Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persamaan linier


Persamaan linear adalah persamaan yang mengandung variabel berpangkat
satu. Variabel adalah simbol atau huruf yang digunakan untuk mewakili nilai yang
tidak diketahui.
Dan variable yang digunakan biasanya x,y,atau z tetapi bisa saja
menggunakan huruf lain.
2.2 Ciri-ciri persamaan linier
a. Persamaan linier memiliki pangkat 1
Contohnya :
2x + 5 = 9
2x = 9 – 5
X = 4/2
X= 2
Yang tidak termasuk contoh :
2x2 + 5 = 9
(dikarenakan ada x2 dalam suatu persamaan ini, maka persamaan ini tidak
termasuk persamaan linier, tetapi termasuk dalam Persamaan Kuadrat)
b. Tidak memiliki perkalian variable
Seperti yang telah saya jelaskan tadi bahwa singkatnya variable adalah
huruf dalam persamaan matematika. Jika persamaan linier tidak memiliki
perkalian variable maka itu berarti bahwa tidak boleh ada perkalian antar
huruf dalam satu persamaan tersebut.
Contohnya :
2x + 3y +4z = 10
(ini termasuk contoh persamaan linier. Tetapi mengapa ada 3 variabel alias
huruf dalam 1 persamaan ? jawabannya karena persamaan linier hanya
berfokus pada pangkat bukan jenis variable. Dan dikarenakan ada 3 variabel
dalam suatu persamaan maka, persamaan ini disebut Persamaan Linier 3
Variabel)
Yang tidak termasuk contoh persamaan linier :

 2xy + 3 = 4
 3xy +3 = 3z
 4xy + 3y = z
 7xz + y = 30
 Dll

(Mengapa semua persamaan di atas ini tidak termasuk kedalam contoh


persamaan linier? Jawabannya karena semua persamaan di atas ini
mengandung perkalian variable di dalam persamaannya yaitu xy, xy, dll)

c. Persamaan linier terdiri dari dua ruas dan di hubungkan oleh tanda sama
dengan ( = )
Dikarenakan istilahnya adalah persamaan, maka semua persamaan memakai
sama dengan ( = )
Contohnya :
2x + 3y = 10

Yang bukan contoh :

 2x + 3 > 6
 7x + 4 <2
 Dll

(Contoh ini tidak termasuk karena tidak menggunakan sama dengan tetapi
menggunakan tanda lebih besar, lebih kecil, lebihh besar sama dengan
maupun lebih kecil sama dengan).

d. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian di kedua ruas tidak


mengubah nilai persamaan.

contohnya :
 x + 2y +5z = 7 (dikali 2 semua ruas)

2x + 4y +10z = 14

2.3 Jenis-jenis persamaan linear Berdasarkan jumlah variabelnya


Persamaan linear terdiri dari tiga jenis yaitu :
Persamaan linear satu variable
persamaan linear dua variabel,
dan juga persamaan linear tiga variabel.
a. Persamaan linear satu variable
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan linear
yang hanya memiliki satu variabel saja. Bentuk umum persamaan linear satu
variabel adalah:
ax + b = 0
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan linear yang paling sederhana dan
paling mudah dicari penyelesaiannya

b. Persamaan linier dua variable


Persamaan linear dua variabel adalah persamaan linear
yang memiliki dua varibel. Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah:

ax + by + c = 0

Di mana x dan y adalah variabel berpangkat 1. Persamaan linear dua variabel lebih
kompleks daripada persamaan linear dua variabel karena harus diselesaikan dengan
metode eliminasi, substitusi, grafik, dan juga determinan.

c. Persamaan linier tiga variable

Persamaan linear tiga variabel Persamaan linear tiga


variabel adalah persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum persamaan
linear tiga variabel adalah:

ax + by + cz = d

Di mana x, y, dan z adalah variabel dengan pangkat satu. Persamaan linear tiga
variabel memiliki metode penyelesaian yang hampir sama dengan persamaan linear
dua variabel, namun lebih kompleks.

2.3 Pertidaksamaan Linear

Pertidaksamaan linear adalah kalimat terbuka yang mengandung variabel


berderajat satu yang menggunakan tanda <, >, ≤, atau ≥.
2.4 Bentuk Umum Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan linear satu variabel memiliki bentuk umum seperti berikut.

ax + b < c dengan tanda pertidaksamaan menyesuaikan, misalnya “<”, “>”, “≤”


atau “≥”
Keterangan:

a = koefisien x;
x = variabel; dan
b, c = konstanta.

2.5. Sifat-Sifat Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

a. Tanda Pertidaksamaan Tidak Berubah dengan Operasi Penjumlahan

dan Pengurangan

Untuk menyelesaikan ertidaksamaan linear satu variabel, terkadang


kamu harus melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada kedua
ruas dengan suku yang sama. Operasi semacam ini tidak akan mengubah
tanda pertidaksamaan.
Contoh :
2x + 3 > 4 kedua ruas dikurangi 3

2x + 3 – 3 > 4 – 3

2x > 1

x>½

b. Tanda Pertidaksamaan Tidak Berubah dengan Operasi Perkalian


Bilangan Positif
Jika suatu pertidaksamaan linear satu variabel dikalikan dengan bilangan
positif yang sama di kedua ruasnya, maka tanda pertidaksamaannya juga tidak
akan berubah.

Contoh ;

15x < 4, dengan x himpunan bilangan asli

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut, kalikan kedua ruas dengan 5,

sehingga diperoleh:

15x × 5< 4 × 5

x <20

c. Tanda Pertidaksamaan Akan Berubah dengan Operasi Perkalian


Bilangan Negatif

Jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan bilangan positif yang sama,


maka tanda tidak akan berubah. Ternyata, kondisi semacam itu tidak berlaku
untuk perkalian dengan bilangan negatif. Jika dikalikan dengan bilangan negatif
yang sama, tanda pertidaksamaan harus dibalik, dari yang awalnya “<” menjadi
“>”, “>” menjadi “<”, “≤” menjadi “≥”, “≥” menjadi “≤”.

Contoh :

-2x + 3≤ 5 (kedua ruas dikurangi 3)


-2x + 3 – 3 ≤ 5 – 3
-2x ≤ 2 (kedua ruas dikali -12)
-2x × (-12)≤ 2 × (-12)
x ≥ -1 (tanda berubah dari “≤” menjadi “≥”).

Anda mungkin juga menyukai