Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SENI TARI KREASI

Disusun oleh:
Nama: Aura Adelliana
Kelas: Xl IIS 5
Absen: 05

SMA NEGERI 9 MATARAM


Tahun pelajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang
telah menolong kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang seni tari kreasi yang
sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi
juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
Tari Kreasi
Tari merupakan salah satu kebudayaan yang dapat dinikmati
keindahan gerakannya.
Pengertian Tari Kreasi
Tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada
tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola Tari yang sudah
ada. Tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari
klasik. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang
bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika
dari pertunjukkannya.
Tari kreasi mempunyai beberapa kriteria yaitu:
a. Lebih mengutamakan repertoar pola gerak hasil eksplorasi.
b. Makna atau pesan dari tarian sebagai ungkapan ekspresi pribadi.
c. Menunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografi.
d. Tidak menunjukkan identitas kultural.

Setiap karya tari yang diciptakan mempunyai fungsi yang


berbeda,sebagai berikut:
a. Sebagai sarana upacara agama dan upacara adat
b. Sebagai sarana hiburan atau pergaulan
c. Sebagai media pertunjukan
2. Jenis Tari Kreasi
Tari kreasi memiliki berbagai jenis.karena pengaruh yang didapat dan
perkembangan zaman, maka tari kreasi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Tari kreasi berpola tradisi
Tari kreasi berpola tradisi merupakan tari yang garapannya dilandasi
oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi,
musik/karawitan,tata busana dan rias, maupun tata teknik
pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya.

Ciri-ciri tari kreasi berpola tradisi yaitu:


1. Sumber pengembangan tari kreasi berasal dari tari tradisional
daerah setempat .
2. Susunan gerak atau koreografinya berdasarkan gaya tari
daerahnya sendiri.
3.Penggambaran tarian diambil dari latar belakang
cerita,legenda,dongeng,dan mitos daerahnya.
4. Isi tarian menunjukkan sifat dan karakter masyarakatnya.

Contoh tari kreasi berpola tradisional yaitu


1. Tari piring dari Sumatra Barat yang diciptakan oleh Gusmiati Suid
2. Tari yapong dari Yogyakarta diciptakan oleh Bagong Kusudiarjo
3. Tari merak dari Jawa Barat diciptakan oleh R. Tjetje Somantri
Tari Merak merupakan tari yang mengambarkan keindahan dari
burung merak. Beberapa gerakan yang ada di dalam tarian tersebut
diambil dari gerakan-gerakan indah burung merak betina. Tarian ini
sejatinya diciptakan oleh Seniman dari Sunda yaitu Raden Tjetje
Somantri pada abad ke-19.
Tari Merak Jawa Barat
b. Tari kreasi baru tidak berpola tradisi ( nontradisi)
Tari kreasi baru adalah tari yang merupakan pengungkapan emosi
manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan
ekspresi emosional yang tidak terikat oleh sebuah bentuk tari tradisi.
Salah satu hal yang membedakan tari kreasi tradisi dan kreasi baru,
yaitu sumber gerak tarinya.
Sumber gerak tari pada tari reasik baru, yaitu:
1. Tari kreasi baru selalu berpihak pada kenyataan duniawi.
2. Tari kreasi baru bertumpu pada kebebasan kreativitas individu.
Masing-masing seniman tari kreasi baru mengembangkan teknik,
idealisme, dan kreativitasnya sendiri-sendiri
Tari kreasi baru yang tidak berpola tradisi adalah tari yang
garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal
koreografi, musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Contoh tari kreasi baru nontradisi, yaitu:
1. Tari kontemporer
Merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari
tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna.
Selain itu, iringan musiknya pun bukan merupakan lagu sederhana
yang lazim digunakan melainkan menggunakan program musik
komputer dan masa mini. Tak khayal, penikmat yang ingin menikmati
jenis seni ini harus berwawasan luas.
contoh tari kontemporer yaitu Tari Barong-Barongan
2. Balet
Tari balet dikembangkan pertama kali di Italia, kemudian di Prancis
dikembangkan dengan mengombinasikan musik, drama, puisi,
nyanyian, kostum, dan tarian.

3. Tari Salsa
Salsa merupakan tarian berpasangan yang berkaitan dengan musik
salsa.
Kata salsa berasal dari bahasa Spanyol yang berarti Saus atau dalam
hal ini adalah rasa atau gaya.

3. Keunikan Gerak Tari Kreasi


Susunan tari kreasi tidak terikat pola dan tidak memilki aturan yang
baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan
keadaan. Tari kreasi merupakan bentuk ekspresi diri yang memilki
aturan yang lebih bebas, namun tetap memiliki aturan. Tokoh tari
kreasi Indonesia antara lain, Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok,
Retno Maruti, Sardono W.Kusumo, dan Eko Supriyanto.

Contoh tari kreasi Nusantara yaitu:


1. Tari Oleg Tambulilingan
Adalah tarian modern atau tari kreasi yang berasal dari daerah Bali.
Tari Oleg Tambulilingan dikembangkan oleh Mario pada tahun 1952.
Tari Oleg Tambulilingan berasal dari kata Tambulilingan yang berarti
lebah. Tari ini mengekspresikan suasana romantis melalui rangkaian
geraknya yang membutuhkan kecepatan ( akselerasi ) dan kelenturan
tubuh penarinya, serta kerjasama yang serasi antarpenari. Tari Oleg
Tambulilingan dijadikan sebagai tari tambahan diantara beberapa
tarian yang disertakan pada pertunjukan Legong.

2.Tari Kipas Parentak


Tari Kipas Parentak merupakan salah satu jenis tari kipas yang
berkembang di Jambi. Bentuk tari Kipas Parentak adalah tari
kelompok putri. Penyajian tari Kipas Parentak dapat memberikan
motivasi dan semangat kepada masyarakat. Tari Kipas Parentak juga
berfungsi memberikan hiburan
bagi kalangan anak muda. Tari Kipas Parentak menggambarkan
kegiatan bergotong-royong dalam
menanam padi. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan acara
memanen padi dan istirahat sebagai tarian pelepas lelah. Pakaian
yang dikenakan oleh penari Kipas Parentak adalah kain khas Jambi,
baju beludru (warna merah, warna hitam, atau warna ungu), dan
rompi kain songket. Para penari Kipas Parentak menggunakan
aksesoris berupa gelang berduri, subang di telinga, dan ikat
pinggang. Perlengkapan tari yang dipakai adalah kipas.
3.Tari Loliyana
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan
tari Loliyana berdasarkan pada tradisi dan kebudayaan masyarakat
Kepulauan Teon Nila Serua.
Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari
Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata lola, yaitu pekerjaan
mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta
rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan
dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi
keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
4.Tari Gegot.
Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong
Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976 dan merupakan tarian
yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang
sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda
dan tawa mewarnai kehidupannya.
Ide garapan tarian inibermula pada karakter topeng, panji dan jingga,
dimana kedua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian
manusia. Dari dua karakter itu dapat disimpulkan menjadi bentuk
tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai
kebersamaan.
Adapun iringan tari Gegot adalah musik topeng betawi, yaitu
kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, dan rebab.
Tari jenis ini adalah tari yang sengaja disusun untuk dipertontonkan.
Maka dari itu, dalam penyejiannya mengutamakan segi artistik,
penggarapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas.

Unsur-Unsur Pendukung Dan Memperagakan Tari Kreasi


Tari merupakan bentuk kebudayaan yang dapat dinikmati keindahan
geraknya. Dimana keindahan gerak tersebut akan lebih terlihat jika
didukung oleh unsur pendukungnya.
1. Unsur-Unsur Pendukung tari kreasi
Tari merupakan bentuk keindahan yang dinikmati dengan rasa.
Unsur pendukung/ pelengkap dalam tari adalah unsur-unsur yang
mendukung pertunjukan atau pergelaran tari.
Unsur-Unsur Pendukung tari kreasi yaitu sebagai berikut:
a.Iringan/musik dalam tari
Iringan/musik dalam tari memegang peranan penting. Keterkaitan
antara iringan musik dengan gerak tari merupakan hal yang tidak
bisa dipisahkan. Hal tersebut dikarenakan iringan musik dapat
mempermudah penari untuk mengatur pola gerak, menghitung
ritme, ketukan, dan sebagainya sehingga keharmonisan dapat
tercapai.
Fungsi musik dalam tarian yaitu:
1. Sebagai pengiring tarian
2. Sebagai ilustrasi
3. Sebagai pemberi suasana

Ada dua macam iringan dalam tari yaitu:


1. Musik Internal. Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau
bersumber dari penarinya sendiri. Contoh: bersiul,tepuk
tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb
2. Musik Eksternal. Musik atau iringan yang di timbulkan atau
bersumber dari alat instrument yang di lakukan orang lain. Contoh:
Nyanyian, puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra musik
,dsb

Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek yaitu:


1. Sumber melodi dapat diketahui rangkaian nada-nada
2. Ritme
Adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan
aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur.
3. Dramatis, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana
tertentu
b. Properti tari
Properti adalah semua peralatan yang digunakan untuk mendukung
terciptanya keindahan dalam pementasan tari.

Fungsi properti dalam pementasan tari yaitu:


1. Mendeskripsikan Tema Tarian
Sebagai contoh adalah Tari Piring asal Sumatera Barat. Kita mengenal
tari piring begitu eksis dengan aksesoris sebuah piring.makna tari
piring itu sendiri adalah sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil
panen yang berlimpah ruah.Makanya, gerakan-gerakan dalam tarian
tersebut menggambarkan secara lengkap segala kegiatan dalam
bertani.Mulai dari menanam, menyiangi, menjaga hingga bagaimana
ilustrasi panen, meskipun menggunakan properti piring.
2.Memperjelas Gerakan dan Karakter Penari
Sebagai contoh adalah Tari Garo-Garo dari Sumatera Utara tepatnya
di daerah Pakpak.Dimana Garo adalah nama burung yang terkenal di
Pakpak, kembangan sayap lebar dan seakan tidak bergerak
menandakan keperkasaan dan bijaksana.Sehingga para penari
terinspirasi dari pola burung tersebut ketika terbang, serta
mengimplementasikannya dalam bentuk gerakan yang tegas, anggun
dan dinamis.
c. Tata rias dan busana tari
Dalam melakukan suatu pertunjukan tari,salah satu unsur
pendukung yang harus diperhatikan adalah tata rias dan busana tari.
Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau
melekat dengan seorang penari.
Busana tari dapat dikelompokkan kedalam lima bagian yaitu:
1. Pakaian dasar (foundation)
2. Pakaian kaki atau sepatu
3. Pakaian tubuh
4. Pakaian kepala
5. Perlengkapan-perlengkapan (accessories)

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam tata busana yaitu:


1. Nyaman dipakai dan sedap dilihat penonton
2. Mempertimbangkan isi/tema sehingga menjadi satu kesatuan
3. Tidak menggangu gerak sehingga nyaman dipakai oleh penari
4. Keharmonisan dan pemilihan warna
Fungsi Tata Busana
1. Memperjelas tema tari. Busana tari berfungsi untuk mendukung
tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam
suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana,
kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan lain-lain. Tata busana
untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai
dengan tema tarinya.
2. Membantu menghidupkan karakter dan peran penari. Artinya
busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia
sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya,
kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan
psikologisnya penari dengan tarianya.
3. Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari. Artinya
penari harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh
busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada
penari tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak,
menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang
diambil penari.
4. Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tarian
yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih
indah dan menarik untuk disaksikan.

Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah


penampilan wajah menjadi lebih sempurna
Fungsi Tata Rias
1. Menyempurnakan penampilan wajah. Tata Rias bisa
menyempurnakan kekurangan pada tampilan penari.
Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai
dengan karakter tari yang di bawakan.
2. Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari.
Tata rias berfungsi melukiskan watak tarian dengan mengubah
tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah.
3. Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas
panggung, karena tampilan penari tampak datar ketika tertimpa
cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias untuk
menampilkan dimensi wajah penari.
4. Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan
gerak-gerak tari. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga
menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan
wajah asli pemain.
5. Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias
yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang
ditampilkan. Anda dapat membayangkan apa jadinya jika sebuah
tarian disajikan tanpa didukung dengan tata rias.
Agar tata rias tari dapat menunjang pertunjukan tar, maka dalam
penataan rias penari perlu diperhatikan prinsip-prinsipsebagai
berikut.
1. Rias Hendaknya mencerminkan karakter tokoh/peran.
2. Kerapian dan kebersihan rias perlu diperhatikan.
3. Jelas garis-garis yang dikehendaki.
4. Ketepatan pemakaian desain rias

d. Tempat pentas dalam tari


Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran
tari. Tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek
artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana
yang terkait dengan konsep tari.
Tempat pertunjukan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Panggung terbuka
Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka
dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk
arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di
lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat
dilihat dari berbagai arah pandang.
2. Panggung tertutup
Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para
penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.
Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan
auditorium
Pertunjukan tari tradisional dilingkungan rakyat biasanya
dipentaskan di lapangan terbuka. Sedangkan dikalangan Istana di
Jawa biasanya tari dipertunjukkan dipendapa, yaitu suatu bangunan
yang berbentuk joglo yang mempunyai empat penyangga atau saka
guru.
Fungsi Tata Panggung
1. Panggung merupakan tempat sebuah tari dipertunjukkan.
Panggung yang digunakan tentunya harus mampu menunjang
penyajian tarian.
2. Memberi ruang kepada penari. Ruang adalah salah satu unsur
pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak. Tata panggung
yang dibuat untuk pertunjukan tari harus mampu memberikan
keleluasan gerakan para penari.
3. Memberi pandangan yang menarik. Tata panggung tarian dapat
menciptakan pemandangan yang menarik sehingga dapat
menambah keindahan penyajian sebuah pentas tari.
4. Memberi pernyataan suasana tari. Fungsi panggung sebagai
pemberi suasana tari artinya panggung yang digunakan dapat
menggambarkan suasana tarian yang dipertunjukkan.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tari kreasi
merupakan garapan yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi
dalam koreonya, musik/iringan,tata rias, busana, maupun tata
pementasannya.
Meski terdapat sejumlah pengembangan, namun tari tersebut tetap
tidak menghilangkan esensi tradisinya dan tetap mempertimbangkan
keindahan gerak tari tersebut. Jenis tari tradisi terdiri dari dua jenis
yaitu Tari Tradisi yang berpijak pada Tradisi dan Tari Tradisi yang
berpijak pada Nontradisi.Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak
komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat
unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan
waktu.Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari
perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional
klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di
Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru
lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan),
operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak
ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).

Saran
Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga
dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk
mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga
sampai generasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai