TARI MERAK
oleh:
sherly valentine
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tarian merak ini berasal dari daerah
Jawa Barat, tepatnya di Pasundan. Tarian ini, pertama kali diciptakan oleh
seorang koreografer asal Jawa Barat bernama Raden Tjetjep Soemantri, sekitar
tahun 1950-an. Beliaulah yang menciptakan gerakan-gerakan tari tersebut,
sampai akhirnya dinamakan tarian merak.
Gerakan ini, bertujuan untuk menarik perhatian dari burung merak betina.
Namun, seiring dengan perkembangan jaman, tarian ini banyak mengalami
perubahan dari gerakan aslinya. Dalam pementasannya, tari merak biasanya
ditampilkan oleh para penari dengan cara berpasang-pasangan.
Tari merak biasanya diiringi dengan gending macan ucul, dan mulai dengan
iringan tersebut para penari merak mulai tebar pesona. Kesan yang dapat
diambil dari tari ini, tersirat dari keceriaan dan keangunan para penarinya. Tari
merak biasa digunakan untuk acara hajatan menyambut pengantin pria
sebagai hiburan tamu dalam acara penikahan, tetapi pada perkembangannya,
tari ini kerap dipentaskan untuk berbagai event besar seperti festival dan
lainnya.
Tarian ini tak hanya dilakukan untuk menyambut tamu dalam kegiatan
tertentu saja. Namun, juga kerap dipentaskan dalam kegiatan hajatan atau
kegiatan formal yang ada di dalam suatu instansi. Dan tarian ini sendiri,
memiliki beberapa fungsi yang menarik, diantaranya yakni sebagai berikut:
• Yang pertama, tari merak ini berfungsi sebagai sarana penyambutan tamu
agung yang hadir dalam setiap kegiatan acara atau ritual tertentu.
• Dan juga, bisa dijadikan sebagai persembahan para tamu dalam kegiatan
acara resepsi pernikahan untuk adat Sunda.
• Selain itu, fungsi tarian ini juga untuk memperkenalkan budaya Indonesia
kepada masyarakat lokal maupun interlokal.
• Berfungsi sebagai upacara penyambutan rombongan pengantin pria yang
sedang menuju ke pelaminan dalam adat Jawa.
Setelah mengetahui sejarah, makna, serta fungsi tarian burung merak ini, kita
juga harus tahu kenunikan-keunikan apa saja yang melatarbelakangi tarian ini.
Keunikan tarian yang akhirnya menciptakan daya tarik tersendiri bagi para
penikmatnya. Apa saja, ya?
• Kostum yang digunakan oleh para penarik sangat indah dan benar-benar
menggambarkan buruk merak. Kostumnya dibuat persis seperti bulu merak
yang indah dan berwarna-warni, lengkap dengan sayap dan mahkota yang
menyerupai kepala burung.
• Cerita kehidupan burung merak yang digambarkan melalui setiap
gerakannya. Gerakan burung merak jantan dan betina pun sangat berbeda.
Burung merak jantan memperlihatkan keindahan bulu ekornya pada saat
menarik burung betina.
• Tarian dilakukan berpasangan dan menceritakan tentang seekor burung
merak yang ingin meranik perhatian burung merak betina.
• Bonang akan dipukul sampai terdengar keras pada setiap bagian gerakan
yang menggambarkan sepasang merak sedang bermesraan.
Properti atau kostum yang digunakan untuk tarian merak ini, cukup banyak.
Mulai dari segi kostum sampai aksesoris tambahannya. Properti tersebutlah
yang mendukung kesempurnaan sebuah koreografi pada saat di atas
panggung. Namun, properti ini dibedakan menjadi tiga bagian, yakni bagian
kepala, badan, dan bawah.
Bagian Kepala
Mahkota
Biasanya para penari ini harus mengenakan sebuah mahkota yang sering
disebut dengan siger. Mahkota ini, terdiri dari berbagai aksesoris sehingga
terlihat sangat unik. Aksesoris tersebut berupa pernak-pernik dan payet-payet
yang memiliki beragam warna. Sehingga, mahkota tersebut terlihat glamour
ketika terkena sorotan lampu.
Hiasan Telinga
Hiasan telinga yang dipakai para penari merak, hampir sama dengan
ornement yang ada pada kostum pewayangan. Properti yang dikenakan di
telingan ini bernama sesuping. Pelengkap ini, masih termasuk ke dalam
aksesoris mahkota karena corak dan pernik yang dikenakan masih satu paket
baik bahan maupun warna.
Hiasan Sanggul
Untuk bagian kepala ini, biasanya penari akan disanggul pada bagian
belakang rambutnya. Properti sanggul ini melukiskan seekor merak jantan dan
sebgian orang ada yang menyebutnya sebagai garuda mungkur.
Bagian Badan
Untuk properti yang dikenakan di bagian pada, pada umumnya terdapat tiga
jenis dan melekat sebagai kostum pada tubuh penari. Adapun jenisnya
sebagai berikut:
Penutup Dada
Sayap
Dalam tarian merak, terdapat sayap yang secara keseluruhan merupakan ciri
utama dari tarian ini. Dalam setiap pertunjukan tarian ini, sayapnya selalu
menampakkan keunikan dan keistimewaan tersendiri. Keunikan dan keindahan
tari merak sangat terlihat dari ornament warna-warni serta corak yang
menyerupai bulu seekor burung merak. Aksesoris lain dari para penarik merak
adalah sabuk yang burfungsi sebagai penutup sampur dan pinggang.
Apok
Aksesoris apok ini memiliki bentuk panjang dan melingkar, menyerupai kalung
yang dipakai oleh penari sebagai penutup leher sampai pada bagian dada.
Fungsi dari apok ini adalah untuk mempermudah saat melakukan koreografi.
Apok yang dipakai penari biasanya dihaisi dengan motif-motif yang khas
sehingga terlihat sangat indah.
Bagian Bawah
Untuk busana pada bagian bawah, para penari memakai kostum berbentuk
rok yang motifnya disesuaikan dengan properti. Aksesoris atau pernak-pernik
yang terdapat pada kostum ini dibuat sangat mirip dengan bulu seekor
burung merak. Guna menambah keindahan kostum tari merak terdapat
aksesoris pendukung, seperti gelang dan kilat bahu.
Gerakan tari merak sendiri memiliki beberapa bagian, yang meliputi bagian
kepala, tangan, kaki, dan juga bagian gabungan. Disetiap bagian tersebut
memiliki beberapa gerakan dan nama yang berbeda-beda, untuk lebih
jelasnya bisa lihat di bawah ini, ya!
Bagian Kepala
Bagian Tangan
Bagian Kaki
Bagian Gabungan
• Mincid: Merupakan gerakan gabungan antara tangan, kepala, dan kaki yang
digeakan secara bersamaan. Namun, tangan dan kaki berbeda, yaitu tangan
kanan berpasangan dengan kaki kiri pun sebaliknya.
Jika kamu bertanya soal pola lantai tari merak, ternyata pola yang disuguhkan
oleh tarian ini tidak hanya memiliki satu macam saja. Ada beberapa macam
pola yang disajikan, mulai dari pola garis lengkung dan pola garis lurus. Dalam
pola melengkung, maka tarian ini akan membentuk lengkungan ular, angka
delapan pun bentuk spiral. Sedangkan untuk pola garis lurus ini membentuk
zigzag, segi empat, segi tiga, huruf V, dan masih banyak lainnya. Inilah yang
membuat tarian burung merak ini berbeda dengan tarian daerah lainnya.
Kalaupun terdapat kesamaaan, itupun tidak sampai 100 persen sama.
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa tarian merak ini merupakan tarian
tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Maka dari itu, masyarakat
Indonesia khususnya yang berada di Jabar, harus bangga dengan kahdairan
tarian ini, karena bisa mengharumkan nama bangsa di kerah dunia. Sebagai
langkah untuk melestarikan budaya tarian merak, kamu bisa memulainya
dengan belajar sejarah, sebagaimana yang telah kami jelaskan di atas.