Anda di halaman 1dari 144

Suku banyak

Kelompok 2
Adnand Mushodikun
Bambang
Kalmaida Setia
Lyric Laguna S
Nesya Marcella
Raisya Wadlifatmatul Z
Salwa Aulia P
Wahid Hidayatullah
PENGERTIAN SUKU
BANYAK (POLINOMINAL)

Suku banyak (polinominal) dalam x yang berderajat n, dengan


n bilangan cacah dan ≠ 0 dituliskan dalam bentuk:
+ + + . . . + x + a₀
Derajat suatu suku banyak dalam x adalah pangkat tertinggi dari x
dalam suku banyak itu. Bilangan disebut koefisien dari variabel xⁿ dan
disebut variabel suku tetap atau konstanta. , , , . . . , a₁, dan a₀ merupakan
bilangan real.

Jika suku banyak dalam variabel x dengan koefisien bilangan real


dianggap suatu fungsi, maka penulisannya berbentuk:
(x) = + + + . . . + x + a₀
Jika suku banyak dalam variabel x dengan koefisien
bilangan real dianggap suatu persamaan, maka
penulisannya berbentuk:

+ + + . . . + x + a₀ = 0

Bentuk ini sering disebut persamaan rasional integral


derajat n dalam variabel x.

Sebuah suku banyak merupakan ekspresi aljabar yang


dapat diperoleh dari konstanta (angka/bilangan) dan
variabel hanya dengan menggunakan operasi
penjumlahan/pengurangan dan perkalian.
CONTOH 1
Bentuk x³ - 5x² + 7x + 3 adalah suku banyak dalam
variabel x yang berderajat 3. Sebutkan koefisien
pangkat tertinggi, koefisien pangkat terendah, dan
jumlah semua koefisiennya.

PEMBAHASAN:
B E N T U K : X ³ - 5 X ² + 7 X + 3 M E M P U N YA I :

• koefisien pangkat tertinggi = 1 dengan pangkat tertinggi 3.


• koefisien pangkat terendah = 3 yang merupakan suku tetap atau konstanta,
• jumlah semua koefisien = 1 - 5 + 7 + 3 = 6
CONTOH 2
Tentukan koefisien x dalam operasi aljabar berikut.
(x+2)(2x-1)

PEMBAHASAN:

(x + 2)(2x - 1) = 2x² - x + 4x - 2
= 2x² + 3x - 2
Jadi, koefisien x adalah 3.
CONTOH 3
• 3x²⁰- 3x² + x - 2 disebut suku banyak dengan pangkat tertinggi 20.
• 2x²y² + 3xy - 5 disebut suku banyak berderajat 2 dengan
dua variabel x dan y, x berderajat 2 dan y juga berderajat 2.
• x⁵ -(cos )x³ - (tan 60º)x - 1 disebut suku banyak berderajat 5.

• = - - disebut suku banyak berderajat 10


CONTOH 4
Perhatikan bentuk-bentuk berikut.

A. 3x⁵ + 5x² - , bukan merupakan suku banyak karena ada variabel x


yang berpangkat negatif.
B. x cos x, bukan merupakan suku banyak karena ada variabel x yang
berada dalam fungsi trigonometri.

c. x + x¹ +2 bukan suku banyak karena ada variabel x yang berpangkat


negatif, yaitu x¹ =

D. x² + + 1. bukan suku banyak karena ada variabel x yang


berpangkat bilangan pecahan, yaitu =
CONTOH 5
Tuliskan derajat, suku, dan koefisien dari polinomial berikut.
2x² - 4x³ + x - 13

Pembahasan:

2x² - 4x³ + x - 13
Derajat: 3
Suku-suku dalam urutan turun: -4x³, 2x², - x - 13.
Koefisien: -4, 2, 1, -13
CONTOH 6
Nyatakan bentuk di bawah ini dalam urutan naik dan urutan turun.
-x² + 14 + 2x³ - 7x

Pembahasan:

Dengan menggunakan sifat komutatif dan asosiatif, diperoleh:


- x² + 14 + 2x³ - 7x = 2x³ - x² - 7x + 14 (urutan turun)
= 14 - 7x - x² + 2x³ (urutan naik)
CONTOH 7
a. 5, -2x, 17y², dan 9x⁴ merupakan monomial
b. 3x - 7, 6x² + 5, 2x - 9y², dan x²y + 1 merupakan
binomial.
c. x³ - 2x + 1, 3x² - xy + y², x + 2y - 3x, dan ax² + bx + c
merupakan trinomial.
CONTOH 7
Polinomial dengan derajat (pangkat) rendah mempunyai nama khusus, yaitu
jika polinomial mempunyai

• derajat nol disebut polinomial konstan atau konstanta.


• derajat satu disebut polinomial linear,
• derajat dua disebut polinomial kuadratik atau kuadratik.
• derajat tiga disebut polinomial kubik atau kubik,
• derajat empat disebut polinomial kuartik atau kuartik.
Contoh 7
Jika sebuah polinomial ditulis sebagai:
+ + + . . . + x + a₀
dengan suku berderajat tertinggi ditulis sebagai suku pertama dan
suku selanjutnya dalam derajat menurun dan diakhiri dengan
konstanta, polinomial tersebut disebut polinomial dengan urutan turun
(descending order), dan sebaliknya,
Contoh 7
+ x + ... + + +
disebut polinomial urutan naik (ascending order). Perhatikan ilustrasi
berikut:

• Urutan turun : 3x⁴ + x² - 7x + 5


• Urutan naik : 5 - 7x + x² + 3x⁴
OPERASI ALJABAR PADA
POLINOMINAL

Pada bentuk polinomial dapat diterapkan operasi


aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian.
A. PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN

Dua bentuk polinomial dapat dilakukan


penjumlahan dan pengurangan dengan
menjumlah atau mengurang antar koefisien
pada suku sejenisnya,
seperti contoh berikut ini.

(i) 8x + 3x = (8 + 3)x = 11x (sifat distributif)


(ii) 8x - 3x = (8 - 3)x = 5x (sifat distributif)
(iii) 5xy² + (-2xy²) = (5 + (-2))xy² = 3xy²
(iv) 5xy² - (-2xy²) = [5 - (-2)]xy²
= (5 + 2)xy²
= 7xy²
CONTOH 8
(Penerapan sifat distributif)
sederhanakanlah
3xy - 15xy + 5xy
Pembahasan:
3xy - 15xy + 5xy = (3 - 15 + 5)xy (sifat distributif)
= -7xy
Contoh 9
Selesaikanlah

(6x³ - 8x² + 7x + 10) + (10x² + 11x - 13)

Pembahasan:
cara mendatar:
(6x³ - 8x² + 7x + 10) + (10x² + 11x - 13)
= 6x³ + (-8x² + 10x²) + (7x + 11x) + (10 - 13)
= 6x³ + 2x² + 18x - 3
= 6x³ + (-8 + 10)x² + (7 + 11)x + (-3)
Contoh 9
Pembahasan:
cara menurun: - 8x² + 7x + 10
10x² + 11x - 13
+
6x³ + 2x² + 18x - 3

Pada operasi polinomial, terdapat hal khusus berikut:


(2x³ + 3x² - 4) - (2x³ + 3x² - 4) = 0
Bentuk seperti ini disebut polinomial nol.
B. PERKALIAN

Dalam melakukan perkalian polinomial, kita biasanya


menggunakan sifat distributif.

a . (b + c + ... + k) = a . b + a . c + ... + a . k dan (b +


c + ... + k) . a = b . a + c . a + ... + k . a
CONTOH 10
SELESAIKANLAH.

(5x + 3)(2x² - 5x + 1)

PEMBAHASAN:
C A R A M E N D AT A R :

(5x + 3)(2x² - 5x + 1) = 5x(2x² - 5x + 1) + 3(2x² - 5x + 1)


= 10x³ - 25x² + 5x + 6x² - 15x + 3
= 10x³ - 19x² - 10x + 3
CONTOH 10
CARA MENURUN:

* 2x² -5x 1
5x 10x³ -25x² 5x

3 6x² -15x 3
+
10x³ - 19x² - 10x + 3 Hasilnya
CONTOH 10
Secara umum, kita dapat mengalikan polinomial derajat m dengan
polinomial derajat n sebagai berikut.

