Jenis jenis usaha dalam masyarakat, Ada banyak jenis usaha dalam masyarakat, beberapa di antaranya adalah:
Pertanian: Usaha yang berhubungan dengan produksi dan pengolahan produk pertanian, seperti padi, jagung,
buah-buahan, sayuran, dan sebagainya.
Perikanan: Usaha yang berhubungan dengan produksi dan pengolahan ikan dan produk perikanan lainnya,
seperti udang, lobster, kerang, dan sebagainya.
Perdagangan: Usaha yang berhubungan dengan jual beli barang atau jasa antara penjual dan pembeli, seperti
toko, pasar, dan sebagainya.
Manufaktur: Usaha yang berhubungan dengan produksi barang-barang dengan menggunakan mesin atau
peralatan khusus, seperti mobil, pakaian, elektronik, dan sebagainya.
Jasa: Usaha yang berhubungan dengan penyediaan layanan, seperti jasa keuangan, jasa kesehatan, jasa
pendidikan, jasa transportasi, dan sebagainya.
Peternakan: Usaha yang berhubungan dengan produksi dan pengolahan produk ternak, seperti daging sapi,
ayam, susu, dan sebagainya.
Konstruksi: Usaha yang berhubungan dengan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, seperti gedung,
jalan, jembatan, dan sebagainya.
Teknologi: Usaha yang berhubungan dengan pengembangan teknologi dan aplikasinya, seperti perangkat
lunak, aplikasi mobile, game, dan sebagainya.
Pariwisata: Usaha yang berhubungan dengan penyediaan layanan wisata, seperti hotel, restoran, objek wisata,
dan sebagainya.
Kreatif: Usaha yang berhubungan dengan kreasi dan produksi karya seni dan hiburan, seperti film, musik, seni
rupa, dan sebagainya.
Industri adalah sektor ekonomi yang terlibat dalam produksi barang atau jasa dengan menggunakan mesin dan
teknologi modern dalam proses produksi. Beberapa ciri-ciri jenis usaha industri adalah sebagai berikut:
Memiliki tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam jumlah besar dan secara massal untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Biasanya menggunakan mesin, teknologi modern, dan tenaga kerja yang terlatih untuk menghasilkan produk.
Beroperasi dengan skala besar dan membutuhkan modal besar dalam proses produksinya.
Mempunyai proses produksi yang cenderung bersifat berkelanjutan, sehingga perencanaan produksi dan
manajemen produksi yang efisien sangat diperlukan.
Memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu dan memproduksi produk dalam jumlah besar untuk memenuhi
permintaan pasar.
Seringkali melibatkan kegiatan riset dan pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas produk dan
memenuhi permintaan pasar yang berkembang.
Mempunyai sumber daya manusia yang terlatih dan memiliki keterampilan teknis yang tinggi.
Bersifat kompetitif dan selalu berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan biaya
produksi.
D. Rangkuman Muatan IPS
Ada pula jenis usaha lain yang memanfaatkan secara langsung sumber daya alam. Jenis usaha ini disebut bidang usaha ekstraktif.
Dalam bidang usaha ekstraktif, kita hanya mengambil sumber daya alam tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu. Bidang usaha
ekstraktif yaitu berburu, pertambangan, dan penebangan hutan.
1. Perindustrian
Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin. Ada
industri yang mengolah bahan baku atau mentah menjadi produk olahan. Ada industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi. Ada pula industri yang mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Ada industri besar dan industri kecil. Industri besar menggunakan peralatan, modal, dan tenaga kerja dalam jumlah besar. Industri
kecil menggunakan peralatan, modal, dan tenaga kerja dalam jumlah lebih kecil. Contoh industri kecil, antara lain perajin mebel,
pembuatan tahu atau tempe, dan perajin keramik. Contoh industri besar antara lain industri baja, industri mobil, dan industri tekstil.
2. Perdagangan
Perdagangan adalah semua hal yang berhubungan dengan kegiatan jual beli. Dalam perdagangan ada perpindahan hak milik.
Pedagang membeli barang atau jasa dari suatu tempat pada waktu tertentu, kemudian menjualnya ke tempat lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan.
Tanpa adanya perdagangan, setiap orang harus memproduksi sendiri segala kebutuhan hidupnya. Dengan adanya perdagangan,
produsen menjual hasil produksinya pada konsumen. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain bahan makanan, pakaian,
hewan, barang elektronika, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
3. Jasa
Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang ditawarkan kepada orang lain (konsumen). Meskipun tidak menghasilkan barang
seperti misalnya industri konfeksi menghasilkan pakaian. Usaha jasa memberikan pelayanan kepada konsumen. Contoh pekerjaan
yang menjual jasa adalah guru, pengacara, dokter, montir mobil, jasa keuangan, pemandu wisata, dan sebagainya.
3. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi sesuai dengan UUD
1945 pasal 33 ayat (1), yaitu bentuk perekonomian disusun atas usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi pertama kali
dikembangkan oleh Drs. Mohammad Hatta. Atas perannya tersebut beliau dijuluki Bapak Koperasi Indonesia.
Ada berapa bentuk koperasi yang berkembang di Indonesia? Bentuk- bentuk koperasi di Indonesia sebagai berikut.
1. Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang menyediakan berbagai barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Contohnya beras, gula, minyak, sabun, peralatan rumah tangga, dan barang elektronik.
2. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang menyediakan layanan simpan dan pinjam.
3. Koperasi produksi, yaitu koperasi yang menyediakan bahan baku produksi dan menyalurkan hasil produksi anggotanya.
4. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang menyediakan layanan atau jasa tertentu bagi anggotanya. Contohnya, koperasi angkutan.
5. Koperasi serbausaha, yaitu koperasi mengelola berbagai jenis usaha, misalnya penyediaan barang konsumsi, simpan pinjam,
penyediaan bahan baku, dan penyaluran hasil produksi. Contohnya, koperasi unit desa (KUD).