Ass.Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, modul seni budaya smk
menjadi pembelajaran terutama diarahkan kepada menumbuhkan sikap
penghargaan siswa terhadap nilai – nilai seni budaya serta kearifan budaya yang
terkandung dalam karya seni , disamping itu penghayatan atas nilai – nilai seni
diharapkan akan memperkaya kreatif siswa sehingga akan dapat membantu
siswa dalam menerapkan ilmu - ilmu yang di peroleh selama pembelajaran .
Penyajian dalam modul ini meteri yang tertuang yaitu bahan pembelajaran
untuk seni tari, dimana diharapkan siswa mampu memahami dam mampu
mengekspresikan diri ,dapat mengeksplor kemampuan menciptakan suatu karya
tari dari pemahaman materi yang telah disampaikan dalam modul ini.
KATA PENGANTAR………………………………………………..X
DAFTAR ISI…………………………………………………………XI
Bagian;bagian anggota badan yang yang dibuat untuk gerak mempergunakan bahan-
bahan gerak ,seperti : jari-jari tangan, pergelangan tangan,siku-siku tangan,bahu
tangan, leher, muka( bola mata,alis,mulut,hidung) dan kepala, badan, dada, perut,
panggul,pinggul, pangkal paha, lutut, pergelangan kaki ,kaki, duduk meditasi.
SIFAT GERAK
Setelah mengenal bahan dan macam gerak ,sekarang perlu diketahui, pula sifat gerak
yaitu :
Gerak realistik (nyata)
Gerak styling (besutan)
Gerak simbolik
Gerak abstrak
Gerak lambat
Gerak Cepat
Gerak lemah
Gerak tegang
Gerak lembut/halus
Gerak kasar/agal
JIWA :
Halus
Penakut
Pengecut
Sombong
Ambisius
Serakah
Kasar
Pemberani
Pemalu
Rendah hati
Tenang
Murah hati
KEJADIAN :
Terkejut, gembira, lapar, gandrung, buta ,bisu,tuli, puas, ragu-ragu, menyerah,
memikirkan, mencintai, geli, muak ,marah, sedih, kejang, tidak sadar/gila, tuli,
kesakitan, kecewa, pura-pura,menanti, memberi, kasih sayang.
HARMONI
Keselarasan atau keharmonisan dalam tari artinya harus ada keseimbangan bentuk,
gerak, irama, ruang, pakaian, rias, warna-warna, yang dipergunakan dan ditampilkan
dalam sebuah pertunjukan tari .
Ditemukan terutama didaerah pedalaman-pedalaman yang terpisa jauh dari kota dan
biasanya tarian ini tarian tradisi yang digunakan dalam rangkaian acara adat, maupun
acara keagamaan.
Dapat menarik simpati rakyat untuk lebih mengenal, memahami, dan mengetahui, arti
adat istiadat lewat penampilan tari-tarian.
Dapat menarik simpatik mahluk yang beragama untuk lebih cinta dan meagungkan
ajaran agam yang dianutnya.
Biasanya menggunakan tari tradisional kerakyatan , biasanya peranan tari ini lebih
cepat meresap dan berkembang dikalangan rakyat biasa, dan sering ditarikan dalam
perayaan-perayaan sebagai tari pergaulan, dan untuk hiburan rakyat biasanya disini
lebih mementingkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang sangat erat dan
berperan untuk rakyat agar lebih mencintai dan menghargai tradisi rakyat itu sendiri.
Tari klasik yang tetap hidup dan berkembang dalam masyarakat, sekarang menjadi
kebanggaan bangsa, karena tari klasik sendiri mempunyai fungsi atau peran sebagai
alat komunikasi budaya negar kita dengan budaya negara lain. Dibeberapa benua, dan
lebih mampu mewakili bangsa Indonesia untuk tampil dibeberapa benua, dan lebih
menjual niali seni yang lebih tinggi dan menakjubkan bagi bangsa luar.
Sebagai contoh berkarya seni tari dengan menyimak tehnik dalam penjabaran berikut, kita
akan coba mengangkat seni tari klasik tradisional ”TARI PANGELLU” dari daerah Toraja,
Sulawesi Selatan. Kita simak untuk gerak dasar tari tersebut :
Tangan lurus disamping tubuh, lengan membuka kira-kira 25 derajat dari
badan.
Tangan posisi dasar
Posisi awal kaki jinjit, kaki kiri agak kedepan kaki kanan
Dalam melangkah maju atau mundur selalu diawali kaki kanan, selalu dalam
dua atau tiga hitungan.
Bila berputar kekiri, kaki kanan terlebih dahulu, kaki kiri mengikuti, bila
berputar kekanan, kaki kiri lebih dulu, kaki kanan mengikuti sewaktu berputar,
telapak kaki tidak sepenuhnya menyentuh lantai/tanah.
Kreatifitas adalah suatu kondisi atau keadaan mental seseorang yang sangat khusus, yang
hampir tidak dapat dirumuskan dalam bentuk definisi.
Kreatifitas adalah kegiatan mental yang sangat bersifat subjektif dan merupakan penjelmaan
dan kebebasan manusia secara individu.
Kreatifitas akan membuat orang berada pada batas yang ada dan belum ada, akibatnya
seseorang yang kreatif selalu berada dalam kondisi kritis, mencari-cari, dan selalu ingin
mencoba sesuatu yang belum pernah ada dalam tatanan budaya yang ada disekitarnya.
Seseorang manusia kreatif adalah manusia yang menghadapi resiko berhasil atau gagal
dalam pencaharian sesuatu. Ia juga berani menghadapi resiko berhasil atau gagal dalam
pencaharian sesuatu. Ia juga berani menghadapi keadaan dimana ia akan ditolak oleh
lingkungannya jika kreatifitasnya berhasil. Dalam sejarah banyak contoh bagaimana
manusia kreatif yang menemukan sesuatu yang baru mengalami nasib yang sangat malang,
ia diejek, disingkirkan, diusir,dipenjara,dihukum,bahkan dibunuh oleh zamannya.
Seperti halnya seorang seniman tari ”Bagong Kussudiarjo (jogjakarta), yang mempunyai
pepatah ”Joget iku ora mandeg” (tari itu tidak berhenti) adalah fakta yang menunjukan
bahwa kreatifitas yang paling rendah terjadi karena adanya peniruan dalam konsep dasar.
Maksud dari argumen diatas diharapkan seseorang yang mencintai karyanya sebagai
medium ekspresi seniman.
MODUL SENI BUDAYA KELAS XII
15
Berdasarkan hal diatas kita simpulkan bahwa kreatifitas terbagi dalam dua kategori ;
1.kreatifitas total : yakni kreatifitas dalam hal membentuk atau menciptakan
sesuatu karya seni yang benar benar baru dan belum
pernah ada sebelumnya.
2. Kreatifitas sederhana : yakni kreatifitas dalam hal menciptakan atau membentuk
karya seni yang bertolak dari tradisi yang telah ada.
Proses penciptaan tarian adalah proses kreasi. Proses ini akan terjadi dari beberapa
langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan penciptaan tari. Hal ini berkaitan dengan fungsi tarian yang
akan dibuat.untuk keperluan apakah tarian itu diciptakan. Apakah untuk upacara,
untuk tujuan estetika belaka, ataukah untuk tujuan lainnya.
2. Memilih tema yang dapat diambil dari berbagai konteks.Tema yang dimaksud
disini adalah gagasan atau sumber tarian yang dikembangkan. Tema tersebut dapat
diambil dari kehidupan kita sehari-hari. Dari cerita-cerita yang sudah berkembang
di masyarakat, ataukah dari hasil penciptaan sendiri secara abstrak.