1. Unik dengan mengekan kawari yang dilengkapi dengan ikat pinggang yang
disebut Sima-Simang pada bagian pinggul.
2. Aksesoris kalung koin emas menghiasai leher, serta Gallang Balleq berupa
gelang di kedua pergelangan tangan.
3. busana dilengkapi dengan sebuah hiasan berbentuk bunga dan juga
sanggulan
4. Bentuk bunga melingkari sanggulan dan berwarna emas disebut dengan
istilah gal.
5. Pada saat akan digunakan menari jumlah potongan baju yang dikenakan
hanya berjumlah 18 potong.
6. Sedangkan untuk penggunaan acara adat atau pernikahan biasanya
berjumlah 24 potong.
7. Baju menari disebut dengan baju pokko, Pakaian untuk menghadiri sebuah
acara adat atau pernikahan disebut dengan busana rawang bono.
Baju Adat Buton Sulawesi Tenggara hanya berupa sarung dan ikat kepala dengan
nuansa berwarna biru. Suku Buton biasanya tidak mengenakan baju,hanya kain-kain
biasa. Ciri khas dari suku Buton ialah rumbai-rumbai pada ikat pinggang yang
disebtu kabokena tanga. Penggunaan ikat kepala atau biru-biru yang ditumpuk
menjadi beberapa lipatan juga menjadi ciri khas suku Buton. Bagi para wanita suku
Buton, mereka memakai baju Kombowa. Pakaian ini terdiri dari baju lengan pendek
tanpa kancing yang disebut bia-bia itanu dengan motif
kotak kecil-kecil. Para wanitanya juga menggunakan
beberapa perhiasan seperti cincin, gelang dan anting
berbahan emas mulia.Selain menggunakan baju
tradisional untuk sehari-hari, masyarakat suku
Buton juga memiliki pakaian adat Indonesia lainnya.
Pakaian ini digunakan saat acara adat ataupun
upacara adat. Salah satu acara adat ialah acara
sunatan dan acara memingit gadis atau dalam bahasa
Sulawesi disebut posuo. Pada acara posuo,
sang gadis mengenakan pakaian yang disebut
pakaian kalambe. Pakaian tersebut ialah baju
kambowa dengan bawahan sarung berlapis dua,
ikat pinggang dan juga perhiasan emas.
3. PROVINSI SULAWESI SELATAN