PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Persamaan Matematika?
Apa saja jenis-jenis Persamaan Matematika?
C. Tujuan Pembahasan
Mengetahui arti persamaan matematika
Mengetahui jenis-jenis persamaan matematika
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persamaan
Persamaan adalah sebuah kalimat terbuka yang memuat hubungan sama dengan . Arti dari
kalimat terbuka itu sendiri adalah kalimat yang belum jelas kebenarannya, apakah bernilai benar
atau bernilai salah. Sehingga kita perlu membuktikan kebenaran dari persamaan yang diberikan
dengan mencari pengganti nilai dari variabel (peubah) yang diberikan. Contoh yang sering kita
temui adalah , , , dan lain-lain.
Persamaan itu sendiri adalah perluasan dari kesamaan, yaitu sebuah kalimat pernyataan
(kalimat tertutup bukan kalimat terbuka) yang juga memuat hubungan sama dengan. Arti dari
kalimat pernyataan itu sendiri adalah kalimat yang sudah jelas kebenarannya, apakah bernilai
benar saja atau bernilai salah saja. Sehingga kita tidak perlu membuktikan kebenaran dari
kesamaan yang diberikan. Contoh yang sering kita temui adalah untuk kesamaan yang bernilai
benar dan untuk kesamaan yang bernilai salah (untuk kesamaan yang bernilai salah akan
dijelaskan lebih lanjut pada halaman pertidaksamaan).
Apa yag dimaksud dengan persamaan matematika?
Persamaan matematika adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang
menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Persamaan ditulis dengan tanda sama dengan
(=), seperti berikut:
x + 3 = 5, yang menyatakan bahwa nilai x = 2.
2x + 3 = 5, yang menyatakan bahwa nilai x = 1.
Dalam matematika, sebuah persamaan adalah pernyataan persamaan yang mengandung satu
atau lebih variabel. Memecahkan persamaan terdiri dari penentuan nilai variabel mana yang
membuat suatu kesetaraan benar. Variabel juga disebut “unknown” dan nilai dari suatu
“unknown” yang memenuhi persamaan disebut solusi persamaan. Ada dua jenis persamaan:
identitas dan persamaan kondisional. Identitas benar untuk semua nilai variabel. Persamaan
kondisional benar hanya untuk nilai variabel tertentu.
Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan
bahwa dua hal adalah persis sama. Persamaan ditulis dengan tanda sama dengan (=), seperti
berikut:
2
Persamaan di atas adalah contoh dari identitas: persamaan yang selalu benar, tak peduli berapa
pun nilai variabel yang ada di dalamnya. Persamaan berikut bukanlah suatu identitas:
x2 - x = 0.
Persamaan di atas adalah salah untuk sejumlah tak hingga x, dan hanya benar untuk satu nilai;
nilai akar unik dari persamaan, x=1. Karenanya, jika suatu persamaan diketahui bernilai benar,
persamaan tersebut membawa informasi mengenai nilai x. Secara umum, nilai variabel di mana
suatu persamaan menjadi benar disebut dengan solusi atau penyelesaian. Menyelesaikan suatu
persamaan berarti menemukan solusinya.
Banyak pengarang yang menggunakan istilah persamaan untuk kesamaan yang bukan identitas.
Perbedaan antara kedua konsep tersebut kadang sulit dibedakan; sebagai contoh,
(x + 1)2 = x2 + 2x + 1
adalah identitas, sedangkan
(x + 1)2 = 2x2 + x + 1
adalah persamaan yang memiliki akar x=0 dan x=1. Apakah suatu pernyataan dimaksudkan
sebagai suatu identitas atau suatu persamaan, menentukan informasi mengenai variabelnya
sering dapat ditentukan berdasarkan konteksnya.
Huruf-huruf awal alfabet seperti a, b, c, … sering kali digunakan sebagai konstanta, dan huruf-
huruf di akhir alfabet, seperti x, y, z, umumnya digunakan sebagai lambang variabel.
B. Jenis-jenis Persamaan
Jenis-jenis persamaan:
1. Persamaan Linier
2. Persamaan Kuadrat
3. Persamaan Nilai Mutlak
4. Persamaan Lingkaran
5. Persamaan Eksponen
6. Persamaan Logaritma
7. Persamaan Trigonometri
C. Persamaan Linier
Persamaan linear merupakan sebuah persamaan aljabar dimana tiap sukunya mengandung
konstanta atau perkalian konstanta dengan tanda sama dengan serta variabelnya berpangkat satu.
Persamaan ini dikatakan linear karena jika kita gambarkan dalam koordinat cartesius berbentuk
garis lurus. Sistem persamaan linear disebut sistem persamaan linear satu variabel karena dalam
sistem tersebut mempunyai satu variabel. Bentuk umum untuk persamaan linear satu variabel yaitu
y=mx+b yang dalam hal ini konstanta m menggambarkan gradien garis serta konstanta b adalah titik
potong garis dengan sumbu-y.
3
Jika dalam sistem persamaan linear terdapat dua variabel maka sistem persamaannya disebut
sistem persamaan linear dua variabel yang mempunyai bentuk umum Ax+By+C=0 dimana
bentuk umum ini mempunyai bentuk standar ax+by=c dengan
konstanta ≠0.