(a + b + ...) (A + B + ...)
= a · A + b · B + ....
Hal ini berarti:

Ketika mengalikan dua polinomial, kita menerapkan sifat- sifat


perpangkatan yang telah dipelajari, yaitu x ᵐ · xⁿ =
CONTOH 11
Diberikan dua buah suku banyak f(x) dan g(x) yang ditentukan
oleh f(x) = x³ + x² - 3x + 1 dan g(x) = x³ - 2x² + 2x - 1 Tentukan:

a. f(x) + g(x) derajatnya,


b. f(x) - g(x) serta derajatnya,
c. f(x) · g(x) serta derajatnya.
CONTOH 11
Pembahasan
a. f(x) + g(x) = x³ + x² - 3x + 1 + x³ - 2x² +2x - 1
= 2x³ - x² - x
Jadi, f(x) + g(x) = 2x³ - x² - x dan f(x) + g(x) merupakan suku banyak
berderajat 3.

b. f(x) - g(x) = (x³ + x² - 3x + 1) - (x³ - 2x² + 2x - 1)


= x³ + x² - 3x + 1 - x³ + 2x² - 2x + 1
= 3x² - 5x + 2
Jadi, f(x) - g(x) = 3x² - 5x + 2 dan f(x) - g(x) merupakan suku banyak
berderajat 2.
CONTOH 11
Pembahasan

c. f(x) · g(x) = (x³ + x² - 3x + 1)(x³ - 2x² + 2x - 1)


= x³(x³ - 2x² + 2x - 1) + x²(x³ - 2x² + 2x - 1) -
3x(x³ - 2x² + 2x + 1) + 1(x³ - 2x² + 2x - 1)
= x⁶ + (-2x⁵ + x⁵) + (2x⁴ - 2x⁴ - 3x⁴) + (-x³ + 2x³
+ 6x³ + x³) + (-x² - 6x² - 2x²) + (-3x + 2x) - 1
= x⁶ - x⁵ - 3x⁴ + 8x³ - 9x² - x - 1
Jadi f(x) · g(x) = x⁶ - x⁵ - 3x⁴ + 8x³ - 9x² - x - 1 dan f(x) · g(x)
merupakan suku banyak berderajat 6.
CONTOH 11
Berdasarkan uraian pada Contoh 11, dapat disimpulkan
sebagai berikut.

Misalkan f(x) dan g(x) masing-masing suku banyak berderajat


m dan n, maka:

derajat dari [f(x) · g(x)] adalah (m + n).


CONTOH 12
Misalkan p(x),q(x), dan r(x) masing-masing suku
banyak berderajat m, n, dan s, maka derajat dari suku
banyak:

a. p(x) · q(x) + r(x) adalah nilai maksimum dari


( m + n) atau s.
b. p(x) · q(x) + r(x) · q(x) adalah nilai
maksimum (m + n) atau (n + s).
c. p(x) · q(x) · r(x) adalah m + n + s.
C. KESAMAAN DAN
IDENTITAS
Pada materi sebelumnya, kita telah membahas operasi
aljabar pada polinomial,
seperti berikut ini.
(2x + 3) + (x - 2) = 3x + 1
(x² - 3x - 4) - (2x + 1) = x² - 5x - 5, dan
(1 - x)(1 + x + x²) = 1 - x³

Bentuk-bentuk di atas disebut kesamaan atau identitas.


Suku banyak f(x) dan suku banyak g(x) dikatakan sama,
apabila kedua suku banyak itu mempunyai nilai yang sama
untuk variabel x pada bilangan real. Notasi untuk kesamaan
ditulis ≡.

Kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) ditulis sebagai:

f(x) ≡ g(x)
Penentuan kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) dapat
pula ditentukan oleh aturan berikut.

Ketentuan kesamaan dua suku banyak


Misalkan dua suku banyak berderajat n.
f(x) = + + + . . . + x + a₀
g(x) = + + + . . . + x + b₀ Apabila f(x) ≡ g(x) atau mempunyai
nilai sama untuk (n+1)
nilai x yang berbeda, maka berlaku hubungan:
= , = , = , . . . ,a₁ = b₁, a₀ = b₀ yaitu koefisien dari variabel
berpangkat sederajat adalah sama.
CONTOH 13
Salah satu faktor dari 3x² - 5x - 2 adalah x - 2 Tentukan
faktor lainnya.

Pembahasan:

Misal faktor lainnya = Ax + B, berarti: Berdasarkan ketentuan kesamaan


(Ax + B)(x - 2) ≡ 3x² - 5x - 2 dua suku banyak, diperoleh:
Ax² + (-2A + B)x - 2B ≡ 3x² - 5x - 2 A = 3 dan -2B = -2 ⇔ B = I
Jadi, faktor lainnya adalah 3x + 1
CONTOH 14
Jika 4x³ + 2x² + 3 = (x - 2)(Ax² + Bx + C) + R, tentukan A, B, C, dan R.

Pembahasan:

4x³ + 2x² + 3 = (x - 2)(Ax² + Bx + C) + R


4x³ + 2x² + 3 = Ax³ + (-2A + B) x² + (-2B + C)x + (-2C + R)
Berdasarkan ketentuan kesamaan dua suku banyak, diperoleh:
Koefisien x³ : 4 = A
Koefisien x² : 2 = -2A + B ⇒ 2 = (-2)(4) + B ⇒ B = 10
Koefisien x : 0 = -2B + C ⇒ 3 = (-2)(10) + C ⇒ C = 20
Koefisien x⁰ : 3 = -2C + R ⇒ 3 = (-2)(20) + R ⇒ R = 43
Jadi, A = 4. B = 10 C = 20, dan R = 43
CONTOH 15
Diberikan kesamaan suku banyak:
a(x - 3)(x - 1) + b(x + 1)(x - 1) + c(x + 1)(x - 3) = 6x - 10 Tentukan
nilai-nilai a, b, dan
Pembahasan:
Tentukan ruas kiri kesamaan
A (x² - 4x + 3) + b (x² - 1) + c (x² - 2x - 3) = 6x - 10
(a + b + c)x² + (-4a - 2c)x + (3a - b - 3c) = 6x - 10
Berdasarkan ketentuan kesamaan dua suku banyak, diperoleh:

a+b+c=0 ... (1)


-4a - 2c = 6 ... (2)
3a - b - 3c = - ... (3)
10
CONTOH 15
Proses penyelesaian:

• eliminasi (1) dan (3) • eliminasi (2) dan (4)


a+b+c=0 -4a - 2c = 6
3a - b - 3c = -10 4a - 2c = -10
+ +
4a - 2c = -10 ...(4) -4c = -4
∴c=1

• substitusi c = 1 ke persamaan (2), diperoleh:


-4a - 2(1) = 6 ⇒ -4a = 8
∴ a = = -2
CONTOH 15
• substitusi a = -2 dan c = 1 ke persamaan (1),
diperoleh:
a + b + c = 0 ⇔ b = -a - c
⇔b=2-1
∴b=1

Jadi, nilai a = -2, b = 1, dan c = 1.


CONTOH 16
3x + m n
Tentukan nilai m dan n agar: ≡ x+1+
x² - 4x - 2 x-
Pembahasan: 2

Kalikan kedua ruas dengan x² - x - 2 atau (x + 1)(x - 2) maka:


3x + 4 ≡ m(x - 2) + n(x + 1)
⇔ 3x + 4 ≡ (m + n)x + (-2m + n)
Berdasarkan ketentuan kesamaan dua suku banyak, diperoleh:
m+n=3
-2m + n = 4

Berdasarkan Coretan Siswa, diperoleh penyelesaian m = - dan


n=3
NILAI SUKU
BANYAK
Apabila suku banyak dinyatakan dengan f(x) dan x diganti dengan
bilangan tetap h, maka bentuk f(h) merupakan nilai suku banyak
tersebut untuk x = h. Cara ini disebut cara substitusi
CONTOH 17
Diketahui f(x) = 3x²+7x+1. Hitunglah nilai suku
banyak itu untuk x=0 dan x=2.

Pembahasan:
Suku banyak: f(x) = 3x² + 7x + 1.
Nilai suku banyak untuk x=0, yaitu
f(0) = 3.0²+ 7.0 + 1 = 1
Nilai suku banyak untuk x=2, yaitu
f(2) = 3.2² + 7.2 + 1 = 27
CONTOH 17
Berdasarkan uraian contoh 17, nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel
tertentu dapat dicari dengan cara substitusi berikut ini.

