Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SENI BUDAYA

NAMA : REGINA ANDINI KOREAN


KELAS : XI MIPA 2
GURU PEMBIMBING : JALIA RETI S,Pd

SMA NEGERI 1 PRABUMULIH


Tahun Ajaran 2018/1019
K.D 3.1 Pengertian, ciri – ciri dan jenis tari

A. PENGERTIAN TARI

1. Menurut Para Ahli

 Curt Sacks : gerak yang ritmis


 Drs. Soedarsono : ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui
gerak-gerak yang ritmis dan indah
 Suryadiningrat : gerak seluruh badan yang diiringi irama lagu musik yang
diselaraskan dengan ekspresi tarinya
 Bagong Kussudiardja : keindahan dari bentuk anggota badan manusia
yang bergerak, berirama, dan berjiwa yang harmonis.

B. CIRI-CIRI TARI
Ciri-ciri tari :
 Tari merupakan ekspresi atau ungkapan perasaan, kehendak dan pikiran
manusia.
 Gerak tari merupaka gerak yang ritmis
 Gerak tari merukapan gerak indah, yaitu gerak yang telah mengalami
distrori (perombakan) dan stilisasi (penghalusan)

C. UNSUR-UNSUR TARI
1. Gerak
Dalam tari ada 2 macam gerak, yaitu :
 Murni : gerak yang tidak mempunyai makna dan mengutamakan
keindahan
 Maknawi :gerak yang mengandung arti
2. Iringan/Musik
Musik tari berbeda dengan komposisi yang didesain untuk pertunjukan
mandiri.
Fungsi iringan/musik :
1.Sebagai pengiring tari
2.Sebagai pemberi tanda
3.Sebagai pembentuk suasana
4.Sebagai ilustrasi

3. Tema
Adalah ide atau motivator munculnya suatu garapan tari.
Jenis-jenis Tema :
1. Kepahlawanan
2. Percintaan
3. Peperangan
4. Binatang

4. Rias Dan Busana


Rias pada seni pertunjukan adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik
untuk mewujudkan wajah peranan
Busana tari adalah segala sandang dan perlengkapan (accessories) yang
dikenakan penari di atas panggug
Fungsi Rias dan Busana :
- Untuk penokohan / memperjelas karakter
- Untuk memperkuat ekspresi
- Untuk menambah daya tarik penampilan

5.Dinamika
Kekuatan dari dalam yang membuat gerakan itu lebih hidup dan menarik agar
menjadi lebih dinamis yang mengakibatkan munculnya kekuatan emosional dari
gerak.

6.Property
Semua peralatan yang dipergunakan untuk kebutuhan suatu penampilan
tatanan tari misalnya keris,pedang,tameng,tombak,gada,sabit,kipas,sampur,lilin .

7.Desain Kelompok
Desain kelompok adalah penataan desain gerak pada penari kelompok.

8.Tempat Pertunjukan
1. Tata panggung :
- open stage ( arena terbuka )
- pendhopo
- arena tertutup ( proscenium )
2. Tata lampu ( lighting )
- sebagai penerangan
- untuk menghidupkan suasana
- untuk mempertegas karakter
D. Jenis-jenis Tari
Menurut Fungsinya ada 3,yaitu :

1. Tari Upacara
Media persembahan terhadap kekuasaan- kekuasaan yang lebih tinggi
dengan maksud mendapatkan perlindungan dari roh-roh jahat demi keselamatan
hidup masyarakat.
Sifatnya magis, mistis, sakral, religius. Tari upacara adalah suatu tarian yang
fungsi utamanya untuk upacara dan keagamaan. Beberapa contoh tari upacara
adalah tari Bedhaya Ketawang dari Solo, tari Bedhaya Semang dari Yogyakarta,
tari Sang Hyang dan Tari Kecak dari Bali

2.Tari Hiburan
Tarian sebagai ungkapan gembira untuk mengakrapkan pergaulan. Tari
hiburan adalah tarian yang fungsi utamanya untuk hiburan penonton maupun
pelakunya. Yang termasuk kategori tari hiburan, misalnya tari Tayub dari Jawa
Tengah&DIY, tari Lengger dari Banyumas, tari Ronggeng dari Jawa Barat, tari
Janger&Joget Bumbung dari Bali dan tari Gandrung Banyuwangi dari Jawa
Timur.

