Anda di halaman 1dari 9

Cover

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “” sebagai tugas mata pelajaran matematika (LM) kelas
X1 SMA.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak,


makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.Oleh karena itu,kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari


sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Kebumen, 25 Maret 2020

Nisa Muntakhibah
DAFTAR ISI

Kata
pengantar……………………………………………………………………………
………1

Ba
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suku banyak atau polinominal dalam variable x yang berderajat n secara
umum dapat ditulis sebagai berikut:

anxn + anxn-1 + anxn-2 + anxn-3 + … + a2x2 + ax + a0

Derajat dari suatu suku banyak dalam variable x ditentukan oleh pangkat
yang paling tinggi bagi variable x yang ada di dalam suku banyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas diawali oleh suku
yang variabelnya mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh
suku-suku dengan pangkat variable x yang semakin menurun yaitu anxn-1, anxn-2 ,
anxn-3, …, a2x2, ax dan diakhiri dengan suku tetap a0.
Suku banyak yang ditulis atu disusun dengan cara seperti itu dikatakan
disusun mengikuti “aturan pangkat turun” dalam variable x. Perlu diingat kembali
bahwa variable suatu suku banyak tidaklah harus dalam variable x, tetapi dapat
saja dalam variable-variabel lainnya seperti: a, b, c, … , s, t, u, … , y, dan z.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan alogaritma suku banyak?
2. Bagaimana cara menentukan derajat suku banyak sebagai hasil bagi dan
sisa pembagian dalam alogaritma pembagian, hasil bagi dan pembagian
suku banyak oleh bentuk linear atau kuadrat, sisa hasil pembagian suku
bnayak oleh bentuk linear kuadrat dan teorema sisa, dan faktor linear dari
suku banyak dengan teorema faktor?
3. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan suku banyak dengan
menggunakan teorema faktor?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka adapun tujuan penulis dalam
merumuskan masalah tersebut yaiutu sebagai berikut:
1. Menjelaskan alogaritma suku banyak
2. Cara menentukan derajat suku banyak sebagai hasil bagi dan sisa
pembagian dalam alogaritma pembagian, hasil bagi dan sisa pembagian
suku banyak oleh bentuk linear atau kuadrat, sisa pembagian suku banyak
oleh bentuk linear kuadrat dan teorema sisa, dan faktor linear dari suku
banyak dengan teorema faktor.
3. Cara menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan
teorema faktor.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Banyak

Suku banyak atau polinominal dalam variable x yang berderajat n


secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

anxn + anxn-1 + anxn-2 + anxn-3 + … + a2x2 + ax + a0

Derajat dari suatu suku banyak dalam variable x ditentukan oleh pangkat
yang paling tinggi bagi variable x yang ada di dalam suku banyak itu.

Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas diawali oleh suku
yang variabelnya mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh
suku-suku dengan pangkat variable x yang semakin menurun yaitu anxn-1, anxn-2 ,
anxn-3, …, a2x2, ax dan diakhiri dengan suku tetap a0.

Suku banyak yang ditulis atu disusun dengan cara seperti itu dikatakan
disusun mengikuti “aturan pangkat turun” dalam variable x. Perlu diingat kembali
bahwa variable suatu suku banyak tidaklah harus dalam variable x, tetapi dapat
saja dalam variable-variabel lainnya seperti: a, b, c, … , s, t, u, … , y, dan z.
Misalnya, suku banyak (t + 1)2 (t – 2)2 (t + 3) = t4 + 3t3 – 3t3 - 11t – 6 ,
merupakan suku banyak dalam variable 1 berderajat 4. Koefeisien t3 adalah -3,
koefisien t adalah -11, dan suku tetapnya -6.

Suku banyak yang hanya mempunyai satu variable disebut suku banyak
univariabel. Selain itu ada pula suatu suku banyak dengan variable lebih dari satu
disebut suku banyak multivariabel. Misalnya, suku banyak x3 + x2y4 – 4x + 3y
-10 merupakan suku banyak dalam dua variable (variable x dan y). Suku banyak
ini berderajat 3 dalam variable x atau berderajat 4 dalam variable y.

B. Nilai Suku Banyak

Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai


berikut:

f(x) = anxn + anxn-1 + anxn-2 + anxn-3 + … + a2x2 + ax + a0

Dimana n € bilangan cacah dan a ≠ 0

Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Untuk menentukan niali suku
banyak dapat dituliskan dengan dua cara sebagai berikut:
1. Metode Substitusi

Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variable tertentu dapat dicari
dengan aturan metode substitusi sebagai berikut:

Nilai suku banyak f(x) = anxn + anxn-1 + anxn-2 + anxn-3 +…+ a2x2 + ax + a0
untuk x = k (k bilangan real) ditentukan oleh:
F(x) = an(k)n + an-1(k)n-1 + an-2(k)n-2 + … + a2(k)2 + ak + a0

Contoh:
Hitunglah nilai suku banyak f(x)= x3+3x2-x+5 untuk nilai-nilai x berikut:
a). x=1
b). x=m-2(m€R)

Jawab:
a). Untuk x=1, diperoleh :
f(1)=(1)3+3(1)2-1+5=1+3+4=8
Jadi, nilai f(x) untuk x=1 adalah f(1)=8

b). Untuk x=m-2(m€R), diperoleh :


f(m-2)= (m-2)3+3(m-2)2-(m-2)+5=m3-m2-5m+11

2. Cara Horner/Bangun/Skema/Sintetik

Misalkan suku banyak f(x)=ax3+bx2+cx+d


Jika akan ditentukan nilai suku banyak x+k, maka:
f(x)= ax3+bx2+cx+d
f(x)=( ax2+bx+c)x+d
f(x)=((ax+b)x+c)x+d

Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini:


k a b c d
2
ak ak +bk ak3+bk2+ck
+
2 3 2
a ak+b ak +bk+c ak +bk +ck+d

Contoh soal:
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan sebagai berikut:
1) f(x)=x3+2x2+3x-4 untuk x=5
2) f(x)=2x3-3x2+9x+4 untuk x=1/2
Penyelesaian:
k a b c d
ak ak2+bk ak3+bk2+ck
+
2 3 2
a ak+b ak +bk+c ak +bk +ck+d

Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. ak3+bk2+ck+d merupakan hasil bagi.
b. a,ak+b, dan ak2+bk+c merupakan koefisien hasil bagi derajat dua.
Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak denhgan cara horner dapat juga
digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagi (x-k)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
“Jika suatu suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu
akan menghasilkan hasil bagi berderajat (n-1) dsn sisa pembagian berbentuk
konstanta”

Contoh soal:
Tentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut:
1)2x3+4x2-18 dibagi x-3
2) 2x3+3x2=5 dibagi x+1

Penyelesaian:
1)2x3+4x2-18 dibagi x-3
a. Dengan cara susun
2x3+10x2+30
x-3 2x3+4x2-0x-18
2x3-6x2
10x2+0x-18
10x2-30x
30x-18
30x-90
72
b. Dengan cara horner
3 2 4 0 -18
6 30 90
2 10 30 72
Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2x2+10x+30 sebagai hasil bagi
berderajat 2 dan 72 sebagai sisa pembagian.
2) 2x3+3x2=5 dibagi x+1
a. Dengan cara susun
2x2+x-1
x+1 2x3+3x2+0x+5
2x3+2x2
x2+0x+5
x2+ x
-x+5
-x -1
6
b. Dengan cara horner
-1 2 3 0 5
-2 -1 1
2 1 -1 6
Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2x2+x-1 sebagai hasil bagi
berderajat 2 dan 6 sebagai sisa pembagian.

D.Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak

a.Pembagian suku banyak oleh bentuk linear (ax+b)


Pembagian suku banyak dengan pembagi (x-k) yang telah kita pelajari,
dapat dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagian
suku banyak dengan pembagi (ax+b).
Suku banyak f(x) dibagi (x-k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(x)
sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga f(x)=(x-h) h(x)+f(k). Pemagian
−b
suku banyak f(x) dibagi (ax+b) dapat diubah menjadi bentuk f(x) dibagi x-( ).
−a
b
Berarti nilai k = - , sehingga pada pembagian suku banyak f(x) tersebut dapat
a
dilakukan pertimbangan sebagai berikut:
−b −b
(
f ( x )= x−(
a ) ( )
) h ( x ) +f
a
b −b
¿ ( x+ )h ( x ) +f (
a a )
1 −b
f ( x )= ( ax +b ) h ( x ) +f (
2 a )
h(x) −b
+f (
a )
f ( x )=( ax+ b )
a
h(x) −b
Suku banyak f(x) dibagi (ax+b) menghasilkan
a ( )
sebagai hasil bagi dan f
a
h(x) −b
Sebagai sisa pembagian sehingga f ( x )=( ax+ b )
a ( )
+f
a
.
b.Pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat (ax2+bx+c)
Pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat ax2+bx+c, dimana a≠0 dapat
dilakukam dengan cara biasa apabil ax2+bx+c tidak dapat difaktorkan, sedangkan
jika ax2+bx+c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara horner.Misalkan,
suatu suku banyak f(x) dibagi ax2+bx+c dengan a≠0 dan dapat difaktorkan
menjadi (ax-p1)(x-p2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan
langkah-;angkah berikt ini:
p1
( )
1)f(x) dibagi (ax-p1), sedemikian hingga f(x)= (ax-p1)h1(x)+f
a
, dimana

Anda mungkin juga menyukai