Anda di halaman 1dari 14

1.

GAMBAR TIGA DIMENSI


 Ciri-ciri benda berbentuk tiga dimensi
1. Memiliki panjang, lebar, tinggi
2. Menempati ruang
3. Bisa dilihat dari segala sudut pandang.

 Ciri-ciri benda berbentuk dua dimensi


1. Dapat dilihat dari satu (1) arah
2. Dibuat pada bidang datar
3. Mempunyai ukuran panjang dan lebar
4. Memiliki dimensi luas

 Jenis bentuk benda tiga dimensi


1. Benda Kubistis
Benda kubistis adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai bangunan kubus atau
balok.
Contohnya; Kotak pensil, kotak tisu, meja, kursi, lemari, bak sampah, dan kulkas
2. Benda Silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai silinder atau elips.
Contohnya; botol, gelas, piring, mangkuk, teko dan guci
3. Benda Bebas
Benda bebas adalah benda-benda yang bentuknya tidak beraturan.
Contohnya; buah-buahan, batu-batuan, dan benda alam lainnya.

2. TEMPO DAN TINGGI RENDAHNYA NADA


 Pengertian Tempo
Tempo adalah cepat atau lambatnya sebuah lagu. Ukuran untuk menentukan tempo
adalah beat. Beat, yaitu ketukan dasar yang menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu
menit. Misalnya, sebuah lagu memiliki beat MM 70, artinya dalam satu menit terdapat 70
ketukan dan dalam satu ketukan dinyatakan dengan notasi seperempat. MM adalah
singkatan dari Mentronome Malzel. Metronome adalah alat pengukur tempo. Kata Malzel
(1815) diambil dari nama pencipta alat ini.

 Macam - Macam tempo :


1. Largo  : lambat ( 44 - 48 /menit )
2. Adagio : lebih lambat dari adante namun lebih cepat dari largo ( 54 - 58 /menit )
3. Andante : perlahan, santai atau mirip orang berjalan ( 69 - 76 )
4. Moderato : sedang ( 92 / antara 88 - 96 / menit )
5. Allegro : Cepat penuh keriangan ( 126 - 138 / menit
6. Vivace : Lebih cepat, Hidup atau lincah ( 162 - 168 / menit )

3. GERAK DASAR TARI


 Unsur Utama Tari
1. Raga atau wiraga
Sebuah seni tari diwajibkan untuk menonjolkan gerakan badan dalam posisi duduk
maupun berdiri.
2. Irama atau wirama
Sebuah seni tari wajib mempunyai gerak yang sifatnya ritmis sesuai dengan alunan musik
pengiringnya baik itu dari irama maupun temponya.
3. Rasa atau wirasa
Sebuah seni tari mampu mengirim pesan dari sebuah perasaaan menjadi gerakan
tertentu dan dilengkapi dengan ekspresi dari penarinya.
 .Unsur Penunjang Tari
1. Tata Rias dan Kostum
Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan
secara tersirat.
2. Pola Lantai
Hal ini jsangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari supaya antar
penari tidak saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras,
kompak, dan teratur.
3. Setting Panggung
Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya. Hal ini
penting karena dengan adanya panggung yang sesuai tarian, tidak terlalu sempit, dan
tertata rapi akan menimbulkan kesan pada penonton. Setting panggung yang dimaksud
juga termasuk pencahayaan.Sekiranya, panggung sendratari tidak terlalu terang tetapi
juga tidak terlalu gelap. Intinya, penata ruangan harus bisa menyesuaikan dengan tari
yang akan dibawakan.
4. Properti
Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat
pendukung seperti selendang, piring, payung, lilin.Meskipun memang tidak semua tarian
menggunakan properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi
tarian.

 Jenis Tari
1. Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajian
a. TariTunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari.
Contoh tari tunggal yaitu tari Merak (Pasundan, Jawa Barat), tari Pendet (Bali), tari
Kandagan (Jawa Barat), tari Remo (Jawa Timur), tari Gatotkaca, tari Klana Topeng
(Jawa Tengah), dan tari Panji.
b. Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan
lainnya saling melengkapi.. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua,
bisa satu wanita yang lainya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri dari beberapa
pasangan.
Contoh tari berpasangan
No Nama Tari Asal Daerah
1. Tari Piring Minangkabau, Sumatra Barat
2. Tari Serampang Dua Belas Daerah Melayu, Sumatra Utara
3. Tari Janger Bali
4. Tari Ketuk Tilu Jawa Barat
5. Tari Bambangan Cakil Jawa Tengah
6. Tari Zapin Riau
7. Tari Gandrung Banuwangi, Jawa Timur
8. Tari Golek Menak Yogakarta

2. Jenis Tari  Berdasarkan Koreografinya


a. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini
diwariskan secara turun-temurun.
1) Tari Tradisional Klasik
Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan
istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya
anggun dan busananya cenderung mewah.Fungsinya sebagai sarana upacara
adat atau penyambutan tamu kehormatan.
Contoh : tari Klana Topeng (Jawa Barat), tari Bedaya Serimpi (Jawa Tengah), tari
Sanghyang (Bali), serta tari Pakarena dan tari Pajaga (Sulawesi Selatan).

2) Tari Tradisional Kerakyatan (Folklasik)


Berkembang di kalangan masyarakat biasa.Gerakannya cenderung mudah
ditarikan bersama serta iringan musiknya.Busana relatif sederhana.Sering
ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan.
Contoh : tari Jaipong (Jawa Barat), tari Payung (Melayu), dan tari Lilin (Sumatera
Barat).
b. Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara
nilai artistiknya.Pada garis besarnya, tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan
yaitu sebagai berikut.
1) Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
2) Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Nontradisi)

 Ciri Khas gerak tari suatu daerah dilihat dari:


1. Gerak
Gerakan tari daerah memiliki patokan tersendiri dan masing-masing ada keunikannya,
seperti gerakan kaki, tangan, kepala juga mata. Selain gerakannya sikap pada posisinya
juga berbeda-beda.
Gerakan kaki yang dapat kita jumpai yaitu dari Kalimantan yang memiliki gerakan kaki
yang lincah, sedang untuk tarian Jawa cenderung pelan dan halus. Gerakan kepala dan
leher banyak ditunjukkan ditarian Sunda dan Jawa. Sementara untuk gerakan mata
ditunjukan pada tarian Bali tanpa menggerakan kepala. Untuk tarian Jawa, menggerakan
mata dianggap tabu.
2. Iringan
Jenis iringan musik untuk masing-masing tari daerah tentu sangat berbeda sesuai dengan
karakter gerakan. Iringan musik gamelan sangat cocok untuk mengiringi tari Jawa, bukan
untuk tarian Kalimantan atau Sumatera. bahkan sesama iringan gamelan juga berbeda-
beda, antara gamelan jawa, gamelan sunda dan gamelan bali.
3. Busana atau kostum
kostum mengikuti busana daerahdan isi dari tariannya, misalnya tari kijang, tari merak
dan lain-lain yang busananya menyesuaikan dengan topik yang dibawakan.
4. Rias
Tata rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/menentukan watak
tokoh di atas pentas.
 Contoh keunikan tari suatu daerah
NO NAMA TARI ASAL CIRI KHAS ATAU KEUNIKAN
DAERAH
1. Tari Saman Aceh Suara yang dihasilkan dari pukulan tangan para penari
yang memiliki alunan seragam
2 Tari Tor-tor Sumatera Diiringi alunan musik gondang dan memakai kain ulos
Utara khas tradisonal Suku Batak
3 Tari Piring Sumatera Menggunakan property piring yang diletakkan pada
Barat kedua telapak tangannya
4 Tari Serimpi Yogyakarta Gerak tariannya lemah gemulai, penarinya harus
keturunan atau kerabat dari dalam kerajaan.
5 Tari Gambong Jawa Diringi alunan musik gamelan dengan busana jarik,
Tengah selendang dan kebaya kemben.
6 Tari Kecak Bali Diringi suara musik yang dihasilkan dari gelang
kerincing yang digunakan oleh para penari
dipergelangan kaki. Busananya sesuai tokoh
pewayangan Ramayana dan memakai bunga kamboja
pada salah satu telinganya
7 Tari Yapong Jakarta Diiringi dengan tabuhan musik tradisional khas betawi,
alat musik rebana.
8 Tari Sekapur Jambi Diringi alunan musik tradisional khas Melayu Jambi
Sirih
9 Tari Reog Jawa Timur Diperankan oleh sesosok Warok dan Gemblak. Memiliki
Ponoroga tarian inti dan penutup. Tarian penutup dimainkan
seorang Barong yang memiliki ukuran yang cukup
besar aitu setinggi 1- 2 m dengan berat 50-60 kg.
10 Tari Musyoh Papua Gerakan tariannya sangat lincah dan enerjik ditambah
dengan kostum koteka khas Papua dan Rok Rumbai
serta peralatan Tameng dan Tombak.
4. MENGENAL JENIS SENI RUPA TEKHNIK TEMPEL
 Kolase adalah karya seni tempel pada permukaan gambar.
Langkah – langkah membuat kolase :
1. Siapkan bahan
2. Membuat sketsa gambar
3. Mengatur daun / batang untuk menutupi sketsa gambar dengan memperhatikan ukuran,
perpaduan warna dan bentuknya
4. Menempel batang atau daun tumbuhan kering pada kertas gambar dengan lem
5. Ditempel dengan rapi
6. Memajang hasil karya tumbuhan kering.
Contoh karya seni gambar KOLASE sebagai berikut :

 APRESIASI KARYA SENI


Apresiasi seni adalah merupakan suatu penilaian terhadap karya seni orang lain,mulai dari
mengenali, menilai, dan menghargai makna atau nilai – nilai yang terkandung dalam karya seni
tersebut.

 MOZAIK
 Mozaik merupkan karya seni rupa dua atau tiga dimensi.
 Bahan – bahan yang dapat digunakan untuk membuat mozaik adalah : daun, biji-bijian,
kepingan kaca, kepingan keramik, kepingan CD yang sudah tidak dipakai, pecahan keramik
dan lain – lain.
 Pada umumnya mozaik tidak diwarnai. Pembuat mozaik mengkreasikan komposisi warna
dari bahan – bahan yang ditempel.
 Alat membuat mozaik : pinset, pensil, kuas.
 Bahan membuat mozaik : biji – bijian daun, biji-bijian, kepingan kaca, kepingan keramik,
kepingan CD yang sudah tidak dipakai, pecahan keramik dan lain – lain, lem, kertas A4.
 Langkah – langkah membuat mozaik sebagai berikut :
1. gambar pola di kertas A4
2. Membubuhkan lem pada bidang gambar, bisa dibantu dengan pinset.
3. Tempelkan bahan (misalnya pecahan keramik) dengan rapi dan dengan memperhatikan
komposisi warna.
Contoh hasil karya Mozaik:

 MONTASE
 Motase adalah karya yang dihasilkan dari menggabungkan beberapa gambar yang sudah
jadi.
 Gambar – gambar tersebut dipadukan hingga menghasilkan satu gambar baru.
 Biasanya gambar – gambar itu diambil dari majalah atau koran bekas.
 Cara membuat montase :
1. Alat : guntig
2. Bahan : Majalah, koran, gambar – gambar yang dijadikan montase, kertas HVS atau
koran
3. Langkah – langkah :
a. Potonglah gambar – gambar dari koran yang akan dijadikan montase, misalkan bada
dan kepala berbea
b. Gunting gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok
c. Tempelkan gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan dengan menggunkan
lem
d. Lihat hasil montase yang dibuat,
Lihat contoh montase di bawah ini :
5. GAMBAR CERITA
 Gambar cerita merupakan gambar atau serangkaian gambar yang mengandung sebuah
cerita. Contoh gambar bercerita adalah gambar ilustrasi. Gambar ilustrasi merupakan
gambar yang mendukung isi sebuah bacaan atau teks. Gambar ilustrasi dibedakan menjadi
2 macam, yakni gambar yang berupa yang berupa foto dan gambar tangan. Penggunaan
gambar ilustrasi disesuaikan dengan kebutuhan da nisi bacaan atau teks.

 Adapun ragam gambar ilustrasi antara lain berupa cergam (cerita bergambar), komik,
pamphlet, cover, kartun, dan karikatur. Gambar ilustrasi merupakan penggambaran sebuah
teks . tujuan ilustrasi adalah untuk memperjelas, memperindah, dan menerangkan isi atau
informasi dari sebuah bacan. Objek gambar ilustrasi dapat berupa manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhanserta benda-benda yang ada di sekitar kita. Objek gambar ini harus
disesuaikan dengan isi atau bacaan.

 Langkah-langkah membuat gamabar ilustrasi adalah sebagai berikut.


1. Gagasan
Gagasan bersumber dari bacaan .setelah menentukan gagasan, tentukanlah adegan apa
yang akan digambar, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, serta media yang
akan digunakan.
2. Sketsa
Sketsa adalah rancangan gambar yang dibuat sesuai dengan gagasan. Membuat sketsa
harus hati-hati, perhatikan bagaimana tata letak dan ukuran objek yang digambar.
3. Pewarnaan
Setelah sketsa selesai dibuat, kamu dapat mewarnainya. Pewarnaa dapat dilakukan
dengan dua cara, pertama memberi warna sesuai dengan aslinya, kedua memberi warna
berdasarkan imajinasi sendiri. Kamu dapat menggunakan cat air, cat minyak, pensil
warna, spidol dll.

 Adapun media gambar yang bisa kamu gunakan untuk menggambar adalah
1. Media alas gambar
Media alas gambar merupakan media atau tempat untuk menuangkan gambar. Kamu
dapat mengunakan kanvas, kain, kertas, atau bahkan kaca dan computer. Media ini juga
berpengaruhpada pemilihan media pewarna yang digunakan. Selain itu juga
berpengaruhpada awet dan tidaknya hasil gambar pada saat disimpan.
2. Media pewarna
a. Pensil warna
Jenis pendil ini banyak mengandung lilin. Pilihan warnanya punbanyak sekali.
b. Cat air
Cat air dalah pewarna yang terlebih dahulu dicampur dengan air sebelum dipergunkan.
Ada dua macam cat air, yakni transparan dan tidak transparan.

 Coarak gambar cerita atau ilustrasi sebagai berikut.


1. Realis
Realis merupakan gambar yang dibuat seperti keadaan aslinya, baik bentuk, ukuran, dan
tata letaknya. Contohnya seperti lukisan berjudul Kopal Dilanda Badai Karya Raden Saleh
berikut ini

2. Karikatur
Karikatur merupakan gambar yang melebih-lebihkan atau mengubah dari objek aslinya.
Gambar karikatur menyajikan objek dengan karakter yang lucu dan aneh. Biasanya
gambar karikatur mengandung kritikan dan sindiran.
3. Kartun
Kartun merupakan gambar yang berfungsi untuk menghibur dan berisikan humor.
Gambar karyun dapat berupa tokoh binatang atau manusia.

4. Dekoratif
Dekoratif adalah gambar yang disajikan dengan mengubah bentuk objek aslinya namun
tanpa menghilangkan ciri-ciri khasnya.

6. TANGGA NADA
 PENGERTIAN TANGGA NADA
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berurutan. Misalnya do, re, mi, fa,
sol, la, si, do.

 Tangga nada pentatonis merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai 5 nada pokok.
Ragam nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang didengar.
Berdasarkan nadanya, ada nada pentatonis yang menggunakan tangga nada jenis pelog
dan tangga nada slendro contoh alat musik yang menggunakan tangga nada jenis pelog
dan slendro adalah gamelan jawa, ada juga gamelan sunda, bali, madura, dan batak.

 Tangga nada pelog biasanya menggunakan susunan nada yang berbunyi seperti nada do –
mi – fa – sol – si. Salah satu lagu daerah yang menggunakan tangga nada ini adalah lagu
gundhul pacul dari jawa tengah. Sedangkan tangga nada slendro biasanya menggunakan
susunan yang berbunyi seperti nada-nada do – re – mi – sol – la. Lagu yang menggunakan
tangga nada ini memberikan kesan gembira dan lincah. Salah satu contoh lagu dengan
tangga nada slendro ini adalah lagu cublak-cublak suweng dari daerah jawa tengah.

 Tangga nada diatonis terdiri atas beberapa jenis:


a. Tangga nada diatonis mayor
Tangga nada diatonis mayor adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak 1 – 1 –
½ - 1 – 1 – 1 – ½. Contoh tangga nada mayor sebagai berikut:

b. Tangga nada diatonis minor


Tangga nada diatonis minor adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak 1 – ½ -
1 – 1 – ½ - 1. Tangga nada minor dibedakan menjadi tiga jenis yaitu minor asli, minor
harmonis, dan minor melodis. Berikut jenis tangga nada diatonis minor:
 Tangga nada minor asli masih merupakan nada-nada pokok, belum mendapatkan
nada sisipan. Berikut contoh tangga nada minor asli.

 Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada dengan nada ketujuh dinaikan
setengah laras. Pada saat turun jaraknya teap sama. Berikut contoh tangga nada
minor harmonis.
 tangga nada minor melodis adalah tangga tangga nada minor asli dengan nada ke-6
dan ke-7 dinaikan setengah laras. Pada saat turun nada ke-6 dan ke-7 diturunkan
setengah laras.

 Tangga nada mayor dan minor akan terdengar perbedaannya jika dimainkan dengan alat
musik. Lagu dengan tanda mayor jika dmainkan akan terdengar ceria. Berbeda dengan lagu
dengan tangga nada minor. Lagu dengan tangga nada minor jika dimainkan akan terdengar
sedih. Walaupun demikian, lagu minor yang syairnya lucu dengan tempo cepat, akan
terkesan gembira. Kecepatan sangat mempengaruhi kesan.

 Lagu bertangga nada mayor banyak ditemukan pada lagu anak-anak. Sebaliknya, lagu
bertangga nada minor kebanyakan pada lagu anak muda. Terutama lagu-lagu yang
menceritakan kesedihan hati. Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada
pokok suatu sistem nada. Tangga nada dimulai dari salah satu nada dasar sampai dengan
nada oktafnya. Misalnya do, re, mo, fa, sol, la, si, do.

 Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor yaitu
c’ == tanda mula tangga nada minor ==. Tanda mula yang sesuai dengan pola interval
suatu tangga nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada minor
tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama disebut sebagai
relatif. Jadi, tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor, dan
tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada A mayor.
 Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor, ditentukan dengan menaikan nada
tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah
langkah), yaitu dengan interval terts minor, jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G
mayor, terdiri atas satu kres, maka tangga nada minor relatifnya E minor, juga memiliki satu
kres sebagai tanda mula.

 Tangga nada diatonis mayor


 Tangga nada merupakan susunan berjajar, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dalam
seni musik ada jenis tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis terdiri atas delapan
nada. Tangga nada diatonis dibagi lagi dalam dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada
mayor dan tangga nada minor.
 Tangga nada diatonis mayor memiliki interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½
 Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor adalah sebagai berikut:
a. Bersifat riang gembira
b. Bersemangat
c. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada do, namun tidak menutup kemungkinan
diawali dengan nada 5 atau 3 dan diakhiri nada 1
d. Mempunyai pola interval 1 1 ½ 1 1 1 ½
 Lagu yang bertangga nada mayor adalah maju tak gentar, halo-halo bandung, dan
garuda pancasila.

 Tangga nada diatonis MINOR


 Ciri-ciri lagu dengan tangga nada minor:
1. Lagu bersifat sedih
2. Terdengar kurang bersemangat
3. Umumnya diawali dan diakhiri dengan nada La
4. Mempunyai pola interval 1 ½ 1 1 ½ 1 1
 Lagu bertangga nada minor antara lain Syukur, Tuhan, dan Gugur Bunga.
7. KARYA TARI DAERAH MENGGUNAKAN PROPERTI
 Properti tari adalah salah satu unsur yang hampir selalu ada di setiap jenis dan ragam
tarian. Properti tari merupakan semua alat yang digunakan sebagai media atau
perlengkapan dari pementasan suatu tarian. Pada dasarnya, penggunaan properti tari
ditujukan untuk memberikan kesan keindahan sekaligus sebagai media untuk
menyampaikan makna yang terkandung dari suatu tarian. Pemakaian properti diusahakan
jangan sampai mempersulit gerak tari.

 Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat kaya akan ragam budaya, termasuk budaya
dan kesenian tari. Berbagai etnis dan daerah di nusantara pasti memiliki tarian adatnya
masing-masing. Nah, masing-masing tarian adat tersebut tentu kebanyakan pastilah
menggunakan media atau properti sebagai pelengkap keindahan dan penyampai makna.
Ada tarian yang menggunakan selendang, kipas, payung, topeng, lilin, piring, tombak,
mandau, atau senjata tradisional lainnya, dan masih banyak lagi.

 Berikut ini adalah tabel yang berisi daftar tarian tradisional indonesia beserta asal daerah
dan properti yang digunakannya.

No. Nama Tarian Asal Daerah Properti Tari


1. Tari Reog Ponorogo Reog
2. Tari Pendet Bali Bokor
3. Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan Kipas
4. Tari Topeng Cirebon Cirebon Topeng
5. Tari Kuda Lumping Jawa Tengah Kuda Lumping
6. Tari Piring Sumatera Barat Piring
7. Tari Remong Jawa Timur Selendang
8. Tari Baksa Kembang Kalimantan Selatan Rangkaian Bunga
9. Tari Golek Manis Jawa Tengah Boneka
10. Tari Payung Sumatera Barat Payung
11. Tari Legong Bali Kipas
12. Tari Lengger Jawa Tengah Selendang
13. Tari Jaipong Jawa Barat Selendang
Tari Serampang Dua
14. Riau Sapu tangan
Belas
15. Tari Bondan Jawa Tengah Boneka, payung, kendi
16. Tari Gong Kalimantan Timur Gong
17. Tari Lilin Sumatra Barat Lilin menyala di atas piring
18. Tari Remo Jawa Timur Sabuk dan keris
19. Tari Serimpi Jogjakarta Jebeng, cundrik, tombak
Pakaian yg menyerupai merak,
20 Tari Merak Jawa Barat
mahkota

8. RAGAM SENI RUPA DAERAH


 BAHAN UTAMA DAN ALAT PEMBUAT KARYA SENI DAERAH
1. Bahan Utama Membuat Batik
 Kain mori
 Malam/ lilin/ paraffin
 Zat pewarna
 Canting
 Wajan dan kompor untuk mencairkan lilin batik
 Gawangan untuk menyangga kain saat proses membatik
2. Bahan Utama Membuat Tenun Ikat
 Helai benang yang dibungkus dengan tali plastik

 LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT BATIK TULIS


1. Mori dipoles menjadi mori matang dengan cara direbus air dengan soda abu, kemudian
diaduk lalu dicuci bersih, dijemur, disertika.
2. Kain mori dipola kemudian dibatik dengan lilin batik
3. Dicelup dengan naptol dan indigosol / warna tua
4. Dilorod/ direbus dengan air yang dicampur garam kostik, cuci bersih dengan kanji tipis lalu
jemur
5. Dibironi (ditutup dengan warna-warna yang tetap dengan lilin batik)
6. Dicelup dengan warna napthol dan indigosol
7. Dilorod dicuci dan dikanji kemudian dijemur hingga dapat batik proses lorodan.

 LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT BATIK CAP


1. Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi alas yang lunak.
2. Malam direbus hingga mencair.
3. Cap dimasukkan kedalam cairan malam kurang lebih 2 cm tercelup cairan malam pada
bagian bawah cap.
4. Letakan cap di atas kain mori lalu tekan hingga malam meresap ke kain
5. Setelah proses cdap selesai, kain mori diwarnai dengancara mencelupkan kain mori
kedalam tangki yang berisi warna
8. Setelah pewarnaan selesai dilorod/ direbus dengan air yang dicampur garam kostik, cuci
bersih dengan kanji tipis lalu jemur
9. Dibironi (ditutup dengan warna-warna yang tetap dengan lilin batik)
10. Dicelup dengan warna napthol dan indigosol
11. Dilorod dicuci dan dikanji kemudian dijemur hingga dapat batik proses lorodan.

 LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT BATIK CETAK ATAU SABLON


1. Siapkan desain
2. Cetak desain dalam plakan. Jumlah plakan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan
jumlah warna yang akan digunakan.
3. Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.
4. Letakkan plakan diatas kain. Lalutuang pewarna dan tarikdari ujung plakan keujung
plakan yang lain dengan velvet
5. Keringkan kain mori yang telah diberikan warna
6. Ulangi langkah diatas untuk setiap perbedaan warna.

 TEKNIK PRMBUATAN BATIK


1. Teknik tulis menggunakan canting sebagai alat pembuat motif.
2. Teknik celup ikat dengan mengikat sebagian kain kemudian dicelupkedalam larutan
pewarna
3. Teknik Cap menggunakan stempel yang di atasnya sudah berbentuk ragam rias batik
4. Teknik colet dengan mengoleskan cat atau pewarna khususpada pola batik dengan kuas

9. REKLAME
 BENTUK REKLAME
1. Poster
2. Brosur
3. spanduk
4. Embalase
5. Baliho
6. Billboard

 KRITERIA REKLAME YANG BAIK


1. Menggunakan bahasa yang baik
2. Jujur

 PERBEDAAN BENTUK REKLAME


1. Poster
- Dipasang ditempat umum
- Berupa ajaka, pengumuman, iklan.
- Bahasa singkat padat dan komunikatif serta persuasive
- Dicetak pada sehelai kertas

2. Brosur
- Dicetak pada sehelai kertas
- Informasi bersifat r4inci dan jelas
- Disebarluaskan secara langsung kepada konsumen

3. Spanduk
- Berisi informasi yang komersial maupun nonkomersial
- Dibuat menggunakan kain
- Bahasa singkat padat dan jelas
- Dipasang diantara dua tiang ditempat yang strategis dan ramai

4. Embalase
- Reklame pada kemasan produk
- Berisi pesan grafis yang menarik
- Kemasan berfungsi sebagai pembungkus atau pelindung produk
- Sebagai daya tarik pembeli

5. Baliho
- Berisi gambar atau tulisan yang menarik
- Menggunakan tiang besar dan kuat bersifat semi permanen
- Dipasang ditempat umum dan strategis

6. Billboard
- Berisi gambar atau tulisan yang menarik
- Berukuran besar dan permanen
- Dipasang di atap dinding pertokoan atau instansi tertentu
 JENIS REKLAME
 Brosur
 Buklet
 Embalasa
 Poster

10.INTERVAL NADA
 Interval Nada adalah jarak antar satu nada dengan nada lain. Interval nada ada yang
bernilai 1 dan ada pula yang bernilai setengah. Untuk interval nada mayor memiliki interval
1- 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2 ini berlaku apabila masih normal menggunakan nada do = C yaitu
urutan nadanya C - D - E - F - G - A - B – C

 Nama nama interval nada :


N Nama Interval keterangan
o
1 Prim Selang nada 1-1 Interval nada yang sama.misal do ke do
2 Sekon Selang nada 1-2 Interval nada dari nada satu ke nada dua diatas
atau dibawah.misal nada do ke re
3 Terts Selang nada 1-3 Interval nada dari nada satu ke nada tiga.misal
do ke mi
4 Kuart Selang nada 1-4 Interval nada dari nada satu ke nada
empat.misal do ke fa,re ke sol .
5 Kwint Selang nada 1-5 Interval lima nada
6 Sekt Selang nada 1-6 Interval enam nada
7 Septim Selang nada 1-7 Interval tujuh nada
8 Oktaf Selang nada 1-8 Interval delapan nada,oktaf sebagai
pengulangan nada yang sama

 Tangga nada diantonis mayor memiliki ciri bersifat riang gembira dan semangat
Untuk mengetahui jarak pada nada dapat menggunakan tanda kromatik
Tanda kromantik digunakan untuk menaikan dan menurunkan atau mengembalikan kenada
aslinya.

 Tanda kromatik ada dua yaitu :


 Kres (# ) berfungsi untuk menaikan setengah nada
 Mol (b ) berfungsi untuk menurunkan setengah nada

 Selain tangga nada diatonis mayor juga ada nada diatonis minor yang memiliki ciri sifat
sedih.
Contoh lagu Syukur, Hymne Guru,Gugur Bunga.

11.POLA LANTAI TARIAN DAERAH


 Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan,
pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai
ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola
lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian
(terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai
pada tarian, antara lain :

 JENIS POLA LANTAI :


a) Pola lantai vertikal 
Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu
garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan
pada tari klasik. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi kuat. 

b) Pola lantai horizontal 


Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke
samping. 

c) Pola lantai diagonal 


Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke
kanan atau ke kiri. 

d) Pola lantai garis melengkung 


Pola lantai garis melengkung. Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk
garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan. Pola lantai ini
banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut.
Beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar, lengkung ular dan angka
delapan.  

 Beberapa contoh pola lantai :


 Tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.
 Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
 Tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
 Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan menggunakan pola
lantai garis melengkung membentuk lingkaran.
 Tari seudati dari Aceh menggunakan pola gabungan antara pola lantai lurus, pola lantai
lengkung, dan zig-zag.
 Tari jaipong dari Jawa Barat menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.
 Tari Bedhaya Ketawang menggunakan pola lantai Gawang Motor Mabur (pesawat
terbang).
 Tari Tayub dari Jawa, tari Gandrung dari Sasak, Joged Bumbung dari Bali, Gareng
Lamen dari Flores, dan hampir semua tarian perang dari Papua menggunakan pola
lantai garis lurus dan garis lengkung.
 Tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan menggunakan pola lantai melengkung.
 Tari Randai dari Minangkabau menggunakan pola lantai garis lengkung.
 Tari Baris Gede di Bali menggunakan pola lantai lurus.
 Tarian perang dari Nusa Tenggara Timur menggunakan pola lantai lurus.
 Tarian Joged Melayu atau Zapin menggunakan pola lantai garis lurus dan garis
lengkung.
 Tari Yospan berasal dari Papua dengan pola lantai garis lurus
 Tari Rejang Dewa dari Bali juga banyak menggunakan pola lantai garis lengkung.
 Tari Lengger dari Banyumas menggunakan pola lantai garis lurus.
12.PATUNG
 Patung adalah pemaparan ekspresi, gagasan, dan ide dalam bentuk karya seni rupa tiga
dimensional yang merupakan tiruan dari bentuk manusia dan alam dengan menggunakan
berbagai teknik khusus (pahat, cetak, membutsir dan kontruksi)

 Fungsi patung
Secara umum fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan diciptakannya patung itu sendiri
berdasarkan tujuan pembuatannya, patung ada enam macam, yaitu sebagai berikut :
a. Patung religi :
    sebagai sarana untuk beribadah atau bermakna religius
b. Patung monumen :
   untuk memperingati jasa seseorang, kelompok, atau peristiwa bersejarah
c. Patung arsitektur :
    yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan
d. Patung dekorasi :
    yaitu patung untuk menghias bangunan atau memperindah lingkungan
e. Patung seni :
    yaitu patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahannya
f. Patung kerajinan :
    yaitu patung hasil karya kerajinan.
 
 Jenis dan Corak Patung
Jenis karya patung dapat di bedakan menjadi 3 yaitu :
 Patung dada
Yang dimaksud dengan patung dada adalah penampilan karya seni patung sebatas
dada ke atas / bagian kepala saja. Patung ini sering disebut pula patung Baste.
 Patung torso
Istilah torso disebut juga badan. Patung torso adalah karya seni patung yang
penampilannya hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang, dan panggul
atau patung manusia yang tidak mempunyai kepala, tangan dan kaki.
 Patung lengkap
Penampilan karya patung ini lengkap, maksudnya terdiri dari seluruh anggota badan,
mulai dari kepala sampai kaki.

 Corak patung :
 Corak Imitatif / Realis
Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam, perwujudan patung ini berdasarkan fisio
plastic (bentuk fisik) baik anatomi, proporsi, maupun ekspresi
Tokoh-tokoh corak Imitatif :
1) Hendra
2) Trubus
3) Saptoto
4) Edy Sunarso
 Corak Dekoratif
Corak ini mempunyai bentuk yang telah banyak mengalami perubahan. Bentuk-bentuk
alam diolah menurut gagasan dan imajinasi pematung. Pengubahan dari bentuk alam
menjadi bentuk baru ini masih terkait dengan sifat fisiknya.
Tokoh-tokoh corak deformatif :
1) But Muchtar
 Corak Nonfiguratif/Abstrak
Corak ini secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam dalam
mewujudkannya (abstrak). Corak abstrak banyak dipengaruhi oleh aliran konstruktifisme.
Patung dipandang sebagai rangkaian bentuk konstruksi yaitu susunan material seperti
besi, plat, kawat, kayu, plastic, dan sebagainya.
Tokoh-tokoh corak Nonfiguratif :
1) G. Sidharta
2) Rita Widagdo
 Media Seni Patung
Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan dalam seni
patung.

 Bahan
Bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :
1)    Bahan lunak 
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk
misalnya : tanah liat, lilin, sabun.
     2)   Bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu sengan, kayu
randu,dan kayu mahoni.
     3)   Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling
dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan
batu pualam (manmer).
Selain bahan-bahan tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat
patung yaitu semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya.

 ALAT
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan
tekniknya alat-alat yang digunakan :
     1)    Butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
     2)   Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara 
diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
     3)   Pahat
     4)   Palu
     5)   Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.
     6)   Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada
kerangka patung.

 Teknik Pembuatan Patung


Teknik adalah cara untuk melakukan sesuatu. Teknik pembuatan patung ada 4 yaitu
 Teknik Membentuk :
Membuat patung dengan menyusun atau menempel  sedikit demi sedikit bahan yang
digunakan. Bahan yang cocok dengan teknik ini adalah tanah liat, semen, dan gips.
 Teknik Merakit :
Merakit hamper sama dengan membentuk , namun biasanya terdiri atas bagian –
bagian yang merupakan beberapa potongan atau barang lepasan. Patung disusun atau
dibentuk dengan cara mengelem atau mengelas sesuai dengan bahannya. Bahan yang
digunakan antara lain potongan karton, kayu dan komponen besi.
 Teknik Memahat :
Mengurangi  bagian bahan yang tidak dipakai dengan caramenoreh, melubangi,
menggores, mencungkil, dan sebagainya. Bahan yang cocok dengan teknik ini adalah
bahan keras, seperti kayu, batu, dan gips yang telah mengeras.
 Teknik Membutsir :
Mengurangi bagian bahan yang tidak dipakai sedikit demi sedikit menggunakan alat
sejenis pisau berukuran kecil. Bahan yang cocock dengan teknik ini adalah bahan lunak
seperti lilin, sabun, dan gips.
 Teknik Mencetak :
Teknik ini diawali dengan membuat model. Model dijadikan alat pembentuk cetakan,
kemudian barulah cetakan diisi dengan bahan pembuat patung. Bahan yang cocock
dengan teknik ini adalah  logam, fiberglass, karet, kaca, dan bahan – bahan lain yang
dapat dicairkan dan mengeras  kembali.
 Teknik Menempa :
Membentuk lembaran atau batangan logam dengan cara memukul – mukul bahan
tersebut hingga membentuk objek yang diinginkan. Agar lebih mudah dibentuk, logam
dapat dipanaskan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai