Anda di halaman 1dari 8

ANALISA TATA PENTAS DAN KRITIK SENI TARI

KREASI

Tugas Seni Budaya Mengalisis Tata Pentas Dan Kritik Seni Tari Kreasi
“ Tari Merak Jawa Barat“

Oleh:

Khofifah Afita Khoirunisya


Krisda Sandha Loka
Moh.Adi Saputro
Fadhil Idris
Vicky Alfareno Deo Kusuma

SMA NEGERI 1 BANGOREJO


Jl. Bhayangkara No 67, Desa Kebondalem, Kab. Banyuwangi
2023
Abstrak. Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki masyarakat agamis
dengan kekayaan warisan budayanya serta nilai - nilai luhur tradisionalnya. Sebagai
salah satu contoh budaya Jawa Barat adalah tarian, terdapat berbagai macam tarian di Jawa
barat. Salah satu tarian yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah Tari Merak. Tari Merak
merupakan seni tari yang berasal dari Jawa Barat dan diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri
tahun1955. Tari Merak sendiri bukan tari tradisional atau tari klasik, tetapi karena
keindahannya tarian ini mampu menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia terutama Jawa
Barat sehingga termasuk ke dalam tari kreasi baru . Kesenian tari ini diambil dari perilaku
burung merak jantan ketika ingin memikat burung merak betina. Salah satu gerakan indah
yang ditampilkan adalah gerakan burung merak jantan yang memperlihatkan keindahan bulu
ekornya. Gerakan ini memiliki tujuan untuk menarik perhatian burung merak betina. Seiring
dengan berkembangnya zaman, tarian ini juga mengalami perubahan gerak dari gerak
aslinya. Pada pementasan tari merak ini dilakukan secara berpasangan. Metode yang
digunakan dalam menganalisis tarian ini menggunakan metode kualitatuf deskriptis, dengan
memperhatikan kepentingan sekunder dan primer . Serta teknik analisis yang dilakukan yaitu
studi pustaka, observasi, dan literatur . Tujuan menganalisi Tari Merak ini adalah untuk
mengetahui lebih dalam berbagai gerakan tari yang mendukung pertunjukan dan makna yang
terdapat didalam tarian tersebut.

