Anda di halaman 1dari 14

D

N
OLEH : KELOMPOK 5 ( X TGEO 1)

Ketua : Vany Alvilia Misbaroka

Anggota : 1. Danda .S. Januarta


2. Auranda Tri Jayen
3. Okta Kartina
4. Rini Wulandari
5. M. Ali Ridho

Guru Pembimbing : Bpk. Qodratullah S.Pd

Tahun Ajaran 2018/2019

1. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial


A. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang artinya adalah
yang tak terbagi, jadi merupakan sebuah sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatukan sebuah kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti
manusia sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi melainkan kesatuan
yang tak terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan sehingga sering digunakan
sebagai sebtuan “orang-seorang” atau “manusia perorangan”. Individu merupakan
kesatuan aspek jasmani dan rohani. Dengan kemampuan kerohaniannya individu
dapat berhubungan dan berfikir serta dengan pikirannya mngendalikan dan
memimpin kesanggupan akali dan kesanggupan budi untuk mengatasi segala
masalah dan kenyataan yang sedang dialaminya.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur jiwa dan raga. Seseorang dikatakan makhluk individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika dalam dirinya unsur-unsur tersebut
tidak menyatu maka tidak bisa dikatakan sebagai makhluk individu.
Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa
unsur yang ada dalam individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas, tidak ada manusia yang mirip
sekali.dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan
tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir kembar.

Walaupun secara umum manusia memiliki perangkat fisik yang sama. Tetapi
kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail, maka akan terdapat
perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat dan lain-
lainnya. Kita dapat membedakan seseorang dari lainnya berdasarkan perbedaaan-
perbedaan yang ada, baik pada perbedaaan fisik maupun psikis. Ciri seorang individu
tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai
atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Lewat ciri-ciri fisik seseorang
pertama kali mudah dikenali. Ada orang yang gemuk, kurus, atau langsing, ada yang
kulitnya coklat, hitam, putih, ada yang rambutnya lurus dan ikal. Dilihat dari sifat,
perangai atau karakternya, ada orang yang periang, sabar, cerewet, atau lainnya.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan fenotip. Faktor
genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan, dibawa individu sejak lahir. Secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau
kesamaan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan itu mungkin saja terjadi
pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa juga terjadi pada bagian-bagian tubuh
tertentu saja. Kita bisa melihat secara fisik bagian tubuh mana dari kita yang memiliki
kemiripan dengan orang tua kita. Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah,
begitu pula dengan sifat atau karakter kita yang mirip dengan ayah dan ibu kita.

B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia secara kodrat nya adalah makhluk sosial atau makhluk yang
bermasyarakat, selain itu juga diberikan kelebihan yaitu berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama diantara manusi lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampkkan dirinya dalam
berbagai bentuk, maka dari iti dengan sendiriya manusia akan selalu bermasyarakat
dalam kehidupannya.
Dalam konteks sosial yang disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal orang
lain oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Perilaku
manusia dipengaruhi orang lain, ia melakukan sesuatu yang dipengaruhi faktor dari
luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan
keinginan mendapat respon postif dari orang lain (pujian).

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dikarenakan dalam diri manusia


ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk
hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari
kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali
didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing.

Manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-
tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan manusia lainnya. Bayi sama sekali
tidak berdaya ketika dilahirkan. Ia tidak akan bisa bertahan tanpa pertolongan orang
lain. Berbeda dengan hewan, mereka dapat mempertahankan hidupnya di bekali
dengan insting. Insting atau naluri adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, yang
diperoleh bukan melalui proses belajar.
Manusia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika
bayi lahir misalmya, ia hanya memiliki insting menangis. Kelaparan pun juga
menangis. Manusia memiliki potensiakal yang mempertahankan hidupnya. Namun
potensi yang ada hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar ditengah-
tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja, manusia harus belajar dari manusia lainnya.
Berkomunikasi juga perlu bantuan oranglain.

2. PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA


A. Bangsa

Bangsa menurut hukum adalah rakyat atau orang-orang yang berada di


dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisasi. Bangsa adalah sekelompok
komunitas manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu, dimana mereka memiliki
latar belakang sejarah yang sama, serta bertekad membangun masa depan bersama
atau tujuan bersama.
a. Ernest Renan mengatakan bangsa adalah ‘le desir d’etre ensemble’ atau
kehendak akan bersatu. Jadi, bangsa adalah suatu gerombolan manusia yang
mau bersatu atau merasa dirinya bersatu.
b. Otto Bauer dalam bukunya yang berjudul ‘Die Nationalitatenfrege’
mengatakan bangsa adalah “Eine nation is eute aus schiksalsgemeinshaft
erwachsene charaktergemeinchaft’ atau suatu persatuan perangai yang timbul
karena persatuan nasib.

B. Negara
 Istilah Negara berasal dari bahasa Sansekerta, nagari atau nagara yang berarti
kota. Istilah Negara diterjemahkan dari kata de staat (Belanda), I’etat (Prancis). Kata
state diambil dari bahasa Italia, yaitu stato, yang digunakan pertama kali oleh Niccolo
Macchiavelli pada abad 15. 

Berikut ini beberapa pengertian Negara menurut para ahli sebagai berikut :
1. Roger H. Soltau
Negara adalah agen atau kewenangan yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat

2. Miriam Budiardjo
Negara adalah suatu daerah yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat
dan yang berhasil menuntut dari warganya ketaatan ada peraturan perundang-
undangan melalui penguasaan (control) monopolistis dari kekuasaan yang sah.

3 .Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia-manusia
yang berada di bawah suatu pemerintah yang sama

4. G. Pringgodigdo
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang
harus memenuhi persayaratan unsure-unsur tertentu, yaitu harus ada pemerintah
yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup dengan teratur sehingga
merupakan suatu bangsa.

3. Unsur Unsur Terbentuknya Negara


Terdapat 4 unsur yang membentuk suatu negara, dimana unsur terbentuknya
negara dibedakan menjadi 2 macam yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif.

 Unsur konstitutif, adalah unsur yang mutlak harus ada di saat Negara
tersebut didirikan.
 Unsur deklaratif, adalah unsur yang tidak harus ada di saat Negara
tersebut berdiri tetapi boleh dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri.
4 unsur-unsur pembentuk suatu negara yaitu:

1. Wilayah (Daerah Kekuasaan)

2. Rakyat atau Penduduk

3. Pemerintah yang berdaulat

4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)

3 Unsur Konstitutif (Mutlak)

1. Wilayah (Daerah Kekuasaan)

Wilayah merupakan daerah yang menjadi kekuasaan Negara sekaligus


menjadi tempat tinggal bagi rakyat. Wilayah Negara mencakup wilayah darat,
laut, dan udara.

Batas wilayah dapat berupa:

 Batas alamiah (gunung, hutan, sungai)

 Batas buatan (pos penjagaan, kawat berduri, patok, pagar tembok).

 Batas secara geografis yaitu batas berdasarkan garis lintang dan garis bujur.

 Batas perjanjian, batas wilayah ini dapat berupa konvensi, traktat, misalnya
konvensi hukum laut internasional.

Ada 2 konsep dasar mengenai batas wilayah lautan, yaitu :

1. Res nullius, yaitu laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap Negara.

2. Res communis adalah laut adalah milik masyarakat dunia, sehingga tidak
dapat diambil atau dimilliki oleh suatu Negara.

2. Rakyat atau Penduduk


Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada (tinggal) dalam wilayah
suatu Negara yang tunduk dan patuh terhadap peraturan di Negara tersebut.

Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu
Negara dalam jangka waktu yang lama. Penduduk terdiri dari WNI dan WNA.

Penduduk dibedakan menjadi warga Negara dan bukan warga Negara.

 Warga Negara adalah orang yang secara syah menurut hukum menjadi warga
Negara, yaitu penduduk asli dan WNI keturunan asing.
 Bukan warga Negara adalah orang yang menurut hukum tidak menjadi warga
suatu Negara atau WNA.
 Bukan penduduk adalah mereka yang tinggal di wilayah suatu Negara tidak
menetap (tinggal sementara waktu). Contoh: turis asing yang berlibur di Bali

3. Pemerintah yang berdaulat

Yaitu suatu pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk


mengamankan, mempertahankan, mengatur, dan melancarkan tata cara
penyelenggaraan pemerintahan Negara secara penuh.

Ada 2 macam kedaulatan yaitu

 Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan Negara-negara


lain, sehingga bebas dari campur tangan Negara-lain.

 Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan dan


menegakkan hokum atas warga dan wilayah negaranya.

Pemerintah dalam arti luas meliputi gabungan semua alat–alat perlengkapan


negara, sedangkan arti sempit nya hanya Kepala negara saja atau Organ eksekutif.

Unsur Deklaratif

Diluar unsur mutlak diatas masih terdapat unsur deklaratif, dimana unsur ini
penting bagi suatu negara walaupun bukan merupakan unsur mutlak.
Contoh unsur deklaratif:
 tujuan negara,
 undang-undang dasar,
 pengakuan dari negara lain secara de jure atau pun secara de facto,
 serta masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa (PBB).

Terdapat 2 jenis pengakuan yaitu secara:

 De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah terbentuk
berdasarkan adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

 De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum


internasional, sehingga suatu Negara mendapatkan hak-hak dan
kewajibannya sebagai anggota keluarga Bangsa-Bangsa di dunia.

4. Asal Mula Terbentuknya Negara


Suatu negara tak terbentuk dengan sendirinya, melainkan melalui suatu
proses yang sangat panjang. Ada beragam teori yang dikemukakan para pakar ilmu
negara serta hukum yang bisa dipergunakan untuk menjelaskan asal mula terjadinya
negara. Teori-teori itu antara lain.

A. Secara Faktual

Asal mula terbentuknya negara bisa diketahui dengan cara faktual. Artinya, asal mula
terjadinya negara dianalisis berdasarkan fakta nyata yang bisa diketahui melalui
sejarah lahirnya negara itu. Berdasarkan hal itu, asal mula terbentuknya negara
antara lain.

1. Occupatie (pendudukan). 
Artinya, suatu daerah bebas diduduki oleh suatu bangsa yang selanjutnya
mendirikan negara di daerah itu. Misalnya, Liberia diduduki oleh budak-budak Negro
serta dimerdekakan pada tahun 1947.

2. Separatie (pemisahan). 
Suatu daerah yang semula termasuk daerah-daerah negara lalu melepaskan
diri serta menyatakan dirinya sebagai suatu negara. Misalnya, Bangladesh terhadap
Pakistan tahun 1971 serta Timor Leste terhadap Indonesia tahun 1999.

3. Proklamasi. 
Suatu daerah yang tadinya merupakan tanah jajahan dari negara lain lalu
menyatakan kemerdekaannya. Misalnya, Indonesia atas Belanda serta Jepang pada
tanggal 17 Agustus 1945.

4. Innovation (pembentukan baru). 


Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah serta
lenyap karena suatu hal. Misalnya, lenyapnya negara Uni Soviet lalu di negara itu
muncul negara baru, seperti Rusia serta Uzbekistan.

5. Cessie (penyerahan). 
Artinya, suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian
tertentu. Misalnya wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman)
karena ada perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan negara
yang dikuasainya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu negara
yang kalah dalam Perang Dunia I.

6. Fusi (peleburan). 
Beberapa negara mengadakan fusi (peleburan) serta menjadi satu negara
baru. Misalnya, Jerman Barat serta Jerman Timur bersatu menjadi Jerman pada
tanggal 3 Oktober 1990.

7. Accesie (penaikan). 
Artinya, suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta) lalu wilayah itu dihuni oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah negara. Misalnya, wilayah negara Mesir yang terbentuk dari delta
Sungai Nil.

8. Anexatie (pencaplokan/penguasaan). 
Artinya, suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) dari
bangsa lain tanpa reaksi berarti. Misalnya, ketika pembentukan negara Israel pada
tahun 1948 wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina, Suria, Yorsertaia, serta
Mesir.

B. Secara Teoretis
Menganalisis asal mula terbentuknya negara bisa pula dilakukan secara
teoretis (kajian teoretis). Beberapa teori terbentuknya negara antara lain.

1. Teori ketuhanan, beranggapan bahwa terbentuknya negara atas dasar


kehendak Tuhan. Tanpa asertaya kehendak Tuhan segala sesuatu tak mungkin
terjadi. Teori ketuhanan berdasarkan pada determinisme religius, yaitu segala
sesuatunya sudah ditakdirkan Tuhan. Hal ini tampak dari kalimat by the grace
of God (berkat rahmat Tuhan) di berbagai UUD negara.

2. Teori perjanjian, beranggapan bahwa negara terbentuk berdasarkan perjanjian


bersama/masyarakat. Perjanjian bisa terjadi antara orang-orang yang sepakat
mendirikan suatu negara ataupun antara orang-orang yang menjajah dengan
yang dijajah.

3. Teori kekuasaan, beranggapan bahwa negara terbentuk atas dasar kekuasaan


serta kekuasaan adalah ciptaan orang yang paling kuat serta berkuasa.

4. Teori hukum alam. Menurut hukum alam, terjadinya negara karena kekuasaan
alam serta berlakunya abadi serta universal, berlaku setiap waktu.
5. Bentuk Negara dan Bentuk Kenegeraan
A. Bentuk-Bentuk Negara

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara tunggal yang didalamnya hanya terdapat satu
negara atau tidak ada negara lagi di dalamnya.

Ciri-ciri negara kesatuan:

 Mempunyai satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan


pemerintah.

 Hanya terdapat satu konstitusi (UUD), satu kepala negara, satu parlemen, dan dewan
menteri.

 Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.

 Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.

 Adanya supremasi parlemen pusat.

 Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.

 Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang


ditandatangani oleh pemerintah pusat.

Jenis negara kesatuan ada 2, yaitu:

 Sentralisasi, yaitu seluruh persoalan di setiap daerah diatur dan diurus secara
langsung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah hanya melaksanakan perintah.

 Desentralisasi. yaitu setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah


tangganya sendiri. Dalam bentuk negara ini, terdapat parlemen di setiap daerah.
Tetapi tetap pemerintah pusat yang memegang kekuasaan tertinggi.

Contoh negara kesatuan yaitu Indonesia, Belanda, Jepang, Filipina, Italia, dan Perancis.

2. Negara Serikat (Federal)

Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dimana
mempunyai satu buah pemerintah federasi yang bertugas mengendalikan kedaulatan negara
tersebut.

Negara bagian tersebut tidak memegang kedaulatan negara, karena yang memegang
kedaulatan adalah pemerintah federal.

Negara bagian tetap mempunyai kekuasaan asli karena negara bagian berhubungan
langsung dengan rakyatnya.
Sedangkan kekuasaan yang diserahkan oleh negara bagian kepada negara serikat adalah hal
yang berkaitan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan pos,
kekuasaan ini yang didelegasikan (delegated powes).

Penyerahan kekuasaan dari negara bagian pada negara serikat disebut dengan
negara limitatif yang berarti sebuah demi sebuah. Hanya kekuasaan yang disebut
oleh negara bagian saja yang menjadi kekuasaan negara serikat.

Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:

 Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di
negara bagian.

 Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara
bagian.

 Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan


ke luar dan sebagian ke dalam.

 Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet, dan


bahkan konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi pemerintahan
pusat.

 Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulatan, namun kekuasaan asli tetap pada
negara bagian

 Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat

 Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan rakyat dari negara-negara bagian untuk


urusan ke luar dan sebagian ke dalam

 Setiap negara bagian memiliki kewenangan dalam membuat UUD sendiri yang
selama ini tidak bertentangan dengan pemerintah pusat

 Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang diajukan oleh
parlemen (senat dan kongres)

Contoh Negara Serikat (federal) yaitu Amerika Serikat, Australia, Jerman, India, Malaysia,
Swiss, dan Jerman.

B. Bentuk-Bentuk Kenegaraan

1. Koloni

Koloni merupakan suatu negara yang menjadi jajahan negara lain. Dalam negara
koloni, urusan politik, hukum, dan pemerintahan masih terikat dengan negara yang menjajah
nya.Contoh: Indonesia pernah menjadi kolom Belanda selama kurang lebih dari 350 tahun

2. Trustee (perwalian)
Trustee merupakan wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam
Perang Dunia 2 dan berada dibawah lindungan Dewan Perwalian PBB serta negara yang
menang perang.

Contoh: Papua Nugini merupakan negara bekas negara jajahan Inggris berada
dibawah lindungan PBB sampai dengan tahun 1975.

3. Mandat

Mandat merupakan suatu negara yang sebelumnya merupakan jajahan dari negara-
negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan negara-
negara yang menang perang dengan pengawasan Dewan Mandat LBB.

Contohnya: Kamerun merupakan negara bekas jajahan Jerman menjadi mandat


Prancis.

4. Protektorat

Protektorat merupakan suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain
yang kuat. Biasanya negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan berdaulat. Hal-hal
yang berkaitan dengan luar negeri dan pertahanan negara diserahkan pada negara
pelindung nya.

Contoh: Maroko, Uni Indo-Cina (Kamboja, Laos, dan Vietnam) sebelum merdeka
merupakan protektorat dari Prancis.

Menurut Samidjo, SH, protektorat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

 Protektorat Kolonial, yaitu protektorat yang menyerahkan urusan hubungan luar


negeri, pertahanan dan keamanan, serta dalam negeri pada negara pelindung nya.

 Protektorat Internasional, yaitu protektorat yang masih tetap memperhatikan


ketentuan-ketentuan hukum internasional.

5. Dominion

Negara dominion adalah negara yang sebelumnya jajahan Inggris yang kemudian
merdeka dan berdaulat, serta mengakui Raja/Ratu Inggris sebagai rajanya (lambang
persatuan). Dominion khusus dalam lingkungan Kerajaan Inggris saja.

Negara-negara dominion tergabung dalam The British Commonwealth of Nations


(Negara-negara Persemakmuran Inggris). Negara-negara dominion memiliki kemerdekaan
dan kedaulatan penu, baik ke dalam maupun ke luar.

Contoh negara-negara persemakmuran adalah India, Selandia baru, Australia,


Malaysia, Afrika Selatan, dan Kanada.

6. Uni
Uni adalah gabungan dua atau lebih negara yang merdeka dan berdaulat dengan
satu kepala negara yang sama.

Uni dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

 Uni personil (personal union), yaitu gabungan antara dua negara yang kebetulan
mempunyai raja yang sama sebagai kepala negara.

 Uni politik (political union), yaitu negara yang dibentuk dari negara-negara yang
lebih kecil. Uni politik dapat disebut juga dengan uni legislatif. Berbeda dengan uni
personil, masing-masing dari negara dapat bergabung dan membagi urusan
pemerintahan dan politik bersama. Gabungan negara yang diakui secara
internasional sebagai kesatuan politik tunggal.

 Uni rill (real union), yaitu gabungan antara dua negara atau lebih yang terjadi
pembagian bersama terhadap beberapa lembaga negara.

6. Tujuan & Fungsi Negara


A. Tujuan negara

Setiap negara dibentuk tentu bukan tanpa tujuan. Seperti halnya ketika kalian
membentuk kelompok belajar mendirikan clubhobi membaca atau membentuk kelompok
tari. Kalian tentu mempunyai tujuan tertentu, misalnya agar mudah dalam belajar atau agar
hobi dapat tersalurkan dan makin terarah. Bagaimana dengan tujuan negara? Tujuan negara
adalah suatu sasaran yang hendak dicapai oleh suatu negara, merupakan ide yang bersifat
abstrak-ideal berisi harapan yang dicita-citakan. Tujuan utama berdirinya negara pada
hakikatnya sama, yaitu menciptakan kebahagian rakyatnya.

a) Keamanan ekstern (eksternal security), artinya negara bertugas melindungi warga


negaranya terhadap ancaman dari luar.

b) Pemeliharaan ketertiban intern (mainte-nance of internal order), artinya dalam masyarakat


yang tertib terdapat pembagian kerja dan tanggung jawab pelaksanaan peraturan-peraturan
pada segenap fungsionaris negara, terdapat pula badan-badan, prosedur dan usaha-usaha
yang dimengerti oleh segenap warga negara dan dilaksanakan untuk memajukan
kebahagian bersama.

c) Fungsi keadilan (justice), terwujudnya suatu sistem di mana terdapat saling pengertian dan
prosedur-prosedur yang diberikan kepada setiap orang apa yang telah disetujui dan telah
dianggap patut.

d) Kesejahteraan (welfare), kesejahteraan meliputi keamanan, ketertiban, keadilan dan


kebebasan.
e) Kebebasan (freedom), adalah kesempatan mengembangkan dengan bebas hasrat -hasrat
individu akan ekspresi ke-pribadiannya yang harus disesuai-kan gagasan kemakmuran
umum. Bagaimana dengan tujuan negara Indonesia? Tujuan Negara Indonesia se-perti
tertuang dalam Alinea IV Pembu-kaan UUD 1945, yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum,

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,

4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,


perdamaian abadi dan keadilan sosial.

B. Fungsi Negara

Setiap negara selain mempunyai tujuan juga memiliki fungsi yang harus dipahami
oleh setiap warga negaranya. Apakah yang menjadi fungsi dari suatu negara? Untuk
mengetahui tentang fungsi suatu negara, perlu kiranya mengetahui pengertian fungsi
negara terlebih dahulu. Fungsi negara adalah pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai,
menunjukkan gerak dalam dunia nyata. Negara yang baik adalah negara yang dapat
menggerakan roda pemerintahan secara efektif. Jika demikian maka berfungsi atau tidaknya
sebuah negara dapat dilihat dari berjalan atau tidaknya roda pemerintahan.

Menurut Robert Mac lver, fungsi negara dibedakan menjadi; fungsi negara yang
tetap dilaksanakan oleh semua negara yakni fungsi di bidang kebudayaan dan
perekonomiaan. Fungsi kebudayaan dari negara terletak dalam aktivitas rakyat sendiri.
Dalam hal ini, negara hanya memajukan dan melengkapi serta mengidentifikasi usaha-usaha
rakyat. Fungsi kesejahteraan umum, berarti semua aktivitas negara yang secara langsung
ditujukan pada perbaikan keadaan kehidupan rakyat. Ini berarti negara secara aktif turut
campur tangan dalam bidang perekonomian agar dapat memberi kehidupan yang layak bagi
semua warga negaranya.

Sedangkan menurut Charles E. Merriam, negara mempunyai lima macam fungsi yaitu;
keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan, dan kebe-basan Pendapat lain
dikemukakan oleh Miriam Budiardjo (1986:45), tiap negara pada umumnya
menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Melaksanakan penertiban. Untuk mencapai tujuan bersama, negara berusaha untuk


menertibkan dan mencegah konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat.

b. Mengusahakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Fungsi ini merupakan fungsi
hakiki bahwa negara berusaha untuk mewujudkan ke-sejahteraan rakyat.

c. Mengusahakan pertahanan. Pertahanan ini diperlukan untuk menjaga berbagai ancaman


atau serangan dari luar.

d. Menegakkan keadilan. Upaya untuk menegakkan keadilan dilaksanakan melalui badan-


badan penegak hukum dan peradilan.
Untuk mewujudkan tujuan negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai
fungsi mempertahankan negara, keamanan dan ketertiban, kesejahteraan dan kemakmuran,
serta fungsi keadilan. Fungsi pertahanan negara merupakan segala usaha untuk memperta-
hankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
keselamatan segenap bangsa dari segala macam ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara. Fungsi pertahanan dijalankan oleh Tentara Nasional Indonesia
(TNI). Fungsi keamanan dan ketertiban masyarakat ditugaskan kepada Kepolisian Negara
Republik Indonesia. Agar dalam masyarakat tidak timbul adanya kesenjangan sosial,
pemerintah berkewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,
dan pemerintah berusaha untuk menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan baik
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hokum.

Anda mungkin juga menyukai