A. Berdasarkan fungsinya
1) Tari Upacara
a) Upacara keagamaan
(1) Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh (Bali)
(2) Ngalase (Jawa Barat), Sanyang (Jawa Timur) dan Seblang (Banyuwangi)
(3) Randai, Tortor (Sumatra)
(4) Tari Gantan dan Tari Huda (Kalimantan)
(5) Tari Mon dan Tari Tewadan (Papua)
(6) Tari Reko Tenda (Flores)
(7) Tari Ma’gellu, Tari Pa’gellu, Tari Bissu dan Tari Bataran (Sulawesi)
b) Upacara Kebesaran keistanaan (Kraton)
(1) Tari Legong Kraton (Bali)
(2) Tari Bedaya Semang (Yogyakarta), Bedaya Kesawang (Surakarta), Srimpi (Jawa Timur) dan Beskalan
(Situbondo)
(3) Gending Sriwijaya (Palembang)
(4) Tari Patudu dan Tari Pojoge (Makasar)
(5) Tari gembu (Sumenep)
c) Upacara penting dalam kehidupan manusia
(1) Upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Tenggara) dan Tari Manimbo (Toraja)
(2) Upacara khitanan dirayakan dengan Tari Sisingaan (Subang) dan Tari Jaranan Buto (Blitar)
(3) Upacara perkawinan dimeriahkan dengan Tari Beksan dan Tari Lawung (Yogyakarta)
(4) Upacara kematian menggunakan Tari Ma’Badong (Sulawesi), Tari Ma’Maropkba, Tari Ma’Randing
(Sulawesi)
(5) Upacara maju perang menggunakan Tari Mandan (Kalimantan), Tari Karja (Sulawesi Timur)
(6) Upacara mengambil air dimeriahkan dengan Tari Buyung (Flores)
2) Tari pergaulan atau hiburan
(1) Tari Bumbung (Bali)
(2) Tari Lengger (Jawa)
(3) Tari Gandrung Banyuwangi (Jaw Timur)
(4) Tari Ronggeng dan Rantak Kudo (Sumatra)
(5) Tari Pancar dan Tari Gole-Gole (Papua)
3) Tari pertunjukkan
(1) Tari Pendet (Bali)
(2) Tari Tayuban (Jawa Barat)
(3) Tari Ngremo (Jawa Timur)
B. Peranan Tari
1) Tari sebagai media ekspresi
2) Tari sebagai media komunikasi
3) Tari sebagai media berpikir kreatif
4) Tari sebagai media mengembangkan bakat
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk
keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut
music pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ini disampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan atau senam.
Apresiasi seni merupakan aktivitas mental yang mencakup penghargaan yang bersifat
subjektif.
Seni tari adalah gerak yang mengandung makna symbol, yaitu gerak yang mengalami proses
tertentu atau telah mengalami perubahan dari bentuk gerakan alami Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa karya seni tari merupakan gerakan-gerakan yang telah mengalami stimulasi dan
ritmis.
Tari Nusantara sangat banyak dan beragam. Setiap tarian memiliki cirri yang mencerminkan
kekhasan daerah masing-masing. Ciri itu bisa dilihat dari ragam gerak, tat arias, tata busana.
Perkembangan tari Nusantara daerah setempat berkaitan erat dengan sejarah perkembangan
kerajaan yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi karena tari pada mulanya tumbuh dalam lingkungan
keraton. Raja dan penghuni keraton biasanya menyaksikan tarian sebagai pengisi hiburan. Berbagai
bentuk tarian diciptakan oleh para koreografer istana yang mendapatkan fasilitas khusus untuk
tinggal dan berekspresi di lingkungan istana, sehingga keberadaan tari terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman.
Para pencipta tari memiliki kebebesan untuk menciptakan gerak sesuai dengan keinginan
masing-masing. Pada masa sekarang, banyak bermunculan sanggar-sanggar tari yang msih
mengkhususkan diri untuk mengajarkan tarian tradisional. Keberadaan sanggar-sanggar tari ini jelas
membantu bagi pelestarian tari tradisional.
STANDAR KOMPETENSI :
5. Mengapresiasi karya seni tari
KOMPETENSI DASAR :
5.2 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni tari di wilayah Nusantara
INDIKATOR :
Gagasan tari dijelaskan berdasarkan bentuknya dengan rasa ingin tahu, cinta tanah air dan
sikap peduli lingkungan
Teknik karya seni tari dijelaskan berdasarkan unsur unsur pendukungdengan kreatif, gemar
membaca, peduli lingkungan dan cinta tanah air
Teknik karya tari daerah setempat (nusantara ) dikembangkan kedalam bentuk kreasi
tari dengan kreatif, kerja sama dan toleransi
Materi Pembelajaran :
Gagasan tari nusantara
Teknik karya tari
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
I. Gagasan Tari Nusantara
Gagasan tari ditetapkan dalambentuk tema kemudain dipersempit menjadi sub-sub tema dan
akhirnya menghasilkan sebuah judul atai nama tarian. Selain itu, gagasan tari juga dapat pula
bersumber dari tradisi yang ada.
Bentuk tari tradisi atau tari daerah dipengaruhi oleh bentuk tradisi, adat dan budaya daerah
setempat. Landasan kreativitas (gagasan) seni tari nusantara terdapat dalam beberapa golonga,
antara lain :
a. Gagasan tari yang diambil dari kehidupan sehari-hari
Gerak tari yang berasal dari gerak sehari-hari yang distilir dan diberi bentuk ekspresif yang berirama.
Contohnya :
1. Tari Kebyar, Tari Tambulilingan dari Bali
2. Tari Kipran dari Solo (tari yang mengungkapkan rasa cinta)
3. Tari Koncaran, Tari Rela dari Sunda
4. Tari Lilin dari Sumatera Barat
5. Tari Kelana dari Yogyakarta
c. Gagasan tari yang diambil dari dongeng atai cerita binatang (fabel)
Yaitu penyusunan tari berdasarkan gerak gerik binatang/meniru binatang. Jenis tarian ini sudah ada
sejak zaman primitive. Tarian ini biasanya digunakan untuk upacara-upacara ritual sehinga karya
tersebut bersifat ritual magis (kepercayaan pada kekuatan alam). Contohnya :
1. Tari Merak, Tari Kupu-kupu dari Jawa Barat
2. Tari Barong dari Bali
3. Tari Reog dari Ponorogo Jawa Timur
4. Tari Kudalumping, Tari Lutung Kasarung dari Jawa Tengah
Penguasaan teknik sangat penting dikuasai untuk mampu menggerakkan tubuh secara
keseluruhan atau bagian-bagian ke dalam bentuk keindahan yang dimungkinkan oleh konstelasi
tubuh.
Sebagai contoh teknik tariannya sebagai berikut :
1 Teknik Martha Graham
Ia seorang tokoh perintis tari modern di Amerika Serikat, yang menekankan teknik “relax and
tension” atau tegang-kendur, yang merupakan prinsip kerja otot. Pada waktu kendur tenaga
dilepaskan, napas dikeluarkan, pada waktu tegang tenaga dihimpun, dengan mengambil napas
dalam-dalam. Wujudnya sebagai gerak mengempis dan mengembang, yan merupakan kontras gerak
dinamis. Graham merupakan teknik gerak tari universal yang diciptakan secara individual.
3 Teknik tari yang lain merupakan cara tertentu dalam gerak utamanya yang tampak khas, yang
merupakan nikmat penghayatan tersendiri, seperti :
a. Dangdut, menggunakan teknik gerak dan berhenti dengan lembut, halus lagi nyaman dan
menampilkan keluwesan serta kebebasan gerak menurut selera dengan pusat gerak pinggulnya ke
arah muka belakang (sagital). Teknik dangdut dapat dimanfaatkan bagi peningkatan keluwesan dan
kreativitas motorik dengan tempo lamban.
b. Rumba, adalah jenis tari Amerika Latin yang lembut dan erotic. Teknik geraknya rumba mengalun
kontinu, dengan pusat geraknya pinggul kea rah samping (frontal). Sikap keseluruhan tubuh pada
rumba lebih santai dibandingkan dengan dangdut.
c. Serampang 12, pada hakikatnya memperagakan irama samba, yang popular sebagai irama Amerika
Latin jenis bertempo cepat. Teknik Serampang 12 menunjukkan kelembutan pada langkah dan
penapakan kaki, pusat geraknya bersifat vertical. Sikap santai keseluruhan tubh pada rumba
mengikuti pola umum angka 8.
d. Jaipongan, yaitu lebih mengutamakan teknik anggota badan dengan lengan sebagai pusat utama
ekspresi. Geraknya berpangkal pada kesesuaian badan dan diperkuat oleh gerak bahu dan kepala
yang sangat manis. Pada hakikatnya mempergunakan irama “gendang pencak Sunda” yang sangat
menghidupkan bagi setiap gerak dan sikap maupun transisi, lebih lanjut diperkuat dengan “Tanjidor”.
e. Ngrema, adalah tarian khas Jawa Timur yang merupakan tari tunggal, dimana gerakannya banyak
mengunakan tekukan dengan pola gerak lingkar. Kerincing pada pergelangan kaki adalah khas
dengan gerak dan bunyi yang cukup menyimpang dari tempo dasar menarinya.
STANDAR KOMPETENSI :
6. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni tari
KOMPETENSI DASAR :
6.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari kreasi dalam bentuk tari tunggal atau
berpasangan/kelompok
INDIKATOR :
Gagasan tari dijelaskan berdasarkan konsep garapan dengan sikap rasa ingin tahu , jujur dan
kreatif
Gagasan dieksplorasi ke dalam bentuk kreasi tari tunggal, berpasangan atau kelompok
dengan kreatif, kerja sama dan kerja keras
Kreasi tari tunggal, berpasangan atau kelompok ditampilkan dengan penghayatan dengan kreatif,
kerja sama dan kerja keras
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
Elemen penting dalam tari adalah gerak, yaitu gerak-gerak yang memiliki nilai ritmis tertentu dan erat
hubungannya dengan tempo dan dinamika gerak. Gerak yang ada dalam kegiatan dan kehidupan kita
sangat banyak macamnya, antara lain :
1. Gerak sehari-hari (gerak wantah)
Yaitu gerak yang biasa kita lakukan dalam kehidupan sehari – hari berupa gerak spontan, gerak –
gerak meknis (gerak yang muncul akibat kebiasaan) maupun gerak – gerak khusus yang timbul
karena suatu pengalaman yang sifatnya khas dan baru.
2. Gerak berstruktur (gerak tari)
Yaitu gerak – gerak yang memiliki pola tertentu sehingga dapat ditiru dan dipelajari, gerak ini dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Gerak maknawi, yaitu gerak – gerak tari yang besumber dari kehidupan sehari-hari, yang kemudian
diperkaya (stilisasi) atau diromnak / disederhanakan (distorsi).
b. Gerak murni, yaitu gerak – gerak tari yang disengaja diciptakan untuk keperluan tari dengan maksud
menampilkan kesan keindahan atau artistiknya.
3. Gerak koreograf (koreografi)
Adalah bentuk penampilan keseluruhan dari awal hingga akhir. Ritme dan organisasi geraknya
memiliki konsep yang berhubungan dengan unsure luar gerak sebagai pendukung tarian, baik yang
bersifat internal atau eksternal.
Untuk menjadikan rangkaian gerak tari, penari harus menguasai gerak dasar anggota tubuh sebagai
sarana pengekspresian tari. Gerak dasar suatu tari dari beberapa kelompok, yaitu :
1. Gerak kaki
Telapak kaki berperan penting dalam pelaksanaan sikap dan gerak kaki yang bisa menambah
keindahan sikap gerask seluruh tubuh. Dasar sikap kaki yang utama adalah sebagai berikut :
a. Sikap telapak kaki rapat kembar
b. Sikap telapak kaki rapat silang
c. Sikap telapak kaki renggang silang
d. Sikap telapak kaki rapat siku
e. Sikap telapak kaki renggang
Sikap telapak kaki yang tidak penuh dan banyak menghiasi gerak tari tradisional, di antaranya:
a. Tumit terangkat kembar (jinjit)
b. Menapak pada ujung kaki kembar
c. Tekukan kaki : pada pergelangan, lutut dan pangkal paha.