Nilai suku banyak


f(x) = + + + . . . + x + a₀
untuk x = h (h bilangan real) ditentukan oleh:
f(h) = + + + . . . + + a₀

Cara lain untuk menentukan nilai suku banyak:


Misalkan f(x) = ax³ + bx² + cx + d
Jika x=h suatu bilangan real, maka akan dihitung nilai
f(h) = ah³ + bh² + ch + d
CONTOH 17
Dengan langkah-langkah berikut:
• Langkah (1) : kalikan a dengan h, lalu tambahkan dengan b, didapat: ah+b
• Labgkah (2) : kalikan (ah+b) dengan h, lalu tambahkan dengan c, didapat:
ah² + bh + c
• Langkah (3) : kalikan (ah²+bh+c) dengan h, lalu tambahkan dengan d,
didapat f(h) = ah³ + bh² + ch + d

Cara di atas dapat disusun dalam suatu bagan atau skema berikut.
a b c d
h * ah ah²+bh ah³+bh²+ch
+
a ah+b ah²+bh+c ah³+bh²+ch+d = f(h)
Tanda: berarti kalikan dengan h.
CONTOH 18
Hitunglah nilai setiap suku banyak berikut ini dengan cara skema.
f(x) = x⁴-10x³+x-8, untuk x=10.

Pembahasan:
Skema perhitungan:

1 -10 0 1 -8
10 * 10 0 0 10
+
1 0 0 1 2 = f(10)
Jadi, nilai f(10) = 2
CONTOH 19
Tentukan nilai a agar suku banyak f(x) = x³-ax²+3x+2 mempunyai nilai -3
untuk x=1
Pembahasan:
Skema perhitungan:

1 -a 3 2
1 * 1 1-a 4-a
1 1-a 4-a 6 - a = -3
Persamaan: 6 - a = -3
-a = -3 - 6 = -9
∴a= =9
CONTOH 20
Diberikan a³ - a - 1 = 0, tentukan nilai dari (a ⁴ + a³ - a² - 2a + 9)
Pembahasan:
Diketahui: a³ - a - 1 = 0
a⁴ + a³ - a² - 2a + 9 = (a⁴ - a² - a) + (a³ - a - 1) + 10
= a(a³ - a - 1) + (a³ - a - 1) + 10
∴ a⁴ + a³ - a² - 2a + 9 = a(0) + 0 + 10 = 10
CONTOH 21
Hitunglah nilai dari +
Pembahasan:
Misalkan: + = x
( + )³ = x³
⇔ ( )³ + )³ + 3 . .
( + ) = x³

⇔ 2 + √5 + 2 - √5 + 3. x = x³
⇔ 4 + 3 . . x = x³
⇔ x³ + 3x = 4 ⇒ x(x² + 3) ≡ 1 . 4 ⇒ x = 1

Jadi, nilai dari + = 1


E. Penjabaran perpangkatan polinomial
(pengayaan)
Penjabaran perpangkatan polinomial berdasarkan pada bilangan-
bilangan dalan segitiga Pascal.
• (x + y)² = x² + 2xy + y²
• (x + y)³ = x³ + 3x²y + 3xy² + y³
• (x + y)⁴ = x⁴ + 4x³y + 6x²y² + 4xy³ + y⁴
Secara umum, dapat ditulis dalam bentuk notasi sigma berikut.

𝑛
( 𝑥 + 𝑦 ) =∑
𝑛
𝑛 𝐶 𝑖 𝑥𝑛− 1
. 𝑦 𝑖

𝑖 =0

Bentuk ini dikenal sebagai Binomium Newton


Bentuk Binomium Newton berlaku hanya untuk dua suku, kita akan
mengembangkannya untuk tiga suku.
(x + y + z)² = (x + y + z)(x + y + z)
= x² + xy + xz + xy + y² + yz + xz + yz + z²
∴ (x + y + z)² = x² + y² + z² + 2(xy + yz + xz)
Kita akan mengalami kesulitan untuk menjabarkan bentuk (x + y + z)³
dengan cara mendatar
(x + y + z)³ = (x + y + z)² . (x + y + z)
(x + y + z)³ = [x² + y² + z² + 2xy + 2yz + 2xz][x + y + z]
Untuk mempermudah kita gunakan cara menurun.
Cara menurun:

X x² y² z² 2xy 2yz 2xz


x x³ xy² xz² 2x²y 2xyz 2x²z
y y³ 2xy² x²y 2xyz yz² 2y²z
z z³ 2xz² 2xyz x²z 2yz² y²z
+
x³ + y³ + z³ + 3xy² + 3xz² + 3x²y + 6xyz + 3x²z + 3yz² + 3y²z
(x + y + z)³ = x³ + y³ + z³ + 3(xy² + xz² + x²y + x²z + yz² + y²z) + 6xyz
Dalam menjabarkan (x + y + z)², kita dapat mengembangkan bilangan-bilangan
dalam segita Pascal berikut.

segitiga Pascal ⇒ segitiga Pascal-Kino

1 1.1
1 1 ⇒ 1.2 1.2
1 2 1 1.1 2.1 1.1
Berdasarkan segitiga Pascal-Kino, diperoleh:

1x² isikan x²

berkurang x muncul y 2xy 2xz hilang y muncul z

1y² 2yz 1z²

Berdasarkan segitiga Pascal-Kino, jika ditulis semua unsurnya akan diperoleh:


(x + y + z)² = x² + 2xy + 2xz + y² + 2yz + z²
Penjabaran ( x + y + z)³
Dasar: segitiga Pascal ⇒ segitiga Pascal-Kino

1 1.1
1 1 ⇒ 1.3 1.3
1 2 1 1.3 2.3 1.3
1 3 3 1 1.1 3.1 3.1 1.1
Bagan pengisian huruf x, y, dan z pada segitiga Pascal-Kino
1x³
3x²y 3x²z
3xy² 6xyz 3xz²
1y³ 3y²z 3yz² 1z³

Berdasarkan bagan segitiga Pascal-Kino, diperoleh:


(x + y + z)³ = x³ + 3x²y + 3x²z + 3xy² + 6xyz + 3xz² + y³ + 3y²z +
3yz² + z³
Berdasarkan penjabaran (x + y + z)² dan (x + y + z)³ dengan cara segitiga
Pascal-Kino, kita juga dapat menuliskannya dalam notasi sigma berikut.

n
= dengan syarat
i, j, k
n
i + j + k = n dan =
i, j, k
CONTOH 22
Jabarkanlah: (2x + y + 2z)³.
Pembahasan:
3
(2x + y + 2z)³ =
i, j, k

3 3
= (2x)² (y)⁰ (2z)⁰ + (2x)² (y)¹ (2z)⁰
3, 0, 0 2, 1, 0
3 3
+ (2x)² (y)⁰ (2z)¹ + (2x)¹ (y)² (2z)⁰
2, 0, 1 1, 2, 0
3 3
+ (2x)¹ (y)¹ (2z)¹ + (2x)¹ (y)⁰ (2z)²
1, 1, 1 1, 0, 2
CONTOH 22
Jabarkanlah: (2x + y + 2z)³.
Pembahasan:
3 3 (2x)⁰ (y)² (2z)¹
+ (2x)⁰ (y)³ (2z)⁰ +
0, 3, 0 0, 2, 1

3 3
+ (2x)⁰ (y)¹ (2z)² + (2x)⁰ (y)⁰ (2z)³
0, 1, 2 0, 0, 3
(2x + y + 2z)³ = 1(8x³)(1)(1) + 3(4x²)(y)(1) + 3(4x²)(1)(2z) + 3(2x)(y²).
(1) + 6(2x)(y)(2z) + 3(2x)(1)(4z²) + 1(1)y³(1) + 3(1)y².
(2z) + 3(1)y(4z²) + 1(1)(1)(8z³)
= 8x³ + 12x²y + 24x²z + 6xy² + 24xyz + 24xz² + y³ + 6y²z
+ 12yz² + 8z³
CONTOH 22

Jadi, (2x + y + 2z)³ = 8x³ + 12x²y + 24x²z + 6xy² + 24xyz + 24xz² + y³ + 6y²z +
12yz² + 8z³.
Jumlah semua koefisien dari penjabaran (2x + y + 2z)³ sama dengan (8 + 12 + 24
+ 6 + 24 + 24 + 1 + 6 + 12 + 8) = 125.
Dengan mengamati pola tersebut, diperoleh:
Jumlah semua koefisien dari penjabaran (2x + y + 2z)³ dapat dihitung dengan
mengambil x = y = z = 1, diperoleh (2 + 1 +2 )³ = 5³ = 125.
CONTOH 23
Tanpa menjabarkan, hitunglah jumlah semua koefisien dari penjabaran
polinominal berikut
a.
b.
Pembahasan:
a. = = = 1
b. , a = b = c = d = 1,
diperoleh:
= = -1
PEMBAGIAN SUKU BANYAK
( POLINOMIAL )
Pembagian suku banyak (polinonmial) dapat ditinjau sebagai
pembagian bilangan bulat, seperti :
112 : 9 mendapatkan hasil bagi 12 dan sisa 4 hal ini dapat
dituliskan:
112 = 9 x 12 + 4 dengan sisa (s) memenuhi 0 ≤ S < 9.

Secara umum dapat dituliskan :

yang dibagi = pembagi x hasil bagi + sisa pembagian


Pembagian suku banyak
suatu suku banyak p (x) berderjat n dibagi Q (x)
berderajat m (dengan m < n) menghasilkan hasil bagi
H(x) berderajat (n-m) dan sisa S(x) maksimal berderajat
(m - 1), dapat dituliskan :
p(x) Q(x) . H(x) + S (x)
atau
= H(x) +
PEMBAGIAN SUKU
BANYAK P(X) DENGAN
( X - H )
Pembagian suku banyak P(x) dengan pembagi
Q(x) = x - h menghasilkan hasil bagi H(x) dan
sisa S(x) berderajat nol atau H(x) = konstanta,
dituliskan sebagai berikut.
P(x) (x - h) . H(x) + S(x)
a. Menentukan hasil bagi dan
sisa
Penentuan hasil bagi H(x) dan sisa S(x) dari
pembagian P(x) dengan (x-h) dapat dilakukan dengan
3 cara pada contoh berikut :

CONTOH 24
Temukan hasil bagi H(x) dan sisa S(x) dari pembagian
P(x) = dengan Q(x) = x-1
cara 1 : (operasi aljabar)
Polinomial P(x) = x³ + 2x - 3
Pembagi Q(x) = x - 1
Hasil bagi H(x) = ax² + bx + c
Sisa S(x) = k
Berdasarkan definisi, diperoleh:
P(x) = ( x - h ) . H(x) + S(x)
= (x - 1)(ax² +bx + c) + k
x³ + 2x - 3 = ax³ + (-a + b) x² + (-b + c) x + (-c + k)
Berdasarkan aturan kesamaan dua suku banyak, diperoleh :
koefisien x³ : 1 = a a = 1
koefisien x² : 0 = -a + b b = 1
koefisien x : 2 = -b + c c = 3
koefisien x⁰ : -3 = -c + k k= 0
jadi hasil bagi H(x) =x²+ x + 3 dan sisa S (x) = 0
Cara 2 : (pembagian
menurun/bersusun ke bawah)
Alogaritma (urutan langkah) dari pembagian suku
banyak dapat dijelaskan sebagai berikut.
• Langkah 1: mulailah dengan membagi x³ pada P(x)
dengan x pada Q(x) diperoleh H(x) = x²
Hal ini berarti: x²(x - 1) = x³ - x² ditempatkan dibawah
x³ + 2x - 3, kemudian dikurangkan, diperoleh x² + 2x -
3.
• Langkah 2: bagilah x² dengan x hasilnya x ditulis
disebelah kanan x². Lalu, kalikan lagi dengan x - 1 dan
ditempatkan dibawah x² + 2x - 3, lalu dikurangkan
diperoleh 3x - 3
• Langkah 3: bagilah 3x dengan x, diperoleh 3 dan
diletakkan disebelah kanan x² + x. Kalikan kembali 3
dengan (x - 1) diletakkan dibawah 3 x - 3, kemudian
dikurangkan sehingga diperoleh sisa = 0
Jadi, H(x) = x²+ x + 3 dan S(x) = 0
B. ATURAN PEMBAGIAN SINETIK
ATAU METODE HORNER
Misalkan P(x) = ax³+ bx² + cx + d dibagi dengan (x - h) Hal ini
dapat dilakukan dengan bagan ketika menentukan nilai P(h) pada
pembahasan yang lalu, yaitu (x - h) diambil nilai x dari -() = h,
diperoleh hasil bagi :

H(x) = ax² + (ah + b)x + (ah² + bh + c)dan sisa pembagian


adalah S(x) = P(h) = ah³ + bh² + ch + d seperti terlihat pada
bagan atau skema Horner berikut.
a b c d

h * ah ah² + bh ah³ + bh² + ch


+
a ah + b ah² + bh + c ah³ + bh³ + ch + d

koefisien hasil bagi Sisa = S(x) = P(h)


. = ah³ + bh² + ch + d

H(x) = ax² + (ah + b)x + (ah² + bh + c)


Kembali ke Contoh 24, kita menyelesaikannga dengan
bagan Horner.
cara 3 : Bagan Horner

1 0 2 -3
1
* 1 1 3
+
1 1 3 0
Berdasarkan bagan tersebut , diperoleh:
Sisa S(x) = 0
Hasil bagi H(x) = 3 + x + x² atau x² + x + 3
CONTOH 25
Tentukan hasil bagi dan sisa S(x) dari pembagian P(x) = oleh (x – 3) dengan bagi
horner
Pembahasan:
Pembagi x - 3 berarti lawan tanda dari () = 3, diletakkan pada kolom paling kiri
dari bagan Horner .
1 2 0 -4 Koefisien dari P(x)
-()→ 3 * 3 15 45
1 5 15 41 Sisa
Berdasarkan bagan tersebut diperoleh :
Sisa ≡ S(x) = 41
Hasil bagi ≡ H(x) = 15 + 5x + x²
≡ H(x) = x² + 5x + 15
CONTOH 26
Tentukan hasil bagi H(x) dan sisa S(x), jika suku banyak x ⁴ + x +
2 dibagi oleh x + 1.
Pembahasan:
P(x) = x⁴ + x + 2, berderajat 4
Q(x) = x + 1, berderajat 1
Berarti H(x) berderajat 4-1 = 3 dan S(x) berderajat 1 - 1 = 0 (konstanta) .
Berdasarkan operasi aljabar kesamaan dua suku banyak, diperoleh :
x⁴ + x + 2 = (x + 1)(Ax³ + Bx² +Cx + D) + S
x⁴ + x + 2 = Ax⁴ + (A + B)x³ + (B + C)x² + (C + D)x (D + S)
Koefisien x⁴: 1 = A ⇒ A = 1
Koefisien x³: 0 = A + B ⇒ B = -1
Koefisien x²: 0 = B + C ⇒ C = 1
Koefisien x : 1 = C + D ⇒ D = 0
Koefisien x⁰: 2 = D + S ⇒ S = 2
Jadi, H(x) = Ax³ + Bx² + Cx + D =x³ - x² + x dan S(x) = 2
CONTOH 27
Tentukan nilai a agar f(x) = x³ + ax² - x + 1 dibagi (x - 2) bersisa
S(x) = 11

Pembahasan:
Berdasarkan bagan Horner diperoleh
1 a -1 1
2 * 2 2a + 4 4a +6
+
1 a +2 2a + 3 4a + 7 = 11

Hal ini berarti : 4a + 7 = 11


4a = 11 - 7 = 4
a= =1
CONTOH 28
Jika polinomial P(x) = x³ - 3x² + ax + b dibagi (x - 1) bersisa -4 dan dibagi (x -
2) juga bersisa -4, tentukan jika sisa P(x) dibagi (x - 3)
Pembahasan:
P(x) ≡ x³- 3x² + ax + b dibagi (x - 1) bersisa -4, maka P(1) = -4
P(1) = -4
⇒ 1³ - 3(1)² + a(1) + b = -4
⇔ a + b = -2 ...(1)
P(x) : (x - 2) bersisa -4, maka
P(2) = -4
⇔ 2³ - 3(2)² + a(2) + b = -4
⇒ 2a + b = 0 ...(2)
(2) - (1) diperoleh a = 2 dan b = -2 -2 = -4
Polinomial P(x) ≡ x³ - 3x² + 2x - 4
P(x) : (x - 3) bersisa P(3), yaitu :
sisa ≡ P(3) = 3³ - 3 x (3)² + 2(3) - 4 = 2
R KEY
WE
ANS

PEMBAGIAN SUKU BANYAK


DENGAN (AX - B)
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang pembagian suku banyak P(x) dengan
(ax - b) secara bagan Horner saja.
Perhatikan pembagian P(x) dengan (x - ) maka menurut cara pembagian Horner, h =
ditulis sebagai:

P(x) (x - ) H(x) + P()

P(x) (x - ) H(x) + P()


P(x) a(x - ) {} + P()

P(x) (ax - b){} + P()

Hal ini menunjukkan bahwa: jika P(x) dibagi dengan (ax - b)


maka hasil baginya = dan sisanya = P(), dengan H(x) adalah
hasil bagi dari pembagian P(x) dengan (x - )
Contoh 29
Dengan bagan Horner, tentukan hasil bagi dan sisa jika P(x) = 2x² + 5x - 1
dibagi (2x - 3)
Pembahasan:
Pembagi : 2x - 3 berarti Persamaan di atas: h = - () =
P(x) (2x - 3)() + P()

2 5 -1 H(x) = 8+2x
3
2 H(x) H(x) = 2x + 8 ⇒ = x + 4
* 3 12 + S(x) = P()= 11
2 8 11 = P()
Jadi, hasil baginya (x + 4) dan sisanya 11.
CONTOH 30
Tentukan hasil bagi dan sisa, jika - 3x + 4 dibagi oleh 2x + 3 dengan
bagan Horner
Pembahasan:
Pembagi: 2x+3 h = - () = -
Persamaan di atas : P(x) (2x + 3)[] + P(- )

H(x) = - - + x²
0 -3 4
1
H(x) = x² - x -
- * -
+
Hasil bagi = x² - x -
1 - - 5
Sisa S(x) P(- ) = 5
4.2.3 Pembagian Suku Banyak
dengan (ax² + bx + c)
Metode pembagian sintetik atau bagan Horner dapat digunakan untuk menentukan hasil
bagi dan sisa dari pembagian suatu suku banyak dengan pembagi berbentuk apapun
asalkan pangkat pembagi ≤ pangkat yang dibagi.

A. Bagan Horner
Bagan Horner hanya dapat digunakan untuk pembagi yang dapat saja. Misalkan P(x)
dibagi dengan suku banyak ax² + bx + c yang dapat difaktorkan. Kita akan menentukan
hasil bagi dan sisa pembagian dengan bagan Horner.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan pada bagan Horner adalah sebagai berikut.
(i) Misalkan ax² + bx + c dapat ditulis sebagai a(x - )(x - ) dengan a ≠ 0,
(ii) Mula-mula, kita bagi P(x) dengan (x - ) diperoleh : P(x) (x - ) (x) +
(iii) Hasil bagi (x) dibagi lagi dengan (x - )
diperoleh : (x) (x - ) (x) +
(iv) Substitusikan (x) ke bentuk kesamaan P(x),
diperoleh :
P(x) (x - )[(x - ) (x) + ] +
⇔ P(x) (x - )(x - )(x) + (x - ) +

⇔ P(x) a(x - )(x - ) + (x - ) +

P(x) (ax² + bx + c) + (x - ) +
BAGAN HORNER-KINO

Metode ini merupakan pengembangan dari


bagan Horner yang hanya terbatas untuk
pembagi yang mudah difaktorkan. Bagan
Horner-Kino dapat diterapkan untuk pembagi
apapun juga. Penamaan Horner-Kino diambil
dari nama penulis, yaitu Sukino.
Contoh 31
Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian suku banyak P(x) = x ⁴ - 3x² + 2x
- 1 oleh x² - x - 2 dengan cara:
a. pembagian bersusun,
b. bagan Horner.
c. bagan Horner-Kino.
Pembahasan:
a. Cara pembagian bersusun.
x² -x-2 x⁴ - 3x² + 2x – 1 x² + x
x⁴ - +
- x² + 2x -1
- x² - 2x
4x - 1
Jadi, hasil bagi H(x) = +x dan sisa S(x) = 4x - 1
b. Bagan horner
Contoh 31
1 0 -3 2 -1
2 * 2 4 2 8
+
1 2 1 4 7 → Sisa pertama = S1

-1 * -1 -1 0
Jadi, hasil bagi H(x) = x² + x
+ dan sisa S(x)
1 1 0 4 → Sisa kedua = S2 = S₂(x-h₁) +
= 4(x-2) +7
= 4x-1.
c. Bagan horner-kino
Contoh 31
1 0 -3 2 -1
2 * * 2 2 0
1 * 1 1 0 *
+
1 1 0 4 -1

Jadi, hasil bagi H(x) = x²+x dan sisa S(x) = 4x - 1


CONTOH 32
Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian suku banyak P(x) = x³ +
x² + 2x + 10 dengan (x² - x + 3) dengan metode Horner-Kino dan
operasi aljabar (kesamaan).
Pembahasan:
a. Metode Horner-Kino

Metode ini merupakan perluasan metode Horner dengan pembagi linear. Pada
pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk linear terdapat dua baris,
sedangkan untuk pembagi berbentuk kuadrat ada empat baris. Baris pertama
merupakan penulisan koefisien P(x) dari variabel berpangkat tinggi ke rendah,
baris kedua dan baris ketiga masing-masing merupakan proses dari perkalian dan
penjumlahan pembagi dengan koefisien P(x).

Dengan dasar inilah untuk pembagi berbentuk kuadrat ada dua baris yang
diproses melalui operasi perkalian dan penjumlahan, yaitu pada baris kedua dan
ketiga. Agar lebih jelas perhatikan bagan Horner-Kino berikut.
CONTOH 32

1 1 2 10
-3 * * -3 -6
1 * 1 2 *
+
1 2 1 4

Hasil bagi H(x) = x + 2 dan sisa S(x) = x + 4.


b. Operasi Aljabar (Kesamaan)

Polinomial ≡ P(x) = + + 2x + 10 ⇒ derajat 3


Pembagi ≡ x² - x + 3 ⇒ derajat 2
Hasil bagi ≡ H(x) berderajat (3-2 ) =1 ⇒ H(x) = ax + b
Sisa ≡ S(x) berderajat (2-1) =1 ⇒ S(x) = cx + d
Kesamaan yang terbentuk sebagai berikut.
+ +2x+10 ≡ ( - x + 3)(ax + b) + (cx + d)
≡ a + (- a + b) + (3a - b + c) x + (3b + d)
Koefisien : 1=a ⇒ a = 1
Koefisien :1=-a+b ⇒ b = 1 + 1 = 2
Koefisien x : 2 = 3a - b +c ⇒ c=2-3+2=1
Koefisien :10=3b+d ⇒ d = 10 - 6 = 4
∴ Hasil bagi ≡ H(x) = x + 2 dan sisa S(x) = x + 4.
CONTOH 33
Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian polinomial 2x²-4x³ + 3x² + 6x + 5 oleh x³ +
x² + 1 dengan bagan Horner-Kino.
Pembahasan:
Bagan Horner-Kino:

-()→-1 2 -4 3 6 5
6 Sisa S(x) = 11 + 4x + 9x² atau
-()→0 * * * -2
S(x)= 9x² +4x+11 .
-()→-1 * * 0 0 *
* -2 6 * * + Hasil bagi H(x) = -6 + 2x atau
H(x) = 2x-6
2 - 9 4 1
6 1
CONTOH 34
Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian polinomial +-+ x + 1 oleh (x-1)(x+2)
dengan bagan Horner-Kino.
Pembahasan:
Bagan Horner-Kino:
2 1 -1 1 1
2
* * 4 -2 8
-1
* -2 1 -4 * +
2 -1 4 -5 9

Sisa S(x) = 9 - 5x = -5x + 9 dan


hasil bagi H(x) = 4 - x + 2x² atau H(x) = - x + 4
TEOREMA
SISA
Jika P(x)=x³+2x²-3x+4 dibagi (x-5), maka berdasarkan bagian
Horner, diperoleh:
Hasil bagi ≡ H(x) = x²+7x+32 dan sisa ≡ S(x)=164.
Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut:
x³ + 2x² - 3x + 4 ≡ (x-5)(x²+7x+32)+164
Dengan memperhatikan cara di atas, dapat dituliskan
kesamaan dasar berikut.

P(x)≡(x-h).H(x)+S(x)

dengan P(x)≡ suku banyak yang dibagi


(x-h)≡ pembagi
H(x)≡ hasil bagi
S(x)≡ sisa
Teorema 1: Pembagi berbentuk (x-h)
Juka suku banyak P(x) berderajat n dibagi (x-h), maka sisa
pembagiannya adalah P(h).

Bukti:
pandang: P(x) ≡ (x-h) . H(x) + S(x)
dengan mensubstitusikan x-h= 0 atau x=h, diperoleh:
P(h)≡0 . H(h) + S
⇔ P(h)≡0+S
∴ S(x)≡P(h) ( terbukti )
Penentuan sisa pembagi suku banyak dapat menggunakan cara
substitusi, yaitu mencari nilai P(h) atau pembagian bersusun
maupun cara sintetik ( bagian Horner).
contoh 35

Tentukan sisa dari pembagian suku banyak P(x) = x² - 6x - 8


dengan (x + 1)

Pembahasan:
Suku banyak P(x) = x² - 6x - 8 dibagi dengan x+1, sisanya
S(x) = P(-1).
Nilai P(-1) dapat dihitung dengan tiga metode, yaitu:
(i) Metode substitusi:
P(x) = x² - 6x - 8
P(-1) = (-1)² - 6(-1) -8 = 1 + 6 - 8
∴ P(-1) = -1
Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = P(-1) = -1
(ii) Pembagian bersusun:
x+1 x² - 6x - 8 x-7
x² + x
-
-7x - 8
-7x - 7
-
-1
Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = p(-1) = -1

(iii) Bangan Horner:


1 -6 -8

-1 * -1 7
+
1 -7 -1 = P(-1)
Jadi, sisa pembagiannya adalah S (x) = P(-1) = -1
Teorema 2 : Pembagi berbentuk (ax - b)

Jika suku banyak P(x) berderajat n dibagi


(ax - b), maka sisa pembagiannya adalah S(x) = P()
Bukti:
P(x)≡ (ax - b) H(x) + S (x)

P(x)≡ aH(x) (x - ) + S(x)

P(x)≡ (x - ) {aH(x)} + S(x)

substitusikan x = , diperoleh:

P() ( - ) {aH()} + S(x)

P() 0 + S(x)
∴ S(x) = P() ( terbukti )
Contoh 36
Tentukan sisa dari pembagian suku banyak (3x⁴ - 2x² + 5x - 12) dengan (3x -
1)

Pembahasan:
Suku banyak P(x) = 3x⁴ - + 5x - 12 dibagi dengan 3x - 1, sisanya adalah
S(x) = P(). Nilai P() dapat dihitung dengan dua metode yaitu:
(i) Metode substitusi
P() = 3()⁴ - 2()² + 5() – 12

P() = - + – 12

P() = =

∴ P() = -10
Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = P () = -10
(ii) Bagan Horner:

3 0 -2 5 -12

* 1 -
+
3 1 - - = P()

Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = - = -


Teorema 3 : Pembagi berbentuk (x - ) (x - )
Jika suku banyak P(x) berderajat n dibagi (x -)(x - ) maka sisa
pembagiannya adalah

. S(x) = . x + )

dengan ≠ , ≠ 0, .

Bukti:
Pembagi (x-) (x- ) berderajat 2, maka sisanya maksimum
berderajat 1. Misalkan sisanya berbentuk (ax + b) dan hasil
baginya H(x). Hal ini berarti:
P(x) = (x-) (x- ) . H(x) + (ax + b)
• Substitusikan: x- = 0 ⇒ x = , diperoleh:
= P() ⇒ a + b = P() .....(1)
• Substitusikan: x- = 0 ⇒ x = , diperoleh:
= P() ⇒ a + b = P() ......(2)
• Eliminasi - substitusi persamaan (1) dan (2) diperoleh:

a = dan b =

• Jadi, sisa pembagiannya:

S(x) = . x +
( terbukti )
contoh 37

Jika suku banyak f(x) dibagi (x-1) bersisa 2 dan f(x) dibagi dengan
(x+2) bersisa -1, tentukan sisanya jika f(x) dibagi (x-1)(x+2)
Pembahasan:
Cara 1: (berdasarkan uraian)
Pandang:
f(x)=(x-1)(x+2)H(x)+ax+b
f(x)=(x-1) bersisa 2, berarti f(1)=2 ⇒ a+b=2
f(x) = (x + 2) bersisa -1, berarti f(- 2) =-1 ⇒ -2a + b = -1
3a= 3 _
a=

Substitusikan nilai a=1 ke persamaan a+b=2 diperoleh: 1+b=2 atau


b=1 .
Jadi, f(x) dibagi (x-1)(x+2) bersisa x+1 .
Cara 2: (berdasarkan rumus)
f(x) dibagi (x-1) bersisa 2, berarti f(1)=2
f(x) dibagi (x+2) bersisa -1, berarti f(-2)=-1
Berdasarkan rumus pada Teorema 3, diperoleh:

S(x)=()x + ()

S(x)= ()x +

S(x)= x + = x + 1

Jadi, f(x) dibagi (x-1)(x+2) bersisa x+1


TEOREMA
FAKTOR
Dengan perantara teorema sisa yang telah dibahas sebelumnya, dapat diturunkan pengertian faktor dan teorema faktor.
Perhatikan penjabaran suku banyak berikut.
P(x) = (x-1)( + 1) = - + x -1
Persamaan tersebut memuat faktor-faktor:
(i) (x - 1) merupakan faktor linear dari P(x),
(ii) nilai P(1) = 0 atau sisanya = 0
Berdasarkan teorema sisa, akan didapatkan teorema faktor berikut.
Teorema faktor
Misalkan P(x) suatu suku banyak, (x - h) merupakan faktor dari P(x) jika dan hanya jika P (h) = 0
Bukti:
Pembuktian teorema faktor ini kita buktikan dalam dua arah
Arah pertama :
Jika (x-h) merupakan faktor dari P(x) maka P(x) dapat ditulis sebagai:
P(x) = (x-h) . H(x) + 0
Hal ini berarti sisanya sama dengan nol, yaitu S = P(h) = 0, karena P(h) = (h-h) . H(x) = 0.

Arah kedua :
Berdasarkan teorema sisa: P(x) = (x-h) H(x) + S dengan S = P(h). Oleh karena P(h) = 0, maka persamaan diatas menjadi:
P(x) = (x-h) H(x)
Hubungan ini menunjukkan bahwa (x-h) adalah faktor dari P(x). Jadi, P(h) = 0 jika dan hanya jika (x-h) merupakan
faktor dari P(x). Teorema ini sering disebut teorema faktor
CONTOH 38
Tentukan faktor - faktor dari - 3x - 2

PEMBAHASAN :
Misalkan P(x) = -3x-2. Perhatikan faktor-faktor dari 2, yaitu ±1 dan ±2. Kita
hitung nilai-nilai P(1), P(-1), P(2), dan P(-2) apakah bernilai nol?
Melalui perhitungan ternyata P(2) = 0, yaitu :

2 -3 -2
2
* 4 2 Hal ini berarti - 3x - 2 = (2x + 1)(x - 2)
+ Jadi, faktor dari - 3x - 2 adalah
2 1 0= P(2) (2x + 1 ) dan (x - 2)
CONTOH
39
Tentukan nilai a dan b agar P(x) = - - 22x + b mempunyai faktor - 4x - 5.

PEMBAHAS
AN
p(x) = :- - 22x + b
P(-1) = 0 ⟹ - - 22(-1) + b = 0
-a + b = -17 ...(1)
P(5) = 0 ⟹ - - 22 .(5) + b = 0
125a + b = 235 ...(2)
Eliminasi (1) dan (2), diperoleh :
125a + b = 235
-a + b = -17
-
125a = 252
a= =2
Substitusi nilai a = 2 ke persamaan (1), diperoleh :
-2 + b = -17 ⇒ b = -15
Jadi, nilai a dan b masing-masing adalah 2 dan -15
CONTOH
40
Tentukan nilai n yang mungkin agar pecahan dapat disederhanakan.

PEMBAHAS
AN : bagian penyebut pecahan
Perhatikan - 3x + 2 = (x - 1)(x - 2). Hal ini pecahan itu
dapat disederhanakan apabila (x - 1) atau (x 2) merupakan faktor dari suku banyak
pembilang P(x) = - 7x + n. Berdasarkan teorema faktor diperoleh :
• P(1) = 0 ⇒ - 7 + n = 0 ⇒ n = 6
• P(2) = 0 ⇒ - 7 . n = 0 ⇒ n = 10
Jadi, pecahan itu dapat disederhanakan apabila n = 6 atau n = 10
CONTOH 41
Tentukan semua faktor dari - - 5x - 3 dan selesaikan persamaan - - 5x - 3 =
0

PEMBAHASAN :
Misalkan P(x) = - - 5x - 3

MENCOBA :
Apakah x - 1 merupakan faktor?
⇒ P(1) = - - 5 . 1 - 3 = -8 ≠ 0, berarti x - 2 bukan faktor.
Apakah x + 1 merupakan faktor?
⇒ P(-1) = - - 5(-1) - 3 = 0, berarti x + 1 merupakan faktor.
- - 5x - 3 = (x + 1)( - 2x - 3)
- 2x - 3 = (x - 3)(x + 1)
Jadi, - - 5x -3 = (x + 1)(x + 1)(x - 3) = (x - 3)
Persamaan - - 5x - 3 = 0
⇔ (x - 3) = 0
x + 1 = 0 dan x - 3 = 0
x = -1 dan x = 3
Jadi, solusi dari - - 5x - 3 adalah x = -1 (rangkap) dan x = 3
CONTOH 42
Tentukan nilai k agar (x - 2) merupakan faktor dari P(x) ≡ - + 5x + k dan tentukan sisa ketika
P(x) dibagi oleh (x + 3)

PEMBAHASAN :
P(x) ≡ - + 5x + k
(x - 2) adalah faktor dari P(x)
⇒ P(2) = 0
⇒3. -2. +5.2+k=0
⇔ 8(3 - 1) + 10 + k = 0
⇔ k = -26
∴ P(x) ≡ - +5x + 26
Ketika P(x) : (x + 3), bersisa S(x) = P(-3), yaitu:
S(x) = - + 5(-3) - 26
= (9)(9 - 2) - 15 - 26
∴ S(x) = -140
CONTOH
43
Suku banyak + - 5x + b habis dibagi (x + 3) dan bersisa 4 jika dibagi (x + 1). Tentukan nilai
a dan b, serta faktorisasi lengkap dari suku banyak tersebut.

PEMBAHAS
AN : P(x) = + - 5x + b
Misalkan
P(x) habis dibagi (x + 3), berarti P(-3) = 0, yaitu:
3 + a - 5(-3) +b = 0
∴ 9a + b = 66 ...(1)
P(x) dibagi (x + 1), bersisa 4, berarti P(-1) = 4, yaitu:
3 + a - 5(-1) + b = 4
⇔ a + b = 2 ...(2)
(1) - (2), diperoleh:
8a = 64 ⇒ a = 8
a = 8 disubstitusikan ke persamaan (2), diperoleh b = -6
Jadi, P(x)≡ + - 5x - 6

Faktorisasi dengan bagan Horner:

3 8 -5 -6
P(x)≡(x + 3)(- x - 2)
-3 * -9 3 6 ∴ P(x)≡ (x + 3)(x - 1)(3x + 2)
+
3 - 1 -2 0
CONTOH 44
Diketahui - 5x + 4 merupakan faktor dari P(x) = + + + 34x - 24. Tentukan
nilai a dan b, serta faktorkan P(x) secara lengkap.

PEMBAHASAN :
P(x) + + + 34x - 24
Faktornya: - 5x + 4 = (x - 1)(x - 4).
Hal ini berarti:
P(1) = 0 dan P(4) = 0
P(1) = 0 ⇒ + + + 34(1) - 24 = 0
a + b = -12 ...(1)
P(4) = 0 ⇒ + + + 34(4) - 24 = 0
4a + b = -39 ...(2)
(2) - (1), diperoleh:
3a = (-39) + 12
3a = -27
∴ a = -9
a = -9 ⇒ a + b = -12
b = -12 + 9
∴ b = -3
Jadi, P(x) ≡ - - + 34x - 24

Bagan Horner-Kino

2 -9 -3 34 -24

-() → - 4
* * -8 -4 24

-() → 5
* 10 5 -30 *
+
2 1 5 0 0
- - + 34x - 24 ≡ () - 5x + 4)( +x - 6)
∴ - - + 34x - 24 ≡ (x - 4)(x - 1)(2x - 3)(x + 2)
PEMBAGIAN
Pada teorema faktor,ISTIMEWA
pembagi yang dipakai bentuk umum, dalam
bagian ini dijelaskan pembagian istimewa dengan pembagi yang
berbentuk suku istimewa pula.
contoh 45
Buktikan bahwa:
- habis dibagi (x-a).

Bukti
P(x) = - , maka P(a) = - = 0.
Karena P(a)=0, berarti - habis dibagi (x-a).
ATURAN PEMBAGIAN
1. = +ISTIMEWA
a + ... + +
=
dengan suku ke-k dari hasil bagi
2. = + a + ... + +
=
dengan suku ke-k dari hasil bagi
3. = a + ... - +
=
dengan suku ke-k dari hasil bagi
contoh 46
Tentukan hasil bagi suku banyak untuk setiap pembagian istimewa berikut
a. (x³- a³) : (x-a)
b. (x⁴-a⁴) : (x+a)
c. (x⁵+a⁵) : (x+a)

Pembahasan:

a. (x³- a³) : (x-a) = x²+ xa + a² (bendasarkan aturan 1)

b. (x⁴-a⁴) : (x+a) = x³ - x²a + xa² - a² (bendasarkan aturan 2)

c. (x⁵+a⁵) : (x+a) = x⁴ - x³a + x²a² - xa³ + a ⁴ (berdasarkan aturan 3)


contoh 47
Hitunglah nilai dari .

Pembahasan:
Bentuk pembagi di atas mempunyai bentuk pembagian polinom berikut ini.

dengan a = 807 dan b = 289

==2

Jadi, = 2
contoh 48
Hitunglah hasil dari
Pembahasan
Model matematika di atas berbentuk untuk I ≤ k ≤ 99 dengan k bilangan asli

= ... (*)

Berdasarkan (*) diperoleh


contoh 48

==

Jadi, =
PERSAMAAN SUKU BANYAK

Pada awal pembahasan telah diperkenalkan bentuk umum persamaan suku


banyak dalam variabel x dengan koefisien bilangan real, yaitu:

+ + + . . . + x + a₀ = 0
-

Dengan ≠ 0 dimana n adalah bilangan asli dan , , .... adalah


konstanta. Penentuan nilai x dari persamaan di atas di kenal sebagai
akar akar persamaan suku banyak. Penentuan nilai x dapat di
lakukan dengan bagan horner yang telah di bahas terdahulu,yaitu :

Jika p(x) suku banyak, maka (x - h) adalah faktor dari p(x)


Jika dan hanya jika h merupakan akar persamaan p(x) = 0
Menentukan Akar-Akar Rasional Bulat Persamaan Suku
Banyak
Untuk menentukan akar-akar rasional bulat persamaan suku banyak,
dapat digunakan pengertian dan algoritma berikut.

A. Pengertian akar-akar rasional

(i) Apabila sebuah bilangan rasional pecahan dalam suku terendah, maka
adalah sebuah akar persamaan suku banyak:
+ + + . . . + x + a₀ ≠ 0

dengan koefisien-koefisien bulat, di mana b adalah faktor bulat dari a dan


c adalah faktor bulat dari dan c adalah faktor bulat dari .
Jika adalah akar rasional dari 6x³ + 5x²-3x-2=0. nilai b dibatasi sampai
faktor dari 2, yaitu +1, +2, sedangkan nilai c dibatasi sampai faktor dari 6,
yaitu: ±1, ±2, ±3,±6. Jadi, akar rasional yang mungkin hanya: ±1, ±2, ±,
±, ±, dan ±
(ii) Mengikuti ketentuan bahwa apabila persamaan P(x) = 0 mempunyai
koefisien-koefisien bulat dengan koefisien pangkat tertinggi adalah satu dan
lainnya dalam bentuk p seperti berikut.

maka setiap akar rasional dari P(x) = 0 adalah sebagai bilangan bulat dan
sebuah faktor dari .
Jadi, akar-akar rasional (apabila ada) dari persamaan x²+ 2x² - 11x - 12 =
0 terbatas sampai faktor-faktor bulat dari 12, yaitu ±1. ±2, +3, +4, +6, dan
±12.
B. Menentukan akar-akar rasional persamaan suku banyak P(x)
Kedua prinsip akar-akar rasional ini=sangat
0 membantu untuk menjalankan
algoritma untuk menentukan akar-akar rasional dari persamaan polinom
P(x) = 0 berikut.
Algoritma penentuan akar-akar rasional persamaan polinom P(x) = 0
adalah sebagai berikut.
Langkah
Selidiki
(1): apakah jumlah koefisien-koefisien P(x) = 0?
• Jika ya, maka x = 1 merupakan akar dari P(x) = 0.
• Jika tidak, lakukan langkah (2).
Langkah
(2):apakah jumlah koefisien-koefisien variabel berpangkat genap sama
Periksa
dengan jumlah koefisien-koefisien berpangkat ganjil?

