A.TARI PRIMITIF
Tari primitif merupakan tari tradisi yang menunjukkan gerak tari yang sederhana, yang terdiri dari
gerakan serta hentakan kaki, ayunan tubuh dan gerakan kepala. Gerakan ornamentik dari tangan
dan kaki boleh dikatakan tidak ada. Pada dasarnya tari primitif digunakan untuk pemujaan ataupun
upacara ritual. Tari primitif ini masih dapat kita jumpai di daerah pedalaman seperti di Kalimantan
dan Papua. Tari primitif ini meskipun sederhana tetapi sangat intens dan ekspresif. Ini disebabkan
karena merupakan karya total antara manusia, kepercayaan, dan lingkungan hidup.
Ciri ciri :
Gerakan tari berulang dengan iringan sangat sederhana, yaitu berupa tepuk tangan, hentakan
kaki, suara, dan gerakan sederhana.
Gerakan dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti meniru gerakan binatang karena berburu,
tujuan ritual tertentu, perkawinan, kelahiran, maupun panen.
Instrumen tari sangat sederhana, yaitu alat pukul (seperti: tifa atau kendang).
Tari bersifat sakral (disucikan) sebab untuk upacara keagamaan.
Tata rias penari sederhana dan bisa beralkuturasi dengan alam sekitar
Pola lantai tari primitif umumnya berupa lingkaran yang menggambarkan kekuatan.
Gerakan tari primitif juga sekehendak hati dan sebagai pernyataan kolektif.
Contoh :
Tari Klasik adalah tari yang telah mengalami kristalisasi artistik yang tinggi yang ada semenjak jaman
feodal. Tari klasik pasti mempunyai nilai-nilai tradisional, sedangkan tarian tradisional belum tentu
mempunyai nilai klasik, karena tari klasik selain berciri tradisional juga memiliki nilai keindahan yang
tinggi. Terminologi klasik berasal dari kata latin classic yang berarti golongan masyarakat yang tinggi
pada jaman Romawi kuna. Pada jaman Romawi, Tullius membagi masyarakat menjadi 6 golongan
berdasarkan atas kekayaannya. Golongan yang terendah disebut Klasproletari dan yang tertinggi
disebut kelas Classici. Oleh Aulus Geullius istilah Classici ini dipakai untuk menyebut hasil karya dari
pengarang-pengarang bangsa Romawi yang berprestasi atau bermutu tinggi. Kemudian
pengarangnya disebut Sciptor Classicus.
Ciri ciri :
Contoh :
Tari Saman, Tarian Tradisional Masyarakat Aceh.
Tari Tor-Tor, Kebanggaan Masyarakat Sumatera Utara.
Tari Serimpi, Lenggak-Lenggok Khas Yogyakarta.
Tari Kecak, Irama Musik Alami dari Mulut Sendiri
Tari Bedhaya Ketawang.
Tari Bondan.
Tari Dolalak
Tari Gambir Anom.
Tari Gambyong.
C.TARI KERAKYATAN
Ciri ciri :
Masih kental dengan nuansa sosial , Merujuk pada adat kebudayaan dan kebiasaan
masyarakat lokal, Mempunyai gerak, rias serta kostum yang masih sederhana.
Contoh:
Tari kreasi baru merupakan jenis tarian yang bebas dari standar tari yang baku.
Tarian tersebut dirancang menurut kreasi penata tari sesuai situasi kondisi, dengan
tetap memelihara nilai artistiknya.
Tari kreasi, baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini
terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi sehingga muncul istilah
tari modern.
Secara garis besar, tari kreasi baru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Tari kreasi baru berpolakan tradisi, yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh
kaidah-kaidah tari tradisi, baik koreografi, musik, rias, dan busana, maupun tata
teknik pentasnya. Kendati ada pengembangan, tidak menghilangkan esensi
tradisinya.
Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang garapannya
melepaskan diri dari pola-pola tradisi, baik dalam hal koreografi, musik, rias, dan
busana maupun tata teknik pentasnya.Tarian ini bisa dimasukkan ke kategori tari
modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin yaitu 'modo' yang berarti baru saja.
Ciri ciri :
Contoh :
Tari Merak (Jawa Barat), Tari Kuntulan (Jawa Tengah), Tari Manung
Rawa (Bali), dan Tari Nguri (Sumbawa).
1.TARI TUNGGAL
tari tunggal adalah tarian yang ditampilkan oleh seorang penari. Selain itu,
tari tunggal juga bisa dibawakan oleh beberapa penari secara bergantian
sehingga jumlah penari di atas panggung tetap satu orang saja
ciri ciri :busana, tata rias, alat yang digunakan, dominasi gerak, dan musik pengiringnya.
Contoh :
1.Tari Gatotkaca
5.Tari Jaipong.
6.Tari Gambyong.
2. TARI BERPASANGAN
tari berpasangan adalah jenis seni tari yang dimainkan atau diperagakan
oleh dua orang penari.
ditarikan oleh dua orang penari, tema dari tari adalah tema
Ciri ciri :
pergaulan dan peperangan, adanya respon dari sesama penari dan adanya
komunikasi dua arah baik antar penari dan juga penonton.
Contoh :
Tari Payung (Sumatera Barat)
Tari Ulu Ambek (Aceh)
Tari Phetilan (Yogyakarta)
Tari Golek Menak (Yogyakarta)
Tari Karonsih (Jawa Timur)
Tari Remo (Jombang, Jawa Timur)
Tari Gandrung (Jawa Timur)
Tari Gambyong (Surakarta, Jawa Tengah)
3.TARI BERKELOMPOK
Tari kelompok merupakan tarian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
secara berkelompok. Jumlah penari yang cenderung banyak dalam tarian
kelompok membuat susunan gerakan yang senada dan menarik untuk
disaksikan
Ciri ciri : 1. Ditarikan bersama-sama oleh lebih dari dua orang. 2. Ada
interaksi antara para penarinya. 3. Terdapat pola lantai secara
berkelompok.
Contoh :
Tari Saman.
Tari Kecak.
Tari Tortor.
Tari Gambyong.
Tari Zapin.
Tari Piring.
Tari Rentak Besapih.