Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian Persamaan Linier Satu Variabel


Sebelum mempelajari persamaan linear satu variabel, anda harus memahami pengertian
kalimat pernyataan dan kalimat terbuka.
1. Kalimat Pernyataan
Perhatikan kalimat berikut ini :
a. Balok merupakan bangun ruang
b. -8 < 3
c. 13 adalah bilangan prima
d. Bilangan genap dikalikan dengan bilangan ganjil hasilnya adalah bilangan genap
e. 9 dikurangi suatu bilangan hasilnya adalah 5
f. Provinsi X terletak di Kalimantan Tengah
Manakah diantara kalimat di atas yang benar ? mana yang salah ?
Kalimat yang sudah bisa ditentukan benar atau salahnya dinamakan kalimat
pernyataan. Sedangkan, Kalimat yang belum bisa ditentukan benar atau salahnya
dinamakan kalimat terbuka.
Dalam matematika, sesuatu yang belum diketahui nilainya dinamakan variabel atau
peubah. Biasanya disimbolkan dengan huruf kecil x, y, a, n atau bentuk yang lain. Misalkan
pada contoh e ” 9 dikurangi suatu bilangan hasilnya adalah 5”. Jika suatu bilangan
diganti dengan x, maka kalimat itu dapat ditulis dalam simbol matematika 9 – x = 5.
2. Persamaan Linear Satu Variabel
Masalah 1 :
Sherly membeli pensil sebanyak 20 buah
a. Sesampai dirumah, adiknya meminta beberapa pensil, ternyata pensilnya sisa 17
buah, berapa pensil yang diminta adiknya ?
b. Jika Sherly membutuhkan 8 pensil, dan sisanya dibagikan rata kepada keempat
adiknya. Berapa pensil yang diterima oleh masing- masing adiknya ?
Kalimat terbuka yang menggunakan tanda hubung ” =” disebut persamaan. Jika pangkat
tertinggi dari variabel suatu persamaan adalah satu maka persamaan itu disebut
persamaan linear.
Persamaan linear yang hanya memuat satu variabel disebut persamaan linear satu
variabel ( PLSV ).
Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah :
𝑎𝑥 + 𝑏 = 0, dengan 𝑎 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
Pengganti dari variabel (peubah) sehingga persaman menjadi benar disebut
Penyelesaian persamaan, sedangkan himpunan yang memuat semua penyelesaian
disebut himpunan penyelesaian.
Misal :

𝑥−9=5
𝑥 =5+9
𝑥 = 14 (𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛)
Himpunan penyelesaiannya adalah {14}
3. Persamaan yang ekuivalen
Dua persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika mempunyai penyelesaian yang sama.
Notasi atau lambang ekuivalen adalah “⇔”
Suatu persamaan akan tetap ekuivalen jika :
a. Kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
b. Kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama
Misal :
𝑥−9=5
𝑥−9+𝟗 = 5+𝟗
𝑥 = 14 (𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛)
c. Himpunan penyelesaiannya adalah {14}
4. Menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan atau pengurangan
Menggunakan model timbangan
Gunakan model timbangan untuk menyelesaikan persamaan 𝑛 + 3 = 7.
a. Jelaskan bagaimana gambar di samping menunjukkan
persamaan 𝑛 + 3 = 7.
Bola berwarna merah menunjukkan variabel. Oleh karena
koefisien variabel n adalah 1, maka banyak bola adalah
satu. Pada sisi kiri persamaan yakni n + 3 ditunjukkan oleh
satu bola dan tiga kubus satuan. Sedangkan pada sisi kanan
tanda sama dengan, yakni 7,
ditunjukkan oleh tujuh kubus satuan. Tanda sama dengan
pada persamaan ditunjukkan dengan seimbangnya
timbangan
5. Menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan atau pengurangan
Menggunakan model timbangan
Gunakan persamaan untuk memodelkan soal
cerita berikut.
“Tiga anak logam yang bersahabat telah
mengumpulkan 24 koin seribuan. Mereka
beristirahat di dermaga untuk membagi rata
koin yang mereka dapatkan. Berapa banyak
koin seribuan yang setiap anak dapatkan?”
Bagaimanakah persamaan yang bisa di buat
untuk menyatakan masalah di atas?

Perhatikan.
MODEL KARTU ( Tambahan )
Pemakaian model kartu ini bertujuan membantu siswa yang kesulitan memahami penyelesaian
PLSV dengan memakai sifat persamaan yang setara secara langsung. Model kartu yang
disajikan adalah : x, -x, 1, dan -1

KEGIATAN LABORATORIUM MINI


Buatlah model kartu x, -x, dan -1 dari kertas karton masing- masing 15 biji dengan teman sebangku
B. Pengertian Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
Kalimat terbuka yang menggunakan tanda hubung : < , > , ≤ , atau ≥ disebut
pertidaksamaan. Pertidaksamaan yang memuat satu variabel dan pangkat variabelnya
adalah satu disebut pertidaksamaan linear satu variabel
Mengenal PtLSV dalam berbagi bentuk dan variabel
MASALAH 1
Ricko mempunyai 5 kantong bola, masing- masing kantong isinya sama. Ayahnya
memberi lagi 12 biji, teryata banyak bola Ricko sekarang lebih dari 70. Bila banyak bola
tiap kantong adalah x biji, maka kalimat di atas jika ditulis dalam kalimat matematika
menjadi :
5x + ......... > ..........
(i) Ada berapa variabelnya ?
(ii) Berapa pangkat dari variabelnya ?
(iii) Apakah kalimat itu merupakan kalimat terbuka ?
(iv) Tanda hubung apa yang dipakai dalam kalimat itu ?
(v) Apakah kalimat itu merupakan pertidaksamaan linear dengan satu variabel ?
C. Menentukan Bentuk Setara dari PtLSV ( Dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi,
dikalikan, dan dibagi dengan bilangan yang sama )
Tentu anda masih ingat tentang persamaan yang setara, yaitu persamaan yang
mempunyai himpunan penyelesaian yang sama. Demikian juga pertidaksamaan yang setara,
yaitu pertidaksamaan yang mempunyai himpunan penyelesaian yang sama.
Contoh :
1. 3x – 9 > 6
2. 3x > 15
untuk peubah pada {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11}
maka :

 HP dari pertidaksamaan 3x – 9 > 6 adalah { 6, 7, 8, 9 10 }


 HP dari 3x > 15 adalah { 6, 7, 8, 9, 10 }
Jadi 3x – 9 > 6 setara dengan 3x > 15
Kesimpulan :

 Jika kedua ruas pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama, maka
tanda pertidaksamaan tidak berubah
 Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan positif yang sama (bukan
nol), maka tanda pertidaksamaan tidak berubah. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau
dibagi dengan bilangan negatif yang sama, maka tanda pertidaksamaan berubah.
Misal : “>” menjadi “<” dan sebaliknya
PERHATIKAN :
Menambah atau mengurangi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan tertentu yang sama
bertujuan agar dalam satu ruas pertidaksamaan terdapat peubah saja atau bilangan konstan.
Untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan, kita harus mendapatkan pertidaksamaan yang
ekuivalen dalam bentuk yang paling sederhana. Untuk mendapatkan hal itu, usahakan agar peubah
(variabel) terletak dalam satu ruas (biasanya di ruas kiri), sedangkan bilangan tetap (konstan) ruas
kanan.
CONTOH :
1. 3𝑎 – 6 < 9
Pertidaksamaan setara yang paling sederhana adalah:
3𝑎 – 6 < 9
3𝑎 – 6 + 6 < 9 + 6 ( kedua ruas ditambah 6 )
3𝑎 < 15
3𝑎 15
3
< 3
( kedua ruas dibagi 3 )

𝑎 < 5
Jadi, 𝑎 < 5 merupakan pertidaksamaan setara yang paling sederhana dari 3𝑎 − 6 < 9

2. 2𝑦 – 9 ≤ 4𝑦 – 1
Pertidaksamaan setara yang paling sederhana adalah:

2𝑦 – 9 ≤ 4𝑦 – 1
2𝑦 – 9 + 9 ≤ 4𝑦 – 1 + 9
2𝑦 ≤ 4𝑦 + 8
Ingat : pembagian dengan bilangan
2𝑦 – 4𝑦 ≤ 4𝑦 – 4𝑦 + 8 negatif, tanda pertidaksamaan
− 2𝑦 ≤ 8 berubah
−2𝑦 8
−2
≥ −2
𝑦 ≥ −4
Jadi, y ≥ -4 merupakan pertidaksamaan setara yang paling sederhana dari
2y – 9 ≤ 4y – 1

D. Menentukan Penyelesaian PtLSV


Menentukan penyelesaian PtLSV sama artinya mencari pengganti variabel
sehingga pertidaksamaan menjadi benar. Untuk menentukan penyelesaian PtLSV
kita gunakan aturan pertidaksamaan yang setara yaitu kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali dan dibagi dengan bilangan yang sama.
CONTOH :
Tentukan himpunan penyelesaian petudaksamaan berikut, untuk peubah pada
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
a. 8n – 1 < 4n + 7
b. 3x + 4 > 5x – 6
Jawab :
a. 8n – 1 < 4n + 7
8n – 1 + 1 < 4n + 7 + 1
8n < 4n + 8
8n – 4n < 4n – 4n + 8
4n < 8
4𝑛 8
<
4 4

n <2
Himpunan Penyelesaian = { 0, 1}
Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan PLSV dan PtLSV
Contoh :
1.Tiga kali sebuah bilangan dikurangi 9 adalah 33.
a. Misal bilangan itu x, susunlah persamaan dalam x
b.Tentukan bilangan tersebut
Jawab :
a. 3𝑥 – 9 = 33
3𝑥 – 9 = 33
3𝑥 − 9 + 9 = 33 + 9
3𝑥 = 42
𝑥 = 14
b. Jadi bilangan itu adalah 14
2. Jumlah tiga bilangan genap berurutan adalah 84.
a. Misal bilangan pertama n, nyatakan bilangan kedua dan ketiga dalam n
b.Susunlah persamaan dalam n , kemudian selesaikan
Jawab :
a. bilangan pertama = n, maka bilangan ke dua = n + 2 dan
bilangan ke tiga = n + 4
b. n + ( n+2 ) + (n + 4 ) = 84
3n + 6 = 84
3n = 78
n = 26
Jadi ketiga bilangan tersebut adalah : 26 , 28, 30
3. Susi dan Reni membeli buku, Susi membeli 5 bungkus dan Reni membeli 2
bungkus. Banyak buku dalam setiap bungkus sama. Jika Susi memberi adiknya 15
buku , ternyata sisanya sama dengan buku Reni. Berapa banyak buku setiap
bungkusnya ?
Jawab :
Misal banyak buku dalam satu bungkus ádalah : b
Diperoleh persamaan matemátika : 5b – 15 = 2b
3b = 15
b =5
Jadi banyak buku dalam setiap bungkus adalah 5 buah
4. Panjang suatu persegí panjang adalah 10 cm dan lebarnya ( 3x – 1 ) cm, sedangkan
luasnya tidak lebih dari 50 cm. Susunlah pertidaksamaannya dan selesaikan !
Jawab :
10 (3x-1) < 50
30x - 10 < 50
30x < 50 + 10
x <2
MISKONSEPSI
1. Siswa menganggap bahwa saat menyelesaikan sebuah pertidaksamaan, variabel
(misalnya x ) harus selalu ada pada proses dan hasil.
Agar mendapat mendapat gambaran bagaimana dapat ditemukan miskonsepsi ini, berikut
adalah sebagian transkrip wawancara kepada Hadi beserta pekerjaannya untuk soal nomor tujuh
yang dapat dilihat pada gambar 6.

Saran : Merancang sebuah pendekatan lain selain aljabar untuk menyelesaikan PTLSV,
misalnya
dengan ilustrasi geometri
2. Siswa menafsirkan “tidak lebih dari” sebagai “kurang dari”
Agar mendapat mendapat gambaran bagaimana dapat ditemukan miskonsepsi ini, berikut
adalah sebagian transkrip wawancara kepada Hadi beserta pekerjaannya untuk soal nomor
delapan yang dapat dilihat pada Gambar 9.

Saran : Merancang pembelajaran PTLSV yang berbasis permasalahan kontekstual


3. Lupa mengubah tanda pertidaksamaan setelah kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan
negatif
Pertidaksamaan setara yang paling sederhana dari −2𝑥 + 2 < 4 adalah
Jawaban yang diharapkan : Jawaban yang tidak diharapkan :
−2𝑥 + 2 − 𝟐 < 4 − 𝟐 −2𝑥 + 2 − 𝟐 < 4 − 𝟐
−2𝑥 < 2 −2𝑥 < 2
−2𝑥 2 −2𝑥 2
> <
−2 −2 −2 −2
𝑥 > −1 𝑥 < −1

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

a. Bentuk-bentuk sistem persamaan linear dua variabel

1) Perbedaan PLDV dan SPLDV

a) Persamaan linear dua variabel (PLDV)

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel dan

pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel tersebut x dan y, maka

PLDV-nya dapat dituliskan :

ax + by = c dengan a, b ≠ 0

Contoh :

1). 2x + 2y = 3

2). y = 3x -2

3). 6y + 4 = 4x

b) Sistem persamaan linear dua variabel (SLDV)

SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan linear

(PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk umum SPLDV

adalah:

ax + by = c

px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0
Contoh :

1). 3x + 2y = 7 dan x = 3y + 4

7x 4 y 2x  y
  10 dan 3
2). 2 3 4

x  y  3

3). x – y = 3 dan x + y = -5 atau dapat ditulis  x  y   5

2). Menyatakan suatu variabel dengan variabel lain pada persamaan linear

Contoh :

Diketahui persamaan x + y = 5, jika variabel x dinyatakan dealam variabel y menjadi :

x+y=5

x=5–y

3). Akar dan Bukan akar SPLDV

Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat pengganti-

pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi benar. Pengganti-

pengganti variabel yang demikian disebut penyelesaian atau akar dari sistem

persamaan linear dua variabel. Apabila pasangan pengganti menyebabkan salah satu

atau kedua persamaan menjadi kalimat tidak benar disebut bukan penyelesaian atau

bukan akar dari SPLDV tersebut.

Contoh :

Diketahui SPLDV : 2x – y = 3 dan x + y = 3

Tunjukkan bahwa x = 2 dan y = 1 merupakan akar dari SPLDV tersebut .

Jawab :

 2x – y = 3
Jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh

2x - y = 3

 2(2) – 1 = 3

 3 = 3 (benar)

 x+y=3

jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh

x+y=3

2+1=3

 3 = 3 (benar)

Jadi, x = 2 dan y = 1 merupakan akar dari SPLDV 2x – y = 3 dan x + y = 3

b. Penyelesaian SPLDV

Untuk menentukan penyelesaian atau kar dari SPLDV dapat ditentukan dengan 3 cara, yaitu

metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi.

1. Metode grafik

Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik dari kedua

persamaan. Dari contoh diatas apabila dikerjakan dengan metode grafik sebagai berikut.
x 0 4
x+y=4 x+y=4
y 4 0 4
(x,y) (0,4) (4,0)

3 x – 2y = -2
x – 2y = - 2
2 (2,2)

x 0 -2
1
y 1 0

(x,y) (0,1) (-2,0)


-2 -1 1 2 3 4
Gambar 1.1

Grafik perpotongan x + y = 4 dan x – 2y = -2

Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik potong (2,2)

merupakan penyelesaiannya

Jadi, penyelesaiannya x = 2 dan y = 2

2. Metode substitusi

Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu variabel dengan

variabel dari persamaan kedua.

Contoh :

Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan metode substitusi!

Jawab :

 x+y=4x=4–y

 x = 4 – y disubstitusikan pada x – 2y = - 2 akan diperoleh :

x – 2y = - 2

 (4 – y ) – 2y = - 2

 4 – 3y = - 2

 -3y = -6

6
y= 3 =2

 selanjutnya untuk y =2 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya ke

persamaan x + y = 4, maka diperoleh :

x+y=4

x+2=4
x=4–2=2

Jadi, penyelesaianya adalah x = 2 dan y = 2

3. Metode eliminasi

Caranya sebagai berikut :

a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan bilangan yang

sesuai.

b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan.

c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan ditambahkan

Contoh :

Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan metode eliminasi!

Jawab :

 Mengeliminir peubah x

x+y =4

x – 2y = - 2

3y = 6

y=2

 Mengeliminir peubah y

x+y =4 • 2 2x + 2y = 8

x – 2y = - 2 •1 x – 2y = -2

3x =6

x =2

Jadi, penyelesaianya adalah x = 2 dan y = 2


MISKONSEPSI
1. Fia akan membeli buah jeruk dan apel. Dia merencanakan membeli sebanyak lima
belas buah. Berapa banyaknya masing-masing buah apel dan jeruk yang mungkin
dibeli oleh Fia?
Jawaban siswa :
 Ada yang misalkan apel = A dan jeruk = B,
A+ B= 15, B= 15 – 8 = 7
7 apel dan 8 jeruk, 8 apel dan 7 jeruk, ..., 14 apel dan 1 jeruk
 Banyak buah yang dibeli = 15 : 2 = 7,5
 j + a = 15,
9 + 6 = 15,
8 + 7 = 15

Pada soal nomor 2 dimana total siswa mencoba menentukan banyak buah apel dan
jeruk dengan bilangan tertentu yang jumlahnya menghasilkan 15 (misalnya apel
sebanyak 8 buah dan jeruk sebanyak 7 buah),namun ada siswa yang menganggap
banyak apel dan jeruk adalah 7,5 buah. Ternyata siswa masih menerapkan
pemahaman mereka tentang konsep variabel sebagai sesuatu yang belum diketahui
nilainya, siswa belum mampu berpikir bahwa banyak apel dan jeruk bisa dipenuhi
oleh pasangan bilangan cacah yang jika dijumlahkan hasilnya 15 atau secara aljabar
dapat dinyatakan dengan memisalkan x adalah apel dan y adalah jeruk, maka
banyaknya apel dan jeruk yang mungkin dibeli oleh Fia adalah pasangan nilai x dan
y yang memenuhi x + y = 15, x dan y anggota himpunan bilangan cacah.

Anda mungkin juga menyukai