gerakan, alat pengiring, atau properti yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat modern
serta dapat diterima oleh masyarakat Indonesia seiring perkembangan zaman. Jika didefinisikan
lebih lanjut, jenis tarian ini adalah jenis tarian tradisional yang telah mengalami modifikasi
secara inovatif dengan cara menyesuaikan gerakan-gerakan yang ada, menggunakan alat
pengiring atau menggunakan property pelengkap tari.
Tari Kreasi ini secara umum dibagi menjadi dua kelompok yakni:
1. Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan
bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh
didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di
Aceh Tenggara.
Gerak Tarian : Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar
dalam tarian saman, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan
agama Islam, Syekh Saman mempelajari tarian Melayu kuno, kemudian menghadirkan
kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan
dakwahnya .
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna,
menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan
identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan,
kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan .
Iringan Tari pada tari saman adalah iringan alat musik, berupa gendang dan
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya
dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi
dan menghempaskan badan ke berbagai arah.
Tari manuk rawa merupakan gabungan tari klasik Bali yang dipadukan dengan
gerakantari Jawa dan Sunda yang mengalami beberapa modifikasi dan kreasi yang telah
disesuaikan dengan keindahan lokal. Saat pertunjukan, para penari diberikan kostum
layaknya burung yang terbang untuk mencari makanan.
Gerak Tarian Tari Manukrawa menyajikan harmoni gerak yang memadukan gerakan Tari
Klasik Bali dengan gerakan Tari Jawa dan Sunda. Di bawakan penuh keceriaan,
mengisahkan perilaku burung rawa yang bercanda ria sambil mencari makan. ... Gerakan
ini biasa disebut gerak ileg –ileg.
Kostum dan Tata Busana
Secara umum, musik yang menjadi pengiring dari tarian yang satu ini adalah Gong
Kebyar dan alat ini akan dimainkan hingga tarian tersebut berakhir. Gong tersebut terdiri
atas: Kajar,Terompong dengan pecon 10,Reyong dengan pecon 12,Jegogan dengan bilah
antara 5 sampai 6,Gangsa berbilah,Suling bamboo,Kemplung,Gong kecil dengan
moncong pipih,Cengceng dan Kendang besar
Selain itu, ada beberapa properti lain yang tidak kalah menarik seperti:
Sabuk: berfungsi untuk mengencangkan pakaian penari agar kostumnya tidak cepat
lepas dan tetap berada di dalam posisi yang semula
Ampok-ampok: berperan sebagai aksesoris tambahan yang ditaruh di bagian perut
penari
Gelungan: sama seperti namanya, properti ini digunakan sebagai hiasan yang ditaruh
di atas kepala penari agar tampak lebih menarik dan mewah
Badong: berguna untuk menjadi penutup leher sampai bagian dada
Bunga: berfungsi untuk membuat penampilan penari tampak semakin lebih indah dan
cantik serta membuat mereka lebih harum tanpa harus diberi parfum tambahan
Tegil: untuk menutupi bagian atas tubuh atau dada penari
3. Tari Nguri
Tari nguri adalah salah satu kesenian tradisional Indonesia dalam bidang tarian yang
berasal dari daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Biasanya tari ini akan ditampilkan
oleh para penari dengan cara berkelompok.
Gerak Tarian : Gerakan tari . Saat dipentaskan, para penari menampilkan gerakan yang
lemah lembut dan menunjukkan kesopanan dan keramahan. Gerakan dasar tari Nguri
adalah gerak betanak, gerak nyema, gerak linting sere, gerak tabe, jempit tope dan lute
bagitik. Hal itu adalah gerakan-gerakan mengayun tangan dan gerakan lainnya seperti
memetik bunga, menggetarkan jemari dan gerak langkah seperti berlari kecil. Inti dari
gerakan tersebut adalah penghormatan dan pemberian persembahan.
Kostum dan Asesoris . Para penari Nguri menggunakan busana tradisional asli daerah
Sumbawa yaitu busana yang juga digunakan oleh putri para bangsawan. Busana tersebut
yaitu baju dengan lengan pendek bada bagian atas (lamung pene dan sapu kidasangin).
Pada bagian bawah mengenakan kain panjang (saya’) dan rok pendek (tope). Selain
busana para penari juga dihiasi oleh asesoris di kepala (berupa bando berbentuk
mahkota), dada, tangan dan bagian perut.
Musik pengiring . Tarian ini diiringi dengan alat musik tradisional Sumbawa yaitu alat
musik gong, rebana kebo (rebana besar), genang (gendang), serunai (semacam seruling),
palampong (seperti gambang), dan satung serek (bambu yang dipadu dengan besi).
Properti Tari
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekpresikan
kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan
merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetjep Somantri, Ide dari
Tari merak sendiri ketika Raden Tjejep Soemantri melihat tarian Dadak Merak pada
Reog Ponorogo, maka dari itu aksesoris kepala merak pada tari merak mematuk manik-
manik seperti tasbih yang ada pada merak pada Reog Ponorogo
Gerak Tarian : Gerakan tari Merak merupakan gambaran tingkah laku burung merak
jantan ketika mereka memamerkan bulu-bulu indahnya untuk menarik perhatian para
betina.
Di bagian kepala penari, umumnya dikenakan semacam topi khusus berhias, sebagai
tiruan kepala burung merak.
Di sisi kostum, juga diselipkan, hiasan semacam sayap tiruan untuk ,menambah
keindahan kostum, untuk lebih jelas menggambarkan burung merak.
Tarian merak ini diiringi dengan musik gending macan ucul. Dengan iringan musik itu
para penari menggerakkan tubuhnya dengan sangat gemulai layaknya tingkah laku seekor
burung merak.
Properti Tari
5. Tari Kupu-Kupu
Tari kupu kupu diciptakan oleh seniman Bali bernama I Wayan Beratha. Tarian ini
diciptakan pada tahun 1960-an. Tari yang terinspirasi dari bentuk keindahan hewan
berupa kupu-kupu. Memiliki makna berupa penggambaran dari eksotisme, kedamaian,
dan keindahan yang ada di Pulau Dewata Bali.
Gerak Tarian ari kupu kupu lebih banyak menggunakan semua anggota badan tapi secara
keseluruhan gerakan ada 2 bagian yang paling banyak bergerak, yaitu gerakan tangan tari
kupu kupu dan gerakan kaki yang bergerak mengikuti irama musik. Berikut adalah istilah
gerakan tari kupu kupu yang ada: Nyledet,Ngagem,Ngesej,Ngaed,Cagut,Ileh-
ileg,Ngegol, dan Nyeliyer
Berikut adalah kostum tari kupu kupu yang menjadi hal wajib untuk digunakan dalam
pementasan seni tari kupu kupu:
1. Penutup dada.
2. Angkin
3. Badong, gelungan yang melingkar di leher atau kalung.
4. Bunga emas.
5. Ampok-ampok.
6. Hiasan untuk sayap kupu-kupu.
7. Centing
8. Kemben
9. Kace yang menggambarkan keindahan.
10. Klat bahu dan cakep sebagai hiasan.
11. Mahkota yang melambangkan keagungan.
12. Bunga perak.
13. Kain batik berwarna, seperti hijau.
14. Kain sampur berwarna seperti merah dan kuning.
15. Kamen, sejenis jarik atau jarit.
Ketika pertunjukan tari kupu-kupu, biasanya akan menggunakan iringan berupa gamelan
Bali. Apabila dilihat dengan seksama, gerakan tari ini dapat membuat sejuk hari, karena
suara dari gamelan orkestra yang sangat serasi dengan gerakan yang ditampilkan. Alat
musik gamelan Bali ini biasanya akan dimainkan oleh sekelompok orang, dimana alat
musiknya akan dikombinasikan dengan gerakan. Sedangkan untuk jumlah dari orang
pengiringnya tergantung dari banyaknya alat musik yang digunakan. Irama yang
dihasilkan oleh alat musik tersebut akan dikombinasikan dengan suara penyanyi atau
sinden, sehingga akan menambah kesan lebih hidup musiknya.
Properti Tari
Jenis properti yang dipakai dalam tari ini berupa selendang yang akan diikatkan pada
bagian pinggang penari.Oleh karena itu, properti selendang ini biasanya diibaratkan
layaknya sayap kupu-kupu.Seiring cepatnya perkembangan zaman, tari ini juga sudah
memiliki banyak versi yang mulai bermunculan. Berbagai macam pembaruan umumnya
terletak pada gending yang di nyanyikan (biasanya gending yang dipakai menyesuaikan
bahasa setempat).