Anda di halaman 1dari 9

MENELAH BUDAYA

TRADISI TARIAN
CACI

1.VIDIOLA JIMAN
2.YOSEFA O.BANU
3.MARIA SUSTIANI JENI
4.VIRGILIA RETNO PUTRI
1.1.LATAR BELAKANG
Tarian caci merupakan kesenian asli manggarai yang penuh dengan keunikan –keunikan
mulai dari jenis tarian ,kostum tari ,pemain di lengkapi dengan pecut (larik) ,perisai
(nggiling),penangkis(koret),dan panggal (penutup kepala).pemain bertelanjang
dada,namun mengenakan pakaian perang pelindung paha dan betis berupa celana
Panjang warna putih dan sarung songke(songket khas manggarai).kain songket
berwarna hitam dililitkan di pinggang hingga selutut untuk menutupi sebagian dari
celana Panjang. Di pinggang belakang dipasang untaian giring-giring yang berbunyi
mengikuti gerakan pemain. Topeng atau hiasan kepala(panggal)di buat dari kulit kerbau
yang keras berlapis kain berwarna-warni .hiasan kepala yang berbentuk seperti tanduk
kerbau ini di pakai untuk melindungi wajah dari pecutan.wajah ditutupi kain destar
hingga mata masih bisa melihat arahan gerakan dan pukulan lawan yang dilakukan oleh
penari,sampai pada bentuk komposisi untuk iringan.
2.1.sejarah Tarian Caci
Tarian caci merupakan tarian yang tidak asing lagi didengar di Manggarai,bahkan
dikalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur ,karena tarian caci merupakan tarian khas daerah
manggarai. Semenjak manggarai dijadikan salah satu destinasi pariwisata,tarian caci mulai
dikenal oleh masyarakat luar karena tarian caci sering dipentaskan dihadapan wisatawan
local maupun mancanegara sehingga munculnya ketertarikan wisatawan untuk
mengunjungi manggarai. Tarian caci bukan hanya dimaknai sebuah seni,tapi tarian caci
merupakan bagian dari kebudayaan manggarai.
Menurut sejarah ,tarian caci ini berawal dari sebuah tradisi masyarakat manggarai dimana
para laki-laki akan saling bertarung satu lawan satu untuk menguji keberanian dan juga
ketangkasan mereka dalam bertarung. Tarian ini kemudian berkembang menjadi kesenian
dimana ada gerakan tari, lagu,dan juga musik pengiring dalam memriahkan acara.Nama
tari caci ini sendiri berasal dari kata ca yang berarti satu dan kata ci yang berarti
uji.sehingga caci ini dapat diarikan sebagai uji ketangkasan dengan cara satu sama lain.
2.2. Mengenal Tari Caci
Tari caci terdiri dari dua orang lelaki yang beradu pukul satu
sama lain menggunakan cambuk yang dipegang oleh lelaki pertama ,selanjutnya
lelaki kedua yang menjadi lawannya memegang perisai dan sebisa mungkin
menghindari pukulan lawan.
Tarian ini umumnya dilaksanakan pada bulan juli sampai oktober sebagai
bentuk rasa syukur masyarakat suku manggarai kepada Yang Maha Kuasa atas hasil
panen yang melimpah.Biasanya setiap desa mengirimkan perwakilan penari caci
yang memiliki pengalaman yang mempuni dakam kegiatan ini. Kemudian
perwakilan antara desa tersebut beradu taktik dalam kemampuan dalam tari caci
ini.
2.3. Makna Dan Nilai-nilai
Dalam Tari Caci
Sebagai fungsinya, Tari Caci merupakan media bagi para laki-laki manggarai untuk
membuktikan kejantanan mereka,baik itu dalam segi keberanian dan ketangkasan.
Walaupun tarian ini terkandung unsur kekerasan didalamnya,kesenian ini memiliki
pesan yang damai didalamnya seperti semangat sportivitas ,saling menghormati,dan
juga diselesaikan tanpa dendam diantara mereka.Hal tersebut menunjukan bahwa
mereka memiliki semangat dan juga jiwa kepahlawanan didalam diri mereka.
2.4. kostum dan Simbolisme

Caci berasal dari kata ca dan ci. Ca berarti satu dan ci berarti uji.jadi, caci bermakna
ujian satu lawan untuk membuktikan siapa yang benar dan salah.pemain dilengkap
dengan:
• Panggal, Panggal terletak di bagian kepala, yang terbuat dari kulit kerbau dilapisi
kain khas adat Manggarai dan dihiasi renda. Bentuknya persegi empat dan pada
bagian atas berbentuk seperti tanduk kerbau yang berhiaskan bulu ekor kambing
• Nggorong atau giring-giring Bagian ini terbuat dari logam yang diikatkan pada
pinggang pemain. Fungsi nggorong untuk menambah kegagahan pemain, karena
akan mengeluarkan bunyi saat pemain bergerak.
• Tubi Rapa Perhiasan manik-manik yang digunakan bersama Destar. Pakaian ini
dipakai dengan cara dililitkan di kepala dan fungsinya sebagai pelindung wajah.
• Lipa Songke atau Kain Songke Kain berwarna hitam bersulam emas khas
Manggarai. Pada tari caci lipa songke digunakan hanya sebatas lutut.
• Selendang Selendang yang berupa tenun khas Manggarai diikatkan di pinggang.
• Busana dan Gerakan Ndeki Aksesoris yang terbuat dari bulu ekor kambing yang
berfungsi sebagai pelindung punggung dan lambang kejantanan.
2.5.Filosofi Tari caci
Tari caci merupakan tari perang yang di balut dalam bentuk tarian. Tari caci dimainkan
saat tahun baru,syukuran musim panen(hang woja),pembukaan lahan ,menyambut
tamu besar ,maupun ritual adat besar lainnya. Tari caci di mainkan oleh sepasang
penari laki –laki yang berumur antara 17-50 tahun bahkan lebih. Tari caci dimainkan
oleh kelompok tuan rumah (ata one)dan kelompok pendatang yang berasal dari desa
lain(ata pe’ang atau yang disebut meka landang artinya tamu pendatang.
Sebagai pembuka tari caci ditampilkan tari danding atau tandak Manggarai. Para penari
caci menari sambil menggunakan senjata, yaitu cambuk yang bertindak sebagai
penyerang dan perisai untuk bertahan.
Sebelum beradu, setiap penari melakukan gerakan pemanasan otot. Masing-
masing panari menggerakkan badan mirip dengan gerakan kuda-kuda. Penari
tidak hanya menari namun juga melucutkan cambuknya ke lawan sembari
berpantun dan bernyanyi untuk menantang lawannya. Setiap kelompok terdiri
dari delapan orang pemuda yang akan bertarung menghadapi lawan. Dengan
destar atau ikat kepala serta sarung songket, para penari berjejer dan menari
2.5. Istilah Dalam Tari Caci
 paki: seseorang yang berperan sebagai pemukul dalam pertandingan caci .
 Ta’ang : Seorang penangkis pukulan.
 Ata one: warga kampung atau desa tempat dilaksananya upacara adat atau tarian
caci. Atau biasa disebut mori beo.
 Ata Pe’ang atau biasa disebut landing: pendatang atau tamu yang diundang
sebagai penantang pada pemain tarian caci.sering diistilahkan meka landing.
 Natas Gendang: halaman rumah adat tempat dilaksananya upacara adat atau
tarian caci.
 Lomes: menari,gerakan badan dari para penari caci saat memainkan caci.
 Dere: menyanyi.
 Danding: seseorang atau sekelompok orang yang menyanyikan lagu-lagu daerah
untuk mengiringi permainan caci dalam bentuk lingkaran dan melakukan gerakan
berputar.
 Go’et : syair atau pantun adat yang biasanya dinyanyikan oleh salah seorang dari
KESIMPULAN
Caci merupakan ungkapan syukur yang dimanifestasi dalam permainan.
Caci menjadi sebuah simbol dengan berbagai macam nilai didalamnya,dan
nilai-nilai itulah yang dikemas dalam keseluruhan dalam permainan caci.
Adapun maksunya ialah agar masyarakat manggarai memiliki nilai juang,
mempunyai jiwa sebagai ata rona(lelaki) pemberani dan gagah perkasa.
Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi,mulai dari seni gerakan
tarian(lomes) ,seni suara (bokak),seni lukis( ornamenornamen),seni rupa
atau seni tenun(motif-motif tenunan songke ,selendang dan sapu tangan)
yang digunakan penari caci.

Anda mungkin juga menyukai