Anda di halaman 1dari 4

Seni Budaya Bab 5

Tari Tradisonal di bagi menjadi 3 bagian yaitu

A .Konsep Tari Tradisional

B. Jenis Tari Tradisonal

C. Bentuk Penyajian Tari Tradisonal Klasik .

A. Konsep Tari Tradisonal

Tari tradisonal adalah tari yang lahir dan tumbuh berkembang di


masyarakat atau daerah tertentu secara turun-temurun di Indonesia.
Tari tradisional disebut tari turun temurun karena menjadi tradisi
atau kebiasaan masyarakat setempat karena tari tradisional
diciptakan berdasarkan nilai-nilai budaya yang berlaku dan diyakini
oleh masyarakat di daerah tersebut.

B. Jenis Tari Tradisional


1. Tari Tradisonal Klasik
Tari tradisional klasik tumbuh dan berkembang di lingkungan
istana yang dikembangkan oleh sekelompok bangsawan dan
kaum terpelajar. Tari tradisional klasik dilihat dari bentuk
penyajiannya bisa disajikan secara individu/perseorangan,
berpasangan atau berkelompok.

BENTUK PENYAJIAN TARI TRADISIONAL KLASIK

1. Tari Tradisonal Gaya Klasik Tunggal


2. Tari Tradisonal Gaya Klasik Berpasangan
3. Tari Tradisonal Gaya Klasik Berkelompok
2. Tari Tradisonal Kerakyatan

Tari tradisional kerakyatan adalah jenis tari yang tumbuh dan


berkembang secara turun temurun dalam lingkungan masyarakat
umum atau daerah/masyarakat tertentu. Biasanya tarian ini tercipta
untuk memenuhi kebutuhan seputar hiburan setelah bekerja berat
dalam mengerjakan di bidang pertanian, nelayan, atau di bidang lain.

Jenis Tari Tradisional


1. Tari Tradisional Kerakyatan Tari Kupu2 Dan Tari Merak
2. Tari Tradisonal kerakyatan Tari Kuda Kepang
3. Tari Tradisonal kerakyatan Tari Reog Ponorogo , Tari Barong

C. Jenis Penyajian Tari Tradisi


1. Tari tunggal adalah tarian yang memang dibawakan hanya
oleh satu orang saja. Contoh tari tradisi tunggal misalnya tari
Topeng Ronggeng dari Betawi.
2. Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua
orang, baik laki – laki dengan laki – laki, perempuan dengan
perempuan atau laki – laki dengan perempuan. Prinsip pada
tari berpasangan antara lain :
a. Adanya gerakan saling mengisi.
b. Adanya gerakan saling interaksi.
c. Merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan
dalam penyajian.
Contoh Tari Tradisi berpasangan yang dilakukan antara dua
orang seperti tari Oleg Tamulilingan dari Bali.
3. Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan oleh laki –
laki, perempuan atau campuran antara laki – laki dengan
perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada
panggung – panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok
misalnya tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari
Kalimantan, Tifa dari Papua, dan Tari Belibis dari Bali.

D. Pola Lantai Tarian Daerah


Setiap tari memiliki pola lantai yang hamper mirip atau
bahkan sama, Yaitu menggunakan Pola garis lurus dan
Melengkung

E. Unsur Pendukung Tari Tradisi

1. IRINGAN TARI/ MUSIK PENGIRING


Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang
kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi,
ritme, dan dramatik.
Pada dasarnya bentuk music tari dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
• Musik Internal music atau iringan tari yang ditimbulkan atau
bersumber dari penarinya sendiri. Contoh: bersiul, tepuk
tangan, bernyanyi, petik jari, hentakan kaki, dan sebagainya.
• Musik Eksternal music atau iringan yang ditimbulkan atau
bersumber dari alat instrument yang dilakukan orang lain.
Contoh: nyanyian, puisi, instrument gamelan, orchestra music
dan sebagainya.

2. Tata rias
tata rias merupakan cara untuk mempercantik diri khususnya pada
bagian muka atau wajah. Tata rias dalam tari diperlukan untuk
menggambarkan/ menentukan watak tokoh di atas pentas. Adapun
beberapa jenis tatar rias dalam tari adalah:
• Rias aksen
• Rias jenis
• Rias bangsa
• Rias usia
• Rias tokoh
• Rias watak
• Rias temporal
3. Tata busana merupakan segala sandang dan perlengkapan
(accessories) yang dikenakan penari di atas panggung.
4. Property tari adalah peralatan yang digunakan untuk pementasan
tari. Properti tari dapat digunakan untuk memberikan keindahan
bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari terlihat lebih
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai