KREASI
Tugas Seni Budaya Mengalisis Tata Pentas Dan Kritik Seni Tari Kreasi
“ Tari Merak Jawa Barat“
Oleh:
Abstract . West Java is one of the provinces that has a religious community with a wealth
cultural heritage and traditional noble values. As one example of the culture of West Java is
dance, there are various kinds of dances in West Java. One dance that is widely known by the
public is the Peacock Dance. The Peacock Dance is a dance originating from West Java and
was created by Raden Tjetje Somantri in 1955. The Merak dance it self is not a traditional
or classical dance, but because of its beauty this dance is able to become the pride of the
people of Indonesia, especially West Java, so that it is included in the new dance creations.
This dance art is taken from the behavior of male peacocks when they want to attract female
peacocks. One of the beautiful movements shown is the movement of the male peacock
showing the beauty of his tail feathers. This movement has the goal of attracting the attention
of the female peacock. Along with the development of the times, this dance also experienced a
change in motion from its original motion. In this peacock dance performance, it is done in
pairs. The method used in analyzing this dance uses a descriptive qualitative method, taking
into account secondary and primary interests. As well as the analytical techniques carried
out, namely literature study, observation, and literature. The purpose of analyzing the
Peacock Dance is to find out more about the various dance movements that support the
performance and the meaning contained in the dance.
1. Pendahuluan
Tari adalah ekspresi manusia yang paling tua. Pengalaman yang timbul karena gerakan
sosial merupakan hasil dari kebutuhan manusia untuk menemukan serta mencari bentuk yang
nyata pada aspek-aspek estetis dari pertemuannya dengan kehidupan. Kesenian merupakan
salah satu unsur kebudayaan yang merupakan hasil karya manusia, karena kesenian adalah
sebuah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri, maka kehadiran kesenian ini
mencipta, memberikan ruang gerak, memelihara dan mencipta yang baru lagi, keberadaan
kesenian merupakan pecitraan dari suatu aspek lingkungan wilayah yang akan berkembang
menurut kondisi masyarakat. Salah satu bagian dari kesenian yang ada di Indonesia adalah
kesenian karya Tari yang merupakan salah satu kesenian yang banyak peminatnya sehingga
bisa dikenal hingga mancanegara.
Tari Merak yang merupakan tarian kreasi baru di tanah Pasundan yang diciptakan oleh Raden
Tjetje Somantri pada tahun 1955 , Pada dasarnya burung merak merupakan inspirasi yang
menyebabkan dibuatnya Tari Merak, burung merak salah satu burung yang sangat indah
terdapat di Priangan. Keindahannya terdapat pada saat burung merak jantan melebarkan
ekornya, berbeda dengan burung lain burung merak tidak terbang bebas menggunakan
sayapnya, yang dilakukannya hanya terbang dari lompatannya. Kebanyakan masyarakat
Inonesia salah berasumsi jika tarian ini bercerita tentang kehidupan burung merak betina,
sedangkan sang jantanlah yang memamerkan keindahan bulu ekornya yang bermekaran
untuk menarik perhatian burung merak betina. Tidak hanya mengembangkan ekor, sang
jantanpun melakukan gerak gerik yang tampak seperti tarian gemulai untuk menunjukan
pesona dirinya, sehingga sang betina terpesona dan bersedia kawin dengannya. Gerakan-
gerakan itulah yang menginspirasi dibuatnya Tari Merak
Tari Kreasi Baru ialah suatu tarian garapan baru yang tidak lagi berpijak pada standar yang
telah ada, pada awal perkembangannya koreografi tari kreasi baru yang berkembang dalam
masyarakat diciptakan atas konsep-konsep dasar pemikiran estetis yang agak berbeda, tujuan
utamanya adalah kebebasan kreatif dan inovatif, pembaharuan, atau keunikan, keanehan
dalam dasar-dasar gerak estetis sebagai substansi pokok tari. Pada dasarnya manusia itu
menyenangi sesuatu yang sifatnya baru, sehingga Tari Kreasi Baru dapat diterima dengan
mudah seiring dengan berkembangnya zaman. Kondisi ini tidak bisa dipungkiri dikarenakan
dorongan para seniman yang ingin melepaskan diri dari karya lama yang dirasakan sempit
sehingga mendorong untuk menciptakan tari baru dalam lingkungan masyarakat yang lebih
luas.
Pada pertunjukan Tari Merak saat ini terlihat ciri khas tarian ini yaitu bisa di lihat dari
pakaian yang dikenakan pada penari memiliki motif yang menyerupai bulu dan ekor merak.
Kain dan baju yang dikenakan menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak.
Selendang yang dipenuhi payet menggambarkan ekor merak yang sedang berkembang,
mahkota berbentuk kepala merak yang disebut siger. Dari berbagai warna dan bentuk kostum
ini dapat memiliki berbagai unsur estetika yang meliputi warna maupun bentuknya. Biasanya
tarian ini akan di bawakan oleh penari secara bersamaan yang berjumlah tiga atau lebih
penari. Musik pengiring tarian ini merupakan music tradisional gamelan. Walau Tari Merak
merupakan cerita dari gerak merak jantan, tapi keanggunan merak jantan hanya bisa
digambarkan oleh penari-penari Wanita.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Tari Merak
Tari Merak merupakan tarian yang tercipta di kota Bandung provinsi Jawa Barat yang
terkenal dengan kota yang kental terhadap seni budaya nya, bahkan terkenal dengan
kota kreatif. Tari Merak juga menjadi salah satu contoh tari tradisional yang berasal
dari Jawa Barat, walaupun seiring perkembangan jaman Tari Merak mulai mengglobal.
Fenomena ini membuat Tari Merak tidak hanya di jumpai di Jawa Barat, tapi di
daerah lain Indonesia seperti Jawa Tengah. Biasanya Tari Merak digunakan dalam
penyambutan tamu kehormatan dalam sebuah acara. Tari Merak adalah tarian daerah
kreasi baru yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetje Somantri
pada tahun 1955, yang kemudian koreografinya direvisi kembali oleh Dra. Irawati
Durban Arjon pada tahun 1965 dan direvisi kembali pada tahun 1985 kemudian
mengajarkannya secara langsung kepada Romanita Santoso pada tahun 1993. Tata
cara dan gerakan tari merak diambil dari kehidupan merak yaitu mengambarkan
tingkah laku merak jantan dalam menebarkan pesonanya kepada merak betina untuk
menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan
panjang, akan tetapi walau terispirasi dari tingkah laku merak jantan kenyataannya
tarian ini dibawakan oleh penari wanita (Herliana dan Renaldi, 2015: 454).
3. KESIMPULAN
Tari Merak merupakan seni tari yang berasal dari Jawa Barat dan diciptakan oleh Raden Tjetje
Somantri tahun1955. Tata cara dan gerakan tari merak diambil dari kehidupan merak yaitu
mengambarkan tingkah laku merak jantan dalam menebarkan pesonanya kepada merak betina
untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan
panjang.Gerakan tari Merak sudah mengadung dari tiga gerak dasar, yaitu bagian gerakan
kepala, bagian gerakan tangan,dan bagian gerakan kaki.Tari merak ini biasa ditampilkan di di
panggung terbuka, dengan sifat yang permanen. Tidak hanya itu tata rias tarian ini
menggunakan tata rias model lanyap, yaitu tata rias yang menggambarkan penari wanita yang
berwatak keras, lincah, dan pemberani. Tarian ini muncul dengan konsep yang kreatif dan
inovatif, lalu berkembang di kalangan masyarakat menjadi pembaharuan/ide baru dalam ber
karya seni, khususnya seni tari. Seiring berkembangnya Tari Merak banyak mengalami
perubahan atau revisi dari segi koreografinya , kostum busana dan tata riasnya yang lebih
terkesan modern .
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, V. A. (2020). Gerak dan rasa dalam tari merak jawa barat. DESKOVI: Art and
Design Journal, 3(2), 104-108. Diakses 24 Mei 2023 Pukul 17.18
Kartiyani, M. (2018). Studi Komparatif Pada Kostum Tari Merak Karya Raden Tjetje
Somantri Dan Karya Irawati Durban Ardjo Melalui Pendekatan Estetika. ARTic, 1(2), 59-66.
Diakses 26 Mei 2023 Pukul 18.04
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=338382. Diakses 26 Mei Pukul 20.00
DOKUMENTASI