Anda di halaman 1dari 5

Nama : Danish Parsa Amara Zilmi

Kelas : XI MIPA 3
No. Presensi: 10

JENIS – JENIS TARI DI INDONESIA

Meliputi:

A. Koreografi
Koreografi berasal dari bahasa Yunani yang artinya “rancangan tari". Koreografi adalah
seni atau praktik merancang urutan gerakan tubuh fisik (atau penggambarannya), di mana
gerak, bentuk, atau keduanya ditentukan. Koreografi juga dapat merujuk pada desain itu
sendiri.

Koreografi digunakan dalam berbagai bidang, termasuk balet, opera, teater musikal,
pemandu sorak, sinematografi, senam, peragaan busana, seluncur es, marching band, paduan
suara pertunjukan, teater, renang yang disinkronkan, produksi video game, dan seni animasi.
Dalam seni pertunjukan, koreografi berlaku untuk gerakan dan bentuk manusia. Dalam
tarian, koreografi juga dikenal sebagai komposisi tari. Istilah koreografi adalah suatu istilah
yang digunakan untuk penyusun tari. Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari
adalah koreografer.

B. Jenis – Jenis Tari Berdasarkan Koregrafi


Tari menurut koreografi dapat dibedakan menjadi :

1. Tari Rakyat
2. Tari Klasik
3. Tari Kreasi Baru dan Modern

1. Tari Rakyat

Tari rakyat adalah jenis tari tradisional yang lahir dari kebudayaan masyarakat lokal,
hidup dan berkembang sejak zaman primitif dan diturunkan secara turun temurun sampai
sekarang. Cirinya: kental dengan nuansa sosial, merujuk pada adat dan kebiasaan
masyarakat, serta memiliki gerak, rias dan kostum yang sederhana.

Contoh tari rakyat :


1. Lengger
2. Tayub
3. Orek-Orek
4. Joget
5. Kubrasiwa
6. Buncis
7. Ndulalak
8. Sintren
9. Angguk
10. Rodat

2. Tari Klasik
Tari klasik adalah tari tradisional yang lahir dilingkungan kraton, hidup dan berkembang
sejak zaman feodal dan diturunkan secara turun temurun dikalangan bangsawan. Cirinya:
Memiliki nilai estetis yang tinggi dan makna yang dalam, disajikan dalam penampilan yang
serba mewah mulai dari gerak, riasan, hingga kostum yang digunakan.
Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya
empu tari, baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi
dan S.Ngaliman yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti :

1. Gathotkaca Gandrung
2. Bondabaya
3. Bandayuda
4. Palguna-palgunadi
5. Retna Tinanding
6. Srikandi Bisma

3. Tari Kreasi Baru dan Tari Modern


Tari kreasi adalah tari yang diaransemen dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman,
namun tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Cirinya: umumnya
diciptakan oleh para pakar seni. Contoh tari kreasi baru adalah karya-karya dari Bagong
Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari
Yogyakarta.
Contohnya adalah :

1. Tari Kupu-Kupu
2. Tari Merak
3. Tari Roro Ngigel
4. Tari Ongkek Manis
5. Tari Manipuri
6. Tari Roro Wilis,dll

Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau
setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh
sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :

1. Caca
2. Break Dance
3. Penari Latar
4. Samba

C. Jenis – Jenis Tari Berdasarkan Fungsinya


1. Sarana upacara
Tari jenis ini sebagai sarana upacara,seperti untuk upacara keagamaan atau upacara
penting lainya. Contohnya adalahTtari Pendet dari Bali yang digunakan saat upacara
keagamaan, para penari membawa bokor yang berisi bunga sebagai sesaji untuk
persembahan.Selain itu ada Tari Gantar dari Kalimantan, disajikan saat upacara adat
selamatan untuk Dewi Sri.2.

2. Sarana Hiburan
Tari jenis ini tujuannya untuk menghibur, dan mengasyikkan penonton . Contoh tari
hiburan adalah tari Tayub dari Jawa Tengah, ini adalah tari hiburan yang dipertunjukkan
sehabis panen. Contoh lainnya ada juga tari Giring-Giring dari Kalimantan, Tari Serampang
Dua Belas dari Sumatera.

3. Sarana Pendidikan
Tari jenis ini mempunyai tujuan untuk mendidik anakagar bersikap dewasa dan terjaga
dari pergaulan yang melanggar norma-norma. Contohnya Tari Zapin.

4. Sarana Pergaulan
Tari jenis ini merupakan tari yang melibatkan beberapa orang, maka dari itu kegiatan
tersebut bisa berfungsi sebagai sarana pergaulan. Contoh Tari Pergaulan antara lain seperti
Tari Jaipongan, Tari Tayuban, Tari Bangreng, Tari Ronggeng, Tari Rantak Kudo, Tari
Bumbung, dsb.

5. Sarana Pertunjukkan
Tari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukkan dengan persiapan yang matang dari segi
artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional dan tema yang menarik. Tari pertunjukkan
juga mempunyai peran untuk mengembangkan pariwisata daerah. Salah satu contohnya
adalah Sendratari Ramayana yang dipertunjukkan untuk menarik para wisatawan yang
datang ke Yogyakarta. Contoh lainnta seperti, Tari Anoman Obong, Tari Saman, dsb.

D. Jenis – Jenis Tari Berdasarkan Isi/Temanya


a. Tari Erotis
Tari erotis adalah tari yang mengandung unsur tingkah laku yang menggambarkan
hubungan antara pria dan wanita, jantan dan betina (hubungan asmara). Beberapa contoh tari
erotis, antara lain tari oleg tanbulilingan (Bali), tari gatutkaca gandrung (Jawa), dsb.

b. Mimitis dan Totemitis


Ditinjau dari tema geraknya, tari terdiri dari dua jenis yaitu:

Mimitis atau meniru gerak orang, dan Totemitis atau meniru gerak binatang.
Pada dasarnya, gerakan daya ekspresi penari dapat terwujud karena adanya keinginan
meniru gerak alam sekitar, gerak binatang, dan sebagainya. Gerakan ini diungkapkan secara
jelas dan sadar untuk mencapai ekspresi yang menyerupai keadaan yang ditirunya. Pada
masyarakat primitif, gerak yang ditiru bukan hanya gerak manusia atau hewan saja, bahkan
gerakan alam seperti hujan, angin, daun, laut ataupun gerak kekuatan diluar diri manusia,
seperti gerakan-gerakan imajinatif yaitu menggambarkan makhluk halus, setan, dan
sebagainya.
Dari tarian ini, timbullah topeng. Karena itu bentuk topeng ada yang berwajah romantis,
menakutkan, ataupun sekedar ekspresi wajah saja. Topeng ini akan memperkuat bentuk
ungkapan ekspresi yang dimaksud. Misalnya topeng kelono, dadak merak, ondel-ondel, dan
sebagainya.

c. Tari Heroik
Tari Heroik/ kepahlawanan ini mempunyai sifat gagah, angkuh, berwibawa, berani,
jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang karena mempunyai daya tarik yang
kuat. Tari heroik biasanya mengambil cerita-cerita yang berkisar pada kegagahan atau
kemenangan, misalnya beksa lawung, tarunajaya, hanuman obong, karno tanding, rama-
rahwana, gatotkaca kiprah, dan sebagainya.

d. Tari Dramatik
Tarian ini lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya
lebih mengarah pada pengungkapan sebuah cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
cerita fiksi/ imajinatif, ataupun berbau kenangan historis. Tarian dramatik ini ada yang
mementingkan gerak tariannya, ada yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog
tembang serta ada juga yang mementingkan unsur cerita. Dari masing-masing tari tersebut,
mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan yang lainnya, contohnya:
• Wayang orang (menitikberatkan pada faktor cerita, dialog, dan peran),
• Wayang topeng (khusus cerita panji),
• Langendriyan (menitikberatkan pada faktor tembang),
• Drama tari: Samgita pancasona (menitikberatkan pada faktor gerak).

Anda mungkin juga menyukai