Anda di halaman 1dari 6

PAKAIAN ADAT

Nama Kelompok :
1. BELLA
2. MELA
3. FELLI
4. CIKO
5. RISKY ADITYA
6. RIZKY

NAMA – NAMA PAKAIAN ADAT :


1. JAWA TIMUR
2. NTT
3. MADURA
4. SULAWESI TENGGARA
5. SULAWESI UTARA
PAKAIAN ADAT
JAWA TIMUR

Keterangan :
Baju Mantenan adalah baju pengantin khas Jawa Timur. Baju ini memiliki
ciri khas dengan warna hitam disertai corak yang berwarna merah
keemasan. Baju Mantenan dikenakan dengan aksesoris seperti penutup
kepala untuk mempelai pria dan bunga melati yang dikalungkan. Untuk
mempelai wanita menggunakan sanggul yang panjang hingga menjuntai
sampai kelengannya. Selain itu, sabuk emas, kalung emas dan selendang
juga digunakan sebagai pelengkap untuk mempelai wanita.
PAKAIAN ADAT
NTT

Keterangan :
Busana tradisional Suku Rote dinamakan sebagai tenun ikat yang terbuat
dari kain tenun. Pakaian ini sering dipadukan dengan kemeja putih dan
panjang dengan bawahan sarung tenun ikat berwarna gelap. Selain itu,
terdapat juga penutup dada berupa selendang kain dengan motif yang sama
dengan bawahan.
Tak hanya itu, busana yang satu ini memiliki topi yang dinamakan Te’i Langa
dengan bentuk menyerupai Topi Sombrero dari Meksiko. Penutup kepala ini
cukup unik karena terbuat dari daun lontar kering dan menjadi simbol
kewibawaan dan kepercayaan bagi kaum laki – laki.
PAKAIAN ADAT
MADURA

Keterangan :
Baju Pesa’an merupakan pakaian khas Kota Madura dan sudah terkenal
diberbagai daerah bahkan sampai manca negara. Pakaian ini tentunya
menjadi ikon bagi Jawa Timur. Baju Pesa’an adalah baju sederhana yang
bisa digunakan untuk siapa saja tanpa memandang status sosial yang
mengenakannya. Pakaian ini bisa digunakan pada acara ada dan juga sehari
– hari.
PAKAIAN ADAT
SULAWESI TENGGARA

Keterangan :
Memiliki nama Babu Nggawi dan juga Babu Nggawi Langgai. Pakaian ini
memiliki ciri khas tersendiri dari warna dan corak yang dimiliki oleh Suku
Tolaki. Babu Nggawi dan tentunya Babu Nggawi Langgai juga menjadi
pakaian nasional yang dipakai untuk menajdi ikon dari Sulawesi Tenggara.
Sejarah dari pakaian adat ini baik laki – laki dan perempuan dulunya
menggunakan bahan dasar yaitu Katu.
Mungkin tidak ada yang pernah menyangka apabila kulit kayu dapat
dijadikan bahan atau serat untuk membuat pakaian adat. Pohon yang
biasanya digunakan adalah usongi, dalis, webuka dan tentunya otipulu. Kayu
ini awalnya direbus menggunakan abu dapur, kemudian direndam hingga
kayu memiliki tekstur lembut. Setelah memiliki tekstur yang lembut. Kayu
dapat dipukul. Pukul hingga tipis dan lebar, sehingga dapat diambil serat dan
dijahit menjadi sebuah baju yang utuh.
PAKAIAN ADAT
SULAWESI UTARA

Keterangan :
Pakaian adat ini yang diambil dari Provinsi Sulawersi Utara ialah Pakaian
yang digunakan oleh Suku Sangihe Talaud pada saat Upacara Tulude. Baju
ini terbuat dari batang yang sangat kuat dari serat Kofo atau bisa disebut
juga sejenis dengan tanaman pisang

Anda mungkin juga menyukai