Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan untuk kader

1. Apa itu frambusia ?


Dari petugas kesehatan sudah mensosialisasikan kepada kader apa itu frambusia. Frambusia adalah koreng/patek.
2. Peran kader di masyarakat dlm mendukung eradikasi frambusia?
Saat saya melakukan kegiatan saya melakukan skrining terhadap masyarakat adanya luka koreng. Jika ada koreng maka kita akan
mengarahkan ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan
3. Korengnya yang seperti apa?
Dari awal kita mengantisipasi semua jenis koreng.
Dinkes Provinsi : dengan catatan tidak ada Riwayat luka karena cidera, tdk ada bekas jatuh, tidak ada bekas goresan. Jadi koreng yang
dimaksud adalah koreng non trauma.
4. Jika ada kasus maka kader menghubungi siapa?
Jika ada kasus saya menghubungi bidan desa untuk kita tindak lanjut dan kita mendatangi rumah yang ada penderita koreng. Nanti kami
arahkan untuk berobat ke puskesmas.
5. Apakah anda sebagai kader mendampingi ke faskes?
Iya saya mendampingi pasien untuk berobat ke puskesmas
6. Apa yang membuat/mempermudah penyebaran frambusia?
Penularannya lewat cairan atau getah pada pasien frambusia yang bersentuhan langsung.
7. Frambusia melalui vector apa?
Melalui lalat

Pertanyaan untuk Guru

1. Apakah sekolah sudah dilakukan sosialisasi?


Sudah, kemarin sudah disosialisasikan Bersama dengan program BIAN tanggal 16.
2. Apakah ada siswa yang mempunyai luka atau koreng?
Siswa kami berjumlah 208. Dari yang diperiksa terdapat 3 siswa yang terdapat luka koreng. Dan disarakan untuk periksa di puskesmas.
Setelah diperiksa hasilnya negative
3. Apa upaya sekolah untuk mencegah terjadinya kasus frambusia?
Kami membiasakan perilaku hidup sehat,menganjurkan untuk rajin mandi dan cuci tangan , jangan ganti baju dengan teman lain.

Pertanyaan untuk dokter

1. Tadi di sekolah terdapat 3 siswa yang terindikasi dicurigai frambusia, apakah dokter menerima pasien tersebut.
Tadi saat pemeriksaan di SD , kita melakukan pemeriksaan RDT Shypilis secara langsung di SD.
2. Seandainya pasien datang ke puskesmas, bedanya lesi frambusia dengan lesi yang lain itu apa?
Kalau lesi frambusia tidak nyeri saat ditekan, kemerahan seperti rashberry.
3. Jika ditemukan kasus koreng apa yang dilakukan?
Kita mengedukasi dan membujuk pasien apakah mau dilakukan pemeriksaan. Jika bersedia kita berikan form laboratorium kepada
pasien untuk dilakukan pemeriksaan RDT Shypilis. Jika positif kita berikan obat Azytromycin 30 mg/Kg BB dengan dosis tunggal.
4. Seandainya ada pasien terdapat koreng tapi dia usia> 15 tahun di RDT Shypilis hasilnya positif. Kemungkinan sakit apa pasien tersebut?
Kemungkinan mengalami penyakit shypilis karena menggunakan RDT Shypilis. Lalu kita anamnase juga apakah dia pernah melakukan
hubungan seksual berganti2 banyak orang atau tidak.

Pertanyaan untuk pengelola program

1. Upaya apa yang dilakukan agar masyarakat di wilayah kerja puskesmas bawang 1 lebih paham ap aitu frambusia?
Saya bekerjasama dengan kader P2P. Setiap desa memiliki 5 kader tiap desa. Saya melakukan penyuluhan tentang frambusia kepada
kader P2 dalam pertemua kader. Kita juga memiliki grup WA Khusus kader P2, jadi saya bisa membagikan informasi tentang frambusia
kepada kader melalui grup WA. Di grup juga kita melakukan evaluasi kegiatan. Dan kader P2 tiap desa juga sudah memiliki jadwal
masing2 setiap bulannya seperti PSN, Ketuk pintu, Posbindu. Saat melakukan kegiatan tersebut mereka juga melakukan sosialisasi
frambusia. Dan kegiatan tersebut dilaporkan ke grup serta dokumentasi.
2. Apa yang anda harapkan dari kegitan yang telah dilakukan?
Serangkaian kegiatan yang kita lakukan adalah untuk mendeteksi dini agar tidak terjadi penularan frambusia lagi, dan agar mencegah
kecacatan.
3. Frambusia menyerang apa?
Menyerang kulit, tulang rawan, tulang, sendi dan kuku

Pertanyaan kader

1. Untuk sosialisasi apa yang sudah bu kader lakukan agar masyarakat daerah ibu mengenal frambusia?
Setiap pertemuan saya datangi seperti pertemuan RT, Dawis saya lakukan sosialisasi frambusia. Memang mungkin agak sedikit susah
kita untuk membujuk masyarakat, karena mereka masih menganggap sepele ap aitu koreng. Tapi kita berusaha untuk mengedukasi
masyarakat. Dan saya dan bidan desa mendatangi ke rumah pasien untuk edukasi lagi tentang frambusia agar mereka mau dilakukan
pemeriksaan di fasyankes.
2. Terksit cara penularan melalui manusia lewat cairan, selain itu penularannya melalui apa?
Melalui lalat
3. Jadi penularan melalui lalat ya, lalu bagaiman di desa ibu untuk pengelolaan sampahnya?
Jadi kita terdiri dari 10 RT. Masing2 rumah sudah menyiapkan ember besar 2 untuk tempat sampah. Nantinya sampah itu akan diangkut
setiap hari senin dan kamis. Biaya pengangkutan sampah ini 15 rb/bulan.
4. Lalu bagaimana sarana air bersih di desa anda?
Di desa bandingan kita semua sudah menggunakan sarana air bersih menggunakan sumur.
5. Apakah sudah ODF di desa bandingan?
Sudah ODF dan desa STBM

Pertanyaan untuk petugas promkes

1. Coba anda praktekan sebagai promkes bagaimana penyuluhan yang anda lakukan tentang frambusia.
Jadi saat melakukan penyuluhan saya menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Jadi frambusia adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum subspecies treponem parteneu. Gejalanya adanya luka koreng yang tidak disebebkan
oleh cedera.
2. Media apa yang anda gunakan untuk penyuluhan frambusia?
Kami menggunakan media PPT, leaflet, Poster, dan juga melalui media social (IG, FB, dan youtube)

Apakah sudah dibuatkan SK untuk tim eradikasi frambusia?

Sudah

Lalu setelah mendapatkan sertifikat eradikasi frambusia apa yang akan dilakukan selanjutnya?

Kita akan tetap melakukan sosialisasi dan kampanye tentang frambusia.

Anda mungkin juga menyukai