• Jika ya, maka x = -1 merupakan akar dari P(x) = 0.


• Jika tidak, lakukan langkah (3)
Langkah
(3):
Tentukan faktor-faktor dari nilai mutlak (), lakukan dengan
cara coba-coba.
Contoh
49
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan polinom x ⁴ - 15x² -
10x+ 24 = 0.
Pembahasan
:
Misalkan f(x) = x⁴ - 15x² - 10x + 24.
• Lakukan langkah (1) Jumlah koefisien-koefisien f(x)=115 – 10 + 24 = 0. Jadi, x
= 1 merupakan akar dari f(x) = 0. Berdasarkan bagan Horner:

1 0 -15 -10 24
1 * 1 1 -14 -24
+
1 1 -14 -24 0 = f(1)
Hasil bagi: g(x) = x³ + x² - 14x - 24.
• Lakukan langkah (1)
Jumlah koefisien-koefisien g(x)=1 + 1 - 14 - 24 = -36 ≠ 0.
• Lakukan langkah (2)
Jumlah koefisien variabel berpangkat genap: 1 - 24 = -23
-23 ≠ -13
Jumlah koefisien variabel berpangkat ganjil: 1 - 14 = -13

• Lakukan langkah (3)


Perhatikan nilai mutlak = ll = 24.
Faktor dari 24 adalah ±1, ±2, ±3, ±4, ±6, ±18, ±12, dan ±24. Karena x = ±1 bukan
merupakan akar dari g(x), maka x = ±1 tidak perlu dicoba lagi dengan bagan
Horner. Coba x = -2 dengan bagan Horner, diperoleh:
1 1 -14 -24
-2 * -2 2 24
+
1 -1 -12 0 = g(-2)

∴ x=-2 merupakan akar dari g(x) = 0 dengan hasil bagi: h(x)=x²-x-


12.
h(x)=0 ⇔ x²- x - 12 = 0
⇔ (x - 4)(x + 3) = 0
⇔ x= 4 atau x= -3
Akar-akar persamaan: x⁴ - 15x² - 10x + 24= 0 adalah -3,-2, 1. dan 4.
Jadi, HP dari persamaan suku banyak itu adalah (-3, -2, 1, 4).
Contoh
50persamaan 2x³-9x²+2x+1=0.
Tentukan akar-akar rasional dari
Pembahasan
Misalkan f(x)=2x³ - 9x²+2x+1 dengan a = 2 dan a = 1.
:
Akar-akar yang mungkin adalah dengan:
b faktor bulat dari a = 1, yaitu ±1
c faktor bulat dari a = 2, yaitu ±1 dan +2
Akar-akar rasional yang mungkin adalah ±1 dan ± dan akan dicoba satu
per satu. Akan tetapi, dalam buku ini kita hanya melakukan yang pasti
saja.
Untuk x = dengan bagan Horner diperoleh:
2 -9 2 1
1
2
* 1 -4 -1
+
2 -8 -2 0 = f()
Jadi, x = merupakan akar rasional dari f(x) = 0.

Hasil bagi: h(x)= = - 4x-1=0. Bentuk ini tidak dapat difaktorkan, sehingga
untuk menyelesaikannya dilakukan dengan rumus ABC berikut.
= -(-4) ± 16 - 4 . 1 . (-1)
2.1
4 ± 16 + 4
=
2
4± 2 5
=
2
2+ 5
x=
2- 5

x = 2 + 5 dan x = 2 - 5 adalah akar irasional dari f(x) = 0.


Contoh
51
Persamaan + 2 – 7x² – 20x – 12 = 0 mempunyai akar-akar x = -2 dan x = 3.
Tentukan akar yang lainnya.

Pembahasan
Persamaan: kuadrat yang akar-akarnya x = -2 dan x = 3, berbentuk: h(x) =
(x+2)(x-3) = x² - x - 6 sebagai faktor dari persamaan x⁴ + 2 - 7x² - 20x – 12 =
0.
Berdasarkan bagan Horner-Kino diperoleh faktor lainnya, yaitu:
1 2 -7 -20 -12
6 * * 6 18 12
* 1 3 2 *
1
2 0 0 +
1 3
Hal ini berarti, x⁴ + 2x³ - 7x² - 20x -12=0
(x-3)(x+2)(x² + 3x + 2) = 0
(x-3)(x+2)(x+2)(x + 1) = 0
(x-3)(x+2)²(x + 1) = 0
Jadi, akar lainnya adalah x = -1.
Persamaan, x⁴ + 2x³ - 7x² - 20x - 12 = 0 mempunyai akar-akar real, x= -2
(rangkap), x = -1, dan x = 3.

Contoh
52
Selesaikanlah persamaan 2x³+ 11x² - 7x – 6 = 0.

Pembahasan:
Misalkan P(x)= 2x³ + 11x² - 7x - 6.
Kemungkinan faktor dari P(x) adalah (2x + a), (x + b), dan (x + c). Cobalah x-1⇒
P(1) = 2 + 11 – 7 – 6 = 0. Jadi, (x-1) merupakan faktor dari P(x).
Bagan Horner:
2 11 -7 -6
1 2 13 6
*
+
2 13 6 0 → Faktor lain
= 2x² + 13x +6
Persamaan: = (2x + 1)(x+6)
2x³ + 11x² - 7x-6=0
(x - 1)(2x + 1)(x + 6) = 0
x - 1 = 0, 2x + 1 = 0, x + 6 = 0
∴ x = 1, x = - , x = -6

Jadi, akar-akar dari persamaan 2x³ + 11x² - 7x - 6 = 0 adalah x = 1, x = - ,


dan x = -6.
Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akar Persamaan Suku Banyak
Teorema akar-akar Vieta (persamaan suku banyak berderajat tiga)

Misalkan ax³ + bx² + cx + d=0 mempunyai akar-akar , , dan , maka:


(i) + + =-
(ii) + + =
(iii) . = -
Bukti:
Perhatikan bahwa persamaan suku banyak yang akar-akarnya , ,
dan dapat dituliskan:
a(x - ) (x - ) (x - ) = 0
⇔[(ax - )(x² - (+ )x +]=0
⇔ax³-(+)x²+x - x²+(+ )x - =0
⇔ax³-(++)x²+(+ + ) x- =0
⇔ax³-a()x²+a( + + )x - a ()=0
Pandang persamaan suku banyak berderajat tiga:
ax³+bx²+cx+d=0
Berdasarkan metode koefisien tak tentu, diperoleh:
-a()=b ⇒=-
a( + + )=c ⇒ + + =
-a() = d ⇒= -
Agar kita mudah mengingat rumus jumlah dan hasil kali akar-
akar persamaan suku banyak berderajat tiga atau lebih, maka kita
akan merumuskannya dalam bentuk umum persamaan suku
banyak berderajat n dalam varibel x berikut.
Teorema akar vieta
Persamaan suku banyak berderajat n:
+ ++...+
Mempunyai akar-akar ,.. maka :

.. = -

..= -
+..= -

... =.
Contoh 53
Jika akar-akar persamaan suku banyak x³+2x²-5x-6=0 adalah , , dan .
Hitunglah:
a.

pembahasan:
Persamaan suku banyak x³+2x²-5x-6=0. berarti a1=1,a2=2 a1=-5,
dan = - 6.
Berdasarkan rumas Vieta, diperoleh:

a. = - ⇒ = -2
Contoh 54
Dikethui α, β dan y adalah akar-akar dari persamaan suku banyak
x³+3x-1=0 . Tentukan nilai eksak dari (a³ + β³ + y³).

Pembahasan:
Pandang persamaan x³ + 3x - 1 = 0, karena α, β dan Y akar - akar
persamaan diatas, maka:
α³ + 3α - 1 = 0 ⇒ α³ = 1 - 3α
β³ + 3β - 1 = 0 ⇒ β³ = 1 - 3β
Y³ + 3Y - 1 = 0 ⇒ Y³ = 1 - 3Y
α³ + β³ + Y³ = 3 - 3 ( α+β+ Y)
∴ α³ + β³ + Y³ = 3 - 3 = 0
Jadi, nilai eksak dari α³ + β³ + Y³ = 3
TERIMAKASIH !!!
THANK YOU !!
ARIGATOUU
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai