Anda di halaman 1dari 8

A.

KALIMAT TERBUKA
Untuk mengetahui apa itu kalimat terbuka, terlebih dahulu kamu harus memahami kalimat yang
bernilai benar dan kalimat yang bernilai salah.
1. Kalimat Benar dan Kalimat Salah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam kalimat yang bernilai benar
atau salah, misal :
 Narmada adalah salah satu kecamatan di Lombok Barat
Kalimat ini bernilai benar
 Shalat Tarawih adalah salah satu shalat fardu
Kalimat ini bernilai salah
Dalam matematika juga dikenal “kalimat benar” dan “kalimat salah”. perhatikan contoh-contoh
berikut.
 Jumlah dari 12 dan 8 adalah 20
kalimat tersebut di atas benar, karena 12 + 8 = 20
 semua bilangan bulat adalah positif
kalimat tersebut di atas adalah salah, karena himpunan bilangan bilangan bulat terdiri dari
bilangan negatif, nol dan bilangan positif.
Selanjutnya kalimat benar dan kalimat salah sering disebut pernyataan

2. Kalimat Terbuka
Apa itu kalimat terbuka?. jawabannya akan kamu dapati setelah memperhatikan contoh-contoh
kalimat dibawah ini.
1. 3 adalah faktor dari 12
2. x + 3 = 5
3. 9 - 1 < 2 + 3
4. p – 5 = 2
5. n adalah faktor dari 24
Dari kelima contoh tersebut, contoh 1 merupakan kalimat benar dan contoh 3 merupakan kalimat
salah. sedangkan contoh 2, 4, dan 5 kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salahnya.
selanjutnya kalimat seperti ini dinamakan kalimat terbuka.
Untuk contoh 2 akan bernilai benar jika x diganti dengan 2, contoh 4 akan bernilai benar apabila
p diganti dengan 7, dan begitu juga dengan contoh 5 akan bernilai benar apabila n diganti dengan
1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24. Lambang-lambang seperti x, p dan n disebut variabel atau peubah.
Pengganti dari variabel (peubah) sehingga kalimat terbuka menjadi benar atau kalimat salah disebut
konstanta.

1
3. Himpunan Penyelesaian Kalimat Terbuka
Coba kamu perhatikan kembali contoh soal dan soal latihan yang pernah kamu jawab, dimana
variabel pada kalimat terbuka harus diganti oleh satu atau beberapa anggota himpunan sehingga
kalimat terbuka tersebut menjadi benar. Pengganti tersebut dinamakan penyelesaian. Himpunan
yang memuat semua penyelesaian disebut himpunan penyelesaian dan cara penulisannya
dibatasi tanda { }.
contoh :
1. x + 7 = 11, pengganti x yang benar adalah 4.
maka himpunan penyelesaiannya adalah {4}
2. j adalah faktor dari 12 , penganti j yang benar adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12
maka himpunan penyelesaiannya adalah {1, 2, 3, 4, 6, 12}
3. n adalah bilangan ganjil dan n  {3, 6, 9, 12, 15}
pengganti n yang benar adalah 3, 9, dan 15.
maka himpunan penyelesaiannya adalah { 3, 9, 15}

catatan : jika tidak ada penyelesainnya maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong
atau{ }.

B. PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL


Perhatikan kalimat-kalimat terbuka berikut ini.
y
1. x + 4 = 13 2. 4p – 1 = 11 3.  3
2
Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda penghubung “=”, maka kalimat itu disebut
persamaan. Masing-masing persamaan di atas hanya memiliki satu variabel (peubah), yaitu x, p
atau y, maka persamaan yang demikian disebut persamaan dengan satu variabel. Karena tiap
variabel pada persamaan diatas berpangkat 1 ( dalam aljabar pangkat 1 boleh tidak ditulis), maka
persamaan diatas dinamakan persamaan linear.

1. Arti Persamaan yang Ekuivalen


Agar kamu memahami arti persamaan yang ekuivalen, perhatikan contoh berikut.
 x – 5 = 6, maka x = 11
 x – 8 = 3, maka x = 11
 2x – 10 = 12, maka x = 11
Persamaan-persamaan tersebut mempunyai penyelesaian yang sama yaitu 11, jadi
himpunan penyelesaiannya {11}. Persamaan-persaamaan diatas disebut persamaan yang
ekuivalen. Notasi ekuivalen adalah “”.

2. Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel dengan Cara Menambah atau


Mengurangi Kedua Ruas Persamaan dengan Bilangan yang Sama
Perhatikan kesamaan-kesamaan berikut ini.
 22 + 5 = 27 ( kalimat benar)
22 + 5 + 4 = 27 + 4 ( kedua ruas kita tambah 4)
31 = 31 (kalimat benar)
 11 + 3 = 14 (kalimat benar)
11 + 3 – 6 = 14 – 6 (kedua ruas kita kurangi 6)
8=8 ( kalimat benar)
Ternyata kesamaan tetap bernilai jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang
sama. Prinsif ini dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan.

2
Jangan jadikan kegagalan kemarin sebagai penghambat hari ini.
Semangat untuk membuat hari esok lebih baik, melalui hari ini.

1. x + 2 = 21
 x + 2 – 2 = 21 – 2 (kedua ruas dikurangi 2 agar ruas kiri
 x = 19 tidak memuat 2)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {19}
2. x–4=5
 x–4+4=5+4 (kedua ruas ditambah 4 agar ruas kiri
 x =9 tidak memuat – 4)
Jidi himpunan penyelesaiannya adalah {9}
3. 2x – 10 = x – 15
 2x - 10 + 10 = x – 15 + 10 (kedua ruas ditambah 10 agar
 2x = x -5 ruas kiri tidak memuat -10)
 2x – x = x – x – 5 (kedua ruas dikurangi x agar
 x = -5 kana tidak memuat x)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-5}

Catatan:
1. Menambah atau mengurangai kedua ruas dengan bilangan yang sama bertujuan agar dalam
satu ruas terdapat variabel saja atau konstanta saja. Bisa dikatakan jumlahkan kedua ruas
dengan lawan bilangan yang akan dihilangakan.
2. Untuk persamaan yang memuat variabel pada kedua ruas usahakan agar variabel terdapat
dalam satu ruas saja , sedangkan bilangan tetap (konstanta) di ruas yang lain. lihat contoh no.
3
3. Menyelesaikan Persamaan dengan Mengalikan atau Membagi Kedua Ruas Persamaan
dengan Bilangan yang Sama
Perhatikan kesamaan-kesamaan berikut.
 3 x 4 = 12 (kalimat benar)
3 x 4 x 5 = 12 x 5 (kedua ruas dikali 5)
60 = 60 (kalimat benar)
 2 x 16 = 32 (kalimat benar)
2 x 16 : 4 = 32 : 4 (kedua ruas dibagi 4)
8 = 8 (kalimat benar)
Ternyata tetap bernilai benar jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Sifat ini dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan.

Perbuatan adalah cerminan isi hati. Jika hati dipenuhi kebaikan,


maka sikap dan tindakan akan baik, pun sebaliknya

1. 4x = 20
4 x 20
  (kedua ruas dibagi 4 agar koefisien x menjadi 1)
4 4
 x=5 jadi himpunan penyelesaiannya{5}

3
2.
3
4
x  12

  
4 3 4 4
x  12 ( ) (kedua ruas dikalikan agar koefisien x menjadi 1)
3 4 3 3

 x = 16
jadi himpunan penyelesaiannya adalah {16}.

3. 4x + 3 = 27
 4x + 3 – 3 = 27 – 3 (kedua ruas dikirangi 3, ingat contoh sebesebelumnya)
 4x = 24
4 x 24
 
4 4
 x =6 jadi himpunan penyelesaiannya adalah {6}

4. – 2p – 5 = 6
 – 2p – 5 + 5 = 6 + 5
 -2p = 11
 2 p 11
  (ingat pembagian pada bilangan bulat)
2 2
11
 p= 
2
1
 p=-52
1
jadi himpunan penyelesaiaanya dalah {-5 2 }.

Catatan:
Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama bertujuan agar
koefisien dari variabel menjaadi 1 (dengan cara mengalikan dengan kebalikan dari
koefisien variabel).

4. Grafik Himpunan Persamaan persamaan Satu Variabel


Himpunan penyelesaian persamaan satu variabel dapat juga ditunjukkan dengan grafik (garis
bilangan) perhatikan contoh-contoh berikut.

Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan,


padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

1. x + 3 = 8, x  {bilangan bulat}
x+3–3=8–3
 x=5
Himpunan penyelesaannya adalah {5}, jika digambarkan dalam grafik maka himpunan
penyelesaiannya sebagai berikut.

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

4
2. 2x – 1 = 5,  {bilangan cacah}
 2x – 1 + 1 = 5 + 1
 2x = 6

 2x  6
2 2
 x=3
Himpunan penyelesaiannya adalah {3}
Grafik himpunan penyelesaiannya adalah:

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Catatan : 1. Pada garis bilangan himpunan penyelesaian dinyatakan dengan noktah ().
2. Gambar garis sesuai permintaan (bilangan asli atau yang lain).

C. PERTIDAKSAAMAAN LINEAR SATU VARIABEL


1. Pengertian Ketidaksamaan
Perhatikan, kemudian bandingkan bilangan-bilangan berikut: 3, 6,dan 8.
maka kita akan dapatkan : 3 lebih kecil dari 6 ditulis 3 < 6, atau 3 lebih kecil dari 8 ditulis 3 < 8,
atau 6 lebih kecil dari 8 ditulis 6 < 8, atau 8 lebih besar dari 3 ditulis 8 > 3. Selanjutnya kalimat-
kalimat tadi disebut ketidaksamaan. Kadangkala dua ketidak samaan dapat disatukan misal 5 <
6, dan 6 < 9 menjadi 5 < 6 < 9 dibaca
5 kurang dari 6 kurang dari 8 atau 6 lebih dari 5 dan kurang dari 9.
Lambang ketidaksamaan berupa >, <,  , dan 

2. Pertidaksamaan Linear dengan Satu Variabel


Perhatikan kalimat-kalimat matematika berikut!
1. 2x < 8 3. 4x – 9 > 3x
2. x – 2 < 9 4. 2x – 5 < x + 3
Kalimat matematika di atas disebut pertidaksamaan dengan satu variabel yaitu x. Karena
variabel x berpangkat 1, maka pertidaksamaan tersebut dinamakan pertidaksamaan linear.

5
3. Menentukan Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan linear Satu Variabel
Untuk menentukan penyelesaian pertidaksamaan pada prinsipnya sama dengan cara menentukan
penyelesaian persamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh berikut
1. x – 7 < 1, x  A
x–7+7<1+7
x<8
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
2. 4x + 2  5 + 3x, x  {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
4x + 2 – 2  5 – 2 + 3 x
4x  3 + 3 x
4x – 3x  3 + 3 x – 3x
x3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {3, 4, 5, 6, 7, 8}
3. 3x + 4 > 10, x  C
3x + 4 – 4 > 10 – 4
3x > 6
3x  6
3 3
x>2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {3, 4, 5, ...}

Catatan : Yang perlu kamu perhatikan yaitu jika pertidaksamaannya harus diselesaikan
dengan cara mengali atau membagi dengan bilangan negatif maka tanda
ketidaksamaannya harus diubah.
Perhatikanlah ketidaksaman berikut.
10 > 4 (kalimat benar)
-3 x 10 > -3 x 4 (kedua ruas dikalikan –3)
-30 > -12 (kalimat salah)
Agar menjadi kalimat benar tanda “>” diganti “<”
-30 < -12 (kalimat benar)

Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan,


padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

1. –7x > 21, x  B(bilangan bulat)


1 1
  ( 7 x )   x 21 (tanda > diubah menjadi <)
7 7
 x<-3
jadi himpunan penyelesaiannya adalah {......, -6, -5, -4}

2.  2 x 6, x  Q (bilangan rasional)


3
3 2 3
  ( x )  - (6) (tanda ketidak samaan diubah)
2 3 2
 x 9
jadi himpunan penyelesaiannya adalah { x x  9, x  Q }

6
D. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN BENTUK PECAHAN
Agar kamu dapat menyelesaikan persamaan atau pertidak samaan dalam bentuk pecahan,
terlebih dahulu kamu harus merubah bentuknya sehingga tidak memuat bentuk pecahan dengan cara
mengalikan kedua ruas dengan KPK dari penyebut-penyebutnya.

Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak
hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka
membuktikannya

x x
1.  1  2  , dengan x  B
3 2
Jawab:
x x
1 2 
3 2
x x
 6(  1)  6(2  )
3 2
 2x  6  12  3x
 2x  3x  12  6
  x6
 x  6
jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-6}

x 1 x  3
2.  , dengan x  Q
2 5
jawab
x 1 x  3

2 5
x 1 x3
 10( )  10( )
2 5
 5( x - 1)  2( x  3)
 5x  5  2 x  6
 5x  2x  6  5
 3x  11
11
 x
3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah x x  11
3
, x Q 

7
E. GRAFIK HIMPUNAN PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN
Seperti pada persamaan, himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan pun dapat ditunjukkan
pada garis bilangan yang disebut grafik himpunan penyelesaian.

Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga mampu


meningkatkan rasa ikhlas tuk bersyukur atas kesuksesan

Tunjukkan pada grafik himpunan penyelesaian dari :


1. x > 3, x  {1, 2, 3, 4, 5, 6}
2. x  5, x  C

Jawab :
1. x > 3, x  {1, 2, 3, 4, 5, 6}
bilangan yang lebih dari 3 adalah 4, 5, dan 6. Maka grafik himpunan penyelesaiannya adalah

0 1 2 3 4 5 6
2. x  5, x  C
bilangan cacah yang kurang atau sama dengan 5 adalah 0, 1, 2, 3, 4, dan 5. maka grafik
himpunan penyelesaiannya adalah

0 1 2 3 4 5 6

Anda mungkin juga menyukai