaya)
dalam pembuatan - Budidaya ternak hias dan
karya satwa harapan
Apresiasi dan kreasi
- Menerapkan prinsip prakarya (Pengolahan)
dan proses desain - Olahan pangan dari bahan
dalam pembuatan, ikan dan daging putih atau
perangkaian, dan merah menjadi makanan,
modifikasi karya produk pangan setengah
jadi
- Olahan dari hasil samping
pangan hewani menjadi
produk non pangan

b) Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2006


Sedangkan mata pelajaran pelajaran wajib yang berlaku untuk kelas VIII dan IX
yang masih menggunakan Kurikulum 2006 adalah Pendidikan Agama, PKn,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani, dan Teknologi informasi dan komunikasi.
Mata pelajaran Kurikulum 2006 yang diselenggarakan di SMP Negeri 1
Baron..sesuai dalam SI, terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut.
1) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 Baron tahun pelajaran
2016/2017 meliputi agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu.
Tujuan:
 Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan
agamanya masing-masing;

40
 Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
 Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
Ruang Lingkup :
Pendidikan Agama Islam
 Membaca Al –qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca ”Al”
-Syamsiah dan ” Al” Qomariyah sampai menerapkan hukum bacaan mad dan
waqof
 Aspek –aspek rukun iman mulai dari iman
 Kepada Alloh sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta asmaul Husna
 Perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku
tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah.
 Tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfirid dan jamaah baik sholat wajib
maupun shalat sunat.
 Sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk
dan berkembangnya Islam di Nusantara.
Pendidikan Agama Kristen :
 Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan
 Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata
 Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamnya, masyarakat dan gereja
sebagai orang yang sudah diselamatkan.
Pendidikan Agama Katholik
 Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria
dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemmapuan dan keterbatasan untuk
berelasi dengan sesame dan lingkungnya.
 Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan
bagaimana meneladi Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah.
 Peserta didik dapat menguraikan makna Gerja sebagai sakramen keselamatan
dan bagimana mewujudkannya dalam hidup nyata
 Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang hidup bermasyarakat
dan bagimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman
Allah dan pengjaran Yesus Kristus,
Pendidikan Agama Hindu, Budha, dan Konghucu diserahkan pada yang
berwenang masing-masing

41
2) PendidikanKewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan,
kepedulian, demokrasi, kebersamaan dan kesadaran akan hak dan kewajiban diri
dan rang lain.

Ruang lingkup:

a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.

b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan


keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.

d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warganegara.

e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang


pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi.

f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,


pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

42
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.

h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri


Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.

3) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK. Dan memubuhkan kecerdasan, berfikir lgis, kritis, kreatif, inovatif, dan
bertanggung jawab.

Ruang lingkup:

a) Mendengarkan

b) Berbicara

c) Membaca

d) Menulis
4) Bahasa Inggris

Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan, keberagaman, percaya diri,
kemandirian dan kepatuhan pada aturan social.
Ruang lingkup:

a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau


menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;

43
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek
dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,
dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata
bahasa, dan langkah-langkah retorika;

c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata


bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai
konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul
dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap
berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti
pembentuk wacana).

5) Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka
penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, kejujuran, berfikir logis,
kritis, keingintahuan, percaya diri dan kemandirian.
Ruang lingkup:
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang

6) Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan
kecerdasan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, gaya hidup sehat,
menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung jawab

Ruang lingkup:

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b) Materi dan Sifatnya


44
c) Energi dan Perubahannya

d) Bumi dan Alam Semesta


7) Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan
hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

c) Sistem Sosial dan Budaya

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan


8) Seni Budaya

Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan
nasionalisme.

Ruang lingkup:

a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam


menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan
sebagainya.

b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan


alat musik, apresiasi karya musik.

c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.

45
9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan
dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin
dan percaya diri pada peserta didik.

Ruang lingkup;

a) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan,


eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja,
tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen


kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,


ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya.

10). Teknologi Informasi dan Komunikasi


Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi
yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
menghargai karya orang lain.

Ruang lingkup:

a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,


menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;

b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.

46
2. Program Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan keimanan dan ketaqwaan serta
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai budaya yang
dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap
lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai budaya dan keterampilan diimplementasikan dalam mata
pelajaran Bahasa Daerah.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.

Tabel 3.3 SK/KD Muatan Lokal Kelas VII


SK/KD MUATAN LOKAL
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas : VII (Tujuh)

STANDAR
NO SEMESTER KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Ganjil 1. Memahami informasi/berita 1.1 Menyimpulkan informasi/berita yang
yang diperdengarkan diperdengarkan
1.2 Menanggapi informasi yang
diperdengarkan
2. Menceritakan pengalaman 2.1. Menceritakan pengalaman pribadi
pribadi dan tokoh diidolakan 2.2. Menggunakan unggah-ungguh basa dan
diri sendiri dan orang lain
2.3. Menceritakan riwayat hidup tokoh yang
diidolakan
2.4. Menggunakan unggah-ungguh basa
krama
3. Membaca intensif teks 3.1. Menggungkapkan isi wacana non sastra
sastra dan non sastra 3.2. Menemukan isi dan pesan dongeng
3.3. Menggunakan isi wacana sastra
3.4. Menemukan isi dan pesan dongeng
3.5. Menggunakan isi wacana sastra
4. Mengungkapkan pikiran, 4.1. Menulis aksara swara dalam kata
perasaan, dan gagasan dengan benar
dalam bentuk narasi 4.2. Menulis dasar, kata jadian, dan kalimat
sederhana dan
4.3. Menulis aksara legena, sandhangan, dan
mengungkapkan berbagai
informasi dengan huruf latin pasangan

47
dan Jawa 4.4. Menulis berita/cerita
4.5. Menulis kata saroja, dan entar
4.6. Menulis kalimat menggunakan huruf
Jawa
2 Genap 5. Memahami cerita yang 5.1. Menyimpulkan isi cerita yang
diperdengarkan diperdengarkan
5.2. Menemukan relevansi isi cerita dengan
kehidupan sehari-hari
6. Mengungkapkan ide, 6.1. Menyalin bahasa ngoko menjadi bahasa
gagasan, dan informasi karma
secara lisan menggunakan 6.2. Menerapkan dialog dengan
berbagai ragam bahasa menggunakan berbagai ragam bahasa

7. Membaca indah karya sastra Membaca puisi


sederhana dengan huruf
latin/Jawa
8. Mengungkapkan pikiran, 8.1. Menulis synopsis cerita fiksi
perasaan, gagasan, dan menggunakan huruf latin
informasi dalam bentuk 8.2. Menulis huruf Jawa awalan dan akhiran
narasi (-a, -ake, -i)

9. Memahami wacana lisan Menuliskan kembali isi wacana yang


melalui kegiatan diperdengarkan
mendengarkan berita
10.Mengungkapkan informasi Menyalin bahasa ngoko menjadi bahasa
menggunakan ragam bahasa krama
yang benar
11. Memahami ragam teks Membaca wacana aksara Jawa
berhuruf latin dan Jawa
12.Mengungkapkan pikiran, 10.1. Menulis kata Rurabasa, Kertabasa,
perasaan, gagasan, dan dan Purwakanthi
informasi dalam bentuk 10.2. Menulis Paribasan
narasi sederhana dengan
huruf latin/Jawa

Tabel 3.4 SK/KD Muatan Lokal Kelas VIII


SK/KD MUATAN LOKAL
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas : VIII (Delapan)

STANDAR
NO SEMESTER KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Ganjil 1. Mengapresiasi prosa melalui 1.1. Menemukan inti prosa yang
kegiatan mendengarkan diperdengarkan
1.2. Menemukan unsur intrinsik Prosa

48
2. Mengungkapkan berbagai 2.1. Berwawancara dengan menggunakan
informasi melalui wawancara berbagai ragam bahasa
2.2. Mempresentasikan hasil wawancara
2.3. Mengubah bahasa Ngoko lugu
menjadi Ngoko Alus, dan Krama
(tembung peprenahan)
3. Membaca nyaring teks 3.1. Membaca teks berhuruf latin dengan
berhuruf latin/Jawa lafal yang benar
3.2. Menemukan gagasan utama wacana
berhuruf Jawa
Mengungkapkan pikiran, 4.1. Menulis surat pribadi dengan
perasaan dan informasi menggunakan ragam bahasa Jawa
dalam bentuk surat dengan yang baik dan benar
huruf latin dan huruf Jawa 4.2. Menulis dengan huruf Jawa
“semboyan/sesanti” Jawa
4.3. Mengungkapkan kembali isi wacana
yang diperdengarkan
4.4. Mengubah basa ngoko lugu menjadi
basa ngoko alus dan Krama (kewan,
woh lan uwit)
2 Genap 4. Mengapresiasi puisi yang 5.1. Menemukan inti puisi
diperdengarkan 5.2. Menemukan unsur intrinsik puisi

5. Diskusi dan mengungkapkan 6.1. Melakukan kegiatan diskusi dengan


argumentasi memperhatikan prinsip-prinsip
diskusi
6.2. Mengemukakan argumentasi
6.3. Mengubah basa ngoko lugu menjadi
ngoko alus lan krama
6.4. Menyampaikan berita kepada orang
lain
6. Membaca ekspresif Membaca prosa dengan penghayatan

7. Mengungkapkan pikiran dan 8.1. Menulis kalimat yang mengandung


perasaan, melalui kegiatan basa rinengga
menulis kreatif 8.2. Membuat parikan dengan
memperhatikan cirri dan kaidah
menulis parikan
8.3. Menulis kalimat aktif dan pasif
8.4. Menulis aksara Jawa “panjingan wa
& la, aksara pa cerek & nga lelet,
sandhangan wyanjana

Tabel 3.5 SK/KD Muatan Lokal Kelas IX


SK/KD MUATAN LOKAL
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas : IX (Sembilan)

49
STANDAR
NO SEMESTER KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Ganjil 1. Mengapresiasi drama yang 1.1. Menemukan isi pesan dari drama
diperdengarkan 1.2. Menunjukkan relevansi drama yang
dengan situasi sekarang

2. Mengungkapkan pikiran, 2.1. Berpidato untuk berbagai keperluan


informasi, dan gagasan 2.2. Menyalin bahasa Ngoko lugu menjadi
melalui berpidato Ngoko alus, Krama (tembung aran lan
rupa)
3. Memahami wacana Menemukan gagasan utama wacana
berhuruf Latin/Jawa berhuruf latin dengan membaca 150 kata
dengan teknik membaca per menit
cepat
4. Mengungkapkan perasaan, 4.1. Membuat tembang macapat sesuai
pikiran, dan informasi dengan kaidah
dalam bentuk tembang 4.2. Menulis kata homonim dan sinonim
(ekanama lan dasanama)
2 Genap 5. Mengapresiasi cerita 1.1. Menemukan isi cerita
pewayangan 1.2. Menemukan relevansi pesan ceritadengan
kehidupan sehari-hari
6. Bermain peran 2.1. Melakukan kegiatan bermain peran
2.2. Menyebutkan/mengelompokkan kalimat
berdasarkan jenisnya
7. Memahami wacana Menemukan gagasan utama wacana berhuruf
berhuruf latin/Jawa latin dengan membaca cepat 150 kata per
dengan teknik membaca menit
cepat
8. Mengungkapkan perasaan, 8.1. Menulis laporan kegiatan
dan informasi, serta 8.2. Menulis puisi tentang pengalaman yang
pengalaman dalam prosa mengesankan
dan puisi
8.3. Menulis ukara lamba & camboran
8.4. Membuat parikan dengan memperhatikan
ciri dan kaidah penulisan parikan

3. Kegiatan Pengembangan Diri


SMP Negeri 1 Baron menyelenggarakan program pengembangan diri dengan tujuan untuk
menggali kompetensi sumber daya peserta didik dalam membentuk maupun mengembangkan
wawasan, kepemimpinan, etika, dan estetika, serta iman dan takwa sehingga mempunyai
kecakapan hidup. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMP Negeri 1 Baron. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.

50
Pengembangan diri bagi peserta didik SMP Negeri 1 Baron terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Baron dilakukan
melalui tiga bentuk pengembangan diri , yaitu pengembangan diri yang sifatnya spontan,
pengembangan diri yang sifatnya rutin, pengembangan diri yang sifatnya terprogram.
Pemgembangan diri yang sifatnya spontan dilakukan dengan mengembangkan sikap keteladanan
guru dalam lingkungan sekolah setiap hari. Hal ini merupakan upaya SMP Negeri 1 Baron untuk
menciptakan sebuah kultur sekolah yang kondusif, efektif dan efisien. Pengembangan diri yang
bersifat rutin mengutamakan penanaman sikap dan perilaku disiplin yang dilakukan secara rutin
dan berkesinambungan ddi sekolah. Pengembangan diri terprogram dimaksudkan sebagai wadah
kreativitas siswa untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
siswa. Dalam hal ini setiap pengembangan diri terprogram harus menyusun materi
pemgembangan diri (berupa SK dan KD) serta rencana program pelaksanaannya.SMP Negeri 1
Baron memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut:
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran yaitu :
a. Pelayanan bimbingan konseling, meliputi pengembangan :
 Kehidupan pribadi
 Kemampuan sosial
 Kemampuan belajar
 Wawasan dan perencanaan karier
b. Ekstrakurikuler meliputi kegiatan :
 Kepramukaan
 PMR
 Story Telling
 Seni Kriya/Lukis
 Seni Tari
 Tata Busana
 Tata Boga
 Bola Voly
 Matematika
 Fisika
 Biologi
51
 Atletik
 PMR
 Kolintang
 Catur
 Drum Band
 Bahasa Indonesia
 TIK
 Karate

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Bendera Membiasakan antri Berpakaian rapi
Sholat Berjamah Memberi salam Tepat waktu
Kunjungan Pustaka Membuang sampah pada tempatnya Memberi pujian
Kebersihan Kelas Musyawarah Hidup sederhana

Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan orangtua siswa. Aspek yang dinilai dalam kegiatan pengembangan diri lebih
dominan pada aspek sikap/afektif peserta didik, yang difokuskan pada “ perubahan
sikap/perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri yang
diselenggarakan oleh sekolah ”. Hasil penilaian yang dicantumkan dalam pengembangan diri,
hanya untuk penilaian kegiatan ektrakulikuler yang diikuti oleh peserta didik. Kriteria penilaian
disesuaikan dengan karakteristik program/kegiatan yang diikuti. Sedangkan penilaian untuk
kegiatan pelayanan konseling terintegrasi di dalam nilai kepribadian.

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri


1) Kegiatan pengembangan Diri pilihan dilaksanakan di luar jam pelajaran (ektrakulikuler)
dibina oleh guru, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan
kepala sekolah (Kegiatan dan Jadwal Terlampir)
a. Alokasi Waktu
52
Kegiatan pengembangan diri dialokasikan selama 2 jam pelajaran (ekuivalen 2x40 menit)
b. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada orangtua/ wali
murid dalam bentuk nilai kualitatif, bersamaan penerimaan Laporan Belajar Siswa (LBHS)
2) Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram ( Bimbingan Konseling dan Ektrakulukuler) dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Bimbingan Konseling
Tujuan : Melayani dan membantu siswa dalam memecahkan/menyelesaikan masalah
kesulitan belajar, pengembangan karir, pemilihan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, dan masalah pribadi/sosial dalam kehidupan siswa.
b. Story Telling
Tujuan : Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam berbahasa Inggris,
khususnya keterampilan berbicara.

c. Pramuka
Tujuan :
- Meningkatkan keterampilan dan kemandirian siswa dalam menjalani kehidupan
- Melatih siswa hidup bersosialisasi dan berorganisasi
- Menanamkan pendidikan karakter pada diri siswa
d. PMR
Tujuan :
- Meningkatkan keterampilan dan kemandirian siswa dalam menolong sesama sesuai
dengan ajaran PMR
-Melatih siswa hidup bersosialisasi dan berorgnisasi
e. Seni Musik
Tujuan : Mengembangkan kemampuan siswa di bidang musik dan tarik suara sebagai karya
seni prestasi serta meningkatkan kepekaan dalam bermain music bersama dalam sebuah
group music
f. Seni Tari
Tujuan : Mengembangkan kemampuan siswa dibidang seni tari baik tradisional maupun tari
modern sebagai karya seni prestasi dalam upaya melestarikan danmengembangkan budaya
bangsa

53
g.. Seni Kriya/Lukis
Tujuan : Mengembangkan kemampuan siswa dibidang seni kriya/lukis sebagai karya seni
prestasi dalam upaya melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa.
h. Tata Busana
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan siswa.
i. Tata Boga
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan siswa.

j. Atletik
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan siswa di bidang atletik
k. Catur
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa dengan
keterampilan bermain catur yang baik.
l. Matematika
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk
menguasai teori-teori matematika yang dapat di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-
hari.
m. Biologi
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk
menguasai ilmu biologi.
n. Fisika
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk menguasai
ilmu Fisika.
o. Drum Band
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam upaya membekali siswa untuk
menguasai seni musik khususnya Drum Band.
p. Bahasa Indonesia
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam berbahasa dan bersastra Indonesia.
q. TIK
Tujuan : Mengembangkan keterampilan siswa dalam menguasai program komputer.
54
4. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar merupakan konsep dan pelaksanaan pembelajaran dengan
menjabarkan total kegiatan belajar secara operasional sesuai dengan karakteristik
pelaksanaan satuan kredit semeseter / sistem paket, pengaturan minggu efektif, kegiatan
tatap muka, pengaturan tugas terstruktur dan tidak terstruktur pada sejumlah mata pelajaran
pada setiap semester dalam satuan tahun pelajaran. Prinsip utama pada sistem satuan
semester meliputi tiga aspek yaitu pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 1 Baron dengan sistem paket yang
didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
 Beban belajar untuk peserta didik kelas VII, adalah 40 jam pelajaran perminggu,
sedangkan untuk kelas VIII dan IX adalah 36 jam pelajaran per minggu

 Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran


Jam tatap muka Jml. Jam/ Minggu efektif Waktu pembelajaran
Kelas
(menit) minggu per tahun /jam per tahu
VII 40 40 40 1.600 jam/tahun

VIII 40 36 40 1.440 jam/tahun

IX 40 36 34 1.224 jam/tahun

 Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah Penugasan
Terstruktur (TT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) yang waktunya
maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka

 Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun minggu pembelajaran efektif pada
(Kelas VII, VIII dan IX) setiap satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas VII,
VIII dan IX)

55
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas VII,
VIII dan IX)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang
minggu memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan
minggu Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1
minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan
ciri kekhu-
susan masing-
masing
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan
pendidikan minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Pengaturan minggu efektif selanjutnya diganakan sebagai dasar penentukan kalender


pendidikan.
5. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal
peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah akan secara bertahap dan
berkelanjutan menetapkan dan meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mencapai ketuntasan ideal.

56
Ketuntasan belajar untuk kelas VII semester 1 dan 2 yang menggunakan Kurikulum 2013
pada tahun pelajaran 2016/2017 terlihat pada tabel berikut ini

KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2016/2017


VII
MATA PELAJARAN
1 2
Kompetensi Inti KI1 KI3 KI1K KI3
KI2 KI4 I2 KI4
Kelompok A
1 Pendidikan Agama B B- B B-
2 Pendidikan Pancasila dan
B B- B B-
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia B B- B B-
4 Matematika B B- B B-
5 Ilmu Pengetahuan Alam
B B- B B-
(IPA)
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
B B- B B-
(IPS)
7 Bahasa Inggris B B- B B-
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk
B B- B B-
muatan Lokal)
9 Pendidikan Jasmani, Olah
B B- B B-
Raga dan Kesehatan
10 Prakarya (termasuk muatan
B B- B B-
Lokal)
11 Mulok Bahasa Daerah B B- B B-
Keterangan : B - ( 2,67 – 2,99 )

Sedangkan Ketuntasan belajar untuk kelas VIII dan kelas IX semester 1 dan 2 yang
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun pelajaran 2016/2017 terlihat
pada tabel berikut ini

KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2016/2017


UNTUK KELAS VIII dan IX SEMESTER 1 DAN 2
Mata Pelajaran Semester
No 1 2
1 Pendidikan Agama 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75

57
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 75 75
4 Bahasa Inggris 75 75
5 Matematika 75 75
6 IPA 75 75
6 IPS 75 75
8 Seni Budaya 75 75
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
75 75
10 Teknologi Informasi dan
75 75
Komunikasi
11 Bahasa Daerah 75 75
12 Keterampilan Kerajinan 75 75
SMP Negeri 1 Baron.berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan
belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan
kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran
remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.

2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
6. Kenaikan Kelas
Berdasarkan pedoman yang telah ada SMP Negeri 1 Baron .menyusun kriteria
kenaikan kelas dengan ketentuan sebagai berikut:

58
a) Kriteria Kenaikan Kelas Peserta Didik Kelas VII Tahun Pelajaran 2016/2017
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti;
2. mencapai tingkat kompetensi pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) yang
dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM, yaitu (B-).
3. nilai kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2) untuk setiap mata pelajaran sekurang-
kurangnyaBaik (B);
4. memiliki maksimal dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM;
5. ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif;
6. berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru.
b). Kriteria Kenaikan Kelas Peserta Didik Kelas VIII Tahun Pelajaran
2016/2017
Kriteria kenaikan kelas peserta didik kelas VIII tahun pelajaran 2016/2017
sebagai berikut :
I. 1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran dengan
memperhitungkan nilai rapor pada semester I dan semester II pada tahun pelajaran
berjalan.

II. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila :


1. Telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) pada semua Standar Kompetensi
( SK ), dan Kompetensi Dasar ( KD ) pada semua mata pelajaran sepanjang tahun pelajaran
berjalan.
2. Jumlah ketidakhadiran karena tanpa keterangan sepanjang tahun pelajaran berjalan maksimal
10 % dari hari efektif sekolah.
III. Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama apabila :
1. Terdapat nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak
Mulia serta nilai Kepribadian
2. Tidak menuntaskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar lebih dari 3 (tiga )
mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran.
3. Terdapat pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kurang dari 60 ( enam
puluh ) sampai pada batas akhir tahun pelajaran.
4. Jika karena alasan yang kuat ,misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental
sehingga tidak mungkin berhasil mencapai kompetensi yang dipersyaratkan
IV. NilaiAkhlak, Kepribadian berpedoman pada Rentang Nilai sebagai berikut :
91 - 100 Predikat sangat baik
75 - 90 Predikat baik
60 - 74 Predikat cukup
40 - 59 Predikat kurang
< 40 Predikat kurang sekali
59
V. Bagi peserta didik yang mengulang di kelas yang sama, nilai untuk semua Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang Kriteria Ketuntasan Belajar
( KKM ) nya telah tercapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya.
7. Kelulusan
Peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2017/2017 dinyatakan lulus dari UPTD SMP
Negeri 1 Baron apabila memenuhi kriteria, sebagai berikut :

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang dibuktikan dengan dimilikinya nilai


lengkap pada LHBS mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.

2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;


a. Dibuktikan dengan capaian nilai Akhlak dan Kepribadian pada rapor kelas IX semester
genap dengan predikat minimal baik:
b. Nilai Akhlak dan Kepribadian ditentukan berdasarkan hasil pengamatan oleh seluruh guru
mata pelajaran dan konselor

3. Lulus ujian sekolah dengan perolehan Nilai Sekolah ( Nilai S )


a. minimal rata-rata nilai 75 ( tujuh puluh lima ) dan minimal nilai setiap mata pelajaran 65
( enam puluh lima).
b. Nilai Sekolah ( Nilai S ) diperoleh dari gabungan nilai Ujian Sekolah ( US ) dan nilai rata-
rata rapor semester 1,2,3,4,dan 5 dengan pembobotan 50 % nilai rata –rata rapor dan 50%
nilai US.
4. Kelulusan peserta didik ditentukan berdasarkan rapat Dewan Guru .
8. Pengembangan Pendidikan Karakter

Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
(UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang berbunyi “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan
mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Baron adalah sebagai berikut.
1) Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a. Religius

60
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
2) Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

b. Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c. Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
e. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
f. Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap
keinginan dan harapannya.
g. Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan
cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.
h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
i. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
61
j. Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k. Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

3) Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama


a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan
orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

b. Patuh pada aturan-aturan sosial


Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan
umum.
c. Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
d. Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
e. Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
4) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.

5) Nilai kebangsaan

62
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
a. Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya.
b. Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat,
adat, budaya, suku, dan agama.
Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Baron ada 2, yaitu melalui
kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram pendidikan karakter dilaksanakan
melalui tiga jalur, yaitu pendidikan karakter terintegrasi dalam mata pelajaran, pendidikan
karakter dikembangkan melalui manajemen sekolah, dan pendidikan karakter melalui kegiatan
pengembangan diri.

a. Pendidikan Karakter secara terintegrasi dalam mata pelajaran


Integrasi pendidikan karakter didalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Tahap
perencanaan pembelajaran dilaksanakan saat merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
dalam silabus, RPP, dan bahan ajar yang tertuang dalam Dokumen II Kurikulum SMP Negeri 1
Baron. Tahap pelaksanaan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran adalah
dengan mengenalkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik sehingga diperoleh kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai tersebut, dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai karakter ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari baik di dalam kelas maupun di luar kelas pada semua mata
pelajaran. Hal itu dilaksanakan karena kegiatan pembelajaran, pada dasarnya selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan mampu menginternalisasi nilai-nilai
dan menjadikannya perilaku.

Tabel 3.9 Nilai-Nilai Karakter Masing-Masing Mata Pelajaran


Nilai-Nilai Karakter yang Terintegrasi pada Masing-Masing Mata PelajaranSMP
Negeri 1 Baron

63
Mata Pelajaran Nilai Utama

1. Pendidikan Agama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta


ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman,
patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan
hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri
dan orang lain
3. Bahasa Indonesia Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa
wirausaha, jujur, kerja keras
5. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur,
bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan,
cinta ilmu
6. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri,
bekerjasama, patuh pada aturan sosial
7. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya
orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
8. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri,
mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
9. TIK/Keterampilan Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
10. Muatan Lokal Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain,
nasionalis, peduli

b. Pendidikan karakter secara terpadu melalui manajemen sekolah


Lulusan SMP Negeri 1 Baron yang berkarakter baik selain dibentuk melalui proses
pembelajaran, juga sangat dipengaruhi oleh manajemen sekolah. Manjemen Berbasis Sekolah
(MBS) dapat memfasilitasi siswa dan warga sekolah lainnya menginternalisasi karakter yang
baik. Keterbukaan, tanggungjawab, kerjasama, partisipasi, dan mandiri merupakan nilai-nilai
dalam MBS yang memandu kepala sekolah dalam mengelola sekolah yang bernuansa pendidikan
karakter. Pengelolaan sekolah yang telah mengandung nilai-nilai karakter yang baik (melalui
MBS), maka akan mampu menghasilkan lulusan yang berkarakter baik pula.
c. Pendidikan karakter melalui kegiatan pengembangan diri
Untuk memantapkan kepribadian peserta didik yang berakhlak mulia, demokratis, dan
menghormati hak-hak asasi manusia serta mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan dan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan karakter melalui kegiatan
ekstrakulikuler dilakukan didalam bentuk : 1) Pembiasaan akhlak mulia, 2) Masa Orientasi Siswa
64
(MOS), 3) Kegiatan OSIS, 4) Tata krama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah, 5)
Kepramukaan, 6) PMR, 7) Drum Band, 8) Upacara Bendera hari Senin, 9) Seni musik, 10) Seni
tari, 11) Seni kriya/lukis, 12) Bola basket, 13) Story telling, 14) Cipta cerpen dan puisi, 15) Tata
busana, 16) Tata boga, 17) Potong rambut.
Tabel 3.10 Nilai-Nilai Karakter dalam Pengembangan Diri
Nilai-Nilai Karakter yang Terintegrasi dalam Kegiatan Pengembangan Diri
SMP Negeri 1 Baron
Jenis Pengembangan Diri Nilai-Nilai yang Ditanamkan Strategi
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  pembentuka karakter atau
(BK)  Percaya Diri kepribadian
 Kerjasama  pemberian motivasi
 Demokratis  bimbingan karir
 Peduli sosial
 Komunikatif
 Jujur
B. Kegiatan ekstrakurikuler  demokratis  Latihan terprogram
1. Kepramukaan  disiplin (kepemimpinan, penegakan
 kerjasama disiplin dan tata tertib,
 rasa kebangsaan Berorganisasi)
 toleransi
 peduli sosial dan lingkungan
 cinta damai
 kerja keras
2. PMR  Peduli sosial  Latihan terprogram
 Toleransi
 Disiplin
 Komunikatif
3. Olahraga (basket)  Sportifitas  Melalui latihan rutin
 Menghargai prestasi  Perlombaan olahraga
 Kerja keras
 Cinta damai
 Disiplin
 Jujur
4. Sanggar seni ( Seni musik,  Disiplin  Latihan rutin
seni kriya/lukis, seni tari,  Jujur  Mengikuti vokal grup
cipta cerpen dan puisi, story  Peduli budaya  Berkompetisi internal dan
telling)  Peduli sosial eksternal
 Cinta tanah air  Pagelaran seni
 Semangat kebangsaan
5. Keterampilan ( tata boga,  Tanggung jawab  Latihan rutin
tata busana, potong rambut)  Rasa ingin tahu  Berkompetisi internal dan
 Kerja keras eksternal
 Mandiri  Pagelaran seni
 Tekun
 Sabar
 Kerja sama
 Pantang menyerah
 Kreativitas
 Etos kerja

65
Untuk kegiatan tidak terprogram pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan
rutin, spontan, dan keteladanan. Secara rinci sebagai berikut:
a. Pembiasaan rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi : upacara bendera,
senam, doa bersama, ketertiban, pemeliharaan kebersihan, kesehatan diri.
b. Pembiasaan spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kegiatan khusus, meliputi :
pembentukan perilaku memberi 3 S (senyum, salam, sapa), membuang sampah pada
tempatnya, budaya antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran), saling mengingatkan
ketika melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah, kesetiakawanan sosial,
anjangsana.
c. Pembiasaan keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari, meliputi :
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan
orang lain, datang tepat waktu.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Baron juga dilakukan melalui aktivitas
sebagai berikut:
0 Kegiatan rutin
Tabel 3.11 Nilai-Nilai Karakter dalam Kegitan Rutin

Nilai-nilai Budaya dan


Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter Bangsa yang
Dikembangkan
a. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh guru. masing-
Religius
masing..
b. Setiap hari Jumat melaksanakan kegiatan infak bagi yang muslim.
c. Setiap pergantian jam pelajaran siswa memberi salam kepada guru
d. Melakukan salat dzuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan.
e. Memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk melakukan ibadah.
f. Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika
bertemu guru, becara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun.
g. Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi, dan
tolong.
h. Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain.
i. Minta izin untuk menggunakan barang orang lain.
a. Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik
Kedisiplinan
b. Setiap hari Jumat pukul 06.00 – 07.00 seluruh warga sekolah melaksanakan

66
Jumat Bersih/Sehat.
c. Pegawai TU pukul 07.30 harus sudah berada di sekolah dan pulang pukul
13.40
d. Bila berhalangan hadir di sekolah maka haru ada pemberitahuan ke
sekolah.
e. Kerapian dan kebersian berpakaian, diawasi setiap hari oleh seluru guru,
diawali oleh guru jam pertama. Siswa yang ditidak berpakaian rapi diminta
merapikannya dan diberi tahu cara berpakaian rapi. (kriteria rapi yaitu baju
dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki, dan sepatu yang
ditentukan).
f. Kerapian rambut dicek setiap hari oleh seluru guru. Panjang ukuran rambut
tidak boleh kena telinga dan krah baju. Apabila menemukan siswa yang
rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan maka diminta utuk
mencukur rambut dan diberi tenggang waktu tiga hari. Sekiranya masih
membandel maka rambut yang bersangkutan akan dipotong oleh
guru/petugas yang ditunjuk oleh sekolah.
g. Guru dan pegawai berpakaian rapi.
h. Mengambil sampah yang berserakan.
i. Meminjam dan mengembalikan sendiri buku perpustakaan pada guru
perpustakaan.

67
Peduli Lingkungan Lingkungan Sekolah Bersih

a. Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya.


b. Setiap jam terakhir atau pukul 11.20 siswa melakukan kebersihan dan
memungut sampah di sekitar kelasnya didampingi guru yang mengajar jam
terakhir. Siswa membuah sampah kelas di TPS.
c. Setiap hari Jumat siswa dan seluruh warga sekolah melaksanakan Jumat
Sehat/Bersih.
d. Petugas kebersihan sekolah memungut sampah yang ada di tempat sampah,
di kantor dan di luar jangkauan sisswa setelah istirahat dan langsung
dibuang di TPS.
e. Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk melihat kebersihan
lingkungan.

Kelas Bersih

a. Piket kelas secara berkelompok membersihkan kelasnya, strategi setelah


pulang sekolah sesuasi daftar piket.
b. Siswa secara individu menata bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat
rapi.
c. Melakukan pengamatan kebersihan lingkungan olah peanggungjawab
lingkungan (kriteria ditetapkan sekolah)
d. Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasitlitas sekolah. Bagi yang
mencoret diberi sanksi membersihkan atau mengecet ulang.

a. Mengumpulkan barang-barang yang masih layak di sekolah dan


Peduli Sosial
menyumbangkannya pada yang membutuhkannnya 1 kali setahun.
b. Mengumpulkan sumbangan pada memon tertentu, misal gempa bumi,
kebakaran banjir dan lain-lain (sifatnya temporer).
c. Mengujungi teman yang sedang sakit.
a. Menyediakan tempat temuan barang hilang.
Kejujuran
b. Transparansi laporan keungan sekolah.
c. Menyediakan kotak saran dan pengaduan.
d. Larangan saat mencorat-coret saat ujian.

68
a. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Cinta Tanah Air
b. Menyanyikan lagu kebangsaaan setiap awal pelajaran ,upacara bendera dan
peringatan hari besar nasional.
c. Menyanyikan lagu-lagu Nasional setiap hari pada akhir pelajaran
d. Memajang foto presiden dan wakil presiden serta lambang negara.
e. Memajang foto para pahlawan nasional.
f. Menggunakan produk buatan dalam negeri.

1 Kegiatan Spontan
Tabel 3.12 Nilai-Nilai Karakter dalam Kegiatan Spontan

Nilai-nilai Budaya dan


Karakter Bangsa yang Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Dikembangkan
a. Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah
Religius
b. Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam
c. Meminta maaf jika melakukan kesalahan
a. Memperingatkan siswa yang datang terlambat. Bila masih terlambat lagi
Kedisiplinan
maka diwajibkan menyapu halaman sekolah yang masih kotor (sesuai
tata tertib sekolah).
b. Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu diberikan teguran dan sanksi
(sesuai dengan Peraturan Pegawai Negeri Sipil).
c. Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikan dan diberi tahu
carap berpakaian rapi.
d. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan
yang ditetapkan maka diminta untuk mencukur rambutnya dengan diberi
tenggang waktu tiga hari. Sekiranya masih membandel maka akan
dipotong oleh petugas/guru yang ditunjuk sekolah.
e. Melerai pertengkaran
a. Mengunjungi teman yang sedang sakit.
Peduli Sosial
b. Melayat apabila ada orang tua/wali murid yang meninggal dunia.
c. Mengumpulkan sumbang untuk bencana alam.
d. Membentuk ketua pengumpulan sumbangan di setiap kelas.
a. Memperingatkan siswa yang mncontek saat ujian.
Kejujuran
b. Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya.

2 Kegiatan Keteladanan
Tabel 3.13 Nilai-Nilai Karakter dalam Kegiatan Keteladanan
69
Nilai-Nilai Budaya dan
Karakter Bangsa yang Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Dikembangkan
a. Siswa berdoa bersama sebelum dan sesudah jam pelajaran
Religius
b. Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan salat dzuhur berjamaah
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
c. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa maka
memberi contoh yang kusuk dan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat
dimengerti oleh anak.
a. Pukul 06.45 guru harus sudah berada di sekolah menyambut siswa
Kedisplinan
belajar.
b. Pegawai TU pukul 07.30 harus sudah berada di sekolah dan pulang
pukul 13.30
c. Mengambil sampah yang berserakan
d. Berbicara dengan sopan.
e. Mengucapkan terima kasih
f. Meminta maat
g. Menghargai pendapat orang lain
a. Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya.
Peduli Lingkungan
b. Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah
bersama peserta didik.
c. Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang
berserahkan.
a. Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap ada
Peduli Sosial
musibah intenasional dan bencana alam untuk kegiatan sosial.
a. Pendidik memberikan penilaian secara objektif
Kejujuran
b. Pendidik menepati janji pada peserta didik
a. Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara peringatan hari
Cinta Tanah Air
besar bersama peserta didik.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu
mengatasinya. Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan

70
sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya di masa mendatang secara menyeluruh.
SMP Negeri 1 Baron memberikan pendidikan kecakapan hidup yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik , dan kecakapan vokasional secara
terpadu dan dilaksanakan secara integritas pada semua mata pelajaran muatan local dan
pengembangan diri.
1) Kecakapan pribadi/personal meliputi: beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri
2) Kecakapan sosial meliputi: bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial,
mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya lokal dan global, berinteraksi dalam
masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, disiplin,
membudayakan pola hidup sehat
3) Kecakapan akademik meliputi: menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan
penelitian ilmiah, bersikap ilmiah, mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar
sepanjang hayat, berpikir strategis, berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi
IPTEK, berpikir kreatif menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi danmengambil
keputusan secara tepat
Kecakapan vokasional meliputi: keterampilan yang berkaitan dengan penguaasaan teknologi
informasi dan komunikasi, keterampilan merangkai alat

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informatika, dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi
perkembangan kompetensi peserta didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran lokal.
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Baron .
Pengembangan diri atletik. Pengembangan atletik dipilih karena secara fisik siswa SMPN 1
Baron memilik fisik yang atletis dan berbakat. Sarana prasana pun juga mendukung. Selain
itu juga SMPN 1 Baron juga memilik seorang pelatih atletik profesional dan handal.
Sehingga tak jarang SMPN 1 Baron adalah tempatnya jawara-jawara atletik baik tingkat
daerah maupun nasional.
71
2) Pendidikan berbasis keunggulan global yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Baron adalah
kegiatan English Club. English Club merupakan wadah yang sangat potensial untuk
mengembangkan minat peserta didik terhadap bahasa Inggris. Peserta didik mendapatkan
bimbingan dan arahan dari guru-guru bahasa Inggris dalam kegiatan yang terprogram
dengan baik dan professional. Kegiatan-kegiatan dalam English Club adalah English
speech, reading news, English debate, dan lain-lain.
11. Pendidikan Lingkungan Hidup.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan jaman dimana era sekarang adalah
merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik udara, air
maupun tanah. Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang menyumbang pencemaran
lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat, seperti menggunakan bungkus plastik
dan membuangnya sembarangan sehingga keadaan tanah dan sungai disekitar kita menjadi tidak
sehat lagi.
Menyadari hal tersebut SMP Negeri.1 Baron merasa terpanggil untuk merubah karakter
masyarakat sedini mungkin yaitu melalui pembelajaran lingkungan hidup kepada seluruh
masyarakat sekolah utamanya peserta didik. Dalam melakukan program tersebut ada 2
kegiatan :
1. Melakukan kegiatan pagi bersih setiap hari mulai pukul 06.30 sd 06.50
2. Melakukan kegiatan bersih lingkungan sekolah 2 minggu sekali setiap hari Jum’at
mulai pukul 6.20 – 7.00 WIB.
3. Membuat dan melaksanakan aturan sekolah bebas asap rokok
4. Memberikan pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi pada semua mata
pelajaran
12. Pendidikan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN)
Akhir –akhir ini penggunaan Narkoba di kalangan pelajar cukup memprihatinkan , dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah yang signifikan . Untuk itu SMP Negeri 1 Baron
di dalam melaksanakan pendidikan juga melaksanakan Pendidikan Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) melalui hal-hal sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan ke Kurikulum melalui Penyusunan Silabus dan RPP yang
terintegrasi dengan Pendidikan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
2. Mengimplementasikan ke Program BK
72
3. Mengimplementasikan ke Program UKS dan Lingkungan Hidup
4. Mengimplementasikan ke Program Pramuka.
5. Mengimplementasikan ke Program Ekstrakurikuler dan OSIS
6. Mengimplementasikan ke Program Humas .

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun ajaran adalah minggu ke tiga
bulan Juli dan berakhir pada minggu terakhir bulan Juni.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
adalah sebagai berikut :

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan pembelajaran dimulai pada hari Senin Minggu ke-2 (empat) bulan Juli 2019, yaitu
Senin, 15 Juli 2019.

73
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari dengan pengaturan sebagai
berikut:

1. Kelas VII melaksanakan Masa Orientasi Siswa (MOS)


2. Kelas VIII melaksanakan kegiatan Pelatihan Baris Berbaris
3. Kelas IX melaksanakan kegiatan Pelatihan Baris Berbaris
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 (satu) tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Tabel 4.1 Waktu belajar
Kegiatan pembelajaran kurikuler dilaksanakan selama 6 (enam) hari
Waktu
Belajar JUMLAH JAM Kelas
HARI KETERANGAN
PELAJARAN VII
(WIB)
Senin 07.00 – 13.00 8 Hari Senin :

Selasa 07.00 – 13.00 8 Jam Ke-1 Upacara Bendera

Rabu 07.00 – 13.00 8 Penambahan 2 Jam Pelajaran


BP/BK
Kamis 07.00 – 13.00 8
Jum’at 07.00 – .00 5
Sabtu 07.00 – 11.20 6
JUMLAH 42

74
Waktu Belajar JUMLAH JAM Kelas VIII
HARI
PELAJARAN
KETERANGAN
(WIB) dan IX
Senin 07.00 – 12.00 6 Hari Senin :
Jam Ke-1 Upacara Bendera
Selasa 07.00 – 12.00 7
Penambahan 2 Jam Pelajaran
Rabu 07.00 – 12.00 7 BP/BK

