Anda di halaman 1dari 10

SENI TARI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seni Budaya

Disusun Oleh :

AHMAD BURHAN
ANJELLY JASYEN
ANNISA RAHMATILLAH
FENNY PUTRI
HABIBIL MAHBUBI R
HELNA FAUZIAH

XI MIPA 2

SMA NEGERI 2

PADANG

2017
A. Jenis Seni Tari
1. Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi (artistik) yang ditimbulkan dari gerak,
busana maupun iringan musiknya.
Contohnya tari balet .
2. Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku
atau kelompok masyarakat tertentu.
Contohnya tari gambyong.
3. Tari kreasi baru
Contohnya tari tani (menggambarkan petani menggarap sawah)
4. Tari dramatik
Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen mandrawanara yang mengambil cerita
dari epos ramayana menggunakan dialog dengan tembang.

B. Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapan


a. Tari Tradisional
Tari tradisional ini terbagi menjadi 3, yaitu tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik.

Tari Bali Jenis Tari Tradisional


1. Tari Primitif, merupakan tari tradisi yang menunjukkan gerak tari yang sederhana, yang
terdiri dari gerakan serta hentakan kaki, ayunan tubuh dan gerakan kepala. Gerakan ornamentik
dari tangan dan kaki boleh dikatakan tidak ada. Pada dasarnya tari primitif digunakan untuk
pemujaan ataupun upacara ritual. Tari primitif ini masih dapat kita jumpai di daerah pedalaman
seperti di Kalimantan dan Papua. Tari primitif ini meskipun sederhana tetapi sangat intens dan
ekspresif. Ini disebabkan karena merupakan karya total antara manusia, kepercayaan, dan
lingkungan hidup.
2. Tari Rakyat (Folklorik), tari ini berasal dari kehidupan sosial atau kelompok masyarakat
yang langsung tumbuh/ berkembang dikalangan masyarakat tersebut. Tari ini juga lahir dari
ungkapan masyarakat di dalam rangkaian kegiatan sosial religius. Contohnya tari Reog
Ponorogo, Tor-Tor Huda (dari Simalungun), Topeng, Bedana, Tahtim (lampung), dll.
Ciri-Ciri Tari Rakyat;
pola gerakan tari ditentukan oleh tema tarian,
memiliki nilai estetika biasa dan bersifat sosial,
gerakan terbatas sesuai dengan kemampuan gerakan khas adat dari suku yang
bersangkutan,
bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,
bersifat lokal dan hanya terbatas pada wilayah adat suku bangsa tertentu.
3. Tari Klasik, merupakan tari yang bermutu tinggi, karena berasal dan berkembang dikalangan
adat yang kuat serta mapan seperti di keraton-keraton, rumah bangsawan, dan juga di banjar
seperti di Bali. Tari klasik memiliki standar dan norma yang cukup kuat, sehingga sampai pada
pembakuan gerak, sifatnya konvensional yang juga mengandung konsep simbolik ataupun
filosofis.
Ciri-Ciri Tari Klasik;
memiliki pola gerak pokok yang sudah ditentukan,
penciptaan gerak melebihi kebutuhan minimal,
nilai estetika dalam tari tradisional sangat tinggi,
tumbuh dan berkembang pada kalangan atas atau bangsawan.
Contoh tari klasik:
Tari Pendet (Bali) yang berfungsi sebagai tarian keagamaan.
Tari Pakarena (Sulawesi Selatan) dikembangkan dan dipelihara dikalangan bangsawan
kerajaan di Ujung Pandang.
Tari Golek Mataram (Kerajaan Jogjakarta), penari memakai jamang dan hiasan kepala
berbentuk burung.
b. Tari Kreasi
Merupakan bentuk tari yang terbentuk karena adanya kesadaran untuk mencipta,
mengolah ataupun mengubah tarian yang menjadi dasarnya. Tari kreasi merupakan media yang
memberikan kebebasan bagi seniman- seniman tari saat ini di dalam mencari kemungkinan
bari dibidang tari. Tari kreasi ini ada yang mengacu pada bentuk yang sudah ada, misalnya
gubahan dari tari klasik ataupun tari tradisional. Disamping itu, ada pula yang sifatnya tidak
terkait pada faktor yang sudah ada, dan sering juga dipakai sebagai eksperimen. Karena itu
dapat bersifat kontemporer. Contoh tari kreasi, yaitu: tari kuda lumping, tari merak, tari batik,
sendratari damarwulan, dll.
Ciri-Ciri Tari Kreasi;
memiliki pola gerakan yang bebas tanpa mengurangi nilai keindahan tari,
bentuk gerakan lebih bebas dan inovatif,
bertujuan untuk memenuhi tuntutan kesenangan berdasarkan kekompakan,
penggarapan kreatif dan bernuansa rekreatif.
penataan tari diciptakan sesuai situasinya.
Tari Merak Jenis Tari Kreasi

C. TARI BERDASARKAN BENTUK PENYAJIAN


Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dibagi menjadi 4 macam yaitu tari tunggal, tari
berpasangan, tari missal dan drama tari.
A tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Hal ini berarti
bahwa si penari harus mempunyai kemampuan, trampil dalam olah gerak, peka terhadap
irama gendhing, dapat mengekspresikan tari yang dibawakan, baik koreografinya maupun
karakter tari dengan penuh percaya diri, serta dapat mengolah / mengisi ruang pentas.
Sebagai persiapan dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bekal
yaitu sebagai berikut :
v Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi
v Penguasaan irama seiring jiwa / karakter tari
v Penguasaan ruang pentas
v Rasa percaya diri
Contoh tari putrid tunggal anatara lain Manipuri, golek, gambyong, batik, bondan
Contoh tari putra alus tunggal antara lain gunungsari, menak koncar, pamungkas
Contoh tari putra gagah tunggal antara lain cantrik, kelinci, topeng klana, gatotkaca, kuda
kuda

B. tari berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling melengkapi
satu dengan yang lainnya. Pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatihan gerak dengan
partner / lawan main / pasangannya waktu tampil untuk mewujudkan keserasian dan
keharmonisan. Dalam seni tradisi tari berpasangan dibedakan menjadi dua
1) Jenis wireng
Beksan wireng berasal dari kata wira(perwira) dan aeng yaitu prajurit yang unggul yang aeng
yang linuwih. Tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan
menggunakan senjata / alat perang. Ciri ciri tari wireng adalah ditarikan oleh 2 orang baik
putra maupun putri, bentuk tarinya sama, pakaiannya sama, tidak mengambil suatu cerita,
tidak menggunakan ontowecono (dialog), tidak ada yang kalah / menang, perangnya tanding,
gending satu / dua artinya ladrang dteruskan ketawang.
Contoh bogis kembar, bandoyudo

2) Jenis pethilan
Tari yang mengambil cerita pewayangan. Ciri cirinya adalah tarinya boleh sama boleh
tidak, pakaiannya tidak sama kecuali lakon kembar, menggunakan ontowecono (dialog),
memetik cerita / lakon, ada yang kalah / menang / mati, perang menggunakan gendhing
srepeg, sampak, dan gangsaran.
Contoh srikandhi mustakaweni, adaninggar kelasworo, srikandhi cakil, srikandhi burisrawa,
karonsih, handaka bugis, anilo prahasto, gatotkaca antorejo, anoman cakil, anoman
wilkataksini

C. Tari kelompok
Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan.
Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih

D. Tari massal
Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya memerlukan
tempat yang luas seperti lapangan , aula dan lain sebagainya.
Tari yang banyak melibatkan penari dibedakan menjadi 2 yaitu
1) Tari kelompok non cerita artinya tari dengan bentuk koreografi. Susunan gerak tari
kelompok yang bertemakan ( nondramatik)
Contoh tari tunggal gambyong, jaranan, tayub, tari dolanan anak
2) Tari kelompok yang menggunakan cerita ( dramatic) dapat berwujud fragmen atau cerita
singkat. Contohnya tari pejuang, sendratari jaka tarub, langendriyan menakjinggo leno

D. Fungsi Seni Tari


Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi, yaitu:
1. Seni tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu
kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai
masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan
magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah
kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar
dirinya.
2. Seni tari sebagai hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki
tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut
tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini
cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi
mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk
konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam
kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka
hiburan saja.
3. Seni tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita
tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada
masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai
hati.
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap
dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai nilai keindahan dan
keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai pertunjukan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan
penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini
lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat tarian ini sengaja disusun untuk
dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang
konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Tari tidak hanya diartikan sebagai hiburan namun, dapat dilakukan untuk ajang
pencarian bakat (tari) separti acara-acara ditelevisi yang pernah ditayangkan. SANDRINA
salah satunya penari cilik yang saat ini sedang naik daun berkat bakan menarinya.

Tema

macam - macam tema tema pada seni tari

1. tema dramatik

2. tema non dramatik

3. tema heroik

4. tema erotik

5. tema imitatif/totemitis dan

6.tema pantomime/mimitis

E. KONSEP TEKNIK DAN PROSEDUR DALAM BERKARYA TARI KREASI


Secara prisnsip tari tradisi dibagi menjadi 2 yaitu:

1) Tari kreasi berpola


2) Tari kreasi tidak berpola

Prosedur :

1) Tari yang berpola mempelajari atau mengetahui bentuk tari tradisi yang hendak dieksplor
lalu mencari bentuk-bentuk kontemporer yang sesuai dengan semangat jaman
2) Membaca teks yang hendak diacu, lalu ditafsirkan. Setelah tahapan penafsiran rampung,
dialihwahanakan dari bentuk gagasan estetis ke gerak tubuh yang estetis

F. PERBEDAAN TARI KREASI BARU DAN TARI KREASI BERPOLA


TRADISI

a. Pola Tari Kreasi Bersumber dari Tari Tradisi

Jenis tari yang berpola garapan tari tradisi adalah kreasi tarian yang mengambil sumber
pengembangan sebuah tari kreasi dari tari tradisional daerah setempat. Susunan gerak atau
koreografinya pun berdasarkan gaya tari daerahnya sendiri. Penggambaran tarian diambil dari
latar belakang cerita, legenda, dongeng, dan mitos daerahnya. Isi tarian menunjukkan sifat
dan karakter masyarakatnya.

Di Minang, Sumatra Barat, pada zaman dulu, koreografer Huriah Adam yang menampilkan
tarian dengan gaya pencak silat Melayu menjadi sebuah tari kreasi yang diminati dan
diberikan penghargaan sebagai bentuk sikap apresiatif insan seni kepadanya. Namun, kini
orang tetap menyebutnya sebagai Tari Kreasi Baru. Tari karya Huriah Adam menjadi sebuah
karya tari yang baru dalam tradisi karena kurun waktu tumbuh kembangnya yang lama.

Pada masanya, mereka menciptakan tari-tarian kreasi dengan berpijak pada tari tradisional
daerah mereka sendiri. Terobosan mereka pada saat itu adalah memadukan gerak dari akar
sumber gerak tradisional dengan bentuk yang baru. Bahkan, hingga kini karya tarinya
diminati banyak orang. Karyanya dianggap mewakili kebaruan tanpa melepaskan ciri khas
daerahnya.

Dulu, media komunikasi sulit diperoleh. Transportasi pun kondisinya tak jauh berbeda. Kini,
televisi dan internet menjadi jendela dunia bagi semua manusia di dunia sehingga kita bisa
memperoleh informasi apa pun dan dari mana pun di seluruh belahan dunia. Hal ini memberi
kemudahan kepada koreografer untuk membuka mata, pikiran, dan wawasan terhadap
perkembangan seni tari dari daerah, bahkan dari negara lainnya.

Perbedaan berkembangnya tari yang bersumber dari tradisi dengan yang nontradisi
sebenarnya juga tidak terlalu jauh karena seni tradisional pada beberapa daerah telah
mendapat tempat yang cukup baik. Buktinya, masyarakat berlomba-lomba menampilkan seni
tradisional pada acara bergengsi. Seperti pada acara penghargaan untuk insan musik
Indonesia, banyak yang memilih menyajikan Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam
sebagai pembukaan. Hal itu menunjukkan apresiasi yang baik menuju perubahan sikap dan
mental bangsa. Belum lagi pada event yang khusus disajikan bagi kalangan tertentu.
Sebenarnya, kalangan negarawan sejak lama telah menempatkan tari tradisional sebagai
sajian klasik eksklusif di kalangan istana. Namun, sayangnya hal itu tidak diikuti oleh peran
serta generasi mudanya.

Tari kreasi yang berpola tradisi dengan keunikan pada penggunaan selendang sebagai
properti tari. Penggunaan selendang pada tari tradisonal pada umumnya menggunakan satu
selendang dengan cara mengenakan dan memainkannya yang khas. Namun, pada Tari
Kandagan, penggunaan dua buah selendang dengan cara mengenakan dan cara
memainkannya berbeda, merupakan keunikan tersendiri pada masa itu.

b. Pola Tari Kreasi Nontradisi

Dalam penggarapan tari kreasi nontradisi, yang diandalkan hanya kebebasan berekspresi
dengan mengeskplorasi gerak sebanyak-banyaknya, kemudian menyusunnya menjadi sebuah
pola gerak. Pola gerak yang dikumpulkan dari hasil eksplorasi gerak tadi menjadi sebuah
gerak yang nantinya dikelompokkan, kemudian disusun menjadi sebuah ragam gerak yang
terstruktur secara koreografi.

Tari sebagai media untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pandangan, kadang-
kadang terwujud dengan gerakan yang sangat abstrak. Gerak yang tidak bermakna pada
setiap elemen geraknya, benar-benar dilakukan dari dalam batin, lepas dari sumber pijakan
tradisi. Contohnya, tari Hip Hop, tari yang oleh masyarakat disebut tari modern.

Pengertian Tari Modern

Pengertian Tari Modern Modern dance, atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern,
adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20
(Horosko,2002.P.1).

G. JENIS-JENIS TARI MODERN


Sejalan dengan perkembangannya, tari modern dapat dikategorikan menjadi beberapa
macam, antara lain adalah hip-hop dance, concert dance, break dance, R&B dance, freestyle
dance, dan yang terakhir baalroom dance

1. Robot Dance/robottic:
The ROBOT DANCE adalah sebuah ilusi gaya tari sering bingung dengan bermunculan
yangmencoba untuk meniru sebuah menari robot atau manekin. Itu berasal oleh Charles
Washington,juga dikenal sebagai Charles Robot pada akhir tahun 1960-an , dan
memperoleh ketenaranlebih lanjut setelah The Jacksons melakukan tarian ketika mereka
tampil Dancing Machine.

2. Blood-Elf Dance:Ini adalah tarian flexible atau tarian lentur.Ini merupakan Tarian Baru era
jamansekarang.Banyak Anak muda mengikuti tarian ini.
3. Breakdance:
B-boying atau yg sering disebut sebagai breakdancing, adalah gaya tarian yang
berevolusisebagai bagian dari budaya hip-hop di antara Hitam dan Amerika Latin pemuda di
BronxSelatan, New York City selama tahun 1970-an. menari-nari untuk kedua hip-hop dan
genremusik lain yang sering remixed untuk memperpanjang istirahat musik. Satu yang
praktek gayatarian ini disebut b-anak laki-laki, b-gadis, atau breaker.Meskipun breakdance
adalahistilahb-boying dan melanggar lebih disukai oleh sebagian besar bentuk seni yang
palingmenonjol pionir dan praktisi.

4. Moonwalk Dance:
The Moonwalk atau backslide adalah sebuah teknik tarian yang menghadirkan ilusi penari
ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan maju.Sebuah breakdancing bergerak, itu
menjadipopuler di seluruh dunia setelah dieksekusi Michael Jackson tarian bergerak selama
kinerja Billie jean on Motown 25: Kemarin, Hari ini, Forever pada tanggal 25 Maret 1983.
Inikemudian menjadi tanda tangannya bergerak, dan sekarang salah satu yang terbaik teknik
tari terkenal di dunia.

5. Sexy dance
Sexy Dance ialah tarian dimana para dancer menari dengan menonjolkan sisi ke-sexy an nya.

H. TOKOH TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN


TOKOH TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN (LUAR NEGERI)

a. Martha Graham
Martha Graham menciptakan gaya gerakan baru, dan digunakan untuk mengungkapkan
hasrat, kemarahan dan kegembiraan selayaknya dialami manusia.
b. Garry Stewart
Sejak ditunjuk sebagai direktur artistik Australian Dance Theatre Stewart tak henti
menciptakan karya-karya baru terutama karya-karya yang mengeksplorasi peran media-
baru dalam pertunjukan tari.
c. Pina Bausch
Dengan nya koreografi Pina Bausch, lahir di Solingen pada tahun 1940,
meninggal di Wuppertal pada tanggal 30 Juni 2009, telah memimpin tari dari
bentuk-bentuk lama dan telah menciptakan sebuah istilah baru teater tari sebagai
kepala Wuppertal Dance Theatre.
d. Urs Dietrich
Perdana dunia solo diakui karya-karyanya "Da warpltzlich...-Herzkammern"
(1995) dan"An derGrenzedesTages" dipresentasikan pada HebbelTheater Berlin.
Bersama dengan Susanne Linke, ia diarahkan, dari 1994 sampai 1996, perusahaan
dariTanztheater Bremer.
e. Sasha Waltz
Repertoar aktif saat ini terdiri dari18buahdari karya awal seperti"Travelogue -Dua
puluh sampai delapan" (1993) ke konser koreografi terbaru "gefaltet" (2012) serta
empat opera produksi.

TOKOH TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN(DALAM


NEGERI)
a. Edy Mefri
Pada 1983 Ery membentuk kelompok tari Nan Jombang yang diambil dari nama
koreografi pertamanya. Tak hanya dijadikan nama kelompok, karya tersebut juga
menjadi cikal bakal pijakan karya-karya seterusnya yaitu koreografi yang tetap
berpijak pada tradisi sebagai spiritnya. Alhasil, karya-karya Nan Jombang selalu
tampak eksotis.

b. Hartati
Sebagai koreografer dari Minang, Hartati dikenal memiliki ciri gerakan tradisi
Minang seperti pencak silat dan randai yang diasahnya sewaktu bergabung dengan
kelompok tari Gumarang Sakti pimpinan almarhum Gusmiati Suid.

c. Fitri Setyaningsih
Karya-karyanya terutama berkisar pengamatan fenomena sosial. Dalam beberapa
tahun terakhir banyak karyanya telah meneliti batas antara pertunjukan dan seni
teater dalam konteks seni rupa.

Anda mungkin juga menyukai