Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A,Latar Belakang

Polinom atau suku banyak adalah bentuk suku- suku dengan banyak terhingga
yang disusun dari peubah atau variable dan konstanta. Operasi yang digunakan hanya
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pangkat bilangan bulat tak negative.
Banyak cara menyelesaikan suku banyak salah satunya dengan menggunakan rumus
Cardano.

Pada tahun 1501, di sebuah kota kecil tidak jauh dari Milan, Italia bagian utara lahirl
seorang anak bernama Girolamo Cardano. Anak Fazio, seorang intelektual bungkuk,
Karen terlalu banyak membaca buku.

Cardano membantu mengembangkan aljabar di Eropa. Cardano juga menerbitkan


di buku tentang matematika: Aritmatika dalam Praktik (The Practice of Arithmetic)
dan Pengukuran seherhana (Simple Mensuration). Ini adalah awal karir Cardano
sebagai pengarang sebelum menulis buku tentang pengobatan, filsafat, astronomi dan
theologi selain matematika.

Selain mempercepat pengembangan aljabar di Eropa, Cardano memberi


sumbangsih pada perkembangan teori probabilitas, hidrodinamika, mekanika dan
geologi. Buku tentang peluangdalam permainan diselesaikan tahun 1563 tapi baru
terbit pada tahun 1663, dimana isinya adalahtopik-topik yang ‘tabu’ disentuh
matematikawan “normal” adalah dasar teori probabilitas.Penelitian tentang putaran
dadu, didasarkan pada premis bahwa terkandung prinsip-prinsip dasarsains, bukan
sekedar keberuntungan. Teori probabilitas ini kelak akan dikembangkan olehkeluarga
Bernoulli.1.2Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini adalah :1.Bagaimana awal terbentuknya rumus Cardano?2.Bagaimana cara
menyelesaikan Rumus Cardano dan Rumus Ferrari?1.3Tujuan PenulisanAdapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :1.Memberikan konsep tentang Rumus
Cardano,2.Mengenal tentang Rumus Cardano,3.Menjelaskan cara menyelesaikan
suku banyak dengan menggunakan rumus.

B.Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang diatas,maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai
barikut:

1.)Menjelaskan alogaritma pembagian suku banyak.

2.)Menentukan derajat suku banyak hasil bagai dan sisa pembagian dalam

alogaritma pembagian.

3.)Mentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear atau

kuadrat.

4.)Menentukan sisa pembagian suku banyak dengan teorema sisa.

oleh bentuk linear dan kuadrat

5.)Mentukn factor linear dari sukun banyak dengn teorema factor.

6,)Menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan teorema factor.

C.Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas,adapun tujuan penulis dalam merumuskan


masalah tersebut,yaitu sebagai berikut:

1.)Menjelaslan alogaritma pembagian suku banyak.

2.)Menentukan dejarat suku banyak sebagai hasil bagi dan sisa pembagian dalam

alogaritma Pembagian.

3.)Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear dan

kuadrat.

4.)Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear kuadrat dan

teorema sisa.

5.) kudrat.Menentukan factor linear dari suku banyak deangan teorema factor.

6.)Menyelesaikan persamaaan suku banyak dengan menggunakan teorema factor.

membagian.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A.Pengetian Suku Banyak

Suku banyak atau polinomial dapat diartikan sebagai persamaan yang memiliki
variabel dengan pangkat bertingkat. Contoh persamaan yang termasuk dalam suku
banyak adalah  ,  , dan lain sebagainya. Pangkat tertinggi dari
sebuah polinomial disebut dengan derajat. Misalnya diberikan persamaan suku
banyak  , suku banyak tersebut memiliki derajat 3. Secara umum, suku
banyak atau polinomial dengan variabel x berderajat n dapat dituliskan dalam bentuk
berikut.

Nilai Suku Banyak

Tidak semua persamaan berpangkat tingkat disebut sebagai suku banyak.


Persamaan yang memiliki pangkat negatif tidak termasuk dalam persamaan suku
banyak. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bilangan pangkat dari suku banyak
harus merupakan bilangan cacah.

B. Nilai Suku Banyak

Nilai dari suatu suku banyak atau polinomial di suatu titik dapat ditentukan melalui
dua cara, yaitu cara substitusi dan horner. Cara substitusi diperoleh hanya dengan
mengganti nilai variabel x dengan nilai di titik mana ingin diketahui nilai suku
banyak f(x) tersebut. Sedangkan cara yang ke dua, cara horner, diperoleh dengan
meletakkan koefisien-koefisien yang dimiliki variabel-varibelnya pada bagan dengan
aturan yang telah ditentukan. Simak pembahasan lengkapnya untuk kedua metode
pada penjabaran materi di bawah.

Substitusi

Persamaan suku banyak f(x) memiliki bentuk umum seperti yang telah dibahas
sebelumnya. Nilai suku banyak di titik x = k dapat diperoleh dengan mengganti nilai
x dengan k kemudian menghitungnya secara Aljabar biasa. Nilai f(x) dengan bentuk
umumnya di suatu titik x = k dinyatakan dalam persamaan.

Misalkan terdapat suku banyak yaitu : 

Dan suku banyak yang lain adalah :  

3
Jika f(x) ≡ g(x) maka haruslah an= bn,  an-1= bn-1, ……… a1= b

f(x) ≡ g(x) disebut dengan kesamaan polinomial.

 Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan memiliki kesamaan jika


keduanya : 

 Memiliki derajat yang sama.

 Memiliki variabel dan koefisien seletak yang sama antara polinomial ruas kiri
dengan kanan.

Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah ruas atau kali silang seperti yang
terjadi pada operasi aljabar.

Contoh:

1. Jika α dan β adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2+bx+c = 0, tentukan nilai α +


β dan hasil dari α.β

Jawaban:

C.Derajat Suku Banyak Pada Hasil Bagi Dan Sisa Pembagian

Derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat pada suatu suku
banyak. Jika suku banyak ditulis anxn + an-1xn-1+ … + a1x + a0, maka derajat dari
suku banyak tersebut adalah n. bagaimanakah derajat suku banyak dari hasil bagi?

Perhatikan uraian berikut ini.

Misalkan, suku banyak a3+  bx2+ cx + d dibagi oleh (x – k). dengan pembagian cara


susun, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

4
Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 + (ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai hasil
bagi. Maka, dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x – k) hasil baginya
berderajat dua. Selain itu, dari perhitungan di atas
diperoleh ak3 + bk2 + ck + d sebagai sisa pembagian.

Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi dengan (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil


bagi dan f(x) sebagai sisa pembagian, sedemikian hingga f(x)= (x – k) h(x)+ f(k).

Perhatikanlah penentuan nilai suku banyak dengan cara Horner berikut ini.

Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka diperoleh hasil
berikut.

1. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil berderajat dua

2. a, ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi berderajat dua.

Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara Horner dapat juga
digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dengan pembagi (x – k).

      Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu akan


menghasilkan hasil bagi berderajat (n – 1) dan sisa pembagian berbentuk konstanta.

Perhatikan contoh berikut ini:

1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3

Penyelesaian:

1.Dengan cara susun

2.Dengan cara Horner

3.32x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1

5
Penyelesaian:

-Dengan cara susun

-Dengan cara Horne

D.Hasil bagi Dan Sisa Pembagian Suku Banyak

a. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (ax + b)

Pembagian suku banyak dengan pembagi (x – k) yang telah kamu pelajari, dapat
dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (ax + b).
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini. Suku banyak f(x) dibagi (x –
k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian
sehingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k). Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b),
dapat diubah menjadi bentuk f(x) dibagi

x – (- b/a ). Berarti, nilai k = – b/a , sehingga pada pembagian suku banyak f(x)
tersebut

dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.

f(x) = ( x – ½ )(2×2 + 2x + 6) + 2

= (( 2x-1 ))/2 (2×2 + 2x + 6) + 2

= (2x – 1)(x2 + x + 3) + 2

Jadi, (x2 + x + 3) merupakan hasil bagi dan 2 merupakan sisa pembagian.

6
b. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (ax2 + bx + c)

Pembagian suku banyak dengan ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat dilakukan dengan


cara biasa apabila ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika ax2 + bx + c
dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak
f(x) dibagi ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 dan dapat difaktorkan menjadi (ax – p1)(x –
p2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut ini

1) f(x) dibagi (ax – p1), sedemikian hingga f(x) = (ax – p1) . h1(x) + f
(p1/a ), di mana h1(x) = (h (x))/a

2) . 2) h(x) dibagi (x – p2), sedemikian hingga h1(x) = (x – p2) ⋅ h2(x) +


h1(p2)

Agar kamu memahami pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat, pelajarilah
contoh soal berikut.

Contoh soal

Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika:

3×4 + 4×3 – 5×2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)

Penyelesaian:

1. 3×4 + 4×3 – 5×2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)

Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan, maka dilakukan pembagian biasa (cara


susun).

7
BAB III

PENETUP

A.Kesimpulan

Suku banyak atau polinom dalam variabel X yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut:

Dangan:

an, an-1,an-2….,a2,a1,a0,adalah bilangan –bilangan real dengan an=0.an adalah


dari X2 , an-1 adalah kofisien daru X n-1 ,an -2 adalah kofisien dari X n-2 ,
……….demikian seterusnya.a0 disebut suku tetap (konstanta).

n adalah bilanagan caca yanag menyatakan derajat suku banyak.derajat dari


suatu suku banyak dalam variabel X ditentukan oleh pangkat yang paling tinggi bagi
variabel X yang ada dalam suku banyak itu.

B.Saran

Dengan penyusunan makalah ini,penulis berharap pengetahuan mengenai suku


banyak matematika peminatan dapat lebih dipahami lagi oleh orang lain dan dapat
diapalikasikan dalam kehidupan atau dapat digunakan dan banyak aspek kehidupan .

8
DAFTAR PUSTAKA

http://newsinformasi13.blogspot.com\2013\05contoh-makalah-logika-
matematika_17.html

http://belajarmatematikaasyik.weebly.com\suku-banyak-polynom.html

http://belajarmatematikaasyik.weebly.com/suku-banyak-plynom.html

Anda mungkin juga menyukai