Anda di halaman 1dari 14

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SEKOLAH

MAKALAH
Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear
Satu Variabel Kelas VII SMP/MTs

DISUSUN OLEH:

Khairunnisa Harahap (1605122728)

KELAS 6D
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dr.Hj. Maimunah, M.Si

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
PEMBAHASAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
LINEAR SATU VARIABEL

Makalah ini akan membahas tentang


1. Kalimat Matematika
2. Persamaan Linear Satu Variabel
a. Konsep persamaan linear satu variable
b. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu
variable
3. Pertidaksamaan linear satu variable
a. Konsep pertidaksamaan linear satu variable
b. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu
variable

A. Kalimat Matematika
Suatu kalimat dapat dibuat dari susunan kata-kata atau menggunakan
simbol tertentu. Penggolongan kalimat dalam matematika dibagi menjadi dua,
yaitu kalimat tertutup dan kalimat terbuka. Kalimat tertutup adalah kalimat yang
dapat dinyatakan benar saja atau salah saja dan tidak kedua-duanya atau disebut
juga pernyataan.
 Contoh kalimat tertutup:
1) Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia. Pernyataan ini
adalah benar, karena Jakarta adalah ibukota Negara.
2) Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil. Pernyataan ini bernilai
salah, karena ada bilangan prima yang merupakan bilangan genap, yaitu
2.
3) 3 × 5 = 15. Pernyataan ini adalah benar, karena 3 × 5 = 15
Sedangkan kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar saja atau salah saja karena
memiliki unsur yang belum diketahui nilainya. Unsur tertentu dalam setiap
kalimat terbuka disebut variabel. Suatu kalimat terbuka yang memiliki variabel
harus diganti oleh satu atau lebih anggota dari himpunan semesta yang
didefinisikan, sehingga kalimat terbuka yang diberikan akan menjadi benar.
Pengganti variabel tersebut dinamakan selesaian. Himpunan semua selesaian
dalam kalimat terbuka disebut himpunan selesaian
 Contoh Kalimat terbuka
1) Dua dikurang 𝑚 sama dengan satu
2) 𝑥 + 7 = 9. Merupakan kalimat terbuka karena memiliki variabel x
3) 2𝑎 – 4 < 31 Merupakan kalimat terbuka karena memiliki variabel a.

B. Persamaan Linear Satu Variabel


1. Konsep Persamaan Linear Satu Variabel
Persamaan adalah kalimat terbuka yang terdapat tanda sama
dengan (=). Untuk menulis kalimat sebagai suatu persamaan, harus mencari
kata kunci seperti adalah atau sama dengan untuk menentukan letak tanda
sama dengan.
Perhatikan contoh berikut:
1) Tuliskan kalimat berikut menjadi suatu persamaan:
a. Jumlah suatu bilangan 𝑛 dan 7 adalah 15
Jawab:
Jumlah suatu bilangan 𝑛 dan 7 adalah 15
𝑛 + 7 = 15
Jadi, persamaannya adalah 𝑛 + 7 = 15
b. Selisih bilangan 𝑦 dan 6 adalah 2
Jawab:
Selisih bilangan 𝑦 dan 6 adalah 2
𝑦−6=2
Jadi, persamaannya adalah 𝑦 − 6 = 2
2) Sebanyak 24 siswa tereliminasi dalam babak penyisihan pada pemilihan
siswa berprestasi. Babak penyisihan ini menyisakan 96 siswa untuk
babak berikutnya. Tuliskan persamaan yang dapat digunakan untuk
menentukan banyak siswa yang mengikuti pemilihan siswa berprestasi
semula.
Jawab:
Kalimat Banyaknya dikurangi Banyaknya Sama Banyaknya
siswa yang siswa yang dengan siswa yang
mengikuti tereliminasi tersisa
pemilihan
siswa
berprestasi
mula-mula

Misalkan variable 𝑠 adalah banyak siswa yang mengikuti pemilihan


siswa berprestasi mula-mula
Persamaan: 𝑠 − 24 = 96
Jadi, persamaannya adalah 𝑠 − 24 = 96

Persamaan-persamaan tersebut mempunyai satu variabel (peubah),


yaitu 𝑛 , 𝑦, dan 𝑠 di mana derajat dari masing-masing variabel adalah 1, maka
persamaan seperti itu disebut persamaan linear satu variabel. Bentuk umum
PLSV adalah 𝑎𝑥 + 𝑏 = 0, dengan 𝑎 ≠ 0 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ

2. Penyelesaian Masalah Persamaan Satu Variabel


Langkah-langkah penyelesaian persamaan linear adalah:
a. Menambah kedua ruas dengan bilangan yang sama
b. Mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama
c. Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan yang sama dan
bukan nol.
Ketiga aturan tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan
persamaan linear satu variable. Suatu persamaan linear yang kedua
ruasnya ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang
sama akan menghasilkan persamaan linear yang setara (ekivalen) dengan
persamaan linear semula.
Contoh:
1) Tentukan selesaian persamaan berikut:
a. 𝑥 + 4 = 7
Penyelesaian:
𝑥+4 =7
↔ 𝑥 + 4 + (−4) = 7 + (−4) (Kedua ruas ditambah −4)
↔ 𝑥=3
Jadi, himpunan penyelesaian persamaan tersebut adalah {3}

b. 4𝑥 − 3 = 3𝑥 + 7
Penyelesaian:
4𝑥 − 3 = 3𝑥 + 7
↔ 4𝑥 − 3 + 3 = 3𝑥 + 7 + 3 (Kedua ruas dtambah 3)
↔ 4𝑥 = 3𝑥 + 10
↔ 4𝑥 + (−3𝑥) = 3𝑥 + 10 + (−3𝑥) (Kedua ruas ditambah (−3𝑥)
↔ 𝑥 = 10
Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut adalah {10}
2) Tentukan penyelesaian dari persamaan-persamaan berikut:
3
a. 𝑎=6
5

Penyelesaian:
3
𝑎 =6
5
3 5 5 5
↔ 5𝑎 × 3 = 6 × 3 (Kalikan kedua ruas 3 )

↔ 𝑎 = 10
Jadi,himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut adalah {10}

1 𝑥−1
b. 𝑥−2=
5 2
Penyelesaian:
1 𝑥−1
𝑥−2=
5 2
1 𝑥−1
↔ 10 × (5 𝑥 − 2) = 10 × ( ) (Kedua ruas dikalikan KPK dari 2
2

dan 5, yaitu 10)

↔ 2𝑥 − 20 = 5(𝑥 − 1)
↔ 2𝑥 − 20 + 20 = 5𝑥 − 5 + 20 (Kedua ruas ditambah 20)
↔ 2𝑥 = 5𝑥 + 15
↔ 2𝑥 + (−5𝑥) = 5𝑥 + 15 + (−5𝑥) (Kedua ruas ditambah
(−5𝑥) )
↔ −3𝑥 = −15
1 1 1
↔ − 3 × (−3𝑥) = (15) × −3 (Kedua ruas dikali − 3 )

↔ 𝑥 = −5

Jadi, himpunan penyelesaian persamaan tersebut adalah {−5}


3) Suatu kolam renang berbentuk persegi panjang memiliki lebar 7
kurangnya dari panjangnya dan keliling 86 meter. Tentukanlah ukuran
panjang dan lebarnya.
Penyelesaian:
Misalkan panjang kolam renang = 𝑥 , maka lebarnya = 𝑥 − 7
Keliling kolam (𝑘) = 2(𝑥 + (𝑥 − 7))
𝑘 = 2(2𝑥 − 7)
𝑘 = 4𝑥 − 14
86 = 4𝑥 − 14
86 + 14 = 4𝑥 − 14 + 14
100 = 4𝑥
1 1
× (100) = × (4𝑥)
4 4
25 = 𝑥
Jadi,panjang kolam renang tersebut adalah 25 meter dan lebarnya
25 − 7 = 18 meter

3. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel


A. Konsep Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Perhatikan tabel berikut
Persamaan Pertidaksamaan
𝑥=3 𝑥≤3
5𝑛 − 6 = 11 5𝑛 − 6 > 11
12 = 7 − 3𝑦 12 < 7 − 3𝑦
𝑥 𝑥
−6=1 −6≥1
4 4

Terlihat bahwa kedua sisi pada pertidaksamaan linear bukan


dipisahkan oleh tanda sama dengan, namun dipisahkan oleh tanda
pertidaksamaan >, <, ≥ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤.
Untuk menulis pertidaksamaan, cari frase berikut untuk menentukan
letak simbol pertidaksamaan:
Simbol pertidaksamaan
Simbol < > ≤ ≥
Frasse Kurang dari Lebih dari - Kurang dari - Lebih dari
atau sama atau sama
dengan dengan
- Tidak lebih dari - Tidak
- Paling banyak kurang dari
- Paling
banyak

Dalam kasus jika himpunan selesaian dari pertidaksamaan


𝑥 ≤ 3 adalah semua bilangan real, kita bisa menyatakan dengan “semua
bilangan real yang kurang dari atau sama dengan 3.” Oleh karena anggota
himpunan selesaiannya tak terhingga banyaknya, maka
𝑥 tidak bisa kita sebutkan satu-satu. Sehingga kita bisa membuat grafik
berupa garis bilangan. Notasi interval atau notasi pembentuk himpunan
sebagai penyajian himpunan selesaian.

