Anda di halaman 1dari 8

SENI BUDAYA

BAHAN AJAR

FENOMENA SENI RUPA


SMA KELAS XI

Oleh. ARIZAL PRADANA, S.Pd.


A. Seni Rupa Pramodern

 Pengertian seni rupa pramodern adalah karya seni


rupa yang hadir sebelum zaman industriyang
berarti muncul sebelum zaman modern.
Perkembangan seni rupa dapat dilihat dari
aspekkesejarahan yang merupakan rangkaian
perubahan, baik dari aspek konseptual maupun
aspekkebentukan. Berikut adalah aliran-aliran seni
rupa pramodern yang bertahan hingga saat ini
1. Aliran-aliran Seni Rupa Pramodern
 Aliran Primitivisme ,Berdasarkan nama alirannya (Primitivisme) yang berasal dari kata Primitif yang berarti sangat sederhana dan belum
maju1. Dapat kita simpulkan bahwa Seni Lukis Aliran Primitivisme merupakan aliran yang bersifat sederhana dan jauh dari teknik-teknik
lukis modern. Aliran Lukis ini memiliki sifat sahaja, spontan, serta tidak terikat dengan profesionalisme teknik baik dalam proses
penggarapan teknik maupun dalam perwanaannya. Seni Lukis aliran Primitivisme juga tidak mengenal latihan untuk pembuatannya.

 Aliran Naturalisme, merupakan corak karya seni rupa dengan teknik pelukisannya yang berpedoman pada peniruan alam
untuk menghasilkan karya seni. Oleh sebab itu seniman terikat pada hukum proporsi, perspektif, anatomi dan teknik
pewarnaan untuk mendapatkan kemiripan yang sesuai dengan perwujudan objek yang dilihat mata.

 Aliran Realisme, Aliran seni rupa ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran naturalisme. Aliran ini muncul di belahan
dunia Barat sekitar pertengahan abad ke-17. Aliran ini menunjukkan keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat
mata sebagai objek penciptaan karya seni. Pada umumnya realisme dibedakan menjadi beberapa katagori, seperti
realisme sosialis (cenderung mengungkapkan adegan-adegan kehidupan manusia yang serba sengsara, getir, dan pahit).
Herbert Read menyatakan, seni rupa yang sepenuhnya dapat disebut sebagai realistis adalah yang berusaha dengan
segala daya untuk menyatakan perwujudan objek dengan tepat, dan seni seperti ini, sebagaimana halnya filsafat realisme,
selalu berdasarkan atas keyakinan keberadaan objektif dari sesuatu.

 Aliran Dekorativisme, Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk menyederhanakan bentuk
dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara
umum mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini akan menyebabkan keindahan rupa
dekoratif termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi sering mengabaikan
unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis). Karya
seni rupa dekoratif dapat diklasifikasi menjadi 2 bagian utama, yakni dekoratif figuratif dan dekoratif geometri.
B. Seni Rupa Modern
 Dasar filosofis dan gejala seni rupa modern
pada hakikatnya merupakan kelanjutan
perkembangan seni rupa sebelumnya, satu
aspek dari perkembangan budaya secara
menyeluruh,Hakikat esensi seni rupa modern
adalah kesadaran akan nilai individu
sebagai karakter aktivitas manusia
Aliran-aliran Seni Rupa Modern
 1. Seni Pop, Budaya pop tumbuh dari pertemuan beberapa kecendrungan dan kondisi social ekonomi masyarakat pada pertengahan
tahun 1950-an yang ditandai oleh ketiadaan pengangguran, konsumerisme, dan makin meningkatnya kesejahteraan kehidupan
masayarakat, Aliran pop art atau popular art dimaksudkan bukan seni yang popular, melaikan seni yang menggunakan objek atau
benda yang popular sebagai subject matter, dan berhubungan dengan imaji kebendaan di lingkungan sehari-hari.

 2. Seni Optik ini didasari oleh hasil penelitian dan penemuan dalam bidang ilmu fisika dan ilmu anatomi manusia. Istilah optic atau retinal
art diterapkan pada karya-karya seni rupa dua dimensionalyang sepenuhnya menggali dan memanfaatkan kekliruan mata, Dengan
kata lain bahwa ini adalah seni dua dimensi yang pada umunya berbentuk abstrak, formal, dan konstruktif melalui wujud yang khas
dalam bentuk geometris dan prulangan teratur, rapi, dan teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-efek optic yang mengecoh mata
dengan ilusi ruang.

 3. Seni Konseptual, Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai estetij yang kini sedang terancam oleh metode
permasalahan seni modern dengan melahirkan conceptual art atau seni konseptual merupakan gerakan dalam menempatkan ide,
gagasan, atau konsep sebagai masalah yang utama dalam seni. Adapun bentuk material dan obejk seninya hanyalah merupakan
akibat atau efek samping dari konsep seniman.

 4. Seni kotemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kotemporer itu artinya kekinian, modern atau
lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi, seni kotemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dahulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Contohnya seni instalasi, boy painting, lukisan
wayang pasir, patung pasir, dan sebagainya, Ada dua paradigm aktifirasseni kotemporer. Pertama, kelompok yang mementingkan
aktifitas seni sebagai aktifitas mental senimannya. Kedua, kelompok yang memntingkan aktifitas seni ditujukan bagi kepentingan
masyarakat.
C. Seni Rupa Posmodern
 Istilah postmodern diartikan untuk menunjukan reaksi yang muncul dari dalam
modernisme, sebuah gerakan yang menolak modernisme yang berhenti dalam
birokrasi museum dan akademi, menjelaskan siklus sejarah baru yang dimulai
sejak berakhirnya dominasi barat, surutnya individualisme, kapitalisme, dan
kristianitas, serta kebangkitan budaya non-barat, hilangnya batas antara seni
dan kehidupan sehari-hari, Dalam perkembangan selanjutnya, seni, khususnya
seni rupa telah terjadi permilahan antara seni murni dan seni pakai. Dalam
konteks ini, posmodernisme dengan konsep pluralismenya telah menghapus
pemilihan atau hierarki antara seni dan desain.
1. Karya-Karya Seni Rupa Era Posmodernisme
 Kebudayaan postmodern tidak dapat dipisahkan dari perkembangan konsumerisme, di
antara pada cara pengungkapan seni. Dalam masyarakat konsumen terjadi perubahan-
perubahan mendasar yang berkaitan dengan cara obejk-objek seni secara umum dikonotasi
dan cara model konsumsi ini direkayasa oleh para produser.
2. Bahasa Estetik Posmodern
 Wacana estetik postmodern mencerminkan bahwa tanda dan makna pada estetika
postmodern bersifat tidak stabil, mendua, dan plural. Bahasa estetik postmodern bersifat hiperriil
dan ironic yang meliputi sebagai berikut.
- Pastiche
- Parody
- Kitch
- Camp
- Skizophrenia
Sekian

"Belajar bukan hanya mengetahui


apa yang harus dilakukan, tapi
melakukan apa yang sudah kita
Ketahui.“

JANGAN LUPA BERKARYA

Anda mungkin juga menyukai