com/2018/11/
Tangga Nada Minor Harmonis Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada minor yang
nada ke tujuhnya dinaikkan setengah laras. Dalam tangga nada ini, deretan naik dan turun
tetap sama. Berikut ini, tangga nada minor harmonis.
Tangga Nada Minor Melodis Tangga nada minor melodis adalah tanga nada minor asli
yang nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan setengah laras. Pada saat turun, nada ke-6 dan ke-7
tersebut diturunkan ½ laras. Berikut ini, tangga nada minor melodi
b. Tangga Nada pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok.
Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang
didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan pelog dan slendro.
Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini adalah gamelan. Sedangkan
Pengertian Tangga Nada Pentatonis dari wikipedia dijelaskan bahwa Skala pentatonik atau
tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam musik dengan lima not per oktaf.
2.Harmoni
harmoni adalah pergerakan dari satu akor keakor yang lain yang difungsikan sepabagai
pengiring suatu melodi. Pergerakan akord yang indah atau bagus sering di istilahkan sebagai
pergerakan yang harmonis. Sedangkan akor sendiri adalah perpaduan tiga nada atau lebih.
Akor yang di susun dari tiga nada yang disusun keatas dengan berdasarkan interval terts
disebut juga triad. Berikut adalah susunan akor triad dalam tangga nada C mayor
Akord mayor di tunjukkan dengan huruf besar sedangkan akor minor di tunjukan dengan
huruf kecil. Berikut ini adalah jarak nada pada akor-akor triad Mayor = 2 + 1 ½, Minor = 1 ½
+ 2, Diminised = 1 ½ + 1 ½, Augmented = 2 + 2
3.Ritme
Ritme adalah pengaturan panjang pendek bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama
dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat
diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). berikut ini adalah simbol-
simbol yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya harga dari suatu not
4.Bentuk dan struktur lagu
Bentuk dan struktur musik adalah semacam kerangka dalam suatu karya musik. Kerangka
tersebut tersusun dari bagian-bagian lagu yaitu kalimat, segmen dan yang terkecil adalah pola
(motif), Sebagai contoh dibawah ini ada contoh bentuk lagu satu bagian,
5.Unsure ekspresi
unsur ekspresi dalam musik adalah bagaimana musik itu harus di bawakan, sebagai contoh
tanda ekspresi dalam musik adalah sebagai berkut :
a. Tempo secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga yatu, cepat, sedang dan lambat.
Tempo lambat antara lain largo ( sangat lambat M.M. 46 – 50), larghetto (lebih cepat dari
largo M.M.60-63), adagio (lambat M.M 52-54), lento (lebih cepat dari adagio M.M 56-58).
Tempo-tempo sedang antara lain adante (berjalan teratur M.M 72-76), andantino ( lebih cepat
dari adante M.M 80-84), moderato (sedang M.M 96-104)
Tempo-tempo cepat antara lain allegretto (lebih lambar dari allegro M.M 108-116), allegro
( cepat, hidup, gembira M.M 132-138), vivace (lebih cepat dari allegro M.M 160-176), presto
(cepat M.M 184-200), prestisimo (sangat cepat M.M 208)
perubahan tempo antara lain accelerando (makin lama makin cepat), ritardando (makin lama
makin melambat), fermata (nada di tahan melebihi nilai yang sebenarnya), rubato (bebas dan
penuh perasaan), Stringendo (tergesa gesa dan kian menjadi cepat)
b. Dinamik ( tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu bagian atau prase)
Pianissimo ( pp) sangat lembut, Piano ( p) lembut, Mezzopiano (mp) sedikit lembut, Mezzo
forte (mf) sedikit keras, Forte (f) keras, Fortesimo (ff) sangat keras.
Perubahan dinamik antara lain Crescendo semakin keras, Decrescendo semakin lembut,
Diminuendo melembutkan nada, Sforzando lebih keras diperkeras.
c. Gaya atau style antara lain Animato riang gembira, capella tanpa iringan alat music, Dolce
manis, Espresivo ekspresif, Marcia mars atau lagu berbaris, Staccato pendek tersentak sentak,
Subito seketika.
FUNGSI MUSIK
Menurut fungsinya musik dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi
1 Fungsi musik sebagai hiburan
Musik sebagai sarana hiburan adalah musik yang bertujuan untuk menghibur, seabagai
contoh disini adalah konser-konser musik yang membawakan lagu-lagu popular, ataupun
program tayangan televisi yang menyiarkan musik sebagai hiburan. Contoh lagu dan
kelompok musik yang membawakan musik sebagai sarana hiburan contohnya Dealova
ciptaan Opik, Lagu rindu ciptaan krispatih, You are not elone ciptaan Michael Jakson
2. Fungsi musik sebagai sarana upacara ( kebangsaan, adat dan keagamaan)
Fungsi musik sebagai sarana upacara biasanya dibawakan pada saat upacara baik upacara
bendera, upacara keagamaan ataupun upacara adat, musik disini bertujuan untuk menambah
hikmat suasana upacara ataupun menambah semangat kebangsaan Contoh lagu lagu
pengiring upacara, Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta
3.Fungsi musik sebagai sarana pendidikan
Musik sebagai sarana pendidikan adalah musik yang diciptakan untuk mendukung proses
belajar mengajar ataupun musik itu sendiri sebagai materi ajar. sebagai contohnya adalah
lagu-lagu ciptaan A.T Mahmud, komponis ini banyak menghasilkan karya-karya yang sangat
mendukung anak untuk belajar. Baik belajar berhitung, mengenali warna, ataupun tentang
alam. Contoh lagu untuk pendidikan, Balonku ada lima ciptaan A.T Mahmud, Bintang kecil,
Berhitung
4.Fungsi musik sebagai pengiring suatu pertunjukan
Musik seabagai pengiring suatu pertunjukan bertujuan untuk memperkuat suasana baik
suasana gembira, sedih, seram, komedi dan lain sebagainya. Pertunjukan yang sering
menggunakan musik sebagai pengiring adalah pertunjukan tari dan teater.
5.Fungsi musik sebagai ilustrasi
fungsi musik sebagai ilustrasi bertujuan hampir sama dengan musik pengiring pertunjukkan,
yaitu memperkuat suasana, sebagai contoh musik ilustrasi dapat kita dengar pada iklan
ditelevisi, filem-filem. Sebagai contoh adalah lagu- soundtrek filem Laskar pelangi ciptaan
Nigi, Ayat-ayat cinta
2. Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :
a. Alat musik gesek
Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek.
Yang tergolong alat musik gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll
b. Alat musik petik
Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara dipetik, contoh alat
musik petik adalah guitar, kecapi, siter, dll
c. Alat musik pukul
Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang termasuk
alat musik pukul adalah drum, tamborine, silofone, timpani, dll
d. Alat musik tiup
Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip. Contoh alat
musik tiup adalah flute, trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll
e. Alat musik getar
Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan. Cotoh alat
musik getar adalah angklung, bolero, marakas.
f. Alat musik keyboard
Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan yang kusus
dan dimainkan dengan ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik keyboard adalah organ,
piano, akordeon.
KARAKTER MUSIK
1. Musik jazz
Menurut Majalah Design Arsitektur, edisi April 2000 Jazz adalah pembebasan jiwa yang
hadir dalam ruang bernama “ IMPROVISASI “. Dalam jazz, ada suatu dialog atau
percakapan akrab yang terjadi seketika, spontan dan tanpa rencana. Jazz memiliki suatu
kerangka, dimana suatu musisi bisa “berakrobat” dan mengalir mengikuti suatu garis
petunjuk, namun kemudian berbelok, menghilang lalu kembali lagi, melompat - lompat,
menari - nari, jungkir balik, dan semuanya dilakukan secara improvisasi dan tidak saling
merusak.
Sejarah musik jass terdiri dari beberapa periode yaitu Ragtime jazz (periode 1890 –
1910), New Orleans ( periode 1890 – 1910), Swing ( 1920 – 1930 ), Europen jazz ( 1920 –
1930), Dixieland (periode 1940 – 1950 ), Bebop periode ( 1940 – 1950), Cool jazz ( 1940 –
1950), Hard jazz ( 1940 – 1950, Free jazz ( 1940 – 1950), Latin jazz ( 1960 – 1950), Soul
jazz (1960- 1970), Jazz fusion ( 1960-1970)
2. R & B
Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal
1940-an. R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic
Recordnya. Istilah R&B menurut Jerry Wexler digunakan sebagai sinonim untuk
musik Rhitem And Roll (musik rock n roll yang dimainkan oleh orang kulit hitam). Harmoni
musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie, namun memiliki ritme yang lebihdinamis
dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah pengiring yang harus ada. Mengikuti
perkembangan zaman, musik R&B telah mendapat pengaruh dari jenis musik lain seperti
musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari komposisi
aslinya. Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus
berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik
R&B antara lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.
3. Musik pop
Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan
permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para
musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk
menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.
Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon
Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta
dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.
4. Rock
Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie sebagai
kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino.
Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras
serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh
merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan
instrumen yang turut melengkapinya.
Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang
diantaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang
dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe
Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain. Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari
produksi rekaman Log Zelebour dibawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian
sempat meredup beberapa waktu, musik ini bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa
musik band rock yang berkembang akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang,
Jamrud, Edane, dan sebagainya.
5. Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di
perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika,
termasuk Ska, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam
membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an. Reggae berdiri di
bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai
"skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-
masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan". Karakteristik, ini memukul
lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.
6. Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk
musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk
kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari
penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik
Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat
dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-
an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik
populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong,
langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Yang menjadi karakter musik ini
adalah cengkok dan penggunaan alat musik gendang dan suling.
Seni rupa dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu karya seni murni, karya seni pakai
atau terapan, dan karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Pengertian karya seni rupa murni
atau fine art adalah bentuk seni rupa yang diciptakan dengan lebih mengutamakan unsur
ekspresi jiwa pembuatnya atau seniman tanpa mencampuradukannya dengan fungsi atau
kegunaan tertentu. Karya seni rupa murni seperti seni lukis dan seni patung. Pengertian karya
seni pakai atau terapan (Applied art) adalah karya seni rupa yang lebih mengutamakan fungsi
tertentu. Karya seni rupa terapan seperti seni grafis, seni dekorasi, reklame, ilustrasi,
kerajinan/kriya, arsitektur, keramik, batik dan grafika. Seni rupa berdasarkan dimensinya
terbagi atas dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi.