Garis Bilangan Notasi Notasi


Interval pembentuk
himpunan
(−∞, 3] {𝑥 ∣ 𝑥 ≤ 3}
x∈ℝ

Perhatikan beberapa pertidaksamaan dan himpunan selesaiannya


dalam bentuk garis bilangan real berikut.

𝑥 ≥ Perhatikan
−2 titik atau bulatan pada garis bilangan. Jika bilangan pada
titik digambarkan dengan bulatan penuh ( ), maka titik tersebut termasuk
anggota himpunan selesaian. Jika bilangan pada titik digambarkan dengan
𝑥 > −2
bulatan kosong ( ), maka titik tersebut tidak termasuk dalam anggota
himpunan selesaian.
𝑥 ≤ −2
Contoh:
1) Tulislah kalimat berikut menjadi sebuah pertidaksamaan linear satu
𝑥 < −2 Suatu bilangan 𝑚 ditambah 5 hasilnya lebih dari atau sama
variabel.
dengan −7!
Penyelesaian:
Suatu bilangan 𝑚 ditambah 5 hasilnya lebih dari atau sama dengan −7
𝑚 + 5 ≥ −7
Jadi, pertidaksamaan dari kalimat tersebut adalah 𝑚 + 5 ≥ −7
2) Tulislah masalah berikut menjadi sebuah pertidaksamaan linear satu
variabel.
Kalian ingin menentukan nilai x, sedemikian sehingga luas jajargenjang di
samping tidak kurang dari 40 satuan luas.

Penyelesaian:
Diketahui alas jajargenjang adalah 5 satuan
Tinggi jajargenjang 𝑦 + 7
Luas jajargenjang yang diminta tidak kurang
dari 40 satuan
Luas jajargenjang 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 ≥ 40
5 × (𝑦 + 7) ≥ 40
5𝑦 + 35 ≥ 40
Jadi, pertidaksamaan dari masalah di atas adalah 5𝑦 + 35 ≥ 40
3) Apakah −2 merupakan salah satu selesaian dari pertidaksamaan 𝑦 − 5 ≥
−6?
Penyelesaian
𝑦 − 5 ≥ −6?
−2 − 5 ≥ −6
−7 ≥ −6 (salah)
−7 tidak lebih dari atau sama dengan −6
Jadi, −2 bukan salah satu selesaian pertidaksamaan 𝑦 − 5 ≥ − 6
Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang hanya
memiliki sebuah variabel dan berderajat satu dan memuat hubungan >, <, ≥
𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤.
Bentuk umum PTLSV dalam variable 𝑥 dituliskan dengan:

𝑎𝑥 + 𝑏 < 0, 𝑎𝑥 + 𝑏 > 0, 𝑎𝑥 + 𝑏 ≤ 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑥 + 𝑏 ≥ 0


dengan a ≠ 0, a dan b bilangan real

B. Penyelesaian Masalah Pertidaksamaan Linear Satu Variabel


Dalam menyelesaikan pertidaksamaan, langkah-langkah yang digunakan
sama dengan langkah-langkah yang kalian gunakan untuk menyelesaikan
persamaan linear variable. Dalam menyelesaikan pertidaksamaan, ada
kalanya kita diharuskan menggunakan sifat-sifat ketidaksamaan. Berikut
beberapa sifat ketidaksamaan.
 Ketika kalian menambahkan atau mengurangi kedua sisi dari
pertidaksamaan, tanda ketidaksamaan tidak berubah.
 Jika 𝑎 < 𝑏 maka 𝑎 + 𝑐 < 𝑏 + 𝑐
Jika 𝑎 > 𝑏 maka 𝑎 + 𝑐 > 𝑏 + 𝑐
Perhatikan contoh berikut.
−4 < 2
−4 + 3 < 2 + 3
−1 < 5
 Jika 𝑎 < 𝑏 maka 𝑎 − 𝑐 < 𝑏 − 𝑐
Jika 𝑎 > 𝑏 maka 𝑎 − 𝑐 > 𝑏 − 𝑐
Perhatikan contoh berikut.
−1 < 2
−4 − 5 < 2 − 5
−6 < −3
Sifat ini juga berlaku untuk ≤ dan ≥
 Perbedaan penting antara persamaan linear satu variabel dengan
pertidaksamaan linear satu variabel ditunjukkan ketika kita mengali
atau membagi kedua sisi pertidaksamaan dengan bilangan bukan
nol
a. Ketika kalian mengalikan atau membagi kedua sisi dengan
bilangan positif, maka tanda ketidaksamaan tidak berubah.
 Jika 𝑎 < 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 > 0 maka 𝑎 × 𝑐 < 𝑏 × 𝑐
Jika 𝑎 > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 > 0 maka 𝑎 × 𝑐 > 𝑏 × 𝑐
Perhatikan contoh berikut.
−4 < 2
−4 × 3 < 2 × 3
−12 < 6
𝑎 𝑏
 Jika 𝑎 < 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 ≠ 0 maka 𝑐 < 𝑐
𝑎 𝑏
Jika 𝑎 > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 ≠ 0 maka 𝑐 > 𝑐

Perhatikan contoh berikut.


