Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATEMITA

Kelompok 8
Afiqiyah Baqiyatus Sholiha (180210101043)
Renal Heldi Nur Setiawan (180210101080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kapita selekta Matematika
Bilangan Polinomial”.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, kami membuka hati untuk menerima segala bentuk saran maupun
kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar kami dapat memmperbaiki makalah kami
di makalah selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi
maupun referensi bagi para pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Jember, 06 Maret 2020

Penyusun
POLINOMIAL

2.1 Pengertian Polinomial


Sistem persamaan polinomial (suku banyak) adalah sebuah bentuk dari suku-
suku dengan nilai banyak yang disusun dari perubah variabel serta konstanta. Operasi
yang dipakai hanya penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pangkat bilangan bulat
tidak negatif. sistem persamaan polinomial juga disebut sistem persamaan dengan
pangkat tertingginya lebih besar dari 2 ( > 2). Bentuk umum dari polinomial adalah
sebagai berikut:
P  x   an x n  an 1 x n 1  an 2 x n 2  ...  a1 x  a0

Keterangan:
- Dengan an , an1, an2 ,..., a1 , a0  R koefisien atau konstanta.

- Polinom an  0 , serta n adalah bilangan bulat positif.

- Pangkat tertinggi dari x merupakan derajat polinomial. Sementara suku tidak


mengandung variabel a disebut sebagai suku tetap (konstan).
Dimana :
a. Derajat ( n ) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.
b. Variabel ( x ) adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya x .
c. Koefisien ( a ) adalah bilangan yang mengikuti variabel.
d. Konstanta (suatu nilai tetap serta tidak berubah)
2.2 Syarat Polinomial
Terdapat juga beberapa syarat sehingga sebuah persamaan bisa disebut sebagai
‘polinomial’, diantaranya ialah sebagai berikut:
 Variabel tidak boleh mempunyai pangkat pecahan atau negatif.
 Variabel tidak boleh masuk dalam sebuah persamaan trigonometri.
2.3 Polinomial dan bukan Polinomial
Berikut adalah beberapa bentuk yang tidak termasuk ke dalam bentuk polinomial,
diantaranya ialah sebagai berikut:
4xy 3 sebab pangkatnya negatif. Eksponen atau pangkat hanya boleh 0,1, 2,... .

2 /  y  4  dan 1/ z sebab membagi dengan variabel tidak diperkenankan (pangkat

penyebut yaitu negatif).


2x sebab akar merupakan pangkat pecahan, yang tidak diperkenankan.
x sin x sebab terdapat variabel x dalam fungsi trigonometri.
Berikut adalah hal yang diperbolehkan atau termasuk dalam polinomial, perhatikan
baik-baik:
x
dibolehkan, sebab boleh membagi konstanta.
3

x 4 Boleh sebab sesudah dijabarkan hasilnya tidak terdapat pangkat pecahan.

7 Boleh sebab diakar merupakan konstanta, bukan suatu variabel.


1 5
x   cos   x3   tan 60 x  3 Boleh sebab fungsi trigonometri merupakan
3
konstanta, serta terta tidak terdapat variabel di dalamnya.
4 x10  5x 4  7 x3
Bentuk disamping boleh , sebab sesudah dijabarkan akan menjadi
3x 2
4 x8 5 x 2 7 x
  . Dimana tidak terdapat variabel sebagai penyebut atau variabel
3 3 3
berpangkat negatif.
2.4 Nilai Polinomial
Nilai polinomial f  x  untuk x  k atau f  k  dapat kita cari dengan menggunakan

metode substitusi atau dengan skema Horner. Berikut rinciannya


1. Cara substitusi:
Dengan mennsubstitusikan x  k ke dalam polinomial, sehingga akan menjadi:
f  x   an k n  an 1k n 1  ...  a1k  a

2. Cara skema Horner:


Sebagai contoh :
f  x   ax3  bx 2  cx  d sehingga f  k   ak 3  bk 2  ck  d
ax3  bx 2  cx  d   ak 2  bk  c  k  d
   ak  b  k  c  k  d

2.5 Operasi pada polinomial


Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang sama dengan sistem
persamaan kuadrat yaitu :
3. Operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak.
Teorema nya adalah sebagai berikut : jika f  x  dan g  x  berturut-turut adalah

suku banyak berderajat m dan n , maka:


1) f  x   g  x  adalah suku banyak berderajat maksimum m atau n.

2) f  x   g  x  adalah suku banyak berderajat  m +n  .

Contoh:
Soal 1
Diketahui suku banyak f  x   2 x3  x 2  5 x  10 dan g  x   3x 2  2 x  8 . Maka

tentukanlah:
a. f  x   g  x 

b. f  x   g  x 

c. f  x   g  x 

Jawab:
a. f  x   g  x    2 x 3  x 2  5 x  10    3x 2  2 x  8 

 2 x3  x 2  5 x  10  3x 2  2 x  8
 2 x3  2 x 2  3x  2
b. f  x   g  x    2 x 3  x 2  5 x  10    3x 2  2 x  8 

 2 x3  x 2  5 x  10  3x 2  2 x  8
 2 x3  4 x 2  7 x  18
c. f  x   g  x    2 x 3  x 2  5 x  10    3x 2  2 x  8 

 2 x3  3x 2  2 x  8   x 2  3x 2  2 x  8   5 x  3x 2  2 x  8   10  3x 2  2 x  8 
 6 x5  4 x 4  16 x3  3x 4  2 x3  8 x 2  15 x3  10 x 2  40 x  30 x 2  20 x  80
 6 x5  7 x 4  33x3  48 x 2  60 x  80

2.6 Kesamaan Polinomial


Misalkan terdapat suku banyak yaitu:
P  x   an x n  an 1 x n 1  an 2 x n 2  ...  a1 x  a0

Dan suku banyak lain adalah:


Q  x   bn x n  bn 1 x n 1  bn  2 x n 2  ...  b1 x  b0

Jika f  x   g  x  maka haruslah

f  x   g  x  disebut dengan kesamaan polinomial.

Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan memiliki kesamaan jika keduanga:
d. Memiliki derajat sama
e. Memiliki variabel dan koefisien seletak yang sama antara polinomial ruas kiri
dengan kanan.
Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah ruas atau kali silang seperti halnya
pada operasi aljabar.
2.7 Pembagian Polinomial
1. Cara Susun
Misalahkan suku banyak f  x   a2 x 2  a1 x  ao dibagi dengan  x  k  memberikan

hasil bagi H  x  dan sisa S , sehingga diperoleh hubungan:

Jadi hasil bagi H  x   a2   a1  a0 k  (pada bagian atas) dan sisa S  a0  a1k  a2 k 2

(pada bagian bawah)


2. Cara Horner
Secara umum pembagian dalam polinomial dapat dituliskan seperi dibawah ini:
f  x  g  x  h  x  s  x

Keterangan:
- f  x  merupakan suku banyak yang dibagi.

- g  x  merupakan suku banyak pembagi.

- h  x  merupakan suku banyak hasil bagi.

- s  x  merupakan suku banyak sisa.

Aturan penggunaan metode horner pada operasi pembagian adalah sebagai berikut:
a. Letakkan seluruh koefisien dari derajat tertinggi sampai nol di bagian atas (selalu
dimulai dari pangkat tertinggi dan berurutan). Apabila terdapat suku banyak yang
tidak ada koefisiennya seperti 2 x 4  5 x 2  3x  9 . maka koefisien untuk x3 dapat
ditulis 0.
b. Letakkan faktor pengali disamping kiri.
c. Baris bawah bagian kiri adalah hasil bagi, sedangkan bagian kanan adalah sisa.
Atau dapat ditulih sebagai berikut:
kolom bagian kiri
hasil bagi 
koefisien derajat pembagi
sisa  kolom bagian kanan

 Apabila koefisien derajat tertinggi P  x   1 , maka hasil baginya harus kita

bagi kembali dengan koefisien derajat tertigginya P  x  .

 Apabila pembagi bisa difaktorkan, maka:


o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1 serta P2 , maka

S  x   P1  S2  S1.

o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1 , P2 serta P3 , maka

S  x   P1  P2  S3  P1  S 2  S1.

o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1 , P2 , P3 serta P4 , maka

S  x   P1  P2  P3  S4  P1  P2  S3  P1  S2  S1.

o Dan begitu juga seterusnya


Contoh menggunakan cara horner:
Soal 2
Tentukan hasil F  x   2 x 3  3x 2  x  5 dari dibagi dengan P  x   2 x 2  x  1 .

Jawab:
Diketahui : P  x   2 x 2  x  1   2 x  1 x  1

1
Maka : P1 : 2 x  1  0  x  , dan P2 : x  1  x  1
2
Cara hornernya
Jadi:
H  x   1x  1  x  1
S  x   P1  S 2  S1
1 7
  2 x  1     
2 2
1 7
 x 
2 2
 x4
Koefisien Tan tentu
F  x  P  x  H  x  S  x

Untuk contoh soal diatas (nomer 2 pada cara horner) dikarenakan F  x  berderajat 3

dan P  x  berderajat 2, maka dari itu:

H  x  berderajat 3  2  1
S  x  berderajat 2  1  1

Sehingga, misalkan H  x   ax  b dan S  x   cx  d , maka:

2 x 3  3x 2  x  5   2 x 2  x  1 .  ax  b    cx  d 

Maka ruas kanan menjadi


 2ax3  2bx 2  ax 2  bx  ax  b  cx  d
 2ax3   2b  a  x 2   b  a  c  x   b  d 
Hal ini akan membentuk kesamaan polinomial. Selanjutnya kita samakan koefisien
ruas kiri dan kanan, maka:
2 x3  3x 2  x  5  2ax3   2b  a  x 2   b  a  c  x   b  d 

Sehingga
2
x 3  2  2a  a   a 1
2
2
x 2  3  2b  a  2b  3  a  2b  3  1  2  b   b  1
2
x  1  b  a  c  c  1  b  a  c  1  1  1  c  1
kons tan ta  5  b  d  d  5  b  d  5  1  d  4
Sehingga hasil akhirnya adalah
H  x   ax  b  1x  1  x  1
S  x   cx  d  1x  4  x  4
Rumus patokan yang harus kalian ketahui adalah:
 Derajat H  x   Derajat F  x   Derajat P  x 

 Derajat S  x   Derajat P  x   1

3. Teorema sisa
Teorema ini digunakan untuk menentukan nilai sisa pembagian suatu suku banyak
tanpa mengetahui suku banyak dan/atau hasil baginya. Bentuk umum dari
teoremasisa adalah sebagai berikut:
Misalkan suku banyak f  x  dibagi dengan P  x  memberikan hasil bagi H  x 

dan sisa S  x  , maka diperoleh hubungan:

F  x  P  x  H  x  S  x

Jika F  x  suku banyak berderajat n dan P  x  adalah pembagi berderajat m ,

dengan m  n , maka diperoleh:


 H  x  adalah hasil bagi berderajat  n  m 

 S  x  adalah sisa pembagian berderajat maksimum  m  1

Syarat pembagi menggunakan teorema sisa terdapat dengan dua cara, yaitu:
a. Pembagian dengan  x  k  .

Teorema sisa bagian 1: “jika suku banyak f  x  berderajat n dibagi dengan

x k maka sisanya S  x   f  k  , sisa f  k  adalah nilai suku banyak x  k

yang dapat ditentukan dengan strategi substitusi atau strategi skema (bagan)”.
b. Pembagian dengan  ax  b 
Teorema sisa bagian 2: “jika suku banyak f  x  berderajat n dibagi dengan

 a  a
 ax  b  maka sisannya S  x   f    , sisa f    adalah nilai suku
 b  b
a
banyak x   yang dapat ditentukan dengan strategi substitusi atau strategi
b
skema (bagan)”.
Contoh:
Soal 3
Suatu suku banyak apabila dibagi x  2 oleh bersisa -13 dan apabila dibagi dengan
x  3 sisanya 7. Tentukan sisanya apabila suku bnyak tersebut dibagi x 2  x  6 .
Jawab:
Cara 1
Rumus sisa yaitu :  ax  b  , sehingga:

k  x   x2  x  6
=  x  2  x  3

Kita ketahui jika dibagi oleh x  2 akan bersisa -13 dan apabila dibagi dengan x  3
sisanya menjadi 7. Maka dari itu,
k  2   13
k  3  7

Sehingga, kembalikan ke rumus sisa, menjadi


s  x   ax  b
s  2   2a  b  13
s  3  3a  b  7

Kemudian kita pakai metode eliminasi, caranya:


2a  b  13
3a  b  7 

5a  20
a4
Kemudian kita pakai metode substitusi, substitusikan ke persamaan :
3a  b  7
12  b  7
b  5
Kemudian kembalikan ke rumus s  x   ax  b . Sehingga diketahui sisa polinomial

jika dibagi x 2  x  6 hasilnya 4 x  5


4. Teorema faktor
Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar
rasional dari sistem persamaan suku banyak menggunakan metode horner. Pada
teorema faktor menjelaskan 2 konsep yaitu:
a. Jika P  x  habis dibagi q  x  atau mempunyai sisa nol, maka q  x  adalah faktor

dari P  x  .

b. Jika P  x   f  x   g  x  maka f  x  dan g  x  adalah faktor dari P  x  .

 Untuk mencari akar dari sebuah suku banyak dengan cara Horner, bisa kita
gunakan dengan cara mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta
dibagi faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi yang nantinya akan memberikan
sisa sama dengan nol.
Sebagai contoh:
Untuk x3  2 x 2  x  2  0 , faktor-faktor konstantanya adalah: 1, 2 . faktor-
faktor koefisien pangkat tertinggi adalah: 1 .
Sehingga angka-angka yang perlu dicoba yaitu:
1 dan  2 untuk 4x 3  2 x 2  x  2  0
Faktor-faktor konstantanya adalah: 1, 2 . faktor-faktor koefisien pangkat
1 1
tertinggi adalah: 1,  2,  ,  .
2 4
 Apabila jumlah koefisien suku banyak sama dengan nol, maka pasti salah satu
akarnya merupakan x  1 .
 Apabila jumlah koefisien suku diposisi genap sama dengan jumlah koefisien suku
di ganjil, maka pasti salah satu akarnya merupakan x  1 .
Perhatikan contoh soal dibawah ini.
Soal 4
Tentukan penyelesaian dari x3  2 x 2  x  2  0 ?
Jawab:
Sebab jumlah semua koefisien+konstanta  0 1  2  1  2  0  , maka pasti x  1

merupakan salah satu faktornya, sehingga:


Sehingga:
x3  2 x 2  x  2   x  1  x 2  x  2 
  x  1 x  2  x  1
x  1, x  2, x  1

Maka dari itu, dapat kita ketahui himpunan penyelesaiannya: 1,1, 2 .

2.8 Sifat-sifat akar polinomial


1. Pada persamaan berderajat 3
f  x   ax3  bx 2  cx  d akan memiliki akar-akar x1 , x2 , x3 dengan sifat:
b
 Jumlah 1 akar : x1  x2  x3 
a
c
 Jumlah 2 akar : x1 x2  x1 x3  x2 x3 
a
d
 Hasil kali 3 akar : x1  x2  x3 
a
2. Pada persamaan berderajat 4
f  x   ax 4  bx3  cx 2  dx  e akan memiliki akar-akar x1 , x2 , x3 , x4 dengan sifat:
b
 Jumlah 1 akar : x1  x2  x3  x4 
a
c
 Jumlah 2 akar : x1 x2  x1 x3  x1 x4  x2 x3  x2 x4  x3 x4 
a
d
 Jumlah 3 akar : x1 x2 x3  x1 x2 x4  x2 x3 x4 
a
e
 Hasil kali 4 akar : x1  x2  x3  x4 
a
3. Pada persamaan berderajat 5
f  x   ax5  bx 4  cx3  dx 2  ex  f akan memiliki akar-akar x1 , x2 , x3 , x4 , x5
dengan sifat:
b
 Jumlah 1 akar : x1  x2  x3  x4  x5 
a
 Jumlah 2 akar :
c
x1 x2  x1 x3  x1 x4  x1 x5  x2 x3  x2 x4  x2 x5  x3 x4  x3 x5  x4 x5 
a
d
 Jumlah 3 akar : x1 x2 x3  x1 x2 x4  x1x2 x5  x2 x3 x4  x2 x3 x5  x3 x4 x5 
a
e
 Jumlah 4 akar : x1 x2 x3 x4  x1 x2 x3 x5  x2 x3 x4 x5 
a
f
 Hasil kali 5 akar : x1  x2  x3  x4  x5 
a
Dari ketiga persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk
persamaan berderajat 6 dan begitu juga dengan seterusnya. (Amati pola:
b c d e  f
, , , , ,... )
a a a a a
2.9 Pembagian Istimewa
a n  bn
 a n 1  a n 2b  ...  ab n 2  b n 1 ,untuk n bilangan asli
a b
a 2n  b2n
 a 2 n 1  a 2 n 2b  ...  ab 2 n  2  b 2 n 1 ,untuk  2n  bilangan genap
a b
2 n 1
a  b 2 n 1
 a 2 n  a 2 n 1b  ...  ab 2 n 1  b 2 n ,untuk  2n  1 bilangan ganjil
a b
LATIHAN SOAL

1. Polinomial f  x  dibagi  x  2  sisanya 24 serta f  x  dibagi  x  5  sisanya 10. Maka


tentukan sisa dari f  x  apabila dibagi x 2  3x  10 .
2. Tentukan sisa dari suku banyak x 4  3x3  5 x 2  x  6 apabila dibagi oleh x 2  x  2 !
3. Tentukan nilai a dan b jika diketahui g  x   2 x3  ax 2  bx  6 dan h  x   x 2  x  6
merupakan faktor dari g(x)!
4. Tentukan sisa apabila f  x  dibagi oleh x 2  2 dan x 2  3x masing-masing memiliki sisa
2 x  1 dan 5x  2 maka f  x  dibagi oleh x 2  5 x  6 !
5. Polinomial 2 x3  5 x 2  ax  b dibagi x  1 sisa 1 serta apabila dibagi x  2 sisanya 43.
Tentukan nilai a + b ?
6. Salah satu faktor dari  2 x3  5 x 2  px  3 merupakan  x  1 . TentukanFaktor lain dari
suku banyak tersebut
LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN

1. Polinomial f  x  dibagi  x  2  sisanya 24 serta f  x  dibagi  x  5  sisanya 10. Maka


tentukan sisa dari f  x  apabila dibagi x 2  3x  10

Jawab:

Rumusnya yaitu P  x   H  x  . Pembagi  ax  b 

Diketahui:

f  x  dibagi  x  2  sisanya 24, maka:

f  x   H  x  x  2   24

Kemudian subtitusikan x  2 , sehingga:

f  2   H  2  2  2    2a  b 
 2a  b  24 1

f  x  dibagi  x  5  sisanya 10, sehingga:

f  x   H  x  x  5   10

Dengan Subtitusikan x  5 , sehingga:


f  5  H  5 5  5   5a  b 
 5a  b  10 2
Eliminasikan persamaan (1) serta (2):
2a  b  24
5a  b  10
7a  14
a2

Dalam mensubtitusikan a  2 pada 2a  b  24 .

2a  b  24
2  2   b  24
b  24  4
b  20

Apabila f  x  dibagi x 2  3x  10 maka:


f  x   H  x   x 2  3x  10    ax  b 
f  x   H  x  x  2  x  5   ax  b 
sisa ax  b  2 x  20

2. Tentukan sisa dari suku banyak x 4  3x3  5 x 2  x  6 apabila dibagi oleh x 2  x  2 !

Jawab:

Diketahi pembaginya adalah x 2  x  2 , sehingga:

x2  x  2
 x  2  x  1  0
x  2 dan x  1

Ingat rumus P  x   H  x    ax  b  , sehingga sisanya (px + q), maka:

 x2

f  2   2a  b 32  2a  b
 2   3  2   5  2   2  6  2a  b 8  a  b
4 3 2

16  24  20  2  6  2a  b 24  3a
32  2a  b 1 8  a

 x  1

f  1  a  b
 1  3  1  5  1   1  6  2a  b
4 3 2

1  3  5  1  6  2a  b
8  a  b  2
Eliminasikan persamaan (1) serta (2), menjadi:

32  2a  b
8   a  b 
24  3a
8  a

Jika kita substitusikan a  8 pada a  b  8 .


a  b  8
  8   b  8
b  16
Maka , sisanya adalah 8 x  16 .

3. Tentukan nilai a dan b jika diketahui g  x   2 x3  ax 2  bx  6 dan h  x   x 2  x  6


merupakan faktor dari g(x)!

Jawab:

x2  x  6
 x  2  x  3  0
x  2 dan x  3

Sebab h  x  merupakan faktor dari g  x  , sehingga:

 g  3

2 x3  ax 2  bx  6  0
2  3  a  3  b  3  6  0
3 2

54  9a  3b  6  0
9a  3b  48 1

 g  2

2 x3  ax 2  bx  6  0
2  2  a  2  b  2  6  0
3 2

16  4a  2b  6  0
4a  2b  22
2a  b  11  2
Eliminasikan persamaan (1) serta (2):
9a  3b  48 1
2a  b  11 3
9a  3b  48
6a  3b  33
15a  15
a 1
2a  b  11
2 1  b  11
2  b  11
b  11  2
b  12

4. Tentukan sisa apabila f  x  dibagi oleh x 2  2 dan x 2  3x masing-masing memiliki sisa


2 x  1 dan 5x  2 maka f  x  dibagi oleh x 2  5 x  6 !

Jawab:

Misalnya sisa pembagiannya S  x   ax  b , maka:

f  x  dibagi oleh x 2  2 x ataupun x  x  2   x  2 sisanya 2 x  1 , sehingga:

S  2  2x  1
S  2  2  2  1
S  2  5
2a  b  5 1

f  x  dibagi oleh x 2  3x ataupun x  x  3  x  3 sisanya 5 x  2 , sehingga:

S  3  5 x  2
S  3  5  3  2
S  3  17
3a  b  17  2
Eliminasikan (1) serta (2):

2a  b  5
3a  b  17 
a  12
a  12
Substitusikan a  12 dalam 2a  b  5

2a  b  5
2 12   b  5
24  b  5
b  19

Maka sisanya adalah: ax  b  12 x  19

5. Polinomial 2 x3  5 x 2  ax  b dibagi x  1 sisa 1 serta apabila dibagi x  2 sisanya 43.


Tentukan nilai a + b ?

Jawab:

Dibagi (x + 1) sisanya 1. Sehingga, pada saatu x  1, h  1  1

2 x3  5 x 2  ax  b  1
2  1  5  1  a  1  b  1
3 2

2  5  a  b  1
a  b  1  3
a  b  2 1

Dibagi x  2 sisanya 43. Sehingga pada saat x  2, h  2   43

2 x3  5 x 2  ax  b  43
2  2   5  2   a  2   b  43
3 2

16  20  2a  b  43
2a  b  43  36
2a  b  7  2
Eliminasikan (1) sera (2):

 a  b  2
2a  b  7 
3a  9
a3

Subtitusikan a  3 ke dalam 2a  b  7 , sehingga menjadi:


2a  b  7
2  3  b  7
6b  7
b 1
Sehingga, a  b  3  1  4

6. Salah satu faktor dari  2 x3  5 x 2  px  3 merupakan  x  1 . TentukanFaktor lain dari


suku banyak tersebut!

Jawab:

Yang merupakan faktornya adalah x  1  x  1

f  1  0
2 x3  5 x 2  px  3  0
2  1  5  1  p  1  3  0
3 2

2  5  p  3  0
p  4

Maka,

f  x   2 x3  5 x 2  px  3
  x  1  2 x 2  7 x  3
  x  1 2 x  1 x  3

Sehingga, faktor yang lainnya yaitu  2 x  1 dan juga  x  3 .

Anda mungkin juga menyukai