PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ). Kurikulum 2013 yang lebih dikenal dengan
Kurtilas disusun oleh Pusat (Mendiknas) dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum 2013 yang mengacu pada standar nasional pendidikan
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan (SKL), standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu standar isi & standar kompetensi lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Dalam rangka memenuhi amanat
undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya,
serta tujuan satuan pendidikan pada khususnya, MTs Barokatul Qodiri Putra Lempuyang Kec.
Way Pengubuan Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung sebagai lembaga pendidikan tingkat
menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013 yang berkiblat pada
Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional. Pengembangan kurikulum pada
tiap satuan pendidikan harus berdasarkan karakter satuan pendidikan, potensi daerah atau
karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global;
dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite madrasah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.
Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
tahun ini disusun sebagai sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan
pendidikan yang terjadi di madrasah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai
mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2
setiap mata pelajaran maupun dalam kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya
tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat proses mengamati, melaksanakan/mencoba, dan
mengkomunikasikan dalam bentuk pembiasaan/perilaku.
Potensi – potensi yang dimiliki dan karakteristik MTS Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan
a. Peserta didik
Peserta didik yang ada di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan berada di daerah
dengan akses transportsasi yang mudah, membuat MTS Terpadu Nurul Qodiri Way
2
Pengubuan menjadi pilihan utama bagi peserta didik yang tinggal di desa Lempuyang
Bandar dan sekitarnya, sehingga hal ini merupakan potensi peserta didik yang cukup baik
bagi MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan.
b. Pendidik
Pendidik di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan rata-rata usia produktif dengan
kualifikasi Sarjana (S1) sudah mencapai 99 % dan 95% bertempat tinggal sekitar kecamatan
Way Pengubuan, sehingga transportasi sangat lancar
c. Saran Prasarana
MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan yang didalamnya terdapat bangunan ruang
belajar 12 Ruang, Laboratorium IPA 1 ruang, Perpustakaan 1 ruang, Laboratorium
Komputer 1 ruang, Masjid yang dapat menampung 1000 jamaah, kopsis 1 ruang, UKS 1
ruang, kamar mandi/WC peserta didik 20 ruang
d. Pembiayaan
Pembiayaan operasional madrasah sepenuhnya didanai dari dana BOS dan Komite
madrasah. Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung
MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan mendapatkan bantuan dari swadaya masyarakat
setempat.
e. Program
Program unggulan yang dikembangkan MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan adalah
sebagai berikut:
1) Program religius
Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi madrasah. Adapun kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan adalah tadarus al Qur’an 30 menit sebelum pembelajaran
dimulai, pembiasaan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran, sholat dhuhur
berjamaah, sholat dhuha dan istighotsah yang wajib diikuti seluruh peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan.
Program ini dilaksanakan harian, dimulai pukul 06.30 sd 06.50 oleh semua warga
madrasah sesuai dengan lokasi masing –masing dengan membersihkan lingkungan
menata taman, merawat taman.
Diadakan lomba penghijauan pada saat hari bumi atau hari lingkungan dan bhakti
sosial pada peringatan HUT RI setiap bulan Agustus.
f. Komite Madrasah
3
Komite madrasah yang ada di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan keberadaannya
benar-benar bermanfaat bagi Madrasah, sebagai mitra. Komite Madrasah MTS Terpadu
Nurul Qodiri Way Pengubuan sangat banyak membantu memberi masukan kepada
madrasah dalam menyusun program maupun membantu mengawasi pelaksanaan program
tersebut sehingga apa yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan baik dan sukses.
h. Asosiasi Profesi
Asosiasi profesi yang ada baik di madrasah maupun di tingkat Kabupaten seperti MGMP,
manfaatnya sangat dirasakan oleh pendidik di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan,
karena melalui wadah tersebut para pendidik dapat bertukar pikiran tentang hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi yang harus disiapkan maupun kesulitan-kesulitan materi
pembelajaran yang dialami pada saat pembelajaran.
Disekitar MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan pada jarak paling dekat 2000 meter
banyak dijumpai industri, ini sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, karena dapat digunakan tempat kerjasama untuk belajar lapangan bagi peserta didik
dan dapat juga sebagai pendukung pembiayaan kegiatan –kegiatan yang dananya dapat
dibiayai dari dana BOS maupun Komite.
j. Pengembangan Instrumen
Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen.
Instrumen yang sudah dikembangkan di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan antara
lain analisis hasil penilaian, analisi butir soal, analisis kegiatan pengembangan SDM, analisis
program lingkungan.
Memperhatikan letak geografis yang berada di pusat desa Suradadi dengan kondisi
budaya yang agamis, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang dirasakan oleh
seluruh lapisan masayarakat maka MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan memandang
perlu mempunyai ciri-ciri yang bisa mewadahi alasan tersebut di atas.
B. Landasan Teori
B. 1 . Landasan Filosofis Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
4
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa
depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi
muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini
dan masa depan peserta didik, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri
Way Pengubuan memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
5
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
Dengan demikian, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi
yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
7
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah
Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab;
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 103 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemenuhan
Beban Kerja Guru Madrasah yang Bersertifikat Pendidik;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar
Isi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar;
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
14. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan
Penilaian hasilbelajar oleh Satuan Pendidikan;
15. SK dirjen Pendis Nomor 2941 Tahun 2018 tanggal 24 Mei 2018 tentang Kaldik Tahun
2018/2019;
16. Surat Edaran Kementerian Agama Republik Indonesia Kankemenag Provinsi Jawa
Tengah Nomor 5961/Kw.11.2/I/PP.00/06/2018 tanggal 5 Juni 2018 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2018/2019;
Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan disusun sebagai pedoman bagi
semua warga madrasah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik madrasah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan
madrasah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
8
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai
tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills
pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard
skills dan soft skills antarkelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
9
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi
kompetensi yang diharapkan. Kualitas lain yang dilaksanakan kurikulum MTs Terpadu
Nurul Qodiri Way Pengubuan dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara
lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan
martabat bangsa. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam
pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya,
dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu.
Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dalam pelaksanaannya
menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari
guru ke peserta didik.Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara
aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu
pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami
dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya. Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan
mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk
menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan
belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik
kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin
lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu”
menjadi “aktif mencari tahu”.Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi
pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat
dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di
10
sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju
abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau
akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-
operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama
terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika
seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat
dimulai sejak tahun kelima dan keenam sekolah dasar. Proses pembelajaran terjadi secara
internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar
yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari
stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses
pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam
proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta
didik.
Didalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman
belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka
mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam
dokumen kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan. Pengalaman belajar
tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg
sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.Dalam suatu kegiatan belajar dapat
terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi dan
penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang
berbeda dari kegiatan belajar laintergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun
demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan
lain dalam pelaksanaan kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan.
11
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan
ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan Peserta Didik. Pendidikan merupakan proses
sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
12
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
13
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH
C. Visi
Dengan menganalisa potensi yang ada di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan,
lingkungan madrasah, peran serta masyarakat, dan outcome/ keberhasilan lulusan MTs
Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan serta masyarakat sekitar madrasah yang religius, serta
melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar madrasah dengan warga madrasah
maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi madrasah.
D. Misi
1. Membentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi
pekerti luhur dengan mengembangkan sikap dan perilaku religius baik didalam
madrasah maupun diluar madrasah
2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerjasama,
saling menghargai, displin , jujur, kerja keras, kreatif dan inovatif.
3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan peserta didik dalam
bidang akademik maupun non akademik
4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif,
tanpa takut salah, dan demokratis.
14
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat
kebangsaan, dan hidup demokratis.
15
E. Tujuan MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
Mengacu pada visi dan misi madrasah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
madrasah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
b) Tujuan MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan sesuai RKJM 4 Tahun
Sejak Tahun 2005/2006 sampai dengan tahun 2009/2010 MTs Terpadu Nurul Qodiri
Way Pengubuan sebagai Sekolah Standar Nasional, selanjutnya mulai tahun 2009/2010 MTs
Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan tetap melanjutkan Program Sekolah Standar Nasional
Mandiri, artinya tetap melanjutkan dan mengedepankan kualitas mutu baik proses maupun
hasil.
Dalam upaya peningkatan mutu tersebut MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
mulai tahun pelajaran 2009/2010 mengembangkan program kelas unggulan (excelent class
center) sebagi upaya memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan dan bakat di atas rata-rata serta membekali kesiapan untuk menghadapi
persaingan global utamanya dibidang pendidikan.
Beberapa upaya mewujudkan rencana tersebut di atas, maka pada tahun 2009/2010
ditetapkan dua tujuan pokok yaitu bidang akademik dan Non Akademik, dengan rincian
sebagi berikut:
1. Tertingkatnya hasil kenaikan kelas minimal sesuai KBM.
2. Tertingkatnya rata-rata hasil Ujian Nasional
3. Peningkatan prestasi di berbagai lomba akademik, dengan indikator:
a. Memperoleh juara tingkat Kabupaten lomba MIPA.
b. Menjadi juara tingkat Kabupaten lomba Rumpun Mata pelajaran.
c. Menjadi juara lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten, dan tingkat Provinsi.
d. Memperoleh peringkat 1 tingkat Kabupaten dalam lomba MTQ.
16
4. Peningkatan prestasi di bidang Non akademik, meliputi : Pramuka, PMR, Olahraga
dan seni.
5. Peningkatan prestasi dibidang olah raga dan seni, dengan indikator :
a. Memiliki Tim bola voli yang dapat menjuarai lomba ditingkat kabupaten
b. Memiliki Tim Atletik yang dapat menjuarai lomba ditingkat kabupaten.
c. Dapat menjuarai lomba MAPSI (Mata Pelajaran dan Seni Islam) di tingkat
kabupaten.
6. Peningkatan mutu di bidang Iman dan Takwa, dengan indikator:
a. Terlaksanannya Pendidikan Karakter dan budaya bangsa dengan baik dan benar
b. Terlaksananya pembiasaan shalat berjamaah dan membaca Al Quran bagi siswa
disetiap jenjang kelas.
c. Siswa mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar.
d. Siswa memiliki kepribadian baik dan berakhlakul karimah.
7. Peningkatan mutu sarana dan prasarana belajar dan lingkungan.
a. Tercukupinya sarana parasarana belajar secara memadai.
b. Memiliki ruang kantor, ruang pertemuan yang representatif.
c. Memiliki ruang multimedia yang memadai.
d. Memiliki Laboratorium Komputer yang memadai.
e. Memiliki lapangan upacara dan olah raga yang representatif.
f. Tercukupinya sarana dan prasarana kebersihan, peningkatan pemeliharaan taman
dan halaman sekolah, serta kamar mandi dan WC siswa.
8. Peningkatan mutu kegiatan dan hasil prestasi siswa
a. Tertingkatnya kualitas kegiatan dan hasil prestasi siswa
b. Tertingkatnya kegiatan ekstrakurikuler
c. Diperolehnya berbagai kejuaraan di tingkat Kabupaten maupun Provinsi
Tujuan sekolah MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan tersebut secara bertahap akan
dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dibakukan secara nasional, melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta
berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi dan menghargai seni.
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.
17
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap
bangsa dan tanah air.
Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL dirinci sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan
akhlak mulia dan iman taqwa.
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai
pilihannya.
3. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, excel, dan
desain grafis.
4. Mampu melanjutkan ke MA/SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui
pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
5. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik
di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, dan sosial.
F. Sasaran
a. Terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia.
b. Tercapainya kompetensi peserta didik dalam bidang Iptek.
c. Terlaksananya kegiatan Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan agar peserta didik memiliki dasar- dasar pengetahuan, kemampuan,
dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau terjun ke
masyarakat.
d. Tertanamnya rasa cinta peserta didik terhadap masyarakat, bangsa, dan negara serta
kebudayaannya.
e. Peserta didik kreatif, terampil dalam bekerja untuk dapat mengembangkan diri
secara terus menerus.
f. Memberikan bekal pengetahuan Agama Islam yang bermanfaat bagi dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B
Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum semua
jenjang kelas disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat 15 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 11 Mata Pelajaran
dan Kelompok B : 4 mata pelajaran.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri di MTs
Barokatul Qodiri Way Pengubuan dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga
kependidikan yang memiliki kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan
oleh madrasah. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan
pengembangan karir peserta didik.
19
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM 2013 KELAS VII, VIII dan IX
Alokasi Waktu Belajar
Mata Pelajaran
Per Minggu
Kelompok A
1. Pend.Agama
a. Al Qur’an Hadits 2
b. Aqidah Akhlak 2
c. Fiqih 2
d. SKI 2
2. Pend. Pancasila dan 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4
4. Bahasa Arab 2
5. Matematika 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2
8. Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2
2. Pend. Jasmani, OR dan Kesehatan 2
3. Prakarya 2
4. Bahasa dan Sastra Daerah 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 36
TABEL 2
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
Mulia
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
20
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran
21
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik
pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum.
Secara rinci muatan kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Sesuai dengan
2 kurikulum yang digunakan pada tahun pelajaran 2021/2022 ini, maka mata pelajaran
yang harus ditempuh peserta didik adalah sebagai berikut:
1.1.Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di MTs Barokatul Qodiri Way
Pengubuan Kelas VII, VIII dan IX
a. Al-Qur'an-Hadis
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan
dengan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada
penekanan kemampuan membaca al-Qur'an-hadis, pemahaman surat-surat pendek, dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:
1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap al-Qur'an dan hadis.
2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis sebagai
pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat
pendek yang mereka baca.
b. Akidah-Akhlak
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik
di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara
mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang
dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap
al-asma’ al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam
22
realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan
akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.Al-akhlak al-karimah ini sangat penting
untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu,
bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif
dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara
Indonesia.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
c. Fikih
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami
pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam
kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara
kaaffah (sempurna).
Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta
didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam
mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang
diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih
muamalah; (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
e. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat
penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis,
serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun
tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber
ajaran Islam.
24
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya
serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
25
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
g. Bahasa Indonesia
26
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
h. Matematika
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti dalam
perilaku jujur, disiplin, melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan
tanggungjawab, peduli masyarakat sebagai wujud implementasi pemahaman
(toleransi, gotong royong), tentang operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan
berinteraksi secara efektif aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai
dengan lingkungan sosial dan wujud implementasi penyelidikan operasi bilangan
alam dalam jangkauan bulat
pergaulan dan keberadaannya 2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab
sebagai wujud implementasi kejujuran dalam
melaporkan data pengamatan
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin dalam melakukan
aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai
wujud implementasi pelaksanakan prosedur dalam
menggambar segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis
berat, dan garis sumbunya menggunakan penggaris,
jangka, dan busur
3. Memahami pengetahuan 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis
(faktual, konseptual, dan bilangan serta menerapkan operasi hitung bilangan
prosedural) berdasarkan rasa bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan
ingin tahunya tentang ilmu berbagai sifat operasi
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2 Memahami pengertian himpunan, himpunan bagian,
budaya terkait fenomena dan komplemen himpunan, operasi himpunan dan
kejadian tampak mata menunjukkan contoh dan bukan contoh
3.3 Menentukan nilai variabel dalam persamaan dan
pertaksamaan linear satu variabel
3.4 Memahami konsep perbandingan dan menggunakan
bahasa perbandingan dalam mendeskripsikan
hubungan dua besaran
3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga
dan membuat generalisasi (kesimpulan)
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan
27
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
28
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
29
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
menyaji dalam ranah besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik
konkret dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
(menggunakan,mengurai, 4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap
benda (makhluk) hidup dan tak hidup
merangkai,
4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi
memodifikasi,dan terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada
membuat) dan ranah di lingkungan sekitar
abstrak (menulis, membaca, 4.4 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan
menghitung, menggambar, bagian-bagiannya
dan mengarang) sesuai 4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat
dengan yang dipelajari di fisika dan kimia
4.6 Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
sekolah dan sumber lain
proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
yang sama dalam sudut 4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh
pandang/teori kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud
benda
4.8 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik
perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi
4.9 Melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi
pada hewan
4.10 Melakukanpengamatan dengan bantuan alat untuk
menyelidiki struktur mikro tumbuhan dan hewan
4.11 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat
larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan
indikator buatan maupun alami
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan
global dan memberikan usulan penanggulangan
masalah
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
ajaran agama yang menciptakan waktu dengan segala perubahannya
dianutnya 1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan
mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan manusia dan lingkungannya
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana
tanggungjawab, peduli ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu
(toleransi, gotong royong), Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli,
berinteraksi secara efektif menghargai, dan bertanggungjawab terhadap
dengan lingkungan sosial kelembagaan social, budaya, ekonomi dan politik
dan alam dalam jangkauan 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli
30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
k. Bahasa Inggris
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dan percaya diri dalam
menghayati perilaku jujur, berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar rumah
disiplin, tanggungjawab, dan sekolah
peduli (toleransi, gotong 2.2 Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi
royong), santun, percaya internal untuk pengembangan kemampuan berbahasa
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
31
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
32
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
33
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
ajaran agama yang dianut dianut dalam melakukan aktivitas jasmani, permainan,
dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal
dengan hasil akhir
c. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam berolahraga
dan latihan
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain
perilaku jujur, disiplin, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
tanggungjawab, peduli kemajuan diri sendiri dan orang lain, lingkungan
sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana
(toleransi, gotong royong),
pembelajaran
santun, percaya diri, dalam 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
berinteraksi secara efektif melakukan berbagai aktivitas fisik
dengan lingkungan sosial 2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
dan alam dalam jangkauan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan
pergaulan dan 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam
keberadaannya penggunaan peralatan dan kesempatan
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam
permainan
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami pengetahuan dan tindakan P3K pada
(faktual, konseptual, dan kejadian darurat, baik pada diri sendiri maupun orang
prosedural)berdasarkan rasa lain
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Memahami konsep gaya hidup sehat untuk mencegah
pengetahuan, teknologi, berbagai penyakit
seni, budaya terkait 3.3 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
fenomena dan kejadian permainan bola besar
tampak mata 3.4 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
permainan bola kecil
3.5 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar)
3.6 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
olahraga beladiri
3.7 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
senam lantai dalam bentuk rangkaian sederhana
3.8 Memahami pengetahuan modifikasi aktivitas gerak
berirama dalam bentuk rangkaian sederhana
3.9 Memahami pengetahuan pengembangan komponen
kebugaran jasmani
3.10 Memahami pengetahuan teknik dasar beberapa gaya
renang
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan
menyaji dalam ranah bola besar dengan menekankan gerak dasar
konkret (menggunakan, fundamentalnya
mengurai, merangkai, 4.2 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan
memodifikasi, dan bola kecil dengan menekankan gerak dasar
membuat) dan ranah abstrak fundamentalnya
(menulis, membaca, 4.3 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar dasar atletik
menghitung, menggambar, (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) menekankan
dan mengarang) sesuai gerak dasar fundamentalnya
34
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3) Prakarya
KERAJINAN
2. Menghargai dan 2.1 Memperlihatkan rasa ingin tahu dan sikap santun
menghayati perilaku jujur, dalam menggali informasi tentang keberagaman karya
disiplin, tanggungjawab, kerajinan, produk rekayasa, hasil budidaya dan
pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta
peduli (toleransi, gotong
tanah air dan bangga pada produk Indonesia
royong), santun, percaya 2.2 Memperlihatkan perilaku jujur, percaya diri, dan
diri, dalam berinteraksi mandiri dalam merancang dan membuat karya
secara efektif dengan kerajinan, produk rekayasa, hasil budidaya dan
lingkungan sosial dan alam pengolahan
dalam jangkauan pergaulan 2.3 Menunjukkan kemauan bertoleransi, disiplin dan
dan keberadaannya bertanggung jawab dalam penggunaan alat dan bahan,
serta teliti dan rapi saat melakukan berbagai kegiatan
pembuatan karya kerajinan, produk rekayasa, hasil
budidaya dan pengolahan
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal aneka jenis bahan alami dan buatan yang
(faktual, konseptual, dan dapat dimanfaatkan sebagai karya kerajinan etnik
prosedural) berdasarkan 3.2 Mengidentifikasi bahan dan teknik karya kerajinan
etnik dari bahan alami dan buatan yang ada di daerah
rasa ingin tahunya tentang
setempat dan daerah lain
ilmu pengetahuan, 3.3 Merancang karya kerajinan etnik dari bahan alami dan
teknologi, seni, budaya buatan sesuai tradisi daerah setempat
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
35
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Membuat karya kerajinan etnik dari bahan alamiyang
menyaji dalam ranah ada di daerah setempat
konkret (menggunakan, 4.2 Memodifikasi karya kerajinan etnik dari bahan buatan
di daerah setempat
mengurai, merangkai,
4.3 Membuat karya kerajinan etnik dari bahan buatan yang
memodifikasi, dan ada di daerah setempat
membuat) dan ranah 4.4 Memodifikasi karya kerajinan etnik dari bahan buatan
abstrak (menulis, membaca, di daerah setempat
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
tanggung jawab, peduli berdasarkan hasil observasi
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
santun, percaya diri, dalam dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
berinteraksi secara efektif masyarakat Indonesia yang penuh makna
dengan lingkungan sosial 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
dan alam dalam jangkauan dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang
pergaulan dan suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
keberadaannya 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
pendek
3. Memahami pengetahuan 1.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
(faktual, konseptual, dan eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui
prosedural)berdasarkan rasa lisan maupun tulisan
ingin tahunya tentang ilmu 1.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan
pengetahuan, teknologi, seni, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
budaya terkait fenomena dan melalui lisan maupun tulisan
kejadian tampak mata 1.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
36
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
b. Kepramukaan
Tujuan:
37
1) melatih siswa untuk terampil dan mandiri;
2) melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri;
3) sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;
4) memiliki sikap kerja sama kelompok;
5) memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;
6) dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
e. Kegiatan Drumband
Tujuan penyelenggaraan kegiatan drum band adalah agar siswa;
1. Mampu memainkan berbagai alat drumband
2. Mampu memainkan berbagai lagu
3. Mampu melakukan berbagai display
4. Mampu mengiringi upacara
5. Mampu melakukan parade
a. MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan dalam pengaturan beban belajar menggunakan
sistem paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran.
b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
c. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
pada MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan selama 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap
muka per minggu di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan adalah 48 jam pelajaran
pembelajaran di kelas VII, VIII dan IX.
Satu
Jumlah Jumlah
jam Minggu
jam Waktu jam per
Satuan pemb. Efektif
Kelas pemb. pembelajaran tahun
Pendidikan tatap per tahun
Per per tahun (@60
muka ajaran
minggu menit)
(menit)
1656-1840
MTs Barokatul jam 2160-
Qodiri Way VII s.d. IX 40 36 36-40 pembelajaran 2400
Pengubuan jam
e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru
tetapi maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu semester.
f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
39
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap semesternya yakni
46 jam pelajaran per minggu. Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi
minimal didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik siswa.
g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan 0% - 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun
maksimum 6 tahun. MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan tidak melaksanakan program
percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
i. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah/madrasah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah/madrasah setara dengan satu jam
tatap muka.
5. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria ketuntasan belajar
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat
kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah akan
secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan dan meningkatkan Kriteria Ketuntasan Belajar
Minimal (KBM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan belajar untuk kelas VII, VIII dan IX semester 1 dan 2 menggunakan
Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2018/2019 terlihat pada tabel berikut :
40
8 Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70
9 Matematika 70 70 70 70 70 70
Ilmu Pengetahuan
10 70 70 70 70 70 70
Alam
Ilmu Pengetahuan
11 70 70 70 70 70 70
Sosial
12 Seni Budaya 80 80 80 80 80 80
13 Penjaskes 75 75 75 75 75 75
14 Prakarya 70 70 70 70 70 70
15 Bahasa Jawa 75 75 75 75 75 75
Untuk nilai Sikap (Spiritual dan Sosial) yaitu pada KI.1 dan KI. 2 minimal
Baik (B)
Ket : B- (≥2.67) sedangkan B (≥ 3.00)
MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan berusaha menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti
kegiatan kenaikan kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM harus
mengikuti pembelajaran remidi, danpeserta didik yang sudah mencapai KBM mengikuti
kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KBM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KBM dalam setiap
kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
41
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2). Memperoleh predikat nilai minimal B (3.00) pada penilaian akhir untuk KI-1 dan
KI-2 untuk seluruh mata pelajaran
3). Memperoleh predikat nilai sama dengan atau lebih tinggi dari KBM yang
ditentukan yakni nilai minimal B- (2.67) pada penilaian akhir untuk KI-2 dan KI-3
untuk seluruh mata pelajaran.
4) Tidak boleh ada nilai di bawah KBM untuk seluruh matapelajaran khusus untuk
KI-1 dan KI-2.
5) Boleh ada nilai di bawah KBM khusus untuk KI-2 dan KI-3 maksimal 2 Mata
Pelajaran yang dihitung dari rata-rata raport semester I dan II.
2. Aspek Non Akademis
1). Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal baik
2) Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal Cukup
3). Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan belas) hari dalam 1
( satu ) tahun terakhir, yang ditunjukan dari catatan wali kelas
3. Kelulusan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakanlulus dari satuan
pendidikan dasar dan menengah apabila:
a) telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok mata
pelajaran IPTEK;
c) lulus ujian madrasah; dan
d) Mengikuti ujian nasional.
42
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan jaman dimana era sekarang adalah
merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik udara, air
maupun tanah. Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang menyumbang
pencemaran lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat, seperti menggunakan
bungkus plastik dan membuangnya sembarangan sehingga keadaan tanah dan sungai
disekitar kita menjadi tidak sehat lagi.
Menyadari hal tersebut MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan merasa terpanggil untuk
merubah karakter masyarakat sedini mungkin yaitu melalui pembelajaran lingkungan hidup
kepada seluruh masayarat madrasah utamanya peserta didik. Dalam melakukan program
tersebut ada4 kegiatan :
1. Melakukan kegiatan pagi bersih setiap hari mulai pukul 06.30 sd 06.50
2. Membuat dan melaksanakan aturan madrasah bebas asap rokok
3. Melakukan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya
4. Memberikan ketrampilan pembuatan yang meliputi;
a. Ketrampilan Membuat Krupuk Ikan
b. Ketrampilan Membuat Ikan Asap (Panggang), dan
c. Ketrampilan Membuat Terasi Udang.
Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran
akan mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP,
yakni
43
Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan
44
kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di madrasah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan),
maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.
D (1) : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
C (2) : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
B (3) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
A(4) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari D ke C, dari C Ke B hingga ke A. Selain itu
ruang lingkup yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sektor.
Kegiatan nyata yang dilakukan di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan adalah sebagai
berikut:
NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1 Kebersihan dan Membentuk piket harian
Kenyamanan Melakukan pagi bersih setiap hari oleh seluruh
warga madrasah mulai pukul 06.30 sd 06.50
Pembuatan taman kelas
Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon
produktif
2 Disiplin Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga
pendidik dan kependidikan
Menggalakan piket pintu gerbang
Membuat aturan yang dimusyawarahkan seluruh
warga madrasah tentang kehadiran di madrasah
pukul 06.30 tepat
3 Sopan Membiasakan salam setiap bertemu dengan warga
madrasah
Membudayakan pakaian yang rapi
Membiasakan menyapa kepada setiap orang yang
berada di madrasah
45
NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN
4 Religius Membaca al qur’an dan berdo’a setiap pagi
sebelum pembelajaran
Sholat dhuha berjamaah setiap hari sabtu pagi
Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
Merayakan peringatan hari besar
Mengadakan kegiatan siraman rohani untuk
tenaga pendidik dan kependidikan setiap
mengawali rapat dinas yang diselenggarakan
madrasah.
5 Sosial Menjenguk teman sakit/terkena musibah baik oleh
siswa maupun pendidik dan tenaga kependidikan
Melakukan takziyah ke keluarga yang terkena
musibah kematian
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal lima
puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di MTs Barokatul
Qodiri Way Pengubuan diberikan alokasi waktu setelah siswa melakukan soal jamaah duhur.
Contoh TT diantaranya pembelajaran remidi dan pengayaan, sedangkan contoh KMTT adalah
pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode investigasi dan penemuan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang
disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
46
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah
kalender tersebut secara rinci.
KALENDER PENDIDIKAN
MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
47
B. Semester Ganjil
C. Semester Genap
48
Way Pengubuan, 03 Juli 2023
Mengetahui,
Kepala Madrasah
49
PENGATURAN WAKTU BELAJAR DAN MINGGU EFEKTIF
Juli 4 2 14
Agustus 5 4 26
September 5 4 26
Oktober 4 4 25
November 4 4 26
Desember 5 4 24
Jumlah 27 22 141
Januari 4 4 26
Februari 4 4 23
Maret 5 5 26
April 4 2 14
Mei 5 4 24
Juni 4 1 09
Jumlah 26 20 122
50
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. SEMESTER GASAL
B. SEMESTER GENAP
51
Naufal Farid, S.Pd
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum yang diterapkan di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan berisi komponen
yang harus dilaksanakan dan dicapai dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi,
misi dan tujuan madrasah; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus
dan RPP.
2. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi madrasah, peserta didik dan lingkungan.
3. Kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan ini diperuntukkan kepada semua
warga madrasah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan diharapkan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan pembelajaran di madrasah berlangsung
dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.
5. Kegiatan Tim Pengembang kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan diawali
dengan pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Madrasah kemudian Tim
bekerja :
a) Menyususn draf KTSP
b) Kegiatan review, revisi dan finalisasi
c) Pemantapan dan penilaian
d) Penandatanganan oleh Kepala Madrasah, Komite dan Kepala Kantor Kementrian
Agama Kab. Lampung Tengah
6. Pembentukan budaya madrasah (school culture) dapat dilakukan oleh madrasah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi
pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
7. Perencanaan di tingkat madrasah pada intinya adalah melakukan penguatan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 di tingkat MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan,
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan RPP. Keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan madrasahakan dapat dihasilkan program
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah
pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat
membentuk ahklak budi luhur.
B. Saran
1. Sejalan dengan otonomi madrasah dan manajemen berbasis madrasah, maka Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hendaklah menjadi pedoman dan arah
52
dalam pengelolaan madrasah terutama pengelolaan proses belajar dan mengajar guna
tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan KTSP perlu dukungan dari semua
komponen dan stakeholder madrasah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan inovatif.
3. Sesuai dengan semangat Kurikulum 2013, penyajian pembelajaran yang bernuansa
belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian
terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan
untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di
tingkat madrasah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki
ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.
53