Kelompok 2
Adnand Mushodikun
Bambang
Kalmaida Setia
Lyric Laguna S
Nesya Marcella
Raisya Wadlifatmatul Z
Salwa Aulia P
Wahid Hidayatullah
PENGERTIAN SUKU
BANYAK (POLINOMINAL)
+ + + . . . + x + a₀ = 0
PEMBAHASAN:
B E N T U K : X ³ - 5 X ² + 7 X + 3 M E M P U N YA I :
PEMBAHASAN:
(x + 2)(2x - 1) = 2x² - x + 4x - 2
= 2x² + 3x - 2
Jadi, koefisien x adalah 3.
CONTOH 3
• 3x²⁰- 3x² + x - 2 disebut suku banyak dengan pangkat tertinggi 20.
• 2x²y² + 3xy - 5 disebut suku banyak berderajat 2 dengan
dua variabel x dan y, x berderajat 2 dan y juga berderajat 2.
• x⁵ -(cos )x³ - (tan 60º)x - 1 disebut suku banyak berderajat 5.
Pembahasan:
2x² - 4x³ + x - 13
Derajat: 3
Suku-suku dalam urutan turun: -4x³, 2x², - x - 13.
Koefisien: -4, 2, 1, -13
CONTOH 6
Nyatakan bentuk di bawah ini dalam urutan naik dan urutan turun.
-x² + 14 + 2x³ - 7x
Pembahasan:
Pembahasan:
cara mendatar:
(6x³ - 8x² + 7x + 10) + (10x² + 11x - 13)
= 6x³ + (-8x² + 10x²) + (7x + 11x) + (10 - 13)
= 6x³ + 2x² + 18x - 3
= 6x³ + (-8 + 10)x² + (7 + 11)x + (-3)
Contoh 9
Pembahasan:
cara menurun: - 8x² + 7x + 10
10x² + 11x - 13
+
6x³ + 2x² + 18x - 3
(5x + 3)(2x² - 5x + 1)
PEMBAHASAN:
C A R A M E N D AT A R :
* 2x² -5x 1
5x 10x³ -25x² 5x
3 6x² -15x 3
+
10x³ - 19x² - 10x + 3 Hasilnya
CONTOH 10
Secara umum, kita dapat mengalikan polinomial derajat m dengan
polinomial derajat n sebagai berikut.
(a + b + ...) (A + B + ...)
= a · A + b · B + ....
Hal ini berarti:
f(x) ≡ g(x)
Penentuan kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) dapat
pula ditentukan oleh aturan berikut.
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Suku banyak: f(x) = 3x² + 7x + 1.
Nilai suku banyak untuk x=0, yaitu
f(0) = 3.0²+ 7.0 + 1 = 1
Nilai suku banyak untuk x=2, yaitu
f(2) = 3.2² + 7.2 + 1 = 27
CONTOH 17
Berdasarkan uraian contoh 17, nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel
tertentu dapat dicari dengan cara substitusi berikut ini.
Cara di atas dapat disusun dalam suatu bagan atau skema berikut.
a b c d
h * ah ah²+bh ah³+bh²+ch
+
a ah+b ah²+bh+c ah³+bh²+ch+d = f(h)
Tanda: berarti kalikan dengan h.
CONTOH 18
Hitunglah nilai setiap suku banyak berikut ini dengan cara skema.
f(x) = x⁴-10x³+x-8, untuk x=10.
Pembahasan:
Skema perhitungan:
1 -10 0 1 -8
10 * 10 0 0 10
+
1 0 0 1 2 = f(10)
Jadi, nilai f(10) = 2
CONTOH 19
Tentukan nilai a agar suku banyak f(x) = x³-ax²+3x+2 mempunyai nilai -3
untuk x=1
Pembahasan:
Skema perhitungan:
1 -a 3 2
1 * 1 1-a 4-a
1 1-a 4-a 6 - a = -3
Persamaan: 6 - a = -3
-a = -3 - 6 = -9
∴a= =9
CONTOH 20
Diberikan a³ - a - 1 = 0, tentukan nilai dari (a ⁴ + a³ - a² - 2a + 9)
Pembahasan:
Diketahui: a³ - a - 1 = 0
a⁴ + a³ - a² - 2a + 9 = (a⁴ - a² - a) + (a³ - a - 1) + 10
= a(a³ - a - 1) + (a³ - a - 1) + 10
∴ a⁴ + a³ - a² - 2a + 9 = a(0) + 0 + 10 = 10
CONTOH 21
Hitunglah nilai dari +
Pembahasan:
Misalkan: + = x
( + )³ = x³
⇔ ( )³ + )³ + 3 . .
( + ) = x³
⇔ 2 + √5 + 2 - √5 + 3. x = x³
⇔ 4 + 3 . . x = x³
⇔ x³ + 3x = 4 ⇒ x(x² + 3) ≡ 1 . 4 ⇒ x = 1
𝑛
( 𝑥 + 𝑦 ) =∑
𝑛
𝑛 𝐶 𝑖 𝑥𝑛− 1
. 𝑦 𝑖
𝑖 =0
1 1.1
1 1 ⇒ 1.2 1.2
1 2 1 1.1 2.1 1.1
Berdasarkan segitiga Pascal-Kino, diperoleh:
1x² isikan x²
1 1.1
1 1 ⇒ 1.3 1.3
1 2 1 1.3 2.3 1.3
1 3 3 1 1.1 3.1 3.1 1.1
Bagan pengisian huruf x, y, dan z pada segitiga Pascal-Kino
1x³
3x²y 3x²z
3xy² 6xyz 3xz²
1y³ 3y²z 3yz² 1z³
n
= dengan syarat
i, j, k
n
i + j + k = n dan =
i, j, k
CONTOH 22
Jabarkanlah: (2x + y + 2z)³.
Pembahasan:
3
(2x + y + 2z)³ =
i, j, k
3 3
= (2x)² (y)⁰ (2z)⁰ + (2x)² (y)¹ (2z)⁰
3, 0, 0 2, 1, 0
3 3
+ (2x)² (y)⁰ (2z)¹ + (2x)¹ (y)² (2z)⁰
2, 0, 1 1, 2, 0
3 3
+ (2x)¹ (y)¹ (2z)¹ + (2x)¹ (y)⁰ (2z)²
1, 1, 1 1, 0, 2
CONTOH 22
Jabarkanlah: (2x + y + 2z)³.
Pembahasan:
3 3 (2x)⁰ (y)² (2z)¹
+ (2x)⁰ (y)³ (2z)⁰ +
0, 3, 0 0, 2, 1
3 3
+ (2x)⁰ (y)¹ (2z)² + (2x)⁰ (y)⁰ (2z)³
0, 1, 2 0, 0, 3
(2x + y + 2z)³ = 1(8x³)(1)(1) + 3(4x²)(y)(1) + 3(4x²)(1)(2z) + 3(2x)(y²).
(1) + 6(2x)(y)(2z) + 3(2x)(1)(4z²) + 1(1)y³(1) + 3(1)y².
(2z) + 3(1)y(4z²) + 1(1)(1)(8z³)
= 8x³ + 12x²y + 24x²z + 6xy² + 24xyz + 24xz² + y³ + 6y²z
+ 12yz² + 8z³
CONTOH 22
Jadi, (2x + y + 2z)³ = 8x³ + 12x²y + 24x²z + 6xy² + 24xyz + 24xz² + y³ + 6y²z +
12yz² + 8z³.
Jumlah semua koefisien dari penjabaran (2x + y + 2z)³ sama dengan (8 + 12 + 24
+ 6 + 24 + 24 + 1 + 6 + 12 + 8) = 125.
Dengan mengamati pola tersebut, diperoleh:
Jumlah semua koefisien dari penjabaran (2x + y + 2z)³ dapat dihitung dengan
mengambil x = y = z = 1, diperoleh (2 + 1 +2 )³ = 5³ = 125.
CONTOH 23
Tanpa menjabarkan, hitunglah jumlah semua koefisien dari penjabaran
polinominal berikut
a.
b.
Pembahasan:
a. = = = 1
b. , a = b = c = d = 1,
diperoleh:
= = -1
PEMBAGIAN SUKU BANYAK
( POLINOMIAL )
Pembagian suku banyak (polinonmial) dapat ditinjau sebagai
pembagian bilangan bulat, seperti :
112 : 9 mendapatkan hasil bagi 12 dan sisa 4 hal ini dapat
dituliskan:
112 = 9 x 12 + 4 dengan sisa (s) memenuhi 0 ≤ S < 9.
CONTOH 24
Temukan hasil bagi H(x) dan sisa S(x) dari pembagian
P(x) = dengan Q(x) = x-1
cara 1 : (operasi aljabar)
Polinomial P(x) = x³ + 2x - 3
Pembagi Q(x) = x - 1
Hasil bagi H(x) = ax² + bx + c
Sisa S(x) = k
Berdasarkan definisi, diperoleh:
P(x) = ( x - h ) . H(x) + S(x)
= (x - 1)(ax² +bx + c) + k
x³ + 2x - 3 = ax³ + (-a + b) x² + (-b + c) x + (-c + k)
Berdasarkan aturan kesamaan dua suku banyak, diperoleh :
koefisien x³ : 1 = a a = 1
koefisien x² : 0 = -a + b b = 1
koefisien x : 2 = -b + c c = 3
koefisien x⁰ : -3 = -c + k k= 0
jadi hasil bagi H(x) =x²+ x + 3 dan sisa S (x) = 0
Cara 2 : (pembagian
menurun/bersusun ke bawah)
Alogaritma (urutan langkah) dari pembagian suku
banyak dapat dijelaskan sebagai berikut.
• Langkah 1: mulailah dengan membagi x³ pada P(x)
dengan x pada Q(x) diperoleh H(x) = x²
Hal ini berarti: x²(x - 1) = x³ - x² ditempatkan dibawah
x³ + 2x - 3, kemudian dikurangkan, diperoleh x² + 2x -
3.
• Langkah 2: bagilah x² dengan x hasilnya x ditulis
disebelah kanan x². Lalu, kalikan lagi dengan x - 1 dan
ditempatkan dibawah x² + 2x - 3, lalu dikurangkan
diperoleh 3x - 3
• Langkah 3: bagilah 3x dengan x, diperoleh 3 dan
diletakkan disebelah kanan x² + x. Kalikan kembali 3
dengan (x - 1) diletakkan dibawah 3 x - 3, kemudian
dikurangkan sehingga diperoleh sisa = 0
Jadi, H(x) = x²+ x + 3 dan S(x) = 0
B. ATURAN PEMBAGIAN SINETIK
ATAU METODE HORNER
Misalkan P(x) = ax³+ bx² + cx + d dibagi dengan (x - h) Hal ini
dapat dilakukan dengan bagan ketika menentukan nilai P(h) pada
pembahasan yang lalu, yaitu (x - h) diambil nilai x dari -() = h,
diperoleh hasil bagi :
1 0 2 -3
1
* 1 1 3
+
1 1 3 0
Berdasarkan bagan tersebut , diperoleh:
Sisa S(x) = 0
Hasil bagi H(x) = 3 + x + x² atau x² + x + 3
CONTOH 25
Tentukan hasil bagi dan sisa S(x) dari pembagian P(x) = oleh (x – 3) dengan bagi
horner
Pembahasan:
Pembagi x - 3 berarti lawan tanda dari () = 3, diletakkan pada kolom paling kiri
dari bagan Horner .
1 2 0 -4 Koefisien dari P(x)
-()→ 3 * 3 15 45
1 5 15 41 Sisa
Berdasarkan bagan tersebut diperoleh :
Sisa ≡ S(x) = 41
Hasil bagi ≡ H(x) = 15 + 5x + x²
≡ H(x) = x² + 5x + 15
CONTOH 26
Tentukan hasil bagi H(x) dan sisa S(x), jika suku banyak x ⁴ + x +
2 dibagi oleh x + 1.
Pembahasan:
P(x) = x⁴ + x + 2, berderajat 4
Q(x) = x + 1, berderajat 1
Berarti H(x) berderajat 4-1 = 3 dan S(x) berderajat 1 - 1 = 0 (konstanta) .
Berdasarkan operasi aljabar kesamaan dua suku banyak, diperoleh :
x⁴ + x + 2 = (x + 1)(Ax³ + Bx² +Cx + D) + S
x⁴ + x + 2 = Ax⁴ + (A + B)x³ + (B + C)x² + (C + D)x (D + S)
Koefisien x⁴: 1 = A ⇒ A = 1
Koefisien x³: 0 = A + B ⇒ B = -1
Koefisien x²: 0 = B + C ⇒ C = 1
Koefisien x : 1 = C + D ⇒ D = 0
Koefisien x⁰: 2 = D + S ⇒ S = 2
Jadi, H(x) = Ax³ + Bx² + Cx + D =x³ - x² + x dan S(x) = 2
CONTOH 27
Tentukan nilai a agar f(x) = x³ + ax² - x + 1 dibagi (x - 2) bersisa
S(x) = 11
Pembahasan:
Berdasarkan bagan Horner diperoleh
1 a -1 1
2 * 2 2a + 4 4a +6
+
1 a +2 2a + 3 4a + 7 = 11
2 5 -1 H(x) = 8+2x
3
2 H(x) H(x) = 2x + 8 ⇒ = x + 4
* 3 12 + S(x) = P()= 11
2 8 11 = P()
Jadi, hasil baginya (x + 4) dan sisanya 11.
CONTOH 30
Tentukan hasil bagi dan sisa, jika - 3x + 4 dibagi oleh 2x + 3 dengan
bagan Horner
Pembahasan:
Pembagi: 2x+3 h = - () = -
Persamaan di atas : P(x) (2x + 3)[] + P(- )
H(x) = - - + x²
0 -3 4
1
H(x) = x² - x -
- * -
+
Hasil bagi = x² - x -
1 - - 5
Sisa S(x) P(- ) = 5
4.2.3 Pembagian Suku Banyak
dengan (ax² + bx + c)
Metode pembagian sintetik atau bagan Horner dapat digunakan untuk menentukan hasil
bagi dan sisa dari pembagian suatu suku banyak dengan pembagi berbentuk apapun
asalkan pangkat pembagi ≤ pangkat yang dibagi.
A. Bagan Horner
Bagan Horner hanya dapat digunakan untuk pembagi yang dapat saja. Misalkan P(x)
dibagi dengan suku banyak ax² + bx + c yang dapat difaktorkan. Kita akan menentukan
hasil bagi dan sisa pembagian dengan bagan Horner.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan pada bagan Horner adalah sebagai berikut.
(i) Misalkan ax² + bx + c dapat ditulis sebagai a(x - )(x - ) dengan a ≠ 0,
(ii) Mula-mula, kita bagi P(x) dengan (x - ) diperoleh : P(x) (x - ) (x) +
(iii) Hasil bagi (x) dibagi lagi dengan (x - )
diperoleh : (x) (x - ) (x) +
(iv) Substitusikan (x) ke bentuk kesamaan P(x),
diperoleh :
P(x) (x - )[(x - ) (x) + ] +
⇔ P(x) (x - )(x - )(x) + (x - ) +
P(x) (ax² + bx + c) + (x - ) +
BAGAN HORNER-KINO
-1 * -1 -1 0
Jadi, hasil bagi H(x) = x² + x
+ dan sisa S(x)
1 1 0 4 → Sisa kedua = S2 = S₂(x-h₁) +
= 4(x-2) +7
= 4x-1.
c. Bagan horner-kino
Contoh 31
1 0 -3 2 -1
2 * * 2 2 0
1 * 1 1 0 *
+
1 1 0 4 -1
Metode ini merupakan perluasan metode Horner dengan pembagi linear. Pada
pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk linear terdapat dua baris,
sedangkan untuk pembagi berbentuk kuadrat ada empat baris. Baris pertama
merupakan penulisan koefisien P(x) dari variabel berpangkat tinggi ke rendah,
baris kedua dan baris ketiga masing-masing merupakan proses dari perkalian dan
penjumlahan pembagi dengan koefisien P(x).
Dengan dasar inilah untuk pembagi berbentuk kuadrat ada dua baris yang
diproses melalui operasi perkalian dan penjumlahan, yaitu pada baris kedua dan
ketiga. Agar lebih jelas perhatikan bagan Horner-Kino berikut.
CONTOH 32
1 1 2 10
-3 * * -3 -6
1 * 1 2 *
+
1 2 1 4
-()→-1 2 -4 3 6 5
6 Sisa S(x) = 11 + 4x + 9x² atau
-()→0 * * * -2
S(x)= 9x² +4x+11 .
-()→-1 * * 0 0 *
* -2 6 * * + Hasil bagi H(x) = -6 + 2x atau
H(x) = 2x-6
2 - 9 4 1
6 1
CONTOH 34
Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian polinomial +-+ x + 1 oleh (x-1)(x+2)
dengan bagan Horner-Kino.
