1
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
1. f(x) = 2x3 + 4x2 – 18 untuk x = 3
2. f(x) = x4 + 3x3 – x2 + 7x + 25 untuk x = –4
Penyelesaian
1. f(x) = 2x3 + 4x2 – 18
f(3) = 2 . 33 + 4 . 32 – 18
= 2 . 27 + 4 . 9 – 18
= 54 + 36 – 18
f(3) = 72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72.
2. f(x) = x4 + 3x3 – x2 + 7x + 25
f(–4) = (–4)4 + 3 . (–4)3 – (–4)2 + 7 . (–4) + 25
= 256 – 192 – 16 – 28 + 25
f(–4) = 45
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45.
2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika akan
ditentukan nilai suku banyak x = k, maka:
f(x) = ax3 + bx2 + cx + d
f(x) = (ax2 + bx + c)x + d
f(x) = ((ax + b)x + c)x + d
Sehingga f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini.
2
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
1. f(x) = x3 + 2x2 + 3x – 4 untuk x = 5
2. f(x) = 2x3 – 3x2 + 9x + 1 12 untuk x =
2
Penyelesaian
1.
3
Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 + (ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai
hasil bagi. Maka, dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x – k) hasil
baginya berderajat 2. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh ak3 + bk2
+ ck + d sebagai sisa pembagian.
Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil
bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian hingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k).
Perhatikanlah penentuan nilai suku banyak dengan cara Horner berikut ini.
Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka
diperoleh hasil sebagai berikut.
a. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi.
b. a, ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi berderajat 2.
Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara Horner
dapat juga digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian
dengan pembagi (x – k). Berdasarkan uraian yang telah kita pelajari maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu
akan menghasilkan hasil bagi berderajat (n – 1) dan sisa pembagian
berbentuk konstanta.
4
Contoh soal
Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut.
1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3.
2. 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1
Penyelesaian
1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3.
a. Dengan cara susun
Dari
b. Dengan
cara Horner
5
Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2x2 + x – 1 sebagai hasil bagi
berderajat 2 dan 6 sebagai sisa pembagian.
3. Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak
a. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (ax + b)
Pembagian suku banyak b dengan pembagi (x – k) yang telah
kamu pelajari, dapat dijadikan a dasar perhitungan pembagian suku
Suku banyak h( x )
f(x) dibagi (ax+ b)b 1 a
x ax b
menghasilkan a a
sebagai hasil bagi
dan
sebagai sisa h( xb)
f
pembagian, sehingga f(x) = (ax + b) . + aa
6
Karena 11
x
pembaginya 2x 22
– 1 = 2. Faktor
pengalinya
adalah .
2x2 2x 6 Hasil baginya =
2 = x2
+x+3
Maka sisa pembagian = 2.
1
f ( x) x 2 x 2 2 x 6 2
2
2 x 1 2 x 2 2 x 6 2
Jadi, (x2 + x +
2
2 x 1 x 2 x 3 2 3) merupakan
hasil bagi dan 2 merupakan sisa pembagian.
2. f(x) = 2x3 + x2 + x + 10 dibagi (2x + 3) dengan cara horner sebagai
berikut
Karena 33
x
pembaginya 22
2x – 3 = 2.
Faktor
pengalinya adalah .
2x2 2x 4 Hasil baginya =
2 = x2 -
x+2
Maka sisa pembagian = 4.
Jadi, (x2 – x + 2) merupakan hasil bagi dan 4 merupakan sisa pembagian.
7
b. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (ax2 + bx + c)
Pembagian suku banyak dengan ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat
dilakukan dengan cara biasa apabila ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan,
sedangkan jika ax2 + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara
Horner.
Misalkan, suatu suku banyak f(x) dibagi ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 dan
dapat difaktorkan menjadi (ax – p1)(x – p2). Maka, pembagian tersebut dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1) f(x) dibagi (ax – p1),
sedemikian hingga f(x) = p1 (ax – p1) ⋅h1(x) + ,
f
di mana h1(x) = h( xa)
2) h(x) dibagi (x – p2), a sedemikian hingga h1(x) = (x – p2) .
h2(x) + h1(p2)
3) Substitusikan h1(x) = (x – p2) . h2(x) + h1(p2) ke
f(x) = (ax – p1) . h1(x) + p
f 1
a Dihasilkan f(x)
ax p1 h1 ( p2 ) f p1
a = (ax – p1)(ax – p2) .
h2(x) +
Karena (ax – p1)(ax – p2) = ax2 + bx + c, maka dapat ditulis sebagai
berikut.
p1 f(x) = (ax2 + bx
ax p1 h1 ( p2 ) f a
+ c) . h2(x) +
di mana: • h2(x) merupakan hasil bagi
• (ax – p1 p1) . h1(p2) + merupakan sisa
f
pembagian a
Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika:
8
1. 3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
2. 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2 – 1)
Penyelesaian
1. 3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan, maka dilakukan
pembagian biasa (cara susun).
b. Cara
Horner
x2 – 1
9
Jadi, (2x + 1) merupakan hasil bagi dan 7x merupakan sisa
pembagian.
Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k), maka sisa pembagiannya adalah f(k).
Contoh soal
Tentukanlah sisa pembagian dari f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5 dibagi (x + 2).
Penyelesaian
10
= –8 + 16 – 12 + 5
=1
Jadi, sisa pembagiannya 1.
Jadi, sisa
pembagiannya 1.
Teorema Sisa
2
Jika suku banyak f(x) dibagi (ax b + b), maka sisa pembagiannya
f
adalah a
Contoh soal
Tentukan sisa pembagian dari f(x) = 5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x + 1).
Penyelesaian
Cara 1: Cara biasa
f ( x ) 5 x 3 21x 2 9 x 1
3 2
1 1 1 1
f 5. 21. 9. 1
5 5 5 5
Jadi,
1 1 9
5. 21. 1 sisanya 2.
125 25 5
5 21 9
1
125 25 5
1 21 45
1
25 25 25
25
1 Cara 2:
25
2 Cara sintetik
11
(Horner)
Jado,
sisanya 2.
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)(x – b), maka sisanya adalah
px + q di mana f(a) = pa + q dan f(b) = pb + q.
Teorema Sisa 3
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut,
perhatikanlah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Jika f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi x2 + x – 2, tentukanlah sisa pembagiannya.
Penyelesaian
Pada f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi x2 + x – 2, bentuk x2 + x – 2 dapat
difaktorkan menjadi (x + 2)(x – 1). Berdasarkan teorema sisa 3, maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut.
(x + 2)(x – 1) ⇔ (x – (–2))(x – 1)
maka nilai a = –2 dan b = 1.
f (a) = pa + q
f (–2) = –2p + q
(–2)3 – 2 . (–2)2 + 3 . (–2) – 1 = –2p + q
–8 – 8 – 6 – 1 = –2p + q
–23 = –2p + q ……… (1)
f (b) = pb + q
12
f (1) =p+q
13 – 2 . 12 + 3 . 1 – 1 = p + q
1–2+3–1= p+q
1 = p + q ……… (2)
Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2).
–2p + q = –23
p+q =1
–3p = –24
p =8
Nilai p disubtitusikan ke persamaan (2).
p+q =1
8+q =1
q = –7
Jadi, sisa pembagiannya = px + q
= 8x – 7
Jika f(x) suatu suku banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x)
jika dan hanya jika f(x) = 0.
13
Penyelesaian
1. Jika (x – k) merupakan faktor suku banyak x3 – 2x2 – x + 2, maka k
merupakan pembagi dari 2, yaitu ± 1 dan ± 2. Kemudian, dicoba nilai-
nilai tersebut.
Misalkan, dicoba cara Horner dengan pembagi (x – 1).
x 2 2 x 2 x 2 x 1 x 2 x 2
x 1 x 2 x 1
2x3 + 7x2
+ 2x – 3 =
(x + 1)(2x2 +
5x – 3)
= (x + 1)(x + 3)(2x – 1)
Jadi, faktor-faktornya adalah (x + 1)(x + 3)(2x – 1).
Jika f(x) suatu banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan
hanya jika k akar persamaan f(x) = 0
14
Contoh soal
Tentukanlah himpunan penyelesaian dan faktor linear dari
f(x) = x3 – 2x2 – x + 2.
Penyelesaian
f(x) = x3 – 2x2 – x + 2
f(x) dibagi (x – 1)
Karena f(1)
= 0, maka (x –
1) merupakan
penyelesaian dari x3 – 2x2 – x + 2.
Sedangkan, penyelesaian yang lain x2 – x – 2.
x3 – 2x2 – x + 2 = (x – 1) (x2 – x – 2)
= (x – 1) (x + 1) (x – 2)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {–1, 1, 2}.
2. Jika merupakan akar-akar 1 persamaan 2x3 + x2 – 13x + a = 0,
tentukanlah a dan akar-akar yang 2 lain.
Penyelesaian
Untuk x = 1 1 1 1
2
2 13 13 a 0
2 2 2 2
1 1 13
2. a 0
8 4 2
1 1 1
6 a 0
4 4 2
6a 0
a6
Jadi suku banyaknya f(x) 2x3 + x2 – 13x + 6
15
2x3 + x2 –
13x + 6 =0
(2x – 1) (x –
2) (2x – 6) =
0
(2x – 1) (x –
2) (x – 3) =0
Jadi, akar-akar yang lain adalah x = 2 dan x = 3.
16
Penyelesaian
f(x) = (x2 – 5x + 6) h(x) + S
f(x) = (x – 3)(x – 2) h(x) + 2x + 1
f(3) = (3 – 3)(3 – 2) h(3) + 2 ⋅ 3 + 1
f(3) = 0 + 6 + 1
Jadi, sisanya adalah 7.
Contoh soal b
f S
a
Jika f(x) habis dibagi (x – 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya
5. Tentukan sisanya jika f(x) dibagi 2x2 – 3x – 2.
Penyelesaian
Misalkan f(x) dibagi (2x2 – 3x – 2), hasil baginya h(x) dan sisanya
ax + b.
f(x) = (2x2 – 3x – 2) h(x) + S
17
f(x) = (x – 2)(2x + 1) h(x) + ax + b
f(2) = (2 – 2) (2 . 2 + 1) h(2) + 2a + b
f(2) = 0 . h(2) + 2a + b
0 = 2a + b ⇔ 2a + b = 0 ….. (1)
1 1 1 1 1
f 2 2 1h a b
2 2 2 2 2
1 1 1 1
f 2 (1 1)h a b
2 2 2 2
1 1
5 0 h a b
2 2
1
5 a b a 2b 10.........( 2)
2
18
tersebut.
Diketahui menurut teorema sisa f(x) = (x – k) . h(x) + f(k). Jika f(k) =
0, maka f(x) = (x – k) . h(x). Sehingga x – k merupakan faktor dari f(x).
Sebaliknya, jika x – k merupakan faktor dari f(x), maka
f(x) = (x – k) . h(x)
Jika x = k, maka:
f (k)= (k – k) . h(k)
= 0 . h(k)
=0
Jadi, f(k) = 0 jika dan hanya jika (x – k) merupakan faktor dari f(x)
(terbukti).
Contoh soal
Hitunglah p jika 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1.
Penyelesaian
Karena 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1 maka sisanya 0, sehingga:
f(x) = 2x3 – 5x2 – 4x + p
f(–1) = 2 (–1)3 – 5 (–1)2 – 4 (–1) + p
0 = –2 – 5 + 4 + p
0 = –3 + p
p =3
Jadi, p = 3.
19
a. Untuk Suku Banyak Berderajat Dua: ax2 + bx + c = 0
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0,
maka:
1) x1 + x2 = b
2) x1 . x2 = ca
a
b. Untuk Suku Banyak Berderajat Tiga: ax3 + bx2 + cx + d = 0
Jika x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan ax3 + bx2 + cx + d = 0,
maka:
1) x1 + x2 + x3 = b
2) x1 . x2 + x2 . x3 + x1 . x3 ca =
ad
3) x1 . x2 . x3 =
a
c. Untuk Suku Banyak Berderajat Empat: ax4 + bx3 + cx2 +
dx + e = 0
Jika x1, x2, x3, dan x4 adalah akar-akar persamaan suku banyak ax4
+ bx3 + cx2 +dx + e = 0, maka:
1) x1 + x2 + x3 + x4 = b
2) x1 . x2 . x3 + x2 . x3 . x4 ca + x3 . x4 . x1 + x4 . x1 . x2 =
3) x1 . x2 + x1 . x3 + x1 . x4 ad + x2 . x3 + x2 . x4 + x3 . x4 =
4) x1 . x2 . x3 . x4 = ea
a
Contoh soal
1. Jika salah satu akar dari suku banyak x3 + 4x2 + x – 6 = 0 adalah
x = 1, tentukanlah akar-akar yang lain.
Penyelesaian
karena
f(1) = 0,
maka x =
1 adalah akar persamaan f(x) = 0
20
x3 + 4x2 + x – 6 =0
(x – 1)(x2 + 5x + 6) = 0
(x – 1)(x + 2) (x + 3) = 0
Jadi, akar yang lain adalah x = –2 dan x = –3.
2. Diketahui x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan
2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0.
Tentukan:
a. x1 + x2 + x3
b. x1 . x2 + x1 . x3 + x2 . x3
c. x1 . x2 . x3
d. nilai b, jika x2 adalah lawan dari x1
e. nilai masing-masing x1, x2, dan x3 untuk b tersebut
Penyelesaian
a. 2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0
a=2 c = –18
b = –b d = 36
x1 + x2 + x3 = = bb …………..(1)
x1 . x2 + x1 . x3 + a
2
b. c18 x2 . x3 = = = 9 ……….. (2)
a
2
c. x1 . x2 . x3 = = = 36
d –18 ……….. (3)
2a
d. Dari (1): Dari (2):
b x1 (-x1) + x3 (-x1) + x1 x3 = –9
2
–x12 – x1 x3 + x1 x3 = –9
x1 + x2 + x3 =
–x12 = –9
b x1 + (-x1) + x3 =
x12 =9
2
b x3 =
x12 = 9 → x1 = 3 atau x1 = –3
2
Dari (3)
x1 . x2 . x3 = –18
untuk x1 = 3, maka x2 = –3 → x1 . x2 . x3 = –18
21
3 . –3 . x3 = –18
–9x3 = –18
x3 = 2
x1 + x2 + x3 = b
2
3 + (-3) + 2 = b
2
2 = b
2
4 = -b ⇒ b = –4
Untuk x1 = –3, maka x2 = 3 → x1 + x2 + x3 = –18
(–3) . 3 . x3 = –18
–9 . x3 = 18
x3 = –2 , maka b = 4
e. x1 = 3, x2 = –3, dan x3 = 2 untuk b = –4 atau x1 = –3 , x2 = 3, dan
x3 = –2 untuk b = 4
22