2. Gerak tangan
Merupakan cirri yang menonjol dari seni tari dunia Timur. Pada dunia Barat, gerak tari lebih
menonjolkan gerak kaki sebagai ekspresi ide tari.
4. Gerak mata
Gerakan ini pelengkap dari sikap dan gerak kepala dalam mewujudkan keterpanaan pengungkapan
bersama anggota badan lain.
5. Gerak lambung
Sikap dan gerak lambung mengesankan bentuk badan membesar.
Pola lantai (desain lantai / floor design) yaitu garis-garis imajinatif di atas lantai yang dilalui oleh
seorang atau sekelompok penari.
Pola lantai ada dua garis pokok, yaitu :
1. Garis lurus : banyak digunakan dalam tarian klasik, menampilkan kesan sederhana tetapi kuat.
Contoh : pola lantai horizontal, vertical, diagonal, T, V.
2. Garis melengkung : banyak digunakan dalam tarian rakyat dan tradisi, member kesan lembut dan
lemah.
Contoh : pola lantai lengkung, lengung ular, lingkaran, angka 8, spiral.
Penguasaan tempat atau ruang tari dengan bermacam-macam tipe panggung dinamakan ruang
gerak.
STANDAR KOMPETENSI :
6. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni tari
KOMPETENSI DASAR :
6.2 Mendiskusikan tari kreasi yang berbentuk tari tunggal atau berpasangan/kelompok
INDIKATOR :
Gagasan didiskusikan berdasarkan konsep garapan dengan sikap rasa ingin tahu, jujur dan
kreatif
Bentuk tari kreasi ditampilkan berdasarkan unsur unsur yang mendukung garapan tari
secara kreatif, kerja sama dan kerja keras
Penampilan tari didiskusikan berdasarkan bentuk garapannya dengankreatif, kerja sama dan
kerja keras
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
I. Tema Dalam Tari
Berdasarkan isi atau kandungan yang usung dalam tarian, tari terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Tari dramatik adalah tari bercerita atau bertutur tentang seseuatu.
Meliputi : tari bertema, tari bercerita, dan drama tari (disebut juga sendratari, seni drama, tari).
2. Tari nondramatik adalah tari yang tidak bercerita.
Seluruh tari dramatik dibangun oleh tema yang diungkapkan senimannya melalui medium ciptaan.
Beberapa tema dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tema baik – buruk
2. Tema kegembiraan – kesedihan
3. Tema persahabatan – permusuhan
4. Tema perdamaian – peperangan
5. Tema pengabdian – pengkhianatan
6. Tema optimisme – pesimisme
7. Tema keluhuran budi – kekerdilan jiwa
8. Tema percintaan / cinta kasih – kebencian
Berkreasi adalah proses menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Proses penciptaan tarian
adalah proses kreasi. Adapun langkah-langkah penyusunan tari adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan
2. Memilih tema
3. Mengembangkan tema menjadi gerak maknawi
4. Menyusun pola lantai dan desain kelompok
5. Menentukan iringan music dan perlengkapan pentas
Tarian tradisional atau kedaerahan akan lebih berhasil apabila diiringi dengan music hidup,
tetapi banyak tarian modern (tarian barat) akan lebih baik jika diiringi oleh music rekaman.
Perlengkapan pentas meliputi kostum, property, pentas dan penataan lampu.
STANDAR KOMPETENSI :
7. Mengapresiasi karya seni teater
KOMPETENSI DASAR :
7.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis pertunjukan teater
INDIKATOR :
Estetika pertunjukan teater dijelaskan sesuai dengan unsur-unsur pembentuk seni teater
secara disiplin, kreatif, tanggung jawab dan jujur
Unsur-unsur teater dipadukan secara estetis dan dicobakan dalam pertunjukan teater kelas
secara kreatif, kerja sama, toleransi dan komunikatif
Sikap apresiatif ditunjukkan dengan menyaksikan contoh pertunjukan teater secara tertib dan
memberikan tanggapan setelah pertunjukan selesai dengan jujur, toleransi, menghargai prestasi
dan komunikatif
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
I. Defini Seni Teater
Seni rupa banyak dilibatkan dalam kegiatan tata rupa seperti tat pentas, dekorasi, tata rias, tata
busana, tata lampu, poster, spanduk, tiket, booket, leftlet dan undangan. Seni rupa lebih
menekankan pada segala sesuatu yang bersifat visual.
2. Seni Musik
Seni music banyak dilibatkan dalam kegiatan tata music, tata suara, tata bnyi, tat lagu dan lain-lain.
Keterlibatan seni music dalam seni teater berfungsi sebagai berikut :
a. Untuk menciptakan suasana (ilustrasi) pada adegan-adegan tertentu, seperti suasana sedih,
menegangkan dan romantic. Ilustrasi music ini banyak ditemukan pada teater modern.
Musik aksentuasi banyak ditemukan pada pementasan teater tradisional yang bernuasa komikal.
c. Musik sebagai pengungkap adegan.
d. Seni music lebih menekankan pada segala sesuau yang bersifat audio.
3. Seni Tari
Seni tari dilibatkan dalam kegiatan tata gerak, tari, pencak silat, pantomime dan lain-lain. Seni ini
lebih menekankan pada gerak-gerak tubuh.
4. Seni Sastra
Pementasan teater pada dasarnya merupakan perwujudan dari naskah drama yang merupakan hasil
karya sastra seperti penulisan sastra drama, gaya bahasa, pengucapan dialog dan lain-lain. Seni
sastra lebih menekankan pada segala sesuatu yang bersifar cerita atau lakon.
Jika kita membaca naskah drama, kita akan menemukan unsur - unsur berikut :
a. Prolog
Adalah bagian awal naskah yang berisi tentang perkenalan naskah,merupakan Pendapat pengarang
terhadap permasalahn yang akan di pentaskan
b. Dialog
Adalah bagian yang terjadi ciri khas naskah drama dan teater merupakan bagian teks yang akan
diucapkan oleh pemain teater dalam bentuk ucapan-ucapan dialog dalam naskah di tandai dengan
pencantuman nama tokoh serta dialog yang diucapkannya.
c. Petunjuk pementasan
Adalah petunjuk-petunjuk kasus yang melukiskan suasan,cara pengucupan,situasi,dan
sebagainya,yang berbentuk teks dalam tanda kurung.Bagian naskah ini nantinya tidak diucapkan oleh
pemain,tetapi merupakan hal penting tentang bagai mana harus bersikap dalam bagian tersebut.
d. Epilog
Adalah bagian akhir naskah yang berisi tentang ke simpulan,biasanyadi sertai pesan Terhadap
penonton/pembaca.
Adanya proses pementasan yang rumit membuat teater menjadi kompleks. Apa yang tersaji
diatas pementasan adalah hasil kerja dari seluruh anggota tim baik yang bersentuhan langsung
dengan naskah maupun yang tidak bersentuhan langsung.
a. Unsur yang tidak bersentuhan langsung dengan naskah
Unsur-unsur ini tidak secara langsung berkaitan dengan pemaknaan naskah dan pementasannya,
tetapi sangat mendukung pementasan.
Yang termasuk unsure ini adalah:
1) Pimpinan Produksi
2) Sekretaris Produksi
3) Keuangan Produksi/ Bendahara
4) Utusan Dokumentasi
5) Utusan Publikasi
b. Unsur yang bersentuhan langsung dengan naskah
Adalah mereka yang semua tugasnya harus dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap naskah
yang akan dipentaskan. Unsur – unsur tersebut adalah :
1) Sutradara
2) Art director / Pimpinan Artistik
3) Stage Manager
4) Property Master
5) Penata Cahaya
6) Penata Kostum
7) Penata Setting
8) Perias / Make Uper
9) Penata Musik
STANDAR KOMPETENSI :
7. Mengapresiasi karya seni teater
KOMPETENSI DASAR :
7.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan moral (kearifan lokal) pertunjukan teater
INDIKATOR :
Pesan moral dalam pertunjukan teater dijelaskan berdasarkan cerita/lakon yang disajikan
dengan sikap cinta, tanah air, peduli lingkungan, jujur, komunikatif dan disiplin
Pesan moral dituliskan secara implisit ke dalam cerita sederhana dan dipraktekkan di depan kelas
dalam bentuk pentas teater sederhanasecara jujur, kreatif, kerja sama, komunikatif dan
peduli social
Pesan moral dalam teater diapresiasi dan dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari atau pengalaman
pribadi secara lisan dengan sikap jujur, kreatif, kerja sama, komunikatif, peduli social dan
peduli lingkungan
Materi Pembelajaran :
Analisis lakon teater:
1. Tema
2. Plot/Alur
3. Penokohan
4. Latar/setting
5. Sinopsis
6. Pesan Moral
Mengarang cerita
Role playing (bermain peran)
Pertunjukan teater
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
Unsur intrinsik Dalam Teater
1. Tema
Adalah persoalan pokok atau focus yang ada di sekitarnya sebuah cerita dibangun sebagai suatu
kesatuan. Tema dapat berasal dari beberapa hal antara lain :
a. Plot/struktur drmatik
b. Suasana atau mood
c. Tokoh
d. Ide
2. Plot / alur
Adalah rangkaian kisah atai cerita yang berurutan dalam drama yangSALING berhubungan dengan
menggunakan hokum sebab akibat. Keindahan alur cerita dapat dilihat dari tiga unsure, yaitu :
a. Ketegangan (suspanse), dapat menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu penonton.
b. Dadakan (surprise), unsure cerita yang mengagetkan penonton karena dugaannya tidak tepat.
c. Ironi dramatic (dramtic irony), unsure artistic alur cerita yang terakhir yang menutup cerita.
1. Nilai material
Adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada factor kebendaan,
artinya sebuah benda yang dilihat dari tinggi rendahnya daya tarik materi benda tersebut.
2. Nilai moral
Adalah nilai yang berhubungan dengan tinggi rendahnya akhlak manusia.
3. Nilai spiritual
Adalah besar kecilnya daya pendorong kepemilikan dari suatu benda.
Contoh:
a. Pertunjukan “Barong” : Pertentangan antara Barong sebagai lambing kebajikan dengan Rangda
sebagai lambing kejahatan. Dalam pertunjukan tersebut Rangda tidak bisa dibunuh, artinya kejahatan
akan selalu ada dan sulit untuk dihilangkan. Nilai moral yang dapat diambil dari pertunjukan tersebut
adalah kita harus selalu memerangi kejahatan, walaupun sulit dihilangkan.
b. Pertunjukan “Mamanda” (dari Kalimantan Selatan) : Menggambarkan pertentangan anatara penguasa
yang kurang bijaksana melawan warga masyarakat yang baik. Nilai moral yang dapat diambil dari
pertunjukan tersebut adalah penguasa yang tidak bijaksana akan selalu ditentang oleh warganya,
maka sebagai penguasa hendaknya bersikap bijaksana.
c. Pertunjukan “Romeo dan Juliet” : pesan moral yang ingin disampaikan adalah keteguhan hati, prinsip,
kemauan kuat terutama percintaan, orang lain tidak berhak menghentikan, percintaan tidak
memandang latar belakang, status social seseorang, kesombongan akan mengakibatkan kerugian
yakni kerugian diri sendiri maupun orang lain, perlu adanya dialog dalam menyelesaikan konflik,
bunuh diri bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan masalah baru
yaitu kriminalitas dan mendapat siksa di akherat.
Adalah :
1. Menentukan tema
2. Kontemplasi
3. Bertanya jawab dengan orang lain
4. Menyusun garis besar jalan cerita
STANDAR KOMPETENSI :
8. Mengekspresikan diri berkaitan dengan seni teater
KOMPETENSI DASAR :
8.1 Merancang persiapan pergelaran teater
INDIKATOR :
Unsur-unsur pergelaran teater dijelaskan sesuai bidang dan fungsinya secara jujur, kreatif, kerja
sama dan komunikatif
Pergelaran teater dirancang berdasar kerja dan fungsi bidang dalam manajemen pergelaran
(produksi) teater dengan sikap jujur, kreatif, kerja sama, komunikatif, peduli social dan
peduli lingkungan
Rancangan pergelaran teater dilaksanakan dengan mematuhi prinsip kerja bidang dalam manajemen
pergelaran (produksi) teater dengan jujur, kreatif, kerja sama, komunikatif, peduli social dan
peduli lingkungan
Materi Pembelajaran :
Manajemen Pergelaran (Produksi) Teater
1. Bidang Produksi
2. Bidang Artistik
Perancangan produksi/pergelaran Teater
1. Bidang Produksi
2. Bidang Artistik
Praktek manajemen pergelaran (produksi) teater
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
Persiapan Pementasan Teater
1. Merencanakan Pementasan
b. Mimilih sutradara
d. Mempelajari naskah
2. Pengelolaan Pementasan
a. Staf produksi
2) Sutradara : memilih pelaku dan mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan tugas teater drama.
3) Stage Manager : membantu sutradara dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas teater drama.
5) Petugas : mengatur pentas, dekorasi, tata lamu, tata busana dan music.
b. Tata artistic
2) Tata lampu : terdiri dari lampu kaki pentas, lampu pentas atas, lampu luar pentas, spot light dan
papan skakel.
3) Tata suara
5) Tata rias : seorang penata rias harus memahami peran dan watak yang akan dibawakan
pelaku.
6) Tata busana : sangat diperlukan untuk mendukung watak pelaku dan mendukung setting pelaku.
STANDAR KOMPETENSI :
8. Mengekspresikan diri berkaitan dengan seni teater
KOMPETENSI DASAR :
8.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater
INDIKATOR :
Prinsip kerjasama dijelaskan sesuai dengan keterkaitan peran dan fungsi antar unsur pokok teater
dalam pertunjukan dengan sikapjujur, kreatif, kerja sama, komunikatif, peduli social dan
peduli lingkungan
Prinsip kerjasama antar unsur teater dilaksanakan dalam pelatihan teater secara jujur, kreatif,
kerja sama, komunikatif, peduli social dan peduli lingkungan
Prinsip kerjasama antar unsur teater diaplikasikan dengan sungguh-sungguh dalam pergelaran
teater di sekolah dengan jujur, kreatif, kerja sama, komunikatif, peduli social dan peduli
lingkungan
Materi Pembelajaran :
Prinsip kerjasama dalam berteater
Peran dan fungsi unsur-unsur pembentuk teater
Pelatihan Teater
Pergelaran Teater
Alokasi Waktu :
4 x 40 Menit
Materi :
Prinsip Kerja Sama Dalam Berteater
Berikut ini merupakan garis besar urutan kerja seta bentuk kerja sama dalam berteater :
a. Penulis naskah menciptakan konsep pertama yang dinyatakan dalam bentuk teks naskah.
b. Sutradara menganalisis teks dan menyelesaikan dengan tradisi-tradisi teater yang sudah ada, lalu
membentuknya menjadi sebuah konsep produksi dan dibagikan kepada setiap seniman yang ikut
ambil bagian.
c. Sutradara menyampaikan konsep produksi kepada pemain dan terutama kepada penata
panggung.
d. Penata penggung bekerja sama dengan penata lighting, kostum dan make-up.
Pergelaran Teater
Tahapan – tahapan dalam suatu pergelaran teater adalah sebagai berikut :
1. Gladi kotor
Adalah latihan secara keseluruhan, tetapi bukan secara rinci dan urut. PEnghitungan waktu bermain
juga belum dilakukan secara cermat. Tujuan gladi kotor untuk memantapkan latihan sebelum
memasuki gladi bersih.
2. Gladi bersih
Adalah latihan keseluruhan yan dilakukan secara lengkap dan urut, adegan demi adegan dari awl
hingga akhir serta penghitungan waktu dilakukan secara cermat. Semua dilakukan seperti
pementasan yang sebenarnya.
Penataan artistik sangat perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu jalannya
pementasan. Penataan artistic pentas meliputi penataan dekorasi, lamou dan cahaya.
3. Pergelaran teater
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pementasan yaitu menyusun acara pementasan, menata
ruangan dan menyajikan dengan teknik yang sesuai.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengolah tubuh agar dapat berperan dalam teater adalah
sebagai berikut :
a. Relaksasi
b. Ekspresi
c. Gesture
Adalah impuls (rangsanga), perasaan atau reaksi yang menimbulkan energy dari dalam diri yang
selanjutnya keluar, mencapai dunia luar dalam bentuk yang bermacam-macam ; ketatapan tubuh,
gerak, postur dan infleksi (perubahan nada suara, bisa mungkin keluar dalam bentuk kata-kata atau
bunyi).
d. Gestikulasi
Adalah bahasa tubuh sebagai media komunikasi antar manusia ang menggunakan isyarat tubuh,
postur, posisi dan perangkat indranya. Dalam media ini kita akan memahami bahas universal tubuh
manusia dalam aksi mauun reaksi di keidsupan sehari-hari.
e. Olah mimik
f. Olah tubuh
A. Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan
Meragakan gerak tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun
kelompok. Ada juga gerak tari individu dan berpasangan dilakukan secara
berkelompok. Meragakan tari secara berberpasangan atau berkelompok
memerlukan kerjasama dan tanggung jawab sehingga gerak dapat dilakukan
sesuai dengan hitungan atau iringan.
Gerak tari dengan hitungan adalah berbagai gerak tari yang disesuaikan dengan
irama berupa hitungan. Hitungan ini biasanya menggunakan bilangan yaitu satu,
dua tiga, empat dan seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut
gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga dapat berupa petunjuk arah seperti
kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat melakukan gerak
dapat menggunakan properti disesuaikan dengan kebutuhan dalam melakukan
gerak.
Setiap ragam gerak dapat dikembangkan menjadi suatu tarian, seperti pada
gambar di atas.
Pada gerakan nomor 1 dapat dikembangkan dikemungkinan berbagai macam
gerak menjadi gerak tari Saman atau Indang.
Pada ragam gerak nomor 2 dapat dikembangkan menjadi gerak tari kipas,
burung, kupu-kupu, pakarena dan semua jenis tari yang menggunakan properti
kipas.
Pada ragam gerak nomor 3 dengan menggunakan properti rebana dapat
dikembangkan menjadi tari rebana.
Ragam gerak tari nomor 4 menggunakan selendang dapat dikembangkan
menjadi tari kupu-kupu, atau semua jenis gerak tari yang menggunakan
selendang.
Ragam gerak tari nomor 5 dikembangkan dari ragam gerak Joged. Joged
merupakan ragam gerak yang berkembang pada tari Melayu. Berdasarkan
latihan gerak tari dengan menggunakan hitungan ini dapat dikembangkan
menjadi tarian Melayu seperti tari Payung.
Iringan pada tari dapat berupa lagu daerah. Iringan tari berfungsi untuk
menciptakan harmoni antara gerak dengan musik sehingga tercipta tarian yang
indah. Untuk dapat melakukan gerakan tari berdasarkan iringan harus,
perhatikan irama dan tempo lagu serta lirik lagu untuk menentukan gerakan
tarian. Setelah mengetahui irama dan tempo iringan, buat gerakan sesuaikan
dengan iringan.
1. Bentuk Pentas
Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan
guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan
untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas
pentas guna dipertontonkan.Bentuk pemanggungan atau bentuk pentas, ada
bermacam-macam: proscenium, tapal kuda, pendapa, bentuk pentas terbuka,
dan arena. Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan
panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di
gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi
biasanya memiliki jenis panggung ini.