Pembahasan:
Bagan Horner-Kino:
2 1 -1 1 1
2
* * 4 -2 8
-1
* -2 1 -4 * +
2 -1 4 -5 9
P(x)≡(x-h).H(x)+S(x)
Bukti:
pandang: P(x) ≡ (x-h) . H(x) + S(x)
dengan mensubstitusikan x-h= 0 atau x=h, diperoleh:
P(h)≡0 . H(h) + S
⇔ P(h)≡0+S
∴ S(x)≡P(h) ( terbukti )
Penentuan sisa pembagi suku banyak dapat menggunakan cara
substitusi, yaitu mencari nilai P(h) atau pembagian bersusun
maupun cara sintetik ( bagian Horner).
contoh 35
Pembahasan:
Suku banyak P(x) = x² - 6x - 8 dibagi dengan x+1, sisanya
S(x) = P(-1).
Nilai P(-1) dapat dihitung dengan tiga metode, yaitu:
(i) Metode substitusi:
P(x) = x² - 6x - 8
P(-1) = (-1)² - 6(-1) -8 = 1 + 6 - 8
∴ P(-1) = -1
Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = P(-1) = -1
(ii) Pembagian bersusun:
x+1 x² - 6x - 8 x-7
x² + x
-
-7x - 8
-7x - 7
-
-1
Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = p(-1) = -1
-1 * -1 7
+
1 -7 -1 = P(-1)
Jadi, sisa pembagiannya adalah S (x) = P(-1) = -1
Teorema 2 : Pembagi berbentuk (ax - b)
substitusikan x = , diperoleh:
P() 0 + S(x)
∴ S(x) = P() ( terbukti )
Contoh 36
Tentukan sisa dari pembagian suku banyak (3x⁴ - 2x² + 5x - 12) dengan (3x -
1)
Pembahasan:
Suku banyak P(x) = 3x⁴ - + 5x - 12 dibagi dengan 3x - 1, sisanya adalah
S(x) = P(). Nilai P() dapat dihitung dengan dua metode yaitu:
(i) Metode substitusi
P() = 3()⁴ - 2()² + 5() – 12
P() = - + – 12
P() = =
∴ P() = -10
Jadi, sisa pembagiannya adalah S(x) = P () = -10
(ii) Bagan Horner:
3 0 -2 5 -12
* 1 -
+
3 1 - - = P()
. S(x) = . x + )
dengan ≠ , ≠ 0, .
Bukti:
Pembagi (x-) (x- ) berderajat 2, maka sisanya maksimum
berderajat 1. Misalkan sisanya berbentuk (ax + b) dan hasil
baginya H(x). Hal ini berarti:
P(x) = (x-) (x- ) . H(x) + (ax + b)
• Substitusikan: x- = 0 ⇒ x = , diperoleh:
= P() ⇒ a + b = P() .....(1)
• Substitusikan: x- = 0 ⇒ x = , diperoleh:
= P() ⇒ a + b = P() ......(2)
• Eliminasi - substitusi persamaan (1) dan (2) diperoleh:
a = dan b =
S(x) = . x +
( terbukti )
contoh 37
Jika suku banyak f(x) dibagi (x-1) bersisa 2 dan f(x) dibagi dengan
(x+2) bersisa -1, tentukan sisanya jika f(x) dibagi (x-1)(x+2)
Pembahasan:
Cara 1: (berdasarkan uraian)
Pandang:
f(x)=(x-1)(x+2)H(x)+ax+b
f(x)=(x-1) bersisa 2, berarti f(1)=2 ⇒ a+b=2
f(x) = (x + 2) bersisa -1, berarti f(- 2) =-1 ⇒ -2a + b = -1
3a= 3 _
a=
S(x)=()x + ()
S(x)= ()x +
S(x)= x + = x + 1
Arah kedua :
Berdasarkan teorema sisa: P(x) = (x-h) H(x) + S dengan S = P(h). Oleh karena P(h) = 0, maka persamaan diatas menjadi:
P(x) = (x-h) H(x)
Hubungan ini menunjukkan bahwa (x-h) adalah faktor dari P(x). Jadi, P(h) = 0 jika dan hanya jika (x-h) merupakan
faktor dari P(x). Teorema ini sering disebut teorema faktor
CONTOH 38
Tentukan faktor - faktor dari - 3x - 2
PEMBAHASAN :
Misalkan P(x) = -3x-2. Perhatikan faktor-faktor dari 2, yaitu ±1 dan ±2. Kita
hitung nilai-nilai P(1), P(-1), P(2), dan P(-2) apakah bernilai nol?
Melalui perhitungan ternyata P(2) = 0, yaitu :
2 -3 -2
2
* 4 2 Hal ini berarti - 3x - 2 = (2x + 1)(x - 2)
+ Jadi, faktor dari - 3x - 2 adalah
2 1 0= P(2) (2x + 1 ) dan (x - 2)
CONTOH
39
Tentukan nilai a dan b agar P(x) = - - 22x + b mempunyai faktor - 4x - 5.
PEMBAHAS
AN
p(x) = :- - 22x + b
P(-1) = 0 ⟹ - - 22(-1) + b = 0
-a + b = -17 ...(1)
P(5) = 0 ⟹ - - 22 .(5) + b = 0
125a + b = 235 ...(2)
Eliminasi (1) dan (2), diperoleh :
125a + b = 235
-a + b = -17
-
125a = 252
a= =2
Substitusi nilai a = 2 ke persamaan (1), diperoleh :
-2 + b = -17 ⇒ b = -15
Jadi, nilai a dan b masing-masing adalah 2 dan -15
CONTOH
40
Tentukan nilai n yang mungkin agar pecahan dapat disederhanakan.
PEMBAHAS
AN : bagian penyebut pecahan
Perhatikan - 3x + 2 = (x - 1)(x - 2). Hal ini pecahan itu
dapat disederhanakan apabila (x - 1) atau (x 2) merupakan faktor dari suku banyak
pembilang P(x) = - 7x + n. Berdasarkan teorema faktor diperoleh :
• P(1) = 0 ⇒ - 7 + n = 0 ⇒ n = 6
• P(2) = 0 ⇒ - 7 . n = 0 ⇒ n = 10
Jadi, pecahan itu dapat disederhanakan apabila n = 6 atau n = 10
CONTOH 41
Tentukan semua faktor dari - - 5x - 3 dan selesaikan persamaan - - 5x - 3 =
0
PEMBAHASAN :
Misalkan P(x) = - - 5x - 3
MENCOBA :
Apakah x - 1 merupakan faktor?
⇒ P(1) = - - 5 . 1 - 3 = -8 ≠ 0, berarti x - 2 bukan faktor.
Apakah x + 1 merupakan faktor?
⇒ P(-1) = - - 5(-1) - 3 = 0, berarti x + 1 merupakan faktor.
- - 5x - 3 = (x + 1)( - 2x - 3)
- 2x - 3 = (x - 3)(x + 1)
Jadi, - - 5x -3 = (x + 1)(x + 1)(x - 3) = (x - 3)
Persamaan - - 5x - 3 = 0
⇔ (x - 3) = 0
x + 1 = 0 dan x - 3 = 0
x = -1 dan x = 3
Jadi, solusi dari - - 5x - 3 adalah x = -1 (rangkap) dan x = 3
CONTOH 42
Tentukan nilai k agar (x - 2) merupakan faktor dari P(x) ≡ - + 5x + k dan tentukan sisa ketika
P(x) dibagi oleh (x + 3)
PEMBAHASAN :
P(x) ≡ - + 5x + k
(x - 2) adalah faktor dari P(x)
⇒ P(2) = 0
⇒3. -2. +5.2+k=0
⇔ 8(3 - 1) + 10 + k = 0
⇔ k = -26
∴ P(x) ≡ - +5x + 26
Ketika P(x) : (x + 3), bersisa S(x) = P(-3), yaitu:
S(x) = - + 5(-3) - 26
= (9)(9 - 2) - 15 - 26
∴ S(x) = -140
CONTOH
43
Suku banyak + - 5x + b habis dibagi (x + 3) dan bersisa 4 jika dibagi (x + 1). Tentukan nilai
a dan b, serta faktorisasi lengkap dari suku banyak tersebut.
