Anda di halaman 1dari 22

A.

Algoritma Pembagian Suku Banyak


1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak
a. Pengertian Suku Banyak
Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel berpangkat.
Suku banyak dalam x berderajat n dinyatakan dengan:

anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + … + a1x + a0

Dengan syarat: n ∈ bilangan cacah dan an, an – 1, … , a0 disebut


koefisien-koefisien suku banyak, a0 disebut suku tetap dan an ≠ 0.
Contoh
1. 6x3 – 3x2 + 4x – 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien x3
adalah 6, koefisien x2 adalah –3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya
–8.
2. 2x2 – 5x + 4 – adalah bukan 7
7
suku banyak karena memuat pangkat
x
negatif yaitu atau 7x–1 x dengan pangkat –1 bukan anggota
bilangan cacah.
b. Nilai Suku Banyak
Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x)
berikut ini.

f(x) = anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + … + a1x + a0

di mana n ∈ bilangan cacah dan an ≠ 0.


Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Untuk menentukan
nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1) Cara substitusi
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika nilai x diganti
k, maka nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah f(k) = ak3 + bk2 + ck +
d.

1
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
1. f(x) = 2x3 + 4x2 – 18 untuk x = 3
2. f(x) = x4 + 3x3 – x2 + 7x + 25 untuk x = –4
Penyelesaian
1. f(x) = 2x3 + 4x2 – 18
f(3) = 2 . 33 + 4 . 32 – 18
= 2 . 27 + 4 . 9 – 18
= 54 + 36 – 18
f(3) = 72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72.
2. f(x) = x4 + 3x3 – x2 + 7x + 25
f(–4) = (–4)4 + 3 . (–4)3 – (–4)2 + 7 . (–4) + 25
= 256 – 192 – 16 – 28 + 25
f(–4) = 45
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45.

2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika akan
ditentukan nilai suku banyak x = k, maka:
f(x) = ax3 + bx2 + cx + d
f(x) = (ax2 + bx + c)x + d
f(x) = ((ax + b)x + c)x + d
Sehingga f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini.

2
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
1. f(x) = x3 + 2x2 + 3x – 4 untuk x = 5
2. f(x) = 2x3 – 3x2 + 9x + 1 12 untuk x =
2
Penyelesaian
1.

Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186.


2.

Jadi, nilai suku banyak 1 f(x) untuk x = adalah 16.


2. Derajat Suku Banyak pada 2 Hasil Bagi dan Sisa Pembagian
Derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat pada suatu
suku banyak. Jika suku banyak ditulis anxn + an – 1xn – 1 + … + a1x + a0, maka
derajat dari suku banyak tersebut adalah n.
Perhatikanlah uraian berikut ini.
Misalkan, suku banyak ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x – k). Dengan
pembagian cara susun, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.

3
Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 + (ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai
hasil bagi. Maka, dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x – k) hasil
baginya berderajat 2. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh ak3 + bk2
+ ck + d sebagai sisa pembagian.
Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil
bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian hingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k).
Perhatikanlah penentuan nilai suku banyak dengan cara Horner berikut ini.

Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka
diperoleh hasil sebagai berikut.
a. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi.
b. a, ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi berderajat 2.
Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara Horner
dapat juga digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian
dengan pembagi (x – k). Berdasarkan uraian yang telah kita pelajari maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu
akan menghasilkan hasil bagi berderajat (n – 1) dan sisa pembagian
berbentuk konstanta.

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan


derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak.

4
Contoh soal
Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut.
1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3.
2. 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1
Penyelesaian
1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3.
a. Dengan cara susun

b. Dengan cara Horner

Dari

penyelesaian tersebut diperoleh 2x2 + 10x + 30 sebagai hasil bagi


berderajat 2 dan 72 sebagai sisa pembagian.
2. 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1
a. Dengan cara susun

b. Dengan
cara Horner

5
Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2x2 + x – 1 sebagai hasil bagi
berderajat 2 dan 6 sebagai sisa pembagian.
3. Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak
a. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (ax + b)
Pembagian suku banyak  b  dengan pembagi (x – k) yang telah
 
kamu pelajari, dapat dijadikan a  dasar perhitungan pembagian suku

banyak dengan pembagi (ax + b). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah


uraian berikut ini. Suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai
hasil bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga f(x) = (x –
k) h(x) + f(k). Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah
menjadi bentuk f(x) dibagi x – . Berarti, nilai k = , sehingga pada pembagian
suku banyak f(x) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.

Suku banyak h( x )
f(x) dibagi (ax+ b)b  1 a
 x     ax  b 
menghasilkan  a a
sebagai hasil bagi
dan
sebagai sisa h( xb)
f  
pembagian, sehingga f(x) = (ax + b) . +  aa 

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini.


Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.
1. f(x) = 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)
2. f(x) = 2x3 + x2 + x + 10 dibagi (2x + 3)
Penyelesaian
1. f(x) = 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1) dengan cara horner sebagai
berikut.

6
Karena  11
x 
pembaginya 2x  22

– 1 = 2. Faktor
pengalinya
adalah .
2x2  2x  6 Hasil baginya =
2 = x2
+x+3
Maka sisa pembagian = 2.


1

f ( x)   x   2 x 2  2 x  6  2
2


 2 x  1 2 x 2  2 x  6  2
  Jadi, (x2 + x +
2
 
  2 x  1 x 2  x  3  2 3) merupakan
hasil bagi dan 2 merupakan sisa pembagian.
2. f(x) = 2x3 + x2 + x + 10 dibagi (2x + 3) dengan cara horner sebagai
berikut

Karena  33
x 
pembaginya  22

2x – 3 = 2.
Faktor
pengalinya adalah .
2x2  2x  4 Hasil baginya =
2 = x2 -
x+2
Maka sisa pembagian = 4.
Jadi, (x2 – x + 2) merupakan hasil bagi dan 4 merupakan sisa pembagian.

7
b. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (ax2 + bx + c)
Pembagian suku banyak dengan ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat
dilakukan dengan cara biasa apabila ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan,
sedangkan jika ax2 + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara
Horner.
Misalkan, suatu suku banyak f(x) dibagi ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 dan
dapat difaktorkan menjadi (ax – p1)(x – p2). Maka, pembagian tersebut dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1) f(x) dibagi (ax – p1),
sedemikian hingga f(x) =  p1  (ax – p1) ⋅h1(x) + ,
f 
di mana h1(x) = h( xa) 
2) h(x) dibagi (x – p2), a sedemikian hingga h1(x) = (x – p2) .
h2(x) + h1(p2)
3) Substitusikan h1(x) = (x – p2) . h2(x) + h1(p2) ke
f(x) = (ax – p1) . h1(x) + p 
f 1
  a  Dihasilkan f(x)
 ax  p1   h1 ( p2 )  f  p1 
  a  = (ax – p1)(ax – p2) .
h2(x) +
Karena (ax – p1)(ax – p2) = ax2 + bx + c, maka dapat ditulis sebagai
berikut.
  p1  f(x) = (ax2 + bx
 ax  p1   h1 ( p2 )  f  a 
   + c) . h2(x) +
di mana: • h2(x) merupakan hasil bagi
• (ax –  p1  p1) . h1(p2) + merupakan sisa
f 
pembagian  a 
Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika:

8
1. 3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
2. 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2 – 1)
Penyelesaian
1. 3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan, maka dilakukan
pembagian biasa (cara susun).

Jadi, 3x2 – 2x – 10 merupakan hasil bagi dan 24x + 35 merupakan


sisa pembagian.
2. 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2 – 1)
Karena (x2 – 1) dapat difaktorkan menjadi (x + 1)(x – 1), maka
pembagian tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara.
a. Cara susun

b. Cara
Horner
x2 – 1

difaktorkan menjadi (x + 1)(x – 1)

9
Jadi, (2x + 1) merupakan hasil bagi dan 7x merupakan sisa
pembagian.

B. Penggunaan Teorema Sisa dan Teorema Faktor


1. Penggunaan Teorema Sisa
a. Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear, kita
dapat menggunakan teorema sisa.
Teorema Sisa 1

Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k), maka sisa pembagiannya adalah f(k).

Contoh soal
Tentukanlah sisa pembagian dari f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5 dibagi (x + 2).
Penyelesaian

Cara 1: Cara biasa


f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5
f(–2) = (–2)3 + 4 . (–2)2 + 6 . (–2) + 5
= –8 + 4 . 4 – 12 + 5

10
= –8 + 16 – 12 + 5
=1
Jadi, sisa pembagiannya 1.