−1 < 2
4 2
−3 < 3
4 2
−3 < 3

Sifat ini juga berlaku untuk ≤ dan ≥


b. Ketika kalian mengalikan atau membagi kedua sisi dengan
bilangan negatif, maka tanda ketidaksamaan berubah.
Perhatikan tabel berikut
 Jika 𝑎 < 𝑏 maka 𝑎 × 𝑐 < 𝑏 × 𝑐
Jika 𝑎 > 𝑏 maka 𝑎 × 𝑐 > 𝑏 × 𝑐
Perhatikan contoh berikut.
−4 < 2
−4 × (−2) > 2 × (−2)
8 > −4
𝑎 𝑏
 Jika 𝑎 < 𝑏 maka 𝑐 < 𝑐
𝑎 𝑏
Jika 𝑎 > 𝑏 maka 𝑐 > 𝑐

Perhatikan contoh berikut.


−4 > 2
4 −2
<
−2 −2
−2 < 1
Sifat ini juga berlaku untuk ≤ dan ≥
Contoh :
1) Selesaikan pertidaksamaan 𝑥 − 4 < − 2. Gambar selesaiannya
dalam garis bilangan dan tuliskan selesaiannya dalam notasi interval.
Penyelesaian:
𝑥 − 4 < −2
𝑥 − 4+4< −2+4 (Kedua ruas ditambah 4)
𝑥 < 2
Jadi, selesainnya adalah 𝑥 < 2 atau (−∞, 2)

2) Tentukan himpunan selesaian dari peridaksamaan linear berikut


dengan x adalah bilangan bulat.
Penyelesaian:
−6(𝑥 − 3) ≥ 2 − 2 (𝑥 − 8)
−6(𝑥 − 3) ≥ 2 − 2 (𝑥 − 8)
−6𝑥 + 18 ≥ 2 − 2𝑥 + 16
−6𝑥 + 18 ≥ 18 − 2𝑥
−6𝑥 + 2𝑥 + 18 ≥ 18 − 2𝑥 + 2𝑥
−4𝑥 + 18 ≥ 18
−4𝑥 + 18 − 18 ≥ 18 − 18
−4𝑥 ≥ 0
−4𝑥 0

−4 −4
𝑥 ≤0
Jadi, himpunan selesaian dari pertidaksamaan −6(𝑥 − 3) ≥ 2 −
2 (𝑥 − 8) adalah {𝑥| 𝑥 ≤ 0, 𝑥 ∈ 𝐵}

3) Pak Ferdy memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan


daya angkut tidak lebih dari 800 kg. Berat Pak Fredy adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barang yang setiap kotak beratnya 20
kg. Tentukan pertidaksamaan dari situasi di atas. Tentukan banyak
kotak paling banyak yang dapat diangkut oleh Pak Fredy dalam sekali
pengangkutan.
Penyelesaian:
Misalkan: 𝑥 = banyaknya kotak barang yang diangkut dalam mobil
box.
 Sehingga, pertidaksamaan dari situasi tersebut adalah sebagai
berikut
Banyak kotak dikali berat tiap kotak ditambah berat Pak Ferdy tidak
lebih dari daya angkut mobil
𝑥 × 20 + 60 ≤ 800
Jadi, pertidaksamaan dari situasi Pak Ferdy adalah 20 𝑥 + 60 ≤
800
 Untuk menentukan banyak kotak paling banyak yang dapat
diangkut oleh mobil box Pak Ferdy adalah dengan menentukan
selesaian pertidaksamaan
20 𝑥 + 60 ≤ 800
20 𝑥 + 60 − 60 ≤ 800 − 60
20 𝑥 ≤ 740
𝑥 ≤ 37
𝑥 paling besar yang memenuhi pertidaksamaan 𝑥 ≤ 37 adalah 37.
Jadi, banyak kotak yang dapat diangkut Pak Fredy dalam sekali
pengangkutan paling banyak 37 kotak.
DAFTAR PUSTAKA

Direktur Pembinaan SMP.2008.Contextual Teaching and Learning Matematika


SMP/MTs Kelas VII Edisi 4.Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2017.Matematika
Kelas VII SMP/MTs Revisi 2017.Jakarta. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Manik, DR.2009.Penunjang Belajar Matematika Untuk SMP/MTs Kelas
7.Jakarta. CV. Sari Ilmu Pratama

Anda mungkin juga menyukai