Anda di halaman 1dari 3

Indonesia Pintar

Berbagi Untuk Indonesi

S a t u r d a y, F e b r u a r y 2 7 , 2 0 1 6

Tari Primitif
Tari Primitif |sakuilmu.net - Melalui blog sakuilmu.net kita sudah mengenal pengertian atau
denisi tari tradisional, tari klasik, tari rakyat dan tari kreasi. Ternyata masih ada sebuah tarian lagi
yang mungkin sudah jarang kita temui saat ini. Yaitu Tari Primitif.

1. Pengertian Tari Primitif


Tari Primitif adalah tari yang berkembang diruang lingkup masyarakat primitif yang belum
memiliki peradaban. Masyarakat Primitif sendiri adalah masyarakat yang hidup pada zaman
prasejarah. Zaman prasejarah yaitu masa sebelum munculnya kerajaan sehingga belum
mempunyai pemimpin secara formal. Masa primitif ini berkisar anatara tahun 20.000 SM 400
M. Pada masa ini, dibagi dalam zaman batu dan zaman Logam (perunggu dan besi). Pada
umumnya masyarakat primitif masih memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme.

Pada umumnya tari primitif lebih menekankan pada penyembahan roh atau arwah leluhur,
meminta berkah hujan dan sebagainy a.

2. Ciri Tari Primitif


Pada tarian primitif, ciri yang paling menonjol adalah sifatnya yang magis dan sakral, karena pola
hidup masyarakat masa itu cenderung percaya bahwa alam memiliki kekuatan yang bersifat
magis. Masyarakat primitif belum mengenal keyakinan akan ajaran agama tapi mereka memiliki
pemimpin yang dipercaya atau yang dianggap paling tertua(seperti dukun). Oleh karena itu, tari
yang mereka lakukan semata-mata hanya untuk kepentingan upacara. Tarian biasanya dilakukan
dengan spontanitas, tak ada peraturan-peraturan atau hukum-hukum yang seragam dan tertentu.
Nekara yang ditemukan pada zaman Logam diperkirakan selain digunakan sebagai alat musik,
juga dipukul (dimainkan) pada saat upacara keagamaan serta hanya digunakan untuk mengiringi
tari-tarian persembahan y ang bersifat magis dan sakral.

3. Bentuk Tari Primitif


Bentuk tari primitif relatif sederhana, menirukan gerakan hewan, menirukan gerakan alam dengan
gerakan-gerakan tangan, didominasi kaki, gerakan kepala, bergerak melingkar mengelilingi api
unggun sambil bersuara yang membangun ritmis dari penari dan diiringi musik perkutif yang
sederhana, serta kekuatan yang luar biasa dalam mengekspresikan kehendaknya. Kesederhanaan
kostum, gerak dan iringan menjadi lebih dominan bertujuan untuk pengungkapan ekspresi yang
dilakukan berhubungan dengan permintaan yang dinginkan.

4. Fungsi Tari Primitif


Adapun fungsi dari tari pada masa primitif dapat kita lihat dari gerak-gerik tariannya sangat
sederhana karena yang dipentingkan adalah keyakinan yang terletak di belakang tarian tersebut,
contohnya tarian meminta hujan, tarian untuk mempengaruhi binatang buruan. Fungsi lainnya
untuk upacara/ritual yng bersifat sa kral/ magis.
Berdasarkan gerakannya, tari primitif dibedakan menjadi 3, antar a lain :
Kontagius adalah macam gerak tari yang dimaksudkan sebagai adanya hubungan
dengan obyek atau bagian tertentu dari obyeknya untuk mencapai suatu kehendak
seperti gerakan saling bersentuhan tangan atau sentuhan dengan properti, dengan
harapan agar dapat menumbuhkan k ontak terhadap kenyataan yang diinginkan
Simpatetis adalah macam ger ak tari yang bertujuan untuk mempengaruhi alam.
Iimitatif adalah tarian yang diciptakan dengan meniru alam sekitarnya dan biasanya
menirukan sesuatu yang sedang diburu dengan tujuan agar buruan tersebut dapat
diburu dengan mudah.
5. Contoh Tari Primitif

Di Indonesia masih bisa kita temui beberapa tarian yang berupa tari primitif. Berikut contoh tari
primitif yang ada di Indonesia :

1. Tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. Kesenian
ini hanya ditemukan di beberapa daerah di Jawa Barat, yaitu Rancakalong ( Sumedang),
Cibalong, Cipatujah ( Tasikmalaya Selatan), Banjaran ( Bandung), dan Kanekes ( Banten
Selatan) ( Dana Setia,2003:31). Alat musik pokok kesenian tarawangsa terdiri dari alat musik
tarawangsa ( rebab jangkung) dan jentreng ( alat musik mirip kecapi). Tarawangsa
dimainkan oleh dua orang, satu pemain tarawangsa dan satu pemain jentreng. Semua
pemain tarawangsa terdiri dari laki-laki, dengan usia rata-rata 50-60 tahunan yang berprofesi
sebagai petani. Biasanya tarawangsa disajikan berkaitan dengan upacara padi, misalnya
dalam ngalaksa, yang berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil
panen yang melimpah. Dalam pertunjukannya, tarawangsa biasanya melibatkan para penari
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka menari secara teratur, mula-mula
Saehu/saman ( laki-laki), lalu disusul para penari perempuan. Mereka bertugas menurunkan
Dewi Sri dan para leluhur. Kemudian hadirin yang ada di sekitar tempat pertunjukan, juga ikut
menari.Tarian Tarawangsa tidak terikat oleh aturan pokok, kecuali gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh Saehu dan penari perempuan sebagai tanda penghormatan kepada Dewi Sri.
Menari dalam tarawangsa bukan hanya gerak sik semata, melainkan sangat berkaitan
dengan kepercayaan si penari. Sehingga tak mengherankan apabila penarinya sering
mengalami trance ( tidak sadarkan d iri).

Pemain Tarawangsa dan Kacapi

2. Tari Hudoq dari Kalimantan. Tari Hudoq adalah bagian ritual suku Dayak Bahau dan Dayak
Modang, yang biasa dilakukan setiap selesai manugal atau menanam padi, pada bulan
September-Oktober. Semua gerakannya, konon dipercaya turun dari kahyangan. Berdasarkan
kepercayaan suku Dayak Bahau dan suku Dayak Modang, tari Hudoq ini digelar untuk
mengenang jasa para leluhur mereka yang berada di alam nirwana. Mereka yakin di saat
musim tanam tiba, roh-roh nenek moyang akan selalu berada di sekitar mereka membimbing
dan mengawasi anak-cucunya. Leluhur mereka ini berasal dari Asung Luhung atau Ibu Besar
yang diturunkan dari langit di kawasan hulun Sungai Mahakam Apo Kayan. Asung Luhung
memilki kemampuan setingkat Dewa yang bisa memnggil roh baik maupun roh jahat. Tari
Hudoq ini memakai topeng atau sabuka dari daun-daunan. Daun-daunan ini digunakan
seperti pakaian yang membungkus seluruh tubuh penarinya. Tari Hudoq diiringi oleh bunyi
gong serta tambur.

Demikian Sobat sakuilmu.net, sekilas mengenai tari primitif. semoga menambah wawasan Sobat
semua.

Sumber :
http://babadsunda.blogspot.co.id/20 10/10/tari-primitif.html
http://macam-macam-tarian-daer ah.blogspot.co.id/2014/01/penger tian-dan-ciri-ciri-tari-
primitif.html

at February 27, 2016

Share

No comments:

Post a Comment

Home
View web version

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai