Anda di halaman 1dari 23

34 Pakaian Adat Indonesia

Gambar, Nama Pakaian dan Daerahnya


Tahukah kalian, negara kita memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah.
Selain itu, kita juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang sangat beragam dari
Sabang sampai Merauke. Banyak hal yang membuat kita bangga menjadi anak
Indonesia.
Negara kita memiliki keanekaragaman yang luas. Mulai dari agama, suku, adat
istiadat, budaya, bahasa, dan masih banyak lagi. Setiap daerah di Indonesia memiliki
kekhasan masing-masing. Misalnya, Jawa Tengah memiliki rumah joglo, sedangkan
Jambi memiliki rumah adat sepucuk jambi sembilan lurah. Bahasa setiap daerah pun
juga berbeda-beda. Selain itu, setiap daerah juga memiliki kekhasan dari pakaiannya.
Mulai dari pakaian Jawa, Sumatera, Sampai Papua.

Sumber: detiksergainews

1. Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam


Dahulu Masyarakat Aceh memiliki kemampuan menghasilkan tenun sutra.
Selain itu, masyarakat aceh juga mahir menciptakan barang-barang sulaman baik
yang melekat dalam busana maupun perangkat barang kebutuhan lainnya dalam
rumah tangga. Kemahiran tersebut banyak dimiliki masyarakat yang tinggal di
Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh barat. Sampai sekarang masyarakat
Aceh Besar dan Aceh barat mampu menghasilkan kerajinan dengan motif yang
beragam.
Meulaboh (ibukota Kabupaten Aceh Barat) dan daerah-daerah sekitarnya
seperti Bubon dan Lamnau merupakan pusat kerajinan sulaman terkemuka untuk baju
adat perkawinan. Baju adat perkawinan tersebut terkenal dengan sebutan bajee cop
meulaboh. Secara umum pakaian adat yang terkenal dari daerah aceh ini bernama
Ulee Balang. Untuk pria, pakaian adat ini dinamakan dengan Linto Baro dan pakaian
adat perempuan dinamakan dengan Daro Baro. Berikut ini kami sajikan pakaian adat
perkawinan Aceh Barat dan Gayo, khususnya kelompok Gayo Laut.

|1
Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

2. Pakaian Adat Sumatera Utara


Sumatera Utara adalah provinsi multietnis. Penduduk pribumi asli Sumatera
Utara terdiri atas berbagai suku bangsa, yaitu suku bangsa Melayu, Batak Toba,
Simalungun, Karo, Pak-Pak Dairi, Pesisir, Mandailing, dan Nias. Keragaman suku
yang terdapat di daerah Sumatera Utara tersebut masing-masing memiliki kekhasan
dalam hal seni budayanya salah satunya adalah pakaian adat yang mereka
gunakan. Berikut akan kami ulas nama dan rincian atribut pakaian adat dari beberapa
suku yang terdapat di Sumatera Utara.

a. Pakaian Adat Melayu Sumatera Utara

Sumber : Selayang Pandang Sumatra Utara "Purwati"

|2
b. Pakaian Adat Batak Sumatera Utara

Sumber : Selayang Pandang Sumatra Utara "Purwati"

c. Pakaian Adat Nias Sumatera Utara

Sumber : Selayang Pandang Sumatra Utara "Purwati"

3. Pakaian Adat Riau


Pakaian adat tradisional merupakan jenis pakaian yang biasa dikenakan
masyarakat sebagai bagian dari identitasnya. Pakaian adat juga mencerminkan adat
yang dianut oleh kelompok tertentu. Pakaian adat masyarakat Riau terbagi atas
pakaian sehari-hari dan pakaian untuk upacara adat, baik untuk upacara adat
perkawinan ataupun upacara adat lainnya. Berikut ini beberapa gambar serta
penjelasan singkat pakaian adat tradisional masyarakat Riau.

|3
Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

4. Pakaian Adat Kepulauan Riau


Pakaian Perempuan saat Upacara
Pada saat mengikuti upacara keagamaan, seperti Maulud Nabi Muhammad
SAW, Isra'Mi'raj, dan Nuzulul Qur'an, baju yang masyarakat Kepulauan Riau kenakan
antara lain leher tulang belut, kebaya panjang dan kebaya pendek. Bagi perempuan
yang telah naik Haji, baju yang mereka kenakan adalah jubah atau gamis.

Pakaian Laki-Laki saat Upacara


Pada saat upacara pernikahan pakaian yang dikenakan oleh pengantin lelaki
bangsawan adalah baju kurung cekak musang beserta celana panjangnya dan
sampin yang serba songket. Pakaian yang didominasi warna kuning itu dilengkapi
dengan tanjak sebagai penutup kepala, capal atau sepatu sandal, dan beberapa
aksesories seperti dokoh, pending,selempang, dan keris.

Berikut ini gambar pakaian adat pernikahan masyarakat di daerah Kepulauan Riau.

Sumber : Selayang Pandang Kepulauan Riau "Ir. Nugroho Yuananto"

|4
5. Pakaian Adat Jambi
Penduduk Provinsi Jambi terdiri atas banyak suku bangsa. Suku-suku bangsa
tersebut meliputi suku bangsa asli dan ada pula suku bangsa pendatang. Suku
bangsa asli memang sudah ada dan menetap di Provinsi Jambi sejak zaman dahulu,
seperti suku bangsa Orang Rimba, Kerinci, Batin, Melayu Jambi dan Orang Laut.
Setiap suku yang berada di jambi memiliki ragam budaya khas masing-masing, salah
satunya adalah pakaian adat yang mereka gunakan.

Berikut ini beberapa contoh gambar pakaian adat beberapa suku asli di Jambi.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

6. Pakaian Adat Bengkulu


Provinsi Bengkulu dihuni oleh beberapa suku bungsa. Suku bangsa tersebut
terbagi atas suku bangsa asli dan suku bangsa pendatang. Penduduk asli bengkulu
terdiri atas empat suku besar, yaitu suku bangsa Melayu, suku bangsa Rejang, suku
bangsa Serawai, dan suku bangsa Enggano. Selain itu, masih terdapat beberapa suku
bangsa asli yang lainnya meskipun dalam jumlah yang tidak begitu besar. Suku-suku
bangsa tersebut, antara lain suku bangsa Mukomuko, Ketahun, Lembak, Pasemah,
dan Krui.
Pakaian adat untuk suku bangsa di Bengkulu berbeda-beda. Hal ini disebabkan
tiap suku bangsa memiliki kepercayaan dan ritual yang berbeda-beda. Berikut ini
gambar pakaian adat beberapa suku di Provinsi Bengkulu.

|5
Sumber : Selayang Pandang Bengkulu "Giyarto"

7. Pakaian Adat Lampung


Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki Lampung mengenakan pakaian, meliputi
kikat, kopiah (penutup kepala), kawai (baju), senjang, celanou, bebet, dan selikap.
Sedangkan kaum perempuan dalam kehidupan sehari-hari mengenakan kanduk/
kudung, lawai kurung, senjang/cawo setagen, selambok, alali, serta kalai kukut.
Pakaian untuk upacara adat sedikit berbeda. Dalam upacara adat laki-laki
Lampung mengenakan kekat akkin, kawai kemija, peci, serta selikap. Sedangkan
kaum perempuan mengenakan pakaian yang terdiri atas kebayou, senjang dan
belatung buwok. Berikut ini gambar pakaian adat masyarakat Lampung.

Sumber : tradisikita.my.id

8. Pakaian Adat Sumatera Barat


Pakaian adat kaum pria Sumatera Barat terdiri atas baju model teluk belanga
berlengan pendek dan melebar ujungnya, celana panjang, kain songket yang dipakai
dari pinggang sampai ke atas lutut, serta selembar kain yang diselempangkan pada

|6
bahu. sebagai pelengkap dikenakan tutup kepala yang dinamakan saluak dan sebilah
keris yang diselipkan ke perut.
Pakaian adat wanita Sumatera Barat terdiri atas penutup kepala (bergonjong),
baju kurung kain songket panjang, serta kain songket motif dan warnanya sama yang
diselempangkan ke bahu. Sebagai perhiasan dikenakan anting, kalung, gelang pada
kedua tangannya.

Berikut ini gambar serta perlengkapan busana adat Sumatera Barat.

Sumber : Selayang Pandang Sumatra Barat "Purwati"

9. Pakaian Adat Sumatera Selatan


Pakaian adat pernikahan masyarakat Palembang Sumatera Selatan
dinamakan Pak Sang Kong yang terbuat dari kain songket. Baju bagian atas disebut
kebaya pendek. Selain itu, dapat juga mengenakan kebaya panjang yang disebut
kebaya landong. Dibagian dalam sikenakan penutup dada yang disebut kutang.
Pakaian bawahnya berupa celana yang disebut celano belabas.

Berikut ini gambar bagian-bagian busana pak song kong pria dan wanita Palembang.

|7
Sumber : Selayang Pandang Sumatra Selatan "Purwati", dan lain-lain..

10. Pakaian Adat Bangka Belitung


Penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mayoritas beretnis Melayu.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika gaya berpakaiannya juga dipengarunhi oleh
gaya Melayu. Tradisi Melayu menempatkan upacara pernikahan sebagai peristiwa
yang penting. Hal ini tentu mempengaruhi busana upacara pernikahan adat mereka.
Busana Melayu adat Bangka Belitung ditampilkan secara lengkap dan indah, mulai
dari pakaian sampai perlengkapan perhiasannya.

Berikut ini gambar pakaian adat tradisi Kepulauan Bangka Belitung.

Sumber : tradisikita.my.id

|8
11. Pakaian Adat Banten
Di Provinsi Banten dikenal tiga jenis pakaian adat untuk upacara pengantin,
yaitu pakaian pengantin Banten Kebesaran, Banten Lestari, dan Banten Gaya
Tangerang. Setiap Jenis pakaian adat pengantin ini memiliki kekhasan tersendiri.

Berikut ini gambar pakaian adat pernikahan Banten.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

12. Pakaian Adat DKI Jakarta


Pakaian adat DKI Jakarta adalah Betawi. Ini sesuai dengan nama penduduk asli yang
mendiami wilayah Jakarta. Masyarakat Betawi mengenal enam macam pakaian adat
pengantin Betawi, yaitu;
1. cara dandanan Haji
2. cara model India
3. cara model Barat
4. cara model Jawa
5. cara model Sunda, dan
6. cara model Melayu

Berikut ini contoh pakaian adat DKI Jakarta.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

|9
13. Pakaian Adat Jawa Barat
Pakaian adat daerah Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi dua. Ada
pakaian adat gaya Priangan dan ada juga pakaian adat gaya Cirebon. Pakaian adat
Priangan dan Cirebon memiliki beberapa persamaan dan perbedaan, diantaranya
seperti pakaian adat perempuan Priangan mengenakan kebaya surawe, sedangkan
kaum perempuan Cirebon mengenakan baju sorong atau baju kurung. Kaum laki-laki
biasa Priangan dan Cirebon mengenakan kain sarung poleng atau polekat yang
dikerudungkan dan diikatkan atau dililitkan pada pinggang.

Berikut ini gambar pakaian adat Jawa Barat.

Sumber : Selayang Pandang Jawa Barat "Muh. Rofi'i", dan lain-lain..

14. Pakaian Adat Jawa Tengah


Masyarakat Jawa Tengah mengenal berbagai macam pakaian adat. Akan
tetapi yang menjadi simbol pakaian adat jawa Tengah adalah pakaian adat Surakarta.
Pakaian adat Jawa Tengah (Surakarta) dikelompokkan menjadi dua, yaitu pakaian
untuk kerabat keraton (bangsawan) dan rakyat biasa. Pakaian adat keraton dibedakan
lagi menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk pria yang dikenal dengan nama jawi
jangkep dan pakaian untuk wanita yang dikenal dengan nama kebaya.

Berikut ini gambar pakaian adat Jawa Tengah (Surakarta).

