Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ). Kurikulum 2013 yang lebih dikenal dengan
Kurtilas disusun oleh Pusat (Mendiknas) dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum 2013 yang mengacu pada standar nasional pendidikan
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan (SKL), standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu standar isi & standar kompetensi lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Dalam rangka memenuhi amanat
undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya,
serta tujuan satuan pendidikan pada khususnya, MTs Barokatul Qodiri Putra Lempuyang Kec.
Way Pengubuan Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung sebagai lembaga pendidikan tingkat
menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013 yang berkiblat pada
Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional. Pengembangan kurikulum pada
tiap satuan pendidikan harus berdasarkan karakter satuan pendidikan, potensi daerah atau
karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang
kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan
tujuan pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan


kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan
adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
1
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum
sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal
tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional:

1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global;
dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite madrasah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.

Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
tahun ini disusun sebagai sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan
pendidikan yang terjadi di madrasah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai
mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2
setiap mata pelajaran maupun dalam kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya
tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat proses mengamati, melaksanakan/mencoba, dan
mengkomunikasikan dalam bentuk pembiasaan/perilaku.

Potensi – potensi yang dimiliki dan karakteristik MTS Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan

a. Peserta didik

Peserta didik yang ada di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan berada di daerah
dengan akses transportsasi yang mudah, membuat MTS Terpadu Nurul Qodiri Way
2
Pengubuan menjadi pilihan utama bagi peserta didik yang tinggal di desa Lempuyang
Bandar dan sekitarnya, sehingga hal ini merupakan potensi peserta didik yang cukup baik
bagi MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan.

b. Pendidik

Pendidik di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan rata-rata usia produktif dengan
kualifikasi Sarjana (S1) sudah mencapai 99 % dan 95% bertempat tinggal sekitar kecamatan
Way Pengubuan, sehingga transportasi sangat lancar

c. Saran Prasarana

MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan yang didalamnya terdapat bangunan ruang
belajar 12 Ruang, Laboratorium IPA 1 ruang, Perpustakaan 1 ruang, Laboratorium
Komputer 1 ruang, Masjid yang dapat menampung 1000 jamaah, kopsis 1 ruang, UKS 1
ruang, kamar mandi/WC peserta didik 20 ruang

d. Pembiayaan

Pembiayaan operasional madrasah sepenuhnya didanai dari dana BOS dan Komite
madrasah. Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung
MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan mendapatkan bantuan dari swadaya masyarakat
setempat.

e. Program

Program unggulan yang dikembangkan MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan adalah
sebagai berikut:

1) Program religius

Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi madrasah. Adapun kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan adalah tadarus al Qur’an 30 menit sebelum pembelajaran
dimulai, pembiasaan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran, sholat dhuhur
berjamaah, sholat dhuha dan istighotsah yang wajib diikuti seluruh peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan.

2) Program Peduli Lingkungan

Program ini dilaksanakan harian, dimulai pukul 06.30 sd 06.50 oleh semua warga
madrasah sesuai dengan lokasi masing –masing dengan membersihkan lingkungan
menata taman, merawat taman.

Diadakan lomba penghijauan pada saat hari bumi atau hari lingkungan dan bhakti
sosial pada peringatan HUT RI setiap bulan Agustus.

f. Komite Madrasah

3
Komite madrasah yang ada di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan keberadaannya
benar-benar bermanfaat bagi Madrasah, sebagai mitra. Komite Madrasah MTS Terpadu
Nurul Qodiri Way Pengubuan sangat banyak membantu memberi masukan kepada
madrasah dalam menyusun program maupun membantu mengawasi pelaksanaan program
tersebut sehingga apa yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan baik dan sukses.

g. Pengawas Madrasah (Kemenag Kabupaten kota)

Peran serta pengawas Madrasah Kabupaten Lampung Tengah dalam penyelenggaraan


pendidikan yang baik di MTS Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan sangat dirasakan
misalnya dengan diadakannnya monitoring dan evaluasi kinerja pendidik maupun tenaga
kependidikan, sehingga dapat lebih memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

h. Asosiasi Profesi

Asosiasi profesi yang ada baik di madrasah maupun di tingkat Kabupaten seperti MGMP,
manfaatnya sangat dirasakan oleh pendidik di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan,
karena melalui wadah tersebut para pendidik dapat bertukar pikiran tentang hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi yang harus disiapkan maupun kesulitan-kesulitan materi
pembelajaran yang dialami pada saat pembelajaran.

i. Dunia Industri dan Dunia Kerja

Disekitar MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan pada jarak paling dekat 2000 meter
banyak dijumpai industri, ini sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, karena dapat digunakan tempat kerjasama untuk belajar lapangan bagi peserta didik
dan dapat juga sebagai pendukung pembiayaan kegiatan –kegiatan yang dananya dapat
dibiayai dari dana BOS maupun Komite.

j. Pengembangan Instrumen

Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen.
Instrumen yang sudah dikembangkan di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan antara
lain analisis hasil penilaian, analisi butir soal, analisis kegiatan pengembangan SDM, analisis
program lingkungan.

Memperhatikan letak geografis yang berada di pusat desa Suradadi dengan kondisi
budaya yang agamis, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang dirasakan oleh
seluruh lapisan masayarakat maka MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan memandang
perlu mempunyai ciri-ciri yang bisa mewadahi alasan tersebut di atas.

B. Landasan Teori
B. 1 . Landasan Filosofis Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi

4
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa
depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi
muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini
dan masa depan peserta didik, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri
Way Pengubuan memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran

5
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way
Pengubuan bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
Dengan demikian, Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi
yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.

B. 2 . Landasan Sosiologis Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan


Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dikembangkan atas dasar
adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.Perubahan ini dimungkinkan karena
berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.Hal itu dimaksudkan
agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
demikian keluaran MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuanakan mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society).

B. 3 . Landasan Psikopedagogis Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan


Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dimaksudkan untuk
memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan
peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan
perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Oleh karena itu
implementasi pendidikan di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan
6
pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai
pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi
ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum MTs
Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan
peserta didik sepanjang hayat.

B. 4 . Landasan Teoritis Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan


Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dikembangkan atas teori
“pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas - luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan menganut: (1) pembelajaan
yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung
peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan
awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

B. 5 . Landasan Yuridis Penyusunan Kurikulum 2013 MTs Terpadu Nurul Qodiri


Way Pengubuan :
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun  2013 Tentang
Kerangka  Dasar  dan  Struktur  Kurikulum Sekolah  Menengah  Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia  Nomor No.81a Tahun
2013Tentang Implementasi Kurikulum;
3. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Agama Nomor 5 / VIII / PB /
2014, Nomor 05 / SKB / MENPAN, RB / VIII / 2014, Nomor 14 / PBM / s014 tentang
Penempatan Guru Pegawai Negeri Sipil Di Sekolah/Madrasah yang Diselenggarakan
oleh Masyarakat;
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum
2013 di Madrasah;

7
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah
Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab;
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 103 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemenuhan
Beban Kerja Guru Madrasah yang Bersertifikat Pendidik;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar
Isi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar;
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
14. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan
Penilaian hasilbelajar oleh Satuan Pendidikan;
15. SK dirjen Pendis Nomor 2941 Tahun 2018 tanggal 24 Mei 2018 tentang Kaldik Tahun
2018/2019;
16. Surat Edaran Kementerian Agama Republik Indonesia Kankemenag Provinsi Jawa
Tengah Nomor 5961/Kw.11.2/I/PP.00/06/2018 tanggal 5 Juni 2018 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2018/2019;

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan

Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan disusun sebagai pedoman bagi
semua warga madrasah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik madrasah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan
madrasah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum MTs Terpadu Qodiri Way Pengubuan


Pengembangan Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan berpedoman
pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia  Nomor No. 81a Tahun 2013, sebagai berikut;
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

8
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai
tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills
pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard
skills dan soft skills antarkelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
9
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi
kompetensi yang diharapkan. Kualitas lain yang dilaksanakan kurikulum MTs Terpadu
Nurul Qodiri Way Pengubuan dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara
lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan
martabat bangsa. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam
pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya,
dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu.
Kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan dalam pelaksanaannya
menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari
guru ke peserta didik.Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara
aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu
pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami
dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya. Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan
mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk
menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan
belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik
kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin
lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu”
menjadi “aktif mencari tahu”.Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi
pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat
dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di
10
sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju
abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau
akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-
operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama
terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika
seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat
dimulai sejak tahun kelima dan keenam sekolah dasar. Proses pembelajaran terjadi secara
internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar
yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari
stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses
pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam
proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta
didik.
Didalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman
belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka
mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam
dokumen kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan. Pengalaman belajar
tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg
sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.Dalam suatu kegiatan belajar dapat
terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi dan
penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang
berbeda dari kegiatan belajar laintergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun
demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan
lain dalam pelaksanaan kurikulum MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan.

E. Nilai-Nilai yang Dikembangkan MTs Terpadu Qodiri Way Pengubuan


1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum disusun agar semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab,
toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki
minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu

11
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan
ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan Peserta Didik. Pendidikan merupakan proses
sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.

12
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

9. Dinamika Perkembangan Global


Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa
lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan ciri khas satuan pendidikan.

13
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.

B. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri atau mengikuti
pendidikan pada jenjnag yang lebih tinggi.

C. Visi

Dengan menganalisa potensi yang ada di MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan,
lingkungan madrasah, peran serta masyarakat, dan outcome/ keberhasilan lulusan MTs
Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan serta masyarakat sekitar madrasah yang religius, serta
melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar madrasah dengan warga madrasah
maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi madrasah.

Adapaun visi MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan adalah :

”TERWUJUDNYA MANUSIA BERIMAN, BERTAQWA, CERDAS, TERAMPIL


DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”

D. Misi
1. Membentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi
pekerti luhur dengan mengembangkan sikap dan perilaku religius baik didalam
madrasah maupun diluar madrasah
2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerjasama,
saling menghargai, displin , jujur, kerja keras, kreatif dan inovatif.
3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan peserta didik dalam
bidang akademik maupun non akademik
4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif,
tanpa takut salah, dan demokratis.

14
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat
kebangsaan, dan hidup demokratis.

15
E. Tujuan MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan

a) Tujuan 1 Tahun Berjalan

Mengacu pada visi dan misi madrasah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
madrasah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Terpenuhinya perangkat pembelajaran untuk semua mata pelajaran dengan


mempertimbangkan pengembangan nilai religius dan budi pekerti luhur.
2. Terwujudnya budaya gemar membaca, kerjasama, saling menghargai, displin, jujur, kerja
keras, kreatif dan inovatif.
3. Terwujudnya peningkatan Prestasi dibidang Akademik dan non-Akademik
4. Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa
takut salah, dan demokratis.
5. Terwujudnya efisiensi waktu belajar, optimalisasi penggunaan sumber belajar dilingkungan
untuk menghasilkan karya dan prestasi yang maksimal.
6. Terwujudnya lingkungan madrasah yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan, cinta
damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan, serta hidup demokratis.

b) Tujuan MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan sesuai RKJM 4 Tahun

Sejak Tahun 2005/2006 sampai dengan tahun 2009/2010 MTs Terpadu Nurul Qodiri
Way Pengubuan sebagai Sekolah Standar Nasional, selanjutnya mulai tahun 2009/2010 MTs
Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan tetap melanjutkan Program Sekolah Standar Nasional
Mandiri, artinya tetap melanjutkan dan mengedepankan kualitas mutu baik proses maupun
hasil.
Dalam upaya peningkatan mutu tersebut MTs Terpadu Nurul Qodiri Way Pengubuan
mulai tahun pelajaran 2009/2010 mengembangkan program kelas unggulan (excelent class
center) sebagi upaya memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan dan bakat di atas rata-rata serta membekali kesiapan untuk menghadapi
persaingan global utamanya dibidang pendidikan.
Beberapa upaya mewujudkan rencana tersebut di atas, maka pada tahun 2009/2010
ditetapkan dua tujuan pokok yaitu bidang akademik dan Non Akademik, dengan rincian
sebagi berikut:
1. Tertingkatnya hasil kenaikan kelas minimal sesuai KBM.
2. Tertingkatnya rata-rata hasil Ujian Nasional
3. Peningkatan prestasi di berbagai lomba akademik, dengan indikator:
a. Memperoleh juara tingkat Kabupaten lomba MIPA.
b. Menjadi juara tingkat Kabupaten lomba Rumpun Mata pelajaran.
c. Menjadi juara lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten, dan tingkat Provinsi.
d. Memperoleh peringkat 1 tingkat Kabupaten dalam lomba MTQ.
16
4. Peningkatan prestasi di bidang Non akademik, meliputi : Pramuka, PMR, Olahraga
dan seni.
5. Peningkatan prestasi dibidang olah raga dan seni, dengan indikator :
a. Memiliki Tim bola voli yang dapat menjuarai lomba ditingkat kabupaten
b. Memiliki Tim Atletik yang dapat menjuarai lomba ditingkat kabupaten.
c. Dapat menjuarai lomba MAPSI (Mata Pelajaran dan Seni Islam) di tingkat
kabupaten.
6. Peningkatan mutu di bidang Iman dan Takwa, dengan indikator:
a. Terlaksanannya Pendidikan Karakter dan budaya bangsa dengan baik dan benar
b. Terlaksananya pembiasaan shalat berjamaah dan membaca Al Quran bagi siswa
disetiap jenjang kelas.
c. Siswa mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar.
d. Siswa memiliki kepribadian baik dan berakhlakul karimah.
7. Peningkatan mutu sarana dan prasarana belajar dan lingkungan.
a. Tercukupinya sarana parasarana belajar secara memadai.
b. Memiliki ruang kantor, ruang pertemuan yang representatif.
c. Memiliki ruang multimedia yang memadai.
d. Memiliki Laboratorium Komputer yang memadai.
e. Memiliki lapangan upacara dan olah raga yang representatif.
f. Tercukupinya sarana dan prasarana kebersihan, peningkatan pemeliharaan taman
dan halaman sekolah, serta kamar mandi dan WC siswa.
8. Peningkatan mutu kegiatan dan hasil prestasi siswa
a. Tertingkatnya kualitas kegiatan dan hasil prestasi siswa
b. Tertingkatnya kegiatan ekstrakurikuler
c. Diperolehnya berbagai kejuaraan di tingkat Kabupaten maupun Provinsi

Tujuan sekolah MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan tersebut secara bertahap akan
dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dibakukan secara nasional, melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta
berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi dan menghargai seni.
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.

17
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap
bangsa dan tanah air.

Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL dirinci sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan
akhlak mulia dan iman taqwa.
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai
pilihannya.
3. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, excel, dan
desain grafis.
4. Mampu melanjutkan ke MA/SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui
pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
5. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik
di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, dan sosial.

F. Sasaran
a. Terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia.
b. Tercapainya kompetensi peserta didik dalam bidang Iptek.
c. Terlaksananya kegiatan Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan agar peserta didik memiliki dasar- dasar pengetahuan, kemampuan,
dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau terjun ke
masyarakat.
d. Tertanamnya rasa cinta peserta didik terhadap masyarakat, bangsa, dan negara serta
kebudayaannya.
e. Peserta didik kreatif, terampil dalam bekerja untuk dapat mengembangkan diri
secara terus menerus.
f. Memberikan bekal pengetahuan Agama Islam yang bermanfaat bagi dirinya dan
lingkungan sekitarnya.

18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B
Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum semua
jenjang kelas disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat 15 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 11 Mata Pelajaran
dan Kelompok B : 4 mata pelajaran.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri di MTs
Barokatul Qodiri Way Pengubuan dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga
kependidikan yang memiliki kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan
oleh madrasah. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan
pengembangan karir peserta didik.

19
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit

TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM 2013 KELAS VII, VIII dan IX
Alokasi Waktu Belajar
Mata Pelajaran
Per Minggu
Kelompok A
1. Pend.Agama
a. Al Qur’an Hadits 2
b. Aqidah Akhlak 2
c. Fiqih 2
d. SKI 2
2. Pend. Pancasila dan 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4
4. Bahasa Arab 2
5. Matematika 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2
8. Bahasa Inggris 4

Kelompok B
1. Seni Budaya 2
2. Pend. Jasmani, OR dan Kesehatan 2
3. Prakarya 2
4. Bahasa dan Sastra Daerah 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 36

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 2

TABEL 2
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran

1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
Mulia
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas

20
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran

dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,


jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


dan Teknologi teknologi pada pendidikan dasar dan menengah
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir
ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni
yang mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan


dan Kesehatan kesehatan pada pendidikan dasar dan menengah
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan
hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan


perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

21
B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik
pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum.
Secara rinci muatan kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan dijelaskan
sebagai berikut:

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Sesuai dengan
2 kurikulum yang digunakan pada tahun pelajaran 2021/2022 ini, maka mata pelajaran
yang harus ditempuh peserta didik adalah sebagai berikut:

1.1.Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di MTs Barokatul Qodiri Way
Pengubuan Kelas VII, VIII dan IX
a. Al-Qur'an-Hadis
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan
dengan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada
penekanan kemampuan membaca al-Qur'an-hadis, pemahaman surat-surat pendek, dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:
1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap al-Qur'an dan hadis.
2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis sebagai
pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat
pendek yang mereka baca.

b. Akidah-Akhlak
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik
di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara
mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang
dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap
al-asma’ al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam

22
realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan
akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.Al-akhlak al-karimah ini sangat penting
untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu,
bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif
dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara
Indonesia.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

c. Fikih
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami
pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam
kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara
kaaffah (sempurna).
Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta
didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam
mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang
diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih
muamalah; (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

d. Sejarah Kebudayaan Islam


Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan
para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari
perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan
Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam
23
di Indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai
kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan
kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah
SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan
mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni,
dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

e. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat
penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis,
serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun
tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber
ajaran Islam.

24
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya
serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.

f. Pendidikan Pancasila &Kewarganegaraan ( PPKn )

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargaidan menghayati 1.1 Menghargai perilaku beriman,dan bertaqwa kepada


ajaran agama yang TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di
dianutnya sekolah dan masyarakat
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Menunjukkan semangat dan komitmen kebangsaan
perilaku jujur, disiplin, seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara
tanggungjawab, peduli dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara
(toleransi, gotong royong), 2.2 Menunjukan perilaku sesuai norma-norma dalam
santun, percaya diri, dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat
berinteraksi secara efektif sekitar
dengan lingkungan sosial 2.3 Menunjukkan sikap toleranterhadap keberagaman
dan alam dalam jangkauan suku, agama, ras, budaya, gender dalam bingkai 
pergaulan dan Bhinneka Tunggal Ika
keberadaannya 2.4 Menunjukkan  semangat persatuan dan kesatuan dalam
memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian
yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka NKRI

3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para


(faktual, konseptual, dan pendiri Negara dalam merumuskan Pancasila sebagai
prosedural)berdasarkan rasa dasar negara
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Memahami sejarah perumusan dan pengesahan UUD
pengetahuan, teknologi, Negara Republik Indonesia Tahun 1945
seni, budaya terkait 3.3 Memahami isi alinea Pembukaan UUD Negara
fenomena dan kejadian Republik Indonesia Tahun 1945
tampak mata 3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
3.5 Memahami  keberagaman suku, agama, ras, budaya,
gender dalam bingkai  Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Memahami pengertian dan makna Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKR)
3.7 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan tulisan singkat tentang “sejarah dan
menyaji dalam ranah semagat komitmen para pendiri negara dalam
konkret (menggunakan, merumuskan Pancasila sebagai dasar negara”
mengurai, merangkai, 4.2 Menyajikan tulisan singkat tentang sejarah perumusan
memodifikasi, dan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
membuat) dan ranah abstrak Tahun 1945
(menulis, membaca, 4.3 Membuat kajian isi Pembukaan UUD Negara Republik
menghitung, menggambar, Indonesia Tahun 1945
dan mengarang) sesuai 4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang norma-norma
dengan yang dipelajari di yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
sekolah dan sumber lain berbangsa
yang sama dalam sudut 4.5 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan
pandang/teori prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam

25
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

keberagaman yang dibingkai Bhinneka Tunggal Ika


4.6 Menampilkan perilaku kebersatuan dalam
keberagaman suku, agama, ras, budaya, gender dalam
bingkai  Bhinneka Tunggal Ika
4.7 Menyajikan karakteristik daerah tempat tinggalnya
sebagai bagian utuh dari NKRI

g. Bahasa Indonesia

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. 1.Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa


menghayati ajaran agama Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
yang dianutnya untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
tanggung jawab, peduli berdasarkan hasil observasi
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
santun, percaya diri, dalam dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
berinteraksi secara efektif masyarakat Indonesia yang penuh makna
dengan lingkungan sosial 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
dan alam dalam jangkauan dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang
pergaulan dan suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
keberadaannya 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
pendek
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
(faktual, konseptual, dan eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui
prosedural)berdasarkan rasa lisan maupun tulisan
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan
pengetahuan, teknologi, seni, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
budaya terkait fenomena dan melalui lisan maupun tulisan
kejadian tampak mata 3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui
lisan maupun tulisan
4 Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan
menyaji dalam ranah konkret deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
(menggunakan, mengurai, secara lisan maupun tulisan

26
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

merangkai, memodifikasi, 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,


dan membuat) dan ranah eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan
abstrak (menulis, membaca, karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
menghitung, menggambar, maupun tulisan
dan mengarang) sesuai 4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan
dengan yang dipelajari di deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
sekolah dan sumber lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara
yang sama dalam sudut lisan maupun tulisan
pandang/teori 4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara
lisan maupun tulisan

h. Matematika

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargaidan menghayati 1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


ajaran agama yang dianutnya dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati 2.1 Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti dalam
perilaku jujur, disiplin, melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan
tanggungjawab, peduli masyarakat sebagai wujud implementasi pemahaman
(toleransi, gotong royong), tentang operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan
berinteraksi secara efektif aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai
dengan lingkungan sosial dan wujud implementasi penyelidikan operasi bilangan
alam dalam jangkauan bulat
pergaulan dan keberadaannya 2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab
sebagai wujud implementasi kejujuran dalam
melaporkan data pengamatan
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin dalam melakukan
aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai
wujud implementasi pelaksanakan prosedur dalam
menggambar segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis
berat, dan garis sumbunya menggunakan penggaris,
jangka, dan busur
3. Memahami pengetahuan 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis
(faktual, konseptual, dan bilangan serta menerapkan operasi hitung bilangan
prosedural) berdasarkan rasa bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan
ingin tahunya tentang ilmu berbagai sifat operasi
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2 Memahami pengertian himpunan, himpunan bagian,
budaya terkait fenomena dan komplemen himpunan, operasi himpunan dan
kejadian tampak mata menunjukkan contoh dan bukan contoh
3.3 Menentukan nilai variabel dalam persamaan dan
pertaksamaan linear satu variabel
3.4 Memahami konsep perbandingan dan menggunakan
bahasa perbandingan dalam mendeskripsikan
hubungan dua besaran
3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga
dan membuat generalisasi (kesimpulan)
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan

27
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas


3.7 Mendeskripsikan lokasi benda dalam koordinat
Kartesius
3.8 Menaksir dan menghitung luas permukaan bangun
datar yang tidak beraturan dengan menerapkan
prinsip-prinsip geometri
3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi, translasi,
pencerminan, rotasi) menggunakan objek-objek
geometri
3.10 Menemukan peluang empirik dari data luaran (output)
yang mungkin diperoleh berdasarkan sekelompok data
3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel
menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran,
dan grafik garis
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menggunakan konsep aljabar dalam menyelesaikan
menyaji dalam ranah konkret masalah aritmatika sosial sederhana
(menggunakan, mengurai, 4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari
merangkai, memodifikasi, masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan dan
dan membuat) dan ranah pertidaksamaan linier satu variabel
abstrak (menulis, membaca, 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk
menghitung, menggambar, menyelesaikan masalah
dan mengarang) sesuai 4.4 Menggunakan konsep perbandingan untuk
dengan yang dipelajari di menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan
sekolah dan sumber lain yang tabel dan grafik
sama dalam sudut 4.5 Menyelesaikan permasalahan dengan menaksir
pandang/teori besaran yang tidak diketahui menggunakan grafik
4.6 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi (dilatasi,
translasi, pencerminan, rotasi) dalam memecahkan
permasalahan nyata
4.7 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait
penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-
layang
4.8 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan
menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel,
diagram, dan grafik
4.9 melakukan percobaan untuk menemukan peluang
empirik dari masalah nyata serta menyajikannya dalam
bentuk tabel dan grafik

i. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan


mengamalkan ajaran Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
agama yang dianutnya dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

28
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghargai dan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin


menghayati perilaku jujur, tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
disiplin, tanggungjawab, bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
peduli (toleransi, gotong
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
royong), santun, percaya percobaan dan berdiskusi
diri, dalam berinteraksi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
secara efektif dengan aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
lingkungan sosial dan alam melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
dalam jangkauan pergaulan percobaan
dan keberadaannya 2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan
bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungan
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang
(faktual, konseptual, dan ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik
prosedural) berdasarkan sekitar sebagai bagian dari observasi, serta
pentingnyaperumusan satuan terstandar (baku) dalam
rasa ingin tahunya tentang
pengukuran
ilmu pengetahuan, 3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-
teknologi, seni, budaya benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan
terkait fenomena dan sekitar
kejadian tampak mata 3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup
dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja
ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai makhluk
hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri
yang diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme,
serta komposisi bahan kimia utama penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika
dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi,
energi dari makanan, transformasi energi dalam sel,
metabolisme sel, respirasi, sistem pencernaan
makanan, dan fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor,dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi
makhluk hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya
pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-

29
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menyaji dalam ranah besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik
konkret dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
(menggunakan,mengurai, 4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap
benda (makhluk) hidup dan tak hidup
merangkai,
4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi
memodifikasi,dan terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada
membuat) dan ranah di lingkungan sekitar
abstrak (menulis, membaca, 4.4 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan
menghitung, menggambar, bagian-bagiannya
dan mengarang) sesuai 4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat
dengan yang dipelajari di fisika dan kimia
4.6 Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
sekolah dan sumber lain
proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
yang sama dalam sudut 4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh
pandang/teori kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud
benda
4.8 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik
perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi
4.9 Melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi
pada hewan
4.10 Melakukanpengamatan dengan bantuan alat untuk
menyelidiki struktur mikro tumbuhan dan hewan
4.11 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat
larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan
indikator buatan maupun alami
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan
global dan memberikan usulan penanggulangan
masalah

j. Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
ajaran agama yang menciptakan waktu dengan segala perubahannya
dianutnya 1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan
mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan manusia dan lingkungannya
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana
tanggungjawab, peduli ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu
(toleransi, gotong royong), Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli,
berinteraksi secara efektif menghargai, dan bertanggungjawab terhadap
dengan lingkungan sosial kelembagaan social, budaya, ekonomi dan politik
dan alam dalam jangkauan 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli

30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

pergaulan dan dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan


keberadaannya dan teman sebaya

3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar


(faktual, konseptual, dan ruang dan waktu dalam lingkup regional serta
prosedural)berdasarkan rasa perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
ingin tahunya tentang ilmu (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
pengetahuan, teknologi, 3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada
seni, budaya terkait masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam
fenomena dan kejadian dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan
tampak mata dan politik
3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil
menyaji dalam ranah kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada
konkret (menggunakan, masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam
mengurai, merangkai, dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik
memodifikasi, dan yang masih hidup dalam masyarakat sekarang
membuat) dan ranah abstrak 4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahamijenis-
(menulis, membaca, jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
menghitung, menggambar, di lingkungan masyarakat sekitar
dan mengarang) sesuai 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk
dengan yang dipelajari di dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
sekolah dan sumber lain sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat
yang sama dalam sudut sekitar
pandang/teori

k. Bahasa Inggris

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dan percaya diri dalam
menghayati perilaku jujur, berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar rumah
disiplin, tanggungjawab, dan sekolah
peduli (toleransi, gotong 2.2 Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi
royong), santun, percaya internal untuk pengembangan kemampuan berbahasa
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal berbagai cara berbeda dalam membuka


(faktual, konseptual, dan percakapan (menyapa, memperkenalkan diri,
prosedural) berdasarkan menginisiasi topik percakapan)
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Mengenal berbagai cara berbeda dalam mengakhiri

31
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

ilmu pengetahuan, percakapan (menutup percakapan, leave-taking)


teknologi, seni, budaya 3.3 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
terkait fenomena dan mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni
kejadian tampak mata budaya di sekitarnya (generic structure/language
feature descriptive text)
3.4 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
menyampaikan informasi dan instruksi yang diperoleh
dari pengumuman, undangan, pesan singkat, iklan, dan
teks label pada obat/makanan/minuman
3.5 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
mengungkapkan kegiatan rutinnya (generic
structure/language feature descriptive text)
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Membuka dan menutup percakapan interpersonal
menyaji dalam ranah dengan ungkapan bervariasi melalui kegiatan
konkret (menggunakan, menyimak dan berbicara
mengurai, merangkai, 4.2 Mengakhiri percakapan interpersonaldengan
memodifikasi, dan ungkapan bervariasi untuk tujuan menutup percakapan
membuat) dan ranah dan leave-taking melalui kegiatan menyimak dan
abstrak (menulis, membaca, berbicara
menghitung, menggambar, 4.3 Merangkai cara dan fakta yang diperlukan untuk
dan mengarang) sesuai mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni
dengan yang dipelajari di budaya di sekitarnya (generic structure/ language
sekolah dan sumber lain feature descriptive text) melalui kegiatan menyimak,
yang sama dalam sudut membaca, menulis, dan berbicara
pandang/teori 4.4 Menyampaikan informasi dan instruksi dengan
ungkapan bervariasi tentang fakta dengan benar dalam
bentuk short functional textberupa pengumuman,
undangan, pesan singkat, iklan, dan teks label pada
obat/ makanan/ minuman melalui kegiatan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis
4.5 Menyampaikan fakta dengan ungkapan bervariasi
tentang kegiatan rutin dalam bentuk recount
textmelalui kegiatan menulis dan berbicara

A. MATA PELAJARAN KELOMPOK B


1) Seni Budaya

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan 1.1 Mengapresiasi keragaman dan keunikan karya seni


menghayati ajaran agama daerah sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah
yang dianutnya Tuhan dan memiliki rasa bangga terhadap bangsa dan
tanah air
2. Menghargai dan 2.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keragaman
menghayati perilaku jujur, dan keunikan (ciri-ciri yang menjadi daya tarik)
disiplin, tanggungjawab, gagasan, struktur, makna dan teknik karya musik,
peduli (toleransi, gotong karya tari, karya rupa dan karya teater sebagai
royong), santun, percaya kekayaan budaya bangsa
diri, dalam berinteraksi

32
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

secara efektif dengan


lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengidentifikasi konseptual, operasional dan sintesis
(faktual, konseptual, dan seni rupa
prosedural) berdasarkan 3.2 Memahami teknik vokal dan pemainan musik
ansambel
rasa ingin tahunya tentang
3.3 Memahami teknik vokal dan karakteristik lagu daerah
ilmu pengetahuan, 3.4 Mengidentifikasi gerak tari kreasi tradisi dan kreasi
teknologi, seni, budaya non tradisi berdasarkan level Tempo dan dinamika
terkait fenomena dan gerak
kejadian tampak mata 3.5 Memahami teknik penyusunan konsep/naskah
pertunjukan teater
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menggambar flora dan fauna
menyaji dalam ranah 4.2 Menggambar ragam hias
konkret (menggunakan, 4.3 Membuat karya kriya tekstil dengan memanfaatkan
berbagai teknik dan corak
mengurai, merangkai,
4.4 Membuat karya kriya kayu dengan memanfaatkan
memodifikasi, dan berbagai teknik dan corak
membuat) dan ranah 4.5 Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan
abstrak (menulis, membaca, teknik vokal
menghitung, menggambar, 4.6 Menampilkan teknik permainan musik sederhana
dan mengarang) sesuai secara perseorangan dan berkelompok
dengan yang dipelajari di 4.7 Menyanyikan lagu daerah bentuk vokal groupdengan
teknik vokal
sekolah dan sumber lain
4.8 Menampilkan musik ansambel campuran
yang sama dalam sudut 4.9 Menemukan gerak tari kreasi tradisi berdasarkan level,
pandang/teori tempo dan dinamika gerak
4.10 Memperagakan teknik gerak tari kreasi tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak sesuai
iringan
4.11 Mengembangkangerak tari kreasi non tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak
4.12 Memperagakan teknik gerak tari non kreasi non tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak sesuai
iringan
4.13 Menerapkan teknik olah tubuh, olah suara, dan olah
rasa yang mengacu pada sumber alam sekitar sebagai
inspirasi
4.14 Mengembangkanpembuatan konsep/naskah teater
yang berkaitan dengan tema alam
4.15 Merancang pementasan dan menerapkan prinsip
kerjasama dalam berteater, menari dan praktik musik
4.16 Menampilkan pertunjukan teater, musik dan tari

2) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang

33
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

ajaran agama yang dianut dianut dalam melakukan aktivitas jasmani, permainan,
dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal
dengan hasil akhir
c. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam berolahraga
dan latihan
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain
perilaku jujur, disiplin, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
tanggungjawab, peduli kemajuan diri sendiri dan orang lain, lingkungan
sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana
(toleransi, gotong royong),
pembelajaran
santun, percaya diri, dalam 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
berinteraksi secara efektif melakukan berbagai aktivitas fisik
dengan lingkungan sosial 2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
dan alam dalam jangkauan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan
pergaulan dan 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam
keberadaannya penggunaan peralatan dan kesempatan
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam
permainan
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami pengetahuan dan tindakan P3K pada
(faktual, konseptual, dan kejadian darurat, baik pada diri sendiri maupun orang
prosedural)berdasarkan rasa lain
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Memahami konsep gaya hidup sehat untuk mencegah
pengetahuan, teknologi, berbagai penyakit
seni, budaya terkait 3.3 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
fenomena dan kejadian permainan bola besar
tampak mata 3.4 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
permainan bola kecil
3.5 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar)
3.6 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
olahraga beladiri
3.7 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
senam lantai dalam bentuk rangkaian sederhana
3.8 Memahami pengetahuan modifikasi aktivitas gerak
berirama dalam bentuk rangkaian sederhana
3.9 Memahami pengetahuan pengembangan komponen
kebugaran jasmani
3.10 Memahami pengetahuan teknik dasar beberapa gaya
renang
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan
menyaji dalam ranah bola besar dengan menekankan gerak dasar
konkret (menggunakan, fundamentalnya
mengurai, merangkai, 4.2 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan
memodifikasi, dan bola kecil dengan menekankan gerak dasar
membuat) dan ranah abstrak fundamentalnya
(menulis, membaca, 4.3 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar dasar atletik
menghitung, menggambar, (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) menekankan
dan mengarang) sesuai gerak dasar fundamentalnya
34
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dengan yang dipelajari di 4.4 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar olahraga


sekolah dan sumber lain beladiri dengan menekankan gerak dasar
yang sama dalam sudut fundamentalnya
pandang/teori 4.5 Mempraktikkan gabungan pola gerak dominan menuju
teknik dasar senam lantai dalam bentuk rangkaian
sederhana
4.6 Mempraktikkan aktivitas gerak berirama dalam bentuk
rangkaian sederhana
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma
instrumen yang digunakan
4.8 Mempraktikkan satu atau dua teknik dasar gaya renang
dengan koordinasi yang baik dengan jarak tertentu

3) Prakarya

KERAJINAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan 1.1 Menerima keberagaman karya kerajinan dan produk


menghayati ajaran agama rekayasa, hasil budidaya dan pengolahan di daerah
yang dianutnya setempat sebagai anugerah Tuhan

2. Menghargai dan 2.1 Memperlihatkan rasa ingin tahu dan sikap santun
menghayati perilaku jujur, dalam menggali informasi tentang keberagaman karya
disiplin, tanggungjawab, kerajinan, produk rekayasa, hasil budidaya dan
pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta
peduli (toleransi, gotong
tanah air dan bangga pada produk Indonesia
royong), santun, percaya 2.2 Memperlihatkan perilaku jujur, percaya diri, dan
diri, dalam berinteraksi mandiri dalam merancang dan membuat karya
secara efektif dengan kerajinan, produk rekayasa, hasil budidaya dan
lingkungan sosial dan alam pengolahan
dalam jangkauan pergaulan 2.3 Menunjukkan kemauan bertoleransi, disiplin dan
dan keberadaannya bertanggung jawab dalam penggunaan alat dan bahan,
serta teliti dan rapi saat melakukan berbagai kegiatan
pembuatan karya kerajinan, produk rekayasa, hasil
budidaya dan pengolahan

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal aneka jenis bahan alami dan buatan yang
(faktual, konseptual, dan dapat dimanfaatkan sebagai karya kerajinan etnik
prosedural) berdasarkan 3.2 Mengidentifikasi bahan dan teknik karya kerajinan
etnik dari bahan alami dan buatan yang ada di daerah
rasa ingin tahunya tentang
setempat dan daerah lain
ilmu pengetahuan, 3.3 Merancang karya kerajinan etnik dari bahan alami dan
teknologi, seni, budaya buatan sesuai tradisi daerah setempat
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

35
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Membuat karya kerajinan etnik dari bahan alamiyang
menyaji dalam ranah ada di daerah setempat
konkret (menggunakan, 4.2 Memodifikasi karya kerajinan etnik dari bahan buatan
di daerah setempat
mengurai, merangkai,
4.3 Membuat karya kerajinan etnik dari bahan buatan yang
memodifikasi, dan ada di daerah setempat
membuat) dan ranah 4.4 Memodifikasi karya kerajinan etnik dari bahan buatan
abstrak (menulis, membaca, di daerah setempat
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori

4) Bahasa dan Sastra Daerah

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1.Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa


ajaran agama yang dianutnya Daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
tanggung jawab, peduli berdasarkan hasil observasi
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
santun, percaya diri, dalam dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
berinteraksi secara efektif masyarakat Indonesia yang penuh makna
dengan lingkungan sosial 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
dan alam dalam jangkauan dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang
pergaulan dan suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
keberadaannya 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
pendek
3. Memahami pengetahuan 1.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
(faktual, konseptual, dan eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui
prosedural)berdasarkan rasa lisan maupun tulisan
ingin tahunya tentang ilmu 1.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan
pengetahuan, teknologi, seni, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
budaya terkait fenomena dan melalui lisan maupun tulisan
kejadian tampak mata 1.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik

36
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

melalui lisan maupun tulisan


1.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui
lisan maupun tulisan
4 Mencoba, mengolah, dan 1.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan
menyaji dalam ranah konkret deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
(menggunakan, mengurai, secara lisan maupun tulisan
merangkai, memodifikasi, 1.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
dan membuat) dan ranah eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan
abstrak (menulis, membaca, karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
menghitung, menggambar, maupun tulisan
dan mengarang) sesuai 1.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan
dengan yang dipelajari di deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
sekolah dan sumber lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara
yang sama dalam sudut lisan maupun tulisan
pandang/teori 1.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara
lisan maupun tulisan

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan kesempatan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan,
kelompok seni budaya, kolompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan
antara lain sebagai berikut :
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Tujuan:
1) membantu melayani masalah kesulitan belajar pribadi siswa;
2) melayani pengembangan karier siswa;
3) membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4)membantu dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sosial siswa.

b. Kepramukaan
Tujuan:

37
1) melatih siswa untuk terampil dan mandiri;
2) melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri;
3) sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;
4) memiliki sikap kerja sama kelompok;
5) memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;
6) dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.

c. Kegiatan Palang Merah Remaja (PMR)


Tujuan:
1) memiliki jiwa sosial dan kepedulian kepada orang lain;
2) memiliki sikap kerja sama kelompok;
3) memiliki pengetahuan dan praktik PPPK;
4) membentuk petugas piket UKS;
5) melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama.

d. Kegiatan Olah raga


Tujuan penyelenggaraan kegiatan olah raga adalah;
1. Agar anak dapat berkembang baik fisik maupun mental secara maksimal.
2. untuk menggali dan menyalurkan minat dan bakat anak di bidang olah raga.
3. Untuk mengenalkan macam-macam olah raga profesi.
4. Mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap berbagai macam olah raga.

e. Kegiatan Drumband
Tujuan penyelenggaraan kegiatan drum band adalah agar siswa;
1. Mampu memainkan berbagai alat drumband
2. Mampu memainkan berbagai lagu
3. Mampu melakukan berbagai display
4. Mampu mengiringi upacara
5. Mampu melakukan parade

f. Kegiatan Rebana (Zipin)


Tujuan Penyelenggaraan Kegiatan Rebana adalah agar siswa;
1. Mengenal alat-alat rebana
2. Mampu memainkan alat-alat rebana
3. Mampu memainkan lagu-lagu keagamaan

g. Kegiatan Seni baca Al Qur’an


Tujuan Penyelenggaraan Kegiatan Seni Baca Al Qur’an adalah agar siswa;
1. Mampu mengalunkan shalawat dengan baik
38
2. Mengenal jenis-jenis lagu
3. Mampu melafalkan ayat-ayat Al Qur’an sesuai dengan mahrojnya
4. Mampu melakukan ayat-ayat Al Qur’an sesuai dengan jenis lagu

4. Pengaturan Beban Belajar

a. MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan dalam pengaturan beban belajar menggunakan
sistem paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran.

b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

c. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
pada MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan selama 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap
muka per minggu di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan adalah 48 jam pelajaran
pembelajaran di kelas VII, VIII dan IX.

Satu
Jumlah Jumlah
jam Minggu
jam Waktu jam per
Satuan pemb. Efektif
Kelas pemb. pembelajaran tahun
Pendidikan tatap per tahun
Per per tahun (@60
muka ajaran
minggu menit)
(menit)

1656-1840
MTs Barokatul jam 2160-
Qodiri Way VII s.d. IX 40 36 36-40 pembelajaran 2400
Pengubuan jam

d. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 60%.

e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru
tetapi maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu semester.

f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata

39
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap semesternya yakni
46 jam pelajaran per minggu. Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi
minimal didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik siswa.

g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan 0% - 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun
maksimum 6 tahun. MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan tidak melaksanakan program
percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

i. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah/madrasah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah/madrasah setara dengan satu jam
tatap muka.

5. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria ketuntasan belajar
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat
kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah akan
secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan dan meningkatkan Kriteria Ketuntasan Belajar
Minimal (KBM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan belajar untuk kelas VII, VIII dan IX semester 1 dan 2 menggunakan
Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2018/2019 terlihat pada tabel berikut :

KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2018/2019


UNTUK KELAS VII,VIII DAN IX SEMESTER 1 DAN 2
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
No Mata Pelajaran SMT SMT SMT SMT SMT SMT
1 2 1 2 1 2
1 Al-Qur’an-Hadist 75 75 75 75 75 75
2 Aqidah Akhlak 75 75 75 75 75 75
3 Fiqih 75 75 75 75 75 75
Sejarah kebudayaan
4 75 75 75 75 75 75
Islam
Pend.
5 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
6 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
7 Bahasa Arab 72 72 72 72 72 72

40
8 Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70
9 Matematika 70 70 70 70 70 70
Ilmu Pengetahuan
10 70 70 70 70 70 70
Alam
Ilmu Pengetahuan
11 70 70 70 70 70 70
Sosial
12 Seni Budaya 80 80 80 80 80 80
13 Penjaskes 75 75 75 75 75 75
14 Prakarya 70 70 70 70 70 70
15 Bahasa Jawa 75 75 75 75 75 75

Untuk nilai Sikap (Spiritual dan Sosial) yaitu pada KI.1 dan KI. 2 minimal
Baik (B)
Ket : B- (≥2.67) sedangkan B (≥ 3.00)
MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan berusaha menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti
kegiatan kenaikan kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM harus
mengikuti pembelajaran remidi, danpeserta didik yang sudah mencapai KBM mengikuti
kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KBM.

2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KBM dalam setiap
kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

6. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas menggunakan 2 (dua) aspek, yaitu aspek akademis dan aspek non
akademis.
1. Aspek akademis meliputi :

41
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2). Memperoleh predikat nilai minimal B (3.00) pada penilaian akhir untuk KI-1 dan
KI-2 untuk seluruh mata pelajaran
3). Memperoleh predikat nilai sama dengan atau lebih tinggi dari KBM yang
ditentukan yakni nilai minimal B- (2.67) pada penilaian akhir untuk KI-2 dan KI-3
untuk seluruh mata pelajaran.
4) Tidak boleh ada nilai di bawah KBM untuk seluruh matapelajaran khusus untuk
KI-1 dan KI-2.
5) Boleh ada nilai di bawah KBM khusus untuk KI-2 dan KI-3 maksimal 2 Mata
Pelajaran yang dihitung dari rata-rata raport semester I dan II.
2. Aspek Non Akademis
1). Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal baik
2) Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal Cukup
3). Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan belas) hari dalam 1
( satu ) tahun terakhir, yang ditunjukan dari catatan wali kelas

3. Kelulusan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakanlulus dari satuan
pendidikan dasar dan menengah apabila:
a) telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok mata
pelajaran IPTEK;
c) lulus ujian madrasah; dan
d) Mengikuti ujian nasional.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan dilaksanakan
secara intergrasi kepada semua mata pelajaran.Pengintegrasian dilaksanakan dengan terlebih
dahulu menganalisa KD pada setiap mata pelajaran yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan dalam kecapakan hidup tertentu. Proses analisis dilakukan oleh tim pendidik
pada setiap mata pelajaran melalui kegiatan Workshop maupun MGMPS. Berdasarkan
analisis tersebut, pendidik dapat mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan
tambahan dalam pembelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran
mata pelajaran Teknologi Informasi, seni budaya, ketrampilan dan muatan lokal serta
kegiatan pengembangan diri.

8. Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.

42
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan jaman dimana era sekarang adalah
merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik udara, air
maupun tanah. Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang menyumbang
pencemaran lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat, seperti menggunakan
bungkus plastik dan membuangnya sembarangan sehingga keadaan tanah dan sungai
disekitar kita menjadi tidak sehat lagi.
Menyadari hal tersebut MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan merasa terpanggil untuk
merubah karakter masyarakat sedini mungkin yaitu melalui pembelajaran lingkungan hidup
kepada seluruh masayarat madrasah utamanya peserta didik. Dalam melakukan program
tersebut ada4 kegiatan :
1. Melakukan kegiatan pagi bersih setiap hari mulai pukul 06.30 sd 06.50
2. Membuat dan melaksanakan aturan madrasah bebas asap rokok
3. Melakukan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya
4. Memberikan ketrampilan pembuatan yang meliputi;
a. Ketrampilan Membuat Krupuk Ikan
b. Ketrampilan Membuat Ikan Asap (Panggang), dan
c. Ketrampilan Membuat Terasi Udang.

9. Pengembangan Pendidikan Karakter


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai
pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya
madrasah. Dalam Kurikulum 2013 pengembangan pendidikan karakter termasuk bagian dari
kompetensi Inti 1 dan 2 atau KI-1 dan KI-2.Guru dan madrasah mengintegrasikan nilai-nilai
yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam Kurikulum, silabus dan RPP
yang sudah ada.

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran
akan mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP,
yakni

Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan

1. Rumpun Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,


Pendidikan kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu,
Agama Islam keingintahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada
(PAI) aturan sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja
keras
2. PKn Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan pada aturan sosial, menghargai
keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
Indonesia kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
bertanggung jawab, keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
4. Matematika Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan,

43
Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan

kemandirian, percaya diri


5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, nasionalisme, menghargai keberagaman, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha,
kerja keras
6. IPA Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri,
mandiri, bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial
8. Seni Budaya Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratian, menghargai keberagaman, nasionalisme, dan menghargai
karya orang lain, ingin tahu, kedisiplinan
9. Penjasorkes Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, bergaya hidup sehat, kerja keras, kedisiplinan, percaya
diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10.TIK/ Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulan,
Keterampilan kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kemandirian,
bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
kedemokratisan, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain,
nasionalisme
Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator madrasah dan kelas,
dan (2) indikator untuk mata pelajaran.Indikator madrasah dan kelas adalah penanda yang
digunakan oleh kepala madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan
karakter bangsa.Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan
kegiatan madrasah sehari-hari (rutin).Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif
seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku
tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses


belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, madrasah,
dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di madrasah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau
perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya madrasah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan

44
kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di madrasah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan),
maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.
D (1) : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
C (2) : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
B (3) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
A(4) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari D ke C, dari C Ke B hingga ke A. Selain itu
ruang lingkup yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sektor.

Kegiatan nyata yang dilakukan di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan adalah sebagai
berikut:
NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1 Kebersihan dan  Membentuk piket harian
Kenyamanan  Melakukan pagi bersih setiap hari oleh seluruh
warga madrasah mulai pukul 06.30 sd 06.50
 Pembuatan taman kelas
 Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon
produktif
2 Disiplin  Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga
pendidik dan kependidikan
 Menggalakan piket pintu gerbang
 Membuat aturan yang dimusyawarahkan seluruh
warga madrasah tentang kehadiran di madrasah
pukul 06.30 tepat
3 Sopan  Membiasakan salam setiap bertemu dengan warga
madrasah
 Membudayakan pakaian yang rapi
 Membiasakan menyapa kepada setiap orang yang
berada di madrasah

45
NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN
4 Religius  Membaca al qur’an dan berdo’a setiap pagi
sebelum pembelajaran
 Sholat dhuha berjamaah setiap hari sabtu pagi
 Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
 Merayakan peringatan hari besar
 Mengadakan kegiatan siraman rohani untuk
tenaga pendidik dan kependidikan setiap
mengawali rapat dinas yang diselenggarakan
madrasah.
5 Sosial  Menjenguk teman sakit/terkena musibah baik oleh
siswa maupun pendidik dan tenaga kependidikan
 Melakukan takziyah ke keluarga yang terkena
musibah kematian

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal lima
puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di MTs Barokatul
Qodiri Way Pengubuan diberikan alokasi waktu setelah siswa melakukan soal jamaah duhur.
Contoh TT diantaranya pembelajaran remidi dan pengayaan, sedangkan contoh KMTT adalah
pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode investigasi dan penemuan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang
disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. KALDIK DAN PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
46
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah
kalender tersebut secara rinci.

KALENDER PENDIDIKAN
MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

47
B. Semester Ganjil

C. Semester Genap

48
Way Pengubuan, 03 Juli 2023
Mengetahui,
Kepala Madrasah

Naufal Farid, S.Pd

49
PENGATURAN WAKTU BELAJAR DAN MINGGU EFEKTIF

Bulan (Thn. 2023) Jumlah Minggu Minggu Efektif hari efektif

Juli 4 2 14

Agustus 5 4 26

September 5 4 26

Oktober 4 4 25

November 4 4 26

Desember 5 4 24

Jumlah 27 22 141

Bulan (Thn. 2024) Jumlah Minggu Minggu Efektif hari efektif

Januari 4 4 26

Februari 4 4 23

Maret 5 5 26

April 4 2 14

Mei 5 4 24

Juni 4 1 09

Jumlah 26 20 122

Way Pengubuan, 03 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala Madrasah

Naufal Farid, S.Pd

B. RINCIAN MINGGU EFEKTIF

50
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. SEMESTER GASAL

MINGGU TDK EFEKTIF JUMLA


H
JML
BULAN di MINGG
NO MINGGU JMLH
TAHUN U
. KALENDE (Minggu KETERANGAN
2022 EFEKTI
R (Minggu) ) F
(Minggu)
1 Juli 4 2 Libur Semester Genap TP. 2022/2023 2
2 Agustus 5 1 Hari pramuka dan persiapan HUT RI 4
3 September 5 1 Penilaian Tengah Semester (PTS) Gasal 4
4 Oktober 4 0 - 4
5 November 4 0 - 4
6 Desember 5 3 a. Penilaian Akhir Semester/PAS Gasal (1 Minggu)
b. Pengolahan Nilai dan Pembagian Raport (1 Minggu) 2
c. Libur Sem. Gasal dan Libur Hari Raya Natal (2
Minggu)
JUMLAH MINGGU EFEKTIF DALAM
JUMLAH 27 7 20
SEMESTER GASAL

B. SEMESTER GENAP

MINGGU TDK EFEKTIF JUMLA


H
JML
BULAN di MINGG
NO MINGGU JMLH
TAHUN U
. KALENDE (Minggu KETERANGAN
2023 EFEKTI
R (Minggu) ) F
(Minggu)
1 Januari 4 0 - 4
2 Februari 4 0 - 4
3 Maret 5 1 Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap 4
4 April 4 2 Cuti bersama hari raya idul fitri 2024 2
a. Ujian Nasional
5 Mei 5 0 5
b. Pesantren Kilat Ramadhan
6 Juni 4 3 a. Libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H ( 1 Minggu)
b. Penilaian Akhir Tahun/PAT ( 1 Minggu) 1
c. Pengolahan Nilai dan Pembagian Raport (1 Minggu)
JUMLAH MINGGU EFEKTIF DALAM
JUMLAH 26 6 20
SEMESTER GENAP

Way Pengubuan, 03 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala Madrasah

51
Naufal Farid, S.Pd
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kurikulum yang diterapkan di MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan berisi komponen
yang harus dilaksanakan dan dicapai dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi,
misi dan tujuan madrasah; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus
dan RPP.
2. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi madrasah, peserta didik dan lingkungan.
3. Kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan ini diperuntukkan kepada semua
warga madrasah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan diharapkan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan pembelajaran di madrasah berlangsung
dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.
5. Kegiatan Tim Pengembang kurikulum MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan diawali
dengan pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Madrasah kemudian Tim
bekerja :
a) Menyususn draf KTSP
b) Kegiatan review, revisi dan finalisasi
c) Pemantapan dan penilaian
d) Penandatanganan oleh Kepala Madrasah, Komite dan Kepala Kantor Kementrian
Agama Kab. Lampung Tengah
6. Pembentukan budaya madrasah (school culture) dapat dilakukan oleh madrasah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi
pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
7. Perencanaan di tingkat madrasah pada intinya adalah melakukan penguatan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 di tingkat MTs Barokatul Qodiri Way Pengubuan,
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan RPP. Keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan madrasahakan dapat dihasilkan program
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah
pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat
membentuk ahklak budi luhur.
B. Saran
1. Sejalan dengan otonomi madrasah dan manajemen berbasis madrasah, maka Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hendaklah menjadi pedoman dan arah

52
dalam pengelolaan madrasah terutama pengelolaan proses belajar dan mengajar guna
tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan KTSP perlu dukungan dari semua
komponen dan stakeholder madrasah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan inovatif.
3. Sesuai dengan semangat Kurikulum 2013, penyajian pembelajaran yang bernuansa
belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian
terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan
untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di
tingkat madrasah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki
ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

53

Anda mungkin juga menyukai