Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis keterbagian dan faktorisasi polinom
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktorisasi polinomial.
Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik dapat menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap suku dari
sukubanyak serta mengidentifikasi bentuk matematika yang merupakan
sukubanyak.
2. Peserta didik dapat menentukan nilai dari suatu sukubanyak dengan menggunakan
cara substitusi langsung dan skema.
4. Peserta didik dapat menentukan koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua
sukubanyak yang sama.
5. Peserta didik dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian
sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi
dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk
panjang dan sintetik (Horner).
6. Peserta didik dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian
sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan menggunakan teorema sisa.
11. Peserta didik dapat mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi
mengenai pengertian sukubanyak.
12. Peserta didik dapat menentukan nilai sukubanyak, operasi antar sukubanyak, cara
menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh
bentuk linear dan kuadrat dengan menggunakan teorema sisa, dan cara
menyelesaikan suatu persamaan sukubanyak dengan menentukan faktor linear nya
menggunakan teorema faktor.
Dalam aljabar dikenal istilah suku banyak atau polinom dalam sebuah variabel
tertentu. Bentuk-bentuk persamaan polinom dapat digunakan dalam perhitungan statistic
untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel. Bentuk hubungan dua variabel yang
diteliti biasanya didekati dengan persamaan suku banyak berderajat 1 atau 2.
Y Y
X X
0 0
Gambar di atas memperkirakan hubungan Gambar di atas memperkirakan hubungan
dua variabel menggunakan pendekatan dua variabel menggunakan pendekatan
persamaan sukubanyak berderajat 1 persamaan sukubanyak berderajat 2
3. Kesamaan Sukubanyak
Definisi
Misalkan diberikan sukubanyak f(x) dan g(x) dengan
f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x + a0
g(x) = bnxn + bn-1xn-1 + bn-2xn-2 + … + b2x2 + b1x + b0
f(x) sama dengan g(x) (ditulis f(x) ≡ g(x)) jika berlaku
an = bn, an-1 = bn-1, an-2 = bn-2, …, a2 = b2, a1 = b1, a0 = b0,
Contoh 5.2
Carilah nilai a dan b dari kesamaan x3 + 4x2 – 7x + a = (x – 2)(x + 1)(x + b)
Jawab :
x3 + 4x2 – 7x + a = (x – 2)(x + 1)(x + b)
= (x2 – x – 2)(x + b)
= x3 + (b – 1)x2 – (b + 2)x – 2b
b – 1 = 4 → koefesien x2
b + 2 = 7 → koefesien x
Dari dua persamaan di atas didapat b = 5
a = -2b → suku tetap
a = -2(5) = -10
Jadi, diperoleh nilai a = -10 dan b = 5
Contoh 5.4
Hitunglah nilai P(x) = x4 – 4x2 + 7x – 60 untuk x = 5 dengan cara skema!
Jawab :
P(x) = x4 + 0x3 – 4x2 + 7x – 60
x = 5 1 0 -4 7 -60
5 25 105 560
+
1 5 21 112 500
1. Pembagian Bersusun
Prosedur pembagian sukubanyak dengan pembagian bersusun mirip dengan prosedur
pembagian pada bilangan bulat.
Contoh 5.5
Tentukan hasil dan sisa pembagian P(x) = x3 + 5x2 – 4x – 20 oleh x + 3
Jawab
P(x) berderajat 3, Q(x) berserajat 1, hasil bagi H(x) berderajat 3 – 1 = 2, sisa pembagian
S(x) berderajat 1 – 1 = 0
Pembagi → x + 3 x2 + 2x – 10 hasil bagi
x3 + 5x2 – 4x – 20 yang dibagi
x3 + 3x2
-
2x2 – 4x
2x2 + 6x
-
–10x – 20
–10x – 30
-
Sukubanyak SMA Kelas XI Semester Genap 10 sisa 5
Dengan cara ini kita peroleh hasil bagi H(x) = x 2 + 2x – 10, sedangkan sisanya S(x) = 10
ax2 + bx + c
x=k a b c
ak bk + ak2
+
a (b + ak) ak2 + bk + c = sisa pembagian
x=2 2 4 5 7
4 16 42
+
2 8 21 49 = sisa pembagian
4x3 + 4x2 - x + 15
3 4 4 -1 15
x= −
2 -6 3 -3
+
2 -2 2 12
H (x) 4x 2 − 2x + 2
Jadi , diperoleh hasil bagi = = 2x2 – x + 1 dan sisanya S(x) = 12
2 2
c. Pembagian Sukubanyak oleh (ax2 + bx + c) dengan a 0
Pembagian sukubanyak P(x) oleh ax2 + bx + c dengan cara Horner dapat dilakukan jika
bentuk pembagi (ax2 + bx + c) dapat difaktorkan. Bentuk umum pembagian ini adalah:
P(x) = (ax2 + bx + c).H(x) + S(x)
dengan H(x) dan S(x) berturut-turut adalah hasil dan sisa pembagian.
Misalkan (ax2 + bx + c) dapat difaktorkan menjadi P1.P2 sehingga ax2 + bx + c = P1.P2,
maka :
P(x) = (ax2 + bx + c).H(x) + S(x) = P1.P2.H(x) + S(x)
Urutan langkah penentuan hasil dan sisa pembagian sukubanyak tersebut adalah :
1. Melakukan pembagian sukubanyak P(x) oleh P1 dengan hasil H0(x) dan sisanya S1.
2. Melakukan pembagian H0(x) oleh P2 dengan hasil H(x) dan sisanya S2.
3. Hasil bagi P(x) oleh (Q(x) = P1.P2) adalah H(x), sedangkan sisanya adalah S(x) =
P1.S2 + S1. Perhatikan jika P1 atau P2 berbentuk (ax – b) , a 0, kamu perlu membagi
H0(x) atau H(x) dengan a untuk mendapatkan hasil baginya. Ingat prosedur
pembagian sukubayak oleh (ax – b) yang telah kalian pelajari.
x=2 1 0 -3 1 -2
2 4 2 6
+
1 2 1 3 4 = S1
x = -1 -1 -1 0
+
1 1 0 3 = S2
Contoh 5.9
Tentukan nilai a agar sisa pembagian 3x3 – 7x + a oleh (x + 2) bernilai 10.
Jawab:
Sisa pembagian merupakan nilai f(x) untuk x = - 2
a. Dengan substitusi
S = f(-2) = 3(-2)3 – 7(-2) + a = 10
- 24 + 14 + a = 10
a = 20
b. Dengan cara Horner
3x3 + 0x2 - 7x + a
x=-2 3 0 -7 a
-6 12 -10
+
3 -6 5 a – 10 = sisa
a – 10 = 10
a = 20
Jadi nilai a = 20
Contoh 5.10
Tentukan sisanya jika f(x) = 6x3 – 2x2 – x + 7 dibagi (3x + 2)
Jawab:
Sisa pembagian merupakan nilai f(x) yang menyebabkan pembagi bernilai nol, 3x + 2 =
2
0x= −
3
a. Dengan substitusi
2 2 2 2 16 8
Sisa = f( − ) = 6( − )3 – 2( − )2 – ( − ) + 7 = − − +=5
3 3 3 3 9 9
Sukubanyak SMA Kelas XI Semester Genap 9
b. Dengan cara Horner
6x3 - 2x2 - x + 7
2 6 -2 -1 7
x= −
3 -4 4 -2
+
6 -6 3 5
Jadi sisanya = 5
E. Teorema Faktor
Teorema
(x – k) merupakan factor dari sukubanyak f(x) jika dan hanya jika f(k) = 0
Bukti:
Menurut teorema sisa, sukubanyak f(x) dibagi (x – k) sisanya f(k) sehingga persamaan
dasarnya :
f(x) = (x – k)H(x) + f(k), demgam H(x) hasil bagi
(i) Dari persamaan di atasa bila f(k) = 0 maka f(x) = (x – k)H(x). Ini berarti (x – i)
merupakan factor dari f(x).
(ii) Bila (x – k) merupakan factor dari f(x) maka
f(x) = (x – k)H(x) untuk sembarang H(x) sehingga
f(x) = (x – k)H(x) = 0
Contoh 5.12
Tunjukkan bahwa (x – 4) merupakan factor dari f(x) = 2x4 - 9x3 + 5x2 - 3x – 4
Jawab:
Dengan substitusi, maka diperoleh
x-4=0→x=4
f(x) = 2x4 - 9x3 + 5x2 - 3x – 4
f(4) = 2(4)4 – 9(4)3 + 5(4)2 – 3(4) – 4
= 512 – 576 + 80 - 12 -4
=0
Karena f(4) = 0 maka (x – 4) merupakan factor dari f(x) = 2x4 - 9x3 + 5x2 - 3x – 4
Contoh 5.13
Tentukan factor-faktor dari 2x3 – 11x2 + 17x – 6
Jawab :
Faktor dari – 6 adalah ±1, ±2, ±3, ±6. Kita lakukan uji coba nilai-nilai tersebut.
x = 1 → f(1) = 2(1)3 – 11(1)2 + 17(1) – 6 = 2 0 → (x – 1) bukan factor
x = 1 → f(2) = 2(2)3 – 11(2)2 + 17(2) – 6 = 0 → (x – 1) merupakan factor
selanjutnya kita gunakan cara Horner untuk menentukan factor-faktor lainnya.
2x3 – 11x2 + 17x – 6
x=2 2 -11 17 -6
4 -14 6
+
2 -7 3 0
f(x) = (x – 2)(2x2 – 7x + 3)
= (x – 2)(2x – 1)(x – 3)
Jadi factor dari 2x3 – 11x2 + 17x – 6 adalah (x – 2), (2x – 1), (x – 3)
Ada bebrapa hal yang harus diperhatikan saat memfaktorkan sukubanyak.
1. Jika jumlah koefesien sukubanyak sama dengan nol maka (x – 1) adalah factor dari
sukubanyak tersebut.
Sukubanyak SMA Kelas XI Semester Genap 11
2. Jika jumlah koefesien pangkat genap sama dengan jumlah koefesien pangkat ganjil
maka (x + 1) adalah factor dari sukubanyak tersebut.
3. Jika (1) dan (2) tidak terpenuhi, maka lakukan uji coba seperti pada contoh 5.13
Contoh 5.14
Tentukan factor-faktor linear dari f(x) = x3 - 7x2 + 8x + 16
Jawab:
Perhatikan jumlah koefesien pangkat genap sama dengan jumlah koefesien pangkat
ganjil maka (x + 1) adalah factornya. Selanjutnya kita gunakan cara Horner untuk
menentukan factor-faktor lainnya.
x3 – 7x2 + 8x + 16
x=-1 1 -7 8 16
-1 8 -16
+
1 -8 16 0
x=2 1 -7 4 12
2 -10 -12
+
1 -5 -6 0
Contoh 5.16
Jika x1, x2, dan x3 adalah akar-akar dari sukubanyak x3 + 4x2 – 6x + 5 = 0, tentukan nilai
(x12 + x22 + x32).
Jawab:
x3 + 4x2 – 6x + 5 = 0
a = 1, b = 4, c = -6 dan d = 5
Nilai dari (x12 + x22 + x32) = (x1 + x2 + x3)2 – 2(x1.x2 + x1.x3 +x2.x3)