Cara 2: Sintetik (Horner)

Jadi, sisa
pembagiannya 1.
Teorema Sisa
2

Jika suku banyak f(x) dibagi (ax  b  + b), maka sisa pembagiannya
f  
adalah  a

Contoh soal
Tentukan sisa pembagian dari f(x) = 5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x + 1).
Penyelesaian
Cara 1: Cara biasa
f ( x )  5 x 3  21x 2  9 x  1
3 2
 1  1  1  1
f     5.    21.    9.    1
 5  5  5  5
Jadi,
 1   1  9
 5.    21.   1 sisanya 2.
 125   25  5
5 21 9
   1
125 25 5
1 21 45
   1
25 25 25
25
 1 Cara 2:
25
 2 Cara sintetik

11
(Horner)

Jado,
sisanya 2.

b. Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat


Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat,
kita dapat menggunakan teorema sisa berikut ini.

Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)(x – b), maka sisanya adalah
px + q di mana f(a) = pa + q dan f(b) = pb + q.

Teorema Sisa 3
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut,
perhatikanlah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Jika f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi x2 + x – 2, tentukanlah sisa pembagiannya.
Penyelesaian
Pada f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi x2 + x – 2, bentuk x2 + x – 2 dapat
difaktorkan menjadi (x + 2)(x – 1). Berdasarkan teorema sisa 3, maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut.
(x + 2)(x – 1) ⇔ (x – (–2))(x – 1)
maka nilai a = –2 dan b = 1.
f (a) = pa + q
f (–2) = –2p + q
(–2)3 – 2 . (–2)2 + 3 . (–2) – 1 = –2p + q
–8 – 8 – 6 – 1 = –2p + q
–23 = –2p + q ……… (1)
f (b) = pb + q

12
f (1) =p+q
13 – 2 . 12 + 3 . 1 – 1 = p + q
1–2+3–1= p+q
1 = p + q ……… (2)
Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2).
–2p + q = –23
p+q =1
–3p = –24
p =8
Nilai p disubtitusikan ke persamaan (2).
p+q =1
8+q =1
q = –7
Jadi, sisa pembagiannya = px + q
= 8x – 7

2. Penggunaan Teorema Faktor


Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor linear dari
suku banyak. Perhatikan teorema faktor berikut ini.

Jika f(x) suatu suku banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x)
jika dan hanya jika f(x) = 0.

Untuk lebih memahami penggunaan teorema faktor, pelajarilah contoh


soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukanlah faktor-faktor dari:
1. x3 – 2x2 – x + 2
2. 2x3 + 7x2 + 2x – 3

13
Penyelesaian
1. Jika (x – k) merupakan faktor suku banyak x3 – 2x2 – x + 2, maka k
merupakan pembagi dari 2, yaitu ± 1 dan ± 2. Kemudian, dicoba nilai-
nilai tersebut.
Misalkan, dicoba cara Horner dengan pembagi (x – 1).

x 2  2 x 2  x  2   x  1  x 2  x  2
  x  1  x  2   x  1

Jadi,faktor-faktornya adalah (x – 1)(x – 2)(x + 1).


2. Jika (x – k) merupakan faktor suku banyak 2x3 + 7x2 + 2x – 3, maka k
merupakan pembagi dari 3, yaitu ± 1 dan ± 3. Kemudian, dicoba nilai-
nilai tersebut.
Misalkan, dicoba cara Horner dengan pembagi (x + 1).

2x3 + 7x2
+ 2x – 3 =
(x + 1)(2x2 +
5x – 3)
= (x + 1)(x + 3)(2x – 1)
Jadi, faktor-faktornya adalah (x + 1)(x + 3)(2x – 1).

3. Penyelesaian Persamaan Suku Banyak


Mencari penyelesaian persamaan suku banyak sama halnya dengan
menentukan akar-akar persamaan yang memenuhi f(x) = 0. Kita dapat
menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menentukan faktor linear.

Jika f(x) suatu banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan
hanya jika k akar persamaan f(x) = 0

14
Contoh soal
Tentukanlah himpunan penyelesaian dan faktor linear dari
f(x) = x3 – 2x2 – x + 2.
Penyelesaian
f(x) = x3 – 2x2 – x + 2
f(x) dibagi (x – 1)

Karena f(1)
= 0, maka (x –
1) merupakan
penyelesaian dari x3 – 2x2 – x + 2.
Sedangkan, penyelesaian yang lain x2 – x – 2.
x3 – 2x2 – x + 2 = (x – 1) (x2 – x – 2)
= (x – 1) (x + 1) (x – 2)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {–1, 1, 2}.
2. Jika merupakan akar-akar 1 persamaan 2x3 + x2 – 13x + a = 0,
tentukanlah a dan akar-akar yang 2 lain.
Penyelesaian
Untuk x = 1  1  1  1 
2

2 13     13  a 0
 2 2 2 2
1 1 13
2.   a 0
8 4 2
1 1 1
 6 a  0
4 4 2
6a  0
a6
Jadi suku banyaknya f(x) 2x3 + x2 – 13x + 6

15
2x3 + x2 –
13x + 6 =0
(2x – 1) (x –
2) (2x – 6) =
0
(2x – 1) (x –
2) (x – 3) =0
Jadi, akar-akar yang lain adalah x = 2 dan x = 3.

4. Pembuktian Teorema Sisa dan Teorema Faktor


a. Pembuktian Teorema Sisa
1) Pembuktian teorema sisa 1
Teorema sisa 1 menyatakan bahwa jika f(x) dibagi (x – k), maka sisa
pembagiannya adalah f(k). Perhatikanlah uraian berikut untuk
membuktikan kebenaran teorema tersebut.
Diketahui f (x) = (x – k) h(x) + S. Derajat S lebih rendah satu
daripada derajat (x – k), sehingga S merupakan konstanta. Karena f(x)
= (x – k) k(x) + S berlaku untuk semua x, maka jika x diganti k akan
diperoleh:
f (k) = (k – k) h(k) + S
= 0 . h(k) + S
=0+S
=S
Jadi, f (k) = S → S merupakan sisa pembagian (terbukti).
Contoh soal
Jika f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 sisanya 2x + 1. Tentukan sisanya jika f(x)
dibagi oleh x – 3.

16
Penyelesaian
f(x) = (x2 – 5x + 6) h(x) + S
f(x) = (x – 3)(x – 2) h(x) + 2x + 1
f(3) = (3 – 3)(3 – 2) h(3) + 2 ⋅ 3 + 1
f(3) = 0 + 6 + 1
Jadi, sisanya adalah 7.

2) Pembuktian teorema sisa 2


Teorema sisa 2  b  menyatakan bahwa jika f(x) dibagi (ax
f  
+ b), maka sisa  a  pembagiannya adalah . Perhatikanlah
uraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut.
Diketahui f(x) = (ax + h( x) b) . + S.
Karena pada f(x) = h(axb) (ax + b) . + S berlaku untuk semua

nilai x, maka jika nilai x = aa akan diperoleh:
h( x)
f ( x )  (ax  b)
S
a
 b
h 
 b    b   a 
f     a. 
 b S
 a   a   a  b
h 
 b  a 
 b
h  f     (0)  S
 b  a   a a
f     (b  b) S  b
 a a  b f  
f    0 S  a
Jadi, terbukti bahwa sisa pembagian adalah  a

Contoh soal  b
f    S
 a
Jika f(x) habis dibagi (x – 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya
5. Tentukan sisanya jika f(x) dibagi 2x2 – 3x – 2.
Penyelesaian
Misalkan f(x) dibagi (2x2 – 3x – 2), hasil baginya h(x) dan sisanya
ax + b.
f(x) = (2x2 – 3x – 2) h(x) + S

17
f(x) = (x – 2)(2x + 1) h(x) + ax + b
f(2) = (2 – 2) (2 . 2 + 1) h(2) + 2a + b
f(2) = 0 . h(2) + 2a + b
0 = 2a + b ⇔ 2a + b = 0 ….. (1)

 1  1   1    1   1 
f        2  2    1h    a    b
 2  2   2    2   2 
 1  1   1 1
f        2 (1  1)h    a  b
 2  2   2 2
 1 1
5  0 h    a  b
 2 2
1
5   a  b  a  2b  10.........( 2)
2

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:


2a + b = 0 | ×1 | ⇒ 2a + b = 0
–a + 2b = 10 | ×2 | ⇒ –2a + 4b = 20 +
0 + 5b = 20
b =4
b = 4 disubstitusikan ke persamaan (1)
2a + b = 0
2a + 4 = 0
2a = –4
a = –2
Jadi, sisanya adalah –2x + 4.

b. Pembuktian Teorema Faktor


Teorema faktor menyatakan bahwa jika f(x) suatu suku banyak,
maka x – h merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(h) = 0.
Perhatikanlah uraian berikut ini untuk membuktikan kebenaran teorema

18
tersebut.
Diketahui menurut teorema sisa f(x) = (x – k) . h(x) + f(k). Jika f(k) =
0, maka f(x) = (x – k) . h(x). Sehingga x – k merupakan faktor dari f(x).
Sebaliknya, jika x – k merupakan faktor dari f(x), maka
f(x) = (x – k) . h(x)

Jika x = k, maka:
f (k)= (k – k) . h(k)
= 0 . h(k)
=0
Jadi, f(k) = 0 jika dan hanya jika (x – k) merupakan faktor dari f(x)
(terbukti).
Contoh soal
Hitunglah p jika 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1.
Penyelesaian
Karena 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1 maka sisanya 0, sehingga:
f(x) = 2x3 – 5x2 – 4x + p
f(–1) = 2 (–1)3 – 5 (–1)2 – 4 (–1) + p
0 = –2 – 5 + 4 + p
0 = –3 + p
p =3
Jadi, p = 3.

C. Akar-Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak


1. Menentukan Akar Rasional
Jika diketahui suatu suku banyak f(x) dan (x – a) adalah faktor dari f(x),
maka a adalah akar dari persamaan f(x) atau f(a) = 0.
2. Sifat-Sifat Akar Persamaan Suku Banyak

19
a. Untuk Suku Banyak Berderajat Dua: ax2 + bx + c = 0
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0,
maka:
1) x1 + x2 = b

2) x1 . x2 = ca
a
b. Untuk Suku Banyak Berderajat Tiga: ax3 + bx2 + cx + d = 0
Jika x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan ax3 + bx2 + cx + d = 0,
maka:
1) x1 + x2 + x3 = b

2) x1 . x2 + x2 . x3 + x1 . x3 ca =
ad
3) x1 . x2 . x3 =

a
c. Untuk Suku Banyak Berderajat Empat: ax4 + bx3 + cx2 +
dx + e = 0
Jika x1, x2, x3, dan x4 adalah akar-akar persamaan suku banyak ax4
+ bx3 + cx2 +dx + e = 0, maka:
1) x1 + x2 + x3 + x4 = b

2) x1 . x2 . x3 + x2 . x3 . x4 ca + x3 . x4 . x1 + x4 . x1 . x2 =
3) x1 . x2 + x1 . x3 + x1 . x4 ad + x2 . x3 + x2 . x4 + x3 . x4 =

4) x1 . x2 . x3 . x4 = ea
a
Contoh soal
1. Jika salah satu akar dari suku banyak x3 + 4x2 + x – 6 = 0 adalah
x = 1, tentukanlah akar-akar yang lain.
Penyelesaian

karena
f(1) = 0,
maka x =
1 adalah akar persamaan f(x) = 0

20
x3 + 4x2 + x – 6 =0
(x – 1)(x2 + 5x + 6) = 0
(x – 1)(x + 2) (x + 3) = 0
Jadi, akar yang lain adalah x = –2 dan x = –3.
2. Diketahui x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan
2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0.
Tentukan:
a. x1 + x2 + x3
b. x1 . x2 + x1 . x3 + x2 . x3
c. x1 . x2 . x3
d. nilai b, jika x2 adalah lawan dari x1
e. nilai masing-masing x1, x2, dan x3 untuk b tersebut
Penyelesaian
a. 2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0
a=2 c = –18
b = –b d = 36
x1 + x2 + x3 = = bb …………..(1)

x1 . x2 + x1 . x3 + a
 2
b. c18 x2 . x3 = = = 9 ……….. (2)
a
2
c. x1 . x2 . x3 = = =  36
d –18 ……….. (3)

2a
d. Dari (1): Dari (2):
b x1 (-x1) + x3 (-x1) + x1 x3 = –9

2
–x12 – x1 x3 + x1 x3 = –9
x1 + x2 + x3 =
–x12 = –9
b x1 + (-x1) + x3 =
 x12 =9
2
b x3 =
 x12 = 9 → x1 = 3 atau x1 = –3
2
Dari (3)
x1 . x2 . x3 = –18
untuk x1 = 3, maka x2 = –3 → x1 . x2 . x3 = –18

21
3 . –3 . x3 = –18
–9x3 = –18
x3 = 2

x1 + x2 + x3 = b

2
3 + (-3) + 2 = b

2
2 = b

2
4 = -b ⇒ b = –4
Untuk x1 = –3, maka x2 = 3 → x1 + x2 + x3 = –18
(–3) . 3 . x3 = –18
–9 . x3 = 18
x3 = –2 , maka b = 4
e. x1 = 3, x2 = –3, dan x3 = 2 untuk b = –4 atau x1 = –3 , x2 = 3, dan
x3 = –2 untuk b = 4

22

Anda mungkin juga menyukai