3.Tari Pertunjukan
Tarian yang mengutamakan keindahan dan dipertunjukan di tempat
yang khusus.
Menurut Bentuk Penyajiannya ada 3, yaitu:
1. Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tarian yang diciptakan untuk ditarikan oleh satu orang.
Tari tunggal dapat dibawakan oleh penari laki-laki atau perempuan saja. Contoh
tari tunggal Klana Raja (Jawa Tengah), tari Panji Semirang (Bali), tari
Trunajaya (Bali), tari Kandagan (JABAR) dan tari Ngremo (JATIM)
2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah suatu tarian yang ditarikan secara berpasangan
oleh dua orang. Tari berpasangan ini bisa sesama laki-laki, perempuan atau laki-
laki dan perempuan. Tari berpasangan, misalnya tari Bambangan Cakil, Tari
Oleg Tamuliling, tari Payung dan tari Karonsih.
3. Tari Berkelompok
Tari kelompok adalah suatu tarian yang dibawakan oleh tiga atau lebih
penari secara saling mengisi. Tari kelompok memerlukan kerja sama yang
kompak di antara para penari. Tari kelompok misalnya tari Bedhaya, tari
Serimpi, Janger, Kecak, Drama Tari dan Sendratari. Tarian kelompok yang
mengangkat suatu cerita baik menggunakan dialog dinamakan drama tari.
Drama tari tanpa dialog lebih dikenal dengan nama sendratari
K.D 3.3 Pengertian dan jenis teater

Pengertian Seni Teater dan Jenisnya


Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang
dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni
drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian
yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para pemainnya. Kata teater
diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung
pertunjukan.

Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian
seni teater adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas
panggung di depan banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren,
dagelan, akrobat.

Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang


perjalanan hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk
dipertontonkan kepada khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan
didramakan sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:

 Gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya


 Ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk
mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
 Pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara;
drama

Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, drama adalah:

 Komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan


dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
 Cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
 Kejadian yang menyedihkan.
Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:

 Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.

 Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia


dengan gerakan.

 Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau


gerak.

 Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.

 Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara


verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.

 Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang
kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu
drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.

Begitu banyak pengertian seni teater. Namun, kata kunci yang dapat diambil
dari banyaknya definsi di atas: seni teater adalah sebuah kesenian yang berasal
dari naskah yang didramakan di atas panggung dan dilihat oleh khalayak umum.

Sejarah Seni Teater

Sejarah seni teater diperkirakan mulai berkembang semenjak 2500 tahun yang
lalu. Di setiap negara di dunia memiliki sejarahnya masing-masing. Namun,
beberapa seni teater yang terkenal antara lain seni teater Roma, seni teater
Yunani, seni teater Eropa Barat, seni teater zaman Renaissance, seni teater
English-Elizabethan, seni teater periode emas Spanyol, seni teater Prancis gaya
Baroque, seni teater Afrika, seni teater Asia, dan seni teater Islam Timur
Tengah.

Di Indonesia sendiri, seni teater sudah ada sejak lama dan dipercaya sudah ada
sejak manusia mulai melakukan interaksi. Dulunya, seni teater sering dikaitkan
dengan upacara adat diyakini sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada
Allah karena sudah diberi berkat makanan dari hasil perburuan. Tiap daerah di
seluruh Indonesia memiliki seni teater tradisionalnya masing-masing.

Selain untuk upacara adat, seni teater juga digunakan untuk memanggil
kekuatan gaib (mengingat masyarakat pada zaman dahulu masih menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme), memperingati leluhur atau nenek
moyang, dan masih banyak lagi yang lain.
Jenis Teater Tradisional di Indonesia

Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di
tengah masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat
atau keagamaan. Ada banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia. Berikut
beberapa teater tradisional yang masih berkembang hingga saat ini:

1. Ketoprak
Ketoprak merupakan salah seni teater asli Jawa, tepatnya Surakarta, dan
berkembang pesat di Jogjakarta. Seni teater ini pada awalnya menggunakan
iringan lesung (semacam alat untuk menumbuk padi) tetapi sekarang sudah
diringi dengan gamelan.

Biasanya cerita yang dipakai untuk pementasan berupa cerita


legenda/masyarakat setempat yang mengandung nilai moral dan dapat ditonton
untuk segala usia. Sayangnya, dewasa ini, ketoprak makin jarang diminati
karena majunya teknologi. Namun demikian, ada salah satu acara di televisi
yang mengambil inti dari seni teater ketoprak dan mengubahnya menjadi seni
teater kontemporer dan cukup mendapat rank di tingkat nasional.

2. Lenong
Seni teater ini berasal dari Jakarta, tepatnya suku Betawi. Pertunjukan lenong
biasanya diiringi dengan gambang kromong dan bercerita tentang hubungan
sesama manusia (mengandung pesan moral). Bahasa yang digunakan pun juga
bahasa Betawi. Biasanya pertunjukan ini bersifat komedi diiringi dengan
sindiran halus.

Pada awal kemunculannya, seni teater hanya hadir di setiap acara tertentu dan
bersifat ‘ngamen’ lalu para pemain meminta bayaran sukarela kepada para
penonton dengan cara mengitari penonton. Namun, seiring perkembangan,
lenong mulai tampil di atas panggung dan mulai merambah ke dunia
pertelevisian.

3. Ludruk
Seni drama asli Jawa Timur ini berisi tentang kehidupan sehari-hari diiringi
dengan musik gamelan dan ditampilkan dengan bahasa khas Jawa Timur,
tepatnya Surabaya. Percakapan yang digunakan bersifat hiburan dan lawak
sehingga membuat penonton tertawa. Biasanya, ludruk diawali dengan Tari
Remo. Di Jawa Tengah, ada juga seni teater yang mirip dengan ludruk, yaitu
ketoprak. Hal yang membedakan keduanya adalah cerita yang dibawakan.
Ketoprak berisi cerita rakyat atau legenda, sedangkan ludruk berisi tentang
cerita kehidupan sehari-hari, khususnya kalangan orang biasa (kampung).
4. Mamanda
Mamanda merupakan seni teater yang berasal dari Kalimantan Selatandan mirip
dengan lenong, di mana terdapat hubungan komunikasi langsung antara pemain
dan penonton sehingga memberikan kesan ‘hidup’ tetapi mamanda cenderung
kaku dengan mengikuti alur cerita kerajaan. Mamanda memiliki nilai budaya
yang bersifat sebagai hiburan dan pendidikan. Seni teater ini biasa diiringi
dengan lagu-lagu khas Melayu. Sayangnya, mamanda semakin tersingkir
keberadaannya sekarang, mengingat perkembangan teknologi yang pesat.
Bahkan, tidak banyak anak-anak Banjar sekarang yang tahu jenis seni teater
yang satu ini.

5. Makyong
Makyong merupakan perpaduan antara seni tari dan seni teater Melayu
tradisional, tepatnya di Kepulauan Riau dan sangat berkembang pesat pada
zaman Kerajaan Johor. Seni ini menggabungkan instrumen, vokal, dialog, tari,
dan unsur ritual di dalamnya. Selain sebagai upacara persembahan, makyong
juga digunakan sebagai adat istiadat di daerah Riau.

6. Randai
Seperti makyong, randai merupakan perpaduan berbagai macam seni yaitu
drama, tari, lagu, dan silat. Kesenian ini berasal dari Minangkabau. Fungsi
randai sebagai hiburan yang mengandung pelajaran moral berisi nasihat. Cerita
yang ditampilkan berupa cerita tentang kehidupan sehari-hari atau cerita rakyat
daerah Minangkabau. Pada awal kemunculannya, randai digunakan untuk
mengiringi pembacaan gurindam (semacam puisi yang terikat dengan peraturan
tertentu).

7. Wayang orang
Seni teater yang satu ini kental dengan budaya Jawa Tengah. Dalam bahasa
Jawa disebut juga wayang wong. Kesenian ini sama dengan wayang yang
dimainkan oleh dalang pada umumnya. Hanya saja dilakoni oleh pemain yang
mengenakan kostum seperti wayang sehingga bukan alat peraga. Wayang orang
diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Kesenian ini
memadukan beberapa unsur seni yang lain seperti seni vokal, musik, dan tari.
Selain itu, kostum juga penting untuk diperhatikan, terutama sewaktu ada
pementasan.

Anda mungkin juga menyukai