Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS NILAI-NILAI ESTETIS PADA

PAKAIAN ADAT MANDAILING


Disusun untuk memenuhi tugas etika dan estetika fashion

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Meydina Amelia
2. Minta ito
3. Anggi agustina rambe
4. Tanti widyasari
5. Pebri khairani

PROGRAM PENDIDIKAN DESAIN FASHION


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
2021
PAKAIAN ADAT MANDAILING

Pengertian pakaian adat


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai budaya
yang menjadi ciri khas di setiap daerahnya. Satu di antara keragaman
budaya di Indonesia yang menarik perhatian ialah pakaian adat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pakaian adat adalah
pakaian resmi khas suatu daerah. Baju adat merupakan satu di antara
identitas etnis atau suku tertentu di Indonesia.
Selain itu pakaian adat ini juga biasa digunakan pada upacara-
upacara budaya, tapi pada pembahasan kali ini kami akan menganalisis
tentang makna pakaian adat mandailing, yang terdiri dari bulang dan
hiasan-hiasan lainnya berikut penjelasannya:

A. Pakaian adat wanita mandailing

Dengan atasan baju kurung dan bawahan songket dan memakai


selendang bermotif yang disesuaikan dengan warna baju kurung
Bulang

Penggunaan aksesoris pada pakaian adat wanita, yaitu bulang di


keningnya. Bulang terbuat dari bahan dasar eman sepuhan atau bahan
logam. Bulang memiliki makna lambing kemuliaan dan simbol struktur
kemasyarakatan.
Hiasan kepala ini terdiri dari beberapa tingkat. Kalau zaman dulu,
tingkatan bulang ini menandakan jumlah atau jenis hewan yang
disembelih saat upacara adat. Ada yang sampai 7 tingkat. Nah kalau
dulu tuh bulang ini beratnya bisa mencapai 8 kg. Dan bulang yang asli
terbuat dari emas asli. Bisa bayangin kan beratnya seberapaaa... Tapi
karena sudah banyak modifikasi, jadinya sekarang dibuat dari sepuhan
emas saja. Seperti yang biasa dipakai mungkin cuma 4 kg beratnya.
Bulang ini juga punya makna sebagai simbol bagaimana berat beban yg
akan ditanggung dan dijalani oleh istri dalam mengarungi biduk rumah
tangga, makna lainnya ialah kemuliaan dan juga sebagai simbol
struktur kemasyarakatan. Penggunaan bulang ini ada dua jenis yang
terdiri dari: bulang karbo (bulang kerbau) bertingkat tiga dan yang
bertingkat dua bulang hambeng (bulang kambing). Penarnaan bulang
tersebut dihubungkan dengan hewan yang disembelih.
Gelang emas dan ikat pinggang warna emas

Kemudian Pada bagian pinggang atau sering juga disebut sabuk dan
juga memakai bobat, yang terbuat dari emas atau perak bermotif
kepala ular sebagai lambang keagungan. Kemudian gelang emas ini
dipakai dilengan pengantin wanita.

B. Pakaian adat pengantin pria

Dengan menggunakan celana panjang untuk bawahannya, lalu


memakai baju panjang atau jas untuk atasannya Pada pengantin pria
Batak Mandailing,baju Godang yang artinya baju kebesaran atau yang
disebut baju teluk belanga yang berbentuk jas tutup dari bahan beludru
warna hitam, sebagai simbol keagungan,dan dipadupadankan dengan
celana panjang hitam dan kain sesamping dari songket sipirok,dan dua
buah keris yang terselip pada pending bobat yang ada dibalik lipatan
kain sesamping,juga ulos Godang yang tersampir di bahu kanan,
membuat kesan gagah,berani,dan agung khas keluarga bangsawan,
untuk luaran bawahannya menggunakan songket/Sarung yang
digunakan juga berasal dari kain ulos yang memiliki warna senada
dengan baju adat yang digunakan.Motif dari sarung bagi pria ini ialah
geometris dengan tenunan manual.
selanjutnya menggunakan selempang atau ulos yang
diselempangkan dibahu. Sama dengan pengantin wanita pengantin pria
juga menggunakan gelang pada lengannya, lalu menyelipkan 2 pisau
kecil pada kain songket.
Pakaian adat pria mandailing, Sama dengan pakaian adat wanita yang
menjadi ciri khas adalah penggunaan aksesoris sebagai penutup kepala.

Ampu

Ampu merupakan sebutan khusus penutup kepala yang digunakan


sebagai salah satu pelengkap dari pakaian adat pria di mandailing. Saat
masa lampau, ampu hanya digunakan untuk raja mandailing dan
angkola. Warna hitam dan warna emas yang mendominasi penutup
kepala ampu ini memiliki makna. Warna hitam sebagai fungsi magis dan
warna emas yang merujuk pada simbol kebesaran. Dengan
menggunakan penutup kepala yang disebut Ampu. Ampu adalah
penutup kepala yang di masa lalu hanya bisa dikenakan oleh raja
Mandailing dan Angkola. Ampu berwarna hitam dengan hiasan emas
yang melambangkan kebesaran, dan Warna hitam pada Ampu
menunjukkan fungsi magis.

Demikian lah analisis ini kami buat jika banyak kurangnya kami
mohon maaf bu sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai