Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

BENTUK, JENIS DAN NILAI ESTETIS GERAK DASAR TARI TRADISIONAL

Kompetensi Dasar (KD)


3.2 Memahami bentuk, jenis, dan nilai estetis dalam ragam gerak dasar tari tradisi
4.2 Meragakan gerak tari tradisional berdasarkan bentuk, jenis dan nilai estetis sesuai iringan

Materi Pokok
1. Bentuk, jenis dan nilai estetis gerak tari tradisi daerah setempat
2. Peragaan gerak tari tradisi sesuai iringan

A. BENTUK GERAK TARI TRADISI


Bentuk gerak tari diartikan sebagai pola gerakan yang disusun sesuai maksud/tema tarian. Bentuk tari
berdasarkan geraknya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Tari Representasional : tarian yang menggambarkan sesuai yang jelas (wantah), seperti tari tani
menceritakan petani, tari nelayan menceritakan nelayan, dsb.
b. Tari Non Representasional : tarian yang menceritakan sesuatu secara simbolis menggunakan gerak
maknawi, seperti Tari Sigeh Penguten, Tari Topeng, dll.

Selain itu, gerak tari juga dibedakan menjadi 2 bentuk/pola yaitu:


1) Gerak Pola Irama : gerak yang dikendalikan oleh waktu/ gerak teratur ukuran waktunya, contohnya
gerak lambat, cepat.
Jenis Pola Irama ada 3 yaitu
 2/4 : gerak selesai pada hitungan 2 (pergantian) dan terdiri atas 2 unsur gerak.
 3/4 : gerak selesai pada hitungan 3 dan terdiri atas 3 unsur gerak.
 4/4 : gerak selesai pada hitungan 4 dan terdiri atas 4 unsur gerak.
2) Gerak Pola Lantai/ Gerak Pindah Tempat
Dibedakan menjadi 2 jenis yakni garis lurus dan garis lengkung.
1. Garis Lurus, contohnya : segitiga (Tari Topeng), horizontal, vertikal, persegi panjang, V, T, W
2. Garis Lengkung, contohnya :
B. JENIS GERAK TARI TRADISI
Gerak dasar tari tradisi dibedakan menjadi 4 jenis yakni :
1. Berdasarkan Fungsi, ada 3 jenis yaitu
a. upacara adat (Tari Bedhaya Ketawang; Tari Tayub, Tari Sanghyang)
b. tontonan/pertunjukan (Tari Gatot Kaca Gandrung; Tari Topeng Betawi)
c. Hiburan (Tari Jaipong; Tari Tayub, Tari Ketuk Tilu).

2. Berdasarkan Bentuk, ada 4 jenis yakni


a) Tunggal (Tari Piring12; Tari Remo)
b) Pasangan (Tari Karonsih; Tari Bedana; Tari Melinting)
c) Kelompok (Tari Sigeh Penguten; Tari Srimpi)
d) Massal (Tarian acara tertentu seperti pembukaan ASIAN GAMES; Festival).

3. Berdasarkan Tema, contohnya : kepahlawanan, perang, kegembiraan, kesedihan, gerak binatang,


legenda, dsb.

4. Berdasarkan Koreografi/ Garapan Tari, ada 4 jenis yaitu


a. Tari Tradisional : ciri-cirinya berumur lama, secara turun temurun, tidak diketahui
penciptanya, geraknya sederhana. Tari Tradisional dibedakan lagi menjadi 3 jenis :
 Primitif : berkembang di daerah pedalaman (tari Hudoq, Tiban Jatilan)
 Klasik : berkembang di lingkungan istana/keraton, penuh aturan baku (Tari Bedhaya,
Tari Melinting)
 Kerakyatan : gerak, kostum, musik dan pola lantainya sederhana, lahir di kalangan
masyarakat, folklasik, bernuansa mistis/magis (Tari Sintren, Tari Bedana, Tari Piring)
b. Tari Kreasi : Tidak ada aturan yang mengikat, pengembangan dari gerak tari tradisional,
dinamis, enerjik (Tari Kupu-kupu, Tari Bedana Kreasi, Tari Merak)
c. Tari Kontemporer : memiliki inovasi gerak tari, bernuansa kekinian/modernisasi, pola
geraknya bebas, tidak berdasarkan gerak tradisi, tidak memakan waktu lama (poco-poco,
Tari Yapong, Tari Ronjengan Madura)
d. Tari Modern : Tarian yang memilih nuansa kebarat-baratan, dikembangkan masa kini,
tarian baru, kebebasan bergerak dan berekspresi, bersifat musiman (Hiphop dance,
breakdance, freestyle, suffledance, moonwalk dance, street dance, robot dance)

C. NILAI ESTETIS GERAK TARI TRADISI


Estetika disebut juga keindahan, berasal dari Bahasa Yunani “AISTHETIKE” artinya dirasakan lewat
perasaan, nilai ini berdasarkan perspektif/sudut pandang masing-masing. Nilai estetika yang sering
digunakan yaitu konsep Adi Luhung, Joged Mataram dan Hasta Sawanda.
1) Konsep Adi Luhung
Adi : sangat indah dan Luhung : luhur, tinggi, mulia, nilai lebih. Jadi Estetika berdasarkan konsep
Adi Luhung adalah Merasakan ekspresinya sesuai karakter yang dibawakan. Nilai Estetika yang
dilihat yaitu :
1) Wiraga : Kesatuan gerak secara keseluruhan
2) Wirama : gerak selaras dengan musik/hitungan/iringan
3) Wirasa : gerak sesuai dengan penjiwaan/karakter
2) Aspek Joged Mataram (Filsafat Keindahan Tari)
Dicetuskan oleh Alm. GBPH Suryobrongto Yogyakarta. Terdiri atas 4 nilai estetika yaitu
1. Sawiji : Konsentrasi penuh
2. Greget : Semangat
3. Sengguh : Percaya Diri
4. Ora Mingkuh : Disiplin dan tidak mudah terpengaruh
3) Hasta Sawanda (oleh R.T. Atmokesowo Surakarta)
1) Pacak : Teknik karakter
2) Pancat : Perpindahan gerak
3) Lulut : Selaras (hafal gerak)
4) Luwes : Lentur, geraknya kualitas baik
5) Ulat : Pandangan mata dan ekspresi wajah mendukung karakter
6) Wiled : Teknik gerak kreatif sesuai kemampuan penari
7) Wirama : Penguasaan gerak dengan musik keseluruhan
8) Gendhing : Penguasaan karakter musik iringan seperti tempo, pola tabuhan, irama, syair,
kalimat lagu.

D. SIMBOL GERAK TARI TRADISI


Simbol gerak artinya gerak yang memiliki tanda/maksud/arti/tujuan/makna tertentu sesuai tarian yang
dibawakan. Simbol tarian dapat dituangkan menggunakan gerak, properti, kostum dan hal pendukung
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai