1. Tadi di sekolah terdapat 3 siswa yang terindikasi dicurigai frambusia, apakah dokter menerima pasien tersebut.
Tadi saat pemeriksaan di SD , kita melakukan pemeriksaan RDT Shypilis secara langsung di SD.
2. Seandainya pasien datang ke puskesmas, bedanya lesi frambusia dengan lesi yang lain itu apa?
Kalau lesi frambusia tidak nyeri saat ditekan, kemerahan seperti rashberry.
3. Jika ditemukan kasus koreng apa yang dilakukan?
Kita mengedukasi dan membujuk pasien apakah mau dilakukan pemeriksaan. Jika bersedia kita berikan form laboratorium kepada
pasien untuk dilakukan pemeriksaan RDT Shypilis. Jika positif kita berikan obat Azytromycin 30 mg/Kg BB dengan dosis tunggal.
4. Seandainya ada pasien terdapat koreng tapi dia usia> 15 tahun di RDT Shypilis hasilnya positif. Kemungkinan sakit apa pasien tersebut?
Kemungkinan mengalami penyakit shypilis karena menggunakan RDT Shypilis. Lalu kita anamnase juga apakah dia pernah melakukan
hubungan seksual berganti2 banyak orang atau tidak.
1. Upaya apa yang dilakukan agar masyarakat di wilayah kerja puskesmas bawang 1 lebih paham ap aitu frambusia?
Saya bekerjasama dengan kader P2P. Setiap desa memiliki 5 kader tiap desa. Saya melakukan penyuluhan tentang frambusia kepada
kader P2 dalam pertemua kader. Kita juga memiliki grup WA Khusus kader P2, jadi saya bisa membagikan informasi tentang frambusia
kepada kader melalui grup WA. Di grup juga kita melakukan evaluasi kegiatan. Dan kader P2 tiap desa juga sudah memiliki jadwal
masing2 setiap bulannya seperti PSN, Ketuk pintu, Posbindu. Saat melakukan kegiatan tersebut mereka juga melakukan sosialisasi
frambusia. Dan kegiatan tersebut dilaporkan ke grup serta dokumentasi.
2. Apa yang anda harapkan dari kegitan yang telah dilakukan?
Serangkaian kegiatan yang kita lakukan adalah untuk mendeteksi dini agar tidak terjadi penularan frambusia lagi, dan agar mencegah
kecacatan.
3. Frambusia menyerang apa?
Menyerang kulit, tulang rawan, tulang, sendi dan kuku
Pertanyaan kader
1. Untuk sosialisasi apa yang sudah bu kader lakukan agar masyarakat daerah ibu mengenal frambusia?
Setiap pertemuan saya datangi seperti pertemuan RT, Dawis saya lakukan sosialisasi frambusia. Memang mungkin agak sedikit susah
kita untuk membujuk masyarakat, karena mereka masih menganggap sepele ap aitu koreng. Tapi kita berusaha untuk mengedukasi
masyarakat. Dan saya dan bidan desa mendatangi ke rumah pasien untuk edukasi lagi tentang frambusia agar mereka mau dilakukan
pemeriksaan di fasyankes.
2. Terksit cara penularan melalui manusia lewat cairan, selain itu penularannya melalui apa?
Melalui lalat
3. Jadi penularan melalui lalat ya, lalu bagaiman di desa ibu untuk pengelolaan sampahnya?
Jadi kita terdiri dari 10 RT. Masing2 rumah sudah menyiapkan ember besar 2 untuk tempat sampah. Nantinya sampah itu akan diangkut
setiap hari senin dan kamis. Biaya pengangkutan sampah ini 15 rb/bulan.
4. Lalu bagaimana sarana air bersih di desa anda?
Di desa bandingan kita semua sudah menggunakan sarana air bersih menggunakan sumur.
5. Apakah sudah ODF di desa bandingan?
Sudah ODF dan desa STBM
1. Coba anda praktekan sebagai promkes bagaimana penyuluhan yang anda lakukan tentang frambusia.
Jadi saat melakukan penyuluhan saya menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Jadi frambusia adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum subspecies treponem parteneu. Gejalanya adanya luka koreng yang tidak disebebkan
oleh cedera.
2. Media apa yang anda gunakan untuk penyuluhan frambusia?
Kami menggunakan media PPT, leaflet, Poster, dan juga melalui media social (IG, FB, dan youtube)
Sudah
Lalu setelah mendapatkan sertifikat eradikasi frambusia apa yang akan dilakukan selanjutnya?