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

| 10
15. Pakaian Adat Daerah Istimewa Yogyakarta
Masyarakat Yogyakarta mengenal beberapa macam pakaian adat pengantin.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat lima macam corak tata rias pengantin yang
disebut dengan gaya Yogyakarta. Berbagai corak pakaian pengantin ini dahulunya
digunakan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Namun, lama kelamaan masyarakat
yogyakarta menyukai dan menggunakannya sebagai pakaian pengantin. Dari
beberapa corak pakaian adat gaya Yogyakarta tersebut, pakaian adat yang paling
sering dan umum digunakan untuk upacara perkawinan adalah pakaian rakyat.
Masyarakat Yogyakarta kalangan pria mengenakan baju sorjan, kain batik, serta
blangkon sebagai penutup kepala. Sedangkan untuk kaum wanita mengenakan
kebaya, kain batik, dan sanggul rambut yang ditata sedemikian rupa.

Berikut ini gambar pakaian adat gaya Yogyakarta.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

16. Pakaian Adat Jawa Timur


Masyarakat Jawa Timur terdiri dari beberapa macam suku, yaitu suku Jawa,
suku Madura dan suku Tengger. Dari ketiga suku adat tersebut memiliki adat
kebudayaan yang berbeda-beda sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
Begitupula dengan pakaian adat yang mereka gunakan. Pakaian adat masyarakat
Jawa Timur mayoritas yaitu suku jawa dan suku madura dikenal dengan nama baju
mantenan (suku Jawa) dan baju pesa'an (suku Madura).

Berikut ini gambar pakaian adat Jawa Timur.

| 11
17. Pakaian Adat Kalimantan Barat
Penduduk Kalimantan Barat secara umum didominasi oleh kelompok
masyarakat dari suku Melayu dan Suku Dayak. Masyarakat Melayu Kalimantan Barat
yang umumnya tinggal di wilayah pesisir memiliki corak pakaian yang berbeda dengan
suku dayak yang tinggal di pedalaman. Pakaian adat sehari-hari masyarakat melayu
disebut baju telok belanga, sarung dan baju kurung. Sedangkan pakaian adat laki-laki
Dayak disebut king baba dan untuk perempuan disebut king bibinge.

Berikut ini gambar pakaian adat Kalimantan Barat.

Sumber : Selayang Pandang Kalimantan Barat "Iswanto"

18. Pakaian Adat Kalimantan Selatan


Masyarakat Kalimantan Selatan adalah masyarakat majemuk. Artinya, terdapat
banyak suku bangsa yang hidup bersama di Provinsi ini. Ada suku bangsa yang
merupakan penduduk asli. Ada pula yang merupakan pendatang. Namun, suku-suku
bangsa ini dapat hidup rukun dan saling menghargai. Suku bangsa Banjar merupakan
penduduk mayoritas di Provinsi Kalimantan Selatan. Mereka umumnya disebut
sebagai penduduk asli Kalimantan Selatan. Selain masyarakat suku Banjar, terdapat
pula suku bangsa asli Kalimantan Selatan yang masih mempertahankan adat istiadat
kebudayaannya, yaitu suku Dayak.

| 12
Dari kedua penduduk asli Kalimantan Selatan yang memiliki adat kebudayaan
yang masih dijaga sampai saat ini, salah satunya pakaian adat yang mereka gunakan
dalam kehidupan sehari-hari mereka. Masyarakat suku Banjar memiliki berbagai jenis
pakaian tradisional. Salah satunya adalah pakaian pengantin yang paling digemari
oleh semua golongan masyarakat Banjar dikenal dengan nama Baamar galung
pancaran matahari. Selain pakaian pengantin masih banyak lagi jenis pakaian lainnya
yang dikenal masyarakat Banjar.

Berikut ini gambar pakaian adat Kalimantan Selatan.

Sumber : Selayang Pandang Kalimantan Selatan "Tammi Prastowo"

19. Pakaian Adat Kalimantan Tengah


Masyarakat Kalimantan Tengah didominasi oleh suku Dayak yang lebih dikenal
dengan sebutan suku Dayak Ngaju. Selain suku dayak terdapat pula suku lainnya
yang umumnya tinggal di pesisir yaitu suku Banjar Melayu Pantai. Dari kedua suku
tersebut memiliki jenis pakaian adat yang menjadi khas pakaian adat daerah
kalimantan Tengah. Suku Dayak Ngaju memiliki pakaian yang dikenal dengan nama
baju sangkarut. Sedangkan pakaian adat suku Banjar Melayu di Kalimantan Tengah
dipengaruhi oleh pakaian adat pengantin Banjar Baamar galung pancar matahari.

