Anda di halaman 1dari 5

Nama : Diamanta Abia, Kelas : 4B, PR IPS

TABEL SULAWESI SELATAN

KETERANGAN GAMBAR URAIAN


PAKAIAN Baju Bodo dianggap sebagai pakaian adat Sulawesi Selatan paling
ADAT pertama dikenal oleh masyarakatnya. Dalam kitab Patuntung, kitab
suci ajaran Animisme dan Dinamisme nenek moyang suku makassar,
baju ini bahkan disebutkan dengan jelas, mulai dari bentuk, jenis
hingga cara pemakaiannya.
Baju bodo hanya dikenakan oleh wanita Makassar, sementara para
prianya mengenakan pakaian adat yang bernama baju bella dada.
Baju ini dikenakan bersama paroci (celana), lipa garusuk (kain sarung),
dan passapu (tutup kepala seperti peci). Model baju bela dada adalah
baju bentuk jas tutup berlengan panjang dengan kerah dan kancing
sebagai perekat. Baju ini juga dilengkapi dengan saku di bagian kiri
dan kanannya. Passapu atau tutup kepala yang digunakan sebagai
pelengkap baju bella dada umumnya dibuat dari anyaman daun lontar
dengan hiasan mbring atau benang emas yang disusun. Passapu dapat
pula tidak diberi hiasan. Passapu polos atau biasa disebut passapu
guru ini lazimnya digunakan oleh para dukun atau tetua kampung.
TARIAN Pajoge adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik
Bugis maupun Makassar. Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam
istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari
kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan
hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan
ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap
penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari
pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih
kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari
dengan sang gadis. Demikian Pajoge berfungsi sebagai tarian hiburan,
juga merupakan alat penghubung antara raja dan rakyat, untuk
mendekatkan hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan
sebaliknya.

BAHASA Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang


DAERAH dipertuturkan di daerah Makassar dan Sekitarnya. Bahasa Bugis
adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Bone
sampai ke Kabupaten Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota
Pare Pare, Sidrap, Wajo, Soppeng Sampai di daerah Enrekang, bahasa
ini adalah bahasa yang paling banyak dipakai oleh masyarakat
Sulawesi Selatan.
MAKANAN Mie Titi ini adalah sejenis mie kering yang disajikan dengan kuah
kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Mirip ifumie,
hanya mienya sangat tipis. Tadinya nama mie titi ini adalah nama jenis
makanan, namun ternyata kata titi berasal dari nama panggilan
pemiliknya. Mie Kering di Makassar mulai popular sejak tahun 70-an.
Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho Tjao,
yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie kering

1
Nama : Diamanta Abia, Kelas : 4B, PR IPS

KETERANGAN GAMBAR URAIAN


kepada tiga orang anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Setelah Ang
Kho Tjao meninggal dunia, usaha kedai mie kering dilanjutkan oleh
ketiga anaknya yang masing-masing membuka kedai sendiri. Yang
cukup popular di Makassar adalah kedai milik Titi, sehingga nama mie
kering ini selalu diidentikan menjadi “Mie Titi“.

UPACARA Salah satu keunikan budaya di tanah Toraja, Sulawesi Selatan yakni
ADAT adanya upacara adat mengganti pakaian mayat para leluhurnya.
Upacara ini dikenal dengan nama, Ma'nene.
Dibilang unik dan khas, mengingat ritual Ma'nene dilakukan khusus
oleh masyarakat Baruppu, di pedalaman Toraja Utara. Ritual Ma'nene
dilakukan setiap 3 tahun sekali dan biasanya dilakukan pada bulan
Agustus.
Mengapa pada bulan tersebut? Karena upacara Ma'nene hanya boleh
dilaksanakan setelah panen. Musim panen yakni jatuh pada bulan
Agustus.
Masyarakat adat Toraja percaya jika ritual Ma'nene tidak dilakukan
sebelum masa panen, maka akan sawah-sawah dan ladang mereka
akan mengalami kerusakan dengan banyaknya tikus dan ulat yang
datang tiba-tiba.
Sejarah ritual Ma'nene ini berawal dari seorang pemburu binatang
bernama Pong Rumasek, yang datang ke hutan pegunungan Balla.
Saat itu, Pong menemukan sebuah jasad manusia yang telah
meninggal dunia dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Oleh
Pong, jasad itu dibawanya dan dikenakan pakaian yang layak untuk
dikuburkan di tempat aman.
Semenjak dari itu, Pong berturut-turut mendapatkan berkah.
Tanaman pertanian miliknya panen lebih cepat dari waktu biasanya.
Saat dia berburu pun, Pong kerap kali mendapatkan perburuannya
dengan mudah. Dan saat berburu di hutan, Pong sering bertemu
dengan arwah yang dirawatnya yang kemudian arwah tersebut ikut
membantu dalam perburuan Pong sebagai petunjuk jalannya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Pong beranggapan bahwa jasad
orang yang telah meninggal sekalipun harus tetap harus dirawat dan
dihormati, meskipun jasad tersebut sudah tidak berbentuk lagi.

