Anda di halaman 1dari 23

1.

1 DEFINISI FUNGSI
 Misal : ada himpunan A dan B bila setiap elemen dari A dikaitkan dengan suatu kaitan yang khusus
dengan setiap elemen di B dan kaitan tersebut mempunyai syarat atau aturan-aturan yang khusus,
maka kaitan tersebut disebut “Fungsi”
 Contoh : jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan.

F: A → B

Yang artinya f memetakan A ke B.

A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil ( kodomain ) dari f.

1.2 KONSEP FUNGSI


Konsep fungsi erat kaitannya dengan relasi
Contoh soal sederhana dari konsep fungsi
Diketahui fungsi y = f(x) = 2x2+4x-1 , maka nilai x = 2 adalah ….

Cara penyelesaiannya:
Jika x = 2, maka
y = f(x) = 2x2+4x-1
y = f(2) = 2.22+4.2-1
=8+8–1
= 15
Jadi nilai fungsi f(x) = 2x2+4x-1 ketika x bernilai 2 adalah 15.

1.3 FUNGSI dan RELASI


Relasi merupakan suatu kaitan dari unsur–unsur 2 bilangan sembarang. Pengertian relasi adalah
merupakan himpunan pasangan terurut yang merupakan himpunan bagian dari produk kartesius
antara wilayah dan kowilayah.

1.4 SIMPULAN
A. Fungsi juga merupakan relasi, hanya konsep fungsi lebih sempit dibanding dengan konsep relasi.
Syarat fungsi:
a. Unsur dari A harus seluruhnya muncul dalam pasangan terurut
b. Unsur dari A tidak boleh muncul dua kali atau lebih dari satu kali dalam pasangan terurut.

a mempunyai
A B
2 nilai

a 1

b 3

Ini merupakan salah satu contoh dari fungsi yang benar sesuai dengan aturan-aturan di atas.

A
B

a 1
b
2
C

d
3

1.5. SIFAT FUNGSI

1. Fungsi injektif (satu-satu)

Jika fungsi f : A → B, setiap b ∈ B hanya mempunyai satu kawan saja di A, maka fungsi itu
disebut fungsi satu-satu atau injektif.

Fungsi injektif
Fungsi injektif

Fungsi injektif

bukan fungsi injektif

2. Fungsi surjektif (onto)

Pada fungsi f : A → B, setiap b ∈ B mempunyai kawan di A, maka f disebut fungsi surjektif atau
onto.

Fungsi surjektif

Bukan fungsi surjektif

3. Fungsi bijektif (korespondensi satu-satu)

Suatu fungsi yang bersifat injektif sekaligus surjektif disebut fungsi bijektif atau korespondensi
satu-satu.
Korespondensi satu-satu

Bukan korespodensi satu-satu

2.1 POLINOM

Pengertian Polinom atau Suku Banyak


Polinom/suku banyak adalah bentuk suku-suku dengan banyak terhingga yang disusun dari
peubah/variable dan konstanta. Operasi yang digunakan hanya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pangkat bilangan bulat taknegatif.

Contoh dari polinom adalah x2 - 4x + 7, sedangkan x2 - 4/x + 7x3/2 bukan polinom.

Secara umum, sebuah polinom dapat dituliskan sebagai berikut.

f(x)=anxn+an-1xn-1+an-2xn-2+...+a0

Dalam sebuah polinom terdapat beberapa istilah, yaitu suku, peubah/variable, koefisien, suku
tetap/konstanta, dan pangkat tertinggi/derajat. Berikut ini dijelaskan istilah-istilah tersebut berdasarkan
bentuk umum polinom yang diungkapkan sebelumnya.

 Suku-suku pada polinom di atas adalah anxn, an-1xn-1, an-2xn-2, a0.


 Peubah pada polinom di atas adalah xn, xn-1, ... x.
 Koefisien dari polinom di atas adalah an, an-1, an-2. Koefisien selalu berhubungan dengan
peubahnya.
an adalah koefisien dari xn,
an-1 adalah koefisien dari xn-1,
dan seterusnya.
 Konstanta adalah suku yang tidak memiliki peubahnya. Contoh pada polinom di atas yang
merupakan konstanta adalah a0.
 Derajat dari sebuah polinom adalah pangkat tertinggi dari polinom tersebut. Contoh, dari bentuk
umum polinom di atas, jika n tidak sama dengan 0 berarti polinom tersebut berderajat n.

