𝑥−9=5
𝑥 =5+9
𝑥 = 14 (𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛)
Himpunan penyelesaiannya adalah {14}
3. Persamaan yang ekuivalen
Dua persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika mempunyai penyelesaian yang sama.
Notasi atau lambang ekuivalen adalah “⇔”
Suatu persamaan akan tetap ekuivalen jika :
a. Kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
b. Kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama
Misal :
𝑥−9=5
𝑥−9+𝟗 = 5+𝟗
𝑥 = 14 (𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛)
c. Himpunan penyelesaiannya adalah {14}
4. Menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan atau pengurangan
Menggunakan model timbangan
Gunakan model timbangan untuk menyelesaikan persamaan 𝑛 + 3 = 7.
a. Jelaskan bagaimana gambar di samping menunjukkan
persamaan 𝑛 + 3 = 7.
Bola berwarna merah menunjukkan variabel. Oleh karena
koefisien variabel n adalah 1, maka banyak bola adalah
satu. Pada sisi kiri persamaan yakni n + 3 ditunjukkan oleh
satu bola dan tiga kubus satuan. Sedangkan pada sisi kanan
tanda sama dengan, yakni 7,
ditunjukkan oleh tujuh kubus satuan. Tanda sama dengan
pada persamaan ditunjukkan dengan seimbangnya
timbangan
5. Menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan atau pengurangan
Menggunakan model timbangan
Gunakan persamaan untuk memodelkan soal
cerita berikut.
“Tiga anak logam yang bersahabat telah
mengumpulkan 24 koin seribuan. Mereka
beristirahat di dermaga untuk membagi rata
koin yang mereka dapatkan. Berapa banyak
koin seribuan yang setiap anak dapatkan?”
Bagaimanakah persamaan yang bisa di buat
untuk menyatakan masalah di atas?
Perhatikan.
MODEL KARTU ( Tambahan )
Pemakaian model kartu ini bertujuan membantu siswa yang kesulitan memahami penyelesaian
PLSV dengan memakai sifat persamaan yang setara secara langsung. Model kartu yang
disajikan adalah : x, -x, 1, dan -1
Jika kedua ruas pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama, maka
tanda pertidaksamaan tidak berubah
Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan positif yang sama (bukan
nol), maka tanda pertidaksamaan tidak berubah. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau
dibagi dengan bilangan negatif yang sama, maka tanda pertidaksamaan berubah.
Misal : “>” menjadi “<” dan sebaliknya
PERHATIKAN :
Menambah atau mengurangi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan tertentu yang sama
bertujuan agar dalam satu ruas pertidaksamaan terdapat peubah saja atau bilangan konstan.
Untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan, kita harus mendapatkan pertidaksamaan yang
ekuivalen dalam bentuk yang paling sederhana. Untuk mendapatkan hal itu, usahakan agar peubah
(variabel) terletak dalam satu ruas (biasanya di ruas kiri), sedangkan bilangan tetap (konstan) ruas
kanan.
CONTOH :
1. 3𝑎 – 6 < 9
Pertidaksamaan setara yang paling sederhana adalah:
3𝑎 – 6 < 9
3𝑎 – 6 + 6 < 9 + 6 ( kedua ruas ditambah 6 )
3𝑎 < 15
3𝑎 15
3
< 3
( kedua ruas dibagi 3 )
𝑎 < 5
Jadi, 𝑎 < 5 merupakan pertidaksamaan setara yang paling sederhana dari 3𝑎 − 6 < 9
2. 2𝑦 – 9 ≤ 4𝑦 – 1
Pertidaksamaan setara yang paling sederhana adalah:
2𝑦 – 9 ≤ 4𝑦 – 1
2𝑦 – 9 + 9 ≤ 4𝑦 – 1 + 9
2𝑦 ≤ 4𝑦 + 8
Ingat : pembagian dengan bilangan
2𝑦 – 4𝑦 ≤ 4𝑦 – 4𝑦 + 8 negatif, tanda pertidaksamaan
− 2𝑦 ≤ 8 berubah
−2𝑦 8
−2
≥ −2
𝑦 ≥ −4
Jadi, y ≥ -4 merupakan pertidaksamaan setara yang paling sederhana dari
2y – 9 ≤ 4y – 1
n <2
Himpunan Penyelesaian = { 0, 1}
Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan PLSV dan PtLSV
Contoh :
1.Tiga kali sebuah bilangan dikurangi 9 adalah 33.
a. Misal bilangan itu x, susunlah persamaan dalam x
b.Tentukan bilangan tersebut
Jawab :
a. 3𝑥 – 9 = 33
3𝑥 – 9 = 33
3𝑥 − 9 + 9 = 33 + 9
3𝑥 = 42
𝑥 = 14
b. Jadi bilangan itu adalah 14
2. Jumlah tiga bilangan genap berurutan adalah 84.
a. Misal bilangan pertama n, nyatakan bilangan kedua dan ketiga dalam n
b.Susunlah persamaan dalam n , kemudian selesaikan
Jawab :
a. bilangan pertama = n, maka bilangan ke dua = n + 2 dan
bilangan ke tiga = n + 4
b. n + ( n+2 ) + (n + 4 ) = 84
3n + 6 = 84
3n = 78
n = 26
Jadi ketiga bilangan tersebut adalah : 26 , 28, 30
3. Susi dan Reni membeli buku, Susi membeli 5 bungkus dan Reni membeli 2
bungkus. Banyak buku dalam setiap bungkus sama. Jika Susi memberi adiknya 15
buku , ternyata sisanya sama dengan buku Reni. Berapa banyak buku setiap
bungkusnya ?
Jawab :
Misal banyak buku dalam satu bungkus ádalah : b
Diperoleh persamaan matemátika : 5b – 15 = 2b
3b = 15
b =5
Jadi banyak buku dalam setiap bungkus adalah 5 buah
4. Panjang suatu persegí panjang adalah 10 cm dan lebarnya ( 3x – 1 ) cm, sedangkan
luasnya tidak lebih dari 50 cm. Susunlah pertidaksamaannya dan selesaikan !
Jawab :
10 (3x-1) < 50
30x - 10 < 50
30x < 50 + 10
x <2
MISKONSEPSI
1. Siswa menganggap bahwa saat menyelesaikan sebuah pertidaksamaan, variabel
(misalnya x ) harus selalu ada pada proses dan hasil.
Agar mendapat mendapat gambaran bagaimana dapat ditemukan miskonsepsi ini, berikut
adalah sebagian transkrip wawancara kepada Hadi beserta pekerjaannya untuk soal nomor tujuh
yang dapat dilihat pada gambar 6.
Saran : Merancang sebuah pendekatan lain selain aljabar untuk menyelesaikan PTLSV,
misalnya
dengan ilustrasi geometri
2. Siswa menafsirkan “tidak lebih dari” sebagai “kurang dari”
Agar mendapat mendapat gambaran bagaimana dapat ditemukan miskonsepsi ini, berikut
adalah sebagian transkrip wawancara kepada Hadi beserta pekerjaannya untuk soal nomor
delapan yang dapat dilihat pada Gambar 9.
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel dan
pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel tersebut x dan y, maka
ax + by = c dengan a, b ≠ 0
Contoh :
1). 2x + 2y = 3
2). y = 3x -2
3). 6y + 4 = 4x
SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan linear
(PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk umum SPLDV
adalah:
ax + by = c
px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0
Contoh :
1). 3x + 2y = 7 dan x = 3y + 4
7x 4 y 2x y
10 dan 3
2). 2 3 4
x y 3
3). x – y = 3 dan x + y = -5 atau dapat ditulis x y 5
2). Menyatakan suatu variabel dengan variabel lain pada persamaan linear
Contoh :
x+y=5
x=5–y
pengganti variabel yang demikian disebut penyelesaian atau akar dari sistem
persamaan linear dua variabel. Apabila pasangan pengganti menyebabkan salah satu
atau kedua persamaan menjadi kalimat tidak benar disebut bukan penyelesaian atau
Contoh :
Jawab :
2x – y = 3
Jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh
2x - y = 3
2(2) – 1 = 3
3 = 3 (benar)
x+y=3
x+y=3
2+1=3
3 = 3 (benar)
b. Penyelesaian SPLDV
Untuk menentukan penyelesaian atau kar dari SPLDV dapat ditentukan dengan 3 cara, yaitu
1. Metode grafik
Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik dari kedua
persamaan. Dari contoh diatas apabila dikerjakan dengan metode grafik sebagai berikut.
x 0 4
x+y=4 x+y=4
y 4 0 4
(x,y) (0,4) (4,0)
3 x – 2y = -2
x – 2y = - 2
2 (2,2)
x 0 -2
1
y 1 0
Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik potong (2,2)
merupakan penyelesaiannya
2. Metode substitusi
Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu variabel dengan
Contoh :
Jawab :
x+y=4x=4–y
x – 2y = - 2
(4 – y ) – 2y = - 2
4 – 3y = - 2
-3y = -6
6
y= 3 =2
x+y=4
x+2=4
x=4–2=2
3. Metode eliminasi
a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan bilangan yang
sesuai.
Contoh :
Jawab :
Mengeliminir peubah x
x+y =4
x – 2y = - 2
3y = 6
y=2
Mengeliminir peubah y
x+y =4 • 2 2x + 2y = 8
x – 2y = - 2 •1 x – 2y = -2
3x =6
x =2
Pada soal nomor 2 dimana total siswa mencoba menentukan banyak buah apel dan
jeruk dengan bilangan tertentu yang jumlahnya menghasilkan 15 (misalnya apel
sebanyak 8 buah dan jeruk sebanyak 7 buah),namun ada siswa yang menganggap
banyak apel dan jeruk adalah 7,5 buah. Ternyata siswa masih menerapkan
pemahaman mereka tentang konsep variabel sebagai sesuatu yang belum diketahui
nilainya, siswa belum mampu berpikir bahwa banyak apel dan jeruk bisa dipenuhi
oleh pasangan bilangan cacah yang jika dijumlahkan hasilnya 15 atau secara aljabar
dapat dinyatakan dengan memisalkan x adalah apel dan y adalah jeruk, maka
banyaknya apel dan jeruk yang mungkin dibeli oleh Fia adalah pasangan nilai x dan
y yang memenuhi x + y = 15, x dan y anggota himpunan bilangan cacah.