Anda di halaman 1dari 12

I

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan Negara yang memiliki beribu-ribu pulau. Dimana setiap pulau
memiliki keunikan masing-masing. Baik dilihat dari letak, kesenian atau kebudayaannya.
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak ragam kebudayaan
dan kesenian yang sangat kental sampai saat ini. Masyarakat Bali utamanya Umat Hindu
memiliki benyak kesenian yang sudah terkenal di dalam negeri maupun luar negeri. Salah
satu kesenian yang ada di Bali yaitu seni tari.
Seni tari dapat diartikan dengan gerak tubuh yang indah yang memiliki ekspresi
dalam wajah maupun jiwa yang diiringi dengan musik atau gambelan dalam istilah
Balinya.Tari Bali dalam garis besar dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu, Wali,
Bebali, dan Balih-balihan. Tari Wali adalah tari yang bersifat sakral yang memiliki unsur-
unsur dan nilai kesakralan yang tinggi dan hanya digunakan dalam upacara yadnya yang
dipentaskan di Utama mandala (bagian utama pura). Tari Bebali adalah tari-tarian yang
hanya digunakan dalam serangkaian upacara yadnya yang fungsinya hanya ngiriri
upacara dan dipentaskan di Madya mandala (bagian tengah pura). Dan tari Balih-balihan
adalah tari yang bersifat hiburan semata yang dipentaskan di Nista mandala (bagian luar
pura).
Salah satu jenis tari yang bersifat sakral di Bali adalah tari Baris. Tari Baris
merupakan tarian sekelompok laki-laki yang memiliki gerak-gerik yang lincah dan kokoh
yang membawa properti Tombak. Kata baris berasal dari kata bebarisan yang artinya
pasukan. Dalam hal ini dapat dipahami bahwa semua tari baris tergolong dalam tari
kelompok. Ada beberapa jenis tari Baris yang dapat dijumpai diBali, salah satunya adalah
tari baris Jangkang. Tari baris Jangkang merupakan tarian yang jenisnya sama seperti tari
baris pada umumnya, hanya saja tari baris Jangkanng ini membawa tombak laras panjang
dan dalam gerak-gerakannya banyak dilakukan dalam posisi jongkok. Tari baris
Jangkang dapat dijumpai di daerah-daerah tertentu seperti, Bangli, Gianyar, dan
Klungkung ( Nusa Penida). Tari Baris Jangkang merupakan tarian sakral yang
menggambarkan ketangkasan pasukan prajurit yang dibawakan oleh sekelompok pria
yang pada umumnya dibawakan oleh 8 orang hingga lebih dari 40 penari dengan gerakan
yang lincah cukup kokoh, lugas dan dinamis. Tarian ini bersifat sakral dan dapat dijumpai
pada upacara-upacara tertentu.
Dari hasil wawancara saya kepada I Komang Ediatmika yang merupakan salah satu
penari muda tari baris jangkang dari desa pelilit nusa penida, tari baris jangkang yang
berasal dari desa pelilit ini diciptakan oleh I Jero Kulit (Alm). Dalam pembahasannya,
tari baris jangkang bermula dari alat musik yang bernama kempul yang dulunya kempul
merupakan tempat makanan babi. “ Pada jaman dahulu, ada seorang yang bernama I Jero
Kulit yang berasal dari dusun pelilit desa pejukutan Nusa penida yang merupakan
pembantu dari salah satu Raja dari kerajaan Klungkung. Pada saat itu, i jero kulit
diberikan tugas oleh sang raja untuk memberikan babi makan setiap harinya. Kempul
merupakan nama tempat makanan babi pada saat itu yang merupakan alat musik dari tari
baris jangkang pada saat ini yang terbuat dari perunggu. Mengingat tempat makanan babi
itu sangat unik dan menarik dari segi bentuknya, i jero kulit berkeinginan untuk mencoba
memukul kempul tersebut dan dia terkejut mendengar suara kempul tersebut yang
terdengar dahsyat dan menghanyutkan hati. Karena hal tersebutlah i jero kulit ini
berkeinginan untuk meminta kempul tersebut untuk dibawanya pulang. Bertahun-tahun
dia bekerja untuk sang raja sehingga muncul rasa kerinduannya terhadap keluarganya, i
jero kulit memnta ijin kepada sang raja bahwa dirinya ingin mengunjungi keluarga yang
ada di desa pelilit Nusa Penida dan meminta kempul tersebut untuk dibawanya pulang.
Permintaanya pun diwujudkan oleh sang raja tanpa ragunya. I jero kulit pun beranjak
pulang kekampung halamannya, setibanya didesa pelilit, i jero kulit tidak langsung
pulang kerumah, melainkan mampir kekebunnya. Kebunnya itu diberi nama Bukit Jurang
Runut. I jero kulit sangat kelelahan dan beristirahat dikebun tersebut, namun tiba-tiba
terdengar bunyi kentongan secara bertubi-tubi, i jero kulit pun beranjak bangun dan
mencari asal suara kentongan tersebut, ternyata asalnya dari banjar adat pelilit. Kemudian
ia mendatangi bale banjar tersebut, ternyata masyarakat banjar adat pelilit tersebut saat itu
sudah berkumpul lengkap bembawa senjata untuk berperang. Kelihan banjar
mengumumkan perang melawan desa sebelah perbukitan batas wilayah, i jero kulit
merasa tertantang untuk ikut berperang bersama masyarakat desa pelilit tanpa membawa
senjata. Masyarakat berangkat bersama-sama menuju tapal batas wilayah, dilihatnya
musuh sudah menunggu disana, dan tapal batas wilayah tersebut dekat dengan kebun i
jero kulit. Begitu perang akan dinyatakan mulai, i jero kulit berlari menuju kebunnya
untuk mengambil kempul yang diletakannya tadi, kemudian ia membunyikan kempul
tersebut dengan keras dan bertubi-tubi, musuh saat itu mendengar suara kempul yang
sangat mengelegar pemberian sang raja, tiba-tiba musuh mundur dari barisannya, sebab
ketika kempul itu bersuara rerumputan ilalang tiba-tiba bergerak disekitar perbatasan
tersebut, dan musuh melihat rumput ilalang itu seperti tombak yang siap menyerang
mereka. Karena saking takutnya, musuh-musuh berlarian dan mati karena menabrak
pohon-pohon dan mayatnya tersangkut diranting pepohonan, sehingga kemenangan saat
itu ada dipihak warga desa pelilit. Sambil merayakan kemenangan, masyarakat
membicarakan tentang kempul yang dibawa oleh i jero kulit yang sudah dianggap
mempunyai nilai magis yang tinggi. Pada saat itu, masyarakat dan i jero kulit berinisiatif
berkeinginan membuat sebuah garapan tari sakral yang alat musiknya berasal dari
kempul, dan muncullah tari Baris Jangkang tersebut “.
“Fungsi dari tari Baris Jangkang yang diketahui dari narasumber yaitu, salah satunya
sebagai penolak bala, sehingga setiap ada upacara-upacara didesa pelilit, tarian ini selalu
dipentaskan. Selain itu tarian ini memiliki nilai magis seperti yang dikatakan narasumber,
orang sakit bisa sembuh jika tarian ini dipentaskan, lama mandul akan mempunyai anak
jika tari ini dipentaskan” jelas komang ediatmika.

“Tata busana dan tata rias merupakan salah satu pendukung tari yang harus ada. Busana
dan tata rias dapat memperindah suatu tarian dan memperjelas karakter tarian tersebut. Dalam
tari baris Jangkang busana yang dikenakan yaitu udeng lembaran berwarna gelap, celana
panjang yang berwarna putih yang melambangkan kesucian pada tari baris jangkang itu
sendiri, baju lengan panjang berwarna putih, kamben cepuk yang dililit pada bagian dada
jatuh sampai lutut dan cara melilitnya seperti kamben pada umumnya pria, kamben cepuk ini
dapat diartikan sebagai simbol penolak bala, karena dalam motof dan warna kambennya
menggunakan simbol tri murti. Selendang kuning yang melambangkan dewa mahadewa
penguasa arah mata angin barat, sabuk yang diikat dipinggang, saput luar dan saput dalam
yang bentuknya jatuh kebawah. Tari baris jangkang ini menggunakan tombak dengan hiasan
benang tridatu. Tombak memiliki makna kesiapan dalam melawan kejahatan dengan hiasan
tri datu yang berarti kekuatan tri Murti ( dewa brahma, wisnu dan siwa ). Tombak ini seperti
pada cerita sejarahnya bahwa ilalang berubah menjadi senjata tombak. Tata rias yang dipakai
pada tari baris jangkang ini sangat simple tidak seperti riasan tari pada umumnya. Hanya
mempertegas kumis dan alis saja”.

“ alat musik yang digunakan pada tari baris jangkang yang ada di desa pelilit nusa
penida ini yaitu kempul, kendang,tetawe, gamelan satu pasang, petuk,cengceng dan
dengdeng.
II

PEMBAHASAN

Konsep seni menurut Akhidat, seni adalah kegiatan psikis ( rohani ) manusia yang
merefleksikan kenyataan (realita) . Hal tersebut terjadi karena bentuk dan isi karya
tersebut memiliki daya untuk membangkitkan atau mengunggah pengalaman tertentu
dalam alam psikis si penikmat atau apresiator. Bila di telaah, pengertian itu menunjukan
peranan jiwa (seniman) dalam proses berkarya seni dan seni itu sendiri. Seniman yang
berkarya hanya dengan (ekspresi emosi), maka karya yang dibuatnya belum dapat
dinamakan seni. Dari uraian diatas menunjukan bahwa pengertian seni mencangkup tiga
aspek, yaitu :

1 pembuat/pencipta yang disebut seniman dan pekerja seni


2 hasil ciptaan atau buatan seniman yang disebut karya seni
3 aspek penikmat seni yang disebut juga pengamat seni
Tari baris jangkang ini jika dikaitkan dengan konsep seni yang ditinjau dari beberapa
aspek yaitu masu pada aspek nilai
Menurut R S Stites, karya seni memiliki 3 nilai
1 Nilai pakai adalah nilai ekonomi ;berkaitan dengan mata uang
2 Nilai kisah adalah nilai idiil yang bisa berupa nilai religius, moral, historic
3 Nilai formal adalah nilai khiriah atau design yang merupakan nilai instrinsik pada karya
seni itu sendiri sebagai nilai seni.
Tari baris jangkang ini masuk pada nilai kisah yang historic yang
mengisahkan sekumpulan para tentara menyerang penjajah.
Konsep budaya, kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu
“buddhayah” kata ini memiliki arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
akal serta budi manusia. Sedangkan secara harafiah, budaya merupakan cara hidup yang
digunakan sekelompok masyarakat yang dituturkan dari generasi sebelumnya ke generasi
berikutnya.
Adapun perbedaan antara agama,politik,paaian,lagu,bangunan,suku,bahasa,ataupun
karya seni akan membuat terbentuknya suatu budaya.
Unsur seni Budaya :
a. Adanya prilaku-prilaku tertentu
b. Adanya kebiasaan-kebiasaan
c. Adanya kepercayaan
d. Adanya adat istiadat
e. Adanya tradisi
f. Adanya gaya berpakaian

Dalam tari Baris Jangkang nusa penida terdapat beberapa unsur-unsur budaya yang
terkandung didalamnya namun beberapa saja dan ciri-ciri budaya tari Baris Jangkang ini
dapat disampaikan dari orang keorang, dari kelompok ke kelompok serta dari generasi ke
generasi. Seperti, tarian ini terus dipentaskan dalam setiap upacara yadnya didesa pelilit
itu sendiri.

Hubungan Manusia Dengan Seni Budaya :


Hubungan manusia dengan seni budaya sangat erat, dimana kebudayaan dalam
hal ini dipandang sebagai suatu sistem pemikiran. Dengan demikian pengertian
kebudaayaan mencakup sistem gagasan yang dimiliki bersama, sistem konsep, aturan
serta makna yang mendasari dan diungkapkan dalam tata cara kehidupan manusia.
Dalam hal ini, keterkaitan tarian ini dengan masyarakat sangat erat, karena
tarian ini berasal dari sekelompok tentara (masyarakat dulu) yang melawan penjajah.
SENI BUDAYA

OLEH :
Ni Nyoman Manik Fajarwati
201701030

Anda mungkin juga menyukai