Dalam mencari titik potong suatu gradien kita gunakan rumus sebagai berikut :
Untuk persamaan linear yang memiliki lebih dari dua variabel memiliki bentuk umum :
dimana a1 merupakan koefisien untuk variabel pertama x1, begitu juga untuk yang lainnya
sampai variabel ke-n.
Untuk lebih memahami masalah persamaan linera perhatikan contoh berikut :
1. Berikut ini diberikan bentuk beberapa persamaan, tentukan apakah termasuk persamaan
linear atau bukan.
4
masukkan nilai y = 2 ke dalam suatu persamaan
x +2y=8
x + 2. 2 = 8
x+4=8
x=8–4
x=4
HP = {4, 2}
(ii) mengeliminasi variable y
x + 2y = 8 | x 1 | –> x + 2y = 8
2x – y = 6 | x 2 | –> 4x – 2y = 12 + ……*
5x = 20
x =4
masukkan nilai x = 4 ke dalam suatu persamaan
x +2y=8
4 + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y=2
4 =2
HP = {4, 2}
3. Selesaikan soal no 2 menggunakan cara substitusi
Jawab :
Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu x + 2y = 8
Selanjutnya persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y,
Persamaan yang diubah tersebut disubstitusikan ke persamaan
2x – y = 6 menjadi : 2 (8 – 2y) – y = 6 ; (x persamaan kedua menjadi x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y= 2
masukkan nilai y=2 ke dalam salah satu persamaan :
x + 2y = 8
x + 2. 2. = 8
x+4 =8
x=8–4
x=4
Jadi penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 4 dan y = 2.
Himpunan penyelesaiannya : HP = {4, 2}
4. Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila membeli 5 buah
mangga dan 4 buah jeruk adalah Rp11.500,-
5
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4 buah mangga dan 5 . buah
jeruk ?
Jawab :
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan model
matematika.
Misal: harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah y
Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya 4 x + 5 y = ?
Kita eliminasi variable x :
2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500 | x 2 | = 10x + 8 y = 23.000 – ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y = 7000
y = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah jeruk
adalah 4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000 = Rp. 11.000,-
Jenis-jenis persamaan linier:
Persamaan Linier Satu Variabel
Persamaan Linier Dua Variabel atau Lebih
Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan linear merupakan kalimat terbuka dalam matematika yang terdiri dari
variabel berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan. Bentuk umum dari
pertidaksamaan linear dua variabel yaitu :
ax+by>c
ax+by<c
ax+by≥c
ax+by≤c
6
dengan a koefisien untuk x, b koefisien dari y dan c konstanta dimana a,b,c anggota bilangan riil
dan a≠0,b≠0 .
Suatu penyelesaian dari pertidaksamaan linear biasanya digambarkan dengan grafik, adapun
langkah-langkah dalam menggambar grafik pertidaksamaan linear yaitu sebagai berikut :
contoh 1.
7
Contoh 2
Contoh 3
–x + 8y ≤ 80
2x – 4y ≤ 5
8
2x + y ≥ 12
2x – y ≥ 4
x ≥ 0, y ≥ 0
Penyelesaian :
9
Selanjutnya uji titiknya untuk menentukan daerah penyelesaian. Dapat dengan cara
substitusi atau dengan garis bilangan. Pada contoh kali ini menggunakan substitusi
misalkan kita pilih titik (0,12)
Setelah titk tersebut disubstitusi menghasilkan pernyataan yang salah, sehingga daerah
penyelesaiannya berlawanan dengan daerah yang mengandung titik (0,12).
10
Dengan cara yang sama untuk persamaan yang lain telah kita peroleh grafik sebagai
berikut.
Daerah penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut adalah daerah yang terkena seluruh
arsiran, yaitu :
D. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah sebuah persamaan matematika yang mengandung variabel
dimana pangkat tertinggi dari variabel-nya adalah pangkat dua . Persamaan kuadrat bisa juga
dikatakan perluasan dari bentuk kuadrat yang sering kita temui pada bab operasi aljabar waktu
SMP/ SLTP. Bentuk kuadrat yang dimaksud adalah:
11
Saat menggunakan
metode ini, pertama
harus mengetahui
terlebih dahulu model PK yang akan diselesaikan. Jika model PK sudah diketahui, maka
pemfaktoran bisa dilakukan dalam bentuk sesuai
dengan yang ada di kolom tabel di atas. Untuk
mendapatkan nilai p, q, m dan n kalian harus
memahami cara memfaktorkan suatu bilangan.
Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Metode melengkapkan kuadrat sempurna akan mudah digunakan jika koefisien a dibuat agar
bernilai 1. PK dalam bentuk ax^2 + bx + c = 0 diubah bentuk menjadi persamaan:
Dengan p dan q adalah konstanta serta x adalah variabel. Nilai dari konstanta p dan q dari
persamaan x^2 + bx + c = 0 didapatkan dengan cara:
Rumus abc
Metode rumus abc ini bisa digunakan jika
pemfaktoran dan melengkapkan kuadrat
sempurna tidak bisa
dilakukan. Nilai dari akar-
akar persamaan kuadrat
ax^2 + bx + c = 0 didapatkan dari rumus abc berikut:
12
Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat
Jenis akar-akar persamaan kuadrat ax^2 + bx + c = 0 dapat ditentukan dengan mengetahui
nilai “Diskriminan” (D). Nilai diskriminan terdapat dalam rumus abc sebagai :
Tanda akar diskriminan ( \sqrt{D} ) dalam rumus abc menentukan jenis dari akar-akar
persaaman kuadrat, apakah bilangan real atau tidak real. Sehingga jenis akar-akar PK ax^2 + bx +
c = 0 adalah:
Jika D < 0 maka akar-akarnya tidak real.
Jika D > 0 maka akar-akarnya real (x_1, x_2 \in
R) dan berbeda (x_1 \neq x_2).
Jika D = 0 maka akar-akarnya real (x_1, x_2 \in R) dan sama atau kembar (x_1 = x_2).
Penjumlahan dan perkalian akar-akar persamaan ax^2 + bx + c dapat dilakukan tanpa harus
mengetahui nilai dari akar-akarnya. Jumlah akar-akar
dapat diperoleh dengan :
= - \frac{2b}{2a} = - \frac{b}{a}
x_1 \cdot x_2 = \frac{-b + \sqrt{b^2 - 4ac}}{2a} \cdot \frac{-b -\sqrt{b^2 - 4ac}}{2a}
\frac{4ac}{4a^2} = \frac{c}{a}
13
Ada beberapa bentuk pernyataan matematika yang bisa dirubah kedalam (x_1 + x_2) dan (x_1
\cdot x_2). Tujuan dari perubahan bentuk ini untuk memudahkan dalam peyelesaian persoalan.
Perubahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat aljabar. Berikut ini sebagai
contoh bentuk-bentuk perubahan:
Suatu persamaan kuadrat baru dapat dibentuk jika diketahui nilai dari akar-akarnya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memasukan atau mensubstitusi nilai dari akar-akar yang telah
diketahui kedalam persamaan
(x - x_1)(x - x_2)
atau
Suatu persamaan kuadrat baru juga dapat dibentuk walaupun tidak ada diketahui nilai dari akar-
akarnya. Dengan syarat, akar-akar tersebut memiliki hubungan atau relasi dengan akar-akar dari
PK yang lain.
Contoh Soal 1
Persamaan kuadrat dari x^2 - 4x - 6 = 0 mempunyai akar-akar m dan n dengan ketentuan m < n.
Tentukan nilai dari n – m.
Pembahasan:
Soal ini dapat diselesaikan dengan cara melengkapkan kuadrat x^2 - 4x - 6 = 0 yang dirubah
menjadi (x + p)^2. Dimana:
p = \frac{1}{2}b = \frac{1}{2}(-4) = -2
q = (\frac{1}{2}b)^2 - c = (\frac{1}{2}b)^2 - c
(x + p )^2 = q
14
(x - 2)^2 = 10
(x - 2) = \pm \sqrt{10}
x = 2 \pm \sqrt{10}
m = 2 - \sqrt{10}
n = 2 + \sqrt{10}
Maka,
n - m = 2 + \sqrt{10} - (2 - \sqrt{10})
= 2 + \sqrt{10}- 2 + \sqrt{10}
= 2\sqrt{10}
Contoh Soal 2
Suatu persamaan kuadrat x^2 - 2x - 5 = 0 memiliki akar-akar p dan q. Tentukan nilai dari (p^2 -
q^2)^2.
Pembahasan :
p + q = -\frac{b}{a} = -\frac{(-2)}{2} = 1
p . q = \frac{c}{a} = \frac{-4}{2} = -2
Sehingga diperoleh
= (p + q)^2 . (p - q)^2
= (1 + 4 + 4) = 9
Contoh Soal 3
15
Suatu persamaan kuadrat 2x^2 - 6x + 3 = 0 memiliki akar-akar p dan q. Tentukan persamaan
kuadrat baru dengan akar-akar (p + q) dan (2pq).
Pembahasan :
p + q = -\frac{b}{a} = -\frac{(-6)}{2} = 3
x_1 = (p + q) = 3
(x - x_1)(x - x_2)
E. Persamaan Akar
Tentukan nilai x dari persamaan
{\displaystyle {\sqrt {x^{2}-4x}}={\sqrt {10-x}}}!
{\displaystyle {\sqrt {x^{2}-4x}}={\sqrt {10-x}}}
{\displaystyle ({\sqrt {x^{2}-4x}})^{2}=({\sqrt {10-x}})^{2}}
{\displaystyle x^{2}-4x=10-x}
{\displaystyle x^{2}-3x-10=0}
{\displaystyle (x+2)(x-5)=0}
{\displaystyle x=-2\lor x=5}
{\displaystyle HP=\{x|x=\{-2,5\},x\in R\}}
F. Persamaan Pecahan
Tentukan nilai x dari persamaan
{\displaystyle {\frac {x-4}{x-3}}={\frac {x+1}{x-2}}}!