PEMBAHAS
AN : P(x) = + - 5x + b
Misalkan
P(x) habis dibagi (x + 3), berarti P(-3) = 0, yaitu:
3 + a - 5(-3) +b = 0
∴ 9a + b = 66 ...(1)
P(x) dibagi (x + 1), bersisa 4, berarti P(-1) = 4, yaitu:
3 + a - 5(-1) + b = 4
⇔ a + b = 2 ...(2)
(1) - (2), diperoleh:
8a = 64 ⇒ a = 8
a = 8 disubstitusikan ke persamaan (2), diperoleh b = -6
Jadi, P(x)≡ + - 5x - 6
3 8 -5 -6
P(x)≡(x + 3)(- x - 2)
-3 * -9 3 6 ∴ P(x)≡ (x + 3)(x - 1)(3x + 2)
+
3 - 1 -2 0
CONTOH 44
Diketahui - 5x + 4 merupakan faktor dari P(x) = + + + 34x - 24. Tentukan
nilai a dan b, serta faktorkan P(x) secara lengkap.
PEMBAHASAN :
P(x) + + + 34x - 24
Faktornya: - 5x + 4 = (x - 1)(x - 4).
Hal ini berarti:
P(1) = 0 dan P(4) = 0
P(1) = 0 ⇒ + + + 34(1) - 24 = 0
a + b = -12 ...(1)
P(4) = 0 ⇒ + + + 34(4) - 24 = 0
4a + b = -39 ...(2)
(2) - (1), diperoleh:
3a = (-39) + 12
3a = -27
∴ a = -9
a = -9 ⇒ a + b = -12
b = -12 + 9
∴ b = -3
Jadi, P(x) ≡ - - + 34x - 24
Bagan Horner-Kino
2 -9 -3 34 -24
-() → - 4
* * -8 -4 24
-() → 5
* 10 5 -30 *
+
2 1 5 0 0
- - + 34x - 24 ≡ () - 5x + 4)( +x - 6)
∴ - - + 34x - 24 ≡ (x - 4)(x - 1)(2x - 3)(x + 2)
PEMBAGIAN
Pada teorema faktor,ISTIMEWA
pembagi yang dipakai bentuk umum, dalam
bagian ini dijelaskan pembagian istimewa dengan pembagi yang
berbentuk suku istimewa pula.
contoh 45
Buktikan bahwa:
- habis dibagi (x-a).
Bukti
P(x) = - , maka P(a) = - = 0.
Karena P(a)=0, berarti - habis dibagi (x-a).
ATURAN PEMBAGIAN
1. = +ISTIMEWA
a + ... + +
=
dengan suku ke-k dari hasil bagi
2. = + a + ... + +
=
dengan suku ke-k dari hasil bagi
3. = a + ... - +
=
dengan suku ke-k dari hasil bagi
contoh 46
Tentukan hasil bagi suku banyak untuk setiap pembagian istimewa berikut
a. (x³- a³) : (x-a)
b. (x⁴-a⁴) : (x+a)
c. (x⁵+a⁵) : (x+a)
Pembahasan:
Pembahasan:
Bentuk pembagi di atas mempunyai bentuk pembagian polinom berikut ini.
==2
Jadi, = 2
contoh 48
Hitunglah hasil dari
Pembahasan
Model matematika di atas berbentuk untuk I ≤ k ≤ 99 dengan k bilangan asli
= ... (*)
==
Jadi, =
PERSAMAAN SUKU BANYAK
+ + + . . . + x + a₀ = 0
-
(i) Apabila sebuah bilangan rasional pecahan dalam suku terendah, maka
adalah sebuah akar persamaan suku banyak:
+ + + . . . + x + a₀ ≠ 0
maka setiap akar rasional dari P(x) = 0 adalah sebagai bilangan bulat dan
sebuah faktor dari .
Jadi, akar-akar rasional (apabila ada) dari persamaan x²+ 2x² - 11x - 12 =
0 terbatas sampai faktor-faktor bulat dari 12, yaitu ±1. ±2, +3, +4, +6, dan
±12.
B. Menentukan akar-akar rasional persamaan suku banyak P(x)
Kedua prinsip akar-akar rasional ini=sangat
0 membantu untuk menjalankan
algoritma untuk menentukan akar-akar rasional dari persamaan polinom
P(x) = 0 berikut.
Algoritma penentuan akar-akar rasional persamaan polinom P(x) = 0
adalah sebagai berikut.
Langkah
Selidiki
(1): apakah jumlah koefisien-koefisien P(x) = 0?
• Jika ya, maka x = 1 merupakan akar dari P(x) = 0.
• Jika tidak, lakukan langkah (2).
Langkah
(2):apakah jumlah koefisien-koefisien variabel berpangkat genap sama
Periksa
dengan jumlah koefisien-koefisien berpangkat ganjil?
1 0 -15 -10 24
1 * 1 1 -14 -24
+
1 1 -14 -24 0 = f(1)
Hasil bagi: g(x) = x³ + x² - 14x - 24.
• Lakukan langkah (1)
Jumlah koefisien-koefisien g(x)=1 + 1 - 14 - 24 = -36 ≠ 0.
• Lakukan langkah (2)
Jumlah koefisien variabel berpangkat genap: 1 - 24 = -23
-23 ≠ -13
Jumlah koefisien variabel berpangkat ganjil: 1 - 14 = -13
Hasil bagi: h(x)= = - 4x-1=0. Bentuk ini tidak dapat difaktorkan, sehingga
untuk menyelesaikannya dilakukan dengan rumus ABC berikut.
= -(-4) ± 16 - 4 . 1 . (-1)
2.1
4 ± 16 + 4
=
2
4± 2 5
=
2
2+ 5
x=
2- 5
Pembahasan
Persamaan: kuadrat yang akar-akarnya x = -2 dan x = 3, berbentuk: h(x) =
(x+2)(x-3) = x² - x - 6 sebagai faktor dari persamaan x⁴ + 2 - 7x² - 20x – 12 =
0.
Berdasarkan bagan Horner-Kino diperoleh faktor lainnya, yaitu:
1 2 -7 -20 -12
6 * * 6 18 12
* 1 3 2 *
1
2 0 0 +
1 3
Hal ini berarti, x⁴ + 2x³ - 7x² - 20x -12=0
(x-3)(x+2)(x² + 3x + 2) = 0
(x-3)(x+2)(x+2)(x + 1) = 0
(x-3)(x+2)²(x + 1) = 0
Jadi, akar lainnya adalah x = -1.
Persamaan, x⁴ + 2x³ - 7x² - 20x - 12 = 0 mempunyai akar-akar real, x= -2
(rangkap), x = -1, dan x = 3.
Contoh
52
Selesaikanlah persamaan 2x³+ 11x² - 7x – 6 = 0.
Pembahasan:
Misalkan P(x)= 2x³ + 11x² - 7x - 6.
Kemungkinan faktor dari P(x) adalah (2x + a), (x + b), dan (x + c). Cobalah x-1⇒
P(1) = 2 + 11 – 7 – 6 = 0. Jadi, (x-1) merupakan faktor dari P(x).
Bagan Horner:
2 11 -7 -6
1 2 13 6
*
+
2 13 6 0 → Faktor lain
= 2x² + 13x +6
Persamaan: = (2x + 1)(x+6)
2x³ + 11x² - 7x-6=0
(x - 1)(2x + 1)(x + 6) = 0
x - 1 = 0, 2x + 1 = 0, x + 6 = 0
∴ x = 1, x = - , x = -6
.. = -
..= -
+..= -
... =.
Contoh 53
Jika akar-akar persamaan suku banyak x³+2x²-5x-6=0 adalah , , dan .
Hitunglah:
a.
pembahasan:
Persamaan suku banyak x³+2x²-5x-6=0. berarti a1=1,a2=2 a1=-5,
dan = - 6.
Berdasarkan rumas Vieta, diperoleh:
a. = - ⇒ = -2
Contoh 54
Dikethui α, β dan y adalah akar-akar dari persamaan suku banyak
x³+3x-1=0 . Tentukan nilai eksak dari (a³ + β³ + y³).
Pembahasan:
Pandang persamaan x³ + 3x - 1 = 0, karena α, β dan Y akar - akar
persamaan diatas, maka:
α³ + 3α - 1 = 0 ⇒ α³ = 1 - 3α
β³ + 3β - 1 = 0 ⇒ β³ = 1 - 3β
Y³ + 3Y - 1 = 0 ⇒ Y³ = 1 - 3Y
α³ + β³ + Y³ = 3 - 3 ( α+β+ Y)
∴ α³ + β³ + Y³ = 3 - 3 = 0
Jadi, nilai eksak dari α³ + β³ + Y³ = 3
TERIMAKASIH !!!
THANK YOU !!
ARIGATOUU
HATUR NUHUN