Anda di halaman 1dari 1

A.

Seni Rupa Pra-Modern: Hadir sebelum zaman dan bersifat kerajaan


Aliran seni rupa;
 Primitivisme: corak bersifat bersahaja, naif, sederhana, spontan, jujur, baik dari segi
bentuk atau pewarnaan seniman bebas dari profesionalisme, tradisi dan latihan formal.
Contoh: patung dewi kecantikan Yunani (meniru manusia yang indah dan sempurna)

 Naturalisme: teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam sehingga seniman


terikat pada hukum proporsi, anatomi, perspektif dan teknik pewarnaan untuk mencapai
kemiripan sesuai objek

 Realisme: melukiskan keadaan secara nyata tanpa adanya suatu ilusi, fantasi da imajinasi

 Dekorativisme: penyederhanaan bentuk, pola kegarisan, pewarna untuk penghias, peniru


alam tapi tradisional


B. Seni Rupa Modern
Perkembangan kemajuan yang dikuasai oleh iptek serta kesadaran akan nilai individu sebagai
karakter aktifitas manusia
1. Seni pop: realistis, simbolisme, kritik budaya, seni diarahkan pada komoditi
teknologi dan pasar. Pop identik dengan gaya hidup generasi muda dengan karakter
perlawanan pada norma masyarakat sebagai revolusi industri semi komersial
2. Seni optik : ilmu cahaya, warna, mengolah bentuk, untuk mengeksploitasi mata yang
umum berbentuk abstrak, formal, konstruktif, rapi teliti, teratur. menimbulkan efek dan ilusi.
3. Seni konseptual : fikiran, gagasan atau ide yang mencakup semua bentuk seni dan
non- seni
4. Seni rupa kontemporer : suatu seni yang mementingkan aktivitas seni sebagai
mental senimannya dan seni ditujukan untuk kepntingan masyarakat
C. Seni Rupa Pas-Modern
istilah pas modern muncul pada seni musik, rupa, fiksi, film, foto, kritik sastra dan wilayah
keilmuan sosiologi, antropologi, geografi dan filsafat.
 Karya seni rupa era pas modern: kebudayaan konsumerisme dengan objek seni secara
umum dikonotasi dan model rekayasa oleh produk nelalui teknologi.

 Bahasa estetik pos modernisme: tanda estetik tidak stabil, mendua dan plural (polysemi),
lebih menekankan pada permainan tanda. keterpesonaan pada permukaan dan diferensi

RANGKUMAN SENI BAB 3 | Raihan Naufal R XI 3

Anda mungkin juga menyukai