PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis-jenis Persamaan
1. Persamaan linier satu variabel (peubah)
Persamaan linier satu peubah adalah persamaan yang hanya memuat
sebuah peubah dan pangkat dari peubahnya adalah satu.
Contoh: 2𝑥 + 7 = 6𝑥 + 3merupakan persamaan linier satu peubah karena
peubahnya satu (yaitu 𝑥) dan pangkatnya adalah 1.
2
pernyataan yang benar. Sedangkan t = 1bukan penyelesaian karena jika
t diganti dengan 1, maka pernyataan 5(−1) − 6 = −11 merupakan
pernyataan yang salah.
3
adalah satu maka persamaan itu disebut persamaan linear.
Persamaan linear yang hanya memuat satu variabel disebut
persamaan linear satu variabel ( PLSV ).
Jadi 20 – x = 17 merupakan salah satu contoh PLSV
4
dengan persamaan semula.
2x + 2 = 6
2x + 2 - 2 = 6 – 2 (tiap ruas dikurangi 2)
2x = 4
2x/2 = 4/2 (tiap ruas dibagi 2)
x=2
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan linier satu variabel:
3x + 5 = 2x + 3
penyelesaian
3x + 5 = 2x + 3
jadi HP = {-2}
5
Persamaan linier dua variabel (peubah)
aX + bY = c
dX + eY = f dengan a,b,c,d,e,f adalah bilangan real
keterangan :
a,d = koefisien dari x
b,e = koefisien dari y
c,f = konstanta
𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦= nilai penyelesaian dari system persamaan linier dua variable
Dalam menyelesaikan persamaan linier dua variabel, dapat diselesaikan
dengan beberapa metode diantaranya :
Metode Substitusi
Mensubstitusi artinya adalah menggantikan. Cara substitusi
dilakukan dengan cara mencari nilai salah satu peubah pada
suatu persamaan kemudian menggantikan nilai itu pada
persamaan yang lain. Cara ini lebih efisien jika dilakukan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linier yang peubahnya ada yang
berkoefisien 1.
Contoh :
Carilah penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan 2x – y = 6
jawab :
ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu x + 2y =
6
8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y.
Kemudian persamaan yang diubah tersebut disubstitusikan ke
persamaan
2x – y = 6 menjadi :
2 (8 – 2y) – y = 6 ; (x persamaan kedua menjadi x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y =10/5
y = 2
masukkan nilai y=2 ke dalam salah satu persamaan :
x + 2y = 8
x + 2. 2. = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
Jadi penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 4 dan y =
2. Himpunan penyelesaiannya : HP = {4, 2}
Metode Eliminasi
Mengeliminasi artinya menghilangkan. Cara eliminasi dilakukan
dengan cara ”menghilangkan” salah satu peubah. Dengan
demikian, persamaan yang semula terdiri dari dua peubah akhirnya
menjadi satu peubah.Selanjutnya dapat ditentukan
penyelesaiannya.
Metode Eliminasi dengan cara menghilangkan salah satu variable x
atau y.
7
contoh sebelumnya dengan cara eliminasi:
Jawab ;
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i) mengeliminasi variable x
x + 2y = 8 | x 2 | 2x + 4y = 16
2x – y = 6 | x 1 | 2x - y = 6 -
5y = 10
y = 2
Langkah-langkah penyelesaiannya :
8
1. Menentukan titik-titik potong pada sumbu x dan sumbu y dari
kedua persamaan
Persamaan (1) x + 2y = 8
titik potong dengan sumbu x apabila y = 0
x + 2y = 8
x + 2.0 = 8
x = 8
titik potong dengan sumbu y apabila x = 0
x + 2y = 8
0 + 2.y = 8
2y = 8
y=4
Persamaan (2) 2x - y = 6
titik potong dengan sumbu x apabila y = 0
2x - y = 6
2x - .0 = 6
2x = 6
y=3
titik potong dengan sumbu y apabila x = 0
2x - y = 6
0 - .y = 6
-y = 6
y = -6
9
Terlihat titik potongnya adalah x =4 dan y =2 ,
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah (4,2)
10
x = 6/3
x=2
maka, Hpnya adalah(x, y) = (−1,2)
Metode Grafik
Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis tersebut.
Jadi Anda harus mencari titik potong garis tersebut di koordinat y
dengan membuat x = 0 yang akan berpotongan di (0, y), dan
mencari titik potong garis tersebut di koordinat x dengan membuat
y = 0 yang akan berpotongan di (x, 0). Kemudian menarik kedua
garis tersebut sehingga berpotongan di suatu titik koordianat (x,y).
Untuk memantapkan pemahaman Anda silahkan simak contoh soal
di bawah ini.
Contoh Soal
Dengan metode grafik, tentukan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel x + y = 4 dan x + 2y = 6 jika x, y
variabel pada himpunan bilangan real.
Penyelesaian:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda harus mencari
koordinat titik potong di x dan y pada persamaan x + y = 4 dan x +
2y = 6. Sekarang kita cari titik potong di x dan y persamaan x + y =
4, yakni:
jika x = 0, maka:
x+y=4
0+y=4
y = 4 => titik potong di y (0, 4)
jika y = 0, maka:
x+y=4
11
x+0=4
x = 4, => titik potong di x (4, 0)
Jadi titik potong persamaan x + y = 4 adalah (0,4) dan (4,0)
jika y = 0, maka:
x + 2y = 6
x+0=6
x = 6, => titik potong di x (6, 0)
Jadi titik potong persamaan x + 2y = 6 adalah (0,2) dan (6,0)
12
c. Persamaan kuadrat
Persamaan kuadrat didefinisikan sebagai kalimat terbuka yang
menyatakan hubungan sama dengan (=) dan pangkat tertinggi dari
peubahnya (variabelnya) adalah dua. Bentuk umum persamaan kuadrat
adalah ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, c bilangan riil dan a 0.
i. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat
Sama seperti pada sistem persamaan linier, nilai – nilai yang
memenuhi persamaan kuadrat disebut penyelesaian dari persamaan
kuadrat tersebut yang dikenal juga dengan istilah akar – akar
persamaan kuadrat. Agar kalian lebih memahami penentuan
himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat, perhatikan dengan
baik contoh – contoh berikut ini :
Contoh
Tentukan penyelesaian persamaan kuadrat berikut :
1. x² – 9 = 0
2. 2x² – 5x – 3 = 0
3. x² – 5x + 6 = 0
4. x² – 6x + 9 = 0
Jawab :
1. x2 – 9 = 0 3.x2 – 5x + 6 = 0
(x + 3)(x – 3) = 0 (x – 2)(x – 3) = 0
x + 3 = 0 atau x – 3 = x – 2 = 0 atau x – 3 = 0
0 x = 2 atau x = 3
x = –3 atau x = 3 Sehingga penyelesaiannya
Sehingga adalah = {2, 3}
penyelesaiannya
adalah = {–3, 3} 4.x2 – 6x + 9 = 0
2. 2x2 – 5x – 3 = 0 (x – 3)(x – 3) = 0
(2x + 1)(x – 3) = 0 x – 3 = 0 atau x – 3 = 0
2x + 1 = 0 atau x – 3 x = 3 atau x = 3
=0 Sehingga penyelesaiannya
13
2x = –1 atau x = 3 adalah = {3}
x = – ½ atau x = 3
Sehingga
penyelesaiannya
adalah = {– ½, 3}
ii. Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar – Akar dari Persamaan Kuadrat
Contoh
1. Tentukan persamaan kuadrat yang akar – akarnya 3 dan –2.
Jawab :
x1 = 3 dan x2 = –2 maka
(x – x1).(x – x2) = 0 x2 + 2x – 3x – 6 = 0
(x – 3).(x + 2) = 0 x2 – x – 6 = 0
14
Jawab :
x1 + x2 = 2 dan x1. x2= –15 maka :
x2 – (x1 + x2)x + x1. x2 = 0
x2 – (2)x + (–15) = 0
x2 – 2x – 15 = 0
15
BAB III
PENUTUP
A.
Persamaan linier satu peubah adalah persamaan yang
hanyamemuatsebuahpeubahdanpangkatdaripeubahnyaadalahsatu.
Pertidaksamaanliniersatupeubahadalahpertidaksamaan yang hanya
memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahnya adalah satu.
Persamaan kuadrat (dalam x) adalah persamaan dimanapangkatdari
xadalahbilanganaslidanpangkattertingginyaadalah2. Secara umum
16
Pada persamaan digunakan tanda “ = ”, sedangkan pada pertidaksamaan
digunakan tanda “ >, <, ≥, atau ≤ “.
Pertidaksamaan kuadrat (dalam x) adalah pertidaksamaan
dimana pangkat dari xadalahbilangan asli danpangkattertingginya
adalah2.
Persamaan yang memuat dua peubah, pangkat peubahnya
adalahsatudantidakadaperkalianataupembagianantarpeubahitu
disebutpersamaanlinierduapeubah.
1. Saran
Dalam pembutan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan
masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu kami mengharapkan dari
semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersipat
membangun,untuk kelancaran pembuatan makalah selanjutnya. Namun,
kami berharap makalah kami bisa bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi pemakalah
17
Daftar Pustaka
http://ilmubumi08.blogspot.co.id/2013/02/persamaan-dan-pertidaksamaan-linier-
dan.html
https://matematika13hana.wordpress.com/2013/01/16/persamaan-pertidaksamaan-
kuadrat/
http://rudiramadan28.blogspot.co.id/2013/07/makalah-persamaan-dan-pertidak-
samaan.html
18