Abstract . West Java is one of the provinces that has a religious community with a wealth
cultural heritage and traditional noble values. As one example of the culture of West Java is
dance, there are various kinds of dances in West Java. One dance that is widely known by the
public is the Peacock Dance. The Peacock Dance is a dance originating from West Java and
was created by Raden Tjetje Somantri in 1955. The Merak dance it self is not a traditional
or classical dance, but because of its beauty this dance is able to become the pride of the
people of Indonesia, especially West Java, so that it is included in the new dance creations.
This dance art is taken from the behavior of male peacocks when they want to attract female
peacocks. One of the beautiful movements shown is the movement of the male peacock
showing the beauty of his tail feathers. This movement has the goal of attracting the attention
of the female peacock. Along with the development of the times, this dance also experienced a
change in motion from its original motion. In this peacock dance performance, it is done in
pairs. The method used in analyzing this dance uses a descriptive qualitative method, taking
into account secondary and primary interests. As well as the analytical techniques carried
out, namely literature study, observation, and literature. The purpose of analyzing the
Peacock Dance is to find out more about the various dance movements that support the
performance and the meaning contained in the dance.
1. Pendahuluan
Tari adalah ekspresi manusia yang paling tua. Pengalaman yang timbul karena gerakan
sosial merupakan hasil dari kebutuhan manusia untuk menemukan serta mencari bentuk yang
nyata pada aspek-aspek estetis dari pertemuannya dengan kehidupan. Kesenian merupakan
salah satu unsur kebudayaan yang merupakan hasil karya manusia, karena kesenian adalah
sebuah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri, maka kehadiran kesenian ini
mencipta, memberikan ruang gerak, memelihara dan mencipta yang baru lagi, keberadaan
kesenian merupakan pecitraan dari suatu aspek lingkungan wilayah yang akan berkembang
menurut kondisi masyarakat. Salah satu bagian dari kesenian yang ada di Indonesia adalah
kesenian karya Tari yang merupakan salah satu kesenian yang banyak peminatnya sehingga
bisa dikenal hingga mancanegara.
Tari Merak yang merupakan tarian kreasi baru di tanah Pasundan yang diciptakan oleh Raden
Tjetje Somantri pada tahun 1955 , Pada dasarnya burung merak merupakan inspirasi yang
menyebabkan dibuatnya Tari Merak, burung merak salah satu burung yang sangat indah
terdapat di Priangan. Keindahannya terdapat pada saat burung merak jantan melebarkan
ekornya, berbeda dengan burung lain burung merak tidak terbang bebas menggunakan
sayapnya, yang dilakukannya hanya terbang dari lompatannya. Kebanyakan masyarakat
Inonesia salah berasumsi jika tarian ini bercerita tentang kehidupan burung merak betina,
sedangkan sang jantanlah yang memamerkan keindahan bulu ekornya yang bermekaran
untuk menarik perhatian burung merak betina. Tidak hanya mengembangkan ekor, sang
jantanpun melakukan gerak gerik yang tampak seperti tarian gemulai untuk menunjukan
pesona dirinya, sehingga sang betina terpesona dan bersedia kawin dengannya. Gerakan-
gerakan itulah yang menginspirasi dibuatnya Tari Merak
Tari Kreasi Baru ialah suatu tarian garapan baru yang tidak lagi berpijak pada standar yang
telah ada, pada awal perkembangannya koreografi tari kreasi baru yang berkembang dalam
masyarakat diciptakan atas konsep-konsep dasar pemikiran estetis yang agak berbeda, tujuan
utamanya adalah kebebasan kreatif dan inovatif, pembaharuan, atau keunikan, keanehan
dalam dasar-dasar gerak estetis sebagai substansi pokok tari. Pada dasarnya manusia itu
menyenangi sesuatu yang sifatnya baru, sehingga Tari Kreasi Baru dapat diterima dengan
mudah seiring dengan berkembangnya zaman. Kondisi ini tidak bisa dipungkiri dikarenakan
dorongan para seniman yang ingin melepaskan diri dari karya lama yang dirasakan sempit
sehingga mendorong untuk menciptakan tari baru dalam lingkungan masyarakat yang lebih
luas.
Pada pertunjukan Tari Merak saat ini terlihat ciri khas tarian ini yaitu bisa di lihat dari
pakaian yang dikenakan pada penari memiliki motif yang menyerupai bulu dan ekor merak.
Kain dan baju yang dikenakan menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak.
Selendang yang dipenuhi payet menggambarkan ekor merak yang sedang berkembang,
mahkota berbentuk kepala merak yang disebut siger. Dari berbagai warna dan bentuk kostum
ini dapat memiliki berbagai unsur estetika yang meliputi warna maupun bentuknya. Biasanya
tarian ini akan di bawakan oleh penari secara bersamaan yang berjumlah tiga atau lebih
penari. Musik pengiring tarian ini merupakan music tradisional gamelan. Walau Tari Merak
merupakan cerita dari gerak merak jantan, tapi keanggunan merak jantan hanya bisa
digambarkan oleh penari-penari Wanita.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Tari Merak
Tari Merak merupakan tarian yang tercipta di kota Bandung provinsi Jawa Barat yang
terkenal dengan kota yang kental terhadap seni budaya nya, bahkan terkenal dengan
kota kreatif. Tari Merak juga menjadi salah satu contoh tari tradisional yang berasal
dari Jawa Barat, walaupun seiring perkembangan jaman Tari Merak mulai mengglobal.
Fenomena ini membuat Tari Merak tidak hanya di jumpai di Jawa Barat, tapi di
daerah lain Indonesia seperti Jawa Tengah. Biasanya Tari Merak digunakan dalam
penyambutan tamu kehormatan dalam sebuah acara. Tari Merak adalah tarian daerah
kreasi baru yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetje Somantri
pada tahun 1955, yang kemudian koreografinya direvisi kembali oleh Dra. Irawati
Durban Arjon pada tahun 1965 dan direvisi kembali pada tahun 1985 kemudian
mengajarkannya secara langsung kepada Romanita Santoso pada tahun 1993. Tata
cara dan gerakan tari merak diambil dari kehidupan merak yaitu mengambarkan
tingkah laku merak jantan dalam menebarkan pesonanya kepada merak betina untuk
menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan
panjang, akan tetapi walau terispirasi dari tingkah laku merak jantan kenyataannya
tarian ini dibawakan oleh penari wanita (Herliana dan Renaldi, 2015: 454).