Berikut ini gambar pakaian adat Kalimantan Tengah.

Sumber : Selayang Pandang Kalimantan Tengah "Ir. Nugroho Yunanto"

| 13
20. Pakaian Adat Kalimantan Timur
Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dihuni oleh beberapa suku bangsa yang
memiliki keanekaragaman budaya, termasuk pakaian adat. Beberapa pakaian adat
daerah Kalimantan Timur diantaranya adalah pakaian pengantin masyarakat Kutai
yang dikenal dengan nama baju kustim dan baju takwo. Sedangkan masyarakat suku
Dayak Benuaq yang mendiami daerah hulu sungai Mahakam menggunakan pakaian
adat berupa kain tenun serat daun doyo, yaitu tumbuhan sejenis pandan yang diolah
seratnya menjadi bahan untuk membuat pakaian yang disebut ulap doyo. Selain itu
masih banyak lagi jenis-jenis dan nama pakaian adat dari Kalimantan Timur yang
dikenal masyarakatnya.

Berikut ini gambar pakaian adat Kalimantan Timur.

Sumber : Selayang Pandang Kalimantan Timur "M. Purwati"

21. Pakaian Adat Kalimantan Utara


Mayoritas penduduk Kalimantan Utara adalah suku Dayak. Suku dayak yang
tinggal di Kalimantan Utara mayoritas disebut dengan sebutan suku Dayak Kenyah.
Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Kalimantan Utara juga memiliki pakaian adat yang
dikenal dengan nama baju Ta’a (baju wanita dayak) dan baju Sapei Sapaq (baju pria
dayak) yang mirip dengan pakaian adat suku dayak di Kalimantan Timur.

Berikut ini gambar pakaian adat Kalimantan Utara.

Sumber : Medyahus.com

| 14
22. Pakaian Adat Sulawesi Barat
Suku bangsa Mandar merupakan penduduk asli Provinsi Sulawesi Barat.
Masyarakat Mandar juga mengenal berbagai jenis pakaian adat yang digunakan
dalam aktifitas adat mereka. Salah satu pakaian adat tradisional Sulawesi Barat khas
suku Mandar bernama baju Pattuqduq Towaine. Yaitu baju untuk kaum wanita Mandar
terdiri dari baju rawang boko (baju pokkoq) untuk atasan dan lipaq saqbe untuk
bawahan. Sedangkan pakaian tradisional untuk laki-laki Sulawesi Barat khas Suku
Mandar lebih sederhana. Pakaian pria Mandar hanya mengenakan jas tertutup warna
hitam yang berlengan panjang yang dipadukan dengan kain sarung tenun Mandar.

Berikut ini gambar pakaian adat Sulawesi Barat.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

23. Pakaian Adat Sulawesi Utara


Suku bangsa utama yang mediami Provinsi Sulawesi Utara adalah suku
Minahasa, Suku bangsa Bolaang Mongondow, suku bangsa Sangir Talaud, dan suku
bangsa Gorontalo. Beberapa suku yang tinggal di Provinsi Sulawesi Utara tersebut
masing-masing memiliki adat kebudayaan yang berbeda-beda, begitupula dengan
pakaian adat yang digunakan oleh masyarakatnya. Beberapa nama pakaian adat
suku Bolaang Mongondow antara lain seperti baju kohongian, naju simpal, dan baju
kerja guha-ngea.
Sedangkan beberapa nama pakaian adat dari suku Minahasa dikenal dengan
sebutan baju ikan duyung (baju pengantin wanita), baju tonaas wangko, dan baju
walian wangko. Pakaian tradisional Sangir Talaud adalah laku tepu, yaitu baju panjang
yang biasa dikenakan oleh wanita maupun pria.

Berikut ini gambar pakaian adat Sulawesi Utara.

| 15
Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

24. Pakaian Adat Sulawesi Tengah


Terdapat beberapa suku bangsa yang menempati wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah, yaitu suku Kaili, suku Kulawi, suku Pamona, dan suku Toli. Berikut uraian
pakaian adat dari suku Kaili yang mewakili sosok pakaian adat yang terdapat di
Provinsi Sulawesi Tengah.
Pakaian adat suku Kaili dibedakan ke dalam tiga jenis baju, yaitu baju poko,
baju gembe, dan baju pasua. Sedangkan pakaian pria suku Kaili mengenakan baju
banjara dan puruka pajana (celana).

Berikut ini gambar pakaian adat Sulawesi Tengah.

Sumber : Selayang Pandang Sulawesi Tengah "Nurul Hidayah".

25. Pakaian Adat Sulawesi Selatan


Penduduk asli Sulawesi Selatan terdiri atas bermacam-macam suku bangsa.
Suku bangsa yang dominan, yaitu suku Bugis, Makassar, dan suku Toraja. Terdapat
kesamaan karakteristik antara suku Bugis dan Makassar. Sedangkan suku Toraja
memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Begitupula dengan jenis pakaian adat
yang mereka gunakan. Nama pakaian adat dari beberapa suku di Sulawesi Selatan
| 16
diantaranya adalah lipa'sabbe dan jase tutu untuk pria Bugis dan Makassar. Waju
bodo dan lipa'sabbe untuk wanita Bugis dan Makassar. Sedangkan salah satu nama
pakaian adat suku Toraja, yaitu baju pokko dan baju toraya.

Berikut ini gambar pakaian adat Sulawesi Selatan.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

26. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara


Provinsi Sulawesi Tenggara dihuni oleh beberapa suku bangsa yang memiliki
pakaian adat yang berbeda-beda. Pakaian adat masing-masing suku tersebut antara
lain.

Pakaian Adat Muna


Suku Muna mendiami kabupaten Muna. Kaum Pria di suku Muna biasanya
mengenakan baju (bhadu), sarung (bheta), celana (sala), dan kopiah (songko) atau
ikat kepala (kampurui) untuk pakaian sehari-hari. Sedangkan wanita suku Muna
mengenakan pakaian, antara lain kuto kutango, bhadu, bheta, dan simpulan
kagogo(ikat pinggang).

Pakaian Adat Buton


Pada umumnya orang Buton memakai pakaian biru-biru yang terdiri atas
sarung dan ikat kepala tanpa baju. Pakaian sehari-hari kaum wanita disebut
kombowa. Masyarakat Buton memiliki pakaian adat yang digunakan pada upacara
adat yang disebut posuo. Pada saat upacara posuo memingit gadis, gadis Buton
harus mengenakan busana kolambe, dan pada saat upacara sunatan, anak laki-laki
Buton mengenakan busana yang dinamakan ajo tandaki.

Pakaian Adat Tolaki


Pakaian adat yang digunakan untuk kaum laki-laki Tolaki terdiri atas babu
ngginasamani (baju berhias sulaman), saluaro mendoa (celana), sul epe (ikat
pinggang dari logam), dan pabele (daster). Pakaian perempuan Tolaki disebut babu
ngginasamani (baju), sawu (sarung), sulepe, dilengkapi dengan aksesories (tusuk
konde, hiasan sanggul, andi-andi (anting-anting), eno-eno (kalung leher), bolosu
(gelang tangan), dan alas kaki solop (selop)).

| 17
Berikut ini gambar pakaian adat dari masing-masing suku di Provinsi Sulawesi
Tenggara.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

27. Pakaian Adat Gorontalo


Pakaian adat dari Provinsi Gorontalo bernama Mukuta dan Biliu. Pakaian ini
merupakan sepasang pakaian adat dari suku Gorontalo yang biasanya hanya
dikenakan pada saat upacara pernikahan. Mukuta adalah pakaian yang dikenakan
oleh mempelai pria dan Biliu adalah pakaian yang dikenakan oleh mempelai wanita.
Mukuta dan Biliu dapat ditemukan dalam beberapa jenis warna, yaitu kuning, hijau,
ungu, dan merah tua. setiap warna melambangkan kelas kasta dari pemakainya.
Penggunaan pakaian tersebut dilengkapi dengan aneka pernak-pernik seperti
penutup kepala, ikat pinggang, terompah, dan lain-lain.

Berikut ini gambar pakaian adat Gorontalo.

| 18
28. Pakaian Adat Bali
Provinsi Bali memiliki beragam jenis pakaian adat, dari pakaian sehari-hari
sampai pakaian upacara. Dalam pergaulan sehari-hari anak laki-laki Bali diwajibkan
memakai penutup kepala yang disebut Destar atau Udeng, sedangkan anak
perempuan mengenakan tengkuluk atau kancrik yaitu sehelai selendang yang
berfungsi menutup tubuh yang terkadang digunakan untuk mengangkat beban
sekaligus sebagai penutup wajah.
Seorang pendeta berkewajiban memakai pakaian yang disebut Wastra atau
Kapuh yang berwarna putih atau kuning, serta berikat pinggang warna putih yang
disebut Kawaca. Sementara itu, pakaian pendeta wanita menggunakan kain Plekat
warna cokelat dan berselendang putih atau kuning. Dalam upacara perkawinan,
masyarakat bali mengenal adanya tiga jenis pakaian adat dan tata rias pengantin,
yaitu nista, madya, dan utama atau payes agung.

Berikut ini beberapa gambar pakaian adat Bali.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

29. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat


Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas dua pulau besar, yaitu pulau Lombok
dan pulau Sumbawa dihuni oleh beberapa suku bangsa. Suku bangsa mayoritas yang
mendiami daerah tersebut adalah suku bangsa Sasak di pulau Lombok, suku bangsa
Sumbawa (Semawa), dan Bima di pulau Sumbawa. Berikut ini ulasan pakaian adat
dari beberapa suku yang mewakili pakaian adat daerah Nusa Tenggara Barat.

Pakaian adat Suku Sasak


Pakaian adat perempuan suku sasak berupa tangkong, lamung (baju)
berwarna hitam, kemben, sabuk anteng, dan beberapa aksesoris seperti sengkong,
teken lima dan teken nae. Pakaiana adat pria suku Sasak berupa pegon (jas hitam),
kereng, dodot (kampuh), serta memakai sapu (ikat kepala).

Pakaian adat Suku Sumawa (Sumbawa)


Pakaian adat wanita Sumbawa berupa lamung pene dan tembe lompa.
Sementara itu, kaum pria Sumbawa mengenakan lamung dan saluar belo yang
dilengkapi dengan pabasa alang dan sapu. Sementara itu, pakaian pengantin wanita

| 19
suku Sumbawa mengenakan baju bodo Sulawesi, tope belo, kida sanging, serta sua.
Pengantin pria suku Sumbawa mengenakan gadu (baju panjang), simbangan, saluar
celana panjang, serta mengenakan pasigar.

Pakaian adat Suku Bima


Pakaian adat suku bima berupa baju poro. Pakaian pengantin wanita suku bima
mengenakan poro rante, dan pengantin laki-laki mengenakan pasangi.
Berikut ini gambar pakaian adat beberapa suku di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sumber : Selayang Pandang Nusa Tenggara Barat : Erna Dwi P, S. Pd

30. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur


Provinsi Nusa Tenggara Timur dihuni oleh beberapa suku yang memiliki
keanekaragaman pakaian adat. Dari keanekaragaman pakaian adat yang memiliki
perbedaan latar belakang, dapat kami paparkan tiga gaya yang dapat mewakili citra
daerah Nusa Tenggara Timur, yaitu pakaian adat suku Sikka dari Flores, suku Sumba
dari Sumba Timur, dan suku Amarasi dari Kabupaten Kupang, Timor.

Pakaian Adat Sikka


Pakaian adat pria Sikka bernama labu, sedangkan pakaian adat wanita bernama
labu liman berun. Pemakaian pakaian adat tersebut masih dilengkapi dengan
beberapa aksesoris lainnya.

Sumber : Selayang Pandang Nusa Tenggara Timur : Gandes Cukat Permaty, S. Pd

| 20
Pakaian Adat Sumba
Pakaian adat suku Sumba untuk kaum pria bernama hinggi kombu, hinggi
kowaru. Sedangkan wanita Sumba mengenal beberapa pakaian adat dengan nama
lau kowaru, lau pahudu, lau mutikau, dan lau pahudu kiku.

Sumber : Selayang Pandang Nusa Tenggara Timur : Gandes Cukat Permaty, S. Pd

Pakaian adat Amarasi, Timor


Pakaian adat pria Amarasi berupa penutup badan yang terdiri atas beti atau
taimuti dan po'uk. Sedangkan wanita Amarasi mengenakan pakaian yang terdiri atas
dua kain. Kain pertama bernama tais atau tarunat, sedangkan kain kedua berupa
selempang yang terikat didepan dada.
Berikut ini gambar beberapa pakaian adat Nusa Tenggara Timur.

Sumber : Selayang Pandang Nusa Tenggara Timur : Gandes Cukat Permaty, S. Pd

31. Pakaian Adat Maluku


Provinsi Maluku dihuni oleh beberapa suku yang memiliki latar belakang dan
kepercayaan yang berbeda-beda. Pakaian adat setiap suku di Maluku juga berbeda-
beda. Berikut ini ulasan pakaian adat dari suku Ambon dan suku Tanimbar yang
merupakan penduduk mayoritas di Provinsi Maluku.

| 21
Pakaian adat Ambon dan Tanimbar
Pria ambon mengenakan pakaian yang terdiri atas baju kurung dan celana
kartou. Sedangkan kaum wanita Ambon mengenakan pakaian berupa baju cele.
Masyarakat tanimbar memiliki busana adat yang bernama kutang liman malawan dan
tais maran. Berikut ini gambar pakaian adat Maluku.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

32. Pakaian Adat Maluku Utara


Masyarakat Maluku Utara mengenal beberapa jenis pakaian adat yang
dikenakan dalam beberapa upacara-upacara adat. Nama pakaian tersebut antara lain
manteren lamo (dikenakan oleh sultan), kimun gia (dikenakan oleh istri sultan), baju
koja (dikenakan remaja pria), kain kololuncucu (pakaian wanita), kebaya popoh
(pakaian kerja pria), celana popoh, dan lain-lain.

Berikut ini gambar pakaian adat Maluku Utara.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

33. Pakaian Adat Papua Barat


Pakaian adat Papua Barat bernama pakaian adat Ewer. Pakaian Adat Wanita
Papua Barat ini berbahan alam jerami atau serat kering hanya dipakai sebagai
bawahan rok bagi para perempuan. Selain itu perempuan Papua Barat juga
mengenakan baju atasan yang merupakan pengaruh dari budaya luar. Baju atasan
biasanya hanya dipakai untuk masyarakat Papua Barat yang berdomisili di sekitar
kota Manokwari. Pakaian adat pria Papua Barat secara umum hanya menggunakan

| 22
rok rumbai yang cara serta bahan pembuatannya sama dengan rok yang dipakai para
wanita. Pemakaian rok rumbai oleh para pria tidak dilengkapi dengan atasan, mereka
hanya akan bertelanjang dada.

Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

34. Pakaian Adat Papua


Pakaian adat Papua salah satunya adalah Koteka yaitu penutup kemaluan
sekaligus pakaian adat pria Papua. Pakaian ini berbentuk selongsong penutup
kemaluan yang mengerucut ke bagian depannya. Pakaian adat Papua yang lainnya
adalah Rok Rumbai yaitu pakaian adat pria maupun wanita berbentuk rok yang terbuat
dari daun sagu kering dan juga dikenakan untuk menutupi tubuh bagian bawah. Ketika
menggunakan koteka atau rok rumbai, orang Papua pada tidak akan menggunakan
baju atasan seperti orang-orang suku lain yang menggunakan pakaian adatnya.
Masyarakat papua akan menyamarkan tubuh bagian atasnya dengan lukisan atau
tatto yang dibuat dari pewarna alami.

| 23

Anda mungkin juga menyukai