{\displaystyle {\frac {x-4}{x-3}}={\frac {x+1}{x-2}}}
{\displaystyle {\frac {x-4}{x-3}}-{\frac {x+1}{x-2}}=0}
{\displaystyle {\frac {(x-4)(x-2)-(x+1)(x-3)}{(x+1)(x-2)}}=0}
{\displaystyle {\frac {x^{2}-6x+8-(x^{2}-2x-3)}{(x+1)(x-2)}}=0}
16
{\displaystyle {\frac {-4x+11}{(x+1)(x-2)}}=0}
{\displaystyle -4x+11=0}
{\displaystyle x={\frac {11}{4}}}
{\displaystyle HP=\{x|x=\{{\frac {11}{4}}\},x\in R\}}
Tentukan nilai x dari persamaan
{\displaystyle {\frac {x^{2}-2x-8}{x^{2}+x-20}}=0}!
{\displaystyle {\frac {x^{2}-2x-8}{x^{2}+x-20}}=0}
{\displaystyle {\frac {(x+2)(x-4)}{(x+5)(x-4)}}=0}
{\displaystyle {\frac {x+2}{x+5}}=0}
{\displaystyle x+2=0}
{\displaystyle x=-2}
{\displaystyle HP=\{x|x=\{2\},x\in R\}}
Tentukan nilai x dari persamaan
{\displaystyle {\frac {x^{2}-3x-3}{3x-8}}=1}!
{\displaystyle {\frac {x^{2}-3x-3}{3x-8}}=1}
{\displaystyle {\frac {x^{2}-3x-3}{3x-8}}-1=0}
{\displaystyle {\frac {x^{2}-3x-3}{3x-8}}-{\frac {3x-8}{3x-8}}=0}
{\displaystyle {\frac {x^{2}-3x-3-(3x-8)}{3x-8}}=0}
{\displaystyle {\frac {x^{2}-6x+5}{3x-8}}=0}
{\displaystyle {\frac {(x-1)(x-5)}{3x-8}}=0}
{\displaystyle (x-1)(x-5)=0}
{\displaystyle x=1\lor x=5}
{\displaystyle HP=\{x|x=\{1,5\},x\in R\}}
G. Persamaan Nilai Mutlak
Dalam bentuk persamaan mutlak sebagai berikut:
{\displaystyle |f(x)|=g(x)}
haruslah mempunyai dua nilai yaitu
17
batasan -f(x)
{\displaystyle x^{2}+x=-12}
{\displaystyle x^{2}+x+12=0} definit +
{\displaystyle HP=\{x|x=\{-4,3\},x\in R\}}
Tentukan nilai x dari persamaan {\displaystyle |x^{2}-4x-12|-|7-6x|=5}!
terlebih dahulu untuk mempunyai batas-batas yang ada
untuk | x^2 – 4x – 12 |
{\displaystyle |x^{2}-4x-12|=\left\{{\begin{matrix}x^{2}-4x-12,&{\mbox{maka
penyelesaian}}x^{2}-4x-12\geq 0\\\\-(x^{2}-4x-12),&{\mbox{maka penyelesaian}}x^{2}-4x-
12<0\end{matrix}}\right.}
batasan f(x)
{\displaystyle x^{2}-4x-12\geq 0}
dibuat harga nol
{\displaystyle x^{2}-4x-12=0}
{\displaystyle (x+2)(x-6)=0}
{\displaystyle x=-2\lor x=6}
dibuat irisan
-2 6
+++ N/A —- N/A +++
{\displaystyle x\leq -2\lor x\geq 6}
batasan -f(x)
{\displaystyle x^{2}-4x-12<0}
dibuat harga nol
{\displaystyle x^{2}-4x-12=0}
{\displaystyle (x+2)(x-6)=0}
{\displaystyle x=-2\lor x=6}
dibuat irisan
-2 6
+++ N/A —- N/A +++
{\displaystyle -2<x<6}
untuk | 7 – 6x |
{\displaystyle |7-6x|=\left\{{\begin{matrix}7-6x,&{\mbox{maka penyelesaian}}7-6x\geq 0\\\\-(7-
6x),&{\mbox{maka penyelesaian}}7-6x<0\end{matrix}}\right.}
batasan f(x)
{\displaystyle 7-6x\geq 0}
{\displaystyle x\leq {\frac {7}{6}}}
batasan -f(x)
{\displaystyle 7-6x<0}
18
{\displaystyle x>{\frac {7}{6}}}
keempat batas-batas akan dibuat irisan
irisan -2 7/6 6
pertama x^2 – 4x – 12 N/A N/A N/A x^2 – 4x – 12
kedua N/A -(x^2 – 4x – 12) N/A -(x^2 – 4x – 12) N/A
ketiga 7 – 6x N/A 7 – 6x N/A N/A
keempat N/A N/A -(7 – 6x) N/A -(7 – 6x)
untuk x <= -2
{\displaystyle x^{2}-4x-12-(7-6x)=5}
{\displaystyle x^{2}-4x-12-7+6x-5=0}
{\displaystyle x^{2}+2x-24=0}
{\displaystyle (x+6)(x-4)=0}
{\displaystyle x=-6\lor x=4}
hanya {\displaystyle x=-6} dipenuhi
untuk -2 < x <= 7/6
{\displaystyle -(x^{2}-4x-12)-(7-6x)=5}
{\displaystyle -x^{2}+4x+12-7+6x-5=0}
{\displaystyle x^{2}-10x=0}
{\displaystyle x(x-10)=0}
{\displaystyle x=0\lor x=10}
hanya {\displaystyle x=0} dipenuhi
untuk 7/6 < x < 6
{\displaystyle -(x^{2}-4x-12)-(-(7-6x))=5}
{\displaystyle -x^{2}+4x+12+7-6x-5=0}
{\displaystyle x^{2}+2x=0}
{\displaystyle x(x+2)=0}
{\displaystyle x=0\lor x=-2}
tidak memenuhi
untuk x >= 6
{\displaystyle x^{2}-4x-12-(-(7-6x))=5}
{\displaystyle x^{2}-4x-12+7-6x-5=0}
{\displaystyle x^{2}-10x-10=0} definit +
tidak memenuhi
{\displaystyle HP=\{x|x=\{-6,0\},x\in R\}}
Tentukan nilai x dari persamaan {\displaystyle |{\frac {x+4}{10-x}}|=|{\frac {1}{x-2}}|}!
{\displaystyle |{\frac {x+4}{10-x}}|=|{\frac {1}{x-2}}|}
{\displaystyle ({\frac {x+4}{10-x}})^{2}=({\frac {1}{x-2}})^{2}}
{\displaystyle ({\frac {x+4}{10-x}})^{2}-({\frac {1}{x-2}})^{2}=0}
{\displaystyle ({\frac {x+4}{10-x}}+{\frac {1}{x-2}})({\frac {x+4}{10-x}}-{\frac {1}{x-2}})=0}
{\displaystyle ({\frac {(x+4)(x-2)+10-x}{(10-x)(x-2)}})({\frac {(x+4)(x-2)-(10-x)}{(10-x)(x-2)}})=0}
19
{\displaystyle ({\frac {x^{2}+2x-8+10-x}{(10-x)(x-2)}})({\frac {x^{2}+2x-8-10+x}{(10-x)(x-2)}})=0}
{\displaystyle ({\frac {x^{2}+x+2}{(10-x)(x-2)}})({\frac {x^{2}+3x-18}{(10-x)(x-2)}})=0}
akar dari {\displaystyle {\frac {x^{2}+x+2}{(10-x)(x-2)}}}
{\displaystyle {\frac {x^{2}+x+2}{(10-x)(x-2)}}=0}
{\displaystyle x^{2}+x+2=0} definit +
akar dari {\displaystyle {\frac {x^{2}+3x-18}{(10-x)(x-2)}}}
{\displaystyle {\frac {x^{2}+3x-18}{(10-x)(x-2)}}=0}
{\displaystyle x^{2}+3x-18=0}
{\displaystyle (x+6)(x-3)=0}
{\displaystyle x=-6\lor x=3}
{\displaystyle HP=\{x|x=\{-6,3\},x\in R\}}
Tentukan nilai x dari persamaan {\displaystyle |{\sqrt {x^{2}-4x}}|=|{\sqrt {3x-10}}|}!
{\displaystyle |{\sqrt {x^{2}-4x}}|=|{\sqrt {3x-10}}|}
{\displaystyle ({\sqrt {x^{2}-4x}})^{2}=({\sqrt {3x-10}})^{2}}
{\displaystyle x^{2}-4x=3x-10}
{\displaystyle x^{2}-7x+10=0}
{\displaystyle (x-2)(x-5)=0}
{\displaystyle x=2\lor x=5}
{\displaystyle HP=\{x|x=\{2,5\},x\in R\}}
H. Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran
Terdapat beberapa macam persamaan lingkaran, yaitu persamaan yang dibentuk dari titik pusat
dan jari-jari serta suatu persamaan yang bisa dicari titik pusat dan jari-jarinya.
Dari persamaan diatas, dapat ditentukan titik pusat serta jari-jari lingkarannya, yaitu:
20
Dari suatu lingkaran jika diketahui titik pusat dan jari-jarinya, dapat diperoleh persamaan
lingkarannya, yaitu dengan rumus:
21
Pada lingkaran: \rightarrow x_1^2 + y_1^2 = r^2
Di dalam lingkaran: \rightarrow x_1^2 + y_1^2 < r^2
Diluar lingkaran: \rightarrow x_1^2 + y_1^2 > r^2
Perpotongan Garis dan Lingkaran
Suatu lingkaran dengan persamaan lingkaran x^2+y^2+Ax+By+C=0 dapat ditentukan apakah
suatu garis h dengan persamaan y=mx+n tersebut tidak menyentuh, menyinggung, atau
memotong lingkaran
dengan menggunakan
prinsip diskriminan.
x^2+y^2+Ax+By+C=0
… (persamaan 1)
y=mx+n
… (persamaan 2)
x^2+(mx+n)^2+Ax+B(mx+n)+C=0
Dari persamaan kuadrat diatas, dengan membandingkan nilai diskriminannya, dapat dilihat
apakah garis tidak menyinggung/memotong, menyinggung atau memotong lingkaran.
Persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik P (x_1, y_1), dapat ditentukan
berdasarkan rumus persamaan lingkaran yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu
Bentuk x^2+y^2=r^2
Persamaan garis singgungnya: xx_1+yy_1=r^2
22
Bentuk (x-a)^2+(y-b)^2=r^2
Persamaan garis singgungnya: (x-a)(x_1-a)+(y-b)(y_1-b)=r^2
Bentuk x^2+y^2+Ax+By+C=0
Persamaan garis singgungnya: xx_1+yy_1+ \frac{A}{2}(x+x_1)+ \frac{B}{2}(y+y_1)+C=0
Contoh Soal:
Persamaan garis singgung yang melalui titik (-1,1) pada lingkaran x^2+y^2--4x+6y-12=0 adalah …
Jawab:
Dari soal diatas diketahui persamaan lingkaran nya adalah x^2+y^2-4x+6y-12=0 dengan A = -4, B
= 6 dan C = -12 dan x_1=-1, y_1=1.
PGS adalah
Untuk mecari persamaan garis singgung, digunakan rumus persamaan garis biasa, yaitu:
23
y-y_1=m(x-x_1)
Akan tetapi dari rumus diatas, nilai gradien garis belum diketahui. Untuk mencari nilai gradien
garis, subtitusikan persamaan pada persamaan lingkaran. Karena garis merupakan garis
singgung, maka dari persamaan hasil subtitusi nilai D=0, dan akan diperoleh nilai m.
I. Persamaan Eksponen
Pengertian Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen yaitu sebuah persamaan yang eksponennya juga mengandung peubah x
dan tidak menutup kemungkinan bilangan pokoknya juga mengandung peubah x. Sifat Operasi
Bilangan Berpangkat Bulat a m x a n = a m + n.
am. an = am+n
am/an = am-n
(am)n = am.n
(ab)m = am. bm
(a/b)m = am/bm
2. Pangkat Nol
a0 = 1, dengan syarat a ≠ 0
3. Pangkat Bulat Negatif ( n positif )
a1/n = n√a
am/n = n√am = ( n√a)m
Jenis – Jenis Persamaan Eksponen
berikut ini jenis eksponen yang persamaannya memuat peubah adalah :
4x – 2x – 6 = 0
23x-2 = 128
1. Persamaan eksponen berbentuk ap = aq
Contoh :
24
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan
23x-2 = 128
5×2 + 6x – 42 = 3125 12 – x
42x – 18x + 4 = 0
Jawab :
23x-2 = 128
23x-2 = 27
3x – 2 = 7
3x = 9
x=3
5×2 + 6x – 42 = 3125 12 – x
5×2 + 6x – 42 = 55(12 – x)
x2 + 6x – 42 = 5(12 – x)
x2 + 6x – 42 = 60 – 5x
x2 + 11x – 102 = 0
(x + 17)(x – 6) = 0
x = -17 atau x = 6
42x – 18x + 4 = 0
2.22x – 9.2 x + 4 = 0
2.(2x)2 – 9.2x + 4 = 0
2a2 – 9a + 4 = 0
(2a – 1)(a – 4) = 0
a = ½ atau a = 4
Untuk a = ½
2x = ½
2x = 2-1
x = -1
Untuk a = 4
2x = 4
2x = 22
x=2
Jadi Hp = {-1, 2}
Jawab :
25.52x – 5 = 3 2x – 3
52. 52x – 5 = 3 2x – 3
52x – 5 +2 = 3 2x – 3
25
52x – 3 = 32x – 3
2x – 3 = 0
2x = 3
x = 3/2
3. Persamaan eksponen berbentuk (h(x))f(x) = (h(x))g(x)
Jika h(x) = 0, maka haruslah f(x) > 0 dan g(x) > 0 karena nol berpangkat nol atau berpangkat
negatif tidak didefinisikan.
Jika h(x) ≠ 0 maka (h(x))g(x) ≠ 0. Maka kita dapat juga membagi kedua ruas dengan (h(x))g(x)
sehingga menjadi:
(h(x))f(x) : (h(x))g(x) = (h(x))g(x) : (h(x))g(x)
(h(x))f(x) – g(x) = 1
Jika h(x) = 1 maka f(x) dan g(x) tidak juuga memberikan syarat apapun sebab satu berpangkat
sembarang itu bilangan terdefinisi dan hasilnya satu.
Jika h(x) = -1 maka f(x) – g(x) haruslah genap sebab -1 berpangkat ganjil hasilnya bukan satu. f(x)
– g(x) genap sama artinya dengan f(x) dan g(x) keduanya genap atau keduanya ganjil
Jika h(x) ≠ 1 maka haruslah f(x) = g(x)
Penyelesaian persamaan tersebut (h(x))f(x) = (h(x))g(x) adalah semua x yang sudah memenuhi
persamaan:
Contoh :
h(x) = 0 ⟺ x – 5 = 0 ⟺ x = 5
Syarat x2 – 4 > 0 dan 2 – x > 0
Substitusikan x – 5
52 – 4 > 0 dan 2 – 5 > 0 (tidak memenuhi)
Ini berarti x = 5 bukan himpunan penyelesaian.
h(x) = 1 ⟺ x – 5 = 1 ⟺ x = 6
Tidak memerlukan syarat sehingga x = 6 merupakan himpunan penyelesaian.
h(x) = -1 ⟺ x – 5 = -1 ⟺ x = 4
Substitusikan x = 4 pada f(x) dan g(x)
42 – 4 = genap dan 2 – 4 = genap
26
Karena keduanya genap maka x – 4 merupakan himpunan penyelesaian.
f(x) = g(x) ⟺ x2 – 4 = 2 – x
⟺ x2 + x – 6 = 0
⟺ (x + 3)(x – 2) = 0
⟺ x = -3 atau x = 2
Setelah itu disubstitusikan x = -3 atau x = 2 ke dalam h(x) diperoleh h(x) ≠ 0 : h(x) ≠ 1
Ini berarti x = -3
atau x = 2
merupakan
himpunan
penyelesaian.
Jadi, himpunan
penyelesaian
persamaan di atas
adalah = {-3, 2, 4, 6}
Inilah pembahasan lengkap tentang pengertian persamaan eksponen beserta rumus dan contoh
soal dan pembahasannya, semoga bermanfaat…2. Persamaan eksponen berbentuk af(x) = b f(x)
Contoh :
27
Sifat – Sifat Persamaan Logaritma
Logaritma juga memiliki sifat – sifat tertentu, yaitu sebagai berikut :
1. Sifat Logaritma Dari Perkalian :
Suatu logaritma yaitu merupakan hasil penjumlahan dari dua logaritma lain yang nilai kedua
numerus-nya merupakan faktor dari nilai numerus awal.
alog p. q = alog p + alog q
Dengan syaratnya yaitu = a > 0, a \ne 1, p > 0, q > 0.
2. Perkalian Logaritma :
Suatu logaritma a dapat dikalikan dengan logaritma b jika nilai numerus logaritma a sama
dengan nilai bilangan pokok logaritma b. Hasil perkaliannya tersebut merupakan logaritma baru
dengan nilai bilangan pokok sama dengan logaritma a, dan nilai numerus sama dengan
logaritma b.
alog b x blog c = alog c
Dengan syaratnya yaitu = a > 0, a \ne 1.
3. Sifat Logaritma Dari Pembagian :
Suatu logaritma yaitu merupakan hasil pengurangan dari dua logaritma lain yang nilai kedua
numerus-nya adalah pecahan atau pembagian dari nilai numerus logaritma awal.
alog p/q = alog p – alog q
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1, p > 0, q > 0.
4. Sifat Logaritma Berbanding Terbalik :
Suatu logaritma berbanding terbalik dengan logaritma lain yang memiliki nilai bilangan pokok
dan numerus-nya saling bertukaran.
alog b = 1/blog a
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1.
5. Logaritma Berlawanan Tanda :
Suatu logaritma berlawanan tanda dengan logaritma yang memiliki numerus-nya yaitu
merupakan pecahan terbalik dari nilai numerus logaritma awal.
alog p/q = – alog p/q
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1, p > 0, q > 0.
6. Sifat Logaritma Dari Perpangkatan :
Suatu logaritma yaitu dengan nilai numerus-nya merupakan suatu eksponen (pangkat) dan
dapat dijadikan logaritma baru dengan mengeluarkan pangkatnya menjadi bilangan pengali.
alog bp = p. alog b
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1, b > 0
7. Perpangkatan Bilangan Pokok Logaritma :
Suatu logaritma yaitu dengan nilai bilangan pokoknya merupakan suatu eksponen (pangkat)
yang dapat dijadikan logaritma baru dengan mengeluarkan pangkatnya menjadi bilangan
pembagi.
aplog b = 1/palog b
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1.
28
8. Bilangan Pokok Logaritma Sebanding Dengan Perpangkatan Numerus :
Suatu logaritma yaitu dengan nilai numerus-nya merupakan suatu eksponen (pangkat) dari nilai
bilangan pokoknya yang memiliki hasil yang sama dengan nilai pangkat numerus tersebut.
alog ap = p
Dengan syaratnya adalah = a > 0 dan a \ne 1.
9. Perpangkatan Logaritma :
Suatu bilangan yang memiliki pangkat berbentuk logaritma, hasil pangkatnya adalah nilai yang
numerusnya dari logaritma tersebut.
a alog m = m
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1, m > 0.
10. Mengubah Basis Logaritma :
Suatu logaritma juga dapat dipecah menjadi perbandingan dua logaritma.
plog q = alog p/a log q
Dengan syaratnya adalah = a > 0, a \ne 1, p > 0, q > 0
Contoh Soal Persamaan Logaritma
Diketahui logaritma 3log 5 = x dan 3log 7 = y. maka, nilai dari 3log 245 1/2 adalah….
Penyelesaian :
K. Persamaan Trigonometri
Persamaan trigonometri adalah
persamaan yang mengandung
perbandingan antara sudut
trigonometri dalam bentuk x.
Penyelesaian persamaan ini
dengan cara mencari seluruh nilai
sudut-sudut x, sehingga persamaan tersebut bernilai benar untuk daerah asal tertentu.
Penyelesaian persamaan trigonometri dalam bentuk derajat yang berada pada rentang
0^{\circ} sampai dengan 360^{\circ} atau dalam bentuk radian yang berada pada rentang 0
sampai dengan 2π.
Rumus untuk menyelesaikan persamaan trigonometri sebagai berikut:
1. Sinus
Jika \sin px = \sin a dengan p dan a dalah konstanta, maka
29
Dalam bentuk derajat:
x_1 = \frac{a}{p} + \frac{k \cdot 360^{\circ}}{p}
x_2 = \frac{(180^{\circ} - a)}{p} + \frac{k \cdot 360^{\circ}}{p}
Sebagai contoh:
\sin 3x^{\circ} = 0, 0^{\circ}\le x \le 360^{\circ}
Maka:
\sin 3x^{\circ} = \sin 180^{\circ}
x_1 = \frac{180}{3} + \frac{k \cdot 360^{\circ}}{3} = 60 + (k \times 120), k \epsilon B
x_2 = \frac{(180^{\circ} - a)}{p} + \frac{k \cdot 360^{\circ}}{p} = \frac{(180^{\circ} - 180)}{3} +
\frac{k \cdot 360^{\circ}}{3} = k \times 120, k \epsilon B
x_2 k \times 120, k \epsilon B
Menentukan himpunan penyelesaian umumnya yaitu:
60 + (k \times 120) \cup (k \times 120), k \epsilon B
k = 0 \rightarrow x_1 = 60 atau x_2 = 0
k = 1 \rightarrow x_1 = 180 atau \rightarrow x_2 = 120
k = 2 \rightarrow x_1 = 300 atau \rightarrow x_2 = 240
k = 3 \rightarrow x_2 = 360
Jadi, himpunan penyelesaian umumnya adalah:
\sin 3x = 0
Maka:
30
k = 2 \rightarrow x_1 = \frac{\pi}{3} + \frac{4\pi}{3} = \frac{5\pi}{3} atau x_2 = \frac{ \pi}{3}
k = 3 \rightarrow x_2 = 2\pi
jadi, himpunan penyelesaian umumnya adalah:
31
2\cos(2x - \frac{\pi}{3}) - \sqrt{3} = 0
\cos (2x - \frac{\pi}{3}) = \frac{1}{2}\sqrt{3}
\cos (2x - \frac{\pi}{3} - \cos\frac{\pi}{6})
Sehingga:
32
(75^{\circ}, 225^{circ})
Dalam bentuk radian:
x = \frac{a}{p} + \frac{k \cdot (\pi)}{p}
Sebagai contoh:
(\frac{5\pi}{12}, \frac{17\pi}{12}
Penyelesaian Persamaan Trigonometri
Persamaan trigonometri dapat memuat jumlah atau selisih dari sinus atau kosinus. Untuk
penyelesaiaannya dapat diubah menjadi bentuk persamaan yang memuat perkalian sinus atau
kosinus. Begitu juga jika dihadapkan dengan kasus sebaliknya.
Persamaan trigonometri untuk beberapa kasus dapat dirubah menjadi persamaan kuadrat yang
memuat sinus, kosinus, atau tangen. Penyelesaiannya didapat dengan metode faktorisasi.
Ada persamaan trigonometri dalam bentuk a \cos x + b \sin x = c yang dapat diselesaikan dengan
cara berikut:
33
\cos(x - a) = \cos a(\frac{c}{a})
Karena \tan a = \frac{b}{a}, maka
\sin 3x = \cos 2x
\sin 3x = sin(90^{\circ} - 2x)
Sehingga,
\sin (x+\frac{\pi}{4})
Dibuat kedalam bentuk
34
2 \sin a \cos \beta = \sin (a+\beta) + \sin (a-\beta)
Dengan
35
Didapat,
Akar 1:
2\sin 2x - 1 = 0
\sin 2x = \frac{1}{2} (bisa)
Akar 2:
\sin 2x - 3 = 0
\sin 2x = 3 (tidak bisa)
Sehingga,
(\frac{\pi}{12},\frac{5\pi}{12},\frac{13\pi}{12}, \frac{17\pi}{12}).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Pesan
36
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/apa-yag-dimaksud-dengan-persamaan-matematika/12317/2
http://istanamatematika.com/persamaan/
http://rumus-matematika.com/persamaan-dan-pertidaksamaan-linear/
https://www.studiobelajar.com/persamaan-kuadrat/
https://www.pinterpandai.com/persamaan-matematika/
https://www.studiobelajar.com/persamaan-lingkaran/
https://rumus.co.id/persamaan-eksponen/
https://rumus.co.id/persamaan-logaritma/
https://www.studiobelajar.com/persamaan-trigonometri/
37