2
Nama : Diamanta Abia, Kelas : 4B, PR IPS

TABEL SULAWESI TENGGARA

KETERANGAN GAMBAR URAIAN


PAKAIAN Umumnya orang Buton mengenakan pakaian biru-biru
ADAT yang terdiri atas sarung dan ikat kepala tanpa baju. Agar
sarung tampak kuat, dililitkan kain ikat pinggang yang
diberi hiasan jambul-jambul atau rumbai-rumbai disebut
kabokena tanga. Ikat kepala dililitkan di tengah kepala
sehingga membentuk lipatan-lipatan yang meninggi di
sebelah kanan kepala, yang disebut biru-biru. Pakaian
sehari-hari di kalangan wanita disebut baju kombowa.
Pakaian ini terdiri atas unsur baju dan kain sarung
bermotif kotak-kotak kecil yang disebut bia-bia itanu.
Bentuk baju berlengan pendek dan tidak berkancing.
Terdapat dua sarung yang dikenakan. Sarung yang di
dalam dililitkan pada pinggang lebih panjang dari pada
sarung yang di luar. Perhiasan yang digunakan adalah
sanggul yang diberi hiasan yang terbuat dari kain atau
logam yang berwarna kuning membentuk kembang
cempaka. Selain itu, kaum wanita juga memakai gelang,
cincin, dan anting yang terbuat dari emas. Sebuah
upacara penting bagi seorang anak laki-laki sebelum
mencapai usia remaja atau dewasa adalah upacara
sunatan. Anak yang akan disunat ini memakai pakaian
adat yang dinamakan ajo tandaki. Tandaki adalah
mahkota. Yang boleh memakai tandaki adalah anak dari
golongan bangsawan (kaomu). Pakaian ajo tandaki
terdiri atas mahkota, sarung berhias (bia ibolaki), dan
ikat pinggang (sulepe). Mahkota dibuat dari kain merah,
manik-manik, bulu burung cenderawasih, dan berbagai
hiasan dari logam.
TARIAN Selain memiliki beberapa lagu daerah Sulawesi Tenggara
yang telah kita ketahui pada artikel yang lalu, provinsi
yang berada di Jazirah Pulau Sulawesi ini juga memiliki
keindahan seni tari / tari tradisional yang begitu
mempesona.
1. Tari tradisional Sulawesi Tenggara - Tari Balumpa
Tari Balumpa Tarian tradisional dari Daerah Kabupaten
Wakatobi yaitu daerah Binongko dan Buton Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tarian Balumpa adalah tarian
tradisional yang mencerminkan kegembiraan
masyarakat nelayan wakatobi Binongko dan Buton
dalam menghadapi ombak demi menafkahi keluarga.
Tari Balumba biasanya dipertunjukan untuk menyambut
kedatangan tamu kehormatan dari luar daerah.

3
Nama : Diamanta Abia, Kelas : 4B, PR IPS

KETERANGAN GAMBAR URAIAN


Tari Balumpa dari Sulawesi Tenggara ini biasanya
dimainkan oleh 6-8 orang penari, yang dilakukan secara
berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Akan
tetapi bisa juga dilakukan oleh pasangan penari
perempuan semua.

Para penari Balumpa menggunakan pakaian adat


Wakatobi dengan iringan musik yang mempergunakan
alat musik tradisional gambus dan gendang, tidak
tertinggal suara dendang biduan Balumpa.
BAHASA Selain adat dan budaya yang beragam, Sulawesi
DAERAH Tenggara pun memiliki beragam bahasa.Satu di
antaranya adalah bahasa Cia-cia. Dikutip
TribunTravel.com dari Wikipedia, bahasa Cia-cia atau
bahasa Buton Selatan merupakan bahasa Austronesia
yang dituturkan di sekitar Kota Bau-bau. Baru-baru ini
dikabarkan penggunaan bahasa Cia-cia yang
penulisannya menggunakan aksara Korea. Huruf
Hangeoul yang merupakan aksara Korea digunakan
untuk penulisan bahasa Cia-cia karena penuturannya
yang hampir sama. Tak heran jika terdapat huruf
Hangeoul yang tertulis di plang-plang, mulai dari plang
sekolah hingga plang penanda jalan.
MAKANAN Kasuami merupakan makanan unik dan khas daerah
Sulawesi Tenggara, khususnya daerah Buton, Muna dan
Wakatobi. Kasuami umumnya berbentuk tumpeng atau
gunungan dan berwarna putih kekuning-kuningan.
Kasuami berbahan utama singkong (Ketela pohon atau
ubi kayu). Kasuami diolah dengan cara mengukus
parutan singkong yang telah dimasukkan kedalam
cetakan berbentuk kerucut/tumpeng dan dimasak
selama kurang lebih 15 menit.

4
Nama : Diamanta Abia, Kelas : 4B, PR IPS

KETERANGAN GAMBAR URAIAN


UPACARA Bagi masyarakat Buton Sulawesi Tenggara, Pakande-
ADAT kandea adalah suatu event tradisional yang merupakan
warisan leluhur Suku Buton yang lahir dan bermula
sebagai nazar/syukuran. Dalam tradisi unik ini, disajikan
beraneka panganan kecil tradisional yang diletakkan di
atas sebuah talam besar yang terbuat dari kuningan dan
ditutup dengan tudung saji bosara. Puncak dari event ini,
ketika semua tamu yang diundang mengawali acara
makan bersam dengan disuapi panganan oleh remaja-
remaja putrid yang berpakaian adat dan duduk
bersimpuh di sebelah talam.
Seringkali, event ini merupakan ajang promosi remaja-
remaja putri untuk mendapatkan jodoh. Selain itu, event
ini merupakan arena kebersamaan rakyat untuk
memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam hukum
adat dan membina hubungan silahturahmi yang penuh
keakraban. Tradisi ini merupakan permainan rakyat yang
diatur dengan adat serta tata krama dan sopan santun
tertentu yang hingga saat ini masih hidup dalam
kehidupan masyarakat Suku Buton.

Anda mungkin juga menyukai