Disusun oleh :
Delta Annisa Setyaningrum
XI MIPA 2
10
BAB I
( Polinomial )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga Makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula salam dan
taslim tak henti-hentinya kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
,Nabi pembawa obor keselamatan dunia wal akhirat. Amin
Ucapan terimakasih kami berikan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan masukan yang bermanfaat sehingga makalah kami ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan karena kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kekhilafan di dalam makalah kami ini, karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah kami ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Penulis
A. Latar Belakang
Sukubanyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis
sebagaui berikut:
Derajat dari suatu sukubanyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam sukubanyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada sukubanyak di atas diawalai oleh suku yang variabelnya
mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat
variabel x yang semakin menurun an-1xn-1 , an-2xn-2 , … , a2x2 , a1x dan diakhiri dengan suku
tetap a0.
Sukubanyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun mengikuti
“aturan pangkat turun” dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel suatu suku
banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel lainnya,
seperti: a, b, c, … , s, t, …, u, … , y dan z.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan penulis dalam merumuskan
masalah tersebut, yaitu sebagai berikut:
1)Menjelaskan alogaritma pembagian suku banyak
2)Menentukan derajat suku banyak sebagai hasil bagi dan sisa pembagian dalam alogaritma
pembagian
3)Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear atau kuadrat
4)Mnentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear kuadrat dengan teorema sisa
5)Menentukan faktor linear dari suku banyak dengan teorema faktor
6)Menyelesaikan persamaan suku banyak dengan menggunakan teorema faktor
BAB II
PEMBAHASAN
Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0
dengan :
· an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0.
an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …., demikian
seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).
· n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas dawali oleh suku yang
variabelnya mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku
dengan pangkat variabel x yang semakin turun, yaitu an-1xn-1, an-2xn-2, …., a2x2, a1x dan di
akhiri dengan suku tetap a0. Suku banyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu
dikatakan disusun mengikuti aturan pangkat turun dalam variabel x. Perlu diingat kembali
bahwa variabel suatu suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam
variabel-variabel yang lain seperti variabel-variabel a, b,c …., s, t, u, …., y, z. Misalnya,
suku banyak (t + 1)2 (t – 2) (t + 3) = t4 + 3t3 – 3t2 – 11t – 6 , merupakan suku banyak dalam
variabel t berderajat 4. Koefisien t4 adalah 1, koefisien t3 adalah 3, koefisien t2 adalah -3,
koefisien t adalah -11 dan suku tetapnya adalah -6.
Suku banyak yang hanya mempunyai satu variabel di sebut suku banyak univariabel.
Selain itu ada pula suatu suku banyak dengan variabel lebih dari satu di sebut suku banyak
multivariabel. Misalnya,
Suku banyak x3 + x2y4 – 4x + 3y2 – 10, merupakan suku banyak dalamdua variabel ( variabel
x dan y ). Suku banyak ini berderajat 3 dalam variabel x atau berderajat 4 dalam variabel y.
Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut.
1.Metode Substitusi
Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat dicari dengan aturan
metode substitusi sebagai berikut.
Nilai suku banyak f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x +a0untuk x = k
(k bilangan real ) di tentukan oleh:
F(x) = an(k)n + an-1(k)n-1 + an-2(k)n-2+ … + a2(k)2 + a1(k) + a0
Contoh :
Hitunglah nilai suku banyak f(x) = x3 + 3x2 – x + 5 untuk nilai-nilai x berikut.
a). x = 1 b). x =m – 2 (m ∈ R)
JAWAB :
a). Untuk x = 1, diperoleh :
f(1) = (1)3 + 3(1)2 – (1) + 5 = 1 + 3 – 1 + 5 = 8
Jadi, nilai f(x) untuk x = 1 adalah f(1) = 8.
Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 +(ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai hasil
bagi.Maka,dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x-k) hasil baginya berderajat
2.selain itu ,dari perhitungan diatas diperoleh ak3 + bk2 + ck + d sebagai sisa pembagian.
Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan
f(k) sebagai sisa pembagian,sedemikian hingga f(x)=(x – k) h(x) + f(k).
Perhatikan penentuan nilai suku banyak dengan cara horner berikut:
Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun,maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi
b. a,ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi derajat dua.
Dengan demikian,menentukan nilai suku banyak dengan cara horner dapat juga digunakan
untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagi (x – k)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
“Jika suatu suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu akan
menghasilkan hasil bagi berderajat (n – 1) dan sisa pembagian berbentuk konstanta”
Contoh soal:
Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak tersebut:
1)2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3
2) 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1
Penyelesaian:
1) 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3
a. Dengan cara susun
b. Cara horner
ℎ(𝑥) 𝑏
Suku banyak f(x) dibagi (ax + b) menghasilkan sebagai hasil bagi dan f (- 𝑎 ) sebagai sisa
𝑎
ℎ(𝑥) 𝑏
pambagian sehingga f(x)+ax + b). 𝑎
+ f(- 𝑎 )
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
Contoh soal
1. f(x)=2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)
Jawab:
1. f(x)=2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)
Cara horner
Misalkan,suatu suku banyak f(x) dibagi ax2 + bx + c dengan a≠0 dan dapat difaktorkan
menjadi (ax – p1)(x – p2).Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan langkah” berikut
ini:
Agar kita lebih memahami pembagian suku banyak oleh bentu kuadrat,perhatikan
contoh berikut:
Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian dari:
1) 3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
2) 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2 – 1)
Jawab:
1)3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan,maka dilakukan pembagian biasa(cara susun):
b)cara horner
Penggunaan Teorema Sisa dan Teorema Faktor
1)Pengunaan Teorema Sisa
a. Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear,kita dapat menggunakan
teorema sisa
Teorema Sisa 1
“Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k),maka sisa pembagiannya adalah f(k)
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=x3 + 4x2 + 6x + 5
Jawab:
Cara 1:cara biasa
Cara 2:sintetik(horner)
Teorema sisa 2
𝒃
“Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagiannya adalah f(- 𝒂 )
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x – 1)
Jawab:
Cara 1:cara biasa:
Cara 2:cara sintetik (horner)
Diketahui f(x)=(x – k)h(x) + s.Derajat x lebih rendah satu dari pada derajat (x – k),sehingga S
merupakan konstanta.Karena f(x)=(x – k) k(x) + S berlaku untuk semua x,maka jika x diganti
k maka diperoleh:
Contoh soal:
Jika f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 sisanya 2x + 1.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi oleh x – 3
Penyelesaian:
2)Pembuktian teorema sisa 2
Teorema sisa 2 menyakan bahwa jika f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagianya adalah f (-
𝑏
).Perhatikan uaraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:
𝑎
ℎ(𝑥) ℎ(𝑥)
Diketahui f(x)=(ax + b). + S.Karena pada f(x) = (ax + b). + S berlaku untuk semua
𝑎 𝑎
𝑏
nilai x,maka jika nilai x= − 𝑎 akan diperoleh:
Contoh:
Jika f(x) dibagi (x – 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya 5.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi
2x2 – 3x – 2
Penyelesaian:
b. Pembuktian teorema faktor
Teorema faktor menyatakan bahwa jika f(x) suatu suku banyak,maka x – h merupakan
faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(h)= 0.Perhatikanlah uraian berikut ini untuk
membuktikan kebenaran teorema tersebut:
Diketaahui menurut teorema sisa f(x) = (x – k). h(x) dan f(k).Jika f(k) = 0,maka f(x)= (x –
k).h(x).sehingga x – k merupakan faktor dari f(x).Sebaliknya jika x – k merupakan faktor
dari f(x),maka f(x) = (x – k). h(x).
Jika x = k
F(k) = (k – k).h(k)
= 0.h(k)
=0
Jika,f(k) = 0 jika dan hanya jika (x – k) merupakan faktor dari f(x) (terbukti)
Contoh:
Hitunglah p jika 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1
Penyelesaian
Karena 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1 maka sisanya 0,sehingga:
Contoh Soal
1. Jika salah satu akar dari suku banyak x3 + 4x2 + x - 6 = 0 adalh x – 1 tentukan akar – akar
lainnya.
Jawab.
2. Diketahui x1, x2 dan x3 adalah akar – akar persamaan 2x3 - bx2 - 18x + 36 = 0
Tentukan:
a) x1 + x2 + x3
b) x1. x2 + x2 . x3 + x1 . x3
c) x1 . x2 . x3
d) Nilai b,jika x2 adlah lawan dari x1
e)Nilai masing – masing x1, x2 dan x3 untuk b tersebut
jawab
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut.
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0
dengan :
· an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0.
an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …., demikian
seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).
· n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.
B.Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai suku banyal
matematika dapat lebih dipahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
http://newsinformasi013.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-logika-matematika_17.html
http://belajarmatematikaasyik.weebly.com/suku-banyak-polynom.html
http://belajarmatematikaasyik.weebly.com/suku-banyak-polynom.html
http://akbarpelatnas11.blogspot.com/2012/06/materi-suku-banyak-sma.html
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/prog3.php?proses=1&kd=Mat-
011201&bab=Suku%20Banyak&judul=Matematika&rincian=Algoritma%20Pembagian%20
Suku%20Banyak&kd_judul=Mat-01&kode_bab=12&ko
http://edukasigratis.blogspot.com/2013/06/matematika-kelas-ix-bab-5-suku-banyak.html
MATEMATIKA PEMINATAN
BAB II
( Lingkaran )
LINGKARAN
Lingkaran.
Konsep lingkaran sangat penting peranannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memecahkan suatu masalah. Lalu apa yang dimaksud dengan lingkaran?
Lingkaran adalah bangun datar yang tersusun dari himpunan titik-titik yang memiliki suatu
pusat lingkaran dan juga jari-jari lingkaran.
Dalam bab ini kita akan membahas 3 hal yang berhubungan dengan lingkaran yaitu:
1. Persamaan Lingkaran.
2. Tempat Kedudukan Titik pada Lingkaran.
3. Persamaan Garis Singgung Lingkaran.
A. Persamaan Lingkaran.
Persamaan lingkaran adalah persamaan yang membentuk fungsi yang memetakan x ke y hingga
membentuk grafik berbentuk lingkaran.
r P(x , y) OP = r
0 X
OP r x 2 y 2 r atau x2 y2 r 2
Persamaan di atas merupakan persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) dan berjari-jari r.
Contoh 1 : Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik P(0,0) dengan panjang jari-jari
Contoh 2 : Suatu lingkaran memiliki persamaan x2 + y2 = 144. Tentukan panjang diameter lingkaran
tersebut!
LATIHAN SOAL
r P(x,y)
M(a,b)
0 X
( x a ) 2 ( y b) 2 r 2
Persamaan di atas merupakan persamaan lingkaran dengan pusat (a,b) dan berjari-jari r.
Contoh 1 : Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran dari (x-2)2 + (y+2)2 = 25.
Pada persamaan lingkaran dengan pusat (a,b) dan berjari-jari r jika diuraikan maka akan didapat
persamaan umum lingkaran.
( x a) 2 ( y b) 2 r 2 x 2 y 2 2ax 2by a 2 b 2 r 2 0
x 2 y 2 Ax By C 0
Yang merupakan persamaan umum lingkaran dengan pusat 12 A, 12 B dan berjari-jari
r 12 A 2 12 B 2 C
x2 + y2 + 4x − 6y − 12 = 0
Jawab : x2 + y2 + 4x − 6y − 12 = 0
A=4
B = −6
C = −12
Pusat:
Jari-jari:
LATIHAN SOAL
2. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat (-2,0) dan melalui titik (4,3) !
4. Tentukan persamaan lingkaran yang menyinggung sumbu X dan sumbu Y serta mempunyai jari-
jari 5!
B. Kedudukan Garis dan Titik Terhadap Lingkaran.
= 4 + 1 – 12 + 8.1= 1 > 0
Maka ada tiga kemungkinan posisi garis terhadap suatu lingkaran yaitu:
Jawab :
x2 + (x + 1)2 = p
x2 + x2 + 2x + 1 = p
2x2 + 2x + 1 – p = 0
Karena menyinggung lingkaran,maka D = 0
(2)2 – 4 . 2 (1 – p) = 0
4 – 8 + 8p = 0
8p = 4
P=½
Latihan Soal.
titik A (3,4)
titik B (4,5)
titik C (5,6)
2. Tentukan berada di dalam, tepat, atau di luar lingkaran x2+y2-4x+6y = 0 titik-titik berikut:
titik M (1,3), titik N (2,7)
3. Hitung nilai P agar garis x2 + y2 = 25 menyinggung lingkaran y = x + p !
Y
P (x1,y1)
0 X
y1 x
Gradien garis OP adalah , sehingga gradien garis g karena tegak lurus dengan OP adalah - 1 .
x1 y1
x1
Jadi persamaan garis g dengan gradien - dan melalui titik P( x1 , y1 ) adalah :
y1
x1
y y1 ( x x1 ) x1 x y1 y x1 y1
2 2
y1
xx1 + yy1 = 10
x(3) + y(1) = 10
3x + y =10
y = -3x + 10
Jawab :
Jawab : A = −6
B=4
C = − 12
(7, 1)
x1 = 7
y1 = 1
b. Persamaan Garis Singgung Lingkaran dengan Gradien m
- Pada lingkaran dengan pusat (0,0)
0 X c r m2 1
Jawab : Gradien y 2 x 1 adalah m1 2 maka gradien garis singgung pada lingkaran adalah
m2 m1 2
y 2 x 4 22 1 atau y 2 x 4 5
Contoh : Tentukan persamaan garis singgung lingkaran x y 13 yang melalui titik (5,1)
2 2
Persamaan garis singgung tersebut melalui titik (5,1) maka 5 x1 y1 13 ……… (1)
Titik x1 , y1 pada lingkaran x 2 y 2 13 maka x1 y1 13 …………… (2)
2 2
(3,-2).
LATIHAN SOAL