SENI TARI
Hawkins mendefinisikan bahwa seni tari adalah ekpresi jiawa manusia yang diubah oleh sebuah imajinasi dan
dibentuk melalui media gerak, sehingga menjadi bentuk yang simbolir sebagai ungkapan si penciptanya ( hawkins,
2003)
A. 2 jenis Gerak
1. Gerak Maknawi
gerak tidak watah (desture), gerak yang diciptakan untuk keindahan dan estetik yang
mempunyai arti.
Contohnya : tari tani, tari kupu-kupu, tari merak, tari kelinci, tari pendet, gerak ulap-ulap.
2. Gerak Murni
gerak watah (pure movement). Gerak untuk keindahan yang tidak punya arti.
Contohnya : tari jaipong, gerak geol, gerak lompat, dan gerak berputar.
B. Tari tari
1. Tari Langgeng Nyai
Tari dari betawi karya wiwik widyastuti memiliki tempo sedang hingga tempo cepat.
Menceritakan ttg rasa bahagia, menceritakan tokoh Nyai Dasima yang memilih bebas dari
kekangan sosok tuan Edward dan mengejar cintanya.
2. Tari Gending Sriwijaya
Tari dari sumatra selatan. Tari ini menggambarkan keagungan kerajaan Sriwijaya.
3. Tari gambyong
Dewi padi (dewi Sri) digambarkan sebagai penari – penari yang sedang manari (bertujuan
unutk persuburan padi dan peroleh pananen yang melimpah)
“Gadis – gadis remaja yang senang bersolek”
4. Tari pagellu Toraja UT
5. Tari tor-tor Sumatera Utara
6. Tari pakarena Sulawesi Selatan
C. Desain Ruang
1. Desain Ruang Sempit
Terdapat pada tari klasik/ tari yang berkembang di wilayah kerajaan. Terikat dalam aturan
(nilai kesopanan), nilai kristalisasi cukup tinggi dan itu adalah tari bangsawan.
Contohnya : Tari Sriwijaya, Tari Srimpi, Tari bedayong, Tari Gambyong, Tari golek.
2. Desain Ruang Luas/lebar
Menandakan kebebasan, ekpresi jiwa yang bebas. Terdapat pada tari rakyat/pada tari yang
menceritakan kebahgiaan dna keceriaan, tidak terikat aturan.
Contohnya: Tari Incling, Tari Ronggeng, Tari TernagBulan, Tari Abyor, Tari Langgeng
Nyai.
E. Unsur unsur
1. Pola lantai: lintasan yang dibentuk penari melakukan gerakan, arah hadp arah gerak
berputar, berpindah tempat.
2. Intensitas : kuantitas tenaga yang akan mengahsilkan tingkat ketegangan gerak pada
tari.
3. Realistik : pemeran membawa lakokn bersumber kehidupan sehari hari misal tokoh
sejarah/ hanya sekedar tokoh yang tampak alamiah
4. Tenaga : intensitas yang disalurkan melalui gerak
5. Waktu : ritmis gerak (tempo, ritme)
6. Volume gerak: jangkauan luas sempitnya ruang yang digunakan.
7. Tari bertema dramatik/ sendratari : tari yang mengadung lakon dan naynyian.
C. Rangsangan visual
Suharto 1985
: Konsep dasar dari rangsang menurut Jacqueline Smith didefinisikan sebagai sesuatu
yang membangkitkan fikir, atau semangat, atau mendorong kegiatan.
Rangsang yang biasanya menjadi awal dari lahirnya sebuah karya tari adalah rangsang
visual dan audio.
Misalnya drama musikal Laskar Pelangi yang pernah di gelar pada 17 Desember 2010
sampai 9 Januari 2011 di Taman Ismail Marzuki, drama musikal ini terinspirasi dari novel
terkenal karya Andrea Hirata tahun 2005.
D. Rangsangan Audio
rangsang membuat karya berdasarkan segala sesuatu yang dapat ditangkap melalui
pancaindera pendengaran.
E. Tata Rias
: seni memoles wajah. salah satu simbol tekstual yang paling mudah ditangkap maknanya oleh penonton
Fungsi tataria smenurut santoso:2018
1) menyempurnakan penampilan wajah
2) menggambarkan karakter tokoh
3) memberi efek gerak pada ekspresi pemain
4) menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan tokoh
5) menambahkan aspek dramatic
3 jenis tatarias
1) Tata Rias Corrective
: rias wajah yang digunakan untuk sehari-hari dan bertujuan untuk mempercantik
diri dan memperjelas wajah pemain dari atas panggung dengan penonton
(Riantiarno, 2011).
2) Rias Karakter
: (Susanto; 2008)
Rias wajah karakter adalah Rias wajah yang mengubah penampilan wajah dalam
hal umur, watak, bentuk wajah, dan sifat agar sesuai dengan tokoh.
(Thowok: 2012).
Make up atau rias karakter merupakan rias wajah yang membantu para pemeran
berakting dengan membuat wajahnya menyerupai watak yang akan dimainkan.
3) Rias Fantasi
: (Rianto:2011)
hasil imajinasi atau khayalan dari perias yang diaplikasikan pada wajah seseorang.
a. Imajinasi
b. Rekaan
c. Menggambarkan tokoh yang tidak ada
F. Tata Busana
: Nursantara (2007), dijelaskan bahwa tata busana adalah tata pakaian para pemain, agar mendukung
keadaan atau suasana saat tampil.
Fungsi tata busana:
1) Memperjelas tema tari/ isi tari dan untuk memperjelas peranan dalam suatu sajian
tari
2) Membantu menghidupkan karakter dan peran penari.
3) Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari.
4) Memberi nilai + tambah pada segi estetis dan etika.
Faktor pendukung
1. Minat dan bakat
2. Kemampuan memahami materi
3. Fasilitas
4. Ketersediaan dana