Kamis 07.00 – 12.00 7

Jum’at 07.00 – 10.40 5

Sabtu 07.00 – 11.20 6

JUMLAH 38

Tabel 4.2 Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif, dan Hari Libur Sekolah Semester
I
Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif dan
Hari Libur Sekolah di SMP Islam Al-Falah
Tahun Pelajaran 2019/2020
BULAN HES HEF LU KTS LHB LS LPP LHR JML
JULI 2019 15 - 3 - - 13 - - 31
AGUSTUS 2019 26 - 4 - 1 - - - 31
SEMESTER I

SEPTEMBER 2019 21 - 5 3 1 - - - 30

OKTOBER 2019 26 - 4 - - - - - 31

NOPEMBER 2019 25 - 4 - 1 - - - 30

DESEMBER 2019 19 - 5 - 2 5 - - 31
JUMLAH
132 - 25 3 5 18 - - 184
SEMESTER I

Tabel 4.3 Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif, dan Hari Libur Sekolah
Semester II
BULAN HES HEF LU KTS LHB LS LPP LHR JML

JANUARI 2020 25 - 4 - 2 - - - 31 75

PEBRUARI 2020 25 - 4 - - - - - 29
EMESTER II

MARET 2020 25 - 5 - 1 - - - 31

APRIL 2020 22 - 4 - 1 - 3 - 30

MEI 2020 12 - 8 - 3 - - 8 31
C. Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester diisi dengan kegiatan ulangan tengah semester. Kegiatan tengah
semester direncanakan pada semester 1 (ganjil) selama 3 (tiga) hari, yaitu tanggal 26 s.d. 28
September 2019. Pembagian LHBS tengah semester dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober
2019. Kegiatan tengah semester pada semester 2 (genap) kelas VII dan VIII akan
dilaksanakan pada tanggal 6 s.d. 11 Maret 2017 Pembagian LHBS tengah semester
dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017. Kegiatan tengah semester pada semester 2 (genap)
kelas IX akan dilaksanakan tanggal 13 s.d. 18 Februari 2017 dengan asumsi ujian nasional
dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 11 Mei 2017

D. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah, untuk tidak diadakan
proses pembelajaran di sekolah.

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini :

a) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan

b) Peraturan Pemerintah Pusat/provinsi/kabupaten/kota dalam hal penentuan hari libur


umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut :
a. Libur Hari Besar (LHB)
b. Libur Umum (LU)
c. Libur Semester 1 (LS1)
d. Libur Semester 2 (LS2)
e. Libur Permulaan Puasa (LPP)
f. Libur Hari Raya (LHR)
Tabel 4.4 Hari Libur yang Ditentukan Pemerintah
Hari Libur yang ditentukan Pemerintah sebagai berikut :

NO HARI LIBUR
1 17 Agustus 2019 Proklamasi Kemerdekaan RI
2 11 Agustus 2019 Idul Adha 1440 H
3 1 September 2019 Tahun Baru Hijriyah 1441 H
4 9 November 2019 Maulid Nabi Muhammad SAW
5 25 Desember 2019 Hari Natal
76
6 1 Januari 2020 Tahun Baru Masehi
7 25 januari 2020 Tahun Baru Imlek 2571
8 22 Maret 2020 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
9 25 Maret 2020 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942
10 10 April 2020 Wafat Isa Al-Masih
11 1 Mei 2020 Hari Buruh Internasional
12 7 Mei 2020 Hari Raya Waisak 2574
13 21 Mei 2020 Kenaikan Isa Al-Masih
14 24-25 Mei 2020 Idul Fitri 1441 H

E. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan SMP Islam Al-Falah

N0 PELAKSANAAN KEGIATAN KET


Rapat persiapan penerimaan peserta didik
1 17 Juni 2019
baru
2 1-14 Juni 2019 Penerimaan Peserta Didik Baru
3 12 Juli 2019 Rapat persiapan KBM semester 1
4 15 Juli 2019 Hari pertama tahun ajaran 2019/2020
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
5 15-17 Juli 2018
2019/2020
Minggu ke 4 setiap 1
6 Rapat Koordinasi Wali Kelas
bulan sekali
7 Setiap 1 bulan sekali Rapat koordinasi TU
8 Setiap 1 bulan sekali Rapat Dinas
9 Setiap 1 minggu sekali Rapat koordinasi Wakil Kepala Sekolah
10 6 bulan sekali Rapat komite
11 17 Agustus 2019 Upacara Kemerdekaan RI
12 11 Agustus 2019 Hari Raya Idul Adha 1440 H
13 26-28 September 2019 Kegiatan Tengah Semester
14 2-7 Desember 2019 Penilaian Akhir Semester 1
15 21 Desember 2019 Penerimaan Raport
16 23-31 Desember 2019 Libur Semester 1
17 2 Januari 2020 Awal Masuk Semester 2
18 2-7 Maret 2020 UTS Semester Genap
19 23-25 April 2020 Libur Awal Puasa
20
21-30 Mei 2019 Libur Hari Raya 1441 H
21 1-6 Juni 2020 Penilaian Akhir Semester 2
77
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kurikulum SMP Negeri 1 Baron berisi komponen yang harus dilaksanakan dan dicapai
dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi, misi dan tujuan sekolah; struktur dan
muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.
2. Kurikulum SMP Negeri 1 Baron disusun dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
sekolah, peserta didik dan lingkungan.
3. Kurikulum SMP Negeri 1 Baron..ini diperuntukkan kepada semua warga sekolah,
terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya sekolah
(school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang
bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan

78
penguatan terhadap implementasi Kurikulum 2013 di tingkat SMP Negeri1 Baron, seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
RPP. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih
terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.

B. Saran
1. Sejalan dengan otonomi sekolah dan manajemen berbasis sekolah, maka Kurikulum
haruslah menjadi pedoman dan arah dalam pengelolaan sekolah terutama pengelolaan
proses belajar dan mengajar guna tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif
dan efisien.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan Kurikulum perlu dukungan dari semua
komponen dan stakeholder sekolah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan inovatif.
3. Sesuai dengan semangat Kurikulum 2013, penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar
aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam
membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan
yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya
diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai
pencerminan bangsa yang besar.

79
80

Anda mungkin juga menyukai