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa penulisan huruf selalu disebut peubah. Mungkin saja dalam
sebuah polinom terdapat dua huruf. Bila itu terjadi, jadikan salah satunya sebagai koefisien atau
konstanta.
Contoh soal dan jawabannya
Soal:
Susun polinom 3x+x4+8-7x3 dalam pangkat menurun, kemudian
a. nyatakan suku-suku beserta koefisiennya,
b. nyatakan derajat dan konstantanya.

Jawaban:
Susun kembali polinom 3x+x4+8-7x3 dalam susunan pangkat yang menurun tanpa ada peubah x yang
terlewat. Pada soal tidak terdapat suku dengan peubah x2. Tuliskan suku tersebut sebagai 0x2. Berikut ini
adalah polinom dalam susunan pangkat menurun.

x4-7x3+0x2+3x+8

a. Suku-suku pada polinom beserta koefisiennya adalah sebagai berikut.


suku x4 koefisiennya 1
suku -7x3 koefisiennya -7
suku 0x2 koefisiennya 0
suku 3x koefisiennya 3
suku 8 disebut konstanta

b. Derajat dari polinom di atas adalah 4, karena 4 merupakan pangkat tertinggi peubahnya. Sedangkat
konstanta dari polinom di atasn adalah 8, karena 8 merupakan suku yang tidak terdapat peubah.

Soal lagi:
Tentukan koefisien x3 dan konstanta dari polinom 2x(x+4)(x-1).

Jawabannya:
Uraikan terlebih dahulu polinom tersebut ke dalam bentuk suku-suku.
2x(x+4)(x-1)=2x(x2+3x-4)=2x3+6x2-8x.
Dari suku 2x3, diperoleh koefisien x3 adalah 2. Konstanta dari polinom di atas adalah 0.

Oleh Opan
Dibuat 16/02/2012

2.2 KUBIK

Pengertian Satuan Kubik , Tanpa panjang lebar lagi yo check it out !

Kubik adalah satuan yang digunakan untuk menghitung volume.

Volume adalah sebuah ruang pada bangun ruang. Volume yang dimaksud di sini adalah bukan volume
suara, melaikan volume suatu benda.

Notasi meter kubik = m3


Contoh perhitungan kubik

Maka volume sebuah air dalam bak tersebut adalah :

190 cm x 100cm x 100cm = 1.900.000 cm3

Jadi volume air adalah 1.900.000 cm3

2.3. LINEAR
Persamaan linear adalah sebuah persamaanaljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau
perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis
ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius.

Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan c=2 (garis merah)

Bentuk umum untuk persamaan linear adalah

Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta c merupakan titik potong

garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan bukanlah persamaan linear.
Contoh sistem persamaan linear dua variabel:

Persamaan linear yang rumit, seperti di sebut di atas, bisa ditulis dengan menggunakan hukum aljabar
agar menjadi bentuk yang lebih sederhana. Seperti contoh, huruf besar di persamaan merupakan
konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.

Bentuk Umum
di mana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta dituliskan
sebagai A ≥ 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta tidak boleh sama
dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan menghasilkan sebuah garis lurus dan
setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan seperti yang tertera di atas. Bila A ≥ 0, dan x
sebagai titik potong, maka titik koordinat-xadalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y =
0) yang digambarkan dengan rumus -c/a. Bila B≥ 0, dan y sebagai titik potong, maka titik
koordinat- y adalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-y (x= 0), yang digambarkan dengan
rumus -c/b.

Bentuk standar
di mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka negatif.
Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tetapi tidak bisa diubah ke semua bentuk,
apabila a dan badalah nol.

Bentuk titik potong gradien


Sumbu-y
di mana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah persilangan dari
sumbu-y. Ini dapat digambarkan dengan x = 0, yang memberikan nilai y = b. Persamaan ini
digunakan untuk mencari sumbu-y, di mana telah diketahui nilai dari x. Y dalam rumus tersebut
merupakan koordinat y yang anda taruh di grafik. Sedangkan X merupakan koordinat x yang anda
taruh di grafik.

Sumbu-x
di mana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong-x, dan titik
koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat digambarkan dengan y = 0, yang
memberikan nilai x = c. Bentuk y/mdalam persamaan sendiri berarti bahwa membalikkan gradien
dan mengalikannya dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x, di mana nilai y sudah
diberikan

Sebuah persamaan linear bisa mempunyai lebih dari dua variabel, seperti berikut ini:

di mana dalam bentuk ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien untuk variabel pertama, x1,
dan n merupakan jumlah variabel total, serta b adalah konstanta.

2.4 KUADRAT
Pengertian Bilangan Kuadrat
Kuadrat bilangan bulat adalah suatu bilangan yang diperoleh dari hasil perkalian suatu bilangan bulat
dengan dirinya sendiri sebanyak 2 kali.

√a = b a = b2 untuk a dan b bilangan bulat

Cara menghitung kuadrat


Nilai kuadrat suatu bilangan bulat dapat diperoleh dengan cara menghitung, dengan menggunakan
kalkulator, dan dengan menggunakan tabel kuadrat.
Rumus Bilangan Kuadrat

Contoh:
Kalian telah mengetahui bahwa 52 = 25, artinya bilangan 25 diperoleh dari 5 dipangkatkan 2 atau
5 dikuadratkan.

12 = 1 1x1=1

22 = 4 2x2=4

32 = 9 3x3=9

42 = 16 4 x 4 = 16

52 = 25 5 x 5 = 25

62 = 36 6 x 6 = 36

72 = 49 7 x 7 = 49

82 = 64 8 x 8 = 64

92 = 81 9 x 9 = 81 dan seterusnya.

2.5 PECAHAN

A. Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q, dengan p dan q adalah bilangan
bulat dan q ≠0. Bilangan p disebut pembilang dan bilangan q disebut penyebut. Pecahan dapat dikatakan
senilai apabila pecahan tersebut mempuyai nilai atau bentuk paling sederhana sama

Contoh:
5/7; 5 dikatakan sebagai pembilang dan 7 dikatakan sebagai penyebut
10/45; 10 dikatakan sebagai pembilang dan 45 dikatakan sebagai penyebut
B. Jenis jenis pecahan

1) Pecahan Biasa
Yaitu pecahan dengan pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat

Contoh:
1/4 , 2/5 , 9/10

2) Pecahan Murni

Yaitu pecahan yang pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat dan berlaku pembilang kurang
atau lebih kecil dari penyebut. Pecahan murnai dapat dikatakan sebagai pecahan biasa tetapi pecahan
biasa belum tentu dapat dikatakan sebagai pecahan murni

Contoh:

1/6 , 3/5, 7/15

3) Pecahan campuran

Pecahan yang terdiri atas bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni

Contoh:

3 ½, 4 ½, 5 ¾,

4) Pecahan desimal

Yaitu pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda koma,

Contoh:

0,4; 4,6; 9,2

5) Persen atau perseratus

Yaitu pecahan dengan penyebut 100 dan dilambangkan dengan %

Contoh:

4% artinya 4/100

35% artinya 35/100

6) Permil atau perseribu

Yaitu pecahan dengan penyebut 1.000 dan dilambangkan dengan %0

Contoh:

8%0 artinya 8/1000

125%0 artinya 125/1000


3.1 IRRASIONAL
PERSAMAAN IRRASIONAL
a. Bilangan Irrasional
Bilangan Irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
𝑎
perbandingan atau pecahan seperti bentuk 𝑏 dimana a dan b anggota bilangan bulat. Contohnya :
log 2, log 5, e, 𝜋, √2, √5, √7, dll.
b. Definisi Persamaan Irrasional
Persamaan Irrasional adalah persamaan yang variabel atau peubahnya berada dibawah
tanda akar. Secara umum persamaan irrasional berbentuk √𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥) atau √𝑓(𝑥) = √𝑔(𝑥)
dengan f(x), g(x) ≥ 0 .
Contoh :
1. √𝑥 2 − 4 = √𝑥 + 2
2. √𝑥 − 5 = 2𝑥 − 11
3. 1 + 𝑥√5 = √5 − 𝑥
c. Jenis-Jenis Persamaan Irrasional
1. Bentuk √𝑎𝑥 = 𝑏
Contoh :
√5𝑥 = 5
2. Bentuk √𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝑐𝑥 = 𝑑
Contoh :
√2𝑥 + 3 + 5𝑥 = 7
3
3. Bentuk √𝑎𝑥 + 𝑏 + √𝑐𝑥 + 𝑑 = 𝑝
Contoh :
√𝑥 + 4 − √𝑥 − 2 = 1
4. Bentuk √𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 + 𝑝𝑥 2 + 𝑞𝑥 + 𝑟 = 𝑠
Contoh :
√2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 + 2𝑥 2 − 3𝑥 + 0 = 1

3.2 FUNGSI EKSPONEN


Eksponen sering kita kenal dengan sebutan pangkat. Definisi eksponen adalah nilai yang
menunjukkan derajat kepangkatan (berapa kali bilangan tersebut dikalikan dengan bilangan tesebut juga)
Heheh aga rumit mengartikan definisinya dalam kata-kata. Bentuk an (baca: a pangkat n) disebut bentuk
eksponensial atau perpangkatan. a disebut dengan bilangan pokok (basis) dan n disebut eksponennya. Jika
n adalah bilangan bulat positif maka definisi dari eksponen

an = a x a x a x ….. x a (a sejumlah n faktor)

contoh : 34 = 3 x 3 x 3 x 3 = 81

dalam eksponen, bilangan pangkat tidak selamanya selalu bernilai bulat positif tetapi dapat juga bernilai
nol, negatif, dan pecahan.

Eksponen (pangkat) nol


Jika a ≠ 0 maka a0 = 1
contoh
20 =1
30 =1
1283840 =1
x0 =1

Eksponen (pangkat) negatif dan pecahan


Jika m dan n adalah bilangan bulat positif maka
(i) a-n = 1/an
contoh
2-3 = 1/23 = 1/8
(ii) a1/n = n√a
contoh
21/2 = √2
21/3 = 3√2
Adapun sifat-sifat dan persamaan fungsi eksponen antar lain :

a) Sifat-sifat Eksponen
Dari definisi eksponen di atas dapat datarik kesimpulan tentang karakteristik dan sifat-sifat dari eksponen.

1. am . an = am+n
Jika sobat punya bilangan dasar sama dengan pangkat berbeda maka hasil perkaliannya adalah
bilangan dasar dengan pangkat hasil penjumlahan pangkat masing-masing bilangan.
Contoh:
x4 . x6 = x(4+6) = x10
74 . 7-2 = 7(4-2) = 72
2. am/an = am-n
Kebalikan dari sift pertama kalau bilangan dasar yang sama membagi salah satu, maka pangkatnya
dikurangi
Contoh:
x1/2 : x1/4 = x(1/2-1/4) = x1/4
3. (am)n = amn
Suatu bilangan berpangkat jika dipangkatkan lagi maka pangkat akhirnya adalah perkalian pangkatnya
Contoh:
(32)3 = 32.3 = 36
4. (am.bn)p = amp. bnp
Contoh:
(x2.y3)2 = x2.2 . y3.2 = x4.y6
5. (am/an)p = amp/anp
Contoh
(23/24)3 = 23.3/24.3 = 29/212

b)Persamaan Fungsi Eksponen


ada beberapa bentuk persamaan eksponen diantaranya adalah
(i) jika af(x) = ap maka f(x) = p
(ii) jika af(x) = ag(x) maka f(x) = g(x)

Contoh Soal
tentukan nilai dari x agar 32x-3 = 0
jawab
32x-3 = 0
32x =31
2x = 1 maka x = 1/2

tentukan nilai x dari persamaan 35x-1 – 27x+3 = 0


jawab
35x-1 – 27x+3 = 0
35x-1 = (33)x+3
35x-1 = 33x+9
5x-1 = 3x + 9
2x = 10
x=5

cari himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen 32x+2 + 8.3x -1 = 0


jawab
32x+2 + 8.3x -1 = 0 untuk memudahkan mengerjakannya sobat bisa memisalkan 3x = a
32x+2 + 8.3x -1 = 0
32x 32+ 8.3x -1 = 0
(3x)2 32+ 8.3x -1 = 0
9a2 + 8a -1 = 0 kita faktorkan persamaan kuadrat tersebut
(9a-1)(a+1) = 0
9a-1 = 0
9a = 1
a = 1/9
atau
a+1=0
a = -1
kembali ke permisalan awal 3x = a
3x = 1/9 maka x = -2
3x = -1 (tidak memenuhi) jadi nilai x yang memenuhi adalah -2

3.3 FUNGSI LOGARITMA

Fungsi Logaritma adalah fungsi yang peubah bebasnya berupa bentuk logaritma. Fungsi Logaritma
adalah Invers dari fungsi eksponen.

Kesetaraan antara sifat-sifat logaritma dan eksponen.

Sifat kesetaraan tersebut dapat melukiskan bahwa grafik fungsi a log x = y sebagai hasil pencerminan
terhadap garis y = x dari grafik fungsi eksponen y = a (pangkat) x.

Atau Hubungan logaritma dengan eksponen dapat ditulis sebagai berikut :


dengan, a disebut bilangan pokok

b disebut numerus

x disebut hasil logaritma

Bentuk x = a log b dibaca : x adalah logaritma dari b dengan bilangan pokok a. Logaritma dengan
bilangan pokok 10 cukup ditulis log saja.contoh : 10 log 8 cukup ditulis log 8.adapun untuk
mempermudah menyerderhanakan bentuk logaritma terdapat rumus-rumus, dan berikut adalah rumus

3.4 SIKLOMETA

TURUNAN FUNGSI SIKLOMETRI


Fungsi siklometri adalah invers dari fungsi trigonometri. Untuk itu ada baiknya kita mengingat lagi
pengertian invers fungsi:
C-1 : Diketahui fungsi f : xy dirumuskan y = f(x) = sin x ; akan dicari fungsi inversnya : f 1 ( x)

Caranya :

y  sin x  x  arc.sin y

x adalah balikan/invers dari y ditulis x = f 1 ( y )

Karena f 1 ( y ) = arc.sin y maka f 1 ( x) = arc.sin x , inilah invernya f(x) = sin x.


y  sin x  fungsi trigonometri 
 dua fungsi invers satu terhadap yang lain
y  arc.sin x  fungsi siklometri

Diketahui: y = cos x, fungsi inversnya y = arc.cos x.

Fungsi siklometri yang lain : y = arc.tan x; y = arc.cot x; y = arc.sec x dan y = arc.cosec x.

1. Turunan arc.sin x

dy
Diketahui : y = arc.sin x, akan dicari atau f 1 ( x)
dx
Caranya : y = arc.sin x  x = sin y

dx dy 1
Dari: x = sin y maka  cos y   …… (1)
dy dx cos y

Dari : sin y = x  sin 2 y  x 2  1  cos2 y  x 2 maka cos y  1  x … (2)


2

(2)(1) : dy  1 . Jadi :
d
arc.sin x   1 2
dx 1 x 2 dx 1 x

2. Turunan arc.cos x
y  arc. cos x  x  cos y maka

dx dy 1
  sin y   …(1)
dy dx sin y

cos 2 y  x 2  1  sin 2 y  x 2 maka sin y  1  x 2 … (2)

(2)(1) maka dy  1 Jadi


d
arc. cos x    1 2
dx 1  x2 dx 1 x

Dengan jalan yang sama dapat dicari turunan : arc.tan x; arc.cot x; arc.sec x dan arc.cosec x.
Rumus :

Turunan fungsi siklometri


1. d arc.sin x   1 2. d arc. cos x   1
dx 1 x 2 dx 1  x2
Contoh-contoh :
3. d arc. tan x   1 2
: y  arc.sin(   dy 4.
d
1arc. cot x    1 2
C-1 dx 2 x
1 x 1)  dx .2 1  x
dx 1  2 x  1
2

5. d arc.sec x 3 = 1 6. d arc. cos sec x    1


: y  arc cos  2 xx xx22 
C-2 dx 1 dx x x2  1
dy
 1
dx 3.arc cos2  2 x  x 2  . . 2  2x 
 
2
1  2 x  x2

dy
C-3 : y  arc. tan 1  x  = 11  x   1  x (1) 
1
1 x dx . 
1  x   1  x 2
2

1  
1  x 

=
1  x 2 .
2

1
1  x   1  x  1  x 2
2 2
1  x2

C-4 : y  (9  x )arc tan( 13 x)  3 x


2

dy
= 2 x .arc. tan( 13 x)  (9  x 2 ).
1 1
. 3
dx 1 9 x 3
1 2

= 2 x.arc. tan( 13 x)

4.1 Fungsi Mutlak

Fungsi Mutlak adalah suatu fungsi yang aturannya memuat nilai mutlak suatu bilangan real x,dinyatakan
dengan |x|,didefinisikan sebagai

|x| =

Gambarlah grafik fungsi nilai mutlak berikut

a. f(x) = |x-2|
[a] f(x) = |x - 2|
Grafik fungsi ini terbentuk dari garis y = x - 2 dan y = -(x - 2) atau y = -x + 2
Garis y = x - 2 memotong sumbu x di titik (2, 0) dan sumbu y di titik (0, -2)
Garis y = -x + 2 memotong sumbu x di titik (2, 0) dan sumbu y di titik (0, 2)

4.2 Fungsi dengan Parameter


Fungsi bentuk parameter merupakan fungsi y = f(x) yang disajikan dengan sepasang persamaan : dengan t
suatu parameter, maka untuk memperoleh dari sistem persamaan tersebut adalah dengan diasumsikan y
sebegai fungsi komposisi

4.3 Fungsi Implisit

Fungsi Implisit merupakan lawan dari fungsi eksplisit jadi pada fungsi implisit perbedaan antar variabel
bebas dan variabel tidak bebas tidak dapat dibedakan dengan jelas. Contohnya: f(x,y)= 3x + 4y

4.4 Fungsi Eksplisit

Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan y=f(x) yang memasangkan setiap unsur di
daerah asalnya dengan tepat satu unsur di daerah nilainya. Contohnya: y = 2x-5

5.1 Fungsi konstan (fungsi tetap)


Suatu fungsi f: A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan apabila pada setiap anggota
domain fungsi selalu berlaku selalu berlaku f(x) = C, dimana C merupakan bilangan yang konstan. Untuk
lebih jelasnya bisa lihat contoh dibawah ini.

Contoh soal
Diketahui f: R → R dengan rumus f(x) = 3 dengan daerah domain {x | -3 ≤ x < 2}. Tentukanlah gambar
grafiknya
Jawab

5.2 Fungsi identitas


Fungsi identitas merupakan fungsi dimana berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain / daerah asal
dari fungsi dipetakan pada dirinya sendiri. Grafik fungsi identitas merupakan garis lurus yang melalui
titik asal dan semua titik melalui ordinat yang sama. Fungsi identitas ditentukan f(x) = x. Untuk lebih
jelasnya bisa lihat contoh dibawah ini.

Contoh soal 5.
Fungsi f(x) = x untuk setiap x.
a. Carilah f(-2), f(0), f(1), f(3)
b. gambarlah grafiknya
Jawab
a. f(x) = x
f(-2) = -2
f(0) = 0
f(1) = 1
f(3) = 3

5.3 Fungsi kuadrat


Fungsi kuadrat merupakan fungsi f(x) = ax² + bx + c, dimana a ≠ 0 dan a, b, dan c adalah bilangan
konstan. Grafik kuadrat berbentuk parabola. Untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh dibawah ini.

Contoh soal
Perhatikan gambar dibawah ini, fungsi f ditentukan oleh f(x) = x² + 2x - 3

Tentukanlah:
a. Domain fungsi f
b. Nilai minimum fungsi f.
c. Nilai maksimum fungsi f.
d. Range fungsi f adalah adalah {y | -4 ≤ x < 5}
e. Pembuat nol fungsi f.
f. Koordinat titik balik minimum.
Jawab
a. Domain fungsi f adalah {x | -4 ≤ x < 2}.
b. Nilai minimum fungsi f adalah -4.
c. Nilai maksimum fungsi f adalah 5
d. Range fungsi f adalah {y | -4 ≤ x < 5}
e. Koordinat titik balik minimum grafik fungsi f adalah (-1, -4)

5.4 Fungsi tangga (bertingkat)


Fungsi tangga merupakan fungsi f(x) yang berbentuk interval sejajar. Untuk lebih jelasnya bisa lihat
contoh dibawah ini.

Contoh soal
Diketahui fungsi f(x) =-1,jika x<1
=0,jika -1<x<2
= 2, jika 2 < x < 4
= 3, jika x > 4
Tentukanlah inteval yang terbentuk dari:
a. f(-2)
b. f(0)
c. f(3)
d. f(3)
e. grafik yang terbentuk
Jawab
a. f(-2) = -1
b. f(0) = 0
c. f(3) = 2
d. f(3) = 3
e.

5.5 Fungsi ganjil dan fungsi genap


Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil jika berlaku f(-x) = -f(x) dan disebut fungsi genap jika berlaku f(-
x) = f(x). Jika fungsi f(-x) ≠ -f(x) dan f(-x) ≠ f(x) maka bukan termasuk fungsi ganjil dan fungsi genap.
Untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh dibawah ini.

Contoh soal
Tentukan fungsi f di bawah ini termasuk fungsi ganjil, fungsi genap, atau tidak.
a. f(x) = 2x³ + x
b. f(x) = 3 cos x - 5
c. f(x) = x² - 8x
Jawab
a. f(x) = 2x³ + x
f(-x) = 2(-x)³ + (-x)
= -2x³ - x
= -(2x³ + x)
= -f(x)
Jadi, fungsi f(x) diatas adalah fungsi ganjil.

b. f(x) = 3 cos x - 5
f(-x) = 3 cos (-x) - 5
= 3 cos x - 5
= f(x)
Jadi, fungsi f(x) diatas adalah fungsi genap.

c. f(x) = x² - 8x
f(-x) = (-x)² - 8(-x)
= x² + 8x
Fungsi f(-x) ≠ -f(x) dan f(-x) ≠ f(x)
Jadi, fungsi f(x) diatas bukan fungsi ganjil dan fungsi genap.

5.6 Fungsi Komposisi

Misalkan f adalah suatu fungsi dari A ke B dan g adalah fungsi dari B ke C , maka suatu fungsi h dari A
ke C disebut fungsi komposisi.
Fungsi komposisi tersebut dinyatakan dengan h(x) = g o f (x) (dibaca: g bundaran f)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh berikut.

Contoh 1

Diketahui fungsi f(x) = 3x – 5 dan g(x) = 2x + 1.

Tentukan:

a. (f o g)(x)

b. (g o f)(x)

c. (f o g)(2)

d. (g o f)(6)

Jawaban:

a. (f o g)(x) = f (g(x))
= 3 g(x) - 5

= 3(2x + 1) - 5

= 6x + 3 - 5

= 6x - 2

b. (g o f)(x) = g (f(x))

= 2 f(x) + 1

= 2(3x - 5) + 1

= 6x - 10 + 1

= 6x - 9

c. (f o g)(x) = 6x - 2

(f o g)(2) = 6 x 2 - 2

= 12 - 2

= 10

d. (g o f)(x) = 6x -9

(g o f)(6) = 6 x 6 - 9

= 36 - 9

= 27
Sekarang bagaimana jika menentukan fungsi yang di depan atau di belakang dari komposisi fungsi yang
diketahui dan salah satu fungsi pembentuknya juga diketahui?

Misalkan f o g(x) diketahui dan f(x) diketahui, bagaimana menentukan g(x)?

atau

Misalkan f o g(x) diketahui dan g(x) diketahui, bagaimana menentukan f(x)?

Mari kita bahas dengan beberapa contoh berikut.

Contoh 2

Diketahui (f o g)(x) = 6x + 7 dan f(x) = 2x + 3. Tentukan fungsi g(x).

Jawaban:

Caranya, substitusikan g(x) ke dalam f(x) sehingga diperoleh bentuk berikut.

(f o g)(x) = 6x + 7 atau ditulis:

f(g(x)) = 6x + 7

2.g(x) + 3 = 6x + 7

2.g(x) = 6x + 7 - 3

2.g(x) = 6x + 4

g(x) = (6x + 4) /2

g(x) = 3x + 2

Jadi, fungsi g(x) = 3x + 2

5.7 Fungsi Invers

Jika kita mempunyai fungsi f(x) yang memetakan dari x ke y, maka dapat dituliskan sebagai y = f(x).
Namun sebaliknya, jika terdapat suatu fungsi yang memetakan y ke x sehingga ditulis x = f-1(y), maka
fungsi ini dinamakan invers fungsi dari fungsi f(x). Invers fungsi f(x) ini dituliskan dalam bentuk f-1(x).

Perhatikan contoh berikut untuk menjelaskan pengertian invers fungsi di atas.

Misalkan terdapat fungsi f(x) = 2x + 1, untuk domain {0, 1, 2, 3}

Sehingga diperoleh:

f(0) = 1, f(1) = 3, f(2) = 5, dan f(3) = 7

Untuk sebaliknya, invers fungsinya dapat digambarkan sebagai berikut.

f-1(1) = 0, f-1(3) = 1, f-1(5) = 2, dan f-1(7) = 3

Dari Bentuk pemetaan di atas, bagaimana kita menentukan rumus fungsi inversnya?

Langkah-langkah menentukan invers fungsi f(x)


1.Jika kita mempunyai fungsi f(x), nyatakan dulu ke dalam bentuk y sama dengan fungsi x.

Misalkan jika kita mempunyai fungsi f(x)=5x + 10, jadikan dahulu y = 5x + 10.

2. Kita ubah bentuk pada hasil 1) menjadi bentuk x dalam fungsi y.

3. Mengubah x menjadi f-1(y)

4. Dengan keidentikan bentuk aljabar,ubahlah y menjadi x.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan berapa contoh berikut.

Contoh 1

Diketahui fungsi f(x) = 2x + 12. Tentukan invers fungsi tersebut.

Jawaban:

f(x) = 2x + 12

y = 2x + 12

2x = y -12

x = (y - 12 )/2

x = y/2 - 6

f-1(y) = y/2 - 6

f-1(x) = x/2 – 6

Jadi, invers fungsi dari f(x) = 2x + 12 adalah f-1(x) = x/2 - 6.

5.8 CONTOH PENERAPAN FUNGSI DALAM ARSITEKTUR


DAFTAR PUSTAKA

http://bimbingan-excellent.blogspot.com/2013/11/sifat-sifat-fungsi.html

https://fourzaxiimia4.blogspot.com/2017/10/fungsi-komposisi-fungsi-fungsi-invers.html?m=1

http://www.sainsseru.com/2018/02/relasi-dan-fungsi-rumus-dan-contoh.html
https://brainly.co.id/tugas/976634
https://www.scribd.com/doc/211521701/Matematika-Arsitektur

https://www.academia.edu/30107410/Persamaan_dan_Fungsi_Irrasional.docx

https://www.academia.edu/9325208/5_TURUNAN_FUNGSI_TRIGONOMETRI

https://www.google.co.id/amp/s/ilhammiblog.wordpress.com/2016/09/17/pengertian-fungsi-eksponen-
logaritma-trigonometri-dan-hiperbola/amp/

http://matematikakuadrat.blogspot.com/2012/10/pengertian-bilangan-pecahan-dan-jenis_25.html?m=0

https://www.padamu.net/pengertian-pecahan

https://www.berpendidikan.com/2016/02/pengertian-bilangan-kuadrat-dan-cara-

menghitungnya.html?m=1https://id.m.wikipedia.org/wiki/Persamaan_linear

https://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/04/pengertian-satuan-kubik.html?m=1

https://maths.id/pengertian-polinom-suku-banyak.php

Anda mungkin juga menyukai