Pengertian karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk
dari unsur panjang dan lebar. Sedangkan pengertian karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra
adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta
memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume. Contohnya bonsai, seni keramik, diorama
dan lainnya.
Unsur unsur seni rupa terdiri atas titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur,
dan gelap terang.
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu. Dibutuhkan
adanya titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.
2. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik. Garis
dalam seni rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur
dan lainnya. Garis terbagi atas tiga yaitu menurut jenisnya, menurut kesannya dan wujudnya.
Garis menurut jenisnya yaitu garis lengkun, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya. Kesan garis dapat
ditimbulkan oleh adanya variasi jenis jenis garis yang digunakan serta kebudayaan yang ada
saat tersebut terhadap suatu simbol. Garis berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan
nyata. Garis nyata dihasilkan oleh coretan sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya
perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa
garis. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki panjang dan lebar.
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai bidang.
Bentuk terdiri atas dua yaitu bangun dan bentuk plastis atau form. Shape atau bangun adalah
sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental, tidak teratur dan lainnya
sedangkan form atau bentuk plastis adalah bentuk subjektif atau tujuan dari adanya benda
tersebut sehingga memiliki nilai seperti kasur yang berbentuk (shape) persegi panjang tapi
form nya itu sebagai tempat tidur
5. Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi,
ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh
melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif,
peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang
bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan
bayang-bayang.
6. Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman terasa
hidup dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh
spektrum warna. Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen yaitu:
Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah
warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat
diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.
Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju
warna kuning, dan lain-lain,
Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
7. Tekstur
Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang
atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda ada yang memiliki tekstur
berbeda dan adapun yang sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.
Pengertian tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap
sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah
nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya. Semakin
besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka
akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat
berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.
FUNGSI SENI RUPA
Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi sosial seni
rupa.
a. Fungsi individual seni rupa
Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi seni rupa
secara fisik adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai langsung ataupun
sebagai pelengkap dari aktivitasnya. Fungsi seni rupa secara emosional bagi individu adalah
sebagai efek kerja sama antara pencipta seni atau seniman yang telah menyampaikan
ekspresinya terhadap penikmat karya seni rupa, atau disebut apresiator.
b. Fungsi Sosial Seni Rupa
Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi, komunikasi dan
keagamaan.
Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana untuk mempermudah dan
memperbagus cara pembelajaran dalam dunia pendidikan sehingga anak didik mampu
menerima dan menangkap lebih cepat pembelajaran yang ada. Fungsi seni rupa terhadap
rekreasi berhubungan dengan penyegaran dan pembaharuan kondisi emosional masyarakat
seperti pembuatan taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya oleh pemerintah menggunakan
seniman. Fungsi seni rupa dalam komunikasi adalah mempermudah penyebaran dan
penerimaan informasi kepada para penerima informasi dengan memberikan sentuhan
kreativitas. Fungsi seni rupa dalam keagamaan salah satunya adalah mempermudah
identifikasi kekhasan suatu agama.
http://buratna.blogspot.com/2018/08/perkembangan-seni-budaya-nusantara.html
3.5 Menganalisis perkembangan seni budaya Nusantara
4.5 Merumuskan perkembangan seni budaya Nusantara
A. PERKEMBANGAN SENI RUPA NUSANTARA
Dunia seni rupa muncul dan berkembang seiring perjalanan hidup manusia yaitu sejak zaman
batu, zaman klasik, dan zaman indonesia baru.
1. Zaman Batu
Sejak zaman batu, manusia mulai memahami mengenai seni rupa dengan diketemukannya
beberapa peninggalan karya seni rupa.
a. Zaman Batu Tua (Paleolithikumh)
Pada hakikatnya manusia praaksara di zaman dahulu sebenarnya mulai memahami senu
rupa.yaitu dipertemukannya lukisan kuno digua leang leang (sulawesi selatan)berupa objek
lukisan di gua berupa telapak tangan dan tubuh manusia
Manusia praaksara juga sudah mulai menciptakan karya seni yang memiliki fungsi
pakai,yang bisa membantu dalam kehidupannya seperti membuat kapak genggam.benda
berupa kapak genggam ditemukan dipacitan (jawa timur),Parigi(Sulawesi),gombong(Jawa
Tengah),Sukabumi(Jawa Barat). Selama n itu juga banyak ditemukan alat alat dari
batu,selanjutnya ditemukan pula flakes dan peraltan dari tulang (bone culture) diwilayah
papua diketemukan lukisan berupa binatang dari cipratan darah yang dicampur dengan
lemak.
b. Zaman Batu Tengah (mezolithikum)
Pada zaman ini, sudah mulai menunjukan perkembangannya. Bisa dibuktikan dengan
ditemukannya ujung panah, flakes, batu penggiling, pipisan, kapak batu dan alat alat dari
tanduk rusa. Nenek moyang manusia yang hidup pada zaman ini diperkirakan sudah mulai
menetap. Bisa dibuktikan dengan adanya penemuan tumpukan kulit kerang setinggi 7m
dipantai timur sumatera dan juga sudah ditemukan pecahan tembikar dari tanah liat.
c. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Pada zaman ini nenek moyang kita sudah tinggal memetap serta mulai bercocok tanam. Pada
periode ini seni rupa mulai berkembang dibuktikan dengan ditemukannya kapak lonjong dan
persegi. Kapak persegi itu ditemukan di Lahat, Bogor, Sukabumi, Karawang, Pacitan,
Tasikmalaya dan Lereng Gunung Ijen sedangkan kapak lonjong ditemukan diPapua,
Minahasa, Serawak, dan Kepulauan Tanimbar. Selain itu ddizaman ini seni rupa selangkah
lebih maju dengan diketemukan tembikar dari tanah liat yang sudah diberi motiv hiasan yang
bersifat magis, perhiasan cincin, kalung, gelang dari batu dan pakaian dari kulit kayu.
d. Zaman Batu Besar (megalithikum)
Dizaman ini sudah mulai dibangun monumen monumen batu sebagai upacara keaagamaan
yang memiliki nilai seni. Unsur seni dizaman megalithikum, diantaranya sbb:
1) Dolmensejenis meja dari batu berukuran besar yang fungsinya untuk meletakkan sesaji
diatasnya dan juga sebagai tanda bahwa dibawahnya ada kuburannya.
2) Menhir Berupa sebuah bangunan yang menyerupai tubuh sebagai tanda bersemayamnya roh
roh dan kekuatan ghaib, menurut kepercayaan kuno.
3) Kuburan batu atau sarcophagus Sejenis peti dari batu untuk menyimpan orang mati
4) punden berundak Berupa sebuah batu yang disusun berundak menyerupai candi dan arca
batu
2. Zaman Logam
Merupakan zaman mengalami peningkatan dalam bidang karya seni karena manusia sudah
mulai bisa menciptakan berbagai benda dari bahan logam. Pada zaman ini ditandai masuknya
kebudayaan Indo-China ke Indonesia sekitar 500 SM. Peninggalan pada zaman ini berupa
kapak perunggu, genderang perunggu, benda hias dari perunggu.
3. Zaman Klasik
Candi Prambanan merupakan peninggalan seni rupa pada zaman klasik. Zaman klasik
merupakan periode kerajaan-kerajaan di Nusantara, dimana zaman tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yaitu masa Hindu-Budha dan masa perkembangan Islam. Pada masa kerajaan
Hindu-Budha seni rupa Nusantara berkembang pesat hal tersebut dapat dibuktikan dari
peninggalan candi-candi diwilayah Nusantara, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan,
Candi Sewu, Candi Singasari, Candi Mendut, keraton ratu boko, dan candi-candi lainnya.
Sedangkan pada masa kerajaan islam banyak meninggalkan seni bangunan seperti masjid dan
makam, bangunan, keraton, kaligrafi, dan ragam hias berdirikan has islam.
4. Zaman Indonesia Baru
PadaPada periode ini seni rupa Nusantara mulai dipengaruhi oleh budaya barat, karena masa
ini negeri kita dijajah oleh kolonialisme barat, kolonialisme Jepang sampai masa
kemerdekaan. Pada zaman Indonesia baru, seni rupa diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Masa Perintisan Terdapat lukisan perkelahian dengan singa. Lukisan tersebut yang melukis
Raden Saleh. Karya raden Saleh banyak sekali antara lain sebagai berikut:
1. Antara hidup dan mati
2. Penangkapan Diponegoro
3. Perkelahian dengan binatang buas
4. Perburuan
5. Hutan terbakar
6. Banjir
7. Harimau dan mangsanya
8. Merpai yang meletus
b. Masa Mooyindie
Sepeningggal Raden Saleh di Indonesia mengalami kekosongan disebut masa mooyindie.
Lalu bermunculan muncul pelukis-pelukis ternama, Abdullah Suryohusodo disekolahkan ke
luar negeri keturunan bangsawan Solo, Abdulloh Suryohusodo disekolahkan ke luar negeri,
yaitu di akademi Kesenian di Eropa kemudian setelah pulang ke tanah air mulai
mengembangkan lukisannya di Indonesia denagan gaya yang berbeda. Gaya Abdulloh
Suryosubroto menekankan keelokan dan keindahan alam di Indonesia. Pada perkembangan
selanjutnya pada masa ini muncul pelukis-pelukis terkenal lainnya adalah Wakidi, Pirngadi,
Basuki Abdulloh, dan Wahdi.
c. Masa Cita Indonesia
Perbedaan karya lukisan antara S.Soedjojono dengan Abdulloh Suryosubroto terletak pada
karyanya. Dimana keindahan yang dibuat oleh Abdulloh Suryosubroto tidak sesuai dengan
kenyataan bangsa Indonesia yang melarat dan menderita, pekukis S. Sudjoyono kemudian
mempelipori lukisan yang bertolak belakang dengan Mooy Indie yang sesuai dengan
penderitaan bangsa Indonesia pada masa penjajahan. Kemudian mendirikan perkumpulan ahli
gambar Indonesia (PERSAGI) yang anggotanya Agus Jayasuminta, I.Sutioso, Rameli, Abdul
Salam, Otto Jaya, S.Sudiarjo, dan lainnya karya S.Sudjoyono di antaranya sebagai berikut.
1. Di Depan Kelambu Terbuka
2. Sayang Saya Bukan Anjing
3. Jongkatan
4. Cap Go Meh
5. Mainan Anak Anak Sunter
6. Bunga Kamboja dan Nyekar
d. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang pelukis yang bermunculan kebanyakan dari golongan rakyat
biasa seperti Affandi, Kartono Yudhokusumo, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, dan Henk
Ngantung.
e. Masa Kemerdekaan
Kemerdekaan adalah masa bergeloranya bangsa Indonesia. Uforia kemerdekaan juga
menggelora dalam darah seni rupa tanah air. Pada masa kemerdekaan, Affandi mendirikan
perkumpulan Seniman Indonesia Muda disingkat SIM. Anggotanya Affandi, Hendra
Gunawan, Suromo, Surono, Abdul Salam, Sudibyo, dan Trisno Sumarjo, para seniman
tersebut menciptakan banyak karya seni berupa lukisan yang sangat menarik dan indah. Pada
perkembangan selanjutnya setelah keluar dari perkumpulan Seniman Indonesia Muda,
Affandi dan Hendra Gunawan mendirikan Peloekis Rakyat.
f. Masa seni rupa baru
Pada masa ini, para pelukis sudah berani menampilkan corak baru dalam
penggarapannya. Para seniman muda baru mulai berusaha menciptakan karya seni rupa yang
baru Yanga tidak tergantung pada suatu media tertentu , dan sudah menggunakan berbagai
media untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda. Penerapan konsep-konsep yang tabu sudah
di terapkan dalam lukisannya.
Seni musik di negeri kita itu sudah ada sejak zaman prasejarah jadi bukan hanya di
zaman modern saja. Pada pembahasan kali ini anda akan mempelajari mengenai
perkembangan seni musik Nusantara sejak awal kemunculannya sampai saat ini. Berikut
pemaparanya :
1. Zaman Prasejarah
Kalau perkembangan seni musik di Nusantara itu ternyata diawali sejak zaman prasejarah
(sebelum abad 1 Masehi), yaitu kira-kira 2500 sebelum Masehi dan abad ke-1 Masehi. Pada
masa tersebut telah ditemukan berbagai perkembangan kesenian dan kebudayaan termasuk
musik sampai saat ini. Perkembangan musik Nusantara masa prasejarah tersebut bisa kita
lihat dari dua arus imigrasi besar pada masa tersebut, yang dipaparkan berikut ini.
a. Imigrasi Pra-Melayu
Gelombang imigrasi Pra-Melayu ini terjadi antara tahun 2500 dan 1500 sebelum Masehi
yaitu terjadi perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Imigran masa Melayu
tersebut membawa keahlian dan berbagai unsur dari Kaukasus dan Mongolia. Diantaranya
mereka membawa kesenian kebudayaan bambu serta teknik pengolahan ladang. Para imigran
Pra-Melayu tersebut ketika berada di Annam atau Tiongkok Selatan mulai memperkenalkan
semacam lagu pantun, yang dipraktikkan oleh remaja putra dan putri dengan bernyanyi
secara sahut menyahut. Saat itu juga sudah mengenal alat tiup bernama Khen. Alat musik
prasejarah khen ini terdiri dari 6 batang bambu, cara membunyikannya dengan ditiup bersama
dalam kelompok 3 nada. Alat musik khen ini ternyata juga sudah dikenal di wilayah Cina
Sheng jika di Nusantara disebut dengan alat musik kledi. Pada perkembangan selanjutnya
bermunculan berbagai alat musik dari bambu seperti suling, angklung, dan sebagainya. Jika
di wilayah Asia tenggara juga muncul alat musik xylofon . Xylofon ini di berbagai negara
namanya berbeda beda, disebut/dinamai sebagai tatung di wilayah Annam, rangnatdi
negara Kamboja, ranatdi negara Thailand, pattalardi negara Burma, gambangdi
pulau Jawa, kolintang di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon ini kemudian diproduksi lalu
diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika sekitar abad ke 5 Masehi, sehingga tersebar di seluruh
dunia.
b. Imigrasi Proto-Melayu
Perkembangan Seni Musik juga dapat kita lihat pada imigrasi Proto-Melayu pada zaman
perunggu yaitu sekitar abad ke-4 sebelum Masehi. Gelombang imigrasi zaman perunggu ke
Nusantara oleh bangsa Proto-Melayu ini terjadi pada zaman perunggu, sehingga kedatangan
mereka mempengaruhi perkembangan seni musik. Masa tersebut alat musik dibuat dari bahan
logam. Diperkirakan bahwa saat itu telah diciptakan alat musik gong, karena berdasarkan
penelitian para ahli di kawasan Asia Selatan di ketemukan alat musik gong dari perunggu
yaitu didekat Annam, pada tahun 1930-an. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari wilayah
Annam inilah kesenian dan budaya perunggu tersebar ke seluruhkawasanAsia Tenggara.
3. Masa Islam
Setelah kemunduran kerajaan kerajaan Hindu-Buddha kerajaan Islam Nusantara justru
berkembang pesat, begitu juga dalam bidang seni budayanya. Perkembangan musik masa
Islam diawali sejak kerajaan Demak berdiri pada tahun 1500-1546. Bersamaan masuknya
agama Islam masuk pula alat musik Arab seperti rebana, rebab, dan gambus.
Cara penyebutan atau nama alat musik akulturasi Islam ini berbeda- beda di daerah seluruh
Nusantara. Cara bermainnya juga agak berbeda. Jika diwilayah Jawa, Bali, Sulawesi Selatan,
Sumba disebut rebab. Sedangkan di daerah Sumba rebab ini disebut Dunggak roro
karakteristinya memakai dua dawai. Kemudian di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan
Maluku hanya memakai satu dawai. Berbeda lagi dengan di Aceh yang memakai tiga dawai.
Sedangkan untuk penyebutan nama alat musik rebana berbeda - beda ada yang menyebut
dengan nama terbang, trebang, robana, rabana. Seiring perkembangan musik Islami dari masa
ke masa muncul musik gambus. Jenis musik gambus ini merupakan perpaduan antara alat
musik gitar/mandolin, biola, akordeon, gendang, seruling, bass.
4. Masa Kolonialisme
Nusantara ketika masuk dalam zaman penjajahan atau kolonialisme seni musik mengalami
perkembangan. Karena saat itu kaum kolonialisme seperti bangsa Portugis dan Spanyol yang
datang awal ke Nusantara mulai memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka
seperti biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Kaum kolonialisme ini ketika di
tanah air memperkenalkan sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Sehingga masa itu
walaupun negeri kita dijajah dan menderita namun dalam bidang seni musik mengalami
perkembangan pesat. Sehingga waktu itu disebut sebagai masa masa perkembangan musik
modern Indonesia. Kemudian, para musisi Nusantara masa penjajahan mulai menciptakan
sajian musik yang merupakan perpaduan musik Barat dan musik Indonesia sajian musik itu
dikenal sebagai musik keroncong.
5. Masa Kini
Setelah Indonesia merdeka sering perkembangan teknologi musik Nusantara semakin
berkembang sangat pesat. Banyak aliran musik luar negeri baik Asia dan Eropa masuk ke
tanah air, seperti populer, jazz, blues, rock, dan R&B dan yang terbaru ini adalah K-POP
Korea. Kalau negeri India musik bersamaan film menyatu sehingga banyak masyarakat
Indonesia menonton film India juga menikmati musik serta lagunya.
Untuk kemajuan bidang seni musik Nusantara maka pemerintah mendirikan institusi seni
seperti Sekolah Musik Indonesia (kemudian AMI,sekarang ISI), Yayasan Pendidikan Musik
(YMI) di Jakarta (terutama untuk piano), B.I.Guru Musik (kemudian IKIP, sekarang UP) di
Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta.
Seni tari telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak jaman prasejarah. Bahkan jauh
sebelum masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia tarian telah
dilakukan oleh masyarakat prasejarah.
1. Masa Prasejarah
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum sebelum masyarakat di Indonesia mengenal tulisan.
Pada masa ini penduduk nusantara telah mengenal aliran kepercayaan animisme dan
dinamisme. Seni gerak berirama yang kerap dilakukan dalam berbagai acara oleh masyarakat
prasejarah juga dikenal sebagai upacara magis guna berdoa dalam pengharapan. Adapun
berbagai tarian yang disinyalir dikenal oleh masyarakat prasejarah adalah sebagai berikut
Tari hujan, Tari kesuburan, Tari kebangkitan, Tari perburuan, Tari perang, Tari eksorsisme.
2. Masa Hindu-Budha
Pada masa sejarah tepatnya setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu dan Budha
perkembangan tari di Indonesia juga mengalami peningkatan. Selain digunakan sebagai
metode pemujaan biasanya tarian pada masa Hindu-Budha juga kerap disajikan dalam
mengajarkan nilai-nilai kehidupan dalam bermasyarakat. Adapun contoh tarian pada masa
kebudayaan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut Tari Topeng Panji, Tari Wayang Wong,
Sendratari Ramayana, Sendratari Mahabharata. Beberapa contoh di atas merupakan hasil
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia yang hingga kini masih terjaga kelestarian nya.
3. Masa Islam
Pada masa masuk dan berkembangnya islam di nusantara perkembangan seni tari di
Indonesia memang sedikit banyak mengalami perubahan meskipun tidak secara signifikan.
Selain hal tersebut di atas, pada masa islam kostum dan busana yang dikenakan oleh penari
perlahan dimodifikasi agar lebih tertutup dan meminimalisir tampaknya aurat para penarinya.
Sebagian lagi syair dan musik pengiring ada pula yang diganti lebih islami. Adapun contoh
tarian pada masa perkemangan islam di Indonesia ialah Tari Saman dan Tari Zapin. Kedua
tari tersebut merupakan jenis tarian yang mengalami beberapa perubahan dalam pertunjukan
nya seperti alat musik pengiring yang diganti dengan alat musik khas Persia seperti rebana.
Syair yang terdapat dalam lagu pengiring juga ada yang dikolaborasikan menggunakan syair
dalam bahasa arab.
4. Masa Kemerdekaan Hingga Saat Ini
Setelah mengalami kevakuman pada masa penjajahan dunia seni Indonesia khususnya seni
tari kembali cerah pada masa kemerdekaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
seniman tari bermunculan untuk unjuk diri. Kreatifitas-kreatifitas tak terbatas membuat jenis
kesenian yang mengutamakan gerak tubuh ini berkembang cukup cepat.
Pada masa kemerdekaan seni tari tak lagi sekedar ditampilkan sebagai ritual adat dan
keagamaan semata melainkan keberadaannya telah meluas sebagai hiburan masyarakat dalam
berbagai acara baik acara formal maupun non formal. Modifikasi tari klasik yang dikenal dari
masa prasejarah kemudian menciptakan inovasi baru yang kini akrab disebut sebagai seni
tari modern atau gaya baru. Demikian alur pasang surut seni tari dari masa prasejarah hingga
sekarang. Semoga catatan singkat ini dapat bermanfaat dalam belajar seni dan budaya
Indonesia dan dapat dijadikan sebagai referensi baik dalam membuat tugas, makalah,
artikel, dan lain sebagainya. Jangan lupa komentar dan tanggapan kamu di kotak komentar
pada akhir halaman perkembangan seni tari di Indonesia ini.
1. Teater tradisional
Perkembangan seni teater tradisional Nusantara sudah dimulai sejak sebelum masa
perkembangan hindu. Ketika itu sudah mulai ada tanda-tanda penciptaan seni teater
tradisional yang fungsinya sebagai pendukung upacara ritual teater tradisional diciptakan
pada dasarnya sebagai bagian dari upacara adat istiadat dalam tatacara kehidupan masyarakat
di nusantara.
Beberapa teater tradisional Nusantara yang tercipta, diantaranya wayang kulit, wayang wong,
ludruk, lenong, randai, drama gong, arja, ubrug, ketoprak, dan sebagainya. Salah satu teater
tradisional adalah arja yang ada danasih diperankan dipulau Dewata Bali.
2. Teater transisi (modern)
Teater transisi merupakan sebutan bagi periode, dimana pada saat teater tradisional
mengalami penurunan akibat adanya pengaruh budaya lain. Perubahan dari teater transisi
dengan teater tradisional terletak pada cerita yang sudah mulai di tulis, namun saat itu wujud
ceritanya masih sangat ringkas outline story(cerita peradegan). Mengenai cara penyajiannya
mulai berubah, yaitu memakai panggung dan dekorasi. Ada pun dalam teater transisi sudah di
perhitungkan mengenai beberapa teknik yang bisa memperindah dan menarik pertunjukan
teaternya. Ciri masa atau periode transisi mulai mengambil unsur unsur pertunjukan dari
teater barat dan diabdosi dalam teater Nusantara.
3. Teater Indonesia tahun 1920an
Teater di Indonesia sekitar tahun 1920-an disebut dengan angkatan pujangga baru. Teater
pada masa angkatan pujangga baru kelebihannya cukup penting jika dilihat dari sudut
kesastraan sumbangsih angkatan pujangga baru yaitu drama drama sudah ditulis sebagai
ungkapan ketertekanan akibat penindasan pemerintahan Belanda. Pada masa angkatan
pujangga baru, berbentuk sastra drama sudah memakai bahasa kebangsaan, yaitu bahasa
Indonesia sedangkan cara penyusunannya model dialog antar tokoh dan berbentuk sajak.
Penulis lakon lainnya pada masa pujangga baru adalah sanusipane, hasil karyanya berjudul
Kertajaya pada tahun 1932 dan Sandyakalaning Majapahit ditulis pada tahun 1933. Lakon
lakon tersebut ditulis untuk menyemangati perjuangan para pejuang masyarakat Indonesia
dalam melawan penjajah serta kritikan bagi kekejaman penjajahan.
4. Teater Indonesia tahun 1940-an
Teater Indonesia tahun 1940an adalah saat masa penjajahan Jepang pada waktu itu semua
unsur kesenian dan kebudayaan dipakai untuk mendukung pemerintahan Jepang. Pada situasi
penjajahan jepang, dua orang tokoh yaitu Anjar Asmara, dan Kamajaya, memiliki gagasan
supaya didirikan pusat kesenian Indonesia. Tujuannya adalah menciptakan pembaharuan
kesenian yang selaras dengan perkembangan jaman. Unsur tersebut disetujui oleh bung
Karno dan kaum nasionalis, tepatnya pada tanggal 6 Oktober 1942. Dirumah bungkarno
dibentuklah badan pusat kesenian Indonesia. Pendirian badan perusahaan kesenian Indonesia
bermaksud menciptakan kesenian Indonesia baru, diantaranya dengan jalan memperbaiki dan
menyesuaikan kesenian daerah menuju kesenian Indonesia baru.
Pada masa penjajahan Jepang segala bentuk seni hiburan yang berbau Belanda dihapus dari
Indonesia disebabkan pemerintah penjajahan Jepang Anti budaya barat rombongan sandiwara
saat itu kebingungan karena akan dihapus Jepang dan dilarang keliling. Kemudian merubah
cerita dengan mementaskan cerita dalam bahasa Indonesia , Jawa, maupun Sunda. Akhirnya
Jepang kalah dalam perang dunia 2, disaat menjelang akhir pendudukan Jepang tersebut
muncul rombongan sandiwara yang melahirkan karya sastra yang berarti, yaitu Penggemar
Maya(1944) pimpinan Usmar Ismail, dan D.Djajakusuma. jadi intinya teater tidak sebagai
hiburan sematamata tetapi sebagai ekspresi kebudayaan siswa kesadaran nasional dengan cita
cita kemerdekaan republik indonesia.
5. Teater Indonesia 1950an
Masa ini adalah masa setelah roklamasi kemerdekaan republik indonesia, masa ini tokoh
teater merefleksikan perjuangan dalam teater dengan membentuk cerita bertemakan
kemerdekaan, kekecewaan, penderitaan, keberanian, dan nilai kemanusiaan, penghianatan,
kemunafikan, kepahlawanan tindakan pengecut, keikhlasan, pengorbanan,dll.
Pada masa ini untuk memajukan seni teater tanah air maka didirikan Akademi Teater
Nasional Indonesia(ATNI) Tepatnya pada tahun 1955 tokoh pendirinya adalah Usmar Ismail
dan Asrul sani. ATNI berusaha mewujudkan teater dengan mementaskan lakon lakon
terjemahan dari barat, contohnya dari karya Moilere, Gogol, chekof.
6.) Teater Indonesia tahun 1970-an
Perkembangan teater tahun 70-an ditandai dengan didirikannya pusat kesenian Taman Ismail
Marzuki oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin. Berdasarkan catatan sejarah
perkembangan teater. Pusat kesenian Taman Ismail Marzuki telah berhasil menerbitkan 67
judul lakon. Lakon tersebut ditulis oleh 17 pengarang drama teater.
Tokoh teater yang muncul tahun 1970an diantaranya D.Djajakusuma, Wahyu Sihombing,
Pramana Padmodarmaya (teater lembaga) , Ikranegara (teater saja) , Danarto (teater tanpa
penonton), Adi Kurdi (teater hitam putih) , Arifin C.Noor (teater kecil) , Putu Wijaya (teater
mandiri), N. Riantiarno (teater koma) ,dan Teguh Karya.
7.) Teater Indonesia tahun 1980 - 1990-an.
Pada masa tahun 1980 - 1990-an kondisi politik tanah air mencekam akibat peristiwa
Malari 1974. Sehingga pemerintah membuat kebijakan supaya dewan-dewan mahasiswa
ditiadakan,kegiatan teater kampus dilarang.Dalam kondisi tersebut kelompok teater tetap
muncul namun dalam bentyk festival teater,di beberapa daerah Nusantara,diantaranya sebagai
berikut Festival Teater di Jakarta dan Festival Drama Lima Kota di Surabaya.
Pada masa itu juga lahir kelompok teater baru,diantaranya sebagai berikut :
a) Kelompok Teater di Kota Yogyakarta. Di kota gudeg Yogyakarta,pada masa tahun 1980-
1990-an muncul beberapa teater,antara lain sebagai berikut:
1. Teater Dynasti
2. Teater Jeprik
3. Teater Tikar
4. Teater Shima
5. Teater Gandrik
b) Kelompok Teater di Kota Solo ( Surakarta ) Masa itu di Solo juga ada Teater Gidag-gidig.
c) Kelompok Teater di Kota Bandung. Di kota Bandung muncul Teater Bel, Teater Republik,
dan Teater Payung Hitam.
d) Kelompok Teater di Kota Tegal Di Tegal lahir Teater RSPD.
e) Kelompok Teater di Kota Surabaya. kota Surabaya juga muncul beberapa teater, diantaranya
Teater Pavita,Teater Ragil,Teater Api,Teater Rajawali,Teater Insmarang.
f) Di Semarang juga muncul Teater Lingkar.
g) Kelompok teater di kota Medan & Palembang. Di Medan muncul Teater Que dan di
Palembang muncul Teater Potlot. Di era tahun 80-an dan 90-an aktifitas teater berkembang
di universitas atau perguruan tinggi.Teater kampus yang terkenal diantaranya: Teater Gajah
Mada dari Universitas Gajah Mada ( UGM ) Yogyakarta. Jurusan teater juga mulai di buka di
Institud Seni Indonesia ( ISI ) Yogyakarta pada tahun 1985. ISI menjadi satu-satunya
perguruan tinggi seni yang memiliki program Strata 1 untuk bidang seni teater pada saat itu.
8.) Teater Kontemporer Indonesia
Sejak munculnya eskponen 70 dalam dunia seni teater. Mulailah seni teater kontemporer
Indonesia. Eksponen 70 ini adalah cara berekspresi teater dengan gaya khas masing-masing
tidak dibatasi kreasinya. Lalu para seniman teater beraliran kontemporer terus berkreasi sejak
tahun 80-an sampai saat ini. Seni teater lainnya berkembang seperti seni teater konvesional,
yang tidak akan mati tetapi teater eksperimental terus tumbuh. Dunia pentas teater semakin
kaya jenisnya dan atraktif.