Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
Shabrina Aulia Salamah
NIM 2308061
Festival ini dibuka oleh tarian Bjidor Kahot yang merupakan tarian Sunda
dari Indonesia yang memadukan gerakan-gerakan tarian Ketuk Tilu dan Jaipongan
sebagai dasar gerakannya. Yang membedakan dari keduanya, tari Bajidor Kahot
tak melakukan gerakan bahu seperti halnya Jaipongan dan Tap Tilu. Tarian
tersebut biasanya dipentaskan oleh empat sampai delapan penari.
Tujuan diadakannya festival ini terutama di kota Bandung itu sendiri adalah
untuk melestarikan sanggul di indonesia khususnya sanggul sunda juga untuk
mengajak masyarakat untuk semakin giat mengenakan sanggul sebagai
kelengkapan tata rambut dalam mengenakan kebaya.
Festival ini dihadiri oleh beberapa tamu spesial diantaranya; ibu Sumarni
Suhendi selaku narasumber yang memperkenalkan sanggul ciwidey, miss dan mrs
Jawa Barat, para ahli kebaya, ahli sanggul, juga para pecinta sanggul nusantara.
Mayoritas yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa khususnya dari Universitas
Pendidikan Indonesia.
Terdapat
Penggunaan sanggul ini diletak tepat ditengah kepala bagian belakang, dan
bagian depan sanggul sampai batas tumbuh rambut/ hairline bagian bawah.
Penataan bagian depan ada sunggaran bentuk bulat atau biasa disebut jabing. Dan
menggunakan perhiasan berupa cucuk gelang, dari emas atau perak untuk kaum
bangsawan dan terbuat dari tanduk biasa digunakan oleh masyarakat biasa.
Cara pembuatan:
1.a. setelah rambut dipratata, rambut dalam keadaan kering, rambut dibagi
menjadi dua bagian , bagian depan dan belakang.
2.b. Bagian depan rambut disasak dan dibentuk jabing/ sunggaran, yang
berbentuk membulat.
3.c. Rambut bagian belakang diikat setinggi 5-7 jari dari batas
pertumbuhan rambut bagian bawah (hair line) dan tambahkan cemara
rambut, satukan dengan rambut asli pilin dan sisir hingga rapi.
4.d. Letakkan tangan kiri di bawah cemara kemudian tangan kanan
memutar cemara pada tangan kiri. Putaran cemara rambut hanya sebatas
pertumbuhan rambut bagian belakang (hairline).
5.e. Setelah semua terputar tekan tangan kiri pada bagian pangkal rambut,
sehingga pangkal rambut mencuat keluar dan putaran rambut sisinya akan
mengikat tengah rambut sedemikian rupa, sisa rambut diselipkan di
belakang konde.
6.f. Rapikan ukel tersebut, ukel dapat ditarik-tarik sehingga sisi rambut kiri
kanan dapat terlihat dari depan melalui leher. Dan bagian atas dapat sejajar
dengan sunggar ataupun sasakan bagian atas.
7.g. Pasangkan cucuk gelang pada sisi kanan kiri sanggul bagian tengah.
http://alifesoflat.blogspot.co.id/2016/10/macam-macam-sanggul-daerah.html
Berikut ini rekapan keberagaan sanggul dan kebaya yang digunakan oleh
para pencinta sanggul nusantara :
- Ibu Meta menggunakan sanggul cepol yang menjadi ciri khas cepol.
Cepol diartikan sebagai arti tinju sebagai pelengkap baju none dengan
hiasan melati di sisi sanggul.
- Ibu Rida menggunakan kostum dari padang yaitu baju adat Bundo
beserta penutup kepala kain selendang dan kain sarungnya
- Kebaya janggat berwarna hitam gelap serta brukat yang mengartikan
anggn, taat, sederhana namun tegas.
- Pakaian adat wanita lampung yaitu Tapis Lampng sebagai penutup tubuh
dari gangguan sekitar.
- Baju adat bali dan sanggul Usuk naga yang biaanya digunakan oleh
wanita dewasa yang sudah siap di lamar ataupun sudah menikah.
- Ibu sondak menggunakan baju adat Sikak, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Letak sanggul yang berada di atas kepla yang memiliki makna martabat
perempuan bahwa perempuan harus berani dan tegas mengambil sikap.