Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATEMATIKA MINAT

POLINOMIAL

Disusun Oleh :
 Calvin Ferdinand
 Cindi Amalia
 Lia Wati
 Niputu Rani
 M.Arief Alqadafi
 Raka Rajendra
 Regina Andini Korean

Kelas: XI.Mipa 2

Tahun Ajaran 2018/2019


Kata Pengantar

Puji syukur yang luar biasa saya haturkan atas kehadirat Tuhan karena atas kuasaNya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk mengikuti ujian
ulang mata kuliah Keadaan Sosial Dunia yang diampu Ibu Khadijah Maheswari. Makalah ini
tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan kedua orang tua dan teman-
teman.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh orang yang terkait dalam
pembuatan makalah ini. Saya membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya sehingga saya
memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik membangun. Kekurangan dan
kesalahan hanyalah milik saya sebagai manusia dan kebenaran hadirnya dari Tuhan Yang Maha
Esa.

Salam Kami


Pengertian Polinom atau Suku Banyak

Polinom / suku banyak mempunyai pengertian sebagai berikut (dikutip dari wikipedia dengan
terjemahan seadanya).

Polinom/suku banyak adalah bentuk suku-suku dengan banyak terhingga yang disusun dari
peubah/variable dan konstanta. Operasi yang digunakan hanya penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pangkat bilangan bulat taknegatif.

Contoh dari polinom adalah x2 - 4x + 7, sedangkan x2 - 4/x + 7x3/2 bukan polinom.

Secara umum, sebuah polinom dapat dituliskan sebagai berikut.

f(x)=anxn+an-1xn-1+an-2xn-2+...+a0

Dalam sebuah polinom terdapat beberapa istilah, yaitu suku, peubah/variable, koefisien, suku
tetap/konstanta, dan pangkat tertinggi/derajat. Berikut ini dijelaskan istilah-istilah tersebut
berdasarkan bentuk umum polinom yang diungkapkan sebelumnya.
 Suku-suku pada polinom di atas adalah anxn, an-1xn-1, an-2xn-2, a0.

 Peubah pada polinom di atas adalah xn, xn-1, ... x.

 Koefisien dari polinom di atas adalah an, an-1, an-2. Koefisien selalu berhubungan
dengan peubahnya.

 an adalah koefisien dari xn, an-1 adalah koefisien dari xn-1, dan seterusnya.

 Konstanta adalah suku yang tidak memiliki peubahnya. Contoh pada polinom di atas
yang merupakan konstanta adalah a0.

 Derajat dari sebuah polinom adalah pangkat tertinggi dari polinom tersebut. Contoh, dari
bentuk umum polinom di atas, jika n tidak sama dengan 0 berarti polinom tersebut
berderajat n.

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa penulisan huruf selalu disebut peubah. Mungkin saja
dalam sebuah polinom terdapat dua huruf. Bila itu terjadi, jadikan salah satunya sebagai
koefisien atau konstanta.

Polinom

Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian Polinom


Operasi dalam matematika yang kita ketahui selama ini adalah penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Di sekolah dasar, operasi ini digunakan untuk bilangan. Pada
perkembangan selanjutnya, objek yang dioperasikan dalam matematika tidak hanya seputar
bilangan.

Dua polinom atau lebih dapat dioperasikan sehingga diperoleh polinom baru sebagai hasilnya.
Pada post ini akan dibahas mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada
polinom. Sedangkan untuk operasi pembagian karena memiliki keunikan tersendiri dibahas
secara khusus dan mendalam di halaman berikut.

Pembagian Polinom

Penjumlahan dan Pengurangan Polinom

Operasi penjumlahan dan pengurangan pada polinom memiliki prinsip yang sama yaitu
menjumlahkan (atau mengurangi) suku-suku sejenis, yaitu suku-suku dengan pangkat peubah
sama. Derajat polinom hasil penjumlahan/pengurangan polinom tidak dapat dipastikan karena
mungkin saja terjadi koefisien peubah pangkat tertinggi hasil operasi sama dengan nol. Sedikit
tips jika melakukan pengurangan polinom, selalu ingat untuk memberikan tanda kurung pada
polinom yang dikurangi.

Perhatikan beberapa contoh soal dan penyelesaian berikut ini.

Pada contoh ini, x^3-2x^2+3x-9 diberi tanda kurung. Fungsinya adalah untuk menegaskan
bahwa tanda minus operasi pengurangan berlaku untuk setiap suku. Kesalahan yang sering
terjadi adalah mengurangi hanya pada suku pertama saja karena lupa memberikan tanda kurung.

Contoh 3

Perkalian Polinom

Operasi perkalian pada polinom menggunakan sifat distributif. Ngomong-ngomong sifat


distributif, bagi yang agak lupa,

berikut ini saya tuliskan.

a(b+c)=ab+ac

(a+b)c=ac+bc

(a+b)(c+d)=ac+ad+bc+bd
Derajat polinom hasil perkalian dapat diperoleh dari penjumlahan derajat polinom-polinom
yang dikalikan. Bila polinom berderajat m dikalikan dengan polinom berderajat n maka akan
menghasilkan polinom berderajat m+n.

Berikut adalah contoh operasi perkalian pada polinom.

Pada contoh di atas, polinom yang dikalikan berderajat 2 dan 1 sehingga polinom hasil
perkaliannya berderajat 3 yang diperoleh dari 2 + 1. Setelah menggunakan sifat distributif,
didapatkan polinom yang masih belum sederhana (baris 3).

Terdapat dua suku yang memiliki peubah berpangkat sama . Untuk menyederhanakannya
gunakan operasi penjumlahan/pengurangan polinom sehingga diperoleh hasil perkalian berupa
polinom yang lebih sederhana.

Kesamaan Polinom

Dua polinom dikatakan sama jika memiliki derajat yang sama dan suku-suku yang bersesuaian
juga sama. Kesamaan polinom bisa juga dijelaskan sebagai berikut.

Misal f(x) dan g(x) adalah dua polinom berderajat n yang secara umum dinyatakan sebagai
berikut.

 f(x)=anxn+an-1xn-1+...+a0

 g(x)=pnxn+pn-1xn-1+...+p0
 Jika f(x) = g(x) maka berlaku

 an=pn, an-1=pn-1, ..., a0=p0

Dalam menyelesaikan soal kesamaan polinom yang harus dilakukan adalah menyamakan
bentuk polinom yang sudah diketahui seluruh koefisiennya dengan polinom yang belum
diketahui koefisiennya. Kemudian menurut penjelasan sebelumnya, samakan koefisien suku-
suku yang bersesuaian. Setelah itu, selesaikan bentuk persamaan/sistem persamaan yang didapat
dari hasil menyamakan koefisien suku-suku yang bersesuaian.

Penyelesaiannya mungkin saja bisa didapatkan secara langsung atau harus menggunakan
eliminasi-substitusi. Untuk lebih memahaminya, mari kita ulas beberapa soal dan
penyelesaiannya berikut ini.

 Tentukan nilai a, b, dan c dari kesamaan polinom berikut.

 ax2+bx+c=2x2-3x+7

Kedua polinom pada kesamaan di atas sama-sama berderajat 2. Perhatikan bahwa bentuk
polinom pada ruas kanan dan ruas kiri sudah sama. Keadaan ini memudahkan menyelesaikan
kesamaan polinom. Kita tinggal menyamakan koefisien suku-suku yang sejenis.

Koefisien x2 di kiri adalah a dan di kanan adalah 2, berarti a = 2. Koefisien x di kiri adalah b dan
di kanan -3, berarti b = -3. Konstanta di kiri c dan di kanan 7, berarti c = 7.

 Tentukan bilangan bulat a, b, dan c dari kesamaan polinom berikut.

 (ax+b)(x+c)=2x2+7x+5

Pada soal ini derajat polinom pada kedua ruas sama-sama 2. Tapi polinom pada ruas kiri berbeda
dengan polinom pada ruas kanan. Untuk mendapatkan nilai a, b, dan c terlebih dahulu bentuk
polinom pada ruas kanan dan ruas kiri kita buat sama. Ruas kanan bentuknya sudah sederhana.
Giliran ruas kiri kita uraikan agar bentuknya sama dengan ruas kanan.

 (ax+b)(x+c)=2x2+7x+5

 ax2+acx+bx+bc=2x2+7x+5

 ax2+(ac+b)x+bc=2x2+7x+5
Dari bentuk kesamaan terakhir, diperoleh a = 2, ac + b = 7, dan bc = 5.

Substitusi a = 2 ke bentuk ac + b = 7

sehingga diperoleh 2c + b = 7 atau b = 7 - 2c.

Substitusi b = 7 - 2c ke bc = 5, sehingga diperoleh (7 - 2c)c=5.

(7 - 2c)c=5

7c-2c2=5

2c2-7c+5=0

(2c-5)(c-1)=0

c=5/2 atau c=1

karena a, b, dan c\ bilangan\ bulat, berarti\ c=1.

Dari bentuk bc = 5, diperoleh b = 5.

Jadi jawabannya a = 2, b = 5, dan c = 1.

Bentuk pada kedua ruas di soal terlihat berbeda. Ruas kiri berupa pecahan biasa dengan
pembilang dan penyebut berupa polinom, sedangkan ruas kanan berupa penjumlahan pecahan.

Jadikan terlebih dahulu ruas kanan menjadi bentuk pecahan biasa. Ingat, untuk membuat
penjumlahan pecahan menjadi bentuk yang lebih sederhana (pecahan biasa), terlebih dahulu kita
buat sama penyebutnya. Membuat sama penyebut paling mudah dengan mengalikan kedua
penyebutnya. Ternyata hasil kali kedua penyebut pada ruas kanan sama dengan penyebut pada
ruas kiri. Karena itu, kita tinggal menyamakan pembilangnya saja

Dari bentuk di atas, diperoleh sistem persamaan

a + b = 2 dan -2a + 2b = -3.

Dari sistem persamaan tersebut diperoleh a = 7/4 dan b = 1/4.

Nilai Polinom
Nilai polinom ditentukan salah satunya dengan cara substitusi peubahnya oleh sebuah bilangan.
Metode substitusi ini sudah dikenalkan sejak SMP. Berikut contoh sederhananya.

nilai polinom f(x) = x2 - 5x + 6 untuk x = 1 adalah f(1)

yang berarti peubah x pada f(x) diganti oleh 1,

yaitu f(1) = (1)2 - 5(1) + 6 = 1 - 5 + 6 = 2.

Selain dengan cara substitusi, ternyata ada lagi cara lain yang bisa digunakan untuk mendapatkan
nilai polinom. Silakan simak pembahasan berikutnya.

Saya ingin membahas sedikit tentang istilah substitusi walaupun agak keluar dari masalah nilai
polinom. Orang-orang seringkali mengganti kata substitusi dengan "memasukan". Contoh,
"untuk mendapatkan nilai f(4) dari f(x) = 2x + 3 adalah dengan memasukan 4 ke x pada 2x + 3".
Ini sudah lumrah diketahui oleh banyak siswa, bahkan beberapa guru menggunakannya.

Dari asal katanya, substitusi (substitusion) berarti penggantian. Tidak ada hubungan sama sekali
kata "penggantian" dengan kata "memasukan". Mulai sekarang, mari kita sadar bermatematika
dan menggunakan beberapa istilahnya dengan tepat. Agar pemahaman terhadap matematika
menjadi lebih baik. Arti istilah substitusi yang tepat adalah "mengganti" bukan "memasukan".

Kalimat sebelumnya akan terasa lebih masuk akal kalau kata "memasukan" diganti dengan kata
"mengganti" dan kalimatnya disesuaikan. Jadinya, "untuk mendapatkan nilai f(4) dari f(x) = 2x +
3 adalah dengan mengganti x pada 2x + 3 dengan 4".

Kembali ke konsep nilai polinom. Untuk mendapatkan nilai polinom, terdapat dua cara.
Pertama dengan cara substitusi. Kedua dengan cara skema atau cara horner. Seperti sudah
dijelaskan sebelumnya, cara substitusi adalah mengganti peubah dengan nilai yang diberikan.
Berikut ini contoh penggunaan substitusi untuk mencari nilai polinom.

Nilai polinom f(x)=x3+2x2+3x-4 untuk x=5 adalah sebagai berikut.


f(5)=53+2(5)2+3(5)-4=125+50+15-4=186

Perhitungan dengan cara tersebut memakan waktu yang cukup lama, apalagi kalau pangkat
peubahnya besar dan akan lebih sulit lagi bila nilai x yang disubstitusi juga besar.

Untungnya ada solusi lain untuk mencari nilai polinom tanpa memperdulikan pangkat
peubahnya. Kita hanya fokus pada koefisien polinomnya saja. Cara tersebut dikenal dengan cara
skema, cara sintetis, atau cara horner. Entah kenapa diberi nama horner. Mungkin dulu yang
pertama kali memperkenalkannya bernama Horner. Atau mungkin suatu penghormatan kepada
Bapak Horner karena beliau telah berjasa dalam bidang matematika.

Ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan untuk menggunakan cara horner. Kita perlu
memahami bagaimana cara menuliskan seluruh koefisien dari polinom secara berurutan dari
koefisien pangkat tertinggi hingga konstanta. Ini cukup mudah bila polinom yang diberikan
lengkap tanpa cacat. Artinya, polinom disusun dari pangkat peubah tertinggi hingga konstanta
secara berurutan tanpa ada pangkat yang terlewat. Beda halnya jika terdapat peubah dengan
pangkat tertentu tidak dituliskan pada polinom. Koefisien dari peubah yang demikian adalah nol.
Dan ini tidak boleh diabaikan, tetap dituliskan di urutan penulisan koefisien.

Contohnya sebagai berikut.

Koefisien polinom x3+2x2+3x-4 secara berurutan dari koefisien pangkat tertinggi sampai
pangkat terendah adalah

1, 2, 3, -4

Koefisien polinom 5x3-3x+7 secara berurutan dari koefisien pangkat tertinggi sampai pangkat
terendah adalah

5, 0, -3, 7

Pada polinom pertama, pangkat tertingginya 3 dan secara berurutan pangkat peubahnya menurun
tanpa terlewat sampai konstanta sehingga dapat dengan mudah dituliskan seluruh koefisiennya
secara berurutan. Sedangkan pada polinom kedua, peubah pangkat 2 tidak dituliskan. Ini berarti
koefisien x2 pada polinom kedua adalah 0 dan koefisien ini ada pada urutan kedua.
Cara horner memiliki metode tersendiri dan perlu dipahami polanya. Bentuk dan penggunaan
cara horner secara umum adalah sebagai berikut.

Cara horner di atas adalah untuk mencari polinom dengan koefisien a, b, c, d dengan nilai x = k.
Perhatikan baik-baik langkah-langkahnya. Nilai polinom ada pada bentuk terakhir di sebelah
kanan-bawah. Agar lebih jelas bagaimana penggunaan cara horner untuk mencari nilai polinom,
perhatikan contoh di bawah ini.

Pembagian Polinom

Operasi polinom yang satu ini dibahas secara terpisah dari ketiga operasi polinom sebelumnya,
yaitu penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Pembagian polinom ini konsepnya mirip dengan
pembagian bilangan yang dipelajari sejak SD. Pembagian dua polinom dapat diselesaikan
dengan dua cara yaitu dengan cara bersusun dan cara horner. Cara bersusun adalah cara
pembagian yang pernah dipelajari waktu SD. Hanya, pada waktu itu cara bersusun digunakan
untuk pembagian dua bilangan. Cara bersusun ini dapat juga digunakan untuk pembagian
polinom. Cara bersusun dalam pembagian polinom secara umum adalah sebagai berikut:
Berikut ini contoh penggunaan cara bersusun untuk menyelesaikan pembagian dua polinom.

Selain dengan cara bersusun, pembagian polinom juga dapat diselesaikan dengan cara horner.
Cara horner ini sebelumnya sudah dipelajari dan digunakan untuk mendapatkan nilai polinom.
Berikut ini penggunaan cara horner secara umum.

Perhatikan contoh pembagian dua polinom berikut ini dengan menggunakan cara bersusun dan
cara horner.

Pembagian polinom memberikan hasil pembagian dan sisa pembagian. Hubungan polinom,
pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian adalah sebagai berikut.

f(x): polinom, p(x): pembagi, h(x): hasil bagi, s(x): sisa pembagian

Bentuk di atas jika kita kalikan dengan p(x) akan menjadi

f(x)=p(x)h(x)+s(x)

Anda mungkin juga menyukai