Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suku banyak atau polinom dalam variable x yang berderajat n secara umum dapat ditulis
sebagai berikut:

anxn + an-1xn-1+an-2xn-2 +… +a2x2 + a1x + an

Derajat dari suatu suku banyak dalam variable x di tentukan oleh pangkat yang paling tinggi
bagi variable x yang ada dalam suku banyak itu.

Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak dia atas di awali oleh suku yang variable nya
mempunyai pangkat yang tinggi, yaitu anxn - kemudian di ikuti oleh suku-suku dengan
pangkat variable x yang semakin menurun an-1xn-1 , an-2xn-2,… , a2x2, a1x dan diakhiri dengan
suku tetap a0.

Suku banyak yang di susun tau di tulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun mengikuti
”aturan pangkat turun” dalam variabel x. perlu di ingat kembali bahwa variabel suatu suku
banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel lainnya,
seperti: a, b, c, …, s, t,…, u,…, y dan z.

B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan alogaritma pembagian suku banyak
2. Menentukan derajat suku banyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam alogaritma
pembagian
3. Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk lincar atau
kuadrat
4. Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear dan kuadrat denagan
teorema sisa
5. Menentukan faktor lincar dari suku banyak dengan teorema faktor
6. Menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan teorema factor

c. Tujuan Penulisan

bedasarkan rumusan masalah diatas, maka adapun tujuan penulisan dalam merumuskan
masalah tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan alogaritma pembagian suku banyak


2. Menentukan derajat suku banyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam alogaritma
pembagian
3. Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk lincar atau
kuadrat
4. Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear dan kuadrat denagan
teorema sisa
5. Menentukan faktor lincar dari suku banyak dengan teorema faktor
6. Menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan teorema factor
BAB II
PEMBAHASAN

 Pengertian suku Banyak, Nilai Suku Banyak, dan Operasi Antar Suku Banyak
 Kegunaan Polinomial Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan bentuk polinomial sederhana banyaak digunakan untuk menghitung jarak atau
kecepatan benda yang jatuh dari ketinggian tertentu, menghitung banyak barang, fungsi
biaya untuk menafsirkan dan memprediksi kecenderungan harga pasar bebagai barang dan
suku bunga bank dalam bidang ekonomi, pengelolaan harga dan biaya.

A. Pengertian Suku Banyak


Suku banyak atau polinomial dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat di
tulis sebagai berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … +a2x2 + a1x + an

dengan:
an,an-1, an-2 …, a2 ,a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an≠0. an adalah dari x2, an-1 adalah
koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisien dari xn-2,…, demikian seterusnya. a0 disebut suku tetap
(konstanta).
n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas diawali oleh suku yang variabel nya
mempnyai pangkat tertinggi, yaitu anxn kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat
variabel x yang semakin turun, yaitu an-1xn-1, an-2xn-2,…, a2x2, a1x dan diakhiri dengan suku
tetap a0. Suku banyak yang di susun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun
mengukuti aturan pangkat turun dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel suatu
suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat sja dalam variabel-variabel yang
lain seperti variabel-variabel a, b, c…, s, t, u,…, y, z. misalnya, suku banyak (t+1)2 (t-2)
(t+3) = t4+3t3-3t2-11t-6, merupakan suku banyak dalam variabel t berderajat 4. Koefisien t4
adalah 1, koefisien t3 adalah 3, koefisien t2 adalah -3, koefisien t adalah -11 dan suku tetapnya
adalah -6.
Suku banyak yang hanya mempunyai satu variabel disebut suku banyak uni variabel.
Selain itu ada pula suatu suku banyak dengan variabel lebih dari satu disebut suku banyak
multi variabel. Misalnya,
Suku banyak x3+x2y4-4x+3y2-10, merupakan suku banyak dalam dua variabel (variabel x dan
y). suku banyak ini berderajat 3 dalam variabel x atau berderajat 4 dalam variabel y.

B. Nilai Suku Banyak


Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut.
f(x)=anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2+… +a2x2+a1x +a0
dimana n∈ bilangan cacah dan a≠0

nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

1. Metode substitusi
Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat diartikan dengan aturan
metode substitusi sebagai berikut.
Nilai suku banyak f(x)=anxn+an-1xn-1 +an-2xn-2+…+a2x2+a1x+a0 untuk x=k
(k bilangan real) ditentukan oleh:
F(x)=an(k)n+an-1(k)n-1+an-2(k)n-2+…+a2(k)2+a1(k)+a0
Contoh:
Hitunglah nilai suku banyak f(x)=x3+3x2-x+5 untuk nilai-nilai x berikut. ∈
a). x=1 b). x=m-2(m∈ R)

Jawaban:
a). untuk x=1, diperoleh:
f(1)=(1)3 + 3(1)2-(1)+5=1+3-1+5=8
jadi, nilai f (x) untuk x=1 adalah f(1)=8.
b). untuk x=m -2 (m R), diperoleh:
f(m-2)=(m-2)3 + 3 (m-2)2 – (m -2) + 5 = m3 – m2 – 5m + 11.
2. Cara horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x)=ax3 + b2+ cx+d
Jika akan ditentukan nilai suku banyak x+k, maka:
f(x)=ax3 + bx2 + cx + d
f(x) = (ax2+bx+c) x + d
f(x) = ((ax+b) x+c) x+d
sehingga f(k) = ((ak +b) k+c)+d
bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini:
k a b c d
ak ak2 + bk ak3 + bk2 + ck
+

a ak + b ak2 + bk + c ak3 + bk2 + ck +d

agar lebih memahami tentang cara horner, lihat contoh berikut:


contoh soal
hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan sebagai berikut:
1) f(x)=x3+2x2+3x-4 untuk x=5
1
2) f(x)=2x3-3x2+9x+4 untuk x=
2
penyelesaian:
1. 5 1 2 3 -4
5 35 190
1 7 38 186
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186.

1
2. 2 -3 9 12
2
1 -1 4
2 -2 8 16
1
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = adalah 16.
2

C. Derajat Suku Banyak pada Hasil bagi dan Sisa Pembagian


Derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat pada suatu suku
banyak. Jika suku banyak ditulis anxn+an-1xn-1+an-2xn-2+…+ a2x2+a1x+a0 maka derajat dari
suku banyak tersebut adalah n. bagaimanakah derajat suku banyak pada hasil bagi?
Kita misalkan, suku banyak ax3+bx2+cx+d dibagi oleh (x-k). dengan pembagian cara
susun, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
ax2 + (ak + b)x + (ak2 + bk + c)
x-k)ax3 + bx2 + cx + d
ax3 – akx2
(ak + b)x2 + cx + d
(ak + b)x2 – (ak2 + bk)x
(ak2 + bk + c)x + d
(ak2 + bk + c)x – (ak2 + bk + c)k
ak3 + bk2 + ck + d

dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 +(ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai hasil bagi. Maka,
dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x-k) hasil baginya berderajat 2. Selain
itu, dari psrhitungan diatas diperoleh ak3 + bk2 + ck +d sebagai sisa pembagian.
Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi (x-k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan
f(x) sebagai sisa pembagian, sedemikian hingga f(x)=(x-k) h(x) + f(x).

perhatikan penentuan nilai suku banyak dengan cara horner berikut:

k a b c d
ak ak2+bk ak3+bk2+ck
a ak + b ak2+bk+c ak3+bk2+ck+d
jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi
b. a,ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi derajat dua.

Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara horner dapat juga di
gunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagi (x-k).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa:

“jika suatu suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu akan
menghasilkan hasil bagi berderajat (n-1) dan sisa pembagian berbentuk konstansta”

Contoh soal:

Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak tersebut:

1) 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x-3


2) 2x3 +3x2 + 5 dibagi x+1

Penyelesaian:

1) 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x-3


a. Dengan cara susun
2x2 + 10x + 30
x - 3)2x3 + 4x2 + 0x – 18
2x3 – 6x2
10x2 + 0x – 18
10x2 – 30x
30x – 18
30x – 90
72
b. Dengan cara horner
3 2 4 0 -18
6 30 90
2 10 30 72
Dari penyelesain tersebut diperoleh 2x2 + 10x + 30 sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 72
sebagai sisa pembagian.

2) 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x – 1


a. Cara susun
2x2 + x – 1
x+ 1 )2x3 + 3x2 + 0x + 5

2x3+2x2
x2 + 0x + 5
x2 + x
-x + 5
-x – 1
6
b. Cara horner
-1 2 3 0 5
-2 -1 1

2 1 -1 6

Hasil bagi sisa

Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2x2 + x – 1 sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 6 sebagai
sisa pembagian.

D. Hasil bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak


a. Pembagian suku banyak oleh bentuk linear (ax + b)
Pembagian suku banyak dengan pembagi (x – k) yang telah kita pelajari, dapat di
jadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (ax + b).
Suku banyak f(x) di bagi (x – k) menghasikan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa
Pembagian, sedemikian sehingga f(x)=(x – h) h(x) + f(k). pembagian suku banyak f(x)

−b b
dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk f(x) dibagi x – ( ). Berarti nilai k= - ,
−a a
sehingga pada pembagian suku banyak f(x) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut:

( −ba )) h(x)+ f ( −ba )


f(x) = x−(

b −b
= ( x + ) h ( x )+ f (
a a )
1 −b
f(x) = (ax + b) h(x) + f (
2 a )
h(x) −b
+f (
a )
f(x) = (ax-b).
a
n ( x) b
suku banyak f(x) dibagi (ax + b) menghasilkan sebagai hasil bagi dan f(- )
a a

n ( x) −b
sebagai sisa pembagian sehingga f(x) + ax + b).
a ( )
+f
a

untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:


contoh soal
1. f(x)=2x3+ x2 +5x-1 dibagi (2x-1)

jawab:
1. f(x)=2x3+x2+5x-1 dibagi(2x-1)
cara horner
1
2 1 5 -1
2
1 1 3
2 2 6 2
Hasil bagi sisa

F(x)= x−( 12 )(2x +2x+6)+2


2

(2 x−1)
= (2x-2+2x+6)+2
2
=(2x-1)(x-2+x+3)+2
Jadi, (x-2+x+3) merupakan hasil bagi dan 2 merupakan sisa pembagian

b. pembangian suku banyak oleh bentuk kuadrat (ax-2+bx+c)


pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat ax-2+bx+c, dinamakan a≠0 dapat
dilakukan dengan cara biasa apabila ax-2+bx+c tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika
ax-2+bx+c dapat difaktorkan dapat dialkukan dengan cara horner.

Misalkan, suatu suku banyak f(x) dibagi ax-2+bx+c dengan a≠0 dan dapat difaktorkan
menjadi(ax-p1) (x-p2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan langkah” berikut
ini:

1. f(x)di bagi (ax-p1), sedemikian hingga f(x)=(ax-p1). h1(x)+f ( P1a ),dimana h (x)= h(x)
1
a
.

2. h(x) dibagi (x-p2), sedemikian hingga h1(x)=(x-p2). h2(x)+h1(p2)

3. substitusikan h1(x)=(x-p2),h2(x)+h1(p2)ke f(x)=(ax-p1),h1(x)+f ( p1a )


dihasilkan f(x)=(ax-p1)(ax-p2)h2(x)+ (ax-p1)h1(x)+f ( p1a )
karena (ax2-p1)(ax-p2)=ax2+bx+c, maka dapat ditulis sebagai berikut.

f(x)=(ax2+bx+c)h2(x)+ (ax-p1)h1(p2)+f ( p1a )


dimana:
 h2(x) merupakan hasil bagi
 (ax-p1)h1(p2)+f ( p1a ) merupakan sisa pembagian.

Agar kita lebih memahami pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat ,perhatikan contoh
berikut;

Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari;

1) 3x4 + 4x3 - 5x2 – 2x + 5 dibagi (ax-2+2x+3)


2) 2x-3+x-2+5x – 1 dibagi (x2 – 1).

Jawaban:

1). 3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 +2x+3)

Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan, maka dilakukan pembagian biasa (cara


susun):

3x2 – 2x – 10

X2 + 2x + 3)3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5

3x4 + 6x3 + 9x2

-2x3 – 14x2 – 2x + 5

-2x3 – 4x2 – 6x

- 10x2 + 4x + 5

-10x2 – 20x – 30

24x + 35

Jadi, 3x2 – 2x – 10 merupakan hasil bagi dan 24x + 35 merupakan sisa pembagian.

2). 2x3 + x2 + 5x – 1 di bagi (x2-1)

Karena (x2 – 1) dapat difaktorkan menjadi (x+1) (x-1), maka pembagian tersebut dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Cara susun
2x + 1
X2 – 1)2x3 + x2 + 5x – 1
2x3 - 2x
x2 + 7x – 1
x2 -1
7x
b. Cara horner
-1 2 1 5 -1
-2 1 -6

2 -1 6 -7 f ( p1a )

1 2 -1 6
2 1
2 1 7 h2(x)
Hasil bagi
Jadi, (2x + 1) merupakan hasil bagi dan 7x merupakan sisa pembagian.

 Penggunaan Teorema Sisa dan Teorema Faktor


1). Penggunaan teorema sisa
a. menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear
dalam menetukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear, kita dapat
menggunakan teorema sisa.
 Teorema sisa 1
“ jika suku banyak f(x) dibagi (x – k), maka sisa pembagiannya adalah f(k)
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=x3 + 4x2 + 6x + 5
Jawab:
Cara 1: cara biasa
f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5
f(-2) = (-2)3 + 4 (-2)2 + 6 (-2+5)
= -8 + 4 4 – 12 + 5
= -8 + 16 – 12 + 5
=1
Cara 2: sintentik (horner)
-2 1 4 6 5
-2 -4 -4
1 2 2 1

Jadi, sisa pembagiannya 1.

Teorema sisa 2

−b
“ jika suku banyak f(x) dibagi (ax+b), maka sisa pembagiannya adalah f( )
a

Contoh:

Tentukan sisa pembagian dari f(x)=5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x – 1)

Jawab:

Cara 1: cara biasa:

f(x) = 5x3 + 21x2 + 9x – 1

1 1
f(- ) =
5
5 (- ¿3 + 21
5
−1
5( ) + 9 (- 15 ) – 1
2

1 1 9
= 5 (-
125 ( )
¿ + 21 - –1
25 5

5 21 9
= - + – −1
125 25 5

1 21 45
= - + − −1
25 25 25

25
= - −1
25

= -2

Jadi, sisanya -2.

Cara 2: cara sintetik (horner)


1
- 5 21 9 -1
5

-1 -4 -1

5 20 5 -2

Jadi, sisanya -2

b.Menentukan Sisa Pembagian Suku banyak oleh Bentuk Kuadrat

Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh brntuk kuadrat, kita dapat
menggunakan teorema berikut ini:
Teorema sisa 3
“Jika suatu suku banyak f(x)dibagi (x-a)(x-b),maka sisanya adalah px+q dimana f(a) = pa + q
dan f (b)=pb + q
Contoh:
Jika f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi (x2 + x + 2), tentukanlah sisa pembagiannya:
Jawab:
Pada f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi x2 + x – 2, bentuk x2 + + - 2 dapat difaktorkan menjadi (x
+ 2) (x – 1). Berdasarkan teorema sisa 3, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
(x + 2)(x – 1) ❑ (x−(−2 ) )( x−1)

Maka nilai a = -2 dan b = 1.


f(a) = pa + q
f(-2)= -2p + q
(-2)1 -2 (-2)2 + 3 (-2) -1 = -2P + q
- 8 – 8 – 6 –1 = -2p + q
- 23 = -2p + q ………(1)
f(b) = pb + q
f(1) = p + q
13 – 2.12 + 3. 1- 1 = p + q
1 – 2 + 3 – 1= p + q
1= p + q ……..(2)
Nilai p dapat di cari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2).
-2p + q = -23
P+q=1
-3p = -24
P =8
Nilai p disubtitusikan ke persamaan (2)
P+q=1
8+q=1
a = -7
2) penggunaan teorema factor
Teorema factor dapat digunakan untuk menentukan factor linear dari suku
banyak.
Perhatikan teorema factor berikut ini:
“jika f(x) suatu suku banyak maka (x – k) merupakan factor dari f(x) jika dan hanya
jika f(x) = 0”
Contoh soal:
1) 2x3 – 2x2 + 2x – 3
Jawab:
Jika (x – k) merupakan factor suku banyak 2x 3 – 2x2 + 2x – 3 , maka k merupakan
pembagi dari 3, yaitu a ± 1 dan ± 3. Kemudian, dicoba nilai-nilai tersebut,
Misalkan, dicoba cara horner dengan pembagi (x + 1)
-1 2 7 2 -3
-2 -5 3
2 5 -3 0

2x3 + 7x2 + 2x – 3 = (x + 1)(2x2 + 5x – 3)


= (x + 1)(x + 3)(2x – 1)
Jadi, factor-faktornya adalah (x + 1)(x + 3)(2x – 1)

3) penyelesaian persamaan suku banyak


Mencari penyelesaian persamaan suku banyak sama halnya dengan
menentukan akar-akar persamaan yang memenuhi f(x) = 0. Kita dapat menyelesaikan
persamaan suku banyak dengan menentukan factor linear.
“ jika f(x) suatu suku banyak, maka (x – k) merupakan factor dari f(x) jika dan hanya
jika k akar persamaan f(x) = 0”
Contoh:
1) Tentukan himpunan penyelesaian dan factor linear dari f(x) = x3 – 2x2 – 2x + 2
1
2) Jika merupakan akar-akar persamaan 2x3 + x2 – 13x + a dan akar-akar yang lain
2
Jawab:
1) f(x) = x3 - 2x2 – 2x + 2
f(x) dibagi (x – 1)
1 1 -2 -1 2
1 -1 -2
1 -1 -2 0

Karena f(1) = 0, maka (x – 1) merupakan penyelesaian dari x3 - 2x2 – x + 2.


Sedangkan, penyelesaian yang lain x2 – x – 2.
x3 – 2x2 – x + 2 = (x – 1)(x2 – x – 2)
= (x – 1) (x + 1)(x – 2)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { – 1 , 1 ,2 }.
1
2) Jika merupakan akar-akar persamaan 2x3 + x2 – 13x + a dan akar akar yang lain
2

1 ⇒ 1 3 1 2 1
untuk x = ❑ 2( ) + ( ¿ - 13 ( ¿+a=0
2 2 2 2
1 1 13
2 + − +a=0
8 4 2
1 1 1
+ −6 +a=0
4 4 2
-6 + a = 0
a=6
jadi suku banyaknya f(x) 2x3 + x2 – 13x + 6
1
2 1 -13 6
2
1 1 -6
2 2 -12 0
2 2 2 -12
4 12
2 6 0
2x3 + x2 – 13x + 6 = 0
(2x – 1) (x – 2) (2x – 6) = 0
(2x – 1) (x – 2) (x – 3) =0
Jadi, akar-akar yanh lain adalah x = 2 dan x = 3.

4) pembuktian Teorema sisa dan Teorema Faktor


a. pembuktian teorema sisa
teorema sisa 1 menyatakan bahwa f(x) dibagi (x –k), maka sisa pembagiannya adalah
f(x). perhatikan uraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:

di ketahui f(x)=(x – k) h (x) + s. derajat x lebih rendah satu dari pada derajat (x – k), sehingga
S merupakan konstanta. Karena f(x) – (x – k) k (x) + S berlaku untuk semua x, maka jika x
diganti k mak diperoleh:
f(x) = (k – k) h (k) + s
= 0. h(k) + s
=0+s
=s
Jadi, f(k) = s s merupakan sisa pembagian (terbukti).
Contoh soal:
Jika f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 sisanya 2x + 1. Tentukan sisanya jika f(x) dibagi oleh x – 3
Penyelesaian:
f(x) = (x2 – 5x + 6) h(x) + s
f(x) = (x – 3)(x – 2) h(x) + 2x + 1
f(3) = (3 – 3)(3 – 2) h(3) + 2 3 + 1
f(3) = 0 + 6 + 1
jadi, sisanya adalah 7.

2) pembuktian teorema sisa 2.

Teoremasisa 2 menyatakan bahwa jika f(x) dibagi (ax + b). maka sisa pembagiannya

b
adalah f(- ). Perhatikan uraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:
a

h( x) h(x)
Diketahui f(x) = (ax – b). + s. karena pada f(x) = (ax + b). + s berlaku untuk
a a

b
semua nilai x, maka jika nilai x = - akan diperoleh:
a
h ( x)
f(x) = (ax + b) +s
a

−b
b
f(- )= a.
a
−b
a( ) ( )
+b
h

a
a +s

−b
b
f(- )= (- b + b)
a
h ( )
a +s
a

−b
b
f(- )= (0)
a
h ( )
a +s
a

b
f(- )= 0 + s
a

b
f(- )= s
a

jadi, terbukti bahwa sisa pembagian adalah f ( −ba ).


Contoh:

Jika f(x) dibagi (x – 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya 5. Tentukan sisanya jika f(x) dibagi
2x2 – 3x – 2

Penyelesaian:

Misalkan f(x) dibagi (2x2 – 3x – 2). Hasil baginya h(x) dan sisanya ax + b.

f(x) = (2x2 – 3x – 2) h(x) dan sisanya ax + b.

f(x) = (x – 2)(2x – 1) h(x) + ax + b

f(2)= (2 – 2)(2 2 + 1) h(2) + 2a+ b

f(2)= 0 h(2) + 2a + b

0= 2a + b ❑
⇔ 2a + b =0 ….(1)
1 −1 −1 −1
f(- ¿=¿)(
2 2
¿+1 ¿ h
2
+a( ) ( )
2
+b

1 −1 −1 1 1
f(- ¿=
2 2 ( )
−2 (−1+1 ) h
2 2 2 ( )
− − a+ b

−1 1
5 = 0 h( ¿− a + b
2 2
1
5 =- a+b ❑−a+2 b=10 … … ( 2 ) .
2 ⇔

Dari persamaan diatas (1) dan (2) diperoleh:


2a + b = 0 |x 1|❑

2a + b = 0

-a + 2b= 10 |x 2|❑

-2a + 4b= 20
0 + 5b = 20
b=4

b = 4 di substitusikan ke persamaan (1)

2a + b = 0

2a + b = 0

2a = -4

a = -2

jadi, sisanya adalah – 2x + 4.

b. pembuktian teorema factor

teorema factor menyatakan bahwa jika f(x) suatu suku banyak, naka x – h merupakan
factor dari f(x) jika dan hanya jika f(h) = 0. Perhatikan uraian berikut ini untuk membuktikan
kebenaran teorema tersebut:

diketahui menurut teorema sisa f(x) = (x – k). h(x) dan f(k). jika f(k) = 0, maka f(x) = (x – k).
h(x). sehingga x – k merupakan factor dari f(x). sebaliknya jika x – k merupakan factor dari
f(x), maka f(x) = (x – k). h(k).

jika x = k
f(k) = (k – k). h(k)

= 0.h(k)

=0

Jika, f(k) = 0 jika dan hanya jika (x – k) merupakan factor dari f(x)(terbukti)

Contoh:

Hitunglah p jika 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1

Penyelesaiannya:

Karena 2x2 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + maka sisanya 0, sehingga:

f(x) = 2x3 – 5x2 – 4x + p

f(-1) = 2 (-1)1 – 5 (-1)2 – 4 (-1) + p

1 = -2 – 5 + 4 + p
1 = -3 + p

P =3

Jadi, p = 3.

c. Akar-akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak

1. Menentukan akar rasional


Jika diketahui suatu suku banyak f(x) dan (x – a) adalah factor dari f(x), maka a adalah
akar dari persamaan f(x) atau f(a) = 0
2. Sifat-sifat akar persamaan suku banyak
a. Untuk suku banyak berderajat ax2 + bx + c = 0

Jika x1 dana x2 adalah akar-akar persamaan dari ax3 + bx2 + cx + d = 0, maka:

a
1) x1 + x2 = -
b
c
2) x1 . x2 =
a
b. suku banyak berderajat tiga : ax3 + bx2 + cx + d = 0
jika x1. x2 dan x3 adalah akar-akar persamaan ax3 + bx2 + cx + d = 0, maka;
b
1) x1 + x2 + x3 = -
c
c
2) x1. x2 + x2. x3 + x1. x3 =
a
d
3) x1. x2. x3 = -
a
c. untuk suku banyak berderajat empat : ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0
jika x1 , x2, x3 dan x4 adalah akar-akar persamaan dari suku banyak ax4 + bx3 + cx2 + dx +
e = 0, maka:
b
1) x1 + x2 + x3 + x4 = -
a
c
2) x1. x2. x3 + x2. x3. x4 + x3. x4. x1 + x4. x1. x2 =
d
d
3) x1. x2 + x1. x3 + x1. x4 + + x2. x3 + x2. x4 + + x3. x4 = -
a
c
4) x1. x2. x3. x4 =
a

contoh soal

1. jika salah satu akar dari suku banyak x3 + 4x2 + x -6 = 0 adalah x – 1 tentukan
akar-akar lainnya.

Jawab.

1 1 4 1 -6

1 5 6

1 5 6 0

Karena f(1) = 0, maka x = 1 adalah x = -2 dan x = -3.

x3 + 4x2 + x – 6 = 0

(x – 1) (x2 + 5 x + 6) = 0

(x – 1) (x + 2) (x + 3) = 0

Jadi, akar yang lain adalah x = -2 dan x =-3.


2. Diketahui x1, x2 dan x3 adalah akar-akar persamaan 2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0

Tentukan :

a) x1 + x2 + x3
b) x1. x2 + x2. x3 + x1. x3
c) x1. x2. x3
d) nilai b, jika x2 adalah lawan dari x1
e) nilai masing-masing x1, x2 dan x3 untuk b tersebut

jawab:

a. 2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0


a=2 c = -18
b = -b d = 36
b b
x1 + x2 + x3 = =- ………..(1)
a 2
c −18
b. x1 x2 + x2 x3 + x1 x3 = = = -9 ……………..(2)
a 2
−d −36
c. x1 x2 x3 = = = -18 …………….(3)
a 2
d. dari (1): dari (2):
b
x1 + x2 + x3 = - x1 ( -x1) + (-x1) x3 + x1 x3 = - 9
2
b
x1 + (-x1) + x3 = - - x12 – x1 x3 + x1 x3 = -9
2
b
x3 = - - x12 = -9
2
x12= 9
x12 = 9 x1 = 3 atau x1 = -3

dari (3)

x1 x2 x3 = -18

untuk x1 = 3, maka x2 = -3 x1 x2 x3 = -18


3 -3 x3 = -18

-9x3= -18

x3 = 2

b
x1 + x2 + x3 = -
2

b
3 + (- 3) + 2= -
2

b
2=-
2

4 = -b ❑
⇒ b = -4

Untuk x1 = -3, maka x2 = 3 x1 x2 x3 = -18

(- 3) 3 x3 = -18

-9 x3 = 18

X3 = -2, maka b = 4

e. x1 = 3, x2 = -3, dan x3 = 2 untuk b = -4 atau


x1 = -3, x2= 3, dan x3 = -2 untuk b = 4.S

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Suku banyak atau polinomial dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis
sebagai berikut.
anx+an-1xn-2+an-2xn-2+…+a2x2+a1x+a0
dengan:
an,an-1,an-2…,a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0. An adalah dari x2, an-1 adalah
koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisien dari xn-2, …., demikian seterusnya. an disebut suku tetap
(konstanta).
n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.

Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x di tentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.

B. Saran
dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai suku banyak
matematika dapat lebih di pahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakan…………………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku banyak………………………………………………………………


B. nilai suku banyak………………………………………………………………………
C. Derajat suku banyak pada hasil bagi dan sisa pembagian…………………………….
D. hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak…………………………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B Saran…………………………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai walaupun tidak tepat waktunya.
Makalah ini saya beri judul “ pengertian suku banyak, nilai suku banyak, dan operasi antar
suku banyak.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sekolah yang di beri oleh guru
mata pelajaran tersebut. saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih
kepada guru yang bersangkutan yang telah member saya tugas ini dan Tidak lupa bagi pihak-
pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini saya juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

PENGERTIAN SUKU BANYAK, NILAI SUKU BANYAK, DAN OPERASI


ANTAR-SUKU BANYAK

DI

U
S

Oleh:

Nama : Indah Yani

Kelas : XII IPA.

Guru mata pelajaran:

Ibu, FATIA S.pd

PROGRAM STUDY MATEMATIKA MINAT

SMA N. 2 SEUNUDDON

2021

Anda mungkin juga menyukai