SENI TARI
Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang
dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan
perasaan, maksud, dan pikiran.
Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan
memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Tari kreasi adalah jenis tarian tradisional yang diinovasi dengan menyesuaikan
gerakan,alat pengiring atau properti yang digunakan dalam tarian tersebut agar
terlihat modern serta dapat diterima oleh masyarakat.
Koreografer adalah orang yang bertugas mencipta dan menata suatu gerak tarI.
Dalam pagelaran tari, biasanya penari dilengkapi dengan busana dan aksesoris yang
lazim disebut dengan hiasan
Landasan kreasi tari (tema) dapat diambil dari kehidupan sehari-hari, permainan
tradisi, peniruan alam dan binatang, dongeng dan cerita.
Tema adalah isi atau pokok dari tarian.
Tema tentang kehidupan sehari-hari seperti gembira, sedih dan lain-lain.
Tema tentang tradisi seperti “maggasing” (main gasing).
Tema kejadian alam seperti banjir, tsunami, hujan, dan lain-lain.
Tema tentang binatang seperti kupu-kupu, kijang, burung merak dan lain-
lain.
Mengadakan Eksplorasi gerak berdasarkan tema yang sudah ditentukan, kemudian
dikembangkan geraknya.
Eksplorasi adalah penjajakan tentang gerak yang akan dipakai. Tentukan gerak
yang sudah dikembangkan kemudian disusun dan dirangkai ke dalam satu susunan
ragam gerak tari
Improvisasi, dilakukan dengan cara spontan atas dasar intuisi atau perasaan
berdasrkan tema tarinya. Untuk memudahkan menghafal geraknya maka setiap
gerak terdiri dari delapan hitungan.
Membuat pola lantai yang akan dipakai, misalnya pola lantai lantai garis
lengkung(lingkaran), dan pola lantai garis lurus (bentuk V, U, diagonal, dan lain-
lain)
Menyesuaikan gerak dengan music pengiring tari baik music rekaman maupun
music langsung.
Kostum atau tata busana yang sesuai dengan tema tari, artinya kostum atau
pakaian pertunjukan memiliki makna tersendiri, yang umumnya berbeda dengan
pakaian sehari-hari
Menyediakan property (kipas, selendang, tombak dan lain-lain) yang dipergunakan
di dalam kreasi tari.
Mengantur komposisinya (elemen-elemen seni) sehingga menjadi satu bentuk
kesatuan yang alam harmonis, tidak saja pada gerak tetapi juga music, kostum,
property dan panggung pertunjukan yang akan digunakan.
Dalam menyusun gagasan atau ide ke da sehingga kita dalam suatu bentuk tari
kreasi yang bersumber pada keunikan tari daerah di Indonesia diperlukan
persiapan khusus tentang pengetahuan tari daerah yang ada sehingga kita dapat
menemukan bentuk yang baru, namun tidak meninggalkan bentuk tarian aslinya.
1) Proposa
2) Landasan tari
3) Materi gerak tari
4) Keunikan tari kreasi
b. Permainan tradisi
contoh :
Tokecang, Gatrik, Perepet, Bubuyungan dari Jawa Barat
Jamuran, Cublak-cublak Suweng, Thong-thong Bolong, Gobag Sodor
dari Jawa Tengah
Tari Lenso atau Tari Sapu Tangan dari Maluku
Tari Tor-Tor dari Batak
Gerak tari merupakan unsur utama dari tari. Gerak tari diberi bentuk ekspresif
dan estetis yang selalu melibatkan unsur anggota badan manusia.
Gerak dalam tari adalah gerak yang indah, yaitu gerak yang telah diberi sentuhan
seni.
Gerak tari tradisonal cenderung mempunyai ciri-ciri tradisi daerah masing-masing,
sehingga perlu kepekaan dan perhatian khusus terhadap gerak, sikap, pakaian, dan
iringan agar dapat ditampilkan secara optimal.
Secara sepintas dapat kita perhatikan jenis tarian daerah sebagai berikut :
1) Sumatra
Hampir secara keseluruhan tarian Sumatra memiliki gerak yang halus dan
ritmis, tidak erotis dengan pakaian menutup badan, karena dipengaruhi
oleh budaya Islam yang kuat dan berkembang bersama kejayaan Kerajaan
Islam Samudra Pasai pada abad ke-11.
2) Jawa dan Sunda
Gerakan tarian Jawa lebih halus dan tenang dibandingkan tarian Sunda,
karena pengaruh kerajaan Jawa (Mataram), sedangkan tarian Sunda
berkembang dari tari pergaulan semacam Jaipong yang gerakannya lebih
erotis. Kostum tari Jawa berwarna redup dan bermotif daerah setempat
3) Bali
Tari Bali merupakan ekspresi optimal yang dijiwai oleh kekuatan adat yang
kuat, iringan music atau gamelan yang keras, rancak dan pakaian atau
kostum dengan warna yang kuat.
4) Kalimantan
Dengan instrument music dawai (sejenis gitar tradisional yang sangat
menunjang kreasi tari yang terkesan magis) dan ilustrasi yang monoton
memungkinkan gerak kontinyu yang khas pada tari Mandau, dan ketukan
tongkat pada tari Gantar menjadi tari yang ritmis dan anggun.
5) Sulawesi
Pada tarian tradisonal Sulawesi, peran wanita lebih dominan memiliki
perwatakan yang lembut. Tari Bugis, Mandar,dan Tari Pakarena dari
Makassar berwatak agung. Pada seni tari Toraja, adat untuk menghormati
roh nenek moyang masih kuat.
6) Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Jenis tari tradisinya sangat erat kaitannya dengan adat setempat,
dipergunakan untuk upacara adat, dan dilakukan secara massal.
KEUNIKAN TARI KREASI DAERAH
Setiap budaya Indonesia di luar negeri, termasuk tari kreasi nusantara, membuat
decak kagum para pemirsanya.
Keunikan tari kreasi daerah terletak pada pengolahan materi tari daerah tertentu
sehingga mendapatkan bentuk baru yang memperkaya jenis tari daerah
bersangkutan.
Gerak, pakaian dan iramatari perlu dimodifikasi supaya menemukan bentuk tari
nasional yang bersumber dari tari daerah dan memperkokoh kesatuan bangsa.
Keindahan gerak tari dipengaruhi dan ditentukan oleh unsur gerak tari sebagai berikut :
a. Ruang
Ruang gerak meliputi arah gerak dan arah hadap. Arah gerak yaitu arah yang menunjukan
kemana tujuan gerak itu dilakukan, seperti gerak kesamping, maju, mundur, membentuk
spiral, zigzag, melingkar dan sebagainya. Arah hadap adalah arah yang menunjukan kemana
penari menghadap, misalnya menghadap ke kanan, kekiri, kedepan, belakang, serong dan
sebagainya. Dengan demikian, ruang pada tari adalah tempat yang digunakan untuk aktivitas
menari.
Tari pakarena merupakan salah satu dari lima tari klasik Sulawesi Selatan
yang paling terkenal.
Tari tradisional nusantara yang lahir dan berkembang dalam kultur dan tradisi
di daerah Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba, ini memiliki sejarah
yang unik.
Gerakan tari pakarena tercipta dari gerakan-gerakan puteri khayangan yang
turun ke bumi. Penduduk asli Gowa percaya dahulu ada sekelompok puteri
khayangan yang turun ke bumi dengan misi mengajarkan perempuan bumi
pelajaran kewanitaan, seperti berhias dan menenun.
Kedua pelajaran tersebut, misalnya, nampak jelas dalam gerakan
tari pakarena yang disebut dengan sanrobeja dan angani.
Tari pakarena dipentaskan oleh perempuan yang terdiri dari dua baris.
Tiap baris terdiri dari tiga sampai lima orang. Berdasarkan perkembangannya,
hal tersebut tidak lagi menjadi pakem dalam tari pakarena.
Tari pakarena merupakan salah satu dari lima tari klasik Sulawesi Selatan
yang paling terkenal.
Tari tradisional nusantara yang lahir dan berkembang dalam kultur dan tradisi
di daerah Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba, ini memiliki sejarah
yang unik.
Gerakan tari pakarena tercipta dari gerakan-gerakan puteri khayangan yang
turun ke bumi.
Dalam panggung kontemporer, misalnya, jumlah
penari pakarena disesuailkan dengan besar-kecilnya panggung.
Meski demikian, ada satu fungsi penari yang tidak boleh berubah,
yaitu punggawa pakarena.
Punggawa pakarena merupakan salah seorang pementasan yang menabuh
genderang sampai akhir tari.
Dalam menari kita mengenal beberapa istilah, misal ; susumping merupakan
bagian dari kostum yang disisipkan di bagian telinga.
Mincid adalah gerakan gabungan kepala,kaki dan tangan yang digoyang
kekanan dan kekiri .\
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Balimengubah
Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I
Wayan Rind
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk
tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang
memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang,
pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekadar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan
di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang
lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan
contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang
yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan.
Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya
menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara
dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan
perlengkapansesajen lainnya
Tari pendet menjadi sorotan media Indonesia karena tampil dalam program
televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel. Menurut pemerintah
Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena dibuat
oleh Discovery Channel Singapura,