Unsur-unsur Bentuk Tari Merak


Dalam suatu tarian pastinya ada unsur yang membangun tarian tersebut bisa memilik pola
Gerakan koreografi yang menunjukkan seni keindahan dalam gerak tarinya dan kedinamisan
dalam irama music pengiringnya. Hal – hal yang meliputi unsur – unsuir tarian tersebut
adalah Tata Panggung , Tata rias , Tata busana , Tata lampu / pencahayaan , Gerak tari , serta
Properti yang digunakan.
1. Gerakan tari Merak sudah mengadung dari tiga gerak dasar, yaitu: 1) Bagian
gerakan kepala , 2) Bagian gerakan tangan , 3) Bagian gerakan kaki .
 Galier, Gerakan yang memutarkan kepala. Merupakan sikap tari yang
diadaptasi dari gerakan burung Merak yang sedang menoleh.
 Gilek , Gerakan menggoyangkan kepala dan leher ke kanan dan ke kiri
membentuk angka delapan yang didahului oleh dagu. Gilek merupakan
gambaran perilaku burung saat menggelengkan kepala..
 Ukel atau mucuk , gerakan memutarkan tangan.
 Selut, gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke dapan atau ke atas
dengan cara bergantian..
 Ngoreh, gerakan kaki yang menggaruk-garuk tanah. Seperti seekor burung
yang sedang mencari makan (cacing)..
 Trisik, gerakan peralihan antara dua gerak pokok dalam susunan tari yang
mengandung unsur berkeliling sambil berjinjit.
 Tepak Bahu , Gerakan tepak bahu adalah gerakan penari saat menepuk
pundak dengan salah satu tangannya. Tepak bahu dilakukan dengan
posisi tangan bersilang dalam dua putaran tangan.
 Capang , adalah gerakan penari menekuk satu tangan
 Nyawang, nyawang adalah gerakan isyarat tangan dari penari yang
menunjukkan kepada para penonton bahwa penari sedang melihat jauh
ke depan.
 Lontang kanan dan kiri, Lontang kanan atau Lontang kiri adalah
gerakan tangan penari menggunakan kedua tangannya untuk saling
bergerak secara bergantian.
 Duduk deku , Duduk Deku adalah gerakan panri yang duduk bersila
atau melipat kakinya ke bawah.
 Seser , Seser adalah gerakan kaki yang mengharuskan panri untuk
menggeser kaki ke kanan dan ke kiri.
 Sirig , Sirig adalah gerakan kaki penari saat menggoyangkan kedua
kakinya secara bersama sama.
Setelah diamati ragam gerak tari merak mengikut sertakan semua tubuh
untuk ikut bergerak, gerakan ini akan membentuk keselarasan ,
keindahan , keseimbangan dan kelenturan.
2. Tata Panggung dalam tari Merak berdasarkan sifatnya tarian ini ditampilkan di
Panggung Terbuka , sedangkan berdasarkan Sifatnya yaitu permanen . Tata
pentas panggung pertunjukan merak dengan tema techno bertujuan untuk
membuat kemasan tari merak tampak modern dengan tidak menghilangkan
ketradisionalan nya, modifikasi yang diaplikasikan pada tari merak ini kepada
mahkota dan sayap kostum penari yaitu menambahkan lampu LED agar
mendukung tema dan tata artistik techno
3. Tata Rias dan Tata Busana dalam Tari Merak untuk pakaian atau busana
Tata Busana Tari Merak :
 Mahkota atau singer : Simbol kepala burung merak
 Susumping : Karakteristik corak burung merak
 Giwang ( anting ) : Sebagai Hiasan
 Hiasan Sanggul : Sebagai hiasan rambut
 Penutup Dada : Kemben
 Apok : Motif karakteristik leher burung merak
 Sayap atau Ekor : sebagai ciri khas burung merak
 Rok : Aksesoris tambahan
 Gelang dan Kilat bahu : Aksesoris tambahan
Tata Rias Tari Merak :
 Rias lanyap Tata rias menggunakan jenis tata rias lanyap yang
merupakan tata rias yang biasa digunakan untuk penari wanita
yang berwatak keras, penuh semangat, pemberani, lincah dan
periang.
 Alis pasekon , Pada alis penari menggunakan alis pasekon, pasekon
sendiri memiliki arti tegak lurus. Dapat dilihat pada alis penari
merak yang berbentuk lurus menanjak kemudian melengkung
kebawah namun dari keseluruhan bentuk memiliki bentuk tegak
lurus.
 Godeg geulis Godeg geulis merupakan bentuk pada bagian
samping telinga dibuat godeg geulis, yaitu jambang yang berbentuk
spIrawatil menyerupai rambut. Warna yang digunakan untuk
membuat godeg geulis biasanya menggunakan warna hitam sesuai
warna rambut.
4. Tata Lampu atau pencahayaan Tari Merak biasanya menggunakan jenis lampu
General Light , yang bisa sebagai penerangan keseluruhan arena pentas.
5. Tata Swara dalam pementasan Tari Merak biasanya akan di iringi dengan lagu
Macan Ucul dari gamelan Laras Salendro dengan penata iringan musik oleh
Aim Abdurochim.
6. Dekorasi dalam pementasan Tari Merak dekorasi ruangan mengikuti pakem
atau konsep pertunjukan seperti mengambarkan keadaan didalam hutan
dengan tambahan bunga-bunga untuk menambah kesan estetika.

3. KESIMPULAN
Tari Merak merupakan seni tari yang berasal dari Jawa Barat dan diciptakan oleh Raden Tjetje
Somantri tahun1955. Tata cara dan gerakan tari merak diambil dari kehidupan merak yaitu
mengambarkan tingkah laku merak jantan dalam menebarkan pesonanya kepada merak betina
untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan
panjang.Gerakan tari Merak sudah mengadung dari tiga gerak dasar, yaitu bagian gerakan
kepala, bagian gerakan tangan,dan bagian gerakan kaki.Tari merak ini biasa ditampilkan di di
panggung terbuka, dengan sifat yang permanen. Tidak hanya itu tata rias tarian ini
menggunakan tata rias model lanyap, yaitu tata rias yang menggambarkan penari wanita yang
berwatak keras, lincah, dan pemberani. Tarian ini muncul dengan konsep yang kreatif dan
inovatif, lalu berkembang di kalangan masyarakat menjadi pembaharuan/ide baru dalam ber
karya seni, khususnya seni tari. Seiring berkembangnya Tari Merak banyak mengalami
perubahan atau revisi dari segi koreografinya , kostum busana dan tata riasnya yang lebih
terkesan modern .
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, V. A. (2020). Gerak dan rasa dalam tari merak jawa barat. DESKOVI: Art and
Design Journal, 3(2), 104-108. Diakses 24 Mei 2023 Pukul 17.18
Kartiyani, M. (2018). Studi Komparatif Pada Kostum Tari Merak Karya Raden Tjetje
Somantri Dan Karya Irawati Durban Ardjo Melalui Pendekatan Estetika. ARTic, 1(2), 59-66.
Diakses 26 Mei 2023 Pukul 18.04
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=338382. Diakses 26 Mei Pukul 20.00

DOKUMENTASI

( Dokumentasi Gambar 1.1 Kostum Tari Merak Tjetje )


Sumber: Irawati Durban, 1955
( Dokumentasi Gambar 1.2 Tari Merak )
Sumber https://pesona-indonesia.info/tari-merak/